Anda di halaman 1dari 10

TIPE TIPE KEPRIBADIAN KRETSCHMER

Ditujukan untuk memenuhi salah satu tugas mata kuliah Psikologi

Disusun Oleh :

Tingkat II C

Kelompok 1 :

Intan Suci Nuraida P17320116006 Mutiara yasmin J P17320116072

Fajar Awaludin Z P17320116007 Aprilia Ratna D P P17320116088

Fani Rahma Sari P17320116027 Nur Azmi P17320116089

Fildza Nur Amalia P17320116032 Yola Leanita P17320116094

Annisa Solihati P17320116047 Novi Apriliyani P17320116095

Awalia Ahsana P17320116051 Syifa Safira P17320116122

Vina Hadiyanti P17320116069

POLITEKNIK KESEHATAN KEMENTERIAN KESEHATAN RI BANDUNG

Jurusan Keperawatan Bandung

Jl. Dr. Otten No. 32 Bandung

2016/2017
Kata Pengantar

Puji syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Esa atas segala rahmat-NYA sehingga
makalah ini dapat tersusun hingga selesai . Tidak lupa kami juga mengucapkan banyak
terimakasih atas bantuan dari pihak yang telah berkontribusi dengan memberikan sumbangan
baik materi maupun pikirannya. Dan harapan kami semoga makalah ini dapat menambah
pengetahuan dan pengalaman bagi para pembaca, Untuk ke depannya dapat memperbaiki
bentuk maupun menambah isi makalah agar menjadi lebih baik lagi.

Karena keterbatasan pengetahuan maupun pengalaman kami, Kami yakin masih banyak
kekurangan dalam makalah ini, Oleh karena itu kami sangat mengharapkan saran dan kritik
yang membangun dari pembaca demi kesempurnaan makalah ini.

Bandung, September 2017

Penyusun
BAB 1

PENDAHULUAN

1.1 latar Belakang

Psikologi kepribadian, sama halnya dengan cabang-cabang lainnya dari psikologi,


memberikan sumbangan yang berharga bagi pemahaman tentang manusia melalui kerangka
kerja psikologi secara ilmiah. Yang membedakan psikologi kepribadian dengan cabang-
cabang lainnya adalah usahanya untuk mensintesiskan dan mengintegrasikan prinsip-prinsip
yang terdapat dalam bidang-bidang psikologi lain tersebut. Dalam bidang psikologi tidak
ada satu bidangpun yang memiliki daerah yang demikian luas seperti psikologi kepribadian
(Koeswara, 1991 : 4).
Kepribadian dari sudut pandang psikologi adalah suatu bidang studi empiris yang sangat
kompleks dan terus berkembang sampai saat ini. Tujuan utama dari studi ini adalah untuk
mengetahui pola tingkah laku manusia, atau untuk mengetahui sejauhmana manusia itu unik.
Dengan demikian psikologi kepribadian itu merupakan suatu bidang ilmu yang terutama
mempelajari perbedaan individu, yaitu suatu karakteristik yang membedakan satu individu
dengan individu yang lain. Banyak ahli yang telah merumuskan definisi kepribadian
berdasarkan paradigma yang mereka yakini dan focus analisis dari teori yang mereka
kembangkan. Dengan demikian akan dijumpai banyak variasi definisi sebanyak ahli yang
merumuskannya.
Ada beberapa konsep yang berhubungan erat dengan kepribadian bahkan kadang-kadang
disamakan dengan kepribadian. Konsep-konsep yang berhubungan dengan kepribadian
adalah (Alwisol, 2005 : 8-9) :
1. Character(karakter), yaitu penggambaran tingkah laku denganmenonjolkan nilai
(banar salah, baik-buruk) baik secara eksplisit maupun implisit.
2. Temperament(temperamen), yaitu kepribadian yang berkaitan erat dengan determinan
biologis atau fisiologis.
3. Traits(sifat-sifat), yaitu respon yang senada atau sama terhadap sekolopok stimuli
yang mirip, berlangsung dalam kurun waktu (relatif) lama.
4. Type attribute (ciri), mirip dengan sifat, namun dalam kelompok stimuli yang lebih
terbatas.
5. Habit (kebiasaan), merupakan respon yang sama dan cenderung berulang untuk
stimulus yang sama pula.
Konsep-konsep di atas sebenarnya merupakan aspek-aspek atau komponen-komponen
kepribadian karena pembicaraan mengenai kepribadian senantiasa mencakup apa saja yang
ada di dalamnya, seperti karakter, sifat-sifat, dst. Interaksi antara berbagai aspek tersebut
kemudian terwujud sebagai kepribadian.
Usaha-usaha untuk mengerti perilaku atau menyingkap kepribadian manusia sudah
lama dilakukan dimulai dengan cara yang paling sederhana, yang tergolong pendekatan
nonilmiah, sampai dengan cara-cara modern atau pendekatan ilmiah. Cara mempelajari
kepribadian yang dipandang lebih maju (Sumadi Suryabrata, 2005 : 11) menghasilkan
bermacam-macamtipologi. Sedangkan usaha mempelajari kepribadian dengan pendekatan
ilmiah menghasilkan bermacam-macam teori kepribadian.

1.2 Rumusan Masalah


1.2.1 Pengertian Kepribadian
1.2.2 Tipologi Kretschemer

1.3 Tujuan Penulisan


BAB II
ISI

2.1 PENGERTIAN KEPRIBADIAN


Istilah “kepribadian” (personality) berasal dari kata latin “persona” yang berarti
topeng atau kedok, yaitu tutup muka yang sering dipakai oleh pemain-pemain panggung,
yang maksudnya untuk menggambarkan perilaku, watak, atau pribadi seseorang. Bagi
bangsa Yunani, “persona” berarti bagaimana seseorang tampak pada orang lain.

Dalam ilmu Psikologi, terdapat istilah kepribadian sehat dan kepribadain tidak sehat.
Adapun makna dari kepribadian sehat (psycholgical wellness) adalah keadaan individu
yang mengarah pada perkembangan yang adekuat dan kemampuan mental yang memiliki
kesesuaian fungsi, sehingga individu mampu mengembangkan kemampuan-kemampuan
mentalnya secara lebih baik.

2.2 TIPOLOGI KRETSCHMER

1.MASALAH ISTILAH

A. Konstitusi (Konstitution)
Konstitusi adalah keseluruhan (totalitas) segala sifat-sifat individual yang beralas pada
keturunan. Sifat-sifat ini dapat sifat-sifat jasmaniah maupun sifat-sifat kejiwaan.

B. Temperament
Temperament adalah bagian daripada kejiwaan yang agaknya dengan melalui darah secara
kimiawi mempunyai korelasi dengan aspek jasmaniah. Dengan kata lain temperament adalah
konstitusi kejiwaan. Temperament ini turun-temurun dan tidak dapat diubah oleh pengaruh-
pengaruh dari luar. Temperament mempengaruhi dua macam kualitas kejiwaan, yaitu:
1. Suasana hati (Stimmung)
2. Tempo psikhis

C. Watak
Watak adaalah keseluruhan (totalitas) kemungkinan-kemungkinan bereaksi secara emosional
dan volisional seseorang yang terbentuk selama hidupnya oleh unsur-unsur dari dalam (dasar,
keturunan, faktor-faktor endogen) dan unsur-unsur dari luar( pendidikan dan pengalaman,
faktor-faktor eksogen)
2. KONSTITUSI JASMANIAH

A. Tipe-tipe manusia menurut keadaan jasmaninya Kretschmer menggolong-golongkan atas


dasar bentuk tubuhnya menjadi empat :
1.Tipe piknis
Sifat-sifat khas tipe ini ialah:
- Badan agak pendek,
- Dada membulat, perut besar, bahu tidak lebar
- Leher pendek dan kuat
- Lengan dan kaki lemah
- Kepala agak “merosot” ke muka diantara keuda bahu, sehingga bagian atas dari tulang
punggung kelihatan sedikit melengkung
- Banyak lemak, sehingga urat-urat dan tulang-tulang tak kelihatan nyata
Tipe ini memperoleh bentuknya yang nyata setelah orang berumur 40 tahun

Tabel 1 : KEADAAN RATA-RATA ORANG YANG BERTIPE PIKNIS


Keadaan rata-rata Pria Wanita
Tinggi badan 168 cm 156 cm
Lebar bahu 37 cm 34 cm
Dada 94,5 cm 86 cm
Panggul 92 cm 94 cm
Panjang kaki 87 cm 80 cm
Berat badan 68 kg 56 kg

2. Tipe Leptosom
Orang yang bertipe leptosom ukuran-ukuran menegaknya lebih dari keadaan biasa,
sehingga orangnya kelihatan tinggi jangkung, sifat-sifat khas tipe ini ialah:
- badan langsing/kurus, jangkung
- perut kecil, bahu sempit
- lengan dan kaki lurus
- tengkorak agak kecil, tulang-tulang di bagian muka kelihatan jelas
- muka bulat telur
- berat relatif kurang
Tabel 2: KEADAAN RATA-RATA ORANG YANG BERTIPE LEPTOSOM
Keadaan rata-rata Pria Wanita
Tinggi badan 170 cm 154 cm
Lebar bahu 35,5 cm 33 cm
Dada 84 cm 78 cm
Panggul 85 cm 82 cm
Panjang kaki 90 cm 80 cm
Berat badan 50,5 kg 45 kg

3. Tipe Atletis
Pada orang yang bertipe atletis ukuran-ukuran tubuh yang menegak dan mendatar dalam
perbandingan yang seimbang, sehingga tubuh kelihatan selaras; tipe mini dapat
dipandang sebagai sintesis dari tipe piknis dan tipe leptoson. Sifat-sifat khas tipe ini
ialah:
- tulang-tulang serta otot dan kulit kuat
- badan kokoh dan tegap
- tinggi cukupan
- bahu lebar dan kuat
- perut kuat
- panggul dan kaki kuat, dalam perbandingan dengan bahu dan kelihatan agak kecil
- tengkorak cukup besar dan kuat, kepala dan leher tegak
- muka bulat telur, lebih pendek dari tipe lepsotom

TABEL 3: KEADAAN RATA-RATA ORANG YANG BERTIPE ATLETIS


Keadaan rata-rata Pria Wanita
Tinggi badan 170 cm 163 cm
Lebar bahu 39 cm 37,4 cm
Dada 91,7 cm 86 cm
Panggul 91 cm 96 cm
Panjang kaki 91 cm 85 cm
Berat badan 63 kg 62 kg
4. Tipe Displatis
Tipe ini merupakan penyimpangan dari ketiga tipe yang telah dikemukakan itu, tidak
dapat dimasukan ke dalam salah satu diantara ketiga tipe itu, karena tidak memiliki ciri-
ciri yang khas menurut tipe-tipe tersebut. Bermacam-macam bagian yang seolah-olah
bertentangan satu sama lain ada bersama-sama. Kretschmer sendiri menganggap tipe
displastis ini menyimpang dari kosntitusi normal. Perlu dicatat, bahwa :
(1) tipe-tipe itu lebih nyata pada pria dan kurang nyata pada wanita
(2) dalam prakteknya, yang menjadi penting adalah pertentangan antara piknis dan
leptosom
(3) tipe-tipe tersebut terdapat baik pada orang yang mengalami gangguan jiwa maupun
pada orang yang sehat

B. Tipe-Tipe Manusia Menurut Temperamennya


1. Tipe schizothym
Orang yang bertemperament schizothym, sifat-sifat jiwanya bersesuaian dengan para
penderita schizoprenia, hanya sangat tidak jelas, ada kecenderungan ke arah autisme:
menutup diri sendiri, hidup dengan dirinya sendiri

2. Tipe cyklothym
Orang yang bertemperament cyklothym, sifat-sifat jiwanya bersesuain dengan para
penderita manisdefresif, hanya sangat tidak jelas. Golongan ini juga mudah untuk ikut
merasakan suka dan duka orang lain
C. Hubungan Antara Keadaan Jasmani Dan Temperament
a. Pada penderita penyakit jiwa

Tabel 4 : HUBUNGAN ANTARA KONSTITUSI DAN GANGGUAN JIWA (MENURUT


KRETSCHMER)
N = 260
Gangguan Jiwa
Bentuk tubuh Jumlah
Manis depresif schizoprenia
Piknis 58 2 60
Piknis campuran 14 3 17
Leptosom 4 81 85
Leptosom atletis 2 11 13
Atletis 3 31 34
Dysplatis 0 34 34
Sukar disebutkan 4 13 17
Jumlah 85 175 260

Dari tabel diatas dapat ditarik kesimpuan bahwa memang ada hubungan yang nyata
antara bentuk tubuh tertentu dengan jenis penyakit tertentu, yaitu:
(1) penderita-penderita manis depresif kebanyakan bertubuh piknis
(2) penderita-penderita schizoprenia kebanyakan bertubuh leptosom, atletis, dan dysplatis
b. Pada orang normal
Tabel 5 : HUBUNGAN ANTARA KONSTITUSI DAN TEMPERAMENT
Konstitusi Temperament
Psikinis Cyclothym

eptosom
Athletis Schizothym
Dysplastis
Tabel 5 dibaca demikian :
(1) orang yang berkonstitusi piknis kebanyakan bertemperament cyclothym, atau orang-orang
yang bertemperament cyclohym kebanyakan berkonstitusi piknis
(2) orang-orang yang berkonstitusi leptosom, atletis, dan dysplatis kebanyakan bertemperament
schizothym, atau orang-orang yang bertenperament schizothym kebanyakan berkonstitusi
leptosom, atau atletis atau dysplatis.

Anda mungkin juga menyukai