Anda di halaman 1dari 14

MAKALAH

PERSPEKTIF PROSES TUMBUH KEMBANG MANUSIA

( pross pertumbuhan fisiologis)

Dosen Pengampu :

Ayu wirda nengsi,M.Pd

Di susun oleh :

1. Cica kurnia saputri


2. Yuyun jania eftiani

PENDIDIKAN AGAMA ISLAM

FAKULTAS TARBIYAH DAN TADRIS

INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI (IAIN) BENGKULU


2021

KATA PENGANTAR

Puji syukur kami panjatkan pada kehadirat Allah SWT yang telah memberikan rahmat,
hidayah serta karunia-Nya kepada kami sehingga kami berhasil menyelesaikan tugas makalah
Mata Kuliah Psikologi Pendidikan yang berjudul “PERSPEKTIF PROSES TUMBUH
KEMBANG MANUSIA (Proses Pertumbuhan Fisiologis)” tepat pada waktunya.

Kami menyadari bahwa makalah yang kami selesaikan ini masih jauh dari kesempurnaan.
Seperti halnya pepatah “ tak ada gading yang tak retak “, oleh karena itu kami mengharapkan
kritik dan saran dari semua kalangan yang bersifat membangun guna kesempurnaan makalah
kami selanjutnya.

Akhir kata, kami ucapkan terima kasih kepada semua pihak yang telah berperan serta
dalam penyusunan makalah ini dari awal sampai akhir. Serta kami berharap agar makalah ini
dapat bermanfaat bagi semua.Aamiin

Bengkulu, 6 April 2021

Penyusun
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR ................................................................................................... ii

DAFTAR ISI................................................................................................................. iii

BAB 1 PENDAHULUAN

A. Latar Belakang............................................................................................... .... 1

B. Rumusan Masalah.......................................................................................... .... 1

C. Tujuan Penulisan............................................................................................ .... 2

BAB 2 PEMBAHASAN

A. Definisi Perkembangan fisiologis................................................................... .... 3

B. Perkembangan Fisiologis................................................................................ .... 3

1. Perkembangan Tubuh................................................................................... 3

2. Perkembangan Gerakan Motorik Kasar..................................................... 14

3. Perkembangan Gerakan Motorik Halus..................................................... 15

4. Perkembangan Otak dan Susunan Saraf Pusat.......................................... 15

BAB 3 PENUTUP

A. Kesimpulan........................................................................................................ 17

B. Saran.................................................................................................................. 17

DAFTAR PUSTAKA............................................................................................... 18
BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Di dalam seluruh jangka kehidupan manusia, semenjak dalam kandungan sampai
meninggal di dalamnya terjadi perubahan-perubahan baik fisik maupun psikis. Perubahan-
perubahan tersebut terjadi karena pertumbuhan dan perkembangan dalam dirinya.

Perkembangan manusia dapat dibagi ke dalam beberapa aspek perkembangan, yaitu


perkembangan fisiologis, perkembangan psikososial, perkembangan kognitif dan perkembangan
bahasa. Perkembangan manusia merupkan suatu proses yang berlangsung secara holistik, yaitu
berkaitan antara satu aspek perkembangan dengan aspek perkembangan lainnya. Pada tahap
selanjutnya, perkembangan ini akan diperkaya dengan perkembangan moral dan agama.

Dalam perkembangan fisiologis terdapat empat aspek perkembangan, yaitu


perkembangan tubuh, perkembangan gerakan motorik kasar, perkembngan gerakan motori halus
dan perkembangan otak & susuan saraf pusat. Tahapan-tahapan dalam proses perkembangan
tersebut sangat menarik untuk kita pelajari.

Oleh karena itu, penulis membuat makalah ini yang bertujuan untuk memberi
pemahaman dan pengetahuan kepada pembaca mengenai prose perkembangan fisiologis
manusia.

B. Rumusan Masalah
1. Apa pengertian dari perkembangan fisiologis manusia?
2. Bagaimana proses perkembangan tubuh manusia?
3. Bagaimana proses perkembangan gerakan motorik halus manusia?
4. Bagaimana proses perkembangan gerakan motorik kasar manusia?
5. Bagaimana proses perkembangan otak dan susunan saraf pusat manusia?
C. Tujuan Penulisan
1. Untuk mengetahui pengertian dari perkembangan fisiologis manusia.
2. Untuk mengetahui proses perkembangan tubuh manusia.
3. Untuk mengetahui proses perkembangan gerakan motorik halus manusia.
4. Untuk mengetahui proses perkembangan gerakan motorik kasar manusia.
5. Untuk mengetahui proses perkembangan otak dan susunan saraf pusat manusia
BAB II

PEMBAHASAN

A. Definisi Perkembangan Fisiologis


Fisiologi atau ilmu faal (dibaca fa-al) adalah salah satu dari cabang-cabang biologi yang
mempelajari berlangsungnya sistem kehidupan. Istilah "fisiologi" dipinjam dari bahasa Belanda,
physiologie, yang dibentuk dari dua kata Yunani Kuna: φύσις, physis, berarti "asal-usul" atau
"hakikat" dan λογία, logia, yang berarti "kajian". Istilah "faal" diambil dari bahasa Arab, berarti
"pertanda", "fungsi", "kerja". Jadi, Ilmu faal atau Fisiologi adalah sains yang meneliti dan
mempelajari fungsi-fungsi dari organ mahluk hidup.

Dari pengertian fisiologis diatas dapat ditarik kesimpulan bahwa perkembangan fisiologis
adalah proses perubahan fungsi-fungsi dari organ makhluk hidup.

B. Perkembangan Fisiologis
1. Perkembangan Tubuh

Perkembangan fisiologis berkaitan dengan perubahan yang terjadi pada tubuh manusia,
seperti menjadi lebih tinggi atau menjadi lebih besar. Perkembangan fisiologis sejalan dengan
perkembangan otak dan susunan syaraf pusat, perkembangan tubuh, perkembangan gross motor
(otot kasar), fine motor (otot halus), dan koordinasi gerakan motorik kasar dan motorik halus dan
koorinasi gerakan visual motorik. Papalia dan Olds, seperti yang dikemukakan oleh Jamaris
(2005: B-9) menjelaskan, perkembangan tubuh merupakan perkembangan yang berlangsung
sesuai dengan prinsip yang disebut dengan cepholocaudal adalah prinsip perkembangan yang
dimulai dari atas, yaitu kepala dan berlanjut secara teratur kebagian bawah tubuh. Pada usia 2
bulan dalam kandungan, kepala bayi berukuran setengah dari seluruh ukuran tubuhnya. Pada
waktu dilahirkan, kepala bayi berukuran seperempat dari seluruh ukuran tubuhnya. Selanjutnya,
pada usia 2-5 tahun, kepala manusia hanya berukuran seperlima dari ukuran tubuhnya. Pada usia
6 tahun, kepala manusia berukuran sepertujuh dari ukuran tubuhnya. Pada usia 6 tahun anak
telah memiliki proporsi tubuh yang akan mewarnai proporsi tubuhnya dimasa dewasa. Secara
normal, pertambahan tinggi badan selama usia kanak-kanak hanya sebanyak 2,5 inchi per tahun
dan pertambahan berat badan secara normal hanya 2,5-3,5 kilogram per tahun.
Prinsip perkembangan selanjutnya disebut proximodistal, yaitu perkembangan tubuh
yang berlangsung dari bagian dekat pada bagian tengah tubuh dan kemudian menjauh dari
bagian tengah tubuh. Hal ini dapat dijelaskan pada perkembangan kemampuan anak dalam
menggunakan jari-jari tangannya, kemampuan ini baru dapat berkembang setelah anak dapat
menggerakkan lengannya dan tangannya.

A. Balita (Bawah Lima Tahun, 0-5 Tahun)

1) Pertumbuhan dan perubahan bentuk tubuh

Presentase kenaikan tinggi dan berat badan pada usia ini mulai menurun dibandingkan
dengan masa sebelumnya (periode bayi). Perubahan atau prosentase tinggi dan berat badan
badan tersebut terus berlangsung setiap tahun. Otot-otot perut menjadi lebih ramping karena
mengalami pengetatan. Anak laki-laki cenderung memiliki kelebihan massa otot dibandingkan
dengan anak perempuan. Seiring dengan bertambahnya tinggi badan, baik anak laki-laki maupun
anak perempuan mengalami perampingan dan bentuk tubuh menjadi lebih atletis. (Danim, 2011:
46). Dalam kasus ini perlu untuk diketahui bahwa pertumbuhan fisik pada anak selalu bervariasi
dan tidak sama. Hal ini disebabkan oleh dua faktor utama yang sangat berpengaruh terhadap
pertumbuhan fisik yaitu faktor hereditas (keturunan atau asal usul etnis) dan asupan gizi.

B. Anak-Anak (Usia 6-10 Tahun)

1) Masa anak-anak awal

v Perkembangan anggota tubuh.

Karakteristik umum yang terjadi selama pertumbuhan fisik periode awal kanak-kanak
ialah proses perkembangannya berlangsung lebih lambat ketimbang pertumbuhan bayi.
Meskipun demikian, pertumbuhannya terlihat lebih seimbang, karna tubuhnya semakin
proporsional, antara lain :

o Perbandingan postur tubuh yang terlihat jelas (misal dagu kelihatan lebih jelas, leher
semakin panjang, bentuk tubuh kerucut, perut tidak buncit, dada lebih bidang dan rata, bahu
lebih luas, tangan dan kaki tumbuh lebih besar). Perbedaan postur tubuh pertama kali terlihat
jelas pada awal kanak-kanak. Bentuk postur tubuh anak pun bervariasi, ada bentuk gemuk
lembek (endomorfik), kuat dan berotot (mesomorfik), dan bentuk kurus (ektomorfik).

o Perbandingan tinggi dan berat badan. Tinggi badan setiap tahun bertambah rata-rata
tiga inci. Pada usia enam tahun tinggi rata-rata anak-anak mencapai 46,6 inci. Sementara, berat
badan setiap tahun bertambah kira-kira 3-5 pon dan usia 6 tahun berat badan mencapai 48-49
pon.

o Perbandingan tulang dan otot. Pada masa ini, terjadi pengerasan otot-otot yang sifatnya
variasi pada bagian-bagian tubuh. Otot akan terlihat lebih besar, kuat, dan berat. berat badan
akan bertambah, meskipun tubuhnya terlihat kurus. Biasanya pada kebanyakan anak yang
bertubuh endomorfik banyak mengandung jaringan lemak, anak yang bertubuh mesomorfik akan
banyak mengandung jaringan otot, dan pada anak bertubuh ektomorfik, tubuhnya terlihat lebih
sedikit mengandung jaringan otot dan lemak

v Pertumbuhan gigi

Selama periode awal kanak-kanak gigi “susu” mulai lepas dan digantikan dengan gigi
tetap. Gigi yang pertama kali lepas adalah gigi-gigi bayi yang pertama kali tumbuh saat bayi.
Menurut Hurlock (1980) ternyata pertumbuhan gigi bisa memengaruhi anak yang berkaitan
dengan emosi, penampilan, dan pengucapan kata. Berpengaruh terhadap emosi terjadi ketika gigi
akan tumbuh, penggantian dari gigi susu ke gigi tetap, atau gangguan (sakit gigi). Berpengaruh
terhadap penampilan ini akan sangat dirasakan anak ketika dia memasuki masa remaja. Gigi-gigi
yang letaknya tidak teratur cenderung membuatnya kurang percaya diri. Sementara itu yang
berpengaruh dengan pengucapan kata terlihat kata dari pengucapan kata-kata yang tidak jelas
atau tidak benar. Faktor penyebabnya biasanya bersumber dari ompongnya gigi. Pengucapan
yang tidak benar atau tidak jelas dapat berpengaruh pada kebiasaan pengucapan kata-kata yang
terkadang bisa terbawa hingga masa remaja.

2) Masa anak-anak akhir

Perkembangan fisik pada masa usia akhir kanak-kanak tidak lagi pesat sebagaimana yang
terjadi pada perkembangan anak pada usia awal kanak-kanak. Kini bentuk tubuh anak hampir
menyerupai bentuk tubuh orang dewasa. Perkembangannya akan menjadi lebih kembali ketika
dia memasuki pada usia pubertas. Masalah-masalah yang terjadi pada perkembangan fisik usia
akhir kanak-kanak misalnya mal nutrisi, kegemukan, dan citra diri (Papalia, 2008).

v Berat badan dan proporsi tubuh.

Kebanyakan anak di usia akhir kanak-kanak terjadi penambahan berat badan antara 3
sampai 5 pon. Berat badan anak perempuan usia 11 tahun rata-rata memiliki berat badan 88,5
pon dan anak laki-laki 85,5 pon. Sementara perubahan anggota tubuh terjadi pada area rahang,
bibir semakin membesar, dahi melebar, merata, hidung membesar, leher memanjang, tangan dan
kaki membesar. Perbedaan proporsi yang paling mencolok misalnya pada bentuk kepala, dimana
bentuk kepala anak laki-laki lebih besar ketimbang anak perempuan.

Pada usia ini juga terjadi penambahan tinggi badan dimana tinggi badan anak rata-rata
bertambah 2-3 inci per tahun. Pada kebanyakan anak perempuan usia 11 tahun lebih tinggi
ketimbang anak laki-laki. Tinggi anak perempuan mencapai 58 inci dan anak laki-laki berkisaran
57,7 inci. Proporsi tubuh yang tak seimbang meningkatnya kesederhanaan, seperti kurang
memerhatikan penampilan diri, pakaian, dan anak lebih suka meniru penampilan teman-
temannya.

Demikian pula halnya dengan perkembangan otot dan lemak. Kini pada anak yang
memiliki bentuk tubuh ektomorfik (kurus, panjang, dan langsing), perkembangan otot dan
lemaknya cenderung lambat ketimbang pada anak yang memiliki bentuk tubuh mesomorfik
(jaringan lemak yang lebih banyak). Biasanya anak mesomorfik lebih cepat tumbuh dan anak
ektomorfik cenderung lambat matang untuk memasuki usia pubertas dibandingkan dengan anak
yang bertipe tubuh mesomorfik.

C. Masa Remaja ( usia 11-18 Tahun)

Menurut Hurlock, (1980) perkembangan fisik mulai pada masa remaja awal hingga
remaja akhir sedikit demi sedikit mengalami penurunan, terutama perkembangan eksternal.
Perkembangan internal terlihat lebih menonjol ketimbang perkembangan eksternal. Beberapa
bentuk perkembangan internal terlihat dari bentuk perut yang semakin memanjang dan tidak
lagi berbertuk pipa, usus bertambah panjang dan besar, otot-otot perut dan dinding usus menjadi
lebih kuat dan tebal, berat hati semakin bertambah dan kerongkongan makin panjang,
perkembangan jantung tumbuh pesat, dinding pembuluh darah meningkat dan matang seiring
kuatnya jantung dan kapasitas paru-paru remaja perempuan meningkat pada usia 17 tahun dan
lebih cepat matang ketimbang remaja pria. Sementara perubahan fisik eksternal pada remaja
terlihat dari semakin proporsionalnya bentuk anatomi tubuh. Penambahan tinggi badan remaja
putri rata-rata pada usia 17-18 tahun dan penambahan tinggi remaja putra kira-kira pada usia 18-
19 tahun. Perubahan berat badan mengikuti jadwal yang sama dengan tinggi badan dan terjadi
pada bagian-bagian tubuh yang mengandung lemak sedikit atau tidak sama sekali tanpa lemak.

Selanjutnya Atwater (dalam Sumiati, 2009) mengatakan bahwa, perubahan fisik


yang terjadi pada masa remaja ialah perubahan pada ukuran otot yang semakin bertambah dan
kuat, testosteron menghasilkan sperma dan estrogen memproduksi sel-sel telur sebagai tanda
kematangan yang diikuti munculnya tanda-tanda seks serta kelamin sekunder, seperti
membesarnya payudara, berubahnya suara, adanya ejakulasi pertama, tumbuhnya rambut-rambut
halus di sekitar kemaluan, ketiak, dan wajah.

D. Masa Dewasa

1) Perubahan Fisik Masa Dewasa Dini

Perubahan-perubahan fisik pada masa dewasa dini merupakan kelanjutan dari


pertumbuhan dan perkembangan fisik dari masa remaja akhir. Perubahan-perubahan fisik yang
masih tetap menonjol adalah perbandingan tubuh semakin proporsional, berat badan semakin
bertambah, membesarnya organ-organ bagian dalam, matangnya organ-organ seks dan
reproduksi seksual semakin berfungsi dengan baik dan siap memberikan keturunan.

2) Perubahan Fisik Masa Dewasa Madya

Banyak orang dewasa madya rnengalami kecemasan atas penampilan fisik dirinya
sehingga kerap kali mengganggu hubungan personal dan seksualuya dengan pasangannya.
Mereka cemas mempertahankan pasangan. Ciri-ciri perubahan fisik masa dewasa madya, yaitu
berat badan semakin bertambah, rontoknya rambut dan mulai beruban, kulit pada wajah, leher,
lengan, dan tangan semakin keriput, tubuh menjadi gemuk, terutama pada perut, mengendurnya
otot sekitar dagu, lengan atas, dan perut, gigi mulai ompong dan berwarna kuning, mata kurang
bersinar dan sering mengeluarkan kotoran mata, awal memasuki masa menopause atau
klimakteria.

Tanda-tanda menua lebih tampak pada pria ketimbang wanita, karena wanita selalu
memakai kosmetik dan mempunyai rasa kesadaran yang lebih tinggi dalam memerhatikan
penampilan fisiknya. Tanda-tanda menua juga terlihat jelas pada rnereka yang berasal dari
kelompok ekonomi rendah dibandingkan mereka yang berasal dari kelompok ekonomi tinggi.
Mereka akan terlihat lebih tua dari usia sebenarnya dibandingkan dewasa kaya.

3) Perubahan Fisik Masa Dewasa Akhir

Perubahan fisik yang terjadi pada masa dewasa akhir adalah bobot tubuh masih
bertambah, rambut mulai rontok dan beruban, kulit wajah, leher, lengan dan tangan semakin
keriput, mengendurnya otot-otot di dagu lengan dan perut, gigi mulai copot dan berwarna
kuning, mata kurang bersinar dan mengeluarkan kotoran mata, dinding saluran arteri menjadi
rapuh, meningkatnya tekanan darah, komplikasi sakit jantung, fungsi-fungsi dari kelenjar tubuh
semakin lamban, gerakan motorik tubuh semakin lamban, fungsi pencernaan lamban dan
terkadang mengalami konstipasi dan aktivitas gonad mengalami kemunduran.

2. Perkembangan Gerakan Motorik Kasar

Perkembangan motorik kasar berkaitan dengan perkembangan kemampuan dalam


menggerakkan tubuh, baik secara sebagian (nonlokomotorik), yaitu perkembangan kemampuan
menggerakkan sebagian dari tubuh, seperti menjangkau untuk mengambil sesuatu, dan
kemampuan dalam menggerakkan tubuh secara keseluruhan (lokomotorik) yang terjadi pada
waktu berjalan, berlari, melompat, olah raga, dan lain-lain, dan gerakan pada waktu menarik dan
mendorong. Pada usia dini, kegiatan motorik anak sangat aktif dan mereka bergerak seolah-olah
tidak pernah lelah.

3. Perkembangan Gerakan Motorik Halus

Perkembangan motorik halus berkaitan dengan perkembangan kemampuan dalam


menggunakan jari-jari tangan untuk melakukan berbagai kegiatan, seperti gerakan dalam
menjepit, menggenggam, menulis, memotong, menggunting, dan lain-lain Pada usia 4 tahun,
koordinasi gerakan motorik halus anak sudah hampir sempurna walaupun demikian, anak masih
mengalami kesulitan dalam menggunakan jari-jari tangannya untuk menyusun balok-balok kecil
menjadi bangunan. Hal ini bukan disebabkan karena ia tidak dapat menggunakan jari-jari
tangannya dalam menyusun balok, akan tetapi disebabkan oleh keinginannya untuk meletakkan
balok-balok secara sempurna, sehingga kadang-kadang meruntuhkan bangunan yang telah ia
buat dari susunan balok-balok kecil tersebut. Pada usia 6 tahun, perkembangan koordinasi
gerakan motorik halus anak berkembangan dengan pesat, seperti mengkoordinasikan gerakan
mata dengan gerakan tangan pada waktu menulis, menggunting, menempel, melipat menganyam,
dan lain-lain.

4. Perkembangan Otak dan Susunan Saraf Pusat

Perkembangan otak manusia yang sangat pesat terjadi pada masa prenatal dan beberapa
bulan setelah kelahiran. Pada masa sebelum kelahiran, diperkirakan 250.000 sel-sel otak
terbentuk dan setiap menit melalui proses pembelahan sel yang disebut mitosis.

Setelah lahir sebagian besar sel-sel otak yang berjumlah 100 milyar telah terbentuk
dengan sempurna (Papalia&Olds,1995;94). diketahui pada usia 18 bulan, berat otak anak
mencapai 25% dari otak orang dewasa, pada usia 4 tahun, berat otak anak mencapai 50% dari
berat otak orang dewasa, pada usia 6 tahun, berat otak anak mencapai 80% dari berat otak orang
dewasa, dan pada usia 8 tahun, berat otak anak telah mencapai 90% dari berat otak orang
dewasa. Sejalan dengan bertambahnya berat otak tersebut, berkembang pula kemampuan anak
dibidang intelektual, yaitu paa usia 4 tahun, perkembangan intelektual anak mencapai 50%, pada
usia 8 tahun, intelektual anak berkembang sebanyak 80%, usia 12 tahun intelektual anak
berkembang sebanyak 90% dan pada usia 18 tahun, perkembangan intelektual mencapai
perkembangan yang optimal.

Suatu hal yang penting untuk diingat bahwa perkembangan intelektual anak sejak lahir
hingga usia 4 tahun sama banyaknya dengan perkembangan intelektual dari usia 4 hingga 18
tahun. Perkembangan intelektual usia 4 hingga 18 tahun lebih banyak dari perkembangan
intelektual usia 8 hingga 18 tahun. Perkembangan otak secara fisik dapat pula dilihat dari
pembentukan otak sejak dalam kandungan sampai masa setelah kelahiran,
BAB III

PENUTUP

A. Kesimpulan

Perkembangan fisiologis adalah proses perubahan fungsi-fungsi dari organ makhluk


hidup. Perkembangan fisiologis berkaitan dengan perubahan yang terjadi pada tubuh manusia,
seperti menjadi lebih tinggi atau menjadi lebih besar.

Perkembangan motorik kasar berkaitan dengan perkembangan kemampuan dalam


menggerakkan tubuh, baik secara sebagian (nonlokomotorik), yaitu perkembangan kemampuan
menggerakkan sebagian dari tubuh, seperti menjangkau untuk mengambil sesuatu, dan
kernampuan dalam menggerakkan tubuh secara keseluruhan (lokomotorik). Sementara
Perkembangan motorik halus berkaitan dengan perkembangan kemampuan dalam menggunakan
jari-jari tangan untuk melakukan berbagai kegiatan, seperti gerakan dalam menjepit.

Perkembangan otak manusia yang sangat pesat terjadi pada masa pranatal dan beberapa
bulan setelah kelahiran. Pada masa sebelum kelahiran, diperkirakan 250.000 sel-sel otak
terbentuk dan setiap menit melalui proses pembelahan sel yang disebut mitosis. Setelah lahir
sebagian besar sel-sel otak yang berjumlah 100 milyar telah terbentuk dengan sempurna.

B. Saran

Pada pembahasan ini menjelaskan tentang proses perkembangan fisiologis, dimana


didalamnya lebih diperinci lagi menjadi empat perkembangan yaitu tubuh, gerak mootorik kasar
& halus, otak dan saraf pusat manusia

Dengan demikian diharapkan mahasiswa/i khususnya dan masyarakat pada umumnya


menjadi paham tentang bagaimana dasar perkembangan fisiologis manusia. Demikianlah
makalah ini kami buat, semoga apa yang disajikan memberikan ilmu dan informasi yang
bermanfaat. Selanjutnya untuk kesempurnaan makalah ini, kami mohon saran dan kritik guna
memperbaiki kesalahan dikemudian hari.
DAFTAR PUSTAKA

Jamaris, Martini. 2013. “Orientasi Baru dalam Psikologi Pendidikan”. Bogor. Penerbit:
Ghalia Indonesia.

Judha, Mohamad. Risky Erwanto & Natalia R, Listyana. 2012. “ANATOMI DAN
FISIOLOGI”. Yogyakarta. Penerbit: Gosyen Publishing.

Mely. 2013. “Fase, Tahapan, Prinsip dan Aspek-aspek Perkembangan Motorik Anak Usia
Dini”. http://melyloelhabox.blogspot.co.id/2013/05/fase-tahapan-prinsip-dan-aspek-aspek.html
Di unduh pada Sabtu, 13 Februari 2016 pukul 20.00 WIB.

Pieter Zan, Herri & Namora Lumongga. 2010. “PENGANTAR PSIKOLOGI UNTUK
KEBIDANAN”. Jakarta. Penerbit: KENCANA PRENADA MEDIA GROUP.

Prasasti Dinar, Wiwien. 2008. “Psikologi Anak Usia Dini”. Jakarta. Penerbit: PT
INDEKS.

Slavin E, Robert. 2011. “Psikologi Pendidikan: Teori dan Praktik”. Jakarta Barat.
Penerbit: PT INDEKS

Sutrisno. 2015. “Tahapan Pertumbuuhan dan Perkembangan manusia”.


http://rumushitung.com/2015/06/03/tahapan-pertumbuhan-dan-perkembangan-manusia/ Di
unduh pada Sabtu, 13 Februari 2016 pukul 20.00 WIB.

Suri, Hairus. 2008. “Perkembangan Motorik Kasar dan Perkembangan Motorik Halus”.
https://pembelajaranguru.wordpress.com/2008/05/25/perkembangan-motorik-kasar-dan-
perkembangan-motorik-halus/ Di unduh pada Sabtu, 13 Februari 2016 pukul 20.00 WIB.

Wikipedia. 2016. “Fisiologi”. https://id.wikipedia.org/wiki/Fisiologi . Di unduh pada


Sabtu, 13 Februari 2016 pukul 20.00 WIB.

Zaifbio. 2013. “Perkembangan dan Pertumbuhan Manusia”.


https://zaifbio.wordpress.com/2013/05/01/perkembangan-dan-pertumbuhan-manusia/ Di unduh
pada Sabtu, 13 Februari 2016 pukul 20.00 WIB.

Anda mungkin juga menyukai