Anda di halaman 1dari 32

FAKTOR INTERNAL PERILAKU

(SIFAT KHAS INDIVIDU)


Gusti Kumala Dewi, SKM, MARS
HIPOCRATES DAN GALENUS

Isi Alam, Cairan Tubuh, dan Sifatnya

Isi Alam
Cairan Tubuh Sifatnya
Semesta
1. Tanah Chole - Kering
2. Air Melanchole - Basah
3. Udara Phlegma - Dingin
4. Api Sanguis - Panas
TIPE MANUSIA
Tipologi Hipocrates Gelenus

Cairan Tubuh
Prinsip Tipe Sifat
Yang Dominan
Chole Tegaran Choleris Besar semangat, keras daya
juang, besar hati, Optimistik,
hati mudah terbakar.
Melanchole Penegaran Melancholik Mudah kecewa, daya juang
kecil, mudah pesimistis.
Phlegma Plastisitas Phlegmatik Tidak suka terburu-buru,
tenang, tidak mudah
terpengaruh, setia.
Sanguis Ekspansivitas Sanguinik Hidup mudah berganti haluan,
ramah, lekas bertindak tetapi
juga lekas berhenti.
TEORI KRETSCHMER

 Kretschmer mendasarkan teorinya pada


keadaan jasmani manusia, lebih tepatnya bentuk
tubuh manusia.
EMPAT TIPE MANUSIA
(KRETSCHMER)
Tipe Manusia Berdasarkan Bentuk Tubuh
Tipe Ciri-Ciri
Picnic - Pendek gemuk
- Dada membulat, perut besar, bahu tidak lebar
- Lengan dan kaki lemah
- Kepala agak merosot ke muka diantara kedua bahu
- Banyak lemak, sehingga otot & tulang tidak keliahatan
nyata
Leptosom - Tinggi jangkung
- Badan langsing, jangkung, rongga dada kecil, sempit-
pipih, rusuknya mudah dihitung
- Perut kecil, bahu sempit, lengan, dan kaki kurus
- Leher agak kecil, tulang-tulang dibagian muka
kelihatan jelas
- Muka bulat telur, berat badan relatif kurang
Tipe Ciri-Ciri
Atletik - Tulang-tulang otot dan kulit kuat
(Meripakan sintesis - Badan kokoh dan tegap, cukup tinggi
dari T. Picnik & - Bahu lebar dan kuat, perut kuat, pinggul, dan kaki kuat
Leptosom) - Tengkorak cukup besar dan kuat, kepala dan leher
tegak
Displastik -  Mempunyai ciri-ciri khusus
(Penyimpangan dari - Menyimpang dari konstitusi normal
ke-3 tipe diatas)
Tipe Manusia Menurut Tempramennya
Tipe Ciri-Cirinya
Schizothym - Jiwanya mirip dengan penderitaan schizophrenia, suka
mengasingkan diri
- Ada kecendrungan ke arah antusiasme, menutup diri,
hidup dengan dirinya sendiri
Cyclothym - Jiwanya mirip dengan penderita maniak depresif, mudah
mengadakan kontak dengan dunia luar
- Mudah bergaul, mudah mendapatkan teman, ramah,
pergaulan menyenangkan
- Mudah merasakan suka-duka OL
Kesimpulan Dari Teori Kretschmer

 Orang yang berkonstitusi picnic kebanyakan memiliki


tempramen: Cyclothym
 Orang yang berkonstitusi leptosom, atletik, dan
displastik kebanyakan bertempramen: Schizothym
TEORI SHELDON
Tipe Manusia Berdasarkan Bentuk/Konstitusi
Tipe Ciri-Ciri
Endomorfik - Mirip dengan tipe picnic pada Kretschmer
- Luarnya lembut, gemuk, dan berat badan tidak sesuai
dengan penampilan
Mesomorfik - Mirip dengan tipe atletik pada Kretschmer
- Otot yang dominan , pembuluh-pembuluh darah kuat
- Tampak luarnya kokoh, keras, otot bersegi-segi, dan
biasanya tahan sakit
Ektomorfik - Mirip dengan tipe leptosom pada Kretschmer
- Kulit dan sistem syarafnya kuat
- Tampak luarnya jangkung, dada pipih, lemah, otot hampir
tidak berkembang
Tipe Manusia Berdasarkan Bentuk/Konstitusi
Tipe Ciri-Ciri
Viscerotonik - Sikapnya santai, suka hiburan
- Gemar makan-makan
- Tidurnya nyenyak, mudah tidur
- Bila menghadapi kesukaran maka membutuhkan OL
Cerebrotonik - Sikap kurang gagah, ragu-ragu
- Reaksinya cepat, kurang berani bergaul dengan OL (sosio-fobia)
- Hidup teratur, kebiasaan-kebiasaanya tetap
- Tidur kurang nyenyak (suka tidur), tampak lebih muda dari yang
sebenarnya
- Jika mengalami kesukaran, butuh mengasingkan diri
Somatotonik - Sikap gagah, perkasa (energetik)
- Kebutuhan bergerak besar
- Suka berterus-terang, suara lantang
- Tampak lebih dewasa dari yang sebenarnya
- Bila menghadapi kesukaran biasanya melakukan gerakan-gerakan
yang tidak berarti
Hubungan Antara Tipologi dan Tempramen
Menurut Sheldon

 Orang yang berkonstitusi endomorfik pada umumnya


bertempramen viscerotonik
 Orang yang berkonstitusi mesomorfik pada umumnya
bertempramen somatotonik
 Orang yang berkonstitusi ektomorfik pada umumnya
bertempramen cerebrotonik
TEORI SPRANGER

 Spranger berkeyakinan bahwa pada hakikatnya ada 2


macam roh dalam diri setiap orang.
1. Roh objektif  roh yang terdapat pada masing-masing
individu
2. Roh subjektif/roh supraindividual  ada pada seluruh
umat manusia
 Spranger memandang kebudayaan sebagai struktur &
sistem nilai-nilai yang diwariskan dari generasi ke generasi
berikutnya.
IKTISAR TIPE MANUSIA MENURUT
SPRANGER
Iktisar Tipe Manusia
Nilai Kebudayaan
Tipe Sifat
Yang Dominan
Ilmu Pengetahuan Manusia Teori Berpikir
Ekonomi Manusia Ekonomi Bekerja
Kesenian Manusia Estetik Menikmati Keindahan
Keagamaan Manusia Agama Memuja
Kemasyarakatan Manusia Sosial Berbakti/Berkorban
Politik/Kenegaraan Manusia Kuasa Ingin Berkuasa/Memerintah
TEORI FREUD
 3 sistem/aspek struktur kepribadian manusia:
1. Das es (the id)
2. Das ich (the ego)
3. Das uber ich (the super ego)
Das es (the id)

 Aspek biologis kepribadian, merupakan aspek yang


original.
 Fungsi Das es (the id) berdasarkan pada teori kenikmatan
(pleasure principle)  mencari kenikmatan/
ketidaknikmatan.
 2 cara menghindarkan diri dari ketidakenakan:
1. Refleks dan reaksi-reaksi otomatis (bersin, berkedip,
dll)
2. Proses primer (orang lapar lalu membayangkan
makanan)
Das ich (the ego)

 Aspek psikologis kepribadian, dan timbul dari kebutuhan


organisme untuk berhubungan dengan dunia luar secara
realita (reality principle).
 Tujuannya masih di dalam organisme  mendapatkan
kenikmatan, dan menghindari ketidaknikmatan tetapi
dalam bentuk dan cara yang sesuai dengan kondisi-kondisi
psikologis dan sesuai dengan kondisi riil di sekitarnya.
Das uber ich (the super ego)

 Aspek sosiologis kepribadian yang merupakan wakil nilai-


nilai tradisional serta cita-cita masyarakat menurut
warisan orangtua kepada anak-anaknya yang diajarkan
dengan berbagai perintah dan larangan.
 Fungsi utama: menentukan apakah sesuatu hal itu asusila
atau tidak asusila, benar atau salah menurut norma umum.
 Dengan berpedoman ini pribadi dapat bertindak dalam
cara yang sesuai dengan moral masyarakat.
KECERDASAN
 Kecerdasan (Chaplin, 1975)  kemampuan manusia dalam
menghadapi dan menyesuaikan diri terhadap situasi baru
secara cepat dan efektif.
 3 bentuk kecerdasan otak:
1. Kecerdasan Intelegensia (Intelligent quotient/IQ)
2. Kecerdasan Emosional (Emotional / Emotional quotient /
EQ)
3. Kecerdasan Spiritual (Spiritual quotient/SQ)
Kecerdasan Intelegensia
(Intelligent quotient/IQ)
 Definisi
Intelegensia merupakan faktor penting untuk membentuk Pl.
manusia, terutama kemampuan hidup manusia dalam
masyarakat.
 Pengukuran Intelegensia
Dilakukan dengan mengukur intelegensi kelompok sebaya.
Rumus mengukur Integensia (IQ)
IQ : Intelligent quotient
IQ = MA MA : Mental age (Umur Kecerdasan)
CA CA : Cronological age (Umur Kalender)
 Contoh:
Eny seorang anak berumur 8 tahun (umur berdasarkan
kalender/CA). Setelah dites dengan tes intelegensi
ternyata dia dapat mengerjakan soal-soal untuk anak yang
berumur 10 tahun.
Jadi IQ Eny  10/8 = 125
Kesimpulannya:
IQ Eny tinggi (diatas normal).
 Tingkat-tingkat Kecerdasan
1. ≥ 150 : Genius (sangat-sangat cerdas)
2. 140-149 :Very superior (sangat cerdas)
3. 130-139 : Cerdas
4. 120-199 : above avera (diatas rata-rata)
5. 100-119 : normal
6. 74-99 : Debil
7. 50-73 : Embisil
8. Dibawah 50 : Idiot
Kecerdasan Emosional (Emotional /
Emotional quotient / EQ)
 Kecerdasan Emosional (Patricia Patton, 2002)  kekuatan di
balik kecerdasan atau kemampuan intelektual.
 Keterampilan Dasar Pembentukan Kecerdasan Emosi:
1. Menunda kepuasan & mengendalikan impuls-impuls
2. Tetap optimis jika menghadapi masalah
3. Menyelurkan emosi yang kuat secara efektif
4. Memotivasi & menjaga semangat disiplin dari dalam usaha
mencapai tujuan-tujuan
5. Menangani kelemahan-kelemahan pribadi
6. Menunjukkan rasa empati pada OL
7. Membangun kesadaran diri & pemahaman pribadi
 Kecerdasan emosi (Chaplin, 1975 dalam Patricia Patton,
2002):
1. Kemampuan mengenali emosi diri
2. Kemampuan mengelola emosi
3. Kemampuan memotivasi diri
4. Kemampuan mengenali emosi OL (empati)
5. Kemampuan membina hubungan sosial
GARIS BESAR DIMENSI KECERDASAN
EMOSI
1. Intrapersonal  kemampuan-kemampuan yang timbul
dari dalam diiri yang bersangkutan (Chaplin, 1975):
a. Self Regard  kemampuan menghargai& menerima
sifat dasar pribadi yang pada dasarnya baik.
b. Emotional self-awarness  kemampuan mengenali
dirinya sendiri.
c. Assertiveness  kemampuan mengekspresikan
perasaannya sendiri.
d. Independence  kemampuan mengarahkan &
mengendalikan diri dalam berpikir & bertindak.
e. Self-actualization  kemampuan menampilkan
kemampuan/kapasitas potensi dirinya.
2. Interpersonal  kemampuan-kemampuan dalam
kaitannya/hubungannya dengan OL, mencakup
kemampuan:
a. Empathy: kemampuan memahami, mengerti, dan
menghargai perasaan OL.
b. Soscial responsibility: kontribusi/peranannya sebagai
anggota kelompok/masyarakat.
c. Interpersonal relationship: kemampuan membangun &
mempertahankan hubungan yang saling
menguntungkan dengan OL/kelompok lain.
3. Adaptability  kemampuan-kemampuan seseorang
dalam menghadapi situasi/kondisi dalam kehidupan,
lingkungan, kelompok/masyarakat.
a. Reality testing : kemampuan menghubungkan
pengalaman dan kondisi lingkungannya secara
objektif.
b. Flexibility : kemampuan menyesuaikan emosi,
pemikiran, dan sikap terhadap perubahan situasi di
lingkungan/kelompoknya.
c. Problem solving : kemampuan mengidentifikasikan
masalah/persoalan yang dihadapi.
4. Stress management  kemampuan seseorang dalam
menghadapi persoalan/masalah dalam kehidupan sehari-
hari.
a. Stress tolerance :kemampuan untuk menghadapi
kejadian & situasi yang penuh tekanan, dan
menanganinya secara (+).
b. Impulse control : kemampuan untuk menunda
keinginan, dan dorongan untuk bertindak.
5. General mood  kemampuan seseorang
mempersepsikan kehidupan sebagai hal yang (+),
meskipun mengalami berbagai tantangan & masalah.
a. Optimisme : kemampuan untuk melihat sisi terang
kehidupan & memelihara sikap (+).
b. Happiness : kemampuan untuk merasa puas dalam
kehidupan, menikmati kehidupan pribadi dan OL.
KECERDASAN SPIRITUAL
(SPIRITUAL QUOTIENT/SQ)
 Definisi
Kemampuan manusia dalam mengelola nilai, norma, dan
kualitas kehidupan dengan memanfaatkan kekuatan pikiran
bawah sada atau suara hati (Chaplin dalam Comb and
Sygg, 1959).
 Prinsip setiap agama mengatur 2 (dua) hal utama:
1. Hubungan dengan Tuhan
2. Hubungan dengan manusia lain
BAKAT
A. William B. Michael  Bakat  Kemampuan individu
untuk melakukan sesuatu yang sedikit sekali bergantung
pada latihan mengenai hal kemampuan tersebut.
B. Woodworth & marquis  Bakat  salah satu
kemampuan manusia. Kemampuan-kemampuan manusia
mencakup achievement (actual ability yang dapat diukur
dengan tes tertentu); capacity (tidak dapat diukur secara
langsung); dan aptitude (kualitas psikis yang hanya dapat
diungkapkan dengan tes).
C. Guilford  Bertalian dengan kecakapan untuk
melakukan sesuatu.
TIGA HAL YANG SELALU BERHUBUNGAN
DI DALAM TINGKAH LAKU
 Tiga hal yang selalu berhubungan:
1. Individu melakukan sesuatu
2. Apa yang dilakukan merupakan sebab/alasan bagi hal
tertentu
3. Dia melakukan sesuatu dengan cara tertentu
 Dapat disimpulkan bahwa tingkah laku mengandung 3
aspek:
1. Aspek tindakan (performance)
2. Aspek sebab-akibat (a person cause a reason)
3. Aspek ekspresif
FAKTOR-FAKTOR BAKAT
(GUILFORD)
a. Dimensi perseptual  kepekaan indra; perhatian;
orientasi ruang & waktu; kecepatan persepsi.
b. Dimensi psikomotor  faktor kekuatan; faktor impuls;
faktor kecepatan gerak; faktor kecermatan; faktor
koordinasi.
c. Dimensi Evaluatif  faktor ingatan; faktor pengenalan,
faktor berpikir; faktor evaluatif.

Anda mungkin juga menyukai