Anda di halaman 1dari 4

Metode Penelitian Kuantitatif

Dosen pengampu : Silvia Yula Wardani, S.Pd.

Kelompok 2

Disusun Oleh :

Fata Ihda Umami 2002103034

Dinda Sagita 2002103039

PROGAM STUDI BIMBINGAN DAN KONSELING

FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN

UNIVERSITAS PGRI MADIUN

2023
a. Fenomenologi Kualitatif

Fenomenologi adalah suatu bentuk penelitian di mana seorang peneliti


berusaha memahami bagaimana satu atau lebih orang mengalami suatu fenomena.
Metode investigasi ini dimulai dengan mengamati dan menyelidiki fokus fenomena
yang diselidiki dan memperhatikan aspek subyektif dari perilaku obyek. Peneliti
kemudian mencari informasi yang ber makna atau memberi makna pada fenomena
yang diteliti.
Fenomenologi merupakan studi interpretatif yang bersifat apa adanya tentang
pengalaman manusia, yang bertujuan untuk memahami dan menggambarkan situasi
manusia, peristiwa dan pengalaman, ” sebagai sesuatu yang muncul dan hadir sehari-
hari” (Von Eckartsberg, 1998: 3). pendekatan Fenomenologi sebagai salah satu cara
pembaruan untuk memandang hubungan manusia dan lingkungan serta mempelajari
kaitan hubungannya. Tantangan kecerdasan pendekatan Fenomenologi yaitu
penggambaran hubungan yang erat antara manusia dengan dunia yang saling terkait
dengan subyek-obyek formal. untuk memahami hubungan antar manusia dan dunia
nya. Ada beberapa ciri-ciri pokok fenomenologis yang dilakukan oleh peneliti
fenomenologis menurut Moleong (2007: 8) yaitu: (a) memperlihatkan pada kenyataan
yang ada, dalam hal ini kesadaran tentang sesuatu benda secara jelas (b) memahami
arti peristiwa atau kejadian yang terjadi dan berkaitan dengan orang orang yang
berada dalam situasi-situasi tertentu. (c) memulai dengan diam kemudian dilanjutkan
dengan pendeskripsian secara jelas fenomena yang dialami secara langsung.
Secara disiplin keilmuan, Fenomenologi mempelajari tatanan atau struktur
pengalaman dan kesadaran seseorang. Secara Harvia, Fenomenologi diartikan sebagai
sebuah studi yang mempelajari fenomena, seperti penampakan, segala hal yang
muncul dalam pengalaman kita, cara kitab mengalami sesuatu, dan makna yang kita
bisa ambil dari pengalaman kita. Fokus perhatian Fenomenologi tidak hanya sekedar
fenomena yang dialami, akan tetapi berfokus pada pengalaman sadar dari sudut
pandang orang pertama atau yang mengalaminya secara langsung (Kuswarno, 2009:
22).
Kuswarno (2009: 36), lebih lanjut menjelaskan mengenai penggambaran sifat
dasar penelitian kualitatif yang relevan dan akurat sehingga menggambarkan posisi
metodologis Fenomenologi dan yang membedakannya dari penelitian kuantitatif:
1. Mencari lebih dalam nilai nilai dalam pengalaman kehidupan manusia
2. Penelitian terfokus pada satu tujuan dan keseluruhan
3. Tujuan penelitian adalah menemukan makna dan hakikat dari pengalaman
yang dialami informan, bukan sekedar mencari penjelasan atau mencari
ukuran ukuran dari realitas
4. Memperoleh gambaran kehidupan dari sudut pandang orang pertama
5. Data yang diperoleh berbentuk deskriptif dan penjabaran adalah dasar bagi
pengetahuan ilmiah untuk memahami perilaku manusia
6. Pertanyaan yang dibuat mencerminkan kepentingan dalam keterlibatan dan
komitmen dari peneliti
7. Adanya pengalaman dan perilaku sebagai satu kesatuan yang tidak dapat
dipisahkan, baik itu kesatuan antara subyek dan obyek maupun antara
bagian dari keseluruhan.

b. Historis
Metode historis adalah Methode yang berusaha mengkaji peristiwa peristiwa
masa lampau, mendeskripsikan serta menganalisis fakta fakta tertentu secara
mendalam. Metode ini mempunyai ciri khas yaitu periode waktu yang bermakne
bahwa kegiatan, peristiwa, karakteristik, nilai nilai, kemajuan bahkan kemunduran,
dilihat dan digaji dalam konteks waktu. (Sjamsudin 2007: 14) mengertikan metode
sejarah atau historis sebagai suatu cara bagaimana mengetahui sejarah. (Gottschalk,
1985: 32) Metode historis merupakan proses menguji dan menganalisis secara kritis
rekaman dan peninggalan masa lampau dan menuliskan hasil nya berdasarkan fakta
yang telah diperoleh yang disebut historiografi.
Pernyataan tersebut sama dengan pendapat Garragan bahwa metode sejarah
merupakan seperangkat aturan yang sistematis dalam mengumpulkan sumber sejarah
secara efektif, melakukan penelitian secara kritis dan mengajukan Sintesis dari hasil
hasil yang dicapai dalam bentuk tulisan (Abdurrahman, 1999: 4). Pendapat lain
tentang metode sejarah dikemukakan oleh (Kuntowijoyo 2003: 19), metode sejarah
merupakan petunjuk khusus tentang bahan, kritik, interpretasi, dan penyajian sejarah.
Dari beberapa pengertian di atas, dapat ditarik kesimpulan bahwa yang
dimaksud dengan metode sejarah adalah proses penelitian terhadap sumber sumber
atau peninggalan masa lampau yang dilakukan secara kritis, analitis dan sistematis
yang kemudian dituangkan dalam sebuah tulisan yang disebut historiografi.
c. Studi Kasus
Studi kasus didasarkan pada peristiwa yang telah terjadi. Penelitian ini melihat
interaksi antara satu variabel dengan variabel lainnya. Tujuan dari penelitian ini
adalah untuk mempelajari bagaimana peristiwa terjadi secara sistematis dalam jangka
waktu yang lama. Studi kasus adalah jenis penelitian kualitatif yang dilakukan dalam
keadaan tertentu dengan menggunakan program, kegiatan, peristiwa, dan kelompok.
Kajian ini akan membantu mendapatkan gambaran kasar tentang latar belakang,
situasi, dan interaksi yang terjadi.

Daftar Pustaka
https://www.gramedia.com/literasi/penelitian-kualitatif/
http://repository.stei.ac.id/2529/5/BAB%203%20YUNI.pdf

Anda mungkin juga menyukai