Anda di halaman 1dari 8

BAB 3

METODOLOGI PENELITIAN

3.1 Metode Penelitian

Dalam penelitian yang dilakukan, metode yang digunakan untuk menguji keabsahan dari

topik yang diangkat menggunakan metode penelitian kualitatif. Metode penelitian kualitatif

menurut Sugiyono (2012) metode ini merupakan metode penelitian yang bersifat naturalistik, hal

ini disebabkan karena penelitiannya dilakukan pada kondisi yang alamiah atau natural setting.

Oleh karena itu, keadaan pada saat sebelum maupun sesudah penelitian dilakukan ke lapangan,

keadaan objek akan tetap dan tidak akan berubah. Penelitian yang dilakukan dengan metode

kualitatif sendiri memiliki tujuan untuk menjelaskan gejala kontekstual dan berfokus pada studi

satu orang dan bagaimana suatu pribadi memberikan makna terhadap pengalamannya serta

pelaporan individu yang bersangkutan, maka dari itu penelitian secara kualitatif merupakan

penelitian yang tidak dapat diuji dengan matematika dan tidak dapat diproses dengan statistik

maupun rumus dalam menguji keabsahannya. Metode penelitian kualitatif lebih mengutamakan

proses atau makna yang berdasarkan aspek atau penilaian dari objek yang akan diteliti.
3.1.1 Desain Penelitian

Penelitian yang di lakukan dengan metode kualitatif dengan pendekatan fenomenologi,

Menurut Littlejohn (Hasbiansyah, 2015) Fenomenologi sendiri merupakan studi penelitian yang

berfokus pada dasar kesadaran manusia. Ruang lingkup studi fenomenologi sendiri mencakupi

pemahaman suatu peristiwa, gejala maupun objek dengan mengalaminya secara langsung.

Menurut Von Eckartsberg (1998) studi fenomenologi merupakan studi yang bersifat apa adanya

tentang pengalaman manusia, dengan tujuan untuk memahami dan menggambarkan situasi

manusia, peristiwa dan pengalaman dari suatu objek. Von Eckartsberg (1998) menjabarkan,

bahwa studi fenomenologi sendiri memiliki langkah-langkah sebagai berikut;

A. Perumusan masalah & pertanyaan penelitian. Peneliti berfokus pada visualisasi penelitian

dengan merumuskan pertanyaan dengan metode tertentu.

B. Data yang menunjukan hasil berupa situasi seperti teks pengalaman hidup atau suatu

peristiwa seseorang atau objek. Peneliti menarasikan wawancara secara deskriptif.

C. Analisa data, hal ini berupa interpretasi dan eksplanasi. Setelah data yang dihasilkan dari

wawancara, peneliti harus membaca dan meneliti dengan seksama serta cermat akan hasil

wawancara untuk mengungkapkan konfigurasi makna, secara struktu maupun bagaimana

makna tersebut diciptakan atau dijabarkan.


Studi Fenomenologi sendiri memiliki ciri-ciri pokok yang dapat dilakukan oleh peneliti, menurut

Moleong (2007) Ciri-ciri pokok studi fenomenologi yaitu;

A. Memperhatikan pada realita yang ada, hal ini berfokus pada kesadaran tentang suatu

benda secara jelas.

B. Memahami arti fenomena atau kejadian yang terjadi dan berkaitan dengan objek yang ada

dalam fenomena atau situasi-situasi tertentu.

C. Memulai dengan analisa secara pasif kemudian dilanjutkan dengan Analisa deskriptif

serta diuraikan dengan jelas fenomena yang sedang dialami secara langsung.

Dalam studi fenomenologi, Kuswarno (1995, p. 22) memahami studi fenomenologi sebagai

tatanan atau proses struktur pengalaman dan kognitif seseorang. Secara literal, fenomenologi

diartikan sebagai sebuah studi yang fokus mempelajari fenomena, seperti pengalaman suatu

objek, cara suatu objek mengalami hal tertentu dan makna dari pengalaman atau fenomena yang

dialami.

Kuswarno (2009, p. 36) dalam penelitian studi fenomenologi sendiri menjabarkan beberapa

perbedaan serta sifat dasar penelitian kualitatif yang relevan sebagai acuan yang membedekan

penelitian kualitatif dengan kuantitatif:

1. Mendalami nilai-nilai pengalaman kehidupan individu

2. Penelitian berfokus pada tujuan maupun keseluruhan

3. Tujuan dari penelitian kualitatif sendiri adalah menemukan makna dari pengalaman serta

realita yang dialami oleh narasumber, bukan hanya mencari penjelasan dan ukuran dari

suatu realitas.

4. Memperoleh gambaran kehidupan dari perspektif orang pertama


5. Data yang diperoleh bentuknya deskriptif yang di urai secara komprehensif sebagai dasar

bagi pengetahuan ilmiah untuk memahami perilaku manusia

6. Pertanyaan yang dibuat merupakan refleksi dari kepentingan serta keterlibatan dari

komitmen peneliti.

7. Adanya pengalaman dan perilaku sebagai suatu kesatuan yang tidak dapat dipisahkan,

secara kesatuan antara subjek dan objek, maupun antara bagian dari keseluruhan.

Menurut Sugiyono (2012) Proses penelitian kualitatif fenomenologi dibagi menjadi 3 tahap

yaitu;

1. Orientasi/deskripsi

2. Reduksi/fokus

3. Seleksi

Sugiyono juga menjabarkan bahwa proses dari studi fenomenologi sendiri dapat

divisualisasikan sebagai orang asing yang akan mengunjungi suatu pentas seni, orang asing

tersebut tidak memiliki gambaran seperti apa, mengapa dan bagaimana presentasi dari pentas

seni yang akan dikunjunginya. Setelah melihat dan menganalisa, orang asing tersebut akan

mengerti dan paham tujuan dari atau makna dari pentas seni yang dikunjungi.
3.1 Gambar Tahapan Penelitian Fenomenologi

3.1.2 Teknik Pengumpulan Data

Pada studi penelitian fenomenologi, Farid (2018, p. 46) menyatakan bahwa teknik

pengumpulan data sendiri dapat dilakukan dengan cara wawancara mendalam yang didukung

dengan narasi sebagai langkah pertama dalam memberikan penjelasan serta gambaran dari

pengalaman yang dialami selama narasumber hidup. Selain visualisasi akan pengalaman hidup

suatu individu, sangat diperlukan untuk memperoleh data melalui metode dokumentasi yang

diberikan sebagai bukti penelitian untuk memvalidasi dari penelitian yang sedang dijalani. Peran
dokumentasi dalam penelitian serta pengumpulan data sendiri dapat mendukung dalam

memberikan visualiasi nyata tentang realita yang ada.

Dalam pengumpulan data untuk penelitian ini, peneliti perlu melakukan pengumpulan

informasi serta data yang dibutuhkan berupa data primer dan data sekunder. Kedua jenis data

akan diperoleh dengan teknik yang berbeda, teknik serta metode yang dilakukan dalam

pemgumpulan jenis data akan dijelaskan sebagai berikut:

1. Data Primer

a. Observasi (Observation)

Dalam memperoleh data primer yang menjadi bagian pokok dalam sebuah studi

penelitian, hal ini sangat penting untuk mengetahui permasalahan serta isu yang ada.

Observasi menurut Sugiyono (2012) merupakan proses yang kompleks dengan tersusun

dari berbagai proses baik biologis maupun psikologis. Observasi juga dijelaskan sebagai

teknik untuk mendapatkan data dengan cara pengamatan yang dikaji serta dilakukan

secara langsung ke lokasi penelitian untuk menguji dan menganalisa realitas yang terjadi

di lapangan.

b. Wawancara Mendalam (in-depth interview)

Wawancara secara umum, merupakan metode atau teknik pengumpulan data

dengan melakukan komunikasi 2 arah secara langsung dengan subjek, narasumber

maupun informan. Menurut Sugiyono (2012) wawancara merupakan pertemuan 2 orang

untuk bertukar informasi serta ide melalui tanya jawab, sehingga dikonstruksikan makna

dalam suatu topik tertentu.


2. Data Sekunder

a. Dokumentasi

Dalam perolehan data sekunder, data ini sifatnya mendukung keabsahan dari data

primer, yang bertujuan untuk memberikan validasi dan realita nyata akan fenomena

yang sedang berlangsung. Bentuk dari dokumentasi sendiri dapat berupa arsip, surat

menyurat, gambar visual ataupun berupa video sebagai pelengkap dari topik utama

penelitian. Dokumentasi sendiri juga sangat berperan penting dalam membuktikan

dan menjamin keaslian dari suatu fenomena.

b. Penelusuran Internet

Melengkapi data sekunder dengan melakukan penelusuran melalui internet

merupakan hal penting bagi peneliti karena penelusuran lewat internet dapat

dilakukan secara tepat, cepat dan akurat selama peneliti memanfaatkan informasi,

teori dan penelitian dari sumber atau situs yang kredibel dan resmi juga dapat

dipertanggungjawabkan secara akademik. Penelusuran melalui internet juga akan

lebih menjabarkan secara detail akan kebutuhan internal untuk keperluan penelitian.

3.1.3 Uji Kredibilitas Data

Krebilitas data atau keabsahan data dapat diporelah dengan melakukan berbagai

tahapan yang tepat dimulai dari pengumpulan data. Menurut Zuldafrial

Anda mungkin juga menyukai