METODOLOGI PENELITIAN
Dalam penelitian yang dilakukan, metode yang digunakan untuk menguji keabsahan dari
topik yang diangkat menggunakan metode penelitian kualitatif. Metode penelitian kualitatif
menurut Sugiyono (2012) metode ini merupakan metode penelitian yang bersifat naturalistik, hal
ini disebabkan karena penelitiannya dilakukan pada kondisi yang alamiah atau natural setting.
Oleh karena itu, keadaan pada saat sebelum maupun sesudah penelitian dilakukan ke lapangan,
keadaan objek akan tetap dan tidak akan berubah. Penelitian yang dilakukan dengan metode
kualitatif sendiri memiliki tujuan untuk menjelaskan gejala kontekstual dan berfokus pada studi
satu orang dan bagaimana suatu pribadi memberikan makna terhadap pengalamannya serta
pelaporan individu yang bersangkutan, maka dari itu penelitian secara kualitatif merupakan
penelitian yang tidak dapat diuji dengan matematika dan tidak dapat diproses dengan statistik
maupun rumus dalam menguji keabsahannya. Metode penelitian kualitatif lebih mengutamakan
proses atau makna yang berdasarkan aspek atau penilaian dari objek yang akan diteliti.
3.1.1 Desain Penelitian
Menurut Littlejohn (Hasbiansyah, 2015) Fenomenologi sendiri merupakan studi penelitian yang
berfokus pada dasar kesadaran manusia. Ruang lingkup studi fenomenologi sendiri mencakupi
pemahaman suatu peristiwa, gejala maupun objek dengan mengalaminya secara langsung.
Menurut Von Eckartsberg (1998) studi fenomenologi merupakan studi yang bersifat apa adanya
tentang pengalaman manusia, dengan tujuan untuk memahami dan menggambarkan situasi
manusia, peristiwa dan pengalaman dari suatu objek. Von Eckartsberg (1998) menjabarkan,
A. Perumusan masalah & pertanyaan penelitian. Peneliti berfokus pada visualisasi penelitian
B. Data yang menunjukan hasil berupa situasi seperti teks pengalaman hidup atau suatu
C. Analisa data, hal ini berupa interpretasi dan eksplanasi. Setelah data yang dihasilkan dari
wawancara, peneliti harus membaca dan meneliti dengan seksama serta cermat akan hasil
A. Memperhatikan pada realita yang ada, hal ini berfokus pada kesadaran tentang suatu
B. Memahami arti fenomena atau kejadian yang terjadi dan berkaitan dengan objek yang ada
C. Memulai dengan analisa secara pasif kemudian dilanjutkan dengan Analisa deskriptif
serta diuraikan dengan jelas fenomena yang sedang dialami secara langsung.
Dalam studi fenomenologi, Kuswarno (1995, p. 22) memahami studi fenomenologi sebagai
tatanan atau proses struktur pengalaman dan kognitif seseorang. Secara literal, fenomenologi
diartikan sebagai sebuah studi yang fokus mempelajari fenomena, seperti pengalaman suatu
objek, cara suatu objek mengalami hal tertentu dan makna dari pengalaman atau fenomena yang
dialami.
Kuswarno (2009, p. 36) dalam penelitian studi fenomenologi sendiri menjabarkan beberapa
perbedaan serta sifat dasar penelitian kualitatif yang relevan sebagai acuan yang membedekan
3. Tujuan dari penelitian kualitatif sendiri adalah menemukan makna dari pengalaman serta
realita yang dialami oleh narasumber, bukan hanya mencari penjelasan dan ukuran dari
suatu realitas.
6. Pertanyaan yang dibuat merupakan refleksi dari kepentingan serta keterlibatan dari
komitmen peneliti.
7. Adanya pengalaman dan perilaku sebagai suatu kesatuan yang tidak dapat dipisahkan,
secara kesatuan antara subjek dan objek, maupun antara bagian dari keseluruhan.
Menurut Sugiyono (2012) Proses penelitian kualitatif fenomenologi dibagi menjadi 3 tahap
yaitu;
1. Orientasi/deskripsi
2. Reduksi/fokus
3. Seleksi
Sugiyono juga menjabarkan bahwa proses dari studi fenomenologi sendiri dapat
divisualisasikan sebagai orang asing yang akan mengunjungi suatu pentas seni, orang asing
tersebut tidak memiliki gambaran seperti apa, mengapa dan bagaimana presentasi dari pentas
seni yang akan dikunjunginya. Setelah melihat dan menganalisa, orang asing tersebut akan
mengerti dan paham tujuan dari atau makna dari pentas seni yang dikunjungi.
3.1 Gambar Tahapan Penelitian Fenomenologi
Pada studi penelitian fenomenologi, Farid (2018, p. 46) menyatakan bahwa teknik
pengumpulan data sendiri dapat dilakukan dengan cara wawancara mendalam yang didukung
dengan narasi sebagai langkah pertama dalam memberikan penjelasan serta gambaran dari
pengalaman yang dialami selama narasumber hidup. Selain visualisasi akan pengalaman hidup
suatu individu, sangat diperlukan untuk memperoleh data melalui metode dokumentasi yang
diberikan sebagai bukti penelitian untuk memvalidasi dari penelitian yang sedang dijalani. Peran
dokumentasi dalam penelitian serta pengumpulan data sendiri dapat mendukung dalam
Dalam pengumpulan data untuk penelitian ini, peneliti perlu melakukan pengumpulan
informasi serta data yang dibutuhkan berupa data primer dan data sekunder. Kedua jenis data
akan diperoleh dengan teknik yang berbeda, teknik serta metode yang dilakukan dalam
1. Data Primer
a. Observasi (Observation)
Dalam memperoleh data primer yang menjadi bagian pokok dalam sebuah studi
penelitian, hal ini sangat penting untuk mengetahui permasalahan serta isu yang ada.
Observasi menurut Sugiyono (2012) merupakan proses yang kompleks dengan tersusun
dari berbagai proses baik biologis maupun psikologis. Observasi juga dijelaskan sebagai
teknik untuk mendapatkan data dengan cara pengamatan yang dikaji serta dilakukan
secara langsung ke lokasi penelitian untuk menguji dan menganalisa realitas yang terjadi
di lapangan.
untuk bertukar informasi serta ide melalui tanya jawab, sehingga dikonstruksikan makna
a. Dokumentasi
Dalam perolehan data sekunder, data ini sifatnya mendukung keabsahan dari data
primer, yang bertujuan untuk memberikan validasi dan realita nyata akan fenomena
yang sedang berlangsung. Bentuk dari dokumentasi sendiri dapat berupa arsip, surat
menyurat, gambar visual ataupun berupa video sebagai pelengkap dari topik utama
b. Penelusuran Internet
merupakan hal penting bagi peneliti karena penelusuran lewat internet dapat
dilakukan secara tepat, cepat dan akurat selama peneliti memanfaatkan informasi,
teori dan penelitian dari sumber atau situs yang kredibel dan resmi juga dapat
lebih menjabarkan secara detail akan kebutuhan internal untuk keperluan penelitian.
Krebilitas data atau keabsahan data dapat diporelah dengan melakukan berbagai