NIM : M1C120013
1. Pendahuluan
Irigasi adalah suatu sistem penyaluran air yang terintegrasi untuk menunjang berbagai macam
aktivitas masyarakat yang berada diwilayah irigasi yang ada.
Jaringan irigasi adalah kesatuan bangunan yang diperlukam untuk penyaluran dan
pembuangan air irigasi.
Penelitian yang dilakukan penulis dilakukan di daerah irigasi wilayah (D.I) Kenconorejo.
Pada daerah tersebut juga ada bendungan yang mana penggunaannya harus dioptimalkan
terutama pada sektor pertanian. Oleh karena itu penulis berpendapat perlunya penelitianuntuk
mengetahui kondisi dan saruan irigasi yang ada untuk meningkatkan keefisiensitas irigasi
yang ada.
2. Landasan Teori
Hidrologi adalah suatu proses yang berkaitan, dimana air diangkut dari lautan ke atmosfer
(udara), kedarat dan kembali lagi ke air atau disebut siklus hidrologi.
Pengalokasian air digunakan untuk mejaga jumlah dan mutu air pada lokasi tertentu dan
dilakukan perancangan dan evaluasi pada rentang waktu tertentu.
Irigasi adalah usaha untuk penyediaan dan pengaturan air untuk menunjang pertanian.
Daerah Aliran Sungai atau DAS adalah suatu wilayah yang memiliki sungai dan anak sungai
yang mengalirkan air dari hulu hingga ke hilir
Keefisiensian Saluran Irigasi adalah upaya untuk pengamanan kesediaan air pada sektor
pertanian agar sesuai dengan kebutuhan yang ada. Faktor keefisiensitas ini di tunjukkan oleh
kenaikan luas areal yang terairi.
Saluran Irigasi Air Bendungan Air adalah bagian dari jaringan irigasi air yang dikelola oleh
Dinas irigasi dimulai setelah bangunan intake/pompa sampai ke petak-petak lahan yang diairi
(Peraturan pemerintah No. 20 Tahun 2006, Tentang Irigasi).
Dalam membuat penelitian jurnal ini, penulis juga mereview beberapa jurnal di daerah
irigasi-irigasi sekunder.
3. Metodologi Penelitian
Jenis Penelitian yang dilakukan oleh penulis ini menggunakan metode penelitian kuantitatif,
yaitu berupa beberapa data angka sebagai alat analisisnya.
Lokasi Penelitian evaluasi jaringan sekunder daerah irigasi yang dilakukan penulis berada di
diDesa Kedungsegog Kecamatan Tulis Kabupaten Batang Propinsi Jawa Tengah. Tepatnya
Bendung Kenconorejo Secara geografis wilayah Bendung Kenconorejo terletak di antara6˚ 5″
46″ -. 7˚11″ 47″ Lintang Selatan dan 109″ 40″ 19″ - 110˚03″ 06″ Bujur Timur. Bendung
Kenconorejo dari kantor Kecamatan Tulis dari jalur pantura berjarak ± 4 km ke utara.
Sang penulis melakukan penelitian ini selama 3 bulan dimulai dari tahap persiapan penelitian
hingga pada tahap pengumpulan laporan.
Metode pengumpulan data yang dilakukan penulis ini diantara lain adalah Observasi
lapangan dan dokumentasi lapangan.
Sumber data yang didapat penulis ada dua, yaitu data primer dan data sekunder. Data primer
digunakan dengan menngunakan alat dan digunakan untuk mengukur tinggi air di pintu air.
Data sekunder adalah data yang sudah ada dari para ahli.
Dari beberapa ruas saluran di jaringan irigasi yang ada didapat beberapa ketidak efisiensian
aliran karena kurangnya debit air yang disalurkan akibat aspek fisik seperti sedimen yang
rusak.
Penulis melakukan berbagai macam jenis metode perhitungan tinggi hujan rata-rata yaitu,
Thiessen polygon method dan Isohiet method dari hasil perhitungan penulis dapat
disimpulkan bahwa rata rata tinggi hujan pada daerah irigasi tersebut tiap tahunnya dari
2015-2109 selalu naik. Dan sangat siginifikan antara 2019 dan 2015 perbedaannya.