DENGAN HIV/AIDS
BAB I PENDAHULUAN
1.1 Latar belakang........................................................................................1
1.2 Rumusan masalah...................................................................................1
1.3 Tujuan penelitian....................................................................................2
DAFTAR PUSTAKA............................................................................................16
1
BAB I
PENDAHULUAN
1.3 Tujuan
1) Untuk mengetahui konsep medis dari HIV AIDS pada anak ?
2) Untuk mengetahui konsep asuhan keperawatan dari HIV AIDS ?
BAB III
LANDASAN TEORI
2.1 Pengertian
Acquired Immune Deficiency Syndrome (AIDS) adalah sekumpulan gejala
dan infeksi atau sindrom yang timbul karena rusaknya sistem kekebalan
tubuh manusia akibat infeksi virus HIV. Pengertian AIDS menurut beberapa
ahli antara lain :
a. AIDS adalah infeksi oportunistik yang menyerang seseorang dimana
mengalami penurunan sistem imun yang mendasar(sel T berjumlah 200
atau kurang) dan memiliki antibodi positif terhadap HIV.(Anwar
Hafis,2014)
b. AIDS adalah suatu kumpulan kondisi klinis tertentu yang merupakan
hasil akhir dari infeksi oleh HIV. (Anwar Hafis,2014)
2.2 Etiologi
Sindrom immunodefisiensi didapat pediatrik (AIDS) disebabkan oleh virus
immunodefisiensi manusia / Human Immunodeficiency virus (HIV) tipe 1
(HIV-1) yang melekat dan memasuki limfosit T helper CD4+ , yang juga
ditemukan dalam jumlah yang lebih rendah pada monosit dan makrofag.
Resiko HIV utama pada anak-anak yaitu:
a. Air susu ibu yang merupakan sarana transmisi
b. Pemakaian obat oleh ibunya
c. Pasangan sexual dari ibunya yang memakai obat intravena
d. Daerah asal ibunya yang tingkat infeksi HIV nya tinggi
2.3 Patofisiologi
HIV secara khusus menginfeksi limfosit dengan antigen permukaan CD4,
yang bekerja sebagai reseptor viral.Subset limfosit ini, yang mencakup
limfosit penolong dengan peran kritis dalam mempertahankan responsivitas
imun, juga meperlihatkan pengurangan bertahap bersamaan dengan
perkembangan penyakit.Mekanisme infeksi HIV yang menyebabkan
penurunan sel CD4.
HIV secara istimewa menginfeksi limfosit dengan antigen permukaan
CD4, yang bekerja sebagai reseptor viral.Subset limfosit ini, yang mencakup
linfosit penolong dengan peran kritis dalam mempertahankan responsivitas
3
4
Pathway
Ibu
Jarum suntik Transfusi Hub sexual
Transplasental Perinatal
Kel. Limfe
CD4+
Enzim RT-ase
Limfadenopati Viremia Lim B
me
Inf. Oportunistik
Keganasan sekunder
AIDS
- Kematoksis
- Fagositosis
7
Pada masa ini pasien tidak menunjukkan gejala, tetapi dapat terjadi
limfadenopati umum. Penurunan jumlah CD4 terjadi bertahap, disebut
juga masa jendela(window period). (Anwar Hafis,2014)
c. Masa gejala dini
Pada masa ini jumlah CD4 berkisar antar 100-300.Gejala yang timbul
adalah akibat infeksi pneumonia bakterial, kandidosis vagina, sariawan,
herpez zoster, leukoplakia, ITP, dan tuberkulosis paru. Masa ini dulu
disebut AIDS Related Complex(ARC). (Anwar Hafis,2014)
d. Masa gejala lanjut
Pada masa ini jumlah CD4, di bawah 200.Penurunan daya tahan ini
menyebabkan resiko tinggi rendahnya infeksi opurtunistik berat atau
keganasan. (Anwar Hafis,2014)
2.6 Komplikasi
Adapun komplikasi klien dengan HIV/AIDS. (Anwar Hafis,2014) antara lain :
a. Pneumonia pneumocystis(PCP)
b. Tuberculosis(TBC)
c. Esofagitis
d. Diare
e. Toksoplasmositis
f. Leukoensefalopati multifocal prigesif
g. Sarcoma kaposi
h. Kanker getah bening
i. Kanker leher rahim(pada wanita yang terkena HIV). (Anwar Hafis,2014)
Mendiagnosis infeksi HIV pada bayi dari ibu yang terinfeksi HIV tidak
mudah.Dengan menggunakan gabungan dari tes-tes di atas, diagnosis
dapat ditetapkan pada kebanyakan anak yang terinfeksi sebelum berusia 6
bulan.
3.1 Pengkajian
Pada pengkajian anak HIV positif atau AIDS pada anak rata-rata dimasa
perinatal sekitar usia 9 –17 tahun.
1) Keluhan utama dapat berupa :
Demam dan diare yang berkepanjangan, Tachipnae, Batuk, Sesak
nafas&Hipoksia
Kemudian diikuti dengan adanya perubahan :
Berat badan dan tinggi badan yang tidak naik, Diare lebih dan satu bulan,
Demam lebih dan satu bulan, Mulut dan faring dijumpai bercak putih,
Limfadenopati yang menyeluruh, Infeksi yang berulang (otitis media,
faringitis ), Batuk yang menetap ( > 1 bulan )&Dermatitis yang mnyeluruh
2) Pada riwayat penyakit dahulu adanya riwayat transfusi darah ( dari orang
yang terinfeksi HIV / AIDS ). Pada ibu atau hubungan seksual. Kemudian
pada riwayat penyakit keluarga dapat dimungkinkan :
Adanya orang tua yang terinfeksi HIV / AIDS atau penyalahgunaan
obat
Adanya riwayat ibu selama hamil terinfeksi HIV ( 50 % TERTULAR )
Adanya penularan terjadi pada minggu ke 9 hingga minggu ke 20 dari
kehamilan
Adanya penularan pada proses melahirkan
Terjadinya kontak darah dan bayi.
Adanya penularan setelah lahir dapat terjadi melalui ASI
Adanya kejanggalan pertumbuhan (failure to thrife )
Pada pengkajian faktor resiko anak dan bayi tertular HIV diantaranya :
10
11
Bayi atau anak yang terpapar dengan alat suntik atau tusuk bekas
yang tidak steril
Anak remaja yang berhubungan seksual yang berganti-ganti
pasangan
Gagal tumbuh
Berat badan menurun
Anemia
Panas berulang
Limpadenopati
Hepatosplenomegali
Adanya infeksi oportunitis yang merupakan infeksi oleh kuman,
parasit, jamur atau protozoa yang menurunkan fungsi immun pada
immunitas selular seperti adanya kandidiasis pada mulut yang dapat
menyebar ke esofagus, adanya keradangan paru, encelofati dll
3) Pemeriksaan Fisik
a. Pemeriksaan Mata
Adanya cotton wool spot ( bercak katun wol ) pada retina
Retinitis sitomegalovirus
Khoroiditis toksoplasma
Perivaskulitis pada retina
Infeksi pada tepi kelopak mata.
Mata merah, perih, gatal, berair, banyak sekret, serta berkerak
Lesi pada retina dengan gambaran bercak / eksudat kekuningan,
tunggal / multiple
b. Pemeriksaan Mulut
Adanya stomatitis gangrenosa
Peridontitis
Sarkoma kaposi pada mulut dimulai sebagai bercak merah datar
kemudian menjadi biru dan sering pada platum (Bates Barbara
1998 )
c. Pemeriksaan Telinga
Adanya otitis media
Adanya nyeri
12
Kehilangan pendengaran
d. Sistem pernafasan
Adanya batuk yang lama dengan atau tanpa sputum
Sesak nafas
Tachipnea
Hipoksia
Nyeri dada
Nafas pendek waktu istirahat
Gagal nafas
e. Pemeriksaan Sistem Pencernaan
Berat badan menurun
Anoreksia
Nyeri pada saat menelan
Kesulitan menelan
Bercak putih kekuningan pada mukosa mulut
Faringitis
Kandidiasis esofagus
Kandidiasis mulut
Selaput lendir kering
Hepatomegali
Mual dan muntah
Kolitis akibat dan diare kronis
Pembesaran limfa
f. Pemeriksaan Sistem Kardiovaskular
Suhu tubuh meningkat
Nadi cepat, tekanan darah meningkat
Gejala gagal jantung kongestiv sekuder akibat
kardiomiopatikarena HIV
g. Pemeriksaan Sistem Integumen
Adanya varicela ( lesi yang sangat luas vesikel yang besar )
Haemorargie
Herpes zoster
Nyeri panas serta malaise
Aczematoid gingrenosum
Skabies
13
3.4 Implementasi
Implementasi keperawatan dilakukan berdasarkan rencana tindakan yang
dibuat.
18
BAB IV
KESIMPULAN DAN SARAN
4.1 Kesimpulan
Penyebab penyakit AIDS adalah HIV yaitu virus yang masuk dalam kelompok
retrovirus yang biasanya menyerang organ – organ vital system kekebalan tubuh
manusia. Sindrom immunodefisiensi didapat pediatrik (AIDS) disebabkan oleh
virus immunodefisiensi manusia / Human Immunodeficiency virus (HIV) tipe 1
(HIV-1) yang melekat dan memasuki limfosit T helper CD4+ , yang juga
ditemukan dalam jumlah yang lebih rendah pada monosit dan makrofag.
4. Kultur HIV
4.2 Saran
1. Memberikan support kepada penderita HIV agar tidak putus asa
2. Mencegah penyebaran HIV dengan pemeriksaan kesehatan anda dan
anak secara rutin
3. Dan kita sebagai perawat terus memberikan asuhan keperawtan kepada
penderita agar mendapatkan pertolongan dalam pengobatan
20
DAFTAR PUSTAKA