Anda di halaman 1dari 3

9

2.2 Beton Geopolimer


Terminologi geopolimer pertama kali digunakan oleh
profesor Davidovits pada tahun 1978 (Davidovits, 1988)
untuk menjelaskan tentang mineral polymer yang dihasilkan
melalui geochemistry. Pada tahun 1979, Davidovits mulai
memperkenalkan beton tanpa semen, yaitu beton yang
menggunakan bahan pengikat yang dihasilkan dari reaksi
polimer larutan alkali dengan silica dan alumunium yang
terkandung dalam material seperti fly ash, blast furnace slag,
metakolin atau abu sekam padi yang kemudian disebut
sebagai beton geopolimer (Davidovits, 2002). Beton
geopolimer merupakan material ramah lingkungan yang
dikembangkan sebagai alternatif pengganti beton semen di
masa mendatang.

Geopolimer adalah bentuk anorganik alumina-silika


yang disintesa melalui material yang banyak mengandung
silika (Si) dan alumina (Al) yang berasal dari alam atau dari
material hasil sampingan industri (Limbah). Komposisi
kimia material geopolimer serupa dengan Zeolit, tetapi
memiliki mikrostruktur amorphous (Davidovits, 1988).
Selama proses sintesa, atom silika dan alumina menyatu dan
membentuk blok yang secara kimia memiliki struktur yang
mirip dengan batuan alam. Geopolimer awalnya dikenal
berdasarkan reaksi kimia, sebagai alkaline-activated binders,
dengan beberapa terminologi yang sesuai dengan
penggunaan material ini seperti low temperature inorganic
polymer glasses, alkali-bonded ceramic, chemically bounded
ceramic, atau alkali-activated ash. Beton geopolimer ini adalah
beton yang 100% tidak menggunakan semen. Karena itu
digunakan material yang mengandung banyak oksida silica
dan alumina yang diaktifkan dengan suatu larutan aktivator.
Untuk menggantikan semen sebagai perekat, maka
21

Dimana :
n = Porositas benda uji (%)
A = Berat kering oven benda uji ( kg);
C = Berat beton jenuh air (kg)
D = Berat beton dalam air (kg).

3. Berat Jenis
Berat jenis merupakan pengukuran berat setiap
satuan volume benda. Semakin besar densitas objek,
semakin besar pula berat per satuan volumenya. Dalam
beton, densitas rata-rata dihitung dengan membagi total
berat beton uji dengan total volume beton uji. Semakin
besar nilai densitas, semakin baik kerapatan campuran,
karena campuran akan lebih kedap terhadap air dan
udara. Sebaliknya, semakin rendah nilai densitas,
semakin rendah kerapatan campuran, dan campuran
akan lebih mudah dimasuki oleh air dan udara. Nilai
densitas juga menunjukkan seberapa padat campuran
beton setelah pemadatan. Pengujian berat jenis dilakukan
untuk menentukan nilai berat jenis beton yang
dihasilkan.
Menurut SNI 03-1973-1990 rumus yang digunakan
untuk menghitung berat jenis beton adalah sebagai
berikut :

γ=
dimana :
γ = berat jenis (kg/m3)
W = berat beton (kg)
V = volume beton (m3)
23

1. Tahap 1 (Studi Literatur)


Pada tahap ini, peneliti melakukan penelusuran
pustaka untuk mengumpulkan referensi terkait variabel
yang akan diteliti.
2. Tahap 2 (Persiapan Alat dan Bahan)
Sebelum melakukan penelitian, perlu dilakukan
persiapan alat dan bahan yang dibutuhkan untuk
memudahkan pelaksanaan penelitian.
3. Tahap 3 (Pengujian Bahan)
Sebelum membuat benda uji beton geopolimer,
dilakukan pengujian pada bahan penyusun beton
geopolimer. Tujuan pengujian ini adalah untuk
mengetahui kualitas dari masing-masing material
penyusun beton geopolimer.
4. Tahap 4 (Pembuatan Mix Design)
Tahap ini dilakukan untuk memberikan variasi
kebutuhan bahan pada setiap benda uji beton
geopolimer yang akan diteliti.
5. Tahap 5 (Perawatan Benda Uji)
Perawatan benda uji dilakukan dengan merendam
beton geopolimer dalam wadah dengan kondisi air laut,
serta melindunginya dari paparan sinar matahari dan
hujan pada suhu ruangan sampai waktu pengujian
beton geopolimer.
6. Tahap 6 (Pengujian Beton Geopolimer)
Tahap ini melibatkan pengujian kuat tekan,
porositas, dan berat jenis terhadap beton geopolimer
serta pengumpulan data hasil pengujian.
7. Tahap 7 (Analisis Data)
Tahap terakhir dalam penelitian ini adalah analisis
data. Data yang telah terkumpul selama pengujian
beton geopolimer akan diolah dan dianalisis untuk

Anda mungkin juga menyukai