Dimana :
n = Porositas benda uji (%)
A = Berat kering oven benda uji ( kg);
C = Berat beton jenuh air (kg)
D = Berat beton dalam air (kg).
3. Berat Jenis
Berat jenis merupakan pengukuran berat setiap
satuan volume benda. Semakin besar densitas objek,
semakin besar pula berat per satuan volumenya. Dalam
beton, densitas rata-rata dihitung dengan membagi total
berat beton uji dengan total volume beton uji. Semakin
besar nilai densitas, semakin baik kerapatan campuran,
karena campuran akan lebih kedap terhadap air dan
udara. Sebaliknya, semakin rendah nilai densitas,
semakin rendah kerapatan campuran, dan campuran
akan lebih mudah dimasuki oleh air dan udara. Nilai
densitas juga menunjukkan seberapa padat campuran
beton setelah pemadatan. Pengujian berat jenis dilakukan
untuk menentukan nilai berat jenis beton yang
dihasilkan.
Menurut SNI 03-1973-1990 rumus yang digunakan
untuk menghitung berat jenis beton adalah sebagai
berikut :
γ=
dimana :
γ = berat jenis (kg/m3)
W = berat beton (kg)
V = volume beton (m3)
23