A. LATAR BELAKANG
Teknologi informasi merupakan teknologi yang berkembang pesat
pada saat ini. Salah satunya menggunakan komputer sebagai salah satu penunjang
dalam sistem informasi dapat memberikan hasil yang lebih untuk output sebuah
sistem, bila sistem didalamnya berjalan dengan baik. Di era informasi merupakan
periode yang melibatkan banyak informasi dalam pengambilan keputusan, baik
oleh individu, perusahaan, maupun instansi pemerintah. Informasi sudah mudah
diperoleh, sudah bervariasi bentuknya, dan semakin banyak pula kegunaannya.
Rumah Sakit sebagai salah satu intitusi layanan kesehatan masyarakat
umum yang memiliki data informasi kesehatan yang membutuhkan keberadaan
suatu sistem informasi yang akurat dan andal, serta cukup memadai untuk
meningkatkan pelayanan kepada para pasien serta lingkungan yang terkait
lainnya. Pengelolaan data di Rumah Sakit merupakan salah satu komponen yang
penting dalam mewujudkan suatu sistem informasi.
Pengolahan data di Rumah Sakit yang masih secara manual,
mempunyai banyak kelemahan, selain membutuhkan waktu yang cukup lama,
keakuratannya juga kurang dapat diterima, karena kemungkinan kesalahan sangat
besar. Pelayanan kesehatan megandalkan informasi secara intensif sehingga
informasi memainkan peranan vital dalam pengambilan keputusan. Sistem
informasi dapat digunakan sebagai sarana strategis untuk memberikan pelayanan
yang berorientasi kepada pasien. Dengan dukungan teknologi informasi yang ada,
pengolahan data secara manual di Rumah Sakit dapat diganti menggunakan
komputer bahkan jaringan internet. Selain cepat dan mudah dengan sistem
informasi yang telah dibuat pengolahan data juga menjadi lebih akurat. Maka
untuk membantu dalam pengolahan data pasien dan rekam medis pada Rumah
Sakit dibuat suatu sistem informasi layanan kesehatan yang berbasis Web HTML
Localhost.
B. PENGERTIAN
Data adalah angka dan fakta kejadian berupa keterangan dan tanda-
tanda yang secara relatif belum bermakna bagi Rumah Sakit. Informasi adalah
data yang telah diolah atau diproses menjadi bentuk yang mengandung nilai dan
makna yang berguna untuk meningkatkan pengetahuan dalam mendukung
pembangunan kesehatan.
1
Pengelolaan data dan informasi di Rumah Sakit adalah proses
penatalaksanaan mulai dariidentifikasi data, pengumpulan data, penyimpanan
data, analisa data menjadi informasi, pelaporan dan distribusi informasi
C. TUJUAN PANDUAN
Maksud penyusunan panduan ini adalah sebagai panduan bagi
petugas penanggung jawab data dalam proses pengelolaan data dan informasi di
RSUD dr. H. Moh. Anwar Sumenep dengan tujuan sebagai berikut:
1. Tujuan umum dari panduan ini adalah untuk mendukung asuhan
pasien, manajemen rumah sakit, dan program mutu.
2. Adapun tujuan khusus dari panduan ini adalah:
a. Sebagai acuan untuk staf pemberi layanan kesehatan
dalam mengelola data di RSUD dr. H. Moh. Anwar Sumenep
b. Menyeragamkan cara pengelolaan data di RSUD dr. H. Moh
Anwar Sumenep.
c. Memudahkan proses analisa data dan pengambilan.
2
BAB II
RUANG LINGKUP
A. RUANG LINGKUP
Ruang lingkup panduan ini meliputi:
a. Pengumpulan data dan Penyimpanan data
c. Pengelolaan data
d. Pencarian kembali data
e. Analisa data
f. Pelaporan dan distribusi informasi.
3
BAB III
TATA LAKSANA
4
6. Petugas melakukan pengecekan kelengkapan data.
7. Petugas mengembalikan data kepada sumber data untuk data yang
belum lengkap.
8. Petugas mencatat data yang diterima kedalam register data untuk
data telah lengkap
9. Petugas memberikan nomor/kode pada data sesuai dengan nomor
register.
10. Petugas menyimpan data ke dalam file sesuai jenis data dan urutannya.
B. Pengelolaan
Dalam pengelolaannya, data dibagi menjadi dua kategori yaitu data
internal dan data eksternal.
1. Data Internal
Pengelolaan data internal meliputi:
a. Penetapan data yang dibutuhkan
RSUD dr. H. Moh. Anwar Sumenep menetapkan beberapa jenis
data yang dibutuhkan untuk mendukung.
b. Pengumpulan dan Analisa Data
Data dikumpulkan melalui beberapa mekanisme sebagai berikut:
1) Data terkait pasien dan pelayanannya dicatat dan dihimpun
dalam berkas rekam medis, baik berbasis data elektronik
maupun fisik RSUD dr. H. Moh. Anwar Sumenep
2) Data terkait manajemen dihimpun dari laporan rekam
medik, capaian indikator mutu, laporan sarana, laporan sdm da
laporan keuangan.
3) Data terkait program mutu dihimpun dari laporan rekam
medik, capaian indikator mutu dan laporan insiden
c. Penyajian Data
Yang dimaksud penyajian data adalah penyajian hasil analisa data
baik berupa grafik maupun tabel data. Data yang disajikan
dimaksudkan agar dapat ditelaah dan dikaji untuk membantu
pengambilan keputusan baik terkait asuhan pasien, manajerial
maupun program mutu. Data-data disajikan dalam bentuk sebagai
berikut:
1) Laporan pelayanan disajikan sebagai laporan rekam medik,
termasuk data kunjungan, data populasi pasien, indikator rawat inap
serta KLPCM (ketidaklengkapan pengisian catatan medis).
5
2) Laporan manajemen disajikan sebagai laporan kunjungan, laporan
kinerja unit/instalasi, laporan keuangan, dan laporan capaian
indikator mutu.
3) Laporan mutu disajikan sesuai data Indikator Area Klinis, Indikator
Area Manajemen, Indikator Sasaran Keselamatan Pasien, dan
Indikator Mutu Unit
d. . Penyebaran/Diseminasi Data
Penyebaran data ditentukan sebagai berikut:
1) Data pasien dalam rekam medik hanya bisa diakses
oleh Profesional Pemberi Asuhan (dokter/dokter gigi, perawat,
bidan, gizi, dan petugas yang telah disumpah untuk menjaga
kerahasiaan data pasien). Data rekam medik dapat diakses oleh
pasien atau pihak yang berwenang sesuai ketentuan tentang
kerahasiaan data pasien. Data rekam medik juga dapat
dijadikan data dalam penyusunan Clinical Pathways untuk
meningkatkan mutu pelayanan.
2) Laporan pelayanan diberikan dari masing-
masing instalasi/bagian/unit ke pimpinan rumah sakit untuk
selanjutnya dilaporkan kepada Dinas Kesehatan Kabupaten
Sumenep dan hanya bisa diakses oleh Manajemen RSUD dr. H.
Moh. Anwar Sumenep. Namun dalam keperluan tertentu
seperti presentasi atau menampilkan profil Rumah Sakit.
3) Data mutu dikumpulkan oleh tim mutu dan dilaporkan
kepada Pimpinan. Data ini dapat ditampilkan kepada publik
dalam bentuk data analisa baik tabel maupun grafik.
2. Data Eksternal
Melalui partisipasi dalam kinerja data base eksternal, rumah sakit
dapat membandingkan kinerjanya dengan rumah sakit yang sejenis, baik lokal,
secara nasional maupun internasional. Pembandingan kinerja adalah suatu alat
yang efektif untuk mengidentifikasi peluang guna peningkatan dan
pendokumentasian tingkat kinerja rumah sakit.
Jaringan pelayanan kesehatan dan mereka yang berbelanja atau
membayar untuk pelayanan kesehatan memerlukan informasi demikian. Data
base eksternal variasinya sangat luas, dari data base asuransi hingga yang
dikelola perhimpunan profesi. Sesuai dengan yang dipersyaratkan oleh peraturan
6
perundang-undangan rumah sakit diwajibkan berkontribusi pada beberapa data
base eksternal.
Dalam konteks RSUD dr. H. Moh. Anwar Sumenep, data untuk
keperluan eksternal meliputi namun tidak terbatas pada:
7
3. Melakukan autentifikasi terhadap akses jaringan komputer
4. Melindungi sumber daya dalam jaringan privat (sambungan LAN)
dengan anti malware.
Untuk menjaga kerahasian dan keamanan dari sisi rekam medis berikut hal-
hal yang dilakukan:
1. Menyimpan dokumen fisik rekam medis di lokasi yang tidak terkena
panas serta aman dari air dan api
2. Menyimpan dokumen rekam medis aktif di area yang hanya dapat
diakses oleh staf yang berwenang
3. Ruang untuk penyimpanan dokumen fisik rekam medis lainnya aman
dan hanya dapat diakses oleh staf yang berwenang
4. Memastikan ruang untuk penyimpanan rekam medis fisik memiliki suhu
dan tingkat kelembaban yang tepat. Dimana suhu didalam ruang untuk
penyimpanan rekam medis fisik harus dalam keadaan tetap dengan
8
5. Fasilitas Pelayanan Kesehatan bertanggung jawab atas hilang, rusak,
pemalsuan dan/atau penggunaan oleh orang, dan/atau badan yang tidak
berhak terhadap dokumen Rekam Medis.
6. Isi Rekam Medis wajib dijaga kerahasiaannya oleh semua pihak yang
terlibat dalam pelayanan kesehatan di Fasilitas Pelayanan Kesehatan
walaupun Pasien telah meninggal dunia. Pihak tersebut meliputi:
a. Tenaga Kesehatan pemberi pelayanan kesehatan, dokter dan dokter
gigi, dan/atau Tenaga Kesehatan lain yang memiliki akses terhadap
data dan informasi kesehatan Pasien;
b. pimpinan Fasilitas Pelayanan Kesehatan;
c. tenaga yang berkaitan dengan pembiayaan pelayanan
kesehatan;
d. badan hukum/korporasi dan/atau Fasilitas Pelayanan
Kesehatan;
e. mahasiswa/siswa yang bertugas dalam pemeriksaan,
pengobatan, perawatan, dan/atau manajemen informasi di Fasilitas
Pelayanan Kesehatan; dan
f. pihak lain yang memiliki akses terhadap data dan informasi
kesehatan Pasien di Fasilitas Pelayanan Kesehatan.
7. Isi Rekam Medis boleh disampaikan kepada Pasien. Selain kepada
Pasien, dapat disampaikan kepada keluarga terdekat atau pihak lain.
Penyampaian Rekam Medis kepada keluarga terdekat dilakukan dalam
hal: a. Pasien di bawah umur 18 (delapan belas) tahun; dan/atau b.
Pasien dalam keadaan darurat. Penyampaian Rekam Medis kepada
pihak lain dilakukan setelah mendapat persetujuan dari Pasien Pasien
dan dilakukan secara tertulis kepada Direktur Sumenep atau tidak atas
persetujuan serta terbatas sesuai dengan kebutuhan. Pembukaan isi
Rekam Medis atas persetujuan Pasien dilakukan untuk:
a. kepentingan pemeliharaan kesehatan, pengobatan, penyembuhan, dan
perawatan Pasien;
b. permintaan Pasien sendiri; dan/atau
c. keperluan administrasi, pembayaran asuransi
atau jaminan pembiayaan kesehatan.
Dalam hal Pasien tidak cakap, persetujuan pembukaan isi Rekam Medis
dapat diberikan oleh keluarga terdekat atau pengampunya sesuai dengan
ketentuan peraturan perundang-undangan. Keluarga terdekat meliputi
suami/istri, anak yang sudah dewasa, orang tua kandung, dan/atau
9
saudara kandung Pasien, ahli waris. Pembukaan isi Rekam Medis tidak
atas persetujuan Pasien dilakukan berdasarkan ketentuan peraturan
perundang-undangan dilakukan tanpa membuka identitas pasien.,
dilakukan oleh pihak atau institusi yang berwenang untuk kepentingan:
a. pemenuhan permintaan aparat penegak hukum dalam
rangka penegakan hukum;
b. penegakan etik atau disiplin;
c. audit medis;
d. penanganan kejadian luar biasa/wabah penyakit
menular/kedaruratan kesehatan masyarakat/bencana;
e. pendidikan dan penelitian;
f. upaya perlindungan terhadap bahaya ancaman keselamatan orang
lain secara individual atau masyarakat; dan/atau
g. lain yang diatur dalam peraturan perundangundangan.
10
9. Penyimpanan data Rekam Medis Elektronik di Fasilitas Pelayanan
Kesehatan dilakukan paling singkat 25 (dua puluh lima) tahun sejak
tanggal kunjungan terakhir Pasien.
11
Beberapa hal yang dilakukan oleh tim IT RSUD Sumenep untuk
mengantisipasi Down Time Mesin Server SIM RSUD Sumenep seminimal
mungkin dilakukan pemeliharaan rutin hardware dan software di RSUD dr. H.
Moh. Anwar Sumenep, namun jika terjadi downtime maka Langkah pertama
yang dilakukan adalah Petugas Operasional TI mengecek penyebab terjadinya
downtime atau memastikan bahwa mesin server dalam keadaan online:
a. Jika karena listrik padam maka memastikan UPS masih nyala.
b. Jika karena koneksi internet dari Telkom putus maka mengalihkan
koneksi internet ke koneksi internet icon Plus.
c. Jika karena traffic yang terlalu tinggi maka dilakukan restart server.
Biasanya, proses tersebut membutuhkan waktu beberapa detik hingga
beberapa menit. Jika proses restart berakhir, server pun bisa berfungsi
normal kembali.
d. Jika karena kerusakan hardware/software/serangan hacker maka
harus dilakukan proses pengalihan ke mesin server backup dengan langkah -
langkah untuk meminimalkan waktu down time atau off line nya mesin
server sbb :
1. Take Over
Pada kasus dimana server server db down atau crash maka fungsi
serverdb bisa diambil-alih oleh server backup, hal ini yang disebut
sebagai manual take over. Procedure manual take over adalah sebagai
berikut :
Take Over
Proses take over ini dibagi dalam 2 proses yaitu proses take,
mount dan pembuatan IP virtual dengan proses menyalakan
database
a. Take, mount dan pembuatan IP virtual
Jalankan perintah untuk mengambil alih diskset, mounting
dan pembuatan ip virtual dengan perintah
b. Starting database hasil take over
Login ke server backup dengan user atau root untuk kemudian
switch ke user
2. Memindahkan server
Bila serverdb berhasil diperbaikan setelah dilakukan take over dan ada
permintaan untuk mengembalikan service ke server tersebut maka ada 3
12
proses yang harus dilakukan yaitu release dan unmount dari server
backup, take dan mounting di serverdb dan menyalakan database pada
serverdb.
F. Analisa data.
Analisis data merupakan kegiatan mengolah/memproses data yang
telah dikumpulkan menjadi informasi yang disajikan dalam bentuk grafik,
histogram ataupun bentuk lainnya agar lebih mudah dipahami. Metode analisis
data yang dipakai:
1. Analisis Deskriptif/ berdasarkan karakteristik data.
2. Analisis Komparatif/perbandingan.
3. Analisis hubungan dalam dan antar program.
13
3. Petugas mencari data di dalam file penyimpanan.
4. Petugas mencatat dalam buku peminjaman data jika data dipinjam.
5. Petugas meminta tanda tangan peminjam.
14
BAB IV
DOKUMENTASI
15