Multidisciplinary Research (IJMR) - Peer Reviewed Journal
Volume 6
Link Jurnal https://doi.org/10.36713/epra2523
Abstrak The article analyzes the philosophy of Erich
Fromm, the human heart, goodness and evil inclinations, sadism, the problems of freedom of worship, human destructiveness, various forms of aggression, contradictory necrophilia and biophilia. In the philosophy of Erich Fromm, the heart of the human soul is shown by the desire for destructive desires and the uplifting desires - love for humanity and freedom. Our goal is to analyze the souls of human minds based on the works of the intellectuals. From the Erich Fromm heart concept, the robotic personality and the character of the stranger are disclosed.
Tujuan Penelitian Menemukan korelasi antara teori sifat dari
jiwa manusia, kegilaanya dan usaha manusia untuk keluar menuju kebabasan.
Rumusan Masalah - Bagaiamana erich fromm menjelaskan
tentang teorinya mengenai konsep the nature of Human soul? - Apa yang menjadikan manusia memiliki sifat korup, mabuk, suka kekerasan, memberoontak dan haus akan darah? - Apa filosofi menurut from tentang jiwa manusia?
Teori yang digunakan - Sifat jiwa manusia, kejahatan, dan melarikan
diri dari kebebasan. - Konsep cinta menurut Fromm
Metode yang digunakan dalam penelitian Deskriptif kualitatif
Prosedur Pengambilan Data penulis menggunakan sebuah rumusan
mengenai teori yang dikemukanan oleh Fromm. Kemudian ia mengekspolasi fenomena sosial yang selanjutnya akan dikaitkan dengan ketentuan-ketentuan teori dari Erich From.
Disini penulis mengaitkan konsep jiwa
manusia dengan beberapa perilaku buruk manusia seperti kekerasan, suka menumpahkan darah, dan korupsi. Hasil Penelitian Manusia memiliki konsep tunduk terhadap sebuah otoritas baru yang memiliki berbagai macam kelebihan dari otoritas sebelumnya. Manusia juga dapat melakukan peperangan atau tindak kejahatan disebabkan oleh rasa harga diri individu atau kelompok yang membuatnya dapat percaya diri untuk mengembangkan individunya/kelompoknya. Perasaan kebebasan juga menjadikan manusia menciptakan konflik, menurut pandang saya pribadi, manusia dengan definisi kebebasannya akan melakukan apapun untuk tercapainya kekebasan mereka dalam melakukan segala tindak perilaku.
Lanjut, menurut fromm salah satu asalan
utama dari kehilangan atau kurangnya kasijh sayang sesama manusia adalah karena masyrakat atau mayoritas manusia sekarang lebih fokus kepada materi. Perasaan sayang dan kasih merupakan dua hal yang sifatnya abstraksi, hanya dapat dirasakan dan tidak dapat disentuk atau dipamerkan. Ditambah sifat dasar manusia yang egoistis juga menjadikan kasih sayang antar manusia berkurang.
Abraham Maslow, dari hierarki kebutuhan hingga pemenuhan diri: Sebuah perjalanan dalam psikologi humanistik melalui hierarki kebutuhan, motivasi, dan pencapaian potensi manusia sepenuhnya