Anda di halaman 1dari 39

am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id P UTUSAN
hk

a
NOMOR : 25/G/2022/PTUN.PTK

si
“DEMI KEADILAN BERDASARKAN KETUHANAN YANG MAHA ESA “

ne
ng
Pengadilan Tata Usaha Negara Pontianak yang memeriksa, memutus

do
dan menyelesaikan sengketa Tata Usaha Negara pada tingkat pertama dengan
gu
acara biasa telah menjatuhkan putusan sebagai berikut dalam sengketa antara;
ROBERTUS HADI SUSANTO, kewarganegaraan Indonesia, pekerjaan Polisi,

In
A
tempat tinggal di Jalan Alianyang Gang Brata 3 Blok G No.4,
RT.003/RW.026 Kelurahan Sungai Bangkong, Kecamatan
ah

lik
Pontianak Kota, Tengah, Pontianak Kota, Kota Pontianak,
Kalimantan Barat, email : robertsip015@gmail.
am

ub
Dalam hal ini diwakili oleh Kuasa Hukumnya :
1. Herawan Utoro, S.H;
2. Fransiskus, S.H;
ep
k

3. Angga Pribadi, S.H;


ah

4. Bernadsisus Arif, S.H;


R

si
5. Bambang Sudiono, S.H;
Kesemuanya Kewarganegaraan Indonesia, pekerjaan Advokat

ne
ng

pada Herawan Utoro & Rekan, beralamat kantor di Jalan Dr.


Wahidin Sudirohusodo Nomor 18B, Kota Pontianak, Provinsi

do
gu

Kalimantan Barat, domisili elektronik :


herawanutoro@yahoo.co.id.
Berdasarkan Surat Kuasa Khusus tanggal 19 September 2022;
In
A

Untuk selanjutnya disebut sebagai PENGGUGAT;


ah

lik

MELAWAN:
m

ub

KEPALA KEPOLISIAN DAERAH KALIMANTAN BARAT, berkedudukan di


Jalan Ahmad Yani Nomor 1, Kota Pontianak, Provinsi
ka

Kalimantan Barat. Dengan domisili elektronik :


ep

Ratnaoppo22@gmail.com dan hendrasethiadi@gmail.com


ah

es
M

Putusan Perkara No. 25/G/2022/PTUN.PTK Halaman 1 dari 39 Halaman


ng

on
gu

d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 1
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
Dalam hal ini diwakili oleh Kuasa Hukumnya :
hk
1. Kombes Nurhadi Handayani, S.H., M.H;

a
R
2. Kompol Sugiyono, S.H., M.H;

si
3. Kompol Dwi Harjana, S.H., M.H;

ne
ng
4. Kompol Anne Tria Sefyana, S.H., S.I.K;
5. Aiptu Agus Sutejo, S.H;
6. Aipda Hendra Sethiadi, S.H;

do
gu 7. Bripka N. Ling, S.H., M.Sos;
8. Bripka Ratna, S.H;

In
A
Keseluruhnya Kewarganegaraan Indonesia, pekerjaan anggota
Polri Bidang Hukum Polda Kalimantan Barat, memilih alamat
ah

lik
pada Kantor Kepolisian Daerah Kalimantan Barat Jalan Ahmad
Yani Nomor 1, Kota Pontianak, Provinsi Kalimantan Barat;
am

ub
Berdasarkan Surat Kuasa tanggal 13 Oktober 2022;
Untuk selanjutnya disebut sebagai TERGUGAT;
Pengadilan Tata Usaha Negara Pontianak tersebut telah membaca :
ep
k

1. Penetapan Ketua Pengadilan Tata Usaha Negara Pontianak Nomor :


ah

25/PEN-DIS/2022/PTUN.PTK, tanggal 04 Oktober 2022, tentang Lolosnya


R

si
Proses Dismissal dalam perkara tersebut;
2. Penetapan Ketua Pengadilan Tata Usaha Negara Pontianak Nomor :

ne
ng

25/PEN-MH/2022/PTUN.PTK, tanggal 04 Oktober 2022, tentang


Penunjukan Majelis Hakim yang memeriksa, memutus dan menyelesaikan

do
Sengketa Tata Usaha Negara tersebut dengan acara biasa;
gu

3. Penetapan Panitera Pengadilan Tata Usaha Negara Pontianak Nomor :


25/PEN-PPJS/2022/PTUN.PTK, tanggal 04 Oktober 2022, tentang
In
A

penunjukan Panitera Pengganti dan Juru Sita Pengganti;


4. Penetapan Hakim Ketua Majelis Pengadilan Tata Usaha Negara
ah

lik

Pontianak Nomor : 25/PEN-PP/2022/PTUN.PTK, tanggal 04 Oktober


2022, tentang Hari Pemeriksaan Persiapan dalam Sengketa Tata Usaha
m

ub

Negara tersebut;
5. Penetapan Hakim Ketua Majelis Pengadilan Tata Usaha Negara Pontianak
ka

Nomor : 25/PEN-HS/2022/PTUN.PTK, tanggal 26 Oktober 2022, tentang


ep

Hari Sidang Yang Terbuka Untuk Umum dalam Sengketa Tata Usaha
ah

Negara tersebut;
R

es
M

Putusan Perkara No. 25/G/2022/PTUN.PTK Halaman 2 dari 39 Halaman


ng

on
gu

d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 2
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
Telah memeriksa, mempelajari dan meneliti :
hk
1. Berkas Perkara;

a
R
2. Surat-surat bukti;

si
Telah mendengar :

ne
ng
1. Keterangan Para Pihak ;
2. Keterangan saksi-saksi ;

do
gu TENTANG DUDUK SENGKETA :

In
A
Menimbang, bahwa Penggugat telah mengajukan Gugatan terhadap
Tergugat sebagaimana Surat Gugatannya tertanggal 3 Oktober 2022,
ah

lik
Gugatan mana telah didaftarkan di Kepaniteraan Pengadilan Tata Usaha
Negara Pontianak pada tanggal 4 Oktober 2022, dibawah Register Perkara
am

ub
Nomor : 25/G/2022/ PTUN.PTK;-Menimbang, bahwa berdasarkan pasal 63
ayat (1) dan (2) Undang-Undang Nomor 5 Tahun 1986 tentang Peradilan Tata
Usaha Negara, Majelis Hakim telah melakukan Pemeriksaan Persiapan baik
ep
k

terhadap pihak Penggugat maupun pihak Tergugat ;


ah

Menimbang, bahwa dalam Pemeriksaan Persiapan tersebut Majelis


R

si
Hakim telah menyarankan kepada pihak Penggugat untuk memperbaiki Surat
Gugatannya dan diserahkan kepada Majelis Hakim pada tanggal 26 Oktober

ne
ng

2022, yang pada pokoknya mengemukakan hal-hal sebagai berikut;


A. OBYEK SENGKETA :

do
Bahwa yang menjadi Obyek Gugatan a quo (objectum litis) adalah
gu

Keputusan Kepala Kepolisian Daerah Kalimantan Barat


Nomor:Kep/306/VI/2022 Tentang Penetapan Penjatuhan Hukuman terhadap
In
A

IPTU ROBERTUS HADI SUSANTO, yang di tetapkan pada tanggal 28 Juni


2022 (untuk selanjutnya disebut Keputusan TUN a quo) sebagaimana
ah

lik

dimaksud dalam Pasal 1 angka (9) Undang-undang No.51 Tahun 2009


Tentang Perubahan Kedua Atas Undang-undang No.5 Tahun 1986 Tentang
m

ub

Peradilan Tata Usaha Negara;


B. KEWENANGAN :
ka

Bahwa Keputusan TUN Obyek Perkara a quo adalah suatu Penetapan


ep

Tertulis yang dikeluarkan oleh TERGUGAT selaku Pejabat Tata Usaha


ah

Negara berdasarkan wewenang yang ada padanya dan/atau dilimpahkan


R

kepadanya, yang berisi tindakan hukum Tata Usaha Negara yang bersifat,
es
M

Putusan Perkara No. 25/G/2022/PTUN.PTK Halaman 3 dari 39 Halaman


ng

on
gu

d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 3
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
Konkret, Individual Dan Final, oleh karenanya Keputusan TUN a quo telah
hk
memenuhi keseluruhan kriteria/unsur-unsur suatu Surat Keputusan TUN

a
R
sebagaimana dimaksud dalam Pasal 1 angka (9) dan angka 10 Undang-

si
undang No.51 Tahun 2009 Tentang Perubahan Kedua Atas Undang-undang

ne
ng
No.5 Tahun 1986 Tentang Peradilan Tata Usaha Negara Jo. Pasal 47
Undang-undang No. 5 Tahun 1986 Tentang Peradilan Tata Usaha Negara
(untuk selanjutnya disebut UU Peradilan TUN) sehingga merupakan

do
gu
Kompetensi Absolut dari Pengadilan Tata Usaha Negara untuk memeriksa,
memutus, dan menyelesaikannya;

In
A
C. TENGGANG WAKTU PENGAJUAN GUGATAN DAN UPAYA
ADMINISTRASI:
ah

lik
Bahwa PENGGUGAT menerima langsung Pemberitahuan Keputusan TUN
a quo pada tanggal 18 Juli 2022 di Polda Kalbar dari Briptu SRI LESTARI
am

ub
Staff Pertanggungjawaban Profesi pada Propam Polda Kalbar, terhadap
Keputusan mana pada tanggal 10 September 2022 PENGGUGAT telah
menempuh Upaya Administratif dengan mengajukan Permohonan
ep
k

Perlindungan Hukum kepada KAPOLRI sebagaimana ternyata dari Surat


ah

PENGGUGAT yang ditujukan kepada KAPOLRI bertanggal 10 September


R

si
2022 Perihal: Mohon Perlindungan Hukum atas Penerapan Hukum Etik
Yang Sewenang Wenang Salah Dalam Menerapkan Pasal, Cenderung

ne
ng

Tendensi, Putusan Ultra Petitum, Melanggar Yuridiksi Absolut dan


Melanggar Asas Legalitas Yang Dilakukan Oleh Kombes Pol ANDREE

do
GHAMA PUTRA, SH., SIK Kabidpropam Polda Kalbar, akan tetapi terhadap
gu

Permohonan PENGGUGAT tersebut hingga saat ini belum ditanggapi,


kemudian PENGGUGAT Mendaftarkan Gugatan Tata Usaha Negara di
In
A

Kepaniteraan Pengadilan Tata Usaha Negara Pontianak pada tanggal hari


ini, sehingga Gugatan PENGGUGAT telah diajukan masih dalam Tenggang
ah

lik

Waktu yang ditentukan dalam Pasal 55 Undang-undang No.5 Tahun 1986


Tentang Peradilan Tata Usaha Negara, berdasarkan dan beralasan tersebut
m

ub

PENGADILAN TATA USAHA NEGARA PONTIANAK berwenang untuk


menerima, memeriksa, memutus, dan menyelesaikannya sebagaimana
ka

dimaksud dalam Pasal 2 Peraturan Mahkamah Agung RI (PERMA) No.6


ep

Tahun 2018 Tentang Pedoman Penyelesaian Administrasi Pemerintahan


ah

Setelah Menempuh Upaya Administratif, oleh karena mana PENGGUGAT


R

mohon agar Gugatan a quo Secara Formil Dapat Diterima;


es
M

Putusan Perkara No. 25/G/2022/PTUN.PTK Halaman 4 dari 39 Halaman


ng

on
gu

d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 4
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
D. KEPENTINGAN HUKUM:
hk
1. Bahwa dengan dikeluarkannya Keputusan TUN a quo tersebut

a
R
mengakibatkan kepentingan PENGGUGAT dirugikan karena sejak

si
dikeluarkannya Keputusan TUN a quo tersebut PENGGUGAT

ne
ng
kehilangan Jabatan berserta Tunjangan Kinerja dan Jabatan selaku
Panit 2 Objek Wisata Ditpamobvit Polda Kalbar, Penurunan Eselon,
Penundaan Pangkat serta PENGGUGAT tidak dapat menjalani dan

do
gu menyelesaikan Pendidikan (Kuliah S2) pada Universitas Tanjungpura
Fakultas Magister Hukum;

In
A
Berdasarkan dan beralasan tersebut PENGGUGAT berhak mengajukan
Gugatan a quo, halmana sesuai dengan Ketentuan Pasal 53 ayat (1)
ah

lik
Undang-undang No. 5 Tahun 1986 Tentang Peradilan Tata Usaha Negara,
yang menyatakan;
am

ub
Orang atau badan hukum perdata yang merasa kepentingannya
dirugikan oleh suatu Keputusan Tata Usaha Negara dapat
mengajukan gugatan tertulis kepada pengadilan yang berwenang
ep
k

yang berisi tuntutan agar Keputusan Tata Usaha Negara yang


ah

disengketakan itu dinyatakan batal atau tidak sah, dengan atau tanpa
R

si
disertai tuntutan ganti rugi dan/atau direhabilitasi.
E. PENUNDAAN/ALASAN PENUNDAAN:

ne
ng

Bahwa apabila Keputusan TUN a quo tetap dipertahankan untuk


dilaksanakan, maka hal ini akan menimbulkan pelanggaran terhadar prinsip

do
hukum serta melanggar dan merugikan hak PENGGUGAT karena
gu

PENGGUGAT tidak dapat menjalani dan menyelesaikan Pendidikan (Kuliah


S2) pada Universitas Tanjungpura Fakultas Magister Hukum Dan apabila
In
A

ternyata Gugatan a quo dikabulkan oleh PENGADILAN, maka akan sulit


bagi PENGGUGAT memulihkan haknya dalam keadaan semula, oleh
ah

lik

karena itu berdasarkan pasal 67 ayat (2), (3) dan ayat (4) Undang-undang
Peradilan TUN, PENGGUGAT mohon kehadapan Yang Mulia KETUA
m

ub

PENGADILAN TATA USAHA NEGARA PONTIANAK Cq. MAJELIS HAKIM


PEMERIKSA/PEMUTUS PERKARA untuk mengeluarkan Penetapan
ka

terlebih dahulu agar menunda Pelaksanaan Keputusan TUN a quo


ep

(schorsing) sampai terdapat Putusan Pengadilan yang berkekuatan hukum


ah

tetap (in kracht van gewijsde);


R

es
M

Putusan Perkara No. 25/G/2022/PTUN.PTK Halaman 5 dari 39 Halaman


ng

on
gu

d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 5
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
F. DASAR DAN ALASAN GUGATAN:
hk
1. Bahwa PENGGUGAT adalah Anggota Polri yang bertugas pada

a
R
Kesatuan Kepolisian Daerah Kalimantan Barat dahulu menjabat sebagai

si
Ps. Panit 2 Objek Wisata Ditpamobvit dengan Pangkat

ne
ng
IPTU/NRP.79060481 terhitung masa tugas sejak tanggal 15 Januari
2021, sekarang menjabat sebagai PAMA POLRES KAYONG UTARA
POLDA KALBAR (dalam rangka demosi) terhitung masa tugas sejak

do
gu tanggal 7 September 2022;
2. Bahwa antara PENGGUGAT dan LATHESSY GUSSENIYANTI adalah

In
A
merupakan Pasangan Suami Istri yang melangsungkan Perkawinan
dihadapan Pemuka Agama Khatolik pada tanggal 15 Pebruari 2004 dan
ah

lik
telah tercatat pada Kantor Dinas Kependudukan Dan Catatan Sipil Kota
Pontianak;
am

ub
3. Bahwa pada tanggal 28 September 2021 PENGGUGAT telah
mengajukan Gugatan Perceraian terhadap LATHESSY GUSSENIYANTI
sebagaimana terdaftar di Kepaniteraan Pengadilan Negeri Pontianak
ep
k

dibawah Register Perkara Nomor: 194/Pdt.G/2021/PN Ptk, berdasarkan


ah

dan beralasan sebagai berikut;


R

si
a. Bahwa antara PENGGUGAT dan LATHESSY GUSSENIYANTI
sering terjadi perselisihan dan pertengkaran bermula dari hasil usaha

ne
ng

rental mobil yang dijalankan oleh PEMBANDING/PENGGUGAT sejak


tahun 2010 sampai tahun 2014 mengalami kerugian hingga

do
menimbulkan perselisihan dan pertengkaran secera terus-menerus
gu

hingga akhir tahun 2018 Dan puncak perselisihan/pertengkaran


antara PENGGUGAT dan LATHESSY GUSSENIYANTI terjadi
In
A

selisih-faham karena PENGGUGAT tidak menyukai karakter


LATHESSY GUSSENIYANTI yang ingin mengendalikan
ah

lik

PENGGUGAT sehingga timbul pertengkaran dikarenakan adanya


perbedaan pendapat dan keyakinan;
m

ub

b. Bahwa sejak bulan Mei 2015 hingga saat ini antara PENGGUGAT
dan LATHESSY GUSSENIYANTI sudah tidak lagi berkomunikasi
ka

sebagaimana layaknya suami isteri (telah Pisah Ranjang dan tidak


ep

berhubungan badan selama ± 6 tahun), yang akhirnya pada akhir


ah

tahun 2018 PENGGUGAT telah berpindah keyakinan/agama dari


R

Agama Khatolik menjadi/masuk Agama Islam;


es
M

Putusan Perkara No. 25/G/2022/PTUN.PTK Halaman 6 dari 39 Halaman


ng

on
gu

d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 6
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
4. Bahwa sebelum mendaftarkan Gugatan Perceraian tersebut,
hk
PENGGUGAT sudah menempuh prosedur hukum sesuai peraturan

a
perundang – undangan yang berlaku yakni pada tanggal 14 November

si
2019 telah mengajukan Permohonan Izin Cerai kepada KASATKER

ne
ng
PENGGUGAT yaitu KABIDDOKKES POLDA KALBAR sebagaimana
ternyata dari Surat Permohonan izin cerai tanggal 14 November 2019
atas nama ROBERTUS HADI SUSANTO kepada KABIDDOKES POLDA

do
gu KALBAR, terhadap permohonan mana KABIDDOKKES POLDA
KALBAR pada tanggal 18 Nopember 2019 telah memberikan

In
A
pertimbangan dan meneruskannya kepada KAPOLDA KALBAR
sebagaimana ternyata dari Surat Nomor : R/3/
ah

lik
/XI/YAN.2.14/2019/Biddokes bertanggal 18 November 2019 Perihal :
Permohonan izin cerai atas nama Ipda ROBERTUS HADI SUSANTO
am

ub
Nrp 79060481 dari KEPALA BIDDOKKES POLDA KALBAR kepada
KEPALA KEPOLISIAN DAERAH KALIMANTAN BARAT, akan tetapi
sekalipun PENGGUGAT telah menunggu izin cerai dari TERGUGAT
ep
k

dengan penuh kesabaran selama ± 2 tahun, namun TERGUGAT Tidak


ah

Memberikan dan/atau Tidak Menolak dan/atau Tidak Menangguhkan


R

si
Pemberian Izin Cerai yang dimohonkan PENGGUGAT tersebut, dengan
demikian dianggap telah memberikan izin cerai (Vide norma hukum dari

ne
ng

Ketentuan Pemberian atau Penolakan Pemberian izin untuk melakukan


perceraian dilakukan oleh Pejabat secara tertulis dalam jangka waktu

do
selambat-lambatnya 3 (tiga) bulan terhitung sejak diterimanya
gu

permohonan izin cerai tersebut sebagaimana dimana diatur dalam pasal


13 Peraturan Pemerintah Nomor 10 Tahun 1983 Tentang Izin
In
A

Perkawinan dan Perceraian Bagi Pegawai Negeri Sipil sebagaimana


telah diubah dengan Peraturan Pemerintah Nomor 45 Tahun 1990
ah

lik

Tentang Perubahan atas Peraturan Pemerintah Nomor 10 Tahun 1983


Tentang Izin Perkawinan dan Perceraian Bagi Pegawai Negeri Sipil);
m

ub

5. Bahwa pada tanggal 29 Desember 2021 PENGGUGAT telah dituntut


oleh PENUNTUT di Persidangan Pelanggaran Kode Etik Profesi Polri
ka

(KEPP) sebagai TERDUGA PELANGGAR dengan Persangkaan


ep

Melanggar pasal 11 huruf c dan d Peraturan Kepala Kepolisian Negara


ah

Republik Indonesia Nomor 14 Tahun 2011 Tentang Kode Etik Profesi


R

Kepolisian Negara Republik Indonesia berkenaan dengan Perbuatan


es
M

Putusan Perkara No. 25/G/2022/PTUN.PTK Halaman 7 dari 39 Halaman


ng

on
gu

d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 7
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
TERDUGA PELANGGAR yang mendaftarkan Gugatan Cerai Tanpa
hk
disertai Izin Perceraian dari Pejabat yang berwenang dan Penelantaran

a
R
Keluarga, dalam Pemeriksaan di Persidangan tersebut TERDUGA

si
PELANGGAR telah dijatuhi Putusan sebagaimana ternyata dari Putusan

ne
ng
Sidang Komisi Kode Etik Polri Nomor:PUT/01/II/ 2022/KKEP, bertanggal
3 Februari 2022, dengan amar yang berbunyi sebagai berikut;
MEMUTUSKAN

do
gu Menetapkan : a. Nama : Robertus Hadi Susanto
b. Pangkat/Nrp : Iptu/79060481

In
A
c. jabatan : PS. Panit 2 Objek Wisata
Ditpamobvit
ah

lik
d. Kesatuan : Polda Kalbar
1. Terbukti secara sah dan meyakinkan melanggar
am

ub
pasal 11 huruf c dan d Peraturan Kepala Kepolisian
Negara Republik Indonesia Nomor 14 Tahun 2011
Tentang Kode Etik Profesi Kepolisian Negara
ep
k

Republik Indonesia.
ah

2. Menjatuhkan Sanksi:
R

si
a. Perilaku Pelanggar dinyatakan sebagai
perbuatan tercela

ne
ng

b. Kewajiban pelanggar untuk meminta maaf


secara lisan dihadapan Sidang Komisi Kode Etik

do
Polri dan disampaikan secara tertulis kepada
gu

pemimpin Polri;
c. Direkomendasikan dipindahtugaskan ke fungsi
In
A

berbeda yang bersifat demosi selama 5 tahun;


6. Terhadap Putusan mana PENGGUGAT selaku TERDUGA
ah

lik

PELANGGAR telah mengajukan Permohonan Banding, Putusan mana


telah dikuatkan oleh Komisi Banding KEPP sebagaimana ternyata dari
m

ub

Putusan Sidang Banding Komisi Kode Etik Profesi Polri Nomor:PUT


BANDING/ 04/III/2022/KOM BANDING tanggal 30 Maret 2022,
ka

berdasarkan Putusan mana TERGUGAT telah mengeluarkan:


ep

a. Keputusan Kepala Kepolisian Daerah Kalimantan Barat


ah

Nomor:Kep/35/ VI/2022 Tentang Penjatuhan Hukuman terhadap


R

es
M

Putusan Perkara No. 25/G/2022/PTUN.PTK Halaman 8 dari 39 Halaman


ng

on
gu

d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 8
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
IPTU ROBERTUS HADI SUSANTO, yang di tetapkan pada tanggal 3
hk
Juni 2022;

a
R
b. Keputusan Kepala Kepolisian Daerah Kalimantan Barat

si
Nomor:Kep/306 /VI/2022 Tentang Penetapan Penjatuhan Hukuman

ne
ng
terhadap IPTU ROBERTUS HADI SUSANTO, yang di tetapkan pada
tanggal 28 Juni 2022;
7. Bahwa berdasarkan Peraturan Perundang-undangan yang berlaku

do
gu Ketentuan berupa Keharusan Adanya Izin Cerai Terlebih Dahulu dari
Pejabat yang berwenang dan Larangan Penelantaran Keluarga tersebut

In
A
adalah merupakan ketentuan yang termasuk dalam ruang lingkup dari
Peraturan Disiplin Anggota Polri sebagaimana ternyata dari Peraturan
ah

lik
Kepala Kepolisian Negara Republik Indonesia Nomor 9 Tahun 2010
Tentang Tata Cara Pengajuan Perkawinan, Perceraian, Dan Rujuk Bagi
am

ub
Pegawai Negeri Pada Kepolisian Negara Republik Indonesia,
sebagaimana telah diubah dengan Peraturan Kepolisian Negara
Republik Indonesia Nomor 6 Tahun 2018 dan ternyata dari Pasal 5 huruf
ep
k

j Peraturan Pemerintah RI No.2 Tahun 2003 Tentang Peraturan Disiplin


ah

Anggota Kepolisian Negara Republik Indonesia Dan merupakan


R

si
ketentuan yang termasuk dalam ruang lingkup dari Peraturan Disiplin
PNS sebagaimana ternyata dari Peraturan Pemerintah Nomor 10 Tahun

ne
ng

1983 Tentang Izin Perkawinan dan Perceraian Bagi Pegawai Negeri Sipil
sebagaimana telah diubah dengan Peraturan Pemerintah Nomor 45

do
Tahun 1990 Tentang Perubahan atas Peraturan Pemerintah Nomor 10
gu

Tahun 1983 Tentang Izin Perkawinan dan Perceraian Bagi Pegawai


Negeri Sipil;
In
A

Seandainya benar (quod non), terdapat adanya Pelanggaran terhadap


Keharusan dan Larangan tersebut, maka berdasarkan Azas Legalitas
ah

lik

ketentun hukum yang semestinya diterapkan terhadap Pelanggaran


tersebut adalah Peraturan Disiplin Anggota Polri;
m

ub

8. Bahwa berdasarkan Asas Lex Superior Derogat Legi Inferiori Peraturan


Pemerintah RI No.2 Tahun 2003 Tentang Peraturan Disiplin Anggota
ka

Kepolisian Negara Republik Indonesia Mengesampingkan Peraturan


ep

Kepala Kepolisian Negara Republik Indonesia Nomor 14 Tahun 2011


ah

Tentang Kode Etik Profesi Kepolisian Negara Republik Indonesia;


R

es
M

Putusan Perkara No. 25/G/2022/PTUN.PTK Halaman 9 dari 39 Halaman


ng

on
gu

d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 9
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
Disamping itu, Kode Etik Profesi Polri berkaitan dengan perilaku maupun
hk
ucapan mengenai hal-hal yang diwajibkan, dilarang, patut, atau tidak

a
R
patut dilakukan oleh Anggota Polri dalam melaksanakan Tugas,

si
Wewenang, dan Tanggung Jawab Jabatan, sedangkan Perbuatan yang

ne
ng
dipersangkakan kepada PENGGUGAT selaku TERDUGA PELANGGAR
Tidak Berkaitan Dengan tugas, wewenang, dan tanggung jawab jabatan
PENGGUGAT selaku Anggota Polri;

do
gu
9. Berdasarkan dan beralasan tersebut Pemeriksaan dan Penyelesaian
terhadap Pelanggaran Ketentuan Peraturan Disiplin Anggota Polri

In
A
merupakan Kompetensi dan Yurisdiksi sepenuhnya dari ANKUM
dan/atau ATASAN ANKUM melalui Sidang Disiplin Polri, dengan
ah

lik
demikian Komisi Sidang Kode Etik Polri Tidak Berwenang melakukan
pemeriksaan dan penyelesaian terhadap Pelanggaran Ketentuan
am

ub
Peraturan Disiplin Anggota Polri. Oleh karena mana konsekwensi Logis-
Yuridisnya Pemeriksaan yang dijalankan dan Penjatuhan sanksi yang
diberikan oleh Komisi Sidang Kode Etik Polri kepada PENGGUGAT
ep
k

dengan Penerapan ketentuan Kode Etik Polri berkenaan dengan


ah

Pelanggaran terhadap ketentuan Keharusan Adanya Izin Cerai Terlebih


R

si
Dahulu dari Pejabat yang berwenang dan Pelanggaran terhadap
ketentuan Larangan Penelantaran Keluarga tersebut Salah Menerapkan

ne
ng

Hukum dan/atau Tidak Menerapkan Hukum Sebagaimana Mestinya dan


Telah Melampaui dan Menyalahgunakan Kewenangannya (exceeds his

do
authority) Yang Mengandung Kecongkakan Kekuasaan (arrogance of
gu

power) Yang Tidak Hanya Melanggar, Mengingkari, Tidak Menghormati


Peraturan Disiplin Anggota Polri, akan tetapi Telah Pula Melanggar dan
In
A

Merugikan Hak PENGGUGAT;


10. Bahwa usai Komisi Sidang Kode Etik Polri menjatuhkan Putusan,
ah

lik

PENGGUGAT menanyakan mengapa sanksi yang dijatuhkan lebih berat


dari tuntutan PENUNTUT, atas pertanyaan mana Ketua Komisi Sidang
m

ub

Kode Etik Polri memberikan jawaban tidak sesuai dengan KEPP yakni
“SUKA-SUKA SAYA”;
ka

11. Berdasarkan dan beralasan tersebut pada tanggal 1 April 2022


ep

PENGGUGAT telah mengajukan keberatan kepada TERGUGAT atas


ah

Putusan Sidang Komisi Kode Etik Profesi Polri tersebut, Namun tidak
R

dipertimbangkan oleh TERGUGAT;


es
M

Putusan Perkara No. 25/G/2022/PTUN.PTK Halaman 10 dari 39 Halaman


ng

on
gu

d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 10
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
12. Bahwa TERGUGAT Tidak Mengoreksi dan Meluruskan adanya
hk
Kesalahan Penerapan Hukum dan Penyalahgunaan Kewenangan yang

a
R
dilakukan oleh Komisi Sidang Kode Etik Polri tersebut, bahkan Tanpa

si
Disertai Pertimbangan Hukum TERGUGAT Telah Memperberat

ne
ng
Hukuman yang dijatuhkan Komisi Sidang Kode Etik Polri kepada
PENGGUGAT dalam hal ini menolak Rekomendasi Putusan Sidang
Komisi Banding dengan direkomendasikan Dipindahtugaskan Ke

do
gu Wilayah Berbeda yang bersifat demosi selama 5 (lima) tahun, serta lebih
berat dari tuntutan PENUNTUT sebagaimana ternyata dari Keputusan

In
A
TUN a quo;
13. Bahwa TERGUGAT dalam menerbitkan Keputusan TUN a quo tersebut
ah

lik
telah bertentangan dengan Peraturan Perundang-Undangan yang
berlaku dan Asas-asas Umum Pemerintahan yang Baik (AUPB)
am

ub
sebagaimana dimaksud dalam Pasal 9 ayat (1) Undang Undang No.30
Tahun 2014 Tentang Administrasi Pemerintahan, yakni sebagai berikut;
a. TERGUGAT telah menerapkan Ketentuan Kode Etik Polri terhadap
ep
k

Perbuatan yang dipersangkakan kepada PENGGUGAT selaku


ah

TERDUGA PELANGGAR, berupa:


R

si
1). Keharusan Adanya Izin Cerai Terlebih Dahulu dari Pejabat yang
berwenang sebagaimana dimaksud dalam Pasal 18 Peraturan

ne
ng

Kepala Kepolisian Negara Republik Indonesia Nomor 9 Tahun


2010 Tentang Tata Cara Pengajuan Perkawinan, Perceraian, Dan

do
Rujuk Bagi Pegawai Negeri Pada Kepolisian Negara Republik
gu

Indonesia, yang berbunyi:


“Setiap perceraian harus dilaksanakan sesuai ketentuan
In
A

peraturan perundangundangan dan norma-norma agama


yang dianut oleh pegawai negeri pada Polri dan
ah

lik

mendapatkan izin tertulis dari pejabat yang berwenang”.


2). Larangan Penelantaran Keluarga sebagaimana dimaksud dalam
m

ub

Pasal 5 huruf j Peraturan Pemerintah RI No.2 Tahun 2003


Tentang Peraturan Disiplin Anggota Kepolisian Negara Republik
ka

Indonesia, yang berbunyi:


ep

“Dalam rangka memelihara kehidupan bernegara dan


ah

bermasyarakat, anggota Kepolisian Negara Republik


R

Indonesia dilarang:
es
M

Putusan Perkara No. 25/G/2022/PTUN.PTK Halaman 11 dari 39 Halaman


ng

on
gu

d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 11
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
j. menelantarkan keluarga”
hk
Yang merupakan ketentuan yang termasuk dalam ruang lingkup dari

a
R
Peraturan Disiplin Anggota Polri tersebut, berdasarkan Azas

si
Legalitas semestinya ketentuan hukum yang diterapkan terhadap

ne
ng
Pelanggaran tersebut adalah Peraturan Disiplin Anggota Polri yang
penyelesaianya merupakan Kompetensi dan Yurisdiksi sepenuhnya
dari ANKUM dan/atau ATASAN ANKUM melalui Sidang Disiplin Polri;

do
gu Oleh karenanya berdasarkan dan beralasan tersebut Perbuatan
TERGUGAT dalam menerbitkan Keputusan TUN a quo tersebut

In
A
Bertentangan dan/atau Tidak Sesuai dengan Prosedur, Tata Cara
dan Mekanisme menurut hukum sebagaimana ditentukan dalam
ah

lik
Pasal 14 Peraturan Pemerintah RI No.2 Tahun 2003 Tentang
Peraturan Disiplin Anggota Kepolisian Negara Republik Indonesia,
am

ub
yang menyatakan:
(1). Penjatuhan tindakan disiplin dilaksanakan seketika dan
langsung pada saat diketahuinya pelanggaran disiplin
ep
k

yang dilakukan oleh anggota Kepolisian Negara Republik


ah

Indonesia.
R

si
(2). Penjatuhan hukuman disiplin diputuskan dalam sidang
disiplin.

ne
ng

(3). Penentuan penyelesaian pelanggaran Peraturan Disiplin


melalui sidang disiplin merupakan kewenangan Ankum.

do
Serta bertentangan dengan Asas-asas Umum Pemerintahan yang
gu

Baik (AUPB) sebagaimana dimaksud dalam Pasal 10 ayat (1) huruf


a, d dan e Undang Undang No.30 Tahun 2014 Tentang Administrasi
In
A

Pemerintahan, yakni;
1). Azas Kepastian Hukum
ah

lik

TERGUGAT Tidak Mengedepankan dan/atau Mengutamakan


peraturan yang lebih tinggi yakni Peraturan Pemerintah RI No.2
m

ub

Tahun 2003 Tentang Peraturan Disiplin Anggota Kepolisian


Negara Republik Indonesia sebagai Dasar Hukum (Lex Superior
ka

Derogat Legi Inferiori) dalam Penentuan Penyelesaian


ep

Pelanggaran Peraturan Disiplin Anggota Polri yang


ah

dipersangkakan kepada PENGGUGAT selaku TERDUGA


R

PELANGGAR tersebut, halmana bertentangan dengan Azas


es
M

Putusan Perkara No. 25/G/2022/PTUN.PTK Halaman 12 dari 39 Halaman


ng

on
gu

d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 12
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
Kepastian Hukum sebagaimana dimaksud dalam Pasal 10 ayat
hk
(1) huruf a Undang - Undang No.30 Tahun 2014 Tentang

a
R
Administrasi Pemerintahan, yang menyatakan;

si
1). AUPB yang dimaksud dalam Undang-Undang ini

ne
ng
meliputi asas:
a. Kepastian Hukum
Penjelasan Pasal 10 ayat (1) huruf a:

do
gu Yang dimaksud dengan “asas kepastian hukum” adalah asas
dalam negara hukum yang mengutamakan landasan

In
A
ketentuan peraturan perundang-undangan, kepatutan,
keajegan, dan keadilan dalam setiap kebijakan
ah

lik
penyelenggaraan pemerintahan
2). Azas Kecermatan
am

ub
Bahwa TERGUGAT telah menerapkan Ketentuan Kode Etik Polri
dalam Penentuan penyelesaian pelanggaran yang
dipersangkakan kepada PENGGUGAT, tanpa memperhatikan
ep
k

secara cermat Perbuatan yang dipersangkakan kepada


ah

PENGGUGAT, semestinya ketentuan hukum yang diterapkan


R

si
terhadap Pelanggaran tersebut adalah Peraturan Disiplin Anggota
Polri yang penyelesaianya merupakan Kompetensi dan Yurisdiksi

ne
ng

sepenuhnya dari ANKUM dan/atau ATASAN ANKUM melalui


Sidang Disiplin Polri, Oleh karenanya berdasarkan dan beralasan

do
tersebut tindakan TERGUGAT menerapkan Ketentuan Kode Etik
gu

Polri dalam Penyelesaian Pelanggaran yang dipersangkakan


kepada PENGGUGAT selaku TERDUGA PELANGGAR tersebut
In
A

bertentangan dengan Azas Kecermatan sebagaimana dimaksud


dalam Pasal 10 ayat (1) huruf d Undang - Undang No.30 Tahun
ah

lik

2014 Tentang Administrasi Pemerintahan, yang menyatakan;


m

ub

1). AUPB yang dimaksud dalam Undang-Undang ini


meliputi asas:
ka

d. Kecermatan
ep

Penjelasan Pasal 10 ayat (1) huruf d:


ah

Yang dimaksud dengan “asas kecermatan” adalah asas yang


R

mengandung arti bahwa suatu Keputusan dan/atau Tindakan


es
M

Putusan Perkara No. 25/G/2022/PTUN.PTK Halaman 13 dari 39 Halaman


ng

on
gu

d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 13
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
harus didasarkan pada informasi dan dokumen yang lengkap
hk
untuk mendukung legalitas penetapan dan/atau pelaksanaan

a
R
Keputusan dan/atau Tindakan sehingga Keputusan dan/atau

si
Tindakan yang bersangkutan dipersiapkan dengan cermat

ne
ng
sebelum Keputusan dan/atau Tindakan tersebut ditetapkan
dan/atau dilakukan.
3). Azas Tidak Menyalahgunakan Kewenangan

do
gu TERGUGAT Telah Mencampuradukkan Kewenangan Komisi
Kode Etik Polri dalam melakukan Pemeriksaan dan Penyelesaian

In
A
terhadap Pelanggaran Peraturan Disiplin Anggota Polri yang
dipersangkakan kepada PENGGUGAT selaku TERDUGA
ah

lik
PELANGGAR yang merupakan Kompetensi dan Yurisdiksi
sepenuhnya dari ANKUM dan/atau ATASAN ANKUM untuk
am

ub
Memeriksa dan Menyelesaikannya melalui Sidang Disiplin Polri,
halmana bertentangan dengan Azas Tidak Menyalahgunakan
Kewenangan sebagaimana dimaksud dalam Pasal 10 ayat (1)
ep
k

huruf e Undang - Undang No.30 Tahun 2014 Tentang


ah

Administrasi Pemerintahan, yang menyatakan;


R

si
1). AUPB yang dimaksud dalam Undang-Undang ini
meliputi asas:

ne
ng

e. Tidak Menyalahgunakan Kewenangan


Penjelasan Pasal 10 ayat (1) huruf e:

do
Yang dimaksud dengan “asas tidak menyalahgunakan
gu

kewenangan” adalah asas yang mewajibkan setiap Badan


dan/atau Pejabat Pemerintahan tidak menggunakan
In
A

kewenangannya untuk kepentingan pribadi atau kepentingan


yang lain dan tidak sesuai dengan tujuan pemberian
ah

lik

kewenangan tersebut, tidak melampaui, tidak


menyalahgunakan, dan/atau tidak mencampuradukkan
m

ub

kewenangan.
b. Bahwa TERGUGAT dalam menerbitkan Keputusan TUN a quo yang
ka

Tanpa Disertai Pertimbangan yuridis, sosiologis, dan filosofis Telah


ep

Memperberat Hukuman yang dijatuhkan kepada PENGGUGAT


ah

dalam hal ini menolak Rekomendasi Putusan Sidang Komisi Banding


R

dengan direkomendasikan Dipindahtugaskan Ke Wilayah Berbeda


es
M

Putusan Perkara No. 25/G/2022/PTUN.PTK Halaman 14 dari 39 Halaman


ng

on
gu

d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 14
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
yang bersifat demosi selama 5 (lima) tahun, halmana bertentangan
hk
dengan Pasal 55 ayat (1) Undang - Undang No.30 Tahun 2014

a
R
Tentang Administrasi Pemerintahan, yang berbunyi:

si
(1) Setiap Keputusan harus diberi alasan pertimbangan

ne
ng
yuridis, sosiologis, dan filosofis yang menjadi dasar
penetapan Keputusan.
Berdasarkan dan beralasan tersebut Keputusan TUN a quo tersebut

do
gu adalah Tidak Sah halmana sesuai dengan ketentuan Pasal 52 Undang -
Undang No.30 Tahun 2014 Tentang Administrasi Pemerintahan, oleh

In
A
karena mana PENGGUGAT mohon agar Keputusan TUN a quo tersebut
dinyatakan Batal dan/atau Tidak Sah;
ah

lik
14. Bahwa terhadap Keputusan TUN a quo tersebut, pada tanggal 10
September 2022 PENGGUGAT telah mengajukan Sanggahan yakni
am

ub
dengan mengajukan Permohonan Perlindungan Hukum kepada
KAPOLRI sebagaimana ternyata dari Surat PENGGUGAT yang
ditujukan kepada KAPOLRI bertanggal 10 September 2022 Perihal:
ep
k

Mohon Perlindungan Hukum atas Penerapan Hukum Etik Yang


ah

Sewenang Wenang Salah Dalam Menerapkan Pasal, Cenderung


R

si
Tendensi, Putusan Ultra Petitum, Melanggar Yuridiksi Absolut dan
Melanggar Asas Legalitas Yang Dilakukan Oleh Kombes Pol ANDREE

ne
ng

GHAMA PUTRA, SH., SIK Kabidpropam Polda Kalbar, akan tetapi


terhadap Permohonan PENGGUGAT tersebut hingga saat ini belum

do
ditanggapi, oleh karenanya tidak ada jalan lain bagi PENGGUGAT selain
gu

mengajukan Gugatan ini;


Berdasarkan dan beralasan yuridis (met redenem omkleed) serta pembuktian
In
A

yang cukup menurut hukum tersebut, DEMI Tegaknya Hukum Dan Keadilan (to
enforce the law and justice) DAN untuk Memulihkan (rechtsherstel in de vorige
ah

lik

toestand) Ketidak-Adilan yang dialami dan diderita PENGGUGAT, maka


dengan segala kerendahan hati PENGGUGAT mohon dengan hormat
m

ub

kehadapan Yang Mulia KETUA PENGADILAN TATA USAHA NEGARA


PONTIANAK Cq. MAJELIS HAKIM PEMERIKSA/PEMUTUS PERKARA agar
ka

sudi kiranya berkenan untuk memberikan Perlindungan Hukum (rechts


ep

bescherming zoeken) dan Keadilan kepada PENGGUGAT selaku Pencari


ah

Keadilan (justice seeker), dan berkenan untuk memanggil Kedua Belah Pihak
R

pada suatu hari sidang yang ditetapkan kemudian, guna memeriksa dan
es
M

Putusan Perkara No. 25/G/2022/PTUN.PTK Halaman 15 dari 39 Halaman


ng

on
gu

d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 15
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
mengadili Gugatan ini serta mengabulkannya dengan menjatuhkan Putusan
hk
dengan diktum sebagai berikut :

a
R
DALAM PENUNDAAN:

si
1. Mengabulkan Permohonan Penundaan PENGGUGAT tersebut;

ne
ng
2. Memerintahkan TERGUGAT untuk menunda/menangguhkan (schorsing)
pelaksanaan Keputusan TUN a quo yang dikeluarkan TERGUGAT tersebut
dalam bentuk apapun selama pemeriksaan perkara ini berlangsung sampai

do
gu
dengan adanya Putusan Pengadilan Yang Berkekuatan Hukum Tetap
(inkracht van gewijsde);

In
A
DALAM POKOK PERKARA:
1. Mengabulkan Gugatan PENGGUGAT untuk seluruhnya;
ah

lik
2. Menyatakan Batal atau Tidak Sah Keputusan Kepala Kepolisian Daerah
Kalimantan Barat Nomor:Kep/306/VI/2022 Tentang Penetapan Penjatuhan
am

ub
Hukuman terhadap IPTU ROBERTUS HADI SUSANTO, yang di tetapkan
pada tanggal 28 Juni 2022;
3. Mewajibkan TERGUGAT untuk mencabut Keputusan Kepala Kepolisian
ep
k

Daerah Kalimantan Barat Nomor:Kep/306/ VI/2022 Tentang Penetapan


ah

Penjatuhan Hukuman terhadap IPTU ROBERTUS HADI SUSANTO, yang di


R

si
tetapkan pada tanggal 28 Juni 2022;
4. Mewajibkan TERGUGAT untuk Merehabilitasi dan/atau Memulihkan Hak dan

ne
ng

Kedudukan PENGGUGAT seperti semula atau yang setingkat;


5. Menghukum TERGUGAT untuk membayar biaya perkara yang timbul dalam

do
perkara ini;
gu

A T A U:
Apabila Yang Mulia MAJELIS HAKIM PEMERIKSA/PEMUTUS PERKARA
In
A

berpendapat lain, PENGGUGAT mohon Putusan yang sebaik-baiknya (naar


goede justitie recht doen) atau Putusan yang adil dan patut menurut hukum (ex
ah

lik

aequo et bono);
Menimbang, bahwa terhadap Gugatan Penggugat tersebut diatas,
m

ub

pihak Tergugat pada persidangan secara elektronik tanggal 9 November 2022


telah mengajukan Jawaban dalam Surat Jawaban tertanggal 8 November
ka

2022, dengan mengemukakan hal-hal sebagai berikut :


ep

1. Bahwa dalil Penggugat pada Poin A. Objek Sengketa yang menyatakan


ah

objek gugatan adalah Keputusan Kepala Kepolisian Daerah Kalimantan


R

Barat Nomor: Kep/306/VI/2022 Tentang Penetapan Penjatuhan Hukuman


es
M

Putusan Perkara No. 25/G/2022/PTUN.PTK Halaman 16 dari 39 Halaman


ng

on
gu

d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 16
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
terhadap IPTU ROBERTUS HADI SUSANTO yang ditetapkan pada tanggal
hk
28 Juni 2022 (Keputusan TUN A quo) sebagaimana dimaksud dalam Pasal

a
R
1 angka 9 dan angka 10 Undang-Undang No 51 Tahun 2009 tentang

si
perubahan kedua atas Undang-Undang No 5 Tahun 1986 Tentang

ne
ng
Peradilan Tata Usaha Negara .
Bahwa terhadap dalil Penggugat tersebut di atas, Tergugat tanggapi
sebagai berikut :

do
guBahwa dalil para Penggugat tersebut di atas adalah dalil yang
menyebutkan Keputusan Tata Usaha Negara dalam Pasal 1 angka 9 dan

In
A
angka 10 Undang-Undang No 51 Tahun 2009 tentang perubahan kedua
atas Undang-Undang No 5 Tahun 1986 Tentang Peradilan Tata Usaha
ah

lik
Negara, hanyalah mengenai pengertian Keputusan Tata Usaha Negara dan
mengatur tentang kompetensi absolut dari Pengadilan TUN namun
am

ub
Penggugat tidak memberikan alasan mengapa Keputusan Kepala
Kepolisian Daerah Kalimantan Barat Nomor: Kep/306/VI/2022 tanggal 28
Juni 2022 dijadikan sebagai objek TUN oleh Penggugat, sehingga dalil
ep
k

Penggugat tersebut tidak cermat maka haruslah ditolak menurut hukum.


ah

2. Bahwa dalil Penggugat pada Poin B Kewenangan, yang menyatakan


R

si
tentang kompetensi absolut dari Pengadilan TUN, tidak perlu Tergugat
tanggapi karena sudah jelas kompetensi absolut dari Pengadilan TUN

ne
ng

Pasal 1 angka 10 Undang-Undang No 51 Tahun 2009 tentang perubahan


kedua atas Undang-Undang No 5 Tahun 1986 Tentang Peradilan tata

do
Usaha Negara.
gu

3. Bahwa dalil Penggugat pada Poin C Tenggang waktu pengajuan Gugatan


dan Upaya Administrasi, yang menyatakan bahwa gugatan diajukan telah
In
A

berdasarkan ketentuan pasal 55 Undang-Undang No 5 Tahun 1986


Tentang Peradilan Tata Usaha Negara dan upaya administrasi dengan
ah

lik

pengajuan perlindungan hukum kepada Kapolri.


Bahwa terhadap dalil Penggugat tersebut di atas, Tergugat tanggapi
m

ub

sebagai berikut :
Bahwa terhadap dalil Penggugat tidak perlu Tergugat tanggapi karena
ka

proses dalam penerbitan Keputusan TUN oleh Tergugat sudah sesuai dan
ep

selaras dengan peraturan perundang-undangan yang berlaku.


ah

4. Bahwa dalil Penggugat pada Poin E Penundaan/ Alasan Penundaan.


R

es
M

Putusan Perkara No. 25/G/2022/PTUN.PTK Halaman 17 dari 39 Halaman


ng

on
gu

d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 17
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
Bahwa terhadap dalil Penggugat tersebut di atas, Tergugat tanggapi
hk
sebagai berikut :

a
R
Bahwa karena Penggugat sudah melaksanakan Keputusan TUN dengan

si
bukti telah melaksanakan penghadapan di Polres Kayong Utara

ne
ng
sebagaimana Surat balasan dari Kapolres KAYONG UTARA terhadap
Surat Direktur Pamobvit Polda Kalbar Nomor B/269/IX/KEP/2022 tanggal
12 September 2022 perihal penghadapan IPTU ROBERTUS HADI

do
guSUSANTO, S.H. dengan Surat Kapolres Kayong Utara Nomor : B/482/
IX/KEP/2022 tanggal 27 September 2022 perihal Pemberitahuan telah

In
A
menghadap Pama Polres Kayong Utara a.n. IPTU ROBERTUS HADI
SUSANTO,SH NRP 79060481. sehingga alasan Penundaan hendaklah
ah

lik
ditolak menurut hukum.
5. Bahwa dalil Penggugat pada Poin F Dasar dan alasan Gugatan pada
am

ub
angka 1 yang menyatakan bahwa sekarang Penggugat menjabat sebagai
PAMA Polres Kayong Utara (dalam rangka demosi) terhitung sejak tanggal
7 September 2022.
ep
k

Bahwa terhadap dalil Penggugat tersebut di atas, Tergugat tanggapi


ah

sebagai berikut :
R

si
Bahwa dalil Penggugat tersebut justru menunjukan bahwa Penggugat telah
melaksanakan Keputusan Kepala Kepolisian Daerah Kalimantan Barat

ne
ng

Nomor: Kep/306/VI/2022 tanggal 28 Juni 2022 Tentang Penetapan


Penjatuhan Hukuman terhadap Penggugat sehingga sangat tidak relevan

do
dengan permohonan Penggugat untuk Penundaan pelaksanaan Keputusan
gu

TUN dimaksud
6. Bahwa dalil Penggugat pada Poin F Dasar dan alasan Gugatan pada
In
A

angka 2 yang menyatakan bahwa antara Penggugat dan LATHESSY


GUSSENIYANTI adalah pasangan suami istri yang melaksanakan
ah

lik

perkawinan secara Katholik dan tercatat pada Kantor Dinas Kependudukan


dan Catatan Sipil Kota Pontianak.
m

ub

Bahwa terhadap dalil Penggugat tersebut di atas, Tergugat tanggapi


sebagai berikut :
ka

Bahwa hal tersebut justru membuktikan bahwa Penggugat masih


ep

merupakan suami dari LATHESSY GUSSENIYANTI sehingga


ah

pelanggaran Kode Etik yang disangkakan dan disidangkan sampai dengan


R

Keputusan TUN A quo adalah benar memenuhi unsur dalam


es
M

Putusan Perkara No. 25/G/2022/PTUN.PTK Halaman 18 dari 39 Halaman


ng

on
gu

d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 18
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
menelantarkan rumah tangga berupa tidak memberikan nafkah lahir dan
hk
bathin sejak Tahun 2016 sampai sekarang sebagaimana diatur dalam

a
R
Pasal 45 Undang-Undang Nomor 23 Tahun 2004 Tentang Penghapusan

si
Kekerasan Dalam Rumah Tangga yang seharusnya diproses pidana

ne
ng
namun karena tidak dilaporkan pidana maka terhadap pelanggaran
Penggugat tersebut merupakan pelanggaran etika kepribadian
sebagaimana ketentuan pasal 11 huruf C dan huruf D Perkap 14 Tahun

do
gu2011 Tentang Kode Etik Profesi Polri
7. Bahwa dalil Penggugat pada Poin F Dasar dan alasan Gugatan pada

In
A
angka 3 dan angka 4 yang menyatakan bahwa pada tanggal 28 September
2021 Penggugat telah mengajukan Gugatan Perceraian terhadap
ah

lik
LATHESSY GUSSENIYANTI di Pengadilan Negeri Pontianak dalam
register perkara Nomor: 194/Pdt.G/2021/Pn.Ptk
am

ub
Bahwa terhadap dalil Penggugat tersebut di atas, Tergugat tanggapi
sebagai berikut :
a. Bahwa Penggugat dalam pengajuan cerai tersebut belum mendapatkan
ep
k

Surat Ijin dari Kesatuan/Pimpinan (Tergugat) sehingga Penggugat selain


ah

melakukan pelanggaran menelantarkan rumah tangga berupa tidak


R

si
memberikan nafkah lahir dan bathin sejak Tahun 2016 sampai sekarang
juga pelanggaran terhadap proses perceraian bagi anggota Polri

ne
ng

sehingga memperberat pelanggaran Penggugat sehingga


dipersangkakan pelanggaran etika kepribadian sebagaimana ketentuan

do
pasal 11 huruf C dan huruf D Perkap 14 Tahun 2011 Tentang Kode Etik
gu

Profesi Polri.
b. Bahwa Putusan Pengadilan Negeri Pontianak terhadap Gugatan Cerai
In
A

Penggugat dengan register perkara Nomor: 194/Pdt.G/2021/Pn.Ptk


adalah:
ah

lik

1) DALAM POKOK PERKARA, Menyatakan gugatan Penggugat tidak


dapat diterima,
m

ub

2) DALAM REKONVENSI, Menyatakan gugatan Rekonvensi


Penggugat dalam Rekonvensi /Tergugat dalam Konvensi tidak
ka

dapat diterima,
ep

3) DALAM KONVENSI DAN REKONVENSI, Menghukum Penggugat


ah

dalam Konvensi/Tegugat dalam Rekonvensi untuk membayar biaya


R

es
M

Putusan Perkara No. 25/G/2022/PTUN.PTK Halaman 19 dari 39 Halaman


ng

on
gu

d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 19
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
yang timbul dalam perkara ini sejumlah Rp. 335.000,- (tiga ratus
hk
tiga puluh lima ribu rupiah).

a
R
8. Bahwa dalil Penggugat pada Poin F Dasar dan alasan Gugatan pada

si
angka 5 yang menyatakan bahwa Penggugat telah dilakukan sidang KKEP

ne
ng
dan mendapatkan Putusan Sidang KKEP.
Bahwa terhadap dalil Penggugat tersebut di atas, Tergugat tanggapi
sebagai berikut :

do
gu
9. Bahwa benar Penggugat telah dilakukan sidang KKEP dan mendapatkan
Putusan Sidang KKEP menurut tata cara yang diatur dalam Peraturan

In
A
Kepala Kepolisian Negara Republik Indonesia Nomor 19 Tahun 2012
Tentang Susunan Organisasi Dan Tata Kerja Komisi Kode Etik Kepolisian
ah

lik
Negara Republik Indonesia.
10. Bahwa dalil Penggugat pada Poin F Dasar dan alasan Gugatan pada angka
am

ub
6 yang menyatakan bahwa Penggugat telah mengajukan Banding atas
putusan sidang Komisi Kode Etik Polri dan telah mendapatkan putusan
Banding KKEP.
ep
k

Bahwa terhadap dalil Penggugat tersebut di atas, Tergugat tanggapi


ah

sebagai berikut :
R

si
Bahwa Sidang Banding KKEP menurut tata cara yang diatur dalam
Peraturan Kepala Kepolisian Negara Republik Indonesia Nomor 19 Tahun

ne
ng

2012 Tentang Susunan Organisasi Dan Tata Kerja Komisi Kode Etik
Kepolisian Negara Republik Indonesia.

do
11. Bahwa dalil Penggugat pada Poin F Dasar dan alasan Gugatan pada
gu

angka 7 yang menyatakan bahwa seharusnya pelanggaran Penggugat


adalah pelanggaran Disiplin bukan Kode Etik Profesi Polri karena hanya
In
A

melanggar perkap nomor 9 tahun 2010 tentang Tata Cara Pengajuan


Perkawinan, Perceraian dan Rujuk Bagi anggota Polri.
ah

lik

Bahwa terhadap dalil Penggugat tersebut di atas, Tergugat tanggapi


sebagai berikut :
m

ub

Bahwa dalam proses perkara pelanggaran oleh Penggugat terdapat fakta


pelanggaran selain melakukan pelanggaran menelantarkan rumah tangga
ka

berupa tidak memberikan nafkah lahir dan bathin sejak Tahun 2016 sampai
ep

sekarang juga pelanggaran terhadap proses perceraian bagi anggota Polri


ah

sehingga memperberat pelanggaran Penggugat sehingga dipersangkakan


R

es
M

Putusan Perkara No. 25/G/2022/PTUN.PTK Halaman 20 dari 39 Halaman


ng

on
gu

d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 20
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
pelanggaran etika kepribadian sebagaimana ketentuan pasal 11 huruf C
hk
dan huruf D Perkap 14 Tahun 2011 Tentang Kode Etik Profesi Polri.

a
R
Bahwa seharusnya terhadap Penggugat dapat dikenakan Pidana karena

si
telah melakukan perbuatan sebagaimana diatur dalam ketentuan Pasal 45

ne
ng
Undang-Undang Nomor 23 Tahun 2004 Tentang Penghapusan Kekerasan
Dalam Rumah Tangga.
12. Bahwa dalil Penggugat pada Poin F Dasar dan alasan Gugatan pada

do
guangka 8 dan angka 9 yang menyatakan asas lex superior derogat legi
inferiori yaitu Peraturan Pemerintah Nomor 2 tahun 2003

In
A
mengesampingkan ketentuan Perkap 14 Tahun 2011. Dan Ankum telah
meyalahgunakan kewenangan
ah

lik
Bahwa terhadap dalil Penggugat tersebut di atas, Tergugat tanggapi
sebagai berikut :
am

ub
Bahwa dalil Penggugat tersebut adalah tidak tepat dalam asas lex superior
derogat legi inferiori terhadap Peraturan Pemerintah Nomor 2 tahun 2003
Tentang Pelanggaran Disiplin Polri mengesampingkan ketentuan Perkap 14
ep
k

Tahun 2011 Tentang Kode Etik Polri karena kedua aturan tersebut
ah

mengatur tentang hal yang berbeda yang Peraturan Pemerintah Nomor 2


R

si
tahun 2003 Tentang Pelanggaran Disiplin Polri dan yang Perkap 14 Tahun
2011 Tentang Kode Etik Polri.

ne
ng

Kenapa Tergugat memberikan persangkaan dan hukuman Penggugat


berdasarkan Perkap 14 Tahun 2011 Tentang Kode Etik Polri karena

do
Perbuatan Penggugat adalah menelantarkan rumah tangga berupa tidak
gu

memberikan nafkah lahir dan bathin sejak Tahun 2016 sampai sekarang
sebagaimana diatur dalam Pasal 45 Undang-Undang Nomor 23 Tahun
In
A

2004 Tentang Penghapusan Kekerasan Dalam Rumah Tangga merupakan


tindak pidana yang seharusnya diproses pidana dan menyangkut etika
ah

lik

kepribadian seorang anggota Polri yang harus “menaati dan menghormati


norma kesusilaan, norma agama, nilai-nilai kearifan lokal, dan norma
m

ub

hukum dan menjaga dan memelihara kehidupan berkeluarga,


bermasyarakat, berbangsa, dan bernegara secara santun “sebagaimana
ka

diatur dalam pasal 11 huruf C dan huruf D Perkap 14 Tahun 2011 Tentang
ep

Kode etik Profesi Polri.


ah

13. Bahwa dalil Penggugat pada Poin F Dasar dan alasan Gugatan pada
R

angka 10 yang menyatakan bahwa usai sidang Komisi Kode Etik Polri,
es
M

Putusan Perkara No. 25/G/2022/PTUN.PTK Halaman 21 dari 39 Halaman


ng

on
gu

d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 21
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
Penggugat menanyakan kenapa putusan sidang Komisi Kode Etik Polri
hk
lebih berat dari tuntuan dan dijawab “suka-suka saya”.

a
R
Bahwa terhadap dalil Penggugat tersebut di atas, Tergugat tanggapi

si
sebagai berikut :

ne
ng
Bahwa dalil penggugat adalah mengada-ada, karena kewenangan Komisi
Kode Etik dalam menjatuhkan Putusan berdasarkan fakta-fakta
persidangan dan bukti-bukti yang dihadirkan penuntut serta saksi-saksi

do
gudilaksanakan sesuai dengan tata cara sebagaiman diatur dalam Peraturan
Kepala Kepolisian Negara Republik Indonesia Nomor 19 Tahun 2012

In
A
Tentang Susunan Organisasi Dan Tata Kerja Komisi Kode Etik Kepolisian
Negara Republik Indonesia.
ah

lik
14. Bahwa dalil Penggugat pada Poin F Dasar dan alasan Gugatan pada
angka 11 yang menyatakan bahwa pada tanggal 1 April Penggugat telah
am

ub
mengajukan keberatan namun tidak dipertimbangkan.
Bahwa terhadap dalil Penggugat tersebut di atas, Tergugat tanggapi
sebagai berikut :
ep
k

Bahwa keberatan adalah hak Pengguat namun pertimbangan komisi


ah

Sidang kode Etik Pori dilakukan berdasarkan fakta persidangan dan


R

si
pembuktian dalam sidang KKEP.
Bahwa dalam sidang Banding Komisi Kode Etik Polri dalam putusannya

ne
ng

setelah, mempertimbangkan judex yuris maka dapat menjatuhkan putusan


yang menolak banding dan memberatkan dari putusan sidang KKEP.

do
Bahwa pada tanggal 28 Juni 2022 setelah melalui Sidang Komisi Kode Etik
gu

Polri Tingkat Banding dikeluarkanlah Keputusan Kepala Kepolisian daerah


Kalimantan Barat Nomor : Kep/306/VI/2022 tanggal 28 Juni 2022 tentang
In
A

Penetapan Penjatuhan Hukuman dengan sanksi terhadap IPTU


ROBERTUS HADI SUSANTO (pelanggar) :
ah

lik

1. Perilaku pelanggar dinyatakan sebagai perbuatan tercela;


2. Kewajiban pelanggar untuk meminta maaf secara lisan dihadapan
m

ub

Sidang Komisi Kode Etik Polri dan disampaikan secara tertulis


kepada pimpinan Polri;
ka

3. Direkomendasikan dipindahtugaskan ke wilayah berbeda yang


ep

bersifat demosi selama 5 tahun.


ah

Bahwa fakta hukum tersebut diatas Tergugat melalui Sidang Komisi


R

Kode Etik Polri Tingkat Banding dikeluarkanlah Keputusan Kepala


es
M

Putusan Perkara No. 25/G/2022/PTUN.PTK Halaman 22 dari 39 Halaman


ng

on
gu

d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 22
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
Kepolisian Daerah Kalimantan Barat Nomor : Kep/306/VI/2022 tanggal
hk
28 Juni 2022 tentang Penetapan Penjatuhan Hukuman dengan sanksi

a
R
terhadap IPTU ROBERTUS HADI SUSANTO (pelanggar) telah

si
menjatuhkan berdasarkan Pasal 67 ayat 2 huruf (b) Peraturan Kepala

ne
ng
Kepolisian Negara Republik Indonesia Nomor 19 Tahun 2012 yang
berbunyi : Menolak permohonan banding sebagaimana dimaksud pada
ayat (1) huruf a berupa: “memberatkan sanksi Putusan Sidang KKEP.”

do
gu
15. Bahwa dalil Penggugat pada Poin F Dasar dan alasan Gugatan pada
angka 12 dan angka 13 yang menyatakan bahwa dalam menerbitkan

In
A
keputusan TUN Tergugat melanggar Asas Asas Umum Pemerintahan
Yang Baik (AAUB). Dan menyatakan bahwa menolak putusan sidang
ah

lik
banding berupa dipindahkan ke wilayah yang berbeda selama 5 (lima )
tahun.
am

ub
Bahwa terhadap dalil Penggugat tersebut di atas, Tergugat tanggapi bahwa
Tergugat dalam menerbitkan Keputusan TUN Aquo adalah melalui
prosedur sebagai berikut :
ep
k

a. Bahwa terhadap Berkas Pemeriksaan Pendahuluan Pelanggaran Kode


ah

Etik Profesi Polri Nomor : BP3KEPP/26/XI/2021/WABPROF tanggal 22


R

si
November 2021 sebelum dilaksanakan sidang Kode Etik Profesi Polri
telah mintakan Pendapat dan saran Hukum (PSH) dari fungsi hukum

ne
ng

yaitu dari Bidkum Polda Kalbar berdasarkan nota dinas Kepala Bidang
Propam Polda Kalbar Nomor: B/ND-612/XI/HUK.11.1./2021/Bidpropam

do
tanggal 23 November 2021 perihal permohonan pendapat dan saran
gu

hukum atas nama IPTU ROBERTUS HADI SUSANTO NRP 79060481


jabatan Ps. Panit 2 Subditwisata Ditpamobvit Polda Kalbar, yang telah
In
A

diterima Bidang Hukum Polda Kalimantan Barat pada tanggal 24


November 2021
ah

lik

b. Atas permintaan saran hukum tersebut oleh Bidang Hukum Polda


Kalimantan Barat telah dibuatkan pendapat dan saran hukum dan telah
m

ub

dikirimkan kepada kabid propam berdasarkan Nota Dinas Nomor: B/ND-


/62/XII/HUK.11.1./2021/Bidkum tanggal 7 Desember 2022.
ka

Fakta tersebut adalah sesuai dengan amanah Pasal 48 Peraturan


ep

Kepala Kepolisian Negara Republik Indonesia Nomor 19 Tahun 2012


ah

Tentang Susunan Organisasi Dan Tata Kerja Komisi Kode Etik


R

Kepolisian Negara Republik Indonesia, yang berbunyi : “Dalam hal


es
M

Putusan Perkara No. 25/G/2022/PTUN.PTK Halaman 23 dari 39 Halaman


ng

on
gu

d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 23
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
berkas Pemeriksaan Pendahuluan dinyatakan lengkap, pejabat pembuat
hk
surat perintah mengajukan permohonan pendapat dan saran hukum

a
R
kepada pengemban fungsi hukum.”

si
Sehingga proses penegakan hukum terhadap pelanggaran Kode

ne
ng
Etik Profesi Polri yang dilakukan oleh Penggugat adalah sudah
berdasarkan hukum atau Asas legalitas, Asas Profesionalitas, dan Asas
Akuntabilitas dalam Asas Penyelenggaran Pemerintah Yang Baik.

do
guc. Kemudian Tergugat membentuk Komisi Kode Etik Polri yang selanjutnya
disingkat KKEP adalah suatu wadah yang dibentuk di lingkungan Polri

In
A
yang bertugas memeriksa dan memutus perkara dalam persidangan
pelanggaran KEPP sesuai dengan jenjang kepangkatan dengan
ah

lik
Keputusan Kepala Kepolisian Daerah Kalimantan Barat Pembentukan
Komisi Kode Etik Polri Nomor : Kep/ 611/ XII/ 2021 tanggal 16
am

ub
Desember 2021. Sebagaimana ketentuan Pasal 1 angka 3 dan pasal 4
ayat (3) huruf b ke -1 yang berbunyi bahwa Pembentukan Komisi Kode
Etik Polri pada tingkat kewilayahan kepada “Kapolda, untuk pelanggaran
ep
k

KEPP yang dilakukan oleh Pamen dan Pama Polda/Polres, serta


ah

Brigadir Polri ke bawah di tingkat Polda “ . ------------


R

si
Fakta Tersebut membuktikan bahwa Tergugat dalam Pembentukan
Komisi Kode Etik Polri :

ne
ng

a. Tidak bertentangan dengan peraturan perundang-undangan yang


berlaku.

do
1) Tergugat adalah pejabat TUN yang berwenang secara Atribusi
gu

untuk membentuk Komisi Kode Etik Polri bedasarkan Perpol


Nomor 14 Tahun 2018 tentang SOTK Tingkat Polda.
In
A

2) Tergugat memilki kewenangan materi dari Komisi Kode Etik Polri


3) Tergugat memilki kewenangan dalam membentuk Komisi Kode
ah

lik

Etik Polri di wilayah hukum Polda Kalimantan Barat.


4) Tergugat masih/sedang menjabat sebagai Kapolda Kalbar
m

ub

sehingga berwenang sebagai penerbit Objek Sengketa TUN.


5) Tergugat memilki kewenangan dalam membentuk Komisi Kode
ka

Etik Polri dan komisi secara Courum berwenang mengambil


ep

keputusan secara kolektif kolegial dengan suara musyawarah


ah

/suara terbanyak.
R

es
M

Putusan Perkara No. 25/G/2022/PTUN.PTK Halaman 24 dari 39 Halaman


ng

on
gu

d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 24
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
b. Tidak bertentangan dengan Asas-Asas Umum Pemerintah Yang
hk
Baik (Algemene Beginselen Van Behoorlijk Bestuur)

a
R
Setelah dilaksanakan Sidang Kode Etik Polri dengan keputusan

si
sebagai berikut:

ne
ng
Bahwa pada tanggal 2 Februari 2022 melalui Putusan Sidang Komisi
Kode Etik Polri Nomor : PUT KKEP/ 1 / II / 2022 / KKEP dengan
dasar Laporan Polisi Nomor : LP/31/X/2021/Yanduan tanggal 12

do
gu Oktober 2021 dan Berkas Pemeriksaan Pendahuluan Pelanggaran
Kode Etik Profesi Polri Nomor : BP3KEPP/26/XI/2021/Wabprof

In
A
tanggal 22 November 2021, Komisi Kode Etik Polri menjatuhkan
sanksi terhadap IPTU ROBERTUS HADI SUSANTO (pelanggar) :
ah

lik
1. Perilaku pelanggar dinyatakan sebagai perbuatan tercela;
2. Kewajiban pelanggar untuk meminta maaf secara lisan dihadapan
am

ub
Sidang Komisi Kode Etik Polri dan disampaikan secara tertulis
kepada pimpinan Polri;
3. Direkomendasikan di pindah tugaskan ke fungsi berbeda yang
ep
k

bersifat demosi selama 5 tahun.


ah

Fakta Tersebut membuktikan bahwa Tergugat dalam menjatuhkan


R

si
sanksi kode etik dilaksanakan melalui Sidang Komisi Kode Etik Polri,
sehingga tindakan Tergugat dalam menjatuhkan sanksi tidaklah

ne
ng

sewenang-wenang dan berdasarkan hukum, maka tindakan Tergugat


sudah selaras dan sesuai Asas-Asas Umum Pemerintah Yang Baik

do
(Algemene Beginselen Van Behoorlijk Bestuur) sebagai berikut:
gu

a. asas kepastian hukum (legal certainty), Karena Sidang Komisi Kode


Etik Polri dilaksanakan berdasarkan peraturan perundang-undangan
In
A

yang berlaku yaitu Peraturan Kepala Kepolisian Negara Republik


Indonesia Nomor 19 Tahun 2012 Tentang Susunan Organisasi Dan
ah

lik

Tata Kerja Komisi Kode Etik Kepolisian Negara Republik Indonesia


dan Peraturan Kepala Kepolisian Republik Indonesia Nomor 14
m

ub

Tahun 2011 tentang Kode Etik Profesi Polri.


b. asas tertib penyelenggaraan negara (governance orderliness),
ka

bahwa semua kegiatan persidangan di arsipkan dengan tertib


ep

sebagai pengendalian penyelenggaraan negara.


ah

c. asas proporsionalitas (proportionality), bahwa tergugat sudah


R

mempertimbangkan antara hak dan kewajiban sebagai


es
M

Putusan Perkara No. 25/G/2022/PTUN.PTK Halaman 25 dari 39 Halaman


ng

on
gu

d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 25
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
penyelenggara negara yaitu memberikan reward dan punishment
hk
(memberikan penghargaan kepada yang berprestasi dan

a
R
memberikan hukuman kepada yang melakukan pelanggaran).

si
d. asas profesionalitas (professionality), bahwa Tergugat

ne
ng
melaksanakaan pembentukan Komisi Kode Etik Polri terhadap
anggota Tergugat yang telah mempunyai sertifikasi atau keahlian di
bidangnya.

do
gu e. asas akuntabilitas (accountability), bahwa terhadap kegiatan dan
hasil akhir dari kegiatan Tergugat sebagai penyelenggara negara

In
A
dapat dipertanggungjawabkan kepada masyarakat atau rakyat
sebagai pemegang kedaulatan tertinggi negara sesuai dengan
ah

lik
ketentuan peraturan perundang-undangan yang berlaku, yaitu dapat
dikontrol oleh bagian pengawasan internal dan melalui lembaga
am

ub
kontrol melalui gugatan PTUN.
d. Atas putusan Sidang Komisi Kode Etik Polri, Pelanggar (IPTU
ROBERTUS HADI SUSANTO) / Penggugat mengajukan Banding
ep
k

(Keberatan).
ah

Bahwa fakta hukum tersebut diatas Tergugat telah memberikan


R

si
kesempatan untuk mengajukan keberatan dengan cara mengajukan
banding (keberatan), tindakan Tergugat tidaklah sewenang-wenang.

ne
ng

e. Bahwa pada tanggal 28 Juni 2022 setelah melalui Sidang Komisi Kode
Etik Polri Tingkat Banding dikeluarkanlah Keputusan Kepala Kepolisian

do
Daerah Kalimantan Barat Nomor : Kep/306/VI/2022 tanggal 28 Juni
gu

2022 tentang Penetapan Penjatuhan Hukuman dengan sanksi terhadap


IPTU ROBERTUS HADI SUSANTO (pelanggar) :
In
A

1. Perilaku pelanggar dinyatakan sebagai perbuatan tercela;


2. Kewajiban pelanggar untuk meminta maaf secara lisan dihadapan
ah

lik

Sidang Komisi Kode Etik Polri dan disampaikan secara tertulis


kepada pimpinan Polri;
m

ub

3. Direkomendasikan di pindahtugaskan ke wilayah berbeda yang


bersifat demosi selama 5 tahun.
ka

Bahwa fakta hukum tersebut diatas Tergugat melalui Sidang Komisi


ep

Kode Etik Polri Tingkat Banding dikeluarkanlah Keputusan Kepala


ah

Kepolisian daerah Kalimantan Barat Nomor : Kep/306/VI/2022 tanggal


R

28 Juni 2022 tentang Penetapan Penjatuhan Hukuman dengan sanksi


es
M

Putusan Perkara No. 25/G/2022/PTUN.PTK Halaman 26 dari 39 Halaman


ng

on
gu

d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 26
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
terhadap IPTU ROBERTUS HADI SUSANTO (pelanggar) telah
hk
menjatuhkan hukuman berdasarkan Pasal 67 ayat 2 huruf (b) Peraturan

a
R
Kepala Kepolisian Negara Republik Indonesia Nomor 19 Tahun 2012

si
Tentang Susunan Organisasi Dan Tata Kerja Komisi Kode Etik

ne
ng
Kepolisian Negara Republik Indonesia yang berbunyi: Menolak
permohonan banding sebagaimana dimaksud pada ayat (1) huruf a
berupa: “memberatkan sanksi Putusan Sidang KKEP.”

do
guf. Atas Putusan tersebut, IPTU ROBERTUS HADI SUSANTO / Penggugat
dalam permohonan TUN ini sudah melaksanakan hasil Putusan Sidang

In
A
Komisi Kode Etik Polri Tingkat Banding yaitu dipindah tugaskan ke
wilayah yang berbeda bersifat Demosi selama 5 (lima) tahun di Polres
ah

lik
Kayong Utara berdasarkan surat telegram Kapolda Kalbar Nomor:
ST/661/IX/KEP/2022 tanggal 7 September 2022 tentang pemberhentian
am

ub
dari dan pengangkatan dalam jabatan/mutasi PA KMA BA dan PNS
Polri di lingkungan Polda Kalbar dan Surat Direktur Pamobvit Polda
Kalbar Nomor B/269/IX/KEP/2022 tanggal 12 September 2022 perihal
ep
k

penghadapan IPTU ROBERTUS HADI SUSANTO, S.H. NRP


ah

79060481.
R

si
g. Bahwa atas mutasi tersebut Penggugat telah melaksanakan
penghadapan di Polres Kayong Utara sebagaimana Surat balasan dari

ne
ng

Kapolres KAYONG UTARA terhadap Surat Direktur Pamobvit Polda


Kalbar Nomor B/269/IX/KEP/2022 tanggal 12 September 2022 perihal

do
penghadapan IPTU ROBERTUS HADI SUSANTO, S.H. dengan Surat
gu

Kapolres Kayong Utara Nomor : B/482/ IX/KEP/2022 tanggal 27


September 2022 perihal Pemberitahuan telah menghadap Pama Polres
In
A

Kayong Utara a.n. IPTU ROBERTUS HADI SUSANTO, S.H. NRP


79060481.
ah

lik

16. Bahwa dalil Penggugat pada Poin F Dasar dan alasan Gugatan pada
angka 14 yang menyatakan bahwa telah mengajukan sanggahan dengan
m

ub

perlindungan hukum kepada Kapolri.


Bahwa terhadap dalil Penggugat tersebut di atas, Tergugat tanggapi
ka

sebagai berikut :
ep

Bahwa terhadap dalil Penggugat tersebut tidak perlu Tergugat tanggapi


ah

karena proses dalam penerbitan Keputusan TUN oleh Tergugat sudah


R

sesuai dan selaras dengan peraturan perundang-undangan yang berlaku.


es
M

Putusan Perkara No. 25/G/2022/PTUN.PTK Halaman 27 dari 39 Halaman


ng

on
gu

d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 27
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
Bahwa berdasarkan dalil-dalil jawaban Tergugat tersebut diatas dan
hk
berdasarkan fakta hukum, dasar hukum yang benar serta alat bukti yang cukup

a
R
maka Tergugat dalam Keputusan Kepala Kepolisian daerah Kalimantan Barat

si
Nomor : Kep/306/VI/2022 tanggal 28 Juni 2022 tentang Penetapan Penjatuhan

ne
ng
Hukuman adalah sudah sesuai dan selaras menurut hukum, sehingga kuasa
hukum Tergugat melalui jawaban atas gugatan Penggugat dengan ini
memohon kepada Hakim Yang Mulia yang memeriksa dan mengadili perkara

do
gu
gugatan sengketa TUN ini mohon kiranya dapat memberikan putusan dengan
amar sebagai berikut:

In
A
DALAM PENUNDAAN
1. Menolak Permohonan Penundaan Penggugat;
ah

lik
2. Memerintahkan Tergugat tetap melaksakan Keputusan TUN karena
Penggugat telah melaksanakan putusan TUN tersebut.
am

ub
DALAM POKOK PERKARA
1. Menolak Gugatan Penggugat untuk seluruhnya;
2. Menyatakan Keputusan Kepala Kepolisian Daerah Kalimantan Barat Nomor
ep
k

: Kep/306/VI/2022 tanggal 28 Juni 2022 tentang Penetapan Penjatuhan


ah

Hukuman IPTU ROBERTUS HADI SUSANTO, S.H. Tanggal 28 Juni 2022


R

si
adalah SAH ;
3. Menyatakan Tergugat Untuk TIDAK MENCABUT Keputusan Kepala

ne
ng

Kepolisian Daerah Kalimantan Barat Nomor : Kep/306/VI/2022 tanggal 28


Juni 2022 tentang Penetapan Penjatuhan Hukuman IPTU ROBERTUS

do
HADI SUSANTO, S.H. Tanggal 28 Juni 2022
gu

4. Menyatakan Tergugat Tidak Perlu Merehabilitasi dan/ atau memulihkan hak


dan kedudukan Penggugat seperti semula atau yang setingkat;
In
A

5. Membebankan kepada Penggugat untuk membayar biaya yang timbul


dalam perkara ini.
ah

lik

Apabila Hakim Yang Mulia berpendapat lain, mohon putusan yang seadil-
adilnya. (Ex Aequo Et Bono).
m

ub

Menimbang, bahwa terhadap Jawaban Tergugat, pihak Penggugat


telah mengajukan Replik tertanggal 16 November 2022, pada persidangan
ka

secara elektronik tanggal 16 November 2022;


ep

Menimbang, bahwa terhadap Replik Penggugat tersebut, pihak


ah

Tergugat di persidangan secara elektronik tanggal 23 November 2022 telah


R

menanggapinya dalam Duplik tertanggal 22 November 2022;


es
M

Putusan Perkara No. 25/G/2022/PTUN.PTK Halaman 28 dari 39 Halaman


ng

on
gu

d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 28
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
Menimbang, bahwa untuk menguatkan dalil-dalil gugatannya, pihak
hk
Penggugat telah mengajukan alat bukti surat berupa fotokopi surat yang telah

a
R
bermeterai cukup dan telah dilegalisir, sehingga sah secara formal sebagai alat

si
bukti dan selanjutnya diberi tanda bukti surat P-1 sampai dengan P-15 serta

ne
ng
telah dicocokkan dengan asli atau fotokopinya, bukti-bukti surat tersebut adalah
sebagai berikut:
1. Bukti P.1 : Surat Keputusan KEPALA KEPOLISIAN DAERAH

do
gu KALIMANTAN BARAT Nomor : Kep/306/VI/2022
Tentang Penetapan Penjatuhan Hukuman terhadap

In
A
IPTU ROBERTUS HADI SUSANTO, tanggal 28 Juni
2022 (sesuai dengan asli);
ah

lik
2. Bukti P.2 : Putusan Sidang Komisi Kode Etik Polri
Nomor : PUT/01/II/2022/KKEP, bertanggal 3 Februari
am

ub
2022, Atas Nama ROBERTUS HADI SUSANTO;
(fotocopi dari fotocopi);
3. Bukti P.3 : Putusan Sidang Banding Komisi Kode Etik Profesi
ep
k

Polri Nomor : PUT BANDING/04/III/2022/Kom Banding


ah

tanggal 30 Maret 2022, atas nama ROBERTUS HADI


R

si
SUSANTO (fotocopi dari fotocopi);
4. Bukti P.4 : Keputusan KEPALA KEPOLISIAN DAERAH

ne
ng

KALIMANTAN BARAT Nomor : Kep/35/Vl/2022


Tentang Penjatuhan Hukuman, tanggal 3 Juni 2022

do
(sesuai dengan asli);
gu

5. Bukti P.5 : Surat Kepada KAPOLDA KALBAR dari Robertus Hadi


Susanto, Perihal : Laporan keberatan komplain
In
A

berkenaan keputusan yang bertentangan dengan


ketentuan peraturan perundang-undangan, tanggal 1
ah

lik

April 2022 (sesuai dengan asli);


6. Bukti P.6 : Surat Kepada KAPOLRI, Nomor : 015a/Adv.PH-
m

ub

HR/LP/IX/2022, tanggal 15 September 2022, Perihal :


Mohon perlindungan hukum atas penerapan hukum etik
ka

yang sewenang-wenang salah dalam menerapkan


ep

pasal cenderung tendesi, putusan ultra petitum,


ah

melanggar yuridiksi absolut dan melanggar asas


R

legalitas dan asas lex superior derogate legi lex inferior


es
M

Putusan Perkara No. 25/G/2022/PTUN.PTK Halaman 29 dari 39 Halaman


ng

on
gu

d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 29
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
dan tidak profesional yang dilakukan oleh KOMBES
hk
POL ANDREE GHAMA PUTRA, SH., S.IK

a
R
Kabidpropam Polda Kalbar (sesuai dengan asli);

si
7. Bukti P.7 : Surat dari KEPALA BIDDOKKES POLDA KALBAR

ne
ng
kepada KEPALA KEPOLISIAN DAERAH
KALIMANTAN BARAT Nomor :
R/3/XI/YAN.2.14/2019/Biddokes, tanggal 18 November

do
gu 2019, Perihal : Permohonan Izin Cerai Atas Nama Ipda
ROBERTUS HADI SUSANTO Nrp 79060481 (sesuai

In
A
dengan asli);
8. Bukti P.8 : Surat Kepada KABID PROPAM Polda Kalbar, Perihal
ah

lik
: Laporan pengaduan atas ketidak-profesionalan KARO
SDM dan Oknum Polri bernama LATHESSY
am

ub
GUSSENIYANTI, tanggal 12 September 2022;
9. Bukti P.9 : Surat Kepada Kapolres Kayong Utara Polda Kalbar,
Nomor : B/2392/X/HUK.III/2022, Perihal : Permintaan
ep
k

kelengkapan berkas cerai Iptu Robertus H. Susanto


ah

Nrp. 79060481, dari KARO SDM, tanggal 24 Oktober


R

si
2022 (fotocopi dari fotocopi);
10. Bukti P.10 : Surat Ijin Belajar Nomor : SIB/07/VI/KEP/2021, tanggal 24

ne
ng

Juni 2021 (fotocopi dari fotocopi);


11. Bukti P.11 : Petikan Keputusan Kepala Kepolisian Daerah Kalimantan

do
Barat Nomor : KEP/54/I/2021, tanggal 15 Januari 2021,
gu

Tentang : Pemberhentian dari dan Pengangkatan dalam


Jabatan/Mutasi Pamen, Pama, BA dan PNS Polri dalam
In
A

Jajaran Polda Kalimantan Barat (sesuai dengan asli);


12. Bukti P.12 : Surat Telegram dari KAPOLDA KALBAR, Kepada
ah

lik

Distribusi A KMA B dan C Polda Kalbar, Nomor :


ST/661/IX/KEP/2022, tanggal 7-9-2022, Halaman 9,
m

ub

SEMBILAN PULUH TIGA An. IPTU ROBERTUS HADI


SUSANTO, sebagai PAMA POLRES KAYONG UTARA
ka

POLDA KALBAR (dalam rangka demosi) terhitung masa


ep

tugas sejak tanggal 7 September 2022 (fotocopi dari


ah

fotocopi);
R

es
M

Putusan Perkara No. 25/G/2022/PTUN.PTK Halaman 30 dari 39 Halaman


ng

on
gu

d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 30
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
13. Bukti P.13 : Surat Sistem Informasi Akademik Universitas
hk
Tanjungpura (SIAKAD UNTAN), Website

a
R
https://siakad.untan.ac.id/ An.ROBERTUS HADI

si
SUSANTO; dan Surat Kartu Tanda Mahasiswa (KTM)

ne
ng
Online, website https://ktmcuti.untan.ac.id,
An.ROBERTUS HADI SUSANTO Status Aktif
Mahasiswa Tahun Akademik 2022/2023 Ganjil (fotocopi

do
gu dari fotocopi);
14. Bukti P.14 : Surat Pernyataan antara Robertus Hadi Susanto dan

In
A
Lathessy Gusseniyanti, tanggal 09 Desember 2022
(sesuai dengan asli);
ah

lik
15. Bukti P.15 : Surat Kartu Tanda Mahasiswa Universitas Tanjungpura
An. Robertus Hadi Susanto Tahun Akademik 2022/2023
am

ub
Semester Ganjil (sesuai dengan asli);
Menimbang, bahwa untuk menguatkan dalil-dalil jawabannya, pihak
Tergugat telah mengajukan alat bukti surat berupa fotokopi surat yang telah
ep
k

bermeterai cukup dan telah dilegalisir, sehingga sah secara formal sebagai alat
ah

bukti dan selanjutnya diberi tanda bukti surat T-1 sampai dengan bukti surat T-
R

si
21 serta telah dicocokkan ternyata sesuai dengan aslinya, bukti-bukti surat
tersebut adalah sebagai berikut:

ne
ng

1. Bukti T.1 : Putusan Nomor : 194/Pdt.G/2021/PN.Ptk (fotocopy dari


fotocopy);

do
2. Bukti T.2 : Laporan Polisi Nomor : LP/31/X/2021/Yanduan, tanggal
gu

12 oktober 2021(sesuai dengan asli);


3. Bukti T.3 : Berkas Pemeriksaan Pendahuluan Pelanggaran Kode
In
A

Etik Profesi Polri Nomor :


BP3KEPP/26/XI/2021/Wabrof an. IPTU ROBERTUS
ah

lik

HADI SUSANTO, tanggal 22 November 2021 (sesuai


dengan asli);
m

ub

4. Bukti T.4 : Nota Dinas Nomor : B/ND-


162/XII/HUK.11.1/2021/Bidkum, Kepada : Kabid
ka

Propam Polda Kalbar, Dari Kabidkum Polda Kalbar,


ep

Perihal : pengiriman pendapat dan saran hukum


ah

terduga pelanggar Iptu Robertus Hadi Susanto NRP


R

79060481 jabatan Ps.Panit 2 Subditwisata Ditpamobvit


es
M

Putusan Perkara No. 25/G/2022/PTUN.PTK Halaman 31 dari 39 Halaman


ng

on
gu

d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 31
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
Polda Kalbar, tanggal 7 Desember 2021 (sesuai
hk
dengan asli);

a
R
5. Bukti T.5 : Keputusan Kepala Kepolisian Daerah Kalimantan

si
Barat, Nomor : Kep/611/XII/2021, Tentang :

ne
ng
Pembentukan Komisi Etik Kepolisian Negara Republik
Indonesia, Tanggal 16 Desember 2021 (fotocopy dari
fotocopy);

do
gu
6. Bukti T.6 : Putusan Sidang Komisi Kode Etik Polri Nomor :
PUTKKEP/1/II/2022/KKEP, Tanggal 3 Febuari 2022

In
A
(fotocopy dari fotocopy);
7. Bukti T.7 : Surat kepada Kapolda Kalbar dari Robertus Hadi
ah

lik
Susanto, Tanggal 6 Febuari 2022, Perihal :
Permohonan Banding (fotocopy dari fotocopy);
am

ub
8. Bukti T.8 : Surat kepada Kapolda Kalbar dari Robertus Hadi
Susanto, Tanggal 1 April 2022 (fotocopy dari fotocopy);
9. Bukti T.9 : Keputusan Kepala Kepolisian Daerah Kalimantan Barat
ep
k

Nomor : KEP/81/II/2022 tentang Pembentukan Komisi


ah

Kode Etik Polri Tingkat Banding, Tanggal 30 Maret


R

si
2022 (fotocopy dari fotocopy);
7. Bukti T.10 : Keputusan Kepala Kepolisian Daerah Kalimantan

ne
ng

Barat Nomor : KEP/306/VI/2022 tentang Penetapan


Penjatuhan Hukuman, Tanggal 28 Juni 2022 (sesuai

do
dengan asli);
gu

8. Bukti T.11 : Tanda terima surat tanggal 18 Juli 2022 (sesuai dengan
asli);
In
A

9. Bukti T.12 : Surat Telegram dari KapoIda Kalbar kepada Distribusi a


KMA B dan C Polda Kalbar, Nomor :
ah

lik

ST/661/IX/KEP/2022, Tanggal 7-9-2022 (fotocopy dari


fotocopy);
m

ub

10. Bukti T.13 : Surat Kepada Kapolres Kayong Utara dari Dirpamobit
PoIda Kalbar, Nomor : B/269/IX/KEP/2022, Perihal :
ka

Penghadapan IPTU ROBERTUS HADI SUSANTO,


ep

Tanggal 12 September 2022 (sesuai dengan asli);


ah

11. Bukti T.14 : Surat kepada Kapolda Kalbar dari Kapolres Kayong
R

Utara, Nomor : B/482/IX/KEP/2022, Perihal :


es
M

Putusan Perkara No. 25/G/2022/PTUN.PTK Halaman 32 dari 39 Halaman


ng

on
gu

d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 32
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
Pemberitahuan telah menghadap Pama Polres Kayong
hk
Utara a.n IPTU ROBERTUS HADI SUSANTO, S.H

a
R
NRP 79060481 Pama Polres Kayong Utara, Tanggal 27

si
September 2022 (sesuai dengan asli);

ne
ng
12. Bukti T.15 : Peraturan Kepala Kepolisian Negara Republik
Indonesia Nomor : 14 tahun 2011 Tentang Kode Etik
Profesi Kepolisian Republik Indonesia, Tanggal 1

do
gu Oktober 2011 (sesuai dengan asli);
13. Bukti T.16 : Peraturan Kepala Kepolisian Negara Republik

In
A
Indonesia Nomor 9 Tahun 2010 Tentang Tata Cara
Pengajuan Perkawianan, Perceraian dan Rujuk Bagi
ah

lik
Pengawai Negeri Pada Kepolisian Negara Republik
Indonesia (sesuai dengan asli);
am

ub
14. Bukti T.17 : Peraturan Kepala Kepolisian Negara Republik
Indonesia Nomor 19 Tahun 2012 Tentang Susunan
Organisasi dan Tata Kerja Komisi Kode Etik Polri
ep
k

(sesuai dengan asli);


ah

15. Bukti T.18 : Peraturan Kepolisian Nomor 14 Tahun 2018 tentang


R

si
Struktur Organiasi dan Tata Kerja Kepolisian Daerah
(sesuai dengan asli);

ne
ng

16. Bukti T.19 : Surat Edaran Nomor : SE/9/V/2021, Tentang Pedoman


Standar Pelaksanaan Penegakan Pelanggaran Kode

do
Etik Profesi Polri (sesuai dengan asli);
gu

17. Bukti T.20 : Surat dari Lathessy Gusseniyanti kepada Kapolda


Kalbar, Perihal : Pengaduan penelantaran dalam rumah
In
A

tangga (keluarga), tanggal 18 Oktober 2021 perihal


Pengaduan Penelantaran Dalam Rumah Tangga
ah

lik

(keluarga) (fotocopy dari fotocopy);


18. Bukti T.21 : Nota Dinas dari Karo SDM Polda Kalbar, Nomor :
m

ub

B/ND-412/XII/HUK.11.1/2019, Tanggal 20 Desember


2019, Perihal : Pemberitahuan kekurangan
ka

kelengkapan persyaratan permohonan cerai IPDA


ep

ROBERTUS HADI SUSANTO (sesuai dengan asli);


ah

es
M

Putusan Perkara No. 25/G/2022/PTUN.PTK Halaman 33 dari 39 Halaman


ng

on
gu

d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 33
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
Menimbang, bahwa Para Pihak dalam perkara ini tidak menggunakan
hk
haknya untuk mengajukan Saksi walaupun telah diberi kesempatan untuk itu;

a
R

si
Menimbang, bahwa selanjutnya Penggugat dan Tergugat telah
mengajukan Kesimpulan pada persidangan elektronik melalui Sistem Informasi

ne
ng
Pengadilan (E-Court Mahkamah Agung R.I.) tanggal 21 Desember 2022;

Menimbang, bahwa untuk mempersingkat Putusan ini, maka segala

do
gu
sesuatu yang terjadi dalam persidangan telah termuat dalam Berita Acara
Sidang dan merupakan bagian yang tidak terpisahkan dengan Putusan ini;

In
A
Menimbang, bahwa pada akhirnya Para Pihak yang bersengketa
masing-masing menyatakan bahwa mereka tidak akan mengajukan apa -
ah

lik
apa lagi dalam perkara ini dan selanjutnya mohon putusan;

TENTANG PERTIMBANGAN HUKUM


am

ub
Menimbang, bahwa maksud dan tujuan Gugatan Penggugat
ep
k

sebagaimana selengkapnya telah diuraikan dalam bagian “Tentang Duduknya


Sengketa” Putusan ini;
ah

si
Menimbang, bahwa yang menjadi Objek Sengketa a quo dalam perkara
ini berupa Keputusan Kepala Kepolisian Daerah Kalimantan Barat Nomor :

ne
ng

Kep/306/VI/2022 Tentang Penetapan Penjatuhan Hukuman terhadap IPTU


ROBERTUS HADI SUSANTO, yang di tetapkan pada tanggal 28 Juni 2022

do
(vide Bukti P-1=T-10);
gu

Menimbang, bahwa atas Gugatan yang diajukan oleh Penggugat maka


Tergugat telah membantah melalui Jawaban yang diunggah pada Sistem
In
A

Informasi Pengadilan tertanggal 8 November 2022 yang pada pokoknya


menyatakan Objek Sengketa a quo diterbitkan sesuai dengan peraturan
ah

lik

perundang-undangan yang berlaku dan Asas-Asas Umum Pemerintahan yang


Baik (AUPB);
m

ub

Menimbang, bahwa sebelum mempertimbangkan mengenai pokok


sengketa, Majelis Hakim terlebih dahulu mempertimbangkan mengenai
ka

kewenangan Pengadilan Tata Usaha Negara dalam mengadili sengketa a quo


ep

dengan pertimbangan sebagai berikut :


ah

Menimbang, bahwa untuk menentukan kompetensi atau kewenangan


R

mengadili pengadilan in casu Pengadilan Tata Usaha Negara merujuk pada


es
M

Putusan Perkara No. 25/G/2022/PTUN.PTK Halaman 34 dari 39 Halaman


ng

on
gu

d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 34
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
Pasal 47 dan 50 Undang-Undang Nomor 5 Tahun 1986 Tentang Peradilan Tata
hk
Usaha Negara mengatur pada pokoknya Pengadilan bertugas dan berwenang

a
R
memeriksa, memutus, dan menyelesaikan sengketa Tata Usaha Negara di

si
tingkat pertama;

ne
ng
Menimbang, bahwa setelah Majelis Hakim mencermati dan
mempelajari ketentuan peraturan perundang-undangan yang menjadi dasar
penerbitan Objek Sengketa a quo, diketahui peraturan perundang-undangan

do
gu
tersebut tidak mengatur adanya upaya administratif, maka mengenai upaya
administratif merujuk pada ketentuan dalam Undang-Undang Nomor 30 Tahun

In
A
2014 Tentang Administrasi Pemerintahan;
Menimbang, bahwa norma mengenai pengajuan upaya administratif
ah

lik
lebih lanjut diatur dalam ketentuan Pasal 77 (Keberatan) dan 78 (Banding)
Undang-Undang Nomor 30 Tahun 2014 tentang Administrasi Pemerintahan,
am

ub
yang selengkapnya berbunyi :
Pasal 77
(1) Keputusan dapat diajukan keberatan dalam waktu paling lama 21
ep
k

(dua puluh satu) hari kerja sejak diumumkannya Keputusan


ah

tersebut oleh Badan dan/atau Pejabat Pemerintahan;


R

si
(2) Keberatan sebagaimana dimaksud pada ayat (1) diajukan secara
tertulis kepada Badan dan/atau Pejabat Pemerintahan yang

ne
ng

menetapkan Keputusan;
(3) Dalam hal keberatan sebagaimana dimaksud pada ayat (1)

do
diterima, Badan dan/atau Pejabat Pemerintahan wajib
gu

menetapkan Keputusan sesuai permohonan keberatan;


(4) Badan dan/atau Pejabat Pemerintahan menyelesaikan keberatan
In
A

paling lama 10 (sepuluh) hari kerja;


(5) Dalam hal Badan dan/atau Pejabat Pemerintahan tidak
ah

lik

menyelesaikan keberatan dalam jangka waktu sebagaimana


dimaksud pada ayat (4), keberatan dianggap dikabulkan;
m

ub

(6) Keberatan dianggap dikabulkan, ditindaklanjuti dengan penetapan


Keputusan sesuai dengan permohonan keberatan oleh Badan
ka

dan/atau Pejabat Pemerintahan;


ep

(7) Badan dan/atau Pejabat Pemerintahan wajib menetapkan


ah

Keputusan sesuai dengan permohonan paling lama 5 (lima) hari


R

es
M

Putusan Perkara No. 25/G/2022/PTUN.PTK Halaman 35 dari 39 Halaman


ng

on
gu

d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 35
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
kerja setelah berakhirnya tenggang waktu sebagaimana dimaksud
hk
pada ayat (4);

a
R
Pasal 78

si
(1) Keputusan dapat diajukan banding dalam waktu paling lama 10

ne
ng
(sepuluh) hari kerja sejak keputusan upaya keberatan diterima;
(2) Banding sebagaimana dimaksud pada ayat (1) diajukan secara
tertulis kepada Atasan Pejabat yang menetapkan Keputusan;

do
gu (3) Dalam hal banding sebagaimana dimaksud pada ayat (1)
dikabulkan, Badan dan/atau Pejabat Pemerintahan wajib

In
A
menetapkan Keputusan sesuai dengan permohonan banding;
(4) Badan dan/atau Pejabat Pemerintahan menyelesaikan banding
ah

lik
paling lama 10 (sepuluh) hari kerja;
(5) Dalam hal Badan dan/atau Pejabat Pemerintahan tidak
am

ub
menyelesaikan banding dalam jangka waktu sebagaimana
dimaksud pada ayat (4), keberatan dianggap dikabulkan;
(6) Badan dan/atau Pejabat Pemerintahan wajib menetapkan
ep
k

Keputusan sesuai dengan permohonan paling lama 5 (lima) hari


ah

kerja setelah berakhirnya tenggang waktu sebagaimana dimaksud


R

si
pada ayat (4);

ne
ng

Menimbang, bahwa Pasal 2 ayat (1) Peraturan Mahkamah Agung


Nomor 6 Tahun 2018 tentang Pedoman Penyelesaian Sengketa Administrasi

do
Pemerintahan Setelah Menempuh Upaya Administratif menyebutkan bahwa
gu

“Pengadilan berwenang menerima, memeriksa, memutus, dan menyelesaikan


sengketa administrasi pemerintahan setelah menempuh upaya administratif’;
In
A

Menimbang, bahwa Objek Sengketa a quo diterbitkan Tergugat pada


tanggal 28 Juni 2022 (vide Bukti P-1=T-10) dan Penggugat mendalilkan dalam
ah

lik

Gugatannya pada tanggal 18 Juli 2022 Objek Sengketa a quo diterima


langsung oleh Penggugat dan pada tanggal 10 September 2022 Penggugat
m

ub

telah menempuh Upaya Administratif dengan cara mengajukan surat kepada


Kapolri Nomor : 015a/Adv.PH-HR/LP/IX/2022, Tanggal 15 September 2022,
ka

Perihal : Mohon Perlindungan Hukum atas Penerapan Hukum Etik Yang


ep

Sewenang Wenang Salah Dalam Menerapkan Pasal, Cenderung Tendensi,


ah

Putusan Ultra Petitum, Melanggar Yuridiksi Absolut dan Melanggar Asas


R

es
M

Putusan Perkara No. 25/G/2022/PTUN.PTK Halaman 36 dari 39 Halaman


ng

on
gu

d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 36
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
Legalitas Yang Dilakukan Oleh Kombes Pol ANDREE GHAMA PUTRA, SH.,
hk
SIK Kabidpropam Polda (vide Bukti P-6)

a
R
Menimbang, bahwa dari bukti P-1=T-10 dan P-6 jika dihubungkan

si
dengan ketentuan Pasal 77 dan Pasal 78 Undang-Undang Nomor 30 tahun

ne
ng
2014 tentang Administrasi Pemerintahan yang pada pokoknya mengatur
mengenai Keberatan dan Banding dan Pasal 2 ayat (1) Peraturan Mahkamah
Agung Nomor 6 Tahun 2018 tentang Pedoman Penyelesaian Sengketa

do
gu
Administrasi Pemerintahan Setelah Menempuh Upaya Administratif, Majelis
Hakim berpendapat bahwa Penggugat tidak menempuh upaya administratif

In
A
sebelum mengajukan Gugatan ke Pengadilan;
Menimbang, bahwa oleh karena upaya administratif terhadap sengketa
ah

lik
a quo tidak dilakukan oleh Penggugat sebelum mengajukan Gugatan di
Pengadilan, sehingga Pengadilan Tata Usaha Negara Pontianak tidak
am

ub
berwenang mengadili sengketa a quo, karena salah satu syarat formal
pengajuan Gugatan tidak terpenuhi, maka selanjutnya terhadap pokok
sengketa tidak perlu dipertimbangkan lagi dan Gugatan Penggugat dinyatakan
ep
k

tidak diterima;
ah

Menimbang, bahwa oleh karena Gugatan Penggugat dinyatakan tidak


R

si
terima, maka terhadap permohonan Penggugat untuk menunda pelaksanaan
Objek Sengketa tidak relevan lagi dipertimbangkan dan harus dinyatakan

ne
ng

ditolak;
Menimbang, bahwa oleh karena gugatan Penggugat dinyatakan tidak

do
diterima, maka sesuai dengan ketentuan Pasal 110 Undang-Undang Nomor 5
gu

Tahun 1986 tentang Peradilan Tata Usaha Negara maka kepada Penggugat
dibebankan untuk membayar biaya perkara yang jumlahnya akan dicantumkan
In
A

dalam amar putusan ini;


Menimbang, bahwa dengan memperhatikan segala sesuatu yang
ah

lik

terjadi dalam pemeriksaan persiapan dan persidangan, sesuai dengan


ketentuan Pasal 107 Undang-Undang Nomor 5 Tahun 1986 tentang Peradilan
m

ub

Tata Usaha Negara, Majelis Hakim tetap mempertimbangkan seluruh alat bukti
yang diajukan oleh Para Pihak namun untuk menyusun pertimbangan hukum
ka

dalam memutus sengketa ini, Majelis Hakim hanya mempertimbangkan bukti-


ep

bukti yang relevan sehingga terhadap bukti-bukti yang tidak turut


ah

dipertimbangkan secara tegas diangggap telah dikesampingkan, namun tetap


R

tercantum dan menjadi bagian dari putusan ini;


es
M

Putusan Perkara No. 25/G/2022/PTUN.PTK Halaman 37 dari 39 Halaman


ng

on
gu

d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 37
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
Menimbang, bahwa berdasarkan ketentuan Pasal 26 Peraturan
hk
Mahkamah Agung Republik Indonesia Nomor 1 Tahun 2019 Tentang

a
R
Administrasi Perkara dan Persidangan di Peradilan Secara Elektronik, maka

si
dengan diucapkannya Putusan secara elektronik, secara hukum penyampaian

ne
ng
Salinan Putusan Elektronik telah dilaksanakan kepada Para Pihak melalui
Sistem Informasi Pengadilan dan juga dianggap telah dihadiri oleh Para Pihak
dalam sidang yang terbuka untuk umum;

do
gu Mengingat, Undang-Undang Nomor 5 Tahun 1986 sebagaimana
terakhir diubah dengan Undang-Undang Nomor 51 Tahun 2009 tentang

In
A
Perubahan Kedua atas Undang-Undang Nomor 5 Tahun 1986 tentang
Peradilan Tata Usaha Negara, Undang-Undang Nomor 30 Tahun 2014 tentang
ah

lik
Administrasi Pemerintahan serta peraturan perundang-undangan dan
ketentuan hukum lain yang berkaitan;
am

ub
MENGADILI :
ep
k

DALAM PENUNDAAN :
ah

Menolak Permohonan Penundaan Penggugat;


R

si
DALAM POKOK SENGKETA :
1. Menyatakan Gugatan Penggugat tidak diterima;

ne
ng

2. Menghukum Penggugat untuk membayar biaya perkara sejumlah Rp.


260.000,- (Dua Ratus Enam Puluh Ribu Rupiah);

do
gu

Demikianlah diputuskan dalam rapat permusyawaratan Majelis Hakim


Pengadilan Tata Usaha Negara Pontianak pada hari Jumat, 23 Desember
In
A

2022, oleh Sintha Savitriana Komala Dewi, S.H., selaku Hakim Ketua Majelis,
Malahayati, S.H. dan Ichsan Eko Wibowo, S.H., masing-masing selaku Hakim
ah

lik

Anggota. Putusan tersebut diucapkan dalam sidang yang terbuka untuk umum
secara elektronik melalui Sistem Informasi Pengadilan pada hari Rabu, tanggal
m

ub

4 Januari 2023 oleh Majelis Hakim tersebut dengan dibantu oleh Eddy Rosady,
S.H., selaku Panitera Pengganti Pengadilan Tata Usaha Negara Pontianak dan
ka

ep
ah

es
M

Putusan Perkara No. 25/G/2022/PTUN.PTK Halaman 38 dari 39 Halaman


ng

on
gu

d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 38
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
dikirimkan secara Elektronik kepada Para Pihak melalui Sistem Informasi
hk
Pengadilan.

a
R

si
HAKIM KETUA MAJELIS,

ne
ng
HAKIM ANGGOTA, t.t.d

do
gu t.t.d Sintha Savitriana Komala Dewi, S.H.

In
A
Malahayati, S.H.
ah

lik
t.t.d
am

ub
Ichsan Eko Wibowo, S.H.
ep
k

PANITERA PENGGANTI
ah

si
t.t.d

ne
ng

Eddy Rosady, S.H.

do
gu

Perincian Biaya Perkara Nomor: 25/G/2022/PTUN.PTK.:


1. Pendaftaran Gugatan Rp 30.000,-
In
A

2. ATK Rp 150.000,-
3. Panggilan Rp 40.000,-
ah

lik

4. PNBP Panggilan Pertama Rp 20.000,-


5. Meterai Putusan Rp 10.000,-
m

ub

6. Redaksi Putusan Rp 10.000,-


Jumlah Rp 260.000,-
ka

(Dua Ratus Enam Puluh Ribu Rupiah)


ep
ah

es
M

Putusan Perkara No. 25/G/2022/PTUN.PTK Halaman 39 dari 39 Halaman


ng

on
gu

d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 39

Anda mungkin juga menyukai