Anda di halaman 1dari 35

PEMILIHAN DAN PERENCANAAN SEDIAAN FARMASI DAN

ALKES

No Dokumen : No Revisi : Halaman :


01/SPO/01/2023 - 1/2

Tanggal Terbit : Ditetapkan,


SPO PSA

19 Januari 2023 apt. Widya Kusuma Arum Sari, S. Farm.


Suatu kegiatan yang dilakukan dalam menyusun daftar kebutuhan sediaan
PENGERTIAN farmasi dan alat kesehatan yang berkaitan dengan suatu pedoman atas
dasar konsep kegiatan yang sistematis dengan urutan yang logis dalam
mencapai sasaran atau tujuan yang telah ditetapkan.

Prosedur ini dibuat untuk pelaksanaan dan pengawasan kegiatan pemilihan


TUJUAN dan perencanaan sediaan farmasi dan alat kesehatan sehingga mendapatkan
jumlah dan jenis yang sesuai kebutuhan dan mencegah terjadinya
kekurangan dan kelebihan sediaan farmasi dan alat kesehatan.
Pemilihan sediaan farmasi dan alat kesehatan berdasarkan permintaan
KEBIJAKAN pasien terbanyak dan permintaan dokter.

1. Apoteker memilih jenis dan jumlah sediaan farmasi dan alat kesehatan
PROSEDUR yang dibutuhkan berdasarkan permintaan terbanyak masyarakat sekitar
dalam 1 bulan dengan mencatat di buku defekta dan berdasarkan
permintaan dokter.
2. Apoteker dengan dibantu asisten apoteker memeriksa sediaan farmasi
dan alat kesehatan yang sudah habis atau hampir habis melalui
pengamatan visual dan dilihat dari stok di sistem komputer kemudian
ditulis di buku defekta.
3. Melakukan monitoring distributor sediaan farmasi dan alat kesehatan
untuk menjamin keabsahan distributor dan menjamin bahwa sediaan
farmasi dan alat kesehatan yang diadakan memenuhi persyaratan mutu.
PEMILIHAN DAN PERENCANAAN SEDIAAN FARMASI DAN
ALKES

No Dokumen : No Revisi : Halaman :


01/SPO/01/2023 - 2/2

Dibuat Oleh Disetujui Oleh

apt. Ana Andarwiyati, S. Farm. apt. Widya Kusuma Arum Sari, S. Farm.
PENGADAAN SEDIAAN FARMASI DAN ALKES

No Dokumen : No Revisi : Halaman :


02/SPO/01/2022 - 1/3

Tanggal Terbit : Ditetapkan,


SPO PSA

19 Januari 2023 apt. Widya Kusuma Arum Sari, S. Farm.


Proses penyediaan sediaan farmasi dan alat kesehatan yang dibutuhkan
PENGERTIAN apotek dan untuk unit pelayanan kesehatan lainnya yang diperoleh dari
pemasok eksternal melalui pembelian dari manufaktur, distributor, atau
pedagang besar farmasi.

Prosedur ini dibuat untuk pelaksanaan dan pengawasan pengadaan sediaan


TUJUAN farmasi dan alat kesehatan.

Pengadaan sediaan farmasi dan alat kesehatan dilakukan oleh apoteker


KEBIJAKAN setiap salesman datang dan setiap hari kerja.
1. Apoteker menulis di blanko Surat Pesanan (SP)
PROSEDUR SP dibuat rangkap dua (masing-masing untuk PBF dan arsip apotek) dan
ditulis nomor urut SP, nama PBF, jenis dan jumlah sediaan farmasi dan
alat kesehatan yang dipesan.
2. Surat Pesanan Narkotika
a. Dibuat rangkap tiga (masing-masing untuk dinkes, PBF dan arsip
apotek).
b. Ditulis nomor urut lembar SP, nama, alamat dan jabatan APA sebagai
pemesan, nama dan alamat PBF, nama obat, bentuk sediaan,
kekuatan/potensi, dan jumlah (dalam bentuk angka dan huruf) obat
yang dipesan serta nama sarana dan alamat sarana.
Satu lembar SP dapat digunakan untuk memesan satu jenis narkotika.
PENGADAAN SEDIAAN FARMASI DAN ALKES

No Dokumen : No Revisi : Halaman :


02/SPO/01/2023 - 2/3

3. Surat Pesanan Psikotropika


PROSEDUR a. Dibuat rangkap tiga (masing-masing untuk dinkes, PBF dan arsip
apotek).
b. Ditulis nomor urut lembar SP, nama, alamat dan jabatan APJ sebagai
pemesan, nama dan alamat PBF, nama obat, bentuk sediaan,
kekuatan/potensi, dan jumlah (dalam bentuk angka dan huruf) obat
yang dipesan serta nama sarana dan alamat sarana.
Satu lembar SP dapat digunakan untuk memesan lebih dari satu jenis
psikotropika.
4. Surat Pesanan Perkusor
a. Dibuat rangkap tiga (masing-masing untuk dinkes, PBF dan arsip
apotek).
b. Ditulis nomor urut lembar SP, nama, alamat dan jabatan APJ sebagai
pemesan, nama dan alamat PBF, nama obat, bentuk sediaan,
kekuatan/potensi, dan jumlah (dalam bentuk angka dan huruf) obat
yang dipesan serta nama sarana dan alamat sarana.
Satu lembar SP dapat digunakan untuk memesan lebih dari satu jenis
perkursor.
5. SP ditulis dan ditandatangani oleh Apoteker dan diberi stempel apotek.
6. Apoteker memesan sediaan farmasi dan alkes kepada PBF setiap hari
kerja apoteker dan setiap salesman datang.
PENGADAAN SEDIAAN FARMASI DAN ALKES

No Dokumen : No Revisi : Halaman :


02/SPO/6/2020 - 3/3

Dibuat Oleh Disetujui Oleh

apt. Ana Andarwiyati, S. Farm. apt. Widya Kusuma Arum Sari, S. Farm.
PENERIMAAN SEDIAAN FARMASI DAN ALKES

No Dokumen : No Revisi : Halaman :


03/SPO/01/2023 - ½

Tanggal Terbit : Ditetapkan,


SPO PSA

19 Januari 2023 apt. Widya Kusuma Arum Sari, S. Farm.


Merupakan kegiatan untuk menerima perbekalan farmasi yang telah
PENGERTIAN diadakan sesuai dengan aturan kefarmasian, melalui pembelian langsung,
tender, konsinyasi atau sumbangan. Penerimaan adalah kegiatan untuk
menjamin kesesuaian jenis, spesifikasi, jumlah. mutu, waktu penyerahan dan
harga yang tertera dalam pesanan.

Prosedur ini dibuat untuk pelaksanaan dan pengawasan penerimaan sediaan


TUJUAN farmasi dan alat kesehatan
Penerimaan sediaan farmasi dan alat kesehatan dilakukan oleh apoteker atau
KEBIJAKAN TTK setiap hari kerja.

1. Memeriksa legalitas faktur dan surat jalan. Antara lain mencakup:


PROSEDUR identitas apotek pemesan dan identitas distributor.
2. Mencocokkan faktur dengan sediaan farmasi dan alat kesehatan yang
diterima. Mencakup: kesesuaian nama sediaan farmasi dan alat
kesehatan, jumlah, kebenaran harga, keutuhan kemasan, kebenaran label,
tanggal kadaluwarsa. Apabila sudah sesuai, baru disimpan.
3. Memberi paraf dan stempel pada faktur penerimaan sediaan farmasi dan
alat kesehatan.
4. Menginformasikan kepada distributor apabila terjadi ketidaksesuaian
agar dilakukan perbaikan.
5. Mencatat jumlah, nomor batch dan tanggal kadaluwarsa sediaan farmasi
dan alat kesehatan pada kartu stok dan sistem komputer.
PENERIMAAN SEDIAAN FARMASI DAN ALKES

No Dokumen : No Revisi : Halaman :


03/SPO/01/2023 - 2/2

Dibuat Oleh Disetujui Oleh

apt. Ana Andarwiyati, S. Farm. apt. Widya Kusuma Arum Sari, S. Farm.
PENCATATAN SEDIAAN FARMASI DAN ALKES

No Dokumen : No Revisi : Halaman :


04/SPO/01/2023 - 1/1

Tanggal Terbit : Ditetapkan,


SPO PSA

19 Januari 2023 apt. Widya Kusuma Arum Sari, S. Farm.


Suatu kegiatan dimana setiap sediaan farmasi dan alat kesehatan yang masuk
PENGERTIAN atau keluar dicatat dalam buku pembelian atau buku pendapatan.

 Memonitor transaksi sediaan farmasi dan alat kesehatn yang keluar dan
TUJUAN masuk.
 Memudahkan untuk melakukan penelusuran.
Setiap pemasukan dan pengeluaran sediaan farmasi dan alat kesehatan ditulis
KEBIJAKAN dikartu stok dan dientry disistem komputer.

1. Bagian administrasi memasukkan data sediaan farmasi dan alat kesehatan


PROSEDUR yang datang di ditulis di buku penerimaan sediaan farmasi dan alat
kesehatan yang berisi tanggal faktur, nomor faktur, nama PBF, no batch,
ED, nama obat atau alkes, dan harga sesuai di faktur.
2. Asisten apoteker mencatat di kartu stok setiap ada pemasukan dan
pengeluaran sediaan farmasi dan alat kesehatan.
3. Apoteker mencatat pemasukan dan pengeluaran obat khusus di kartu stok
obat khusus dan buku khusus.

Dibuat Oleh Disetujui Oleh

apt. Ana Andarwiyati, S. Farm. apt. Widya Kusuma Arum Sari, S. Farm.
PENYIMPANAN SEDIAAN FARMASI DAN ALKES

No Dokumen : No Revisi : Halaman :


05/SPO/01/2023 - 1/2

Tanggal Terbit : Ditetapkan,


SPO PSA

19 Januari 2023 apt. Widya Kusuma Arum Sari, S. Farm.


Kegiatan menyimpan dan memeilhara sediaan farmasi dan alat kesehatan
PENGERTIAN dengan cara menempatkan sediaan farmasi dan alat kesehatan yang diterima
pada tempat yang dinilai aman dari pencurian serta gangguan listrik yang
dapat merusak mutu sediaan farmasi dan alat kesehatan serta menurut
persyaratan yang ditetapkan.
Prosedur ini dibuat untuk pelaksanaan dan pengawasan penyimpanan sediaan
TUJUAN farmasi dan alat kesehatan.
Penyimpanan sediaan farmasi dan alat kesehatan berdasarkan FIFO dan
KEBIJAKAN FEFO.
1. Setelah sediaan farmasi dan alat kesehatan sesuai dengan pesanan, petugas
PROSEDUR bagian gudang melakukan penyimpanan sediaan farmasi dan alat
kesehatan sesuai dengan spesifikasi obat tersebut (suhu dan
kelembabannya) untuk menjamin stabilitas obat.
2. Sediaan farmasi dan alat kesehatan disimpan dengan susunan sedemikian
rupa sehingga memudahkan pengambilan.
3. Penataan obat dapat dilakukan dengan penggolongan antara lain
berdasarkan kelas terapi, bentuk sediaan dan alfabetis.
4. Penyimpanan khusus (di lemari pendingin)
Beberapa sediaan yang tidak stabil/rusak jika disimpan pada suhu kamar,
antara lain: suppositoria, ovula.
5. Penyimpanan obat-obat kusus narkotika dan psikotropika pada lemari
khusus juga.
PENYIMPANAN SEDIAAN FARMASI DAN ALKES

No Dokumen : No Revisi : Halaman :


05/SPO/01/2020 - 2/2

6. Metode FIFO dan FEFO


PROSEDUR 7. Metode First In First Out (FIFO) yaitu sediaan farmasi dan alat kesehatan
yang datang lebih dulu dikeluarkan lebih dulu, hal ini untuk menghindari
sediaan farmasi dan alat kesehatan kadaluarsa. Penataan juga berdasarkan
metode First Expired First Out (FEFO) yaitu sediaan farmasi dan alat
kesehatan yang mempunyai kadaluarsa lebih awal dikeluarkan lebih dulu.
8. Sediaan farmasi dan alat kesehatan yang tanggal kadaluarsanya pendek
disimpan di tempat yang terpisah.

Dibuat Oleh Disetujui Oleh

apt. Ana Andarwiyati, S. Farm. apt. Widya Kusuma Arum Sari, S. Farm.
PENDISTRIBUSIAN SEDIAAN FARMASI DAN ALKES
No Dokumen : No Revisi : Halaman :
06/SPO/01/2023 01 1/1

Tanggal Terbit : Ditetapkan,


01 Januari 2023 PSA
SPO

apt. Widya Kusuma Arum Sari, S. Farm.


Distribusi merupakan suatu rangkaian kegiatan dalam rangka
menyalurkan/menyerahkan Sediaan Farmasi, Alat Kesehatan, dan Bahan Medis
PENGERTIAN
Habis Pakai dari tempat penyimpanan sampai kepada unit pelayanan/pasien
dengan tetap menjamin mutu, stabilitas, jenis, jumlah, dan ketepatan waktu.

Untuk menjamin kebutuhan Sediaan Farmasi, Alat Kesehatan, dan Bahan Medis
TUJUAN Habis Pakai suatu unit pelayanan atau pasien.

- Pendistribusian dapat dilakukan oleh Apoteker, Tenaga Teknis


KEBIJAKAN
Kefarmasian atau tenaga lain yang didampingi oleh tenaga kefarmasian
diApotek.
- Pendsitribusian dilakukan oleh Apotek kepada pasien langsung, Apotek
lain, dan unit pelayanan lain.
Pendistribusian kepada pasien langsung (swamedikasi atau dengan resep) :
1. Pasien datang langsung ke Apotek (dengan atau tanpa membawa
resep)/pasien dapat menghubungi apotek via online (whatsapp apotek)
2. Petugas apotek memberikan pelayanan kepada pasien dengan
mengambilkan obat yang dibutuhkan oleh pasien.
3. Petugas apotek memberitahukan harga obat kepada pasien.
4. Ketika pasien sudah setuju dengan harga yang diberikan, pasien
membayar langsung dibagian kasir (jika pasien dating langsung ke
apotek), jika pasien menghubungi apotek via online maka obat
diantarkan ke alamat pasien (ongkir ditanggung pasien).
Pendistribusian kepada Apotek lain, dan unit pelayanan lain :
1. Apotek lain/unit pelayanan lain dating ke apotek dengan membawa
Surat Pesanan khusus.
PROSEDUR
2. Petugas apotek menyiapkan obat yang diperlukan.
3. Apotek lain/unit pelayanan lain membayar sejumlah obat yang dibeli
pada bagian kasir.
4. Apotek lain/unit pelayanan lain juga dapat mengirimkan surat pesanan
khusus melalui online, dan obat akan diantarkan menggunakan kurir
apotek dengan ongkir ditanggung oleh Apotek lain/unit pelayanan lain .
Dibuat oleh: Disetujui oleh:

apt. Ana Andarwiyati, S. Farm. apt. Widya Kusuma Arum Sari, S. Farm.
STOCK OPNAME

No Dokumen : No Revisi : Halaman :


07/SPO/01/2023 - 1/2

Tanggal Terbit : Ditetapkan,


SPO PSA

01 Januari 2023 apt. Widya Kusuma Arum Sari, S. Farm.


 Stock opname adalah kegiatan mendata keseluruhan mutasi persediaan
PENGERTIAN obat dan perbekalan kesehatan dengan mencocokan antara stok secara
manual maupun elektronik dengan bukti fisik.
 Bukti data sisa obat yang dipakai selama 1 (satu) bulan dan dilakukan
setiap akhir bulan secara berkesinambungan.
 Untuk mendapatkan data tingkat kecukupan sisa stok obat dan perbekalan
TUJUAN kesehatan di apotek.
 Pengendalian obat dan perbekalan kesehatan yang rusak dan ED
KEBIJAKAN Dilakukan oleh semua tenaga kefarmasian di bantu dengan tenaga lain.
1. Petugas mencocokkan jumlah fisik obat dengan jumlah yang tertulis di
PROSEDUR kartu stok/komputer dengan cara menghitung setiap item obat dan alat
kesehatan.
2. Mencatat semua hasil perhitungan di kartu stok berisi nama, satuan dan
jumlah obat dan alat kesehatan.
3. Mencatat obat yang mendekati tanggal ED (6 bulan sebelum ED).
4. Mencatat obat yang rusak.
5. Memisahkan obat yang rusak dan kedaluarsa dan melaporkan kepada
Apoteker Pengelola Apotek.
6. Membuat laporan persediaan perbekalan farmasi di apotek untuk
mengetahui jumlah kekayaan apotek.
7. Melaporkan ketidaksesuaian jumlah stok opname kepada Apoteker
Pengelola Apotek.
Dibuat Oleh Disetujui Oleh

apt. Ana Andarwiyati, S.


Farm. apt. Widya Kusuma Arum Sari, S. Farm.
PELAYANAN SEDIAAN FARMASI DAN ALKES DENGAN RESEP
DOKTER DAAN TANPA RESEP DOKTER
No Dokumen : No Revisi : Halaman :
08/SPO/01/2023 - 1/3

Tanggal Terbit : Ditetapkan,


SPO PSA

19 Januari 2023 apt. Widya Kusuma Arum Sari, S. Farm.


Suatu proses pelayanan terhadap permintaan tertulis dokter, dokter gigi,
PENGERTIAN kepada apoteker untuk menyediakan dan menyerahkan sediaan farmasi dan
alat kesehatan bagi pasien sesuai peraturan perundangan yang berlaku.
 Agar sediaan farmasi yang diberikan kepada pasien tepat pasien, tepat
TUJUAN jumlah dan dosis obat, tepat waktu, sesuai standar serta pasien memahami
aturan pemakaian obat dan alat kesehatan yang diberikan sesuai dengan
permintaan yang di tulis dokter.
 Untuk pelaksanaan kegiatan pelayanan obat kepada pasien yang ingin
melakukan swamedikasi.
 Pelayanan sediaan farmasi dan alat kesehatan dengan resep dilakukan
KEBIJAKAN oleh apoteker dengan dibantu asisten apoteker atau juru racik dengan
bimbingan apoteker atau asisten apoteker.
 Pelayanan swamedikasi dilakukan oleh apoteker dengan dibantu asisten
apoteker atau karyawan lain.
1. Pelayanan Sediaan Farmasi dan Alkes dengan Resep
PROSEDUR a. Pasien datang dengan membawa resep di sambut dan mempersilahkan
pasien menunggu sebentar.
b. Apoteker atau asisten apoteker memeriksa kelengkapan dan keabsahan
resep serta ada atau tidaknya obat dalam persediaan.
c. Bila obat yang dibutuhkan sudah ada, kasir memberitahu harganya
kepada pasien. Setelah pasien setuju dilakukan pembayaran dan bagi
pasien yang memerlukan kuitansi maka dibuatkan kwitansi. Bila
PELAYANAN SEDIAAN FARMASI DAN ALKES DENGAN RESEP
DOKTER DAN TANPA RESEP DOKTER

No Dokumen : No Revisi : Halaman :


08/SPO/01/2023 - 2/3

pasien tidak setuju dengan harga yang diberikan maka penanganannya


PROSEDUR bisa dengan menebus setengah obat terlebih dahulu, penggantian obat
paten dengan obat generik atau dengan obat paten lain yang lebih
murah yang memiliki komposisi dan dosis yang sama.
d. Mengkomunikasikan dengan dokter tentang masalah resep apabila
diperlukan.
e. Bila obat hanya di ambil sebagian maka apoteker atau asisten apoteker
membuat salinan resep yang sudah ditandatangani apoteker untuk
pengambilan sisanya.
f. Apoteker dengan dibantu Asisten apoteker menyiapkan atau meracik
obat sesuai dengan resep. Setelah selesai disiapkan maka obat diberi
etiket dan dikemas. Untuk obat oral diberi etiket putih, untuk obat luar
diberi etiket biru.
g. Sebelum diserahkan, obat diperiksa kembali meliputi nomor resep,
nama pasien, kebenaran obat jumlah dan etiketnya juga memeriksa
salinan resep dan kebenaran kuitansi.
h. Apoteker atau asisten apoteker menyerahkan obat ke pasien dengan
pemberian informasi minimal mengenai cara pemakaian obat,
kegunaan dan cara penyimpanan obat.
i. Lembaran resep asli dikumpulkan sesuai nomor urut dan
mendokumentasikannya.
2. Pelayanan Sediaan Farmasi dan Alkes Tanpa Resep (Swamedikasi)
a. Pasien dating, Apoteker atau asisten apoteker menyapa pasien
dengan ramah dan menanyakan kepada pasien obat apa yang
dibutuhkan. Menanyakan lebih dahulu keluhan atau penyakit yang
diderita pasien, kemudian membantu pasien untuk mendapatkan obat
yang tepat.
PELAYANAN SEDIAAN FARMASI DAN ALKES DENGAN RESEP
DOKTER DAAN TANPA RESEP DOKTER

No Dokumen : No Revisi : Halaman :


08/SPO/01/2023 - 3/3

b. Kasir menghitung harga dan minta persetujuan terhadap nominal


harga. Bila sudah terjadi persetujuan maka petugas mengambilkan
obat yang diminta pasien sesuai dengan permintaan meliputi: nama
obat dan jumlah obat.
c. Apoteker atau asisten apoteker menyerahkan obat kepada pasien
PROSEDUR disertai dengan informasi tentang obat meliputi : kegunaan
obat,dosis, frekuensi pemakaian sehari,waktu penggunaan dan efek
samping obat yang mungkin timbul.
d. Apoteker atau asisten apoteker mencatat nama pasien, alamat dan
nomor telepon pasien untuk dokumentasi pengobatan.

Dibuat Oleh Disetujui Oleh

apt. Ana Andarwiyati, S. Farm. apt. Widya Kusuma Arum Sari, S. Farm.
KONSELING DAN PIO

No Dokumen : No Revisi : Halaman :


09/SPO/01/2023 - 1/2

Tanggal Terbit : Ditetapkan,


SPO PSA

19 Januari 2023 apt. Widya Kusuma Arum Sari, S. Farm.


Proses interaktif antara Apoteker dengan pasien/keluarga untuk
PENGERTIAN meningkatkan pengetahuan, pemahaman, kesadaran dan kepatuhan sehingga
terjadi perubahan perilaku dalam penggunaan Obat dan menyelesaikan
masalah yang dihadapi pasien.

Prosedur ini dibuat untuk melakukan kegiatan konseling sesuai dengan


TUJUAN kondisi pasien.
Konseling dan PIO dilakukan oleh Apoteker. Pasien yang diberi konseling
KEBIJAKAN pasien dengan terapi dengan penyakit kronis seperti pasien DM, hipertensi,
terapi sempit dan geriatri.
1. Membuka komunikasi antara apoteker dengan pasien/keluarga pasien.
PROSEDUR Apoteker menjawab pertanyaan pasien dengan jelas dan mudah
dimengerti, tidak bias, etis, dan bijaksana baik secara lisan maupun
tertulis.
2. Informasi yang disampaikan kepada pasien meliputi jumlah, jenis dan
kegunaan obat, bagaimana cara pemakaian masing-masing obat yang
meliputi cara memakai obat, kapan harus mengkonsumsi obat, seberapa
dosis yang dikonsumsi, waktu sebelum/ sesudah makan, frekuensi
penggunaan obat.
3. Apoteker menanyakan ke pasien apakah sudah paham apa belum.
4. Apoteker mendokumentasikan setiap kegiatan konseling.
KONSELING DAN PIO

No Dokumen : No Revisi : Halaman :


09/SPO/01/2023 - 2/2

Dibuat Oleh Disetujui Oleh

apt. Ana Andarwiyati, S. Farm. apt. Widya Kusuma Arum Sari, S. Farm.
PELAPORAN NARKOTIKA DAN PSIKOTROPIKA

No Dokumen : No Revisi : Halaman :


10/SPO/01/2023 - 1/1

Tanggal Terbit : Ditetapkan,


SPO PSA

19 Januari 2023 apt. Widya Kusuma Arum Sari, S. Farm.


Kegiatan pengelolaan Narkotika dan Psikotropika untuk mencegah
PENGERTIAN penyalahgunaan obat-obat
terlarang.
Meminimalisir penyalahgunaan Narkotika dan Psikotropika.
TUJUAN

 Pelaporan dilakukan oleh apoteker setiap bulan sekali.


KEBIJAKAN  PerMenkes No. 35 tahun 2014 tentang standar pelayanan kefarmasian di
apotek.

1. Obat Psikotropika yang masuk dan keluar ditulis di buku Register


PROSEDUR Psikotropika.
2. Apoteker membuat laporan setiap 1 (satu) bulan sekali ke Dinas
Kesehatan setempat dan Dinas Kesehatan Propinsi melalui online
SIPNAP dan data diprint rangkap 2, yang satu dilaporkan ke BPOM
Surabaya dengan mengirim laporan via pos, satunya untuk Arsip Apotek.
3. Laporan dikirim selambat-lambatnya tanggal 10 (sepuluh) tiap bulannya.

Dibuat Oleh Disetujui Oleh

apt. Ana Andarwiyati, S. Farm. apt. Widya Kusuma Arum Sari, S. Farm.
PELAPORAN PELAYANAN KEFARMASIAN TIAP BULAN & SELF
ASSESSMENT TIAP TAHUN MELALUI APLIKASI SIMONA
No Dokumen : No Revisi : Halaman :
11/SPO/01/2023 - 1/1
SPO Tanggal Terbit : Ditetapkan,
PSA

01 Januari 2023 apt. Widya Kusuma Arum Sari, S.Farm


PENGERTIAN • SIMONA adalah Sistem Informasi Monitoring dan Pembinaan Fasilitas
Pelayanan Kefarmasian.
TUJUAN Sebagai acuan langkah-langkah untuk pelaporan Self Assesment Pelayanan
Kefarmasian melalui SIMONA.

KEBIJAKAN Dilakukan oleh apoteker


PROSEDUR 1. Apoteker menyiapkan data-data apotek termasuk kode SIPNAP.
2. Apoteker membuka browser dan akses situs web SIMONA yaitu
simona.kemkes.go.id
3. Apoteker meng klik tombol hijau yang bertuliskan “ daftar “
4. Apoteker mengisi data umum pada kolom di bagian kiri. Untuk kolom
kode diisi kode SIPNAP apotek.
5. Setelah berhasil melakukan pendaftaran akun pada aplikasi SIMONA
kemudian login ke aplikasi SIMONA dengan mengisi email dan
password lalu klik LOGIN.
6. Setelah login, apoteker dapat melihat tiga menu utama aplikasi
SIMONA apotek pada bagian kiri yaitu : Pelaporan Pelayanan
Kefarmasian, Form Self Assessment, dan Peraturan & Edukasi
7. Cara Pelaporan Pelayanan Kefarmasian tiap bulan :
 Apoteker masuk ke menu Pelaporan Pelayanan Kefarmasian
 Apoteker mengklik tombol buat pelaporan pada bagian kanan
atas.
 Apoteker mengisi bulan dan tahun pelaporan
 Apoteker mengklik kirim dan telah selesai melakukan
pelaporan bulanan.
8. Cara mengisi Self Assessment apotek tiap tahun :
1. Apoteker masuk ke menu Form Self Assessment.
2. Apoteker mengklik tombol isi form.
3. Akan muncul formulir, dari nama apotek, alamat hingga
keterangan mengenai tenaga kefarmasian yang bekerja di
apotek.
4. Setelah terisi semua, apoteker mengklik tombol kirim dan telah
selesai melakukan pelaporan self assessment tiap tahun.
Dibuat Oleh Disetujui
Oleh PSA

apt. Ana Andarwiyati, S.Farm apt. Widya Kusuma Arum Sari, S.Farm
PELAPORAN KEGIATAN APOTEKER DI APOTEK LEWAT APLIKASI
SIAp
No Dokumen : No Revisi : Halaman :
12/SPO/01/2023 - 1/1
SPO Tanggal Terbit : Ditetapkan,
PSA

01 Januari 2023 apt. Widya Kusuma Arum Sari, S.Farm


PENGERTIAN SIAp ( Sistem Informasi Apoteker ) merupakan aplikasi online yang digunakan
sebagai instrument pelayanan keanggotaan, informasi dan komunikasi bagi
pengurus kepada anggota ataupun sebaliknya.
TUJUAN Sebagai acuan langkah-langkah untuk pelaporan kegiatan apoteker di apotek
melalui aplikasi SIAp.
KEBIJAKAN Dilakukan oleh apoteker

PROSEDUR 1. Apoteker mendaftarkan diri pada aplikasi SIAP dengan mengisi data dan
mengupload syarat-syarat yang sudah ditentukan seperti KTA, KTP, SIA,
SIPA dll.
2. Pengurus IAI mengapproved anggota tersebut pada aplikasi SIAp.
3. Setelah mempunyai akun pada aplikasi SIAp, maka apoteker harus
mengisi hal-hal yang telah dilakukan setiap hari di apotek pada akun SIAp
masing- masing untuk mendapatkan penilaian berupa SKP.

Dibuat Oleh Disetujui


Oleh
DIREKTUR

apt. Ana Andarwiyati, S.Farm


apt. Widya Kusuma Arum Sari, S.Farm
LAPORAN KEUANGAN

No Dokumen : No Revisi : Halaman :


13/SPO/01/2023 - 1/1

Tanggal Terbit : Ditetapkan,


SPO PSA

19 Januari 2023 apt. Widya Kusuma Arum Sari, S. Farm.


PENGERTIAN Pemasukan dan pengeluaran, aktiva dan pasiva.
Untuk mengetahui laporan keuangan pemasukan dan pengeluaran harian,
TUJUAN bulanan dan tahunan.

Pengelolaan keuangan dilakukan oleh bagian administrasi dan pemilik


KEBIJAKAN sarana apoteker.

1. Apoteker, asisten apoteker atau karyawan lain memasukkan hasil


PROSEDUR pemasukan dari penjualan obat selama 1 bulan.
2. Mencatat pengeluaran operasional apotek selama 1 bulan.
3. Melakukan pencatatan pada buku kas.
4. Melakukan penghitungan keuntungan apotek.
5. Mengevaluasi laporan keuangan yang dibuat oleh Apoteker dengan
pemilik Sarana Apotek.
6. Melakukan laporan keuangan tiap bulan.

Dibuat Oleh Disetujui Oleh

apt. Ana Andarwiyati, S. Farm. apt. Widya Kusuma Arum Sari, S. Farm.
PEMUSNAHAN DAN PENGHAPUSAN OBAT KADALUARSA

No Dokumen : No Revisi : Halaman :


14/SPO/01/2023 - 1/2

Tanggal Terbit : Ditetapkan,


SPO PSA

19 Januari 2023 apt. Widya Kusuma Arum Sari, S. Farm.


Kegiatan penyelesaian terhadap obat-obatan yang tidak terpakai karena
PENGERTIAN kadaluarsa, rusak ataupun mutunya sudah tidak memenuhi standar.
TUJUAN Prosedur ini dibuat untuk pelaksanaan dan pengawasan pemusnahan obat.
 Pemusnahan dilakukan oleh Apoteker.
KEBIJAKAN  Dilakukan setiap 1 tahun sekali dengan disaksikan oleh Dinas Kesehatan
Kabupaten.
A.OBAT BIASA
PROSEDUR a. Apoteker dibantu Asisten apoteker mencatat obat-obat yang expired
date.
b. Apoteker menyiapkan administrasi berupa laporan dan berita Acara
Pemusnahan obat.
c. Apoteker menetapkan jadwal dan tempat pemusnahan.
d. Apoteker melakukan laporan pemusnahan obat yang memuat: Waktu
dan tempat pelaksanaan pemusnahan obat, Nama dan jumlah obat
yang dimusnahkan, Nama Apoteker pelaksana pemusnahan obat,
Nama saksi dalam pelaksanaan pemusnahan obat.
e. Apoteker membuat laporan pemusnahan dan penghapusan obat yang
ditanda tangani oleh Apoteker dan saksi dalam pelaksanaan
pemusnahan (Berita Acara Terlampir).
f. Berita acara pemusnahan dibuat rangkap 4 (Dinkes Kabupaten
Tulungagung, BPOM, Dinkes Provinsi Jawa Timur dan Arsip).
PEMUSNAHAN DAN PENGHAPUSAN OBAT KADALUARSA

No Dokumen : No Revisi : Halaman :


14/SPO/01/2023 - 2/2

B.OBAT NARKOTIKA DAN PSIKOTROPIKA


1. Apoteker dibantu Asisten apoteker mencatat obat-obat yang expired
date.
2. Apoteker menyiapkan administrasi berupa laporan dan berita Acara
Pemusnahan obat.
3. Apoteker menetapkan jadwal dan tempat pemusnahan.
4. Apoteker melaksanakan pemusnahan dihadiri saksi dari Dikes
Kabupaten Tulungagung.
5. Apoteker melakukan laporan pemusnahan obat yang memuat: Waktu
PROSEDUR
dan tempat pelaksanaan pemusnahan obat, Nama dan jumlah obat
yang dimusnahkan, Nama Apoteker pelaksana pemusnahan obat,
Nama saksi dalam pelaksanaan pemusnahan obat.
6. Apoteker membuat laporan pemusnahan dan penghapusan obat yang
ditanda tangani oleh Apoteker dan saksi dalam pelaksanaan
pemusnahan (Berita Acara Terlampir).
7. Berita acara pemusnahan dibuat rangkap 4 (Dnikes Kabupaten
Tulungagung, BPOM, Dinkes Provinsi Jawa Timur dan Arsip).

Dibuat Oleh Disetujui Oleh

apt. Ana Andarwiyati, S. Farm. apt. Widya Kusuma Arum Sari, S. Farm.
MONITORING EFEK SAMPING OBAT

No Dokumen : No Revisi : Halaman :


15/SPO/01/2023 - 1/1

Tanggal Terbit : Ditetapkan,


SPO PSA

19 Januari 2023 apt. Widya Kusuma Arum Sari, S. Farm.


Kegiatan pemantauan setiap respon terhadap Obat yang merugikan atau
PENGERTIAN tidak diharapkan yang terjadi pada dosis normal yang digunakan pada
manusia untuk tujuan profilaksis, diagnosis dan terapi atau memodifikasi
fungsi fisiologis.
Sebagai acuan penerapan langkah-langkah untuk mencatat, melaporkan, dan
TUJUAN
melakukan tindak lanjut utuk mengatasi efek samping obat yang tidak diinginkan.
Monitoring efek samping obat dilakukan oleh apoteker.\
KEBIJAKAN Monitoring efek samping obat berdasarkan data dari PMR.
1. Apoteker mencacat data dan riwayat pengobatan pasien.
PROSEDUR 2. Apoteker mencatat efek samping obat pada pasien meliputi bentuk efek
samping yang terjadi, kecepatan timbulnya efek samping/ saat mulai
terjadi efek samping, riwayat efek samping yang pernah dialami dan
reaksi setelah obat dihentikan.
3. Apoteker memberikan pengobatan untuk mengatasi efek samping yang
terjadi bila diperlukan.
4. Apoteker mengidentifikasi obat dan pasien yang mempunyai resiko
tinggi mengalami efek samping obat berdasarkan data PMR.
Dibuat Oleh Disetujui Oleh

apt. Ana Andarwiyati, S. Farm. apt. Widya Kusuma Arum Sari, S. Farm.
PENGISIAN PATIENT MEDICATION RECORD

No Dokumen : No Revisi : Halaman :


16/SPO/6/2020 - 1/1

Tanggal Terbit : Ditetapkan,


SPO PSA

19 Januari 2023 apt. Widya Kusuma Arum Sari, S. Farm.


PENGERTIAN Catatan pengobatan setiap pasien.
Prosedur ini dibuat untuk melakukan kegiatan mencatat dan pengobatan
TUJUAN pasien yang dapat membantu Apoteker untuk mengidentifikasi efek samping
yang potensial.
Pengisian pmr berdasarkan pelayanan swamedikasi maupun pasien dengan
KEBIJAKAN resep dokter.

1. Apoteker memasukkan data pasien secara detil ke blanko PMR yang


PROSEDUR meliputi: nama lengkap, alamat, umur, dan jenis kelamin.
2. Apoteker mencatat keadaan penyakit pasien.
3. Apoteker mencatat secara detil obat yang dikonsumsi pasien selama
setahun terakhir atau lebih yang meliputi: nama obat, dosis pemakaian,
dan lama pemakaian.
4. Apoteker mencatat reaksi alergi pasien terhadap obat tertentu.
5. Mencatat adanya efek samping.
6. Blanko PMR terus di update berdasarkan nama pasien tersebut.
7. Mengarsipkan blanko PMR berdasarkan nama pasien secara alfabetis.

Dibuat Oleh Disetujui Oleh

apt. Ana Andarwiyati, S. Farm. apt. Widya Kusuma Arum Sari, S. Farm.
BARANG KONSINASI

No Dokumen : No Revisi : Halaman :


17/SPO/6/2020 - 1/1

Tanggal Terbit : Ditetapkan,


SPO PSA

19 Januari 2023 apt. Widya Kusuma Arum Sari, S. Farm.


Konsinasi merupakan suatu perjanjian dimana pihak yang memiliki barang
PENGERTIAN menyerahkan sejumlah barang kepada pihak tertentu untuk dijualkan dengan
memberikan komisi.
TUJUAN Untuk melengkapi / memenuhi kebutuhan atas berbagai macam obat.
Pengelolaan produk konsinasi dilakukan oleh apoteker dan bagian
KEBIJAKAN administrasi.
1. Salesman produk menawarkan barang, poteker dan tenaga farmasi lain
PROSEDUR melihat dan mengecek yang sesuai dengan kebutuhan apotek.
2. Mengecek sudah memenuhi syarat ijin edar seperti ijin BPOM dan
lainnya.
3. Kalau sudah sesuai beru diputuskan akan menerima atau tidak atas
produk yang ditawarkan.
4. Apoteker dan tenaga lainnya memasukkan obat / produk konsinasi ke
dalam buku penerimaan barang konsinasi.
5. Kemudian melakukan pencatatan pemasukan dan pengneluaran setiap
hari dan total dalam 1 bulan.

Dibuat Oleh Disetujui Oleh

apt. Ana Andarwiyati, S. Farm. apt. Widya Kusuma Arum Sari, S. Farm.
PENDELEGASIAN WEWENANG JIKA APOTEKER TIDAK ADA
DITEMPAT

No Dokumen : No Revisi : Halaman :


18/SPO/01/2023 - 1/2

Tanggal Terbit : Ditetapkan,


SPO PSA

19 Januari 2023 apt. Widya Kusuma Arum Sari, S. Farm.


Kondisi dimana apoteker tidak ditempat dikarenakan sudah berada diluar
PENGERTIAN jam praktek yang telah disepakati atau sedang berhalangan oleh karena
alasan tertentu.
Prosedur ini dibuat agar pelayanan kefarmasian di apotek tetap dapat
TUJUAN
berjalan dengan baik meskipun apoteker yang bersangkutan tidak ditempat.
Dilakukan oleh Asisten Apoteker/ Tenaga Kefarmasian yang telah memiliki
KEBIJAKAN SIPTTK.
Kewenangan yang boleh dilakukan oleh Asisten Apoteker/ Tenaga
PROSEDUR Kefarmasian, meliputi:
1. Melakukan penyimpanan obat dengan baik dan benar yaitu sesuai
spesifikasi obat, menata obat sesuai penggolongan, serta memisahkan
obat dengan tanggal kadaluarsa dekat.
2. Melakukan pelayanan obat baik swamedikasi maupun resep dokter, serta
menjelaskan obat-obatan tersebut kepada pasien.
3. Menerima obat yang sudah dipesan dari distributor, kecuali obat
Narkotika dan Psikotropika.
4. Melaporkan penjualan harian.
5. Mencatat obat-obatan yang sudah kadaluarsa untuk dilaporkan kepada
apoteker.
6. Mengumpulkan resep berdasarkan bulan dan nomor urut.
7. Menjaga kebersihan apotek dan peralatannya.
PENDELEGASIAN WEWENANG JIKA APOTEKER TIDAK ADA
DITEMPAT

No Dokumen : No Revisi : Halaman :


18/SPO/01/2023 - 2/2

Kewenangan yang boleh dilakukan oleh Asisten Apoteker/ Tenaga


Kefarmasian, meliputi:
1. Memberikan konseling dan PIO.
2. Mengisi Patien Medication Record
3. Membuat Pencatatan dan Pelaporan Narkotika dan Psikotropika.
PROSEDUR 4. Monitoring Efek Samping Obat.
5. Melakukan Pengadaan Obat.
6. Mengevaluasi laporan keuangan.
7. Melakukan dan melaporkan pemusnahan dan penghapusan obat.
8. Pemusnahan resep dokter.

Dibuat Oleh Disetujui Oleh

apt. Ana Andarwiyati, S. Farm. apt. Widya Kusuma Arum Sari, S. Farm.
KONSUL APOTEKER

No Dokumen : No Revisi : Halaman :


19/SPO/6/2020 - 1/2

Tanggal Terbit : Ditetapkan,


SPO APJ

01 Januari 2023 apt. Widya Kusuma Arum Sari, S. Farm.


Tindakan asisten apoteker bertanya via telepon atau pesan tertulis kepada
PENGERTIAN apoteker pada kondisi dimana asisten apoteker kurang mengerti dalam
praktek kefarmasian, saat apoteker tidak ada di tempat, sesuai dengan
kewenangan yang berlaku.
Prosedur ini dibuat agar pelayanan kefarmasian di apotek tetap dapat
TUJUAN
berjalan dengan baik walaupun apoteker tidak di tempat.
KEBIJAKAN Dilakukan oleh asisten apoteker saat apoteker tidak di tempat.
1. Pelayanan kefarmasian yang dapat konsul kepada apoteker yaitu :
PROSEDUR a. Swamedikasi
b. Pelayanan resep
2. Konsul melalui media telepon atau pesan singkat elektronik (sms, sosial
media).
3. Konsul mengunakan sistem SBAR (Situation, Background, Assesment,
Recommendation), yaitu:
a. Situation : identitas pasien (nama, jenis kelamin, usia, alamat)
b. Background : keluhan pasien, kondisi pasien
c. Assesment : analisis masalah
d. Recommendation : hasil konsul apoteker
4. Setelah mendapatkan hasil konsul terdokumentasi dengan sistem TBAK
(Tulis, Baca, Konfirmasi) pada buku konsul.
a. Tulis : tulis konsul seusai SBAR pada buku konsul
KONSUL APOTEKER

No Dokumen : No Revisi : Halaman :


19/SPO/01/2023 - 2/2

b. Baca: bacakan konsul pertelepon (walaupun konsul via pesan singkat


wajib telepon konfirmasi menerima konsulan).
Konfirmasi: konfirmasi ulang hasil konsulan yang ditulis di buku
konsul.
PROSEDUR 5. Saat apoteker ada, harap mengkonfirmasi dengan memberikan tanda
tangan pada buku konsul tanda telah dilayani dan dilakukan.
6. Apabila Apoteker yang bersangkutan tidak dapat dihubungi maka baik
pelayanan swamedikasi maupun resep dokter tidaaak boleh dilakukan.

Dibuat Oleh Disetujui Oleh

apt. Ana Andarwiyati, S. Farm. apt. Widya Kusuma Arum Sari, S. Farm.
PEMBERSIHAN
RUANGAN
No Dokumen : No Revisi : Halaman :
20/SPO/01/2023 01 1/2

Tanggal Terbit : Ditetapkan,


19 januari 2023
PSA
SPO

Apt. Widya Kusuma Arum Sari, S. Farm


Suatu kegiatan untuk menghilangkan kotoran atau agen infeksi yang ada
PENGERTIAN
pada ruangan.
Agar ruang pelayanan mempunyai tingkat kebersihan yang sesuai untuk
TUJUAN meningkatkan pelayanan di Apotek selama pelayanan kefarmasian
berlangsung.
Penanggung jawab kebersihan ruangan adalah Tenaga Teknis Kefarmasian.

KEBIJAKAN
a. Lantai dan Dinding
1. Petugas Apotek Menyiapkan larutan desinfektan ke dalam botol spray.
2. Petugas Apotek Mengisi air biasa kedalam ember lain untuk membilas
lap pel yang telah digunakan.
3. Petugas Apotek menyemprotkan larutan desinfektan ke lantai dan
PROSEDUR melap lantai dengan kain pel.
4. Petugas Apotek Mengepel lantai dan melap dinding dengan bersih
(dari arah dalam keluar)
5. Petugas Apotek Mencelupkan dan membersihkan pel dengan air biasa
setelah kegiatan pel selesai.
6. Menyimpan ember dan kain pel pada tempatnya.
7. Petugas Apotek mencatat kegiatan pembersihan pada buku catatan
kebersihan.

b. Meja
1. Petugas Apotek membuang kotoran yang ada dimeja kedalam tong
sampah.
2. Petugas Apotek menyemprot meja dengan alcohol 70% dan melap
dengan bersih.
3. Petugas Apotek mencatat kegiatan pembersihan pada buku catatan
kebersihan.

c. Lemari
1. Petugas Apotek memindahkan sediaan farmasi yang terdapat diLemari
kedalam kotak/box lainnya.
2. Petugas Apotek membuang kotoran yang ada kedalam tong sampah.
4. Petugas Apotek menyemprot bagian dalam dan luar lemari dengan
alcohol 70% dan melap dengan bersih dalam lemari dan tiap sudut
lemari.
5. Mengembalikan sediaan farmasi pada kotak/bpx kedalam lemari.
6. Petugas Apotek mencatat kegiatan pembersihan pada buku catatan
kebersihan.
PEMBERSIHAN
RUANGAN
No Dokumen : No Revisi : Halaman :
20/SPO/01/2023 01 2/2

d. Rak
1. Petugas Apotek memindahkan sediaan farmasi yang terdapat diRak
kedalam kotak/box lainnya.
2. Petugas Apotek membuang kotoran yang ada kedalam tong sampah.
3. Petugas Apotek menyemprot rak dengan alcohol 70% dan melap
PROSEDUR dengan bersih dalam rak.
4. Mengembalikan sediaan farmasi pada kotak/box kedalam rak.
5. Petugas Apotek mencatat kegiatan pembersihan pada buku catatan
kebersihan.

e. Jendela
1. Petugas Apotek menyemprot meja dengan alcohol 70% dan melap
dengan bersih.
2. Petugas Apotek mencatat kegiatan pembersihan pada buku catatan
kebersihan.

f. Langit-Langit
1. Petugas Apotek membersihkan langit-langit dengan menggunakan
sapu panjang.
2. Petugas Apotek mencatat kegiatan pembersihan pada buku catatan
kebersihan.
Dibuat oleh: Disetujui oleh:

apt. Ana Andarwiyati, S. Farm. apt. Widya Kusuma Arum Sari, S. Farm.
PELAYANAN NEW
NORMAL
No Dokumen : No Revisi : Halaman :
21/SPO/01/2023 01 1/1

Tanggal Terbit : Ditetapkan,


19 Januari 2023
PSA
SPO

apt. Widya Kusuma Arum Sari, S. Farm.


Pelayanan yang dilakukan dengan mengikuti protokol kesehatan yang telah
PENGERTIAN
ditetapkan.
Untuk membantu mempercepat penanganan Covid-19 dengan tetap
TUJUAN menjalankan aktivitas normal.
Pelayanan dilakukan oleh semua petugas apotek sesuai protocol kesehatan.

KEBIJAKAN
a. Persiapan sebelum Apotek buka :
1. Penyemprotan Apotek secara berkala dengan menggunakan
desinfektan.
2. Menyediakan tempat cuci tangan didepan pintu masuk apotek.
3. Menyiapkan Handsanitizer didepan kasir apotek.
PROSEDUR 4. Mengatur tata letak kursi di ruang tunggu apotek dengan member
jarak.
b. Saat jam operasional apotek :
1. Petugas Apotek menggunakan masker, face shield dan handscoon.
2. Pasien wajib menggunakan masker sebelum masuk apotek.
3. Mewajibkan pasien cuci tangan sebelum masuk apotek (berlaku
juga untuk karyawan apotek).
4. Mengecek suhu badan pasien sebelum masuk apotek dan
memastikan suhu badan pasien dibawah 37,3ºC (berlaku juga untuk
karyawan apotek).
5. Menerpakan pembatasan jarak pada saat melakukan transaksi
pembayaran dikasir dalam rentang 1 meter.
c. Persiapan tutup apotek :
1. Petugas menyemprotkan desinfektan disetiap sudut ruangan setiap
akan tutup apotek.

Dibuat oleh: Disetujui oleh:

apt. Ana Andarwiyati, S. Farm. apt. Widya Kusuma Arum Sari, S. Farm.

Anda mungkin juga menyukai