Anda di halaman 1dari 2

PENGADAAN SEDIAAN FARMASI DAN ALAT

KESEHATAN DARI LOGISTIK FARMASI KE


DISTRIBUTOR

No. Dokumen No. Halaman


RSIA SOERYA 019/SOP/NONMDS/RSIA- Revisi 1-2
SOERYA/VIII/2019
Tanggal Terbit Ditetapkan,
SPO Direktur RSIA SOERYA,
12/08/2019

dr. Novina Aryanti, Sp.PK


Pengertian Proses untuk mendapatkan/menyediakan kebutuhan instalasi
farmasi yang meliputi obat/alkes untuk pelayanan farmasi di
RSIA SEORYA baik rawat inap maupun rawat jalan
Tujuan Prosedur ini dibuat untuk pelaksanaan dan pengawasan
pengadaan sediaan farmasi-alat kesehatan
Kebijakan Kebijakan RSIA Soerya Nomor: 037/SK/RSIA-
SOERYA/VIII/2019 tentang Kebijakan Manajemen RSIA
Soerya (Kebijakan Umum Pelayanan Farmasi)
Prosedur a. Memeriksa Sediaan Farmasi dan Alat Kesehatan yang sudah
habis atau hampir habis (diketahui melalui pengamatan
visual atau dari kartu stok pada setiap obat), dicatat di buku
daftar obat habis (defecta)
b. Pemesanan Sediaan Farmasi Alat Kesehatan yang habis pada
PBF dilakukan pada jam kerja Senin-Sabtu pukul 07.00-
15.00
c. Menentukan pesanan Sediaan Farmasi - Alat Kesehatan yang
meliputi jenis (termasuk di dalamnya bentuk sediaan dan
kekuatan), jumlah, dan PBF yang dipilih. Distributor yang
dipilih adalah distributor resmi yang menerapkan CDOB dan
telah kerjasama dengan RSIA SOERYA.
d. Menulis di blanko Surat Pesanan (SP) :
 Surat Pesanan Obat dan Alat Kesehatan
 Dibuat rangkap dua (masing-masing untuk PBF dan
arsip apotek)
 Ditulis Nomor urut lembar SP,Nama dan alamat PBF,
jenis dan jumlah obat yang dipesan.
 Surat Pesanan Narkotika
 Ditujukan pada PBF, dibuat rangkap empat (tiga
untuk PBF dan satu arsip apotek)
 Ditulis Nomor urut lembar SP, Nama, alamat dan
jabatan APA sebagai pemesan, jenis dan jumlah yang
dipesan serta tujuan penggunaan.
 Satu lembar SP hanya dapat digunakan untuk
memesan satu jenis Narkotika.
 Surat Pesanan Psikotropika
 Dibuat rangkap dua (masing-masing untuk PBF dan
arsip apotek)
 Ditulis Nomor urut lembar SP, Nama, alamat dan
jabatan APA sebagai pemesan, Nama dan alamat PBF,
jenis dan jumlah obat yang dipesan.
 Satu lembar SP dapat digunakan untuk memesan
lebih dari satu jenis Psiktropika. SP ditandatangani
oleh APA dan diberi stempel apotek.
 Surat Pesanan Prekusor
 Dibuat rangkap dua (masing-masing untuk PBF dan
arsip apotek)
 Ditulis Nomor urut lembar SP, Nama, alamat dan
jabatan APA sebagai pemesan, Nama dan alamat PBF,
jenis dan jumlah obat yang dipesan.
Satu lembar SP dapat digunakan untuk memesan lebih
dari satu jenis Prekusor. SP ditandatangani oleh APA dan
diberi stempel apotek.
Unit Terkait
Logistik Farmasi

Anda mungkin juga menyukai