Anda di halaman 1dari 2

PENGADAAN OBAT DAN BMHP

No Dokumen : SOP/KGA/049/2023
No Revisi :-
SOP
Tanggal Terbit :2 Januari 2023
Halaman : 1/1
DIREKTUR
KLINIK
FKTP KLINIK
GRIYA ASTITI
Tanda tangan dr. Ni Putu Galuh
Direktur Klinik Megantari Ekaputri
1. Pengertian Suatu proses penyediaan obat yang dibutuhkan di klinik dan harus
menjamin ketersediaan dalam jenis dan jumlah yang tepat dengan
harga yang ekonomis dan memenuhi persyaratan mutu, keamanan
dan kemanfaatan. Teknis pengadaan dapat melalui pembelian.
2. Tujuan Untuk melaksanakan kegiatan pengadaan sediaan farmasi sehingga
mendapatkan jumlah dan jenis yang sesuai dengan kebutuhan dan
menjamin ketersediaan di sarana pelayanan
3. Kebijakan Keputusan Direktur Klinik Pratama Griya Astiti nomor :
SK/KGA/012/2023 tentang Penunjang Layanan Klinis
4. Referensi 1. Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor 34
Tahun 2021 Tentang Standar Pelayanan Kefarmasian di Klinik
2. Keputusan Menteri Kesehatan RI No. 369/
MENKES/SK/V/2003 tentang Pedoman umum pengadaan
obat pelayanan kesehatan dasar tahun 2003
5. Prosedur 1. Memeriksa Sediaan Farmasi- BMHP yang sudah habis atau
hampir habis (diketahui melalui pengamatan visual atau dari
kartu stok pada setiap obat), dicatat di buku daftar obat habis
(defecta).
2. Pemesanan Sediaan Farmasi - BMHP yang habis pada PBF
dilakukan perminggu atau sesuai dengan kebiasaan datangnya
PBF
3. Menentukan pesanan Sediaan Farmasi - BMHP yang meliputi
jenis (termasuk di dalamnya bentuk sediaan dan kekuatan),
jumlah, dan PBF yang dipilih.
4. Menulis di blanko Surat Pesanan (SP) :
a. Surat Pesanan Obat dan BMHP
1. Dibuat rangkap dua (masing-masing untuk PBF
dan arsip klinik )
2. Ditulis Nomor urut lembar SP, Nama dan alamat
PBF, jenis dan jumlah obat yang dipesan.
b. Surat Pesanan Narkotika
1. Ditujukan pada PBF Kimia Farma, dibuat rangkap
empat (tiga untuk PBF Kimia Farma dan satu arsip
klinik)
2. Ditulis Nomor urut lembar SP, Nama, alamat dan
jabatan APA sebagai pemesan, jenis dan jumlah
yang dipesan serta tujuan penggunaan.
3. Satu lembar SP hanya dapat digunakan untuk
memesan satu jenis Narkotika.
c. Surat Pesanan Psikotropika
1. Dibuat rangkap dua (masing-masing untuk PBF dan
arsip klinik)
2. Ditulis Nomor urut lembar SP, Nama, alamat dan
jabatan APA sebagai pemesan, Nama dan alamat
PBF, jenis dan jumlah obat yang dipesan.
3. Satu lembar SP dapat digunakan untuk memesan
lebih dari satu jenis Psiktropika
4. SP ditandatangani oleh APA dan diberi stempel
klinik
6. Diagram Alir -
7. Unit Terkait 1. Unit Farmasi

Anda mungkin juga menyukai