Anda di halaman 1dari 38

KLINIK BHAKTI MULIA

Halaman 1 dari 1
STANDAR
PERENCANAAN SEDIAAN FARMASI DAN Nomor :
PROSEDUR
ALAT KESEHATAN SOP IAI JB-V.004
OPERASIONAL
Tanggal berlaku :
01 Maret 2023
PERENCANAAN SEDIAAN FARMASI DAN ALAT KESEHATAN
1. TUJUAN
Untuk melaksanakan dan memastikan kegiatan perencanaan sediaan farmasi dan alat
kesehatan sehingga mendapatkan jumlah dan jenis yang sesuai dengan kebutuhan dan
menjamin ketersediaannya di fasilitas pelayanan.

2. PENANGGUNGJAWAB PELAKSANA
Apoteker Penanggung Jawab

3. ALAT DAN BAHAN


Alat yang digunakan :
a. Kartu stok
b. Dokumen pelayanan

Bahan yang digunakan :


Data pola penyakit, kemampuan daya beli serta tren permintaan masyarakat sekitar
fasilitas

4. PROSEDUR
1) Tenaga Teknis Kefarmasian menyampaikan data stok dan laporan pelayanan sediaan
farmasi dan alat kesehatan setiap bulan (bila fasilitas telah berjalan).
2) Apoteker PenanggungJawab melakukan review terhadap : pola penyakit, kemampuan
daya beli serta kebiasaan sekitar fasilitas.
3) Apoteker PenanggungJawab melakukan kompilasi penggunaan obat setiap bulan
berdasarkan data kartu stok dan laporan pelayanan (bila fasilitas telah berjalan).
4) Apoteker PenanggungJawab melakukan review distributor/PBF untuk menjamin
bahwa perencanaan yang diadakan memenuhi persyaratan jumlah dan spesifikasi.
5) Apoteker PenanggungJawab menyusun rencana kebutuhan dan prakiraan
(pengadaan) ke masing-masing ditributor serta frekuensi pengadaan.

5. RIWAYAT PERUBAHAN
Revisi Tanggal Berlaku Keterangan
00 01 Maret 2023 Pertama kali diberlakukan

Dilaksanakan oleh Disusun oleh Disetujui oleh

Apoteker Penanggung Apt Aas Sa’adah S.Farm.,M.Farm PD IAI Jawa Barat


Jawab
KLINIK BHAKTI MULIA
Halaman 2 dari 1
STANDAR
PERENCANAAN SEDIAAN FARMASI DAN Nomor :
PROSEDUR
ALAT KESEHATAN SOP IAI JB-V.004
OPERASIONAL
Tanggal berlaku :
01 Maret 2023
KLINIK BAKTI MULIA
Halaman 1 dari 1
STANDAR
PENGADAAN SEDIAAN FARMASI DAN ALAT Nomor :
PROSEDUR
KESEHATAN SOP IAI JB-V.004
OPERASIONAL
Tanggal berlaku :
01 Maret 2023
1. TUJUAN
Untuk melaksanakan kegiatan pengadaan sediaan farmasi dan alat kesehatan sehingga
mendapatkan jumlah dan jenis yang sesuai dengan kebutuhan dan menjamin ketersediaan
di sarana pelayanan.

2. PENANGGUNGJAWAB PELAKSANA
Apoteker PenanggungJawab

3. ALAT DAN BAHAN


Alat yang digunakan :
a. Kartu stok
b. Buku Defecta Obat.
c. Surat Pesanan Barang Reguler
d. Surat Pesanan Khusus Narkotika dan Psikotropika

Bahan yang digunakan :


Laporan Analisa Perencanaan Sediaan Farmasi dan Alat Kesehatan

4. PROSEDUR
Sediaan Farmasi dan Alat Kesehatan harus telah memiliki izin edar.
1) Tenaga Teknis Kefarmasian melaporkan barang-barang tertentu yang sudah habis
atau hampir habis (diketahui melalui pengamatan visual atau dari kartu stok pada
setiap obat), dicatat di buku daftar obat habis (defecta)
2) Apoteker PenanggungJawab dalam menetapkan jenis dan jumlah barang dengan
pertimbangan penggunaan obat, harga dan ketersediaan anggaran atau dengan
menggunakan analisa Pareto-ABC atau analisa EOQ-ABC.

% Nilai A>B>C
% Item A<B<C
% Nilai dan % Item A≠B≠C

3) Apoteker PenanggungJawab menulis Pesanan berdasarkan analisa yang telah dibuat,


yang meliputi jenis (termasuk didalamnya bentuk sediaan dan kekuatan), jumlah, dan
PBF yang dipilih.
4) Apoteker PenanggungJawab menulis Surat Pesanan rangkap dua (2) yang ditujukan
kepada PBF tertentu sesuai dengan analisa sebelumnya : 1 lembar untuk PBF dan 1
lembar untuk Fasilitas
5) Apoteker PenanggungJawab menulis Nomor urut lembar Surat Pesanan, Nama dan
alamat PBF, jenis dan jumlah obat yang dipesan dan menandatanganinya.
Catatan :
Penomoran Surat Pesanan Sediaan Farmasi dan Alat Kesehatan :
A/B/(SF/AK)/C/D
Keterangan :
KLINIK BAKTI MULIA
Halaman 2 dari 1
STANDAR
PENGADAAN SEDIAAN FARMASI DAN ALAT Nomor :
PROSEDUR
KESEHATAN SOP IAI JB-V.004
OPERASIONAL
Tanggal berlaku :
01 Maret 2023
A = Nomor Urut Surat Pesanan
B = Bulan Pembuatan Surat Pesanan
SF/AK = Kode item yang dipesan ; SF untuk Sediaan Farmasi ; AK untuk Alat
Kesehatan
C = Inisial Nama Apoteker Penulis SP
D = Tahun Pembuatan Surat Pesanan

Surat Pesanan Narkotika


1) Apoteker PenanggungJawab menulis Surat Pesanan rangkap empat (4) yang ditujukan
kepada PBF Kimia Farma : 3 lembar untuk PBF Kimia Farma dan 1 lembar untuk arsip
fasilitas.
2) Apoteker PenanggungJawab menulis Nomor urut lembar Surat Pesanan, Nama dan
alamat PBF dan Jabatan Apoteker Penanggung Jawab, jenis dan jumlah obat yang
dipesan serta tujuan penggunaan dan menandatanganinya
1 Lembar SP hanya dapat digunakan utk memesan “1 jenis Narkotika”
Catatan :
Penomoran Surat Pesanan Narkotika :
A/B/NA/C/D
Keterangan :
A = Nomor Urut Surat Pesanan
B = Bulan Pembuatan Surat Pesanan
NA = Kode item yang dipesan untuk Narkotika
C = Inisial Nama Apoteker Penulis SP
D = Tahun Pembuatan Surat Pesanan

Surat Pesanan Psikotropika


1) Apoteker PenanggungJawab menulis Surat Pesanan rangkap dua (2) yang ditujukan
kepada PBF tertentu yang telah dianalisa pada tahap sebelumnya: 1 lembar untuk PBF
dan 1 lembar untuk arsip apotek.
2) Apoteker PenanggungJawab menulis Nomor urut lembar Surat Pesanan, Nama dan
alamat PBF dan Jabatan Apoteker PenanggungJawab, jenis dan jumlah obat yang
dipesan dan menandatanganinya
1 Lembar SP hanya dapat digunakan untuk memesan lebih dari 1 jenis Psikotropika
Catatan :
Penomoran Surat Pesanan Psikotropika :
A/B/PS/C
Keterangan :
A = Nomor Urutan Surat Pesanan
B = Bulan Pembuatan Surat Pesanan
PS = Kode item yang dipesan untuk Psikotropika
C = Tahun Pembuatan Surat Pesanan
KLINIK BAKTI MULIA
Halaman 3 dari 1
STANDAR
PENGADAAN SEDIAAN FARMASI DAN ALAT Nomor :
PROSEDUR
KESEHATAN SOP IAI JB-V.004
OPERASIONAL
Tanggal berlaku :
01 Maret 2023

5. RIWAYAT PERUBAHAN
Revisi Tanggal Berlaku Keterangan
00 01 Maret 2023 Pertama kali diberlakukan

Dilaksanakan oleh Disusun oleh Disetujui oleh

Apoteker Penanggung Jawab apt Aas Sa’adah S.Farm., PD IAI Jawa Barat
M.Farm
1
KLINIK BHAKTI MULIA
Halaman 1 dari 1
STANDAR
PENERIMAAN SEDIAAN FARMASI Nomor :
PROSEDUR
DAN ALAT KESEHATAN SOP IAI JB-V.004
OPERASIONAL
Tanggal berlaku :
01 Maret 2023

1. TUJUAN
Untuk melaksanakan dan mengawasi penerimaan sediaan farmasi dan alat kesehatan

2. PENANGGUNGJAWAB PELAKSANA
Apoteker Pendamping +/ TTK

3. ALAT DAN BAHAN


Alat yang digunakan :
a. Surat Pesanan yang telah dibuat oleh Apoteker PenanggungJawab
b. Kartu stok
c. Faktur Pesanan; dan
d. Surat Jalan

Bahan yang digunakan :


Item yang dipesan (sediaan farmasi atau alat kesehatan)

4. PROSEDUR
1) Apoteker Pendamping/TTK memeriksa legalitas faktur dan surat jalan dari PBF, antara
lain mencakup :
- Identitas apotek pemesan
- Identitas distributor
2) Apoteker Pendamping/TTK mencocokkan faktur dengan sediaan farmasi dan alat
kesehatan yang diterima, mencakup :
- Kesesuaian nama dan kekuatan Sediaan
- Jumlah Sediaan
- Kebenaran harga Sediaan
(bila tidak sesuai konfirmasikan dengan pihak PBF)
- Keutuhan kemasan
- Kebenaran label
- Tanggal kadaluwarsa
(bila rusak atau tanggal kadaluwarsa sudah dekat, diretur ke PBF).
- Nomor Batch
Bila jenis dan jumlah Sediaan tidak sama, dikembalikan dan ditukar dengan yang
tertera pada Faktur dan Surat Pesanan. Bila nomor batch tidak sesuai dengan yang
tertera maka Faktur dituliskan nomor batch barang yang diterima dan harus
dimintakan tanda tangan pengirim sebagai bukti bahwa batch yang dikirim tidak
sesuai dan sudah disesuaikan dengan sepengetahuan pengirim.
3) Apoteker Pendamping/TTK memberikan paraf dan stempel apotek pada faktur
penerimaan Sediaan Farmasi dan Alat Kesehatan
4) Apoteker Pendamping/TTK menginformasikan kepada distributor apabila terjadi
ketidaksesuaian agar dilakukan perbaikan oleh pihak PBF
5) Apoteker Pendamping/TTK mencatat jumlah, nomor batch dan tanggal kadaluwarsa
KLINIK BHAKTI MULIA
Halaman 2 dari 1
STANDAR
PENERIMAAN SEDIAAN FARMASI Nomor :
PROSEDUR
DAN ALAT KESEHATAN SOP IAI JB-V.004
OPERASIONAL
Tanggal berlaku :
01 Maret 2023
Sediaan Farmasi dan Alat Kesehatan pada kartu stok dan menyimpannya di sistem
(computer fasilitas)
6) Apoteker Pendamping/TTK menyimpan salinan Faktur asli dan Surat Pesanan sebagai
arsip fasilitas.

5. RIWAYAT PERUBAHAN
Revisi Tanggal Berlaku Keterangan
00 01 Maret 2023 Pertama kali diberlakukan

Dilaksanakan oleh Disusun oleh Disetujui oleh

Aping/TTK apt Aas Sa’adah S.Farm.,M.Farm PD IAI Jawa Barat


KLINIK BHAKTI MULIA
Halaman 1 dari 1
STANDAR
PENGAMBILAN SEDIAAN FARMASI Nomor :
PROSEDUR
DAN ALAT KESEHATAN SOP IAI JB-V.004
OPERASIONAL
Tanggal berlaku :
01 Maret 2023

1. TUJUAN
Untuk meminimalkan kesalahan pengambilan dan mempercepat proses pelayanan

2. PENANGGUNGJAWAB
Apoteker Pendamping +/ TTK

3. ALAT DAN BAHAN


Alat yang digunakan :
a. Kartu Stok
b. Rak-rak penyimpanan

Bahan yang digunakan :


Sediaan Farmasi

4. PROSEDUR
1) Apoteker Pendamping +/TTK memastikan sediaan yang diambil dari tempat
persediaan yang benar dan sesuai dengan Instruksi Apoteker yang diterima.
2) Apoteker Pendamping +/TTK memeriksa dengan teliti label sediaan seperti nomor
batch dan tanggal kadaluwarsa pada Sediaan Farmasi
3) Apoteker Pendamping +/TTK mengambil Sediaan Farmasi yang dilakukan secara FIFO
(First In First Out = pertama masuk pertama keluar) dan FEFO (First Expired First Out =
pertama kadaluwarsa pertama keluar)
4) Apoteker Pendamping +/TTK memastikan bahwa bagian strip yang terpotong memuat
no. batch dan tanggal kadaluwarsa pada saat memotong strip
Catatan :
- Hati-hati saat memotong strip, karena berlebihan memotong strip dapat berakibat
strip bocor
- Jangan menyimpan Sediaan Farmasi dalam satu wadah dengan kekuatan yang
berbeda

5. RIWAYAT PERUBAHAN
Revisi Tanggal Berlaku Keterangan
00 01 Maret 2023 Pertama kali diberlakukan

Dilaksanakan oleh Disusun oleh Disetujui oleh

Apoteker Pendamping +/ TTK apt Aas Sa’adah S.Farm.,M.Farm PD IAI Jawa Barat
KLINIK BHAKTI MULIA
Halaman 1 dari 1
STANDAR PENYIMPANAN SEDIAAN FARMASI
PROSEDUR DAN ALAT KESEHATAN Nomor :
OPERASIONAL SOP IAI JB-V.004
Tanggal berlaku :
01 Maret 2023

1. TUJUAN
Untuk melaksanakan dan mengawasi penyimpanan sediaan farmasi dan alat kesehatan

2. PENANGGUNGJAWAB PELAKSANA
Apoteker Pendamping +/TTK

3. ALAT DAN BAHAN


Alat yang digunakan :
Kartu stok

Bahan yang digunakan :


Item (Sediaan Farmasi atau Alat Kesehatan)

4. PROSEDUR
1) Apoteker Pendamping/TTK mencatat jumlah, nomor batch dan tanggal kadaluwarsa
Sediaan Farmasi dan Alat Kesehatan di dalam kartu stok.
2) Apoteker Pendamping dengan dibantu oleh TTK menyimpan Sediaan Farmasi dan
Alat Kesehatan yang diterima pada rak yang sesuai berdasarkan aspek farmakologi,
bentuk sediaan, secara alphabetis atau, penyimpanan khusus, dll
3) Setiap penyimpanan Sediaan Farmasi dan Alat Kesehatan harus mengikuti prinsip
FIFO (First In First Out = pertama masuk – pertama keluar) dan FEFO (First Expired
First Out = pertama kadaluwarsa – pertama keluar); dan Apoteker Pendamping harus
mencatat di dalam kartu persediaan Sediaan Farmasi dan Alat Kesehatan
4) Apoteker Pendamping dengan dibantu oleh TTK memasukkan bahan baku ke dalam
wadah yang sesuai, memberi etiket yang memuat nama obat, nomor batch dan
tanggal kadaluwarsa
5) Apoteker Pendamping dengan dibantu oleh TTK menyimpan bahan obat pada kondisi
yang sesuai, layak dan mampu menjamin mutu dan stabilitasnya pada rak secara
alphabetis
6) TTK mengisi kartu stok setiap penambahan dan pengambilan Sediaan Farmasi dan
Alat Kesehatan
7) Apoteker Pendamping dengan dibantu oleh TTK menjumlahkan setiap penerimaan
dan pengeluaran Sediaan Farmasi dan Alat Kesehatan pada kartu stok dan memberi
garis dengan warna merah dibawah jumlah penerimaan dan pengeluaran dan
dibubuhi paraf dan nama petugas disetiap akhir bulan
8) Menghindari penyimpanan Sediaan Farmasi dengan kekuatan berbeda dalam satu
wadah
9) Menyediakan tempat khusus diluar ruang peracikan untuk menyimpan komoditi yang
rusak atau kadaluwarsa
KLINIK BHAKTI MULIA
Halaman 2 dari 1
STANDAR PENYIMPANAN SEDIAAN FARMASI
PROSEDUR DAN ALAT KESEHATAN Nomor :
OPERASIONAL SOP IAI JB-V.004
Tanggal berlaku :
01 Maret 2023
5. RIWAYAT PERUBAHAN
Revisi Tanggal Berlaku Keterangan
00 01 Juli 2017 Pertama kali diberlakukan

Dilaksanakan oleh Disusun oleh Disetujui oleh

Aping/TTK apt Aas Sa’adah S.Farm.,M.Farm PD IAI Jawa Barat


KLINIK BAKTI MULIA
Halaman 1 dari 1
STANDAR PEMBAYARAN PESANAN SEDIAAN FARMASI
PROSEDUR DAN ALAT KESEHATAN Nomor :
OPERASIONAL SOP IAI JB-V.004
Tanggal berlaku :
01 Maret 2023

1. TUJUAN
Untuk melaksanakan pembayaran atas pesanan sediaan farmasi dan alat kesehatan

2. PENANGGUNGJAWAB PELAKSANA
Personel Keuangan

3. ALAT DAN BAHAN


Alat yang digunakan :
a. Kuitansi/bukti pembayaran
b. Stempel fasilitas

Bahan yang digunakan :


Faktur asli barang maupun faktur pajak

4. PROSEDUR
a. Personel keuangan membayar pesanan secara tunai, dengan alur :
- Pembayaran dilakukan oleh bagian keuangan pada saat jatuh tempo.
- Setelah dilakukan pembayaran, faktur asli ditandatangani oleh pihak PBF dan
salinannya disimpan sebagai dokumen fasilitas.
b. Personel keuangan membayar pesanan secara kredit, dengan alur :
- Sebelum waktu jatuh tempo pembayaran, sales PBF membawa faktur asli dan
faktur pajak
- Faktur asli ditandatangani oleh sales PBF dengan membubuhkan nama terang dan
stempel lunas untuk menyatakan pihak fasilitas sudah melunasi tagihan faktur
tersebut dan oleh Apoteker Pendamping diberi stempel fasilitas
- Personel keuangan membuat kuitansi bukti pembayaran atas pelunasan faktur
tersebut yang ditandatangani oleh salesman PBF dan nama terang
- Faktur asli dan faktur pajak diserahkan kepada Apoteker Pendamping dan disimpan
sebagai arsip fasilitas.

5. RIWAYAT PERUBAHAN
Revisi Tanggal Berlaku Keterangan
00 01 Maret 2023 Pertama kali diberlakukan

Dilaksanakan oleh Disusun oleh Disetujui oleh

Keuangan + Aping apt Aas Sa’adah S.Farm.,M.Farm PD IAI Jawa Barat


KLINIK BHAKTI MULIA
Halaman 1 dari 1
STANDAR
PEMERIKSAAN TANGGAL KADALUWARSA Nomor :
PROSEDUR
OPERASIONAL SOP IAI JB-V.004
Tanggal berlaku :
01 Maret 2023

1. TUJUAN
Untuk melakukan kegiatan pemeriksaan tanggal kadaluwarsa guna menghindari
pemakaian obat yang tidak terjamin mutu, stabilitas, potensi dan keamanannya

2. PENANGGUNGJAWAB PELAKSANA
Apoteker Pendamping +/ TTK

3. ALAT DAN BAHAN


Alat yang digunakan :
Kartu stok Sediaan Farmasi

Bahan yang digunakan :


Sediaan Farmasi

4. PROSEDUR
1) Aping +/TTK melakukan pemeriksaan tanggal kadaluwarsa secara berkala (1, 2 atau 3
bulan sekali)
2) Aping +/TTK melakukan pemeriksaan tanggal kadaluwarsa melalui 2 (dua) cara :
- Aping +/TTK melakukan pemeriksaan secara berkala untuk masing-masing obat
- Aping +/TTK melakukan pemeriksaan pada saat pengambilan obat pada tahapan
penyiapan obat
3) Pemeriksaan tanggal kadaluwarsa secara berkala dengan alur :
- Aping +/TTK memeriksa tanggal kadaluwarsa masing-masing obat pada satu bagian
dari rak.
- Untuk obat yang mendekati tanggal kadaluwarsa (1-3 bulan sebelumnya) diberi
perhatian khusus Aping +/TTK agar diserahkan sebelum tanggal kadaluwarsa.
Atau mengembalikan (retur) obat kepada distributor sesuai dengan persyaratan
yang disepakati.
- Aping +/TTK dengan diketahui oleh Apoteker PenanggungJawab menyisihkan obat
yang telah kadaluwarsa dan simpan ditempat tersendiri dengan diberi
label/tulisan : OBAT KADALUWARSA
- Aping +/TTK melakukan prosedur diatas kembali untuk bagian rak yang lain
- Aping +/TTK mencatat hasil pemeriksaan tanggal kadaluwarsa pada buku tersendiri
dan dilaporkan kepada Apoteker PenanggungJawab
4) Pemeriksaan tanggal kadaluwarsa pada saat pengambilan obat
- Aping +/TTK pada saat mengambil obat untuk pelayanan harus selalu melakukan
pemeriksaan tanggal kadaluwarsa
- Aping +/TTK dengan diketahui Apoteker Penanggung Jawab menyisihkan obat yang
telah kadaluwarsa dan disimpan ditempat tersendiri dengan diberi label/tulisan :
OBAT KADALUWARSA
- Aping +/TTK mencatat hasil pemeriksaan tanggal kadaluwarsa pada buku tersendiri
dan dilaporkan kepada Apoteker PenanggungJawab
KLINIK BHAKTI MULIA
Halaman 2 dari 1
STANDAR
PEMERIKSAAN TANGGAL KADALUWARSA Nomor :
PROSEDUR
OPERASIONAL SOP IAI JB-V.004
Tanggal berlaku :
01 Maret 2023

5. RIWAYAT PERUBAHAN
Revisi Tanggal Berlaku Keterangan
00 01 Maret 2023 Pertama kali diberlakukan

Dilaksanakan oleh Disusun oleh Disetujui oleh

Aping +/TTK apt Aas Sa’adah S.Farm.,M.Farm PD IAI Jawa Barat


KLINIK BHAKTI MULIA
Halaman 1 dari 1
STANDAR
PROSEDUR PENGELOLAAN BARANG KADALUWARSA Nomor :
OPERASIONAL SOP IAI JB-V.004
Tanggal berlaku :
01 Maret 2023

1. TUJUAN
Untuk melakukan kegiatan pengelolaan barang yang kadaluwarsa.

2. PENANGGUNGJAWAB PELAKSANA
Apoteker Pendamping +/ TTK

3. ALAT DAN BAHAN


Alat yang digunakan :
a. Kartu stok
b. Buku catatatn khusus yang dibuat Apoteker Pendamping +/ TTK
c. Rak khusus penyimpan barang yang telah kadaluwarsa

Bahan yang digunakan :


Sediaan Farmasi yang telah Kadaluwarsa

4. PROSEDUR
1) Apoteker Pendamping +/ TTK memisahkan Sediaan Farmasi dan Alat Kesehatan yang
tanggal kadaluwarsanya kurang dari 4 bulan dipisahkan beserta fakturnya, dengan tata
cara :
- Apoteker Pendamping +/ TTK menghubungi pihak distributor untuk menukar
Sediaan Farmasi.
- (apabila pihak distributor bersedia menukar, Salesman dari PBF akan menukar
dengan yang tanggal kadaluwarsanya masih lama atau menggantinya dengan uang
- apabila pihak distributor tidak mau menukar, maka akan diproses sesuai prosedur
2) Apoteker PenanggungJawab menyediakan tempat khusus untuk menyimpan Sediaan
Farmasi dan Alat Kesehatan yang telah kadaluwarsa
Catatan :
Tempat khusus penyimpanan komoditi harus terpisah dari ruang peracikan
3) Apoteker Pendamping +/ TTK mencatat semua komoditi (Sediaan Farmasi dan Alat
Kesehatan) yang telah kadaluwarsa
4) Apoteker Pendamping +/ TTK memberi label PRODUK KADALUWARSA, DILARANG
DISERAHKAN pada tempat khusus.
5) TTK menginventarisir produk-produk kadaluwarsa berdasarkan golongan dan
jumlahnya. Selanjutnya produk dikemas, diamankan dengan disegel oleh APJ.
6) Apoteker Pendamping +/ TTK menjadwalkan dan melakukan pemusnahan terhadap
Sediaan Farmasi dan Alat Kesehatan yang telah kadaluwarsa sesuai tata cara yang
berlaku.
7) Apoteker PenanggungJawab membuat berita acara pemusnahan Sediaan Farmasi dan
Alat Kesehatan rangkap 2 (dua) dan dikirimkan kepada :
- Ka. Dinas Kesehatan Kabupaten
- Ka. Dinas Kesehatan Provinsi + BBPOM Bandung
KLINIK BHAKTI MULIA
Halaman 2 dari 1
STANDAR
PROSEDUR PENGELOLAAN BARANG KADALUWARSA Nomor :
OPERASIONAL SOP IAI JB-V.004
Tanggal berlaku :
01 Maret 2023
5. RIWAYAT PERUBAHAN
Revisi Tanggal Berlaku Keterangan
00 01 Maret 2023 Pertama kali diberlakukan

Dilaksanakan oleh Disusun oleh Disetujui oleh

Apoteker Pendamping +/ TTK Apt Aas Sa’adah S.Farm.,M.Farm PD IAI Jawa Barat
KLINIK BHAKTI MULIA
Halaman 1 dari 1
STANDAR
PELAYANAN DAN PENGENDALIAN Nomor :
PROSEDUR
PERMINTAAN BIDAN SOP IAI JB-V.004
OPERASIONAL
Tanggal berlaku :
01 Maret 2023

1. TUJUAN
Untuk memberikan pelayanan dan mengendalikan permintaan tertulis dari bidan atas
bahan/obat tertentu

2. PENANGGUNGJAWAB PELAKSANA
Aping +/ TTK S1

3. RUANG LINGKUP
Obat yang dapat diberikan kepada Bidan melalui LPBO berupa :
a. Roborantia h. Koagulantia
b. Vaccine i. Anti kejang
c. Syock Anafilaktik : j. Glycerin
- Adrenalin (5 ampul)
- Antihistamine (2 ampul)
- Hidrokortison (5 ampul)
- Aminophillin 240mg/10mL
(2 ampul)
- Dopamin (5 ampul)
d. Sedativa k. Cairan Infus
e. Antibiotika l. Obat luka
f. Uterotonika m. Cairan desinfektan (termasuk
Chlorine)
g. Antipiretika n. Obat penanganan asphiksia pada
bayi baru lahir

4. ALAT DAN BAHAN


Alat yang digunakan :
a. Lembar Permintaan Bahan dan Obat (LPBO) dari bidan
b. tempat khusus penyimpanan bahan dan obat untuk bidan

Bahan yang digunakan :


Sediaan/bahan yang diminta di Lembar Permintaan Bahan dan Obat (LPBO)

5. PROSEDUR
1) Aping +/ TTK S1 menerima Lembar Permintaan Bahan dan Obat (LPBO) dari Bidan di
loket penerimaan
2) Aping +/ TTK S1 melakukan pemeriksaan kelengkapan dan keabsahan permintaan,
yaitu :
- nama bidan
- nomor ijin praktek
- alamat praktek
KLINIK BHAKTI MULIA
Halaman 2 dari 1
STANDAR
PELAYANAN DAN PENGENDALIAN Nomor :
PROSEDUR
PERMINTAAN BIDAN SOP IAI JB-V.004
OPERASIONAL
Tanggal berlaku :
01 Maret 2023
- tanggal penulisan permintaan obat (LPBO)
- tanda tangan bidan
3) Aping +/ TTK S1 mencocokkan sisa stok yg tersedia pada bidan dengan jumlah item
barang yang diminta (jaga stok aman)
4) Aping +/ TTK S1 menyiapkan obat permintaan bidan dengan melihat kesesuaian jenis
obat dan jumlah obat.
5) Aping +/ TTK S1 mencatat dan mendokumentasi bahan/obat yang telah diserahkan.
6) Aping +/ TTK S1 melaporkan kepada Apoteker Penanggungjawab.
7) Aping +/ TTK S1 mengarsipkan terpisah surat permintaan obat dari bidan

6. RIWAYAT PERUBAHAN
Revisi Tanggal Berlaku Keterangan
00 01 Juli 2017 Pertama kali diberlakukan

Dilaksanakan oleh Disusun oleh Disetujui oleh

Aping +/ TTK S1 apt Aas Sa’adah S.Farm.,M.Farm PD IAI Jawa Barat

Catatan PD :
- Bidan tidak dibenarkan mengeluarkan Resep.
- Bidan meminta bahan/obat ditujukan kepada Apoteker melalui LPBO.
- Penyerahan hanya dilakukan kepada Bidan (bukan kepada pasien langsung).
- Apoteker secara periodic harus memeriksa stok riil barang yang ada di bidan (fungsi
control).
- Disarankan agar 1 bidan dilayani/disuplai oleh 1 Apoteker (untuk kejelasan
tanggungjawab dan etika)
KLINIK BHAKTI MULIA
Halaman 1 dari 1
STANDAR
PROSEDUR PENANGANAN RETUR OBAT DARI PASIEN Nomor :
OPERASIONAL SOP IAI JB-V.004
Tanggal berlaku :
01 Maret 2023

1. TUJUAN
Untuk menangani Sediaan Farmasi yang dikembalikan oleh pasien

2. PENANGGUNGJAWAB
Aping + TTK S1

3. ALAT DAN BAHAN


Alat yang digunakan :
Struk pelayanan farmasi

Bahan yang digunakan :


Sediaan Farmasi yang diretur

4. PROSEDUR
1) Aping + TTK S1 melakukan verifikasi pendahuluan terkait identitas pasien : nama,
alamat dan bukti pelayanan yang ada dan menanyakan sebab-sebab obat
dikembalikan.
2) Aping + TTK S1 memeriksa syarat dan kriteria obat dapat dikembalikan yang telah
ditetapkan oleh Apoteker.
3) Bila memenuhi syarat tsb, Aping + TTK S1 menerima dan mencatat bukti pelayanan
dan menghitung jumlah dan kondisi obat yang akan diretur pada form yang telah
disiapkan.
4) Dengan membawa catatan berikut obat yang akan diretur, Aping + TTK S1
melaporkannya kepada APJ untuk memperoleh keputusan (diterima atau ditolak).
5) APJ memberikan keputusan (menerima/menolak) dengan menandatangani form
sebagaimana mestinya.
6) Bila retur diterima oleh APJ, maka penggantian retur obat, dihitung menurut rumus
sbb :

Nilai Retur = jumlah obat diterima x harga dasar obat + biaya admin RpX,-

5. RIWAYAT PERUBAHAN
Revisi Tanggal Berlaku Keterangan
00 01 Maret 2023 Pertama kali diberlakukan

Dilaksanakan oleh Disusun oleh Disetujui oleh

Aping + TTK S1 apt Aas Sa’adah S.Farm.,M.Farm PD IAI Jawa Barat


KLINIK BHAKTI MULIA
Halaman 1 dari 1
STANDAR
PENGELOLAAN OBAT YANG PERLU PERHATIAN Nomor :
PROSEDUR
KHUSUS (HIGH ALERT MEDICATIONS) SOP IAI JB-V.004
OPERASIONAL
Tanggal berlaku :
01 Maret 2023

1. TUJUAN
a. Prosedur ini dibuat untuk meningkatkan keamanan obat-obatan yang perlu diwaspdai
b. Prosedur ini dibuat untuk memastikan keselamatan dan keamanan pasien selama
pasien mendapat kelas terapi pengobatan

2. PENANGGUNGJAWAB PELAKSANA
Aping +/ TTK S1

3. ALAT DAN BAHAN


Alat yang digunakan :
a. Resep dokter
b. Kartu stok

Bahan yang digunakan :


Sediaan Farmasi Khusus High Allert

4. PROSEDUR
a. Untuk obat-obat Narkotika dan Psikotropika
- Aping +/ TTK S1 menyimpan obat Narkotika dan Psikotropika di dalam almari
khusus terkunci dan kunci dipegang oleh Apoteker PenanggungJawab
- Aping +/ TTK S1 meletakkan dan menyimpan kartu stok didalam almari untuk
memantau jumlah pemasukan dan pengeluaran obat serta memantau tanggal
kadaluwarsa obat
- Pada saat Aping +/ TTK S1 mengambil obat Narkotika dan Psikotropika di dalam
almari, Aping +/ TTK S1 harus mencatat nama dan jenis obat yang diambil serta
waktu saat pengambilan obat di dalam kartu stok
- Apoteker PenanggungJawab membuat laporan pemakaian obat Narkotika dan
Psikotropika yang dibuat maksimal tanggal 15 berikutnya setiap bulan dan
diserahkan kepada Sudinkes wilayah setempat, Badan POM Deputi Napza
b. Untuk obat-obat Kemoterapi
- Aping +/ TTK S1 menyimpan obat untuk Kemoterapi di dalam almari terkunci
sesuai dengan sifat obat
- Aping +/ TTK S1 meletakkan dan menyimpan kartu stok didalam almari untuk
memantau jumlah pemasukan dan pengeluaran obat serta memantau tanggal
kadaluwarsa obat
- Pada saat Aping +/ TTK S1 mengambil obat Kemoterapi di dalam almari, harus
mencatat nama dan jenis obat yang diambil serta waktu saat pengambilan obat di
dalam kartu stok
- Aping +/ TTK S1 membuat laporan pemakaian obat Kemoterapi setiap bulannya
dan diserahkan kepada APJ
c. Untuk obat-obat keras/parenteral
- Aping +/ TTK S1 menyimpan obat keras berdasarkan kestabilan jenis masing-
KLINIK BHAKTI MULIA
Halaman 2 dari 1
STANDAR
PENGELOLAAN OBAT YANG PERLU PERHATIAN Nomor :
PROSEDUR
KHUSUS (HIGH ALERT MEDICATIONS) SOP IAI JB-V.004
OPERASIONAL
Tanggal berlaku :
01 Maret 2023
masing obat, disesuaikan apakah disimpan pada suhu kamar atau lemari pendingin
- Aping +/ TTK S1 meletakkan dan menyimpan kartu stok didalam almari untuk
memantau jumlah pemasukan dan pengeluaran obat serta memantau tanggal
kadaluwarsa obat
d. Untuk obat-obat elektrolit konsentrat
Terdiri dari obat-obatan yang sering digunakan dalam keadaan darurat karena
berkaitan dengan keselamatan pasien, contohnya Natrium Klorida lebih pekat dari
0,9%, Magnesium Sulfat 50% atau lebih pekat, Natrium Bikarbonat
- Aping +/ TTK S1 memberi label yang jelas (dengan menggunakan huruf balok
dengan warna menyolok) pada obat elektrolit konsentrat pada tempat
penyimpanan
- Aping +/ TTK S1 menyimpan obat-obat elektrolit konsentrat pada unit pelayanan
yang harus diberikan label yang jelas dan disimpan pada tempat terpisah dari obat-
obatan yang lain
e. Untuk obat-obat High Cost
- Aping +/ TTK S1 menyimpan obat kelas ini dialmari khusus dan memegang
kuncinya
- Aping +/ TTK S1 meletakkan dan menyimpan kartu stok didalam almari untuk
memantau jumlah pemasukan dan pengeluaran obat serta memantau tanggal
kadaluwarsa obat
- Aping +/ TTK S1 secara berkala mengecek jumlah maupun tanggal kadaluwarsa
obat kelas ini
- Aping +/ TTK S1 memberikan penandaan khusus warna merah ditempat
penyimpanannya
- Aping +/ TTK S1 merapikan dan menyimpan obat-obatan kelas ini sesuai dengan
aturan pergudangan FIFO dan FEFO
- Aping +/ TTK S1 membuat daftar obat-obatan baik yang aman maupun yang harus
diwaspadai
- Apoteker PenanggungJawab membatasi akses masuk dimana hanya Aping +/ TTK
S1 yang boleh masuk ke dalam tempat penyimpanan obat yang perlu diwaspadai
untuk mencegah pemberian yang tidak sengaja atau kurang hati-hati (resticted
area)
f. Untuk obat-obat Look a Like atau Sound a Like Errors
Ditujukan untuk mencegah bunyi nama obat yang kedengarannya sama tetapi berbeda
dalam penggunaannya
- Aping +/ TTK S1 menuliskan dan mengucapkan dengan benar ketika
mengkomunikasikan infromasi dalam pengobatan. Buat pendengar tersebut
mengulang kembali pengobatan tersebut untuk meyakinkan mereka mengerti
dengan benar
- Tempat pelayanan obat-obatan yang terlihat mirip kemasannya dan
konsentrasinya berbeda tidak boleh diletakkan di dalam 1 rak dan label masing-
maisng obat dan konsentrasi dengan huruf balok yang menyolok
KLINIK BHAKTI MULIA
Halaman 3 dari 1
STANDAR
PENGELOLAAN OBAT YANG PERLU PERHATIAN Nomor :
PROSEDUR
KHUSUS (HIGH ALERT MEDICATIONS) SOP IAI JB-V.004
OPERASIONAL
Tanggal berlaku :
01 Maret 2023
5. RIWAYAT PERUBAHAN
Revisi Tanggal Berlaku Keterangan
00 01 Maret 2023 Pertama kali diberlakukan

Dilaksanakan oleh Disusun oleh Disetujui oleh

Aping +/ TTK S1 aptAas Sa’adah S.Farm.,M.Farm PD IAI Jawa Barat


KLINIK BHAKTI MULIA
Halaman 1 dari 1
STANDAR
PELAYANAN SEDIAAN FARMASI Nomor :
PROSEDUR
MELALUI RESEP SOP IAI JB-V.004
OPERASIONAL
Tanggal berlaku :
01 Maret 2023

1. TUJUAN
Untuk melaksanakan kegiatan pelayanan dengan Resep dokter.

2. PENANGGUNGJAWAB PELAKSANA
Apoteker +TTK + ATK

3. ALAT DAN BAHAN


Alat yang digunakan :
a. Resep
b. Perintah Penyiapan Sediaan (PPS)
c. PMR (Patient Medication Records)
d. Etiket

Bahan yang digunakan :


a. Sediaan Farmasi
b. Informasi dan komunikasi mengenai Sediaan

4. PROSEDUR
1) Resep diterima oleh ATK di bagian loket penerimaan resep dan,.
2) Pasien diminta mengisi Form Asesmen Pendahuluan (nama, alamat, umur, jenis
kelamin dan berat badan)
3) ATK menawarkan Form Permintaan Konseling | PTO | PMO | MESO | Visite (yang
telah disiapkan) untuk diisi oleh pasien apabila memerlukannya.
4) ATK menjelaskan PMR Online kepada pasien dan membantu cara penggunaannya.
(bila sudah siap).
5) Beri nomor tunggu pasien (1 nomor diberikan ke pasien). Persilahkan untuk menunggu
6) Lembar resep + Asesmen Pendahuluan + seri nomor kunjungan diteruskan ke Apoteker
+/TTK SF

Tahap Skrining Resep


1) Apoteker +/TTK SF :
 melakukan pemeriksaan kelengkapan dan keabsahan resep yaitu nama dokter,
nomor ijin praktek, alamat, tanggal penulisan resep, tanda tangan atau paraf
dokter serta nama, alamat, umur, jenis kelamin dan berat badan pasien.
 melakukan pemeriksaan kesesuaian farmasetik yaitu bentuk sediaan, dosis,
frekuensi, kekuatan, stabilitas, inkompatibilitas, cara dan lama pemberian obat
 melakukan patient assesment kepada pasien yaitu adanya alergi, efek samping,
interaksi, kesesuaian (dosis,durasi,jumlah obat dan kondisi khusus lainnya),
keluhan pasien dan hal lain yang terkait dengan aspek klinis dengan
menggunakan Form PMR Baru (bagi Pasien Baru); atau
 melakukan review patient assesment spt tsb dg melengkapi dokumen PMR
sebelumnya atas pasien lama;
KLINIK BHAKTI MULIA
Halaman 2 dari 1
STANDAR
PELAYANAN SEDIAAN FARMASI Nomor :
PROSEDUR
MELALUI RESEP SOP IAI JB-V.004
OPERASIONAL
Tanggal berlaku :
01 Maret 2023

ATAU
Melakukan Skrining Resep dengan menggunakan Aplikasi Online yang telah
disiapkan oleh Organisasi Profesi.
Apoteker menetapkan ada tidaknya DRP dan jika perlu komunikasi dengan dokter,
merujuk pasien ke sarana kesehatan terkait dsb.
 Apoteker mengkomunikasikan ke dokter tentang masalah resep apabila
diperlukan.
Apoteker menetapkan :
 Jenis, jumlah dan dosis obat yang akan diberikan.
 Harga dasar obat (HDO) yang bersangkutan.
 Biaya Pelayanan Farmasi yang telah dan akan diberikan :
 Biaya Skrining Resep = RpX,- (telah dilakukan)
 Biaya Penyiapan (Komponding) = RpX; (factor 1,… x HDO)  akan
 Biaya Jurai (Penjelasan dan Uraian) Obat = RpX,- (akan)
 Biaya rencana PTO|PMO|MESO|visite = RpX,- (tentative, sesuai persetujuan)
 Dengan melihat PMR sebelumnya, Apoteker membuat Rencana Pelayanan
Tambahan yang akan diberikan :
 PTO | PMO | MESO | Visite (pakai form yang telah disiapkan), atau
Dengan menggunakan Aplikasi Online yang disiapkan oleh IAI
2) Apoteker dan/atau TTK (Sarjana Farmasi) memanggil pasien dan mengkomunikasikan
untuk mendapat persetujuan atas Rencana Pelayanan Farmasi yang akan diberikan.
3) Pasien membayar Obat dan Biaya Pelayanan Farmasi ke kasir hasil tahap Skrining.
4) Persilahkan kembali pasien untuk duduk kembali menunggu panggilan penyerahan.
5) Apoteker mengeluarkan Perintah Penyiapan Sediaan Farmasi (PPS).
 Buat Form PPSF sesuai Resep (metaform dari Resep)
6) Resep asli tetap dipegang oleh Apoteker.

Penyiapan Sediaan
1) TTK (Ahli Madya) menyiapkan sediaan sesuai PPS;. Catat nama, jenis dan jumlah obat
yang telah diambil; atau
2) TTK meracik obat,
3) TTK mengemas, memberi etiket dan menyerahkan ke Meja Preparasi Apoteker + PPS
+ nomor tunggu pasien.
4) TTK mencatat pengeluaran obat pada kartu stok.
5) Selesai

Penyerahan Sediaan
Apoteker melakukan pemeriksaan akhir sebelum dilakukan penyerahan.
Pelayanan permintaan Salinan Resep diatur dalam SOP tersendiri.
1) Petugas Apotek memanggil nama dan nomor tunggu pasien untuk menemui
Apoteker.
2) Apoteker memeriksa ulang identitas dan alamat pasien dan mengkonfirmasi dengan
KLINIK BHAKTI MULIA
Halaman 3 dari 1
STANDAR
PELAYANAN SEDIAAN FARMASI Nomor :
PROSEDUR
MELALUI RESEP SOP IAI JB-V.004
OPERASIONAL
Tanggal berlaku :
01 Maret 2023
PMR yang bersangkutan (sambil/untuk melengkapinya).
3) Apoteker menyerahkan obat yang disertai pemberian penjelasan dan uraian singkat
mengenai obat, cara penggunaan dan hal-hal yang harus diperhatikan selama
penggunaan.
4) Apoteker meminta pasien untuk mengulang advis yang telah disampaikannya.
5) Apoteker memberikan form Inform Concent untuk ditandatangani pasien. Berikan
salinannya.
6) Apoteker menyimpan kembali PMR pada tempatnya dan mendokumentasikannya
(menyimpan dan menutup kembali file Aplikasi Pasien)
7) Sediaan Farmasi diserahkan kepada pasien. Ingatkan rencana PTO, PMO, MESO dll
seperti yang telah direncanakan.
8) Selesai.

5. RIWAYAT PERUBAHAN
Revisi Tanggal Berlaku Keterangan
00 01 Maret 2023 Pertama kali diberlakukan
Dilaksanakan oleh Disusun oleh Disetujui oleh

Apoteker + TTK apt Aas Sa’adah S.Farm.,M.Farm PD IAI Jawa Barat


KLINIK BHAKTI MULIA
Halaman 1 dari 1
STANDAR
PELAYANAN SEDIAAN FARMASI Nomor :
PROSEDUR
MELALUI SWAMEDIKASI SOP IAI JB-V.004
OPERASIONAL
Tanggal berlaku :
01 Maret 2023
PELAYANAN SEDIAAN FARMASI
MELALUI SWAMEDIKASI
1. TUJUAN
Untuk melaksanakan kegiatan pelayanan melalui Swamedikasi

2. PENANGGUNGJAWAB PELAKSANA
Apoteker +TTK + ATK

3. ALAT DAN BAHAN


Alat yang digunakan :
a. Pemintaan Swamedikasi
b. Perintah Penyiapan Sediaan (PPS)
c. PMR (Patien Medication Records)
d. Etiket Swamedikasi.

Bahan yang digunakan :


a. Sediaan Farmasi
b. Informasi dan komunikasi mengenai Sediaan

4. PROSEDUR
1) Klien mengisi Form Permintaan Swamedikasi (nama, alamat, umur, jenis kelamin dan
berat badan, obat dan jumlah yang diminta serta maksud dan tujuan permintaan)
2) Form yang telah terisi lengkap diterima oleh ATK di bagian loket dan diberi nomor
tunggu pasien (1 nomor diberikan ke pasien; 1 nomor direkatkan pada lembar
Permintaan Swamedikasi), lembar Pemintaan Swamedikasi beserta nomor kunjungan
diteruskan ke TTK. Pasien dipersilahkan duduk kembali.
3) ATK mengingatkan PMR Online kepada pasien dan membantu cara penggunaannya.
(bila sudah siap)

Tahap Skrining Permintaan Swamedikasi dan Penyiapan Sediaan


1) Apoteker dan/atau TTK (Sarjana Farmasi) melakukan assesmen Permintaan.
2) Apoteker dan/atau TTK (Sarjana Farmasi) mengkaji review PMR dengan cara :
 melakukan patient assesment kepada pasien yaitu adanya alergi, efek samping,
interaksi, kesesuaian (dosis,durasi,jumlah obat dan kondisi khusus lainnya),
keluhan pasien dan hal lain yang terkait.
ATAU
 Melakukan Skrining Permintaan Swamedikasi dengan menggunakan Aplikasi
Online yang telah disiapkan oleh Organisasi Profesi.
Apoteker menetapkan :
 Jenis, jumlah dan dosis serta Harga dasar obat (HDO) yang akan diberikan.
 Biaya Pelayanan Farmasi :
 Biaya Skrining Swamedikasi = RpX,- (telah dilakukan)
 Biaya Penyiapan Sediaan = RpX; (factor 1,… x HDO)  akan
KLINIK BHAKTI MULIA
Halaman 2 dari 1
STANDAR
PELAYANAN SEDIAAN FARMASI Nomor :
PROSEDUR
MELALUI SWAMEDIKASI SOP IAI JB-V.004
OPERASIONAL
Tanggal berlaku :
01 Maret 2023
 Biaya Jurai (Penjelasan dan Uraian) Obat = RpX,- (akan)
 Apoteker menerbitkan Perintah Penyiapan Sediaan (PPS)
Penyiapan Sediaan
1) Tenaga Tekhnis Kefarmasian (Ahli Madya) menyiapkan Sediaan sesuai dengan
PPS;. Catat nama, jenis dan jumlah obat yang telah diambil.
2) Tenaga Teknis Kefarmasian mengemas, memberi Etiket Swamedikasi dan
menyerahkannya ke Meja Preparasi Apoteker + Nomor Tunggu.
3) Tenaga Teknis Kefarmasian mencatat pengeluaran obat pada kartu stok sesuai
catatan pada langkah 2.
4) Selesai

Penyerahan Sediaan
Apoteker melakukan pemeriksaan akhir sebelum dilakukan penyerahan.
1) Petugas Apotek memanggil nomor tunggu pasien untuk membayar Obat dan Biaya
Pelayanan Farmasi ke kasir. Setelah membayar, diminta untuk menemui Apoteker.
2) Apoteker memeriksa ulang identitas dan alamat pasien dan mengkonfirmasi
Permintaan dengan PMR yang bersangkutan (sambil/untuk melengkapinya).
3) Apoteker menyerahkan obat yang disertai pemberian penjelasan dan uraian singkat
mengenai obat, cara penggunaan dan hal-hal yang harus diperhatikan selama
penggunaan.
4) Apoteker meminta pasien untuk mengulang advis yang telah disampaikannya.
5) Apoteker memberikan form Inform Concent untuk ditandatangani pasien. Berikan
salinannya.
6) Apoteker menyimpan kembali PMR pada tempatnya dan mendokumentasikannya
(menyimpan dan menutup kembali file Aplikasi Pasien)
7) Sediaan Farmasi diserahkan kepada pasien. Ingatkan rencana PTO, PMO, MESO dll.
8) Selesai.

5. RIWAYAT PERUBAHAN
Revisi Tanggal Berlaku Keterangan
00 01 Maret 2023 Pertama kali diberlakukan

Dilaksanakan oleh Disusun oleh Disetujui oleh

Apoteker + TTK apt Aas Sa’adah S.Farm.,M.Farm PD IAI Jawa Barat


KLINIK BHAKTI MULIA
Halaman 1 dari 1
STANDAR
PELAYANAN SEDIAAN Nomor :
PROSEDUR
OBAT BEBAS DAN OBAT BEBAS TERBATAS SOP IAI JB-V.004
OPERASIONAL
Tanggal berlaku :
01 Maret 2023

1. TUJUAN
Untuk melaksanakan kegiatan pelayanan Obat Bebas dan Obat Bebas Terbatas

2. PENANGGUNGJAWAB PELAKSANA
TTK + ATK

3. ALAT DAN BAHAN


Alat yang digunakan :
a. Pemintaan Obat Bebas
b. PMR (Patien Medication Records)

Bahan yang digunakan :


a. Sediaan Obat Bebas
b. Informasi dan komunikasi mengenai Sediaan

4. PROSEDUR
1) Klien mengisi Form Permintaan Obat Bebas (nama, alamat, umur, jenis kelamin dan
berat badan, obat dan jumlah yang diminta)
2) ATK mengingatkan PMR Online kepada pasien dan membantu cara penggunaannya.
(bila sudah siap)

Tahap Dokumentasi Permintaan


1) TTK melakukan assesmen Permintaan.
2) TTK mencatat permintaan ke dalam PMR Pasien
ATAU
 Melakukan pencatatan dengan menggunakan Aplikasi Online yang telah
disiapkan oleh Organisasi Profesi.

Penyiapan Sediaan
1)TTK menyiapkan Sediaan sesuai dengan Permintaan.
2)Tenaga Teknis Kefarmasian mencatat pengeluaran obat pada kartu stok.
3)Selesai

Penyerahan Sediaan
1) TTK menyerahkan obat yang disertai pemberian penjelasan dan uraian singkat
mengenai obat, cara penggunaan dan hal-hal yang harus diperhatikan selama
penggunaan.
2) Klien membayar Harga Obat + Jasa Pelayanan Bebas
3) Sediaan Farmasi diserahkan kepada klien
4) Selesai.
KLINIK BHAKTI MULIA
Halaman 2 dari 1
STANDAR
PELAYANAN SEDIAAN Nomor :
PROSEDUR
OBAT BEBAS DAN OBAT BEBAS TERBATAS SOP IAI JB-V.004
OPERASIONAL
Tanggal berlaku :
01 Maret 2023

5. RIWAYAT PERUBAHAN
Revisi Tanggal Berlaku Keterangan
00 01 Maret 2023 Pertama kali diberlakukan

Dilaksanakan oleh Disusun oleh Disetujui oleh

TTK apt Aas Sa’adah S.Farm.,M.Farm PD IAI Jawa Barat


KLINIK BHAKTI MULIA
Halaman 1 dari 1
STANDAR KONSELING LANGSUNG
PROSEDUR ATAU Nomor :
OPERASIONAL MELALUI APLIKASI ONLINE SOP IAI JB-V.004
Tanggal berlaku :
01 Maret 2023

1. TUJUAN
Untuk melaksanakan kegiatan konseling, sesuai dengan kondisi pasien

2. PENANGGUNGJAWAB
Apoteker

3. ALAT DAN BAHAN


Alat yang digunakan :
a. Form Permintaan Konseling
b. Patient Medication Record (PMR)
c. Lembar Konseling
d. Aplikasi Online
e. Ilmu Komunikasi

Bahan yang digunakan :


Ilmu, Pengetahuan dan Informasi tentang Sediaan Farmasi dan Alat Kesehatan

4. PROSEDUR
A. Konseling Langsung (Manual)
1) Pasien mengisi form Permintaan Konseling (nama, alamat dan materi yang
ingin dikonseling-kan) yang telah disiapkan.
2) Pasien menyerahkan Permintaan Konseling ke Loket dan membayar Biaya Jasa
Konseling RpX,- (?) lalu diberi nomor tunggu konseling oleh Petugas.
3) TTK (Sarjana) menyerahkan Permintaan Konseling + menyiapkan Lembar
Konseling + PMR Pasien dan informasi2 yang relevan untuk diserahkan kepada
Apoteker.

Pelaksanaan :
a. Apoteker membuka komunikasi dengan pasien/keluarga pasien
b. Apoteker menanyakan 3 (tiga) pertanyaan kunci menyangkut obat yang dikatakan oleh
dokter kepada pasien dengan metoda open-ended question. Untuk resep baru bisa
dengan 3 prime question :
- Apa yang telah dokter katakan mengenai obat ini?
- Bagaimana dokter menerangkan cara pemakaian?
- Apa hasil yang diharapkan dokter dari pengobatan ini?
Untuk resep ulang :
- Apa gejala atau keluhan yang dirasakan pasien?
- Bagaimana cara pemakaian obat?
- Apakah ada keluhan selama penggunaan obat?
c. Apoteker memperagakan dan menjelaskan mengenai pemakaian obat –obat tertentu
(inhaler, suppositoria, obat tetes, dll)
KLINIK BHAKTI MULIA
Halaman 2 dari 1
STANDAR KONSELING LANGSUNG
PROSEDUR ATAU Nomor :
OPERASIONAL MELALUI APLIKASI ONLINE SOP IAI JB-V.004
Tanggal berlaku :
01 Maret 2023
d. Apoteker PenanggungJawab melakukan verifikasi akhir meliputi :
- Apoteker mengecek pemahaman pasien
- Apoteker mengidentifikasi dan menyelesaikan masalah yang berhubungan dengan
cara penggunaan obat untuk mengoptimumkan terapi

e. Apoteker mencatat konseling yang dilakukan pada Lembar Konseling + kartu


pengobatan (Patient Medication Record), bila perlu

B. Konseling Via Online


1) Pasien membuka laman pada Aplikasi Online.
2) Pasien membuka menu Konseling.
3) Pasien memilih Apoteker yang akan diajak konseling
4) Pasien melakukan Konseling secara Online sesuai keperluan (Chatting),
kapanpun dimanapun.

5. RIWAYAT PERUBAHAN
Revisi Tanggal Berlaku Keterangan
00 01 Maret 2023 Pertama kali diberlakukan

Dilaksanakan oleh Disusun oleh Disetujui oleh

Apoteker apt Aas Sa’adah S.Farm.,M.Farm PD IAI Jawa Barat


KLINIK BHAKTI MULIA
Halaman 1 dari 1
STANDAR
PROSEDUR DOKUMENTASI DAN PEMBENDELAN RESEP Nomor :
OPERASIONAL SOP IAI JB-V.004
Tanggal berlaku :
01 Maret 2023
DOKUMENTASI DAN PEMBENDELAN RESEP

1. TUJUAN
untuk melaksanakan kegiatan pencatatan, pengarsipan, penyiapan laporan dan
penggunaan laporan

2. PENANGGUNGJAWAB PELAKSANA
TTK dan ATK

3. ALAT DAN BAHAN


Alat yang digunakan :
a. Bendel untuk meyimpan resep
b. Tinta merah dan tinta biru

Bahan yang digunakan :


Resep obat

4. PROSEDUR
1) Resep asli didokumentasikan dan dikumpulkan oleh TTK/ATK berdasarkan tanggal
yang sama dan diurutkan sesuai dengan nomor resep
2) Bendel penyimpanan untuk resep narkotika dipisahkan atau digaris bawah dengan
tinta merah
3) Bendel Penyimpanan untuk resep psikotropika dipisahkan atau digaris bawah dengan
tinta biru
4) Resep dibendel sesuai kelompoknya setiap bulan
5) Bendel resep diberi (tanggal, bulan dan tahun + nomor urut R/ selama tahun berjalan)
yang mudah dibaca dan disimpan ditempat yang telah ditentukan
6) Setiap bendel dicatat dalam buku Catatan Bendel Resep
7) Penyimpanan bendel resep dilakukan secara berurutan dan teratur sehingga
memudahkan untuk penelusuran resep
8) Resep yang telah diambil dari bendel pada saat penelusuran harus dikembalikan pada
bendel semula tanpa menambah urutan.
9) Resep yang telah disimpan selama 3 (tiga) tahun atau lebih, dimusnahkan sesuai
dengan tata cara pemusnahan.

5. RIWAYAT PERUBAHAN
Revisi Tanggal Berlaku Keterangan
01 01 Maret 2023 Pertama kali diberlakukan
Dilaksanakan oleh Diperiksa oleh Disetujui oleh

TTK + ATK apt Aas Sa’adah S.Farm.,M.Farm PD IAI Jawa Barat


KLINIK BHAKTI MULIA
Halaman 1 dari 1
STANDAR
PENYUSUNAN Nomor :
PROSEDUR
PATIENT MEDICATION RECORD (PMR) SOP IAI JB-V.004
OPERASIONAL
Manual / Online Tanggal berlaku :
01 Maret 2023

1. TUJUAN
Prosedur ini dibuat untuk melakukan kegiatan mencatat sejarah penyakit dan pengobatan
pasien baik dari Resep maupun Tanpa Resep yang dapat membantu Apoteker untuk
merunut catatan yang diperlukan

2. PENANGGUNGJAWAB
Apoteker

3. ALAT DAN BAHAN


Alat yang digunakan :
a. Resep + Penyerahan Obat Tanpa Resep
b. Informasi data diri dan penyakit pasien terdahulu
c. Aplikasi Online IAI (bila sudah siap)

Bahan yang digunakan :


Lembar Patient Medication Record (PMR)

4. PROSEDUR
1) Beri Nomor dan Kode PMR
2) Apoteker dan/atau TTK (Sarjana) memasukkan data pasien secara detail ke blanko
PMR, meliputi :
- Nama lengkap
- Alamat
- Umur
- Jenis kelamin
3) Apoteker dan/atau TTK (Sarjana) mencatat keadaan penyakit pasien
4) Apoteker dan/atau TTK (Sarjana) mencatat secara detail obat yang dipergunakan oleh
pasien pada setiap pelayanan yang diberikan atau setelah selesai memberikan
pelayanan, meliputi :
- Nama obat
- Potensi
- Dosis pemakaian
- Lama pemakaian
 reaksi alergi atau hypersensitivity pasien terhadap obat tertentu, berdasarkan
laporan pasien
 adanya efek samping atau adanya drug interaction, berdasarkan laporan pasien
 apakah ada ketergantungan obat tertentu
 adanya kebiasaan pasien mengkonsumsi minuman keras, rokok, kopi, teh dsb
 adanya kesulitan pasien untuk mengkonsumsi bentuk sediaan obat tertentu
5) Apoteker mengarsipkan PMR berdasarkan nama pasien secara alfabetis dan jenis
kelamin.
6) Apoteker menyimpan data dan informasi yang berkaitan dengan pasien yang sifatnya
KLINIK BHAKTI MULIA
Halaman 2 dari 1
STANDAR
PENYUSUNAN Nomor :
PROSEDUR
PATIENT MEDICATION RECORD (PMR) SOP IAI JB-V.004
OPERASIONAL
Manual / Online Tanggal berlaku :
01 Maret 2023
rahasia dan hanya dapat diakses oleh pasien yang bersangkutan/institusi tertentu

5. RIWAYAT PERUBAHAN
Revisi Tanggal Berlaku Keterangan
00 01 Maret 2023 Pertama kali diberlakukan

Catatan :
Jika OP telah menyiapkan PMR Online, maka Anggota harus mengikuti ketentuan yang
diberlakukan.

Dilaksanakan oleh Disusun oleh Disetujui oleh

Apoteker apt Aas Sa’adah S.Farm.,M.Farm PD IAI Jawa Barat


KLINIK BHAKTI MULIA
Halaman 1 dari 1
STANDAR
PROSEDUR PEMUSNAHAN RESEP Nomor :
OPERASIONAL SOP IAI JB-V.004
Tanggal berlaku :
01 Maret 2023

1. TUJUAN
Untuk melaksanakan kegiatan pemusnahan resep yang telah disimpan 3 (tiga) tahun atau
lebih

2. PENANGGUNGJAWAB
Apoteker Penanggung Jawab

3. ALAT DAN BAHAN


Alat yang digunakan :
a. Laporan jumlah resep yang dimusnahkan
b. Berita Acara Pemusnahan Sediaan Farmasi dan Alat Kesehatan

Bahan yang digunakan :


Resep obat pasien yang telah disimpan 3 (tiga) tahun atau lebih

4. PROSEDUR
a. Apoteker PenanggungJawab menyiapkan administrasi (berupa laporan dan Berita
Acara Pemusnahan Sediaan Farmasi dan Alat Kesehatan)
b. Apoteker PenanggungJawab menetapkan jadwal, metoda dan tempat pemusnahan
c. Apoteker PenanggungJawab dengan dibantu oleh Tenaga Tekhnis Kefarmasian
menyiapkan tempat pemusnahan
d. Tata cara pemusnahan yaitu :
- Resep narkotika dihitung jumlahnya
- Resep lain ditimbang
- Resep dihancurkan, lalu dikubur atau dibakar
e. Apoteker PenanggungJawab membuat laporan pemusnahan resep yang sekurang-
kurangnya memuat :
- Waktu dan tempat pelaksanaan pemusnahan resep
- Jumlah resep narkotika dan berat resep yang dimusnahkan
- Nama Apoteker pelaksana pemusnahan resep
- Nama saksi dalam pelaksanaan pemusnahan resep
f. Apoteker PenanggungJawab membuat Berita Acara Pemusnahan yang ditandatangani
oleh Apoteker PenanggungJawab dan saksi dalam pelaksanaan pemusnahan resep

5. RIWAYAT PERUBAHAN
Revisi Tanggal Berlaku Keterangan
01 01 Maret 2023 Pertama kali diberlakukan
Dilaksanakan oleh Disusun oleh Disetujui oleh

Aping + TTK apt Aas Sa’adah S.Farm.,M.Farm PD IAI Jawa Barat


KLINIK BHAKTI MULIA
Halaman 2 dari 1
STANDAR
PROSEDUR PEMUSNAHAN RESEP Nomor :
OPERASIONAL SOP IAI JB-V.004
Tanggal berlaku :
01 Maret 2023
KLINIK BHAKTI MULIA
Halaman 1 dari 1
STANDAR
PROSEDUR Nomor :
PENIMBANGAN BAHAN BAKU SOP IAI JB-V.004
OPERASIONAL
Tanggal berlaku :
01 Maret 2023

1. TUJUAN
Untuk melakukan kegiatan penimbangan bahan baku untuk penyiapan dan penyerahan
resep racikan

2. PENANGGUNGJAWAB
Apoteker PenanggungJawab

3. ALAT DAN BAHAN


Alat yang digunakan :
Label Hasil Penimbangan Bahan Baku

Bahan yang digunakan :


Bahan Baku yang akan ditimbang

4. PROSEDUR
a. Apoteker menunjuk TTK untuk memeriksa fungsi alat timbangan paling sedikit satu
kali sehari pada waktu akan mulai penimbangan, dengan alur :
- TTK memeriksa titik nol /: jarum atau penunjuk harus menunjukkan skala nol
- TTK menaruh batu timbangan baku dari berbagai berat dan baca jarum
penunjuknya
b. TTK memeriksa kebersihan alat timbang, dan wadah untuk penimbangan
c. TTK membersihkan bagian luar dari wadah-wadah bahan baku sebelum penimbangan
d. Kapasitas dari timbangan yang digunakan harus sesuai dengan jumlah bahan yang
akan ditimbang, jumlah terkecil yang dapat ditimbang tergantung pada kapasitas dan
kepekaan dari alat timbangan yang digunakan dan hasil kalibrasi. Sebagai acuan
jumlah minimum yang dapat ditimbang adalah 20 x angka pembacaan terkecil yang
tertera pada alat timbangan dan jumlah maksimum yang dapat ditimbang adalah 95%
dari kapasitas maksimum alat timbangan
e. TTK yang menggunakan timbangan wajib menggunakan sarung tangan
f. Timbanglah bahan baku sesuai dengan permintaan resep
g. TTK memberi label hasil pada hasil penimbangan pada bahan baku setelah ditimbang
dan Tenaga Tekhnis Kefarmasian yang melakukan penimbangan memberi paraf
h. TTK mencatat pengambilan bahan baku pada kartu stok

5. RIWAYAT PERUBAHAN
Revisi Tanggal Berlaku Keterangan
01 01 Maret 2023 Pertama kali diberlakukan
Dilaksanakan oleh Diperiksa oleh Disetujui oleh

Tenaga Tekhnis Kefarmasian apt Aas Sa’adah S.Farm.,M.Farm PD IAI Jawa Barat
KLINIK BHAKTI MULIA
Halaman 2 dari 1
STANDAR
PROSEDUR Nomor :
PENIMBANGAN BAHAN BAKU SOP IAI JB-V.004
OPERASIONAL
Tanggal berlaku :
01 Maret 2023

LABEL HASIL PENIMBANGAN


Nama Bahan
Jumlah
Tanggal
Pelaksana
KLINIK BHAKTI MULIA
Halaman 1 dari 1
STANDAR
PROSEDUR Nomor :
PENGATURAN SUHU RUANGAN SOP IAI JB-V.004
OPERASIONAL
Tanggal berlaku :
01 Maret 2023

1. TUJUAN
Untuk menjamin obat tersimpan dengan temperatur yang sesuai, sehingga kualitas dan
stabilitas sediaan farmasi tetap terjaga

2. PENANGGUNGJAWAB
Apoteker Pendamping

3. ALAT DAN BAHAN


Alat yang digunakan :
a. Kartu catatan suhu
b. Termometer

Bahan yang digunakan :


AC

4. PROSEDUR
a. Apoteker Pendamping menunjuk Tenaga Tekhnis Kefarmasian memeriksa temperatur
di apotek secara harian dan mencatat temperatur pada waktu yang berbeda
b. Apoteker Pendamping mengkalibrasi termometer yang digunakan untuk mengukur
temperatur secara periodik
c. Apoteker Pendamping dengan dibantu oleh Tenaga Tekhnis Kefarmasian memelihara
pendingin udara secara periodik
d. Apoteker Pendamping menjaga agar sediaan farmasi tidak terpapar dengan
temperatur yang tidak sesuai dan terlindung dengan baik dari cahaya dan kelembaban

5. RIWAYAT PERUBAHAN
Revisi Tanggal Berlaku Keterangan
01 01 Maret 2023 Pertama kali diberlakukan
Dilaksanakan oleh Disusun oleh Disetujui oleh

Tenaga Tekhnis Kefarmasian apt Aas Sa’adah S.Farm.,M.Farm PD IAI Jawa Barat

Anda mungkin juga menyukai