Gab 1-7 Interpretasi
Gab 1-7 Interpretasi
TIM PENGAJAR
• Penanggung jawab :
Prof. Dr. E. K. S. Harini Muntasib
• Tim Pengajar:
Prof. Dr. E. K. S. Harini Muntasib
Dr. Eva Rachmawati, S.Hut, M.Si
Dr. Ir. Ricky Avenzora, M.Sc.F
Ir. Lin Nuriah Ginoga, M.Si
Dr Ir Nandi Kosmaryandi, M.Sc.F
Dr. Yudi Setiawan, S.P., M.Env.Sc
Minggu Pokok Bahasan/Sub Pokok Bahasan Dosen
Pengajar
1 Pendahuluan Harini Muntasib
Perlu
Penghubung/jembatan
dengan sumberdaya yang
kita datangi
Pengertian Interpretasi
Interpretasi adalah pelayanan kepada
pengunjung yang datang ke taman-taman,
hutan, tempat-tempat yang dilindungi dan
tempat-tempat rekreasi sejenis lainnya.
penglihatan,
pendengaran,
perasaan,
penciuman, atau perabaan
Sasaran Interpretasi
Menurut Sharpe (1982), sasaran interpretasi ada 3 yaitu:
1. Merangsang pengunjung untuk
mengembangkan kesadaran apresiasi dan
pengetahuannya mengenai kawasan yang
dikunjungi.
2. Penyempurnaan manajemen.
3. Menjadi sarana promosi agar publik atau
masyarakat luas mengetahui keberadaan
sumberdaya obyek yang dimaksud melaui biro-
biro perjalanan.
Tujuan interpretasi
Menjelaskan pengertian dan apresiasi terhadap
lingkungan dengan cara menyampaikan nilai-
nilai sumberdaya alam serta nilai sejarah dan
budayanya yang penting.
Dengan suatu program interpretasi yang baik
diharapkan pengaruh yang merusak (negatif)
dapat dicegah, selain itu dapat lebih memahami
nilai-nilai lingkungan secara utuh, bukan hanya
yang mereka lihat atau mereka amati saja.
Prinsip Interpretasi
Tilden (1957)memberikan 6 prinsip interpretasi yaitu :
Suatu interpretasi yang tidak ada kaitannya antara
apa yang diperagakan atau diuraikan dengan apa
yang dialami atau kepribadian personalitas para
pengunjung akan merupakan hal yang sia-sia
Informasi, penerangan atau materi yang sejenis
dengan itu saja bukanlah interpretasi.
Interpretasi adalah suatu seni yang menggabungkan
bermacam-macam seni, baik bersifat ilmiah atau
arsitektur, atau seni yang pada suatu tingkatan dapat
diajarkan kepada orang lain.
Cara menyampaikan interpretasi bukanlah dengan
suatu perintah melainkan dengan pancingan atau
persuasif (dorongan)
Interpretasi bermaksud mempertunjukkan secara jelas
dan bukan sebagian-sebagian.
Interpretasi yang ditujukan pada anak-anak tidak dapat
dipakai untuk orang dewasa karenamasing-masing
mempunyai pendekatan yang berbeda.
PERENCANAAN INTEPRETASI
BRADLEY DALAM SHARPE (1982),
PERENCANAAN INTERPRETASI MEMILIKI CIRI-
CIRI :
• Dapat dipergunakan
Perkembangan fasilitas interpretasi untuk menunjang program yang
direncanakan seharusnya disesuaikan. Programnya dapat
dipergunakan dan keselamatan pengunjung harus diperhatikan,
terutama dalam penggunaan jalan dan interaksi dengan subyek
interpretasinya.
• Efisien
Fasilitas yang digunakan efisien dari segi pelayanan, penggunaan dan
penggunaan serta pembiayaannya.
• Dapat mengungkap keindahan
Menyediakan paket yang bervariasi tetapi kompak dengan
karakteristik yang ada, indah dan memberikan gambaran dari
subyek interpretasinya.
• Fleksibel (lentur) dan selektif
Program yang disusun terutama disesuaikan dengan
fasilitas yang tersedia tetapi terus berkembang
sehingga pengunjung dapat lebih tertarik, mengerti,
merenungkan dan mengevaluasi sesuai yang didapat.
Program yang bagus akan selalu dipilih oleh
pengunjung.
• Kerugian sekecil mungkin pada komunitas alam dan
kebudayaan
Perencanaan harus memperhitungkan suapya tekanan
yang ditimbulkan pengunjung sekecil mungkin,
terutama untuk jenis-jenis langka, jarang.
• Penggunaan sumberdaya yang optimum
Problem utama dalam penyusunan perencanaan interpretasi adalah cara
penempatan kegiatan manusia dengan sumberdaya yang ada, supaya
seoptimum mungkin ditunjukkan, nyaman tapi sekecil mungkin menimbulkan
kerusakan sumberdaya. Sehingga selalu diperlukan perbaikan-perbaikan dari
program yang sudah ada atau menyusun program yang baru sama sekali.
• Partisipasi publik
Diperlukan pendapat umum dan saran-saran dari publik untuk menyusun
perencanaan program interpretasi, sebagai kritik dan acuan juga dalam
menyusun program selanjutnya.
Masukan
Inventarisasi
Pengumpulan Evaluasi
Obyektive Data Analisis Sintesis Rencana Implementasi
revisi
Umpan
Balik
WHY
HOW + WHEN + SO
WHAT I&O
WHERE WHAT
(Program)
WHO
WHAT
Tujuan
menyusun suatu perencanaan
interpretasi trail/jalur di suatu kawasan
Jenis Data
Sejarah kawasan
Kondisi umum lokasi penelitian
(letak & luas, topografi, iklim, tanah aksesibilitas, flora & fauna)
Karakteristik pengunjung
Kondisi biotik
(flora dan fauna)
Kondisi fisik jalur interpretasi
(panjang dan lebar jalur, fasilitas pendukung)
Pengelola
(perencanaan interpretasi yang telah atau akan dilakukan)
Masyarakat
(sejarah dan mitos yang ada)
Pengumpulan Data
Studi Literatur
Kondisi biologi
Kondisi sejarah
Pengunjung
Wawancara dan Kuesioner
Pengelola
Analisis Data
Data Potensi
Perencanaan Interpretasi
Program interpretasi
Fasilitas interpretasi
Obyek interpretasi
Bentuk dan layanan interpretasi
Pelaksanaan
Diatur dalam suatu peraturan pelaksanaan yang mencakup:
Rutin
Khusus
a. Metode interpretasi
1. Langsung
2. Tidak langsung
Evaluasi Interpretasi
Sangat penting karena dalam pelaksanaan interpretasi perlu ada
kedinamisan.
Evaluasi interpretasi mencakup:
1. Evaluasi terhadap rencana kegiatan
Tinjauan pada rencana kegiatan yang ada apakah tujuan dan sasaran
yang dicaapi masih sesuai/tidak.
2. Evaluasi rencana satuan
Disusun oleh para ahli.
Antara lain evaluasi lokasi obyek interpretasi.
3. Evaluasi rencana penugasan
Untuk mengetahui respon dari pengunjung
4. Evaluasi pelaksanaan
Mengevaluasi pelaksanaan interpretasi.
Terima kasih
KARAKTERISTIK DAN PERILAKU
PENGUNJUNG
Eva Rachmawati
Interpretasi
Media
Sumberdaya
Pengunjung
interpretasi
(Interpretasi)
PENGUNJUNG/WISATAWAN/TOURIST
Rekomendasi PATA (Pacific Area Travel Association) League of
Nation (1936)
•“Orang-orang yang sedang mengadakan perjalanan dalam jangka
waktu minimal 24 jam dan maksimal 3 bulan di dalam suatu negara
yang bukan merupakan negeri dimana ia biasa tinggal”
Mereka itu meliputi:
•Orang-orang yang sedang mengadakan perjalanan untuk
bersenang-senang, untuk keperluan pribadi, untuk keperluan
kesehatan dan sebagainya.
•Orang-orang yang sedang mengadakan perjalanan untuk maksud
menghadiri pertemuan, konferensi, musyawarah atau di dalam
hubungan sebagai utusan berbagai badan organisasi (ilmu
pengetahuan, administrasi, diplomatik, olahraga, keagamaan, dsb.)
•Orang-orang yang sedang mengadakan perjalanan dengan maksud
bisnis.
•(Pejabat pemerintah dan orang-orang militer yang diposkan di
suatu negara lain tidak termasuk) kecuali dia mengadakan
perjalanan ke negara lain lagi.
• Pengunjung adalah orang – orang yang datang
ke suatu kawasan rekreasi dengan maksud dan
tujuan tertentu.
Berdasarkan kesenangan terhadap alam.
• Kelompok pengunjung tersebut yaitu kelompok
pengunjung yang senang melakukan aktifitasnya
didalam lingkungan alam
• Kelompok pengunjung yang bertujuan untuk
betul – betul mengenal alam dan isinya.
Bagi pengunjung kelompok pertama, alam bukan
merupakan daya tarik utama tetapi lingkungan
alam hanya untuk menambah makna
aktifitasnya. Contoh aktifitas tersebut misalnya
golf, lomba sepeda gunung dan sebagainya.
Tergantung pada:
– Analisis yang digunakan --- statistik,
deskriptif, kualitatif, kuantitatif
– Tujuan yang ingin dicapai
– Ketersediaan dan kemampuan
sumberdaya --- manusia, waktu, dana
TERIMA KASIH
Interpretasi Alam (KSH353)
Yudi Setiawan
Sumber : Prof. Dr. Hasanuddin Z. Abidin : Kepala Badan Informasi Geospasial (BIG)
Pemetaan dan Data Spasial
Database
Spasial Informasi
(beragam format)
Pengambilan
Three-way interaction model
Keputusan
KOMPONEN PENYUSUN S I G
A. HARDWARE
KOMPONEN S I G
B. SOFTWARE (TERMASUK OPERATING SYSTEM/OS)
SOFTWARE OS FORMAT SOURCE
ARCGIS WINDOWS VECTOR/RASTER Commercial
ARCVIEW WINDOWS VECTOR/RASTER Commercial
ERDAS WINDOWS VECTOR/RASTER Commercial
ERMAPPER WINDOWS VECTOR/RASTER Commercial
TNT MIPS WINDOWS VECTOR/RASTER Commercial
MAPINFO WINDOWS VECTOR Commercial
PCI WINDOWS VECTOR/RASTER Commercial
IDRISI WINDOWS RASTER Commercial
GRASS (Geographic WINDOWS VECTOR/RASTER Open source
Resources Analysis (FOSS)
Support System)
QGIS WINDOWS VECTOR/RASTER Open source
http://www.inigis.com/category/open-source-gis/quantum-gis
http://grass.fbk.eu/
http://www.clarklabs.org/products/idrisi-taiga.cfm
KOMPONEN PENYUSUN S I G
C. DATA
Satu set informasi (Numerik, Alphabet, Gambar) tentang
sesuatu (Barang, Kejadian, Kegiatan) yang didapat dari
observasi, pengukuran, penghitungan dengan menggunakan
metoda tertentu
Referensi Keruangan (2 D)
Azimut
Y (km)
Y km
X km
X (km)
Vector
• Points (no dimensions)
• Lines, or “arcs” (1 dimension) or
• Areas, or “polygons” (2 or 3 dimensions)
POINT LAYER
Examples:X,Y coordinates
Stream gauge / wave buoy,
stoplight, survey location / respondent,
5 residence / business, etc.
Point ID Location
4 3 1 4,3
2 2,2
3 1
3 1,4
2 2
4 4,1
1 4
0 1 2 3 4 5
LINE (ARC) LAYER
• Points define lines (arcs)
Arc
• Feature is the
ARC, not the
line segments Line segment
• Arcs Vertex
meet at
Node
the nodes
Lines (Arcs)
Points
• Closed region
• Grids, or pixels
• Cell size is constant
• Area of each cell defines the resolution
• Raster files store only one attribute, in the form
of a “z” value, or grid code.
.jpg, .bmp,
.tif, .img
RASTER AND VECTOR REPRESENTATIONS OF
THE SAME TERRAIN
Garis :
Vektor : Sekumpulan titik yang saling
berhubungan sehingga membentuk garis.
Raster : Sekumpulan pixel yang mempunyai
nilai sama dan membentuk garis
Poligon :
Vektor : Sekumpulan titik saling berhubungan
membentuk poligon
Raster : Sekumpulan pixel yang mempunyai
nilai sama dan membentuk poligon
Perbedaan Representasi Vektor & Raster
http://www.indiana.edu/~gisci/courses/g338/lectures/introduction_vector.html
GIS Data Development and
Spatial Analysis
Spatial Data
Development
GIS Data Development and
Spatial Analysis
- Spatial Analysis
- Spatial Modeling
Data Collecting
SUMBER & JENIS DATA
DATA SPASIAL / PETA
BAKOSURTANAL (RUPABUMI, LANDUSE/UNIT)
LEMBAGA PENELITIAN TANAH & AGROKLIMAT (JENIS TANAH, SATUAN LAHAN)
KIMPRASWIL (IRIGASI)
DIREKTORAT GEOLOGI (HIDROGEOLOGI)
LIPI (VEGETASI)
DEPARTEMEN KEHUTANAN (FUNGSI & PENGGUNAAN HUTAN,
PENUTUPAN LAHAN, HPH, HTI, KAWASAN KONSERVASI)
OSEANOGRAFI (BATIMETRI)
DATA STATISTIK
BIRO PUSAT STATISTIK (SENSUS PENDUDUK, PERTANIAN)
KIMPRASWIL (CURAH HUJAN, DEBIT SUNGAI)
DEPT. KEHUTANAN (HPH, HTI, KAWASAN KONSERVASI, POTENSI KAYU)
DEPT. KELAUTAN & PERAIRAN (POTENSI IKAN)
Landsat 8 OLI/TIRS
OLI: Operational Land Imager
TIRS: Thermal Infrared Sensor
31
http://glovis.usgs.gov/
32
http://earthexplorer.usgs.gov/
33
KOMBINASI WARNA
Multispectral Images/
Panchromatic Images
Color Composite Image
Untuk Landsat/IKONOS :
kombinasi band RGB = 3:2:1
False Colour Composite :
Vegetasi akan berwarna merah
dengan berbagai tone. Variasi
ini banyak digunakan untuk
studi klasifikasi vegetasi.
Kombinasi 3 warna
yang disusun
berurutan RGB : 4:5:1
Banyak digunakan
untk studi vegetasi.
Vegetasi sehat akan
berwarna merah gelap,
orange, coklat, kuning,
False Colour Composite
Kombinasi ini banyak
memberikan informasi
variasi dan kontras warna.
Vegetasi sehat berwarna
hijau terang.
Daerah perumahan/urban
berwarna merah/pink
R = band 5
G = band 4
B = band 3
Klasifikasi Data Citra
Mengubah data citra menjadi informasi
penutupan lahan/penggunaan lahan
Misal:
Hutan = Land cover
Hutan Lindung = Land use
Padang rumput = Land cover
Ranch/Padang Golf : Land use
INTERPRETASI VISUAL
Element Order 1
Tone : Variasi
kedalaman warna obyek
dari warna tua ke muda,
atau hitam ke putih yang
dapat dibedakan
Hijau :?
Hijau muda
Hijau tua
Merah : ?
Merah muda/pink
Biru :?
Tua
Kuningan : ?
Kuning muda
Putih :?
Putih
Abu
Hitam :?
VISUAL
Elemen Order 2:
Size – membantu
menentukan obyek
berdasarkan ukuran
Perkebunan rakyat &
perkebunan besar
Shape – membantu
menentukan karakter obyek
berdasarkan bentuk
man made – cenderung
garis lurus
natural – cenderung tidak
beraturan
False ColorComposite : LANDSAT, RGB = 5:4:3
VISUAL
Elements Orde 2
Texture – frekuensi perubahan
dan susunan dari tone
- Pengamatan visual
kehalusan/kekasaran
(smoothness or roughness)
Misal air: biasanya halus,
Alang-alang: medium texture,
dan hutan alam dataran
rendah: kasar
Association
– Obyek biasanya berasosiasi
dengan obyek yang lain
– Sangat membantu dalam
interpretasi man made
obyek
VISUAL
Elements Orde 3
Height
-Menjelaskan detail dari
obyek (ketinggian obyek)
Shadow
-Membantu menentukan
detil obyek
-Identifikasi dapat
ditingkatkan dengan
informasi bayangan
False Color Composite : LANDSAT, RGB = 5:4:3
Colour/Warna & Tone
Obyek
Hijau :?
Hijau muda
Hijau tua
Merah : ?
Merah muda/pink
Biru :?
Tua
Kuningan : ?
Kuning muda
Putih :?
Putih
Abu
Hitam :?
Contoh
Dimana Mangrove ? Dimana Hutan dataran rendah ?, Dimana Perkebunan ?
Dimana Lahan terbuka ? Dimana lahan pertanian ?, Dimana Sungai ?
Dimana Jalan ?, Dimana Awan ?
Dimana Bayangan awan ? Dimana Tambak ?, Dimana Semak belukar ?
Pemetaan untuk Wisata
Peta & Sumber Peta PETA :
Penyederhanaan kondisi
permukaan bumi dalam bentuk
hardprint/data analog.
KARTOGRAFI :
ilmu yang mempelajari
pembuatan peta dengan segala
aspek yang berkaitan dengan
peta, termasuk teknik
penggunaan peta, sistim
proyeksi peta, sejarah
pembuatan peta, koleksi,
pembuatan katalog dan
perawatan peta dll.
TIPE PETA :
A. PETA RUPA BUMI (RBI)/
Informasi Geospasial Dasar, Skala 1:10 000
https://tanahair.indonesia.go.id/portal-web/download/perwilayah
INPUT DATA PETA RUPA BUMI
TOPOGRAFI
SUNGAI
PERKAMPUNGAN
B. PETA TEMATIK
Informasi Geospasial Tematik
Skala 1: 250 000
Skala
Inset
Referensi Spasial
Legenda
KEGUNAAN PETA :
Mengetahui Letak/Lokasi (Desa, Ketinggian, dekat sungai), Menghitung jarak,
volume, luas, Mengetahui Arah, Mengetahui kemiringan lereng etc.
Sumber Informasi Geospasial
https://tanahair.indonesia.go.id/portal-web/
https://www.big.go.id/
• https://portalksp.ina-sdi.or.id/
Banyuwangi Tourist Map
Tourist Map
Semarang City
Tourism Map
(Singapore River)
Tourist Map
Singapore City
https://www.arcgis.com/apps/Shortlist/index.html?appi
Tourism Map using Story Map d=cf8f3b8c8a86418482c1244d3455a1dc
(supported by ArcGIS; ESRI)
https://ipbgis.maps.arcgis.com/apps/MapTour/index.html?ap
pid=59d2e2df5b9845c18e4f739346531db4#
https://dogis.org/giantpins/#
Silahkan dieksplore!!
https://storymaps.arcgis.com/stories
Kenapa SIG dibutuhkan?
Keuntungan menggunakan SIG :
• Penanganan data spatial menjadi lebih baik dalam
format baku
• Revisi dan pemutakhiran data menjadi lebih mudah
• Data dan informasi spasial mudah dicari, dianalisis
dan direpresentasikan
• Data spatial dapat dipertukarkan
• Produktivitas meningkat dan lebih efisien
• Penghematan waktu dan biaya
• Keputusan yang akan diambil menjadi lebih baik
• Analisis spasial dapat dikembangkan dengan
menggunakan formulasi yg kompleks
PERENCANAAN
LANSKAP
INTERPRETASI
WISATA ALAM
NANDI KOSMARYANDI
pak.nandi@gmail.com
1
Identify interesting features in your area that could become
a trail.
• What is unique about your area? Is it history, food &
produce, natural features, the culture, local flora and
fauna, recreation, adventure etc.
• Use your imagination. Don’t underestimate what you
have to offer – for many visitors what you take for
granted everyday is part of the experience they are
looking for.
• If you feel your area doesn’t have enough to offer, consider
partnering with neighboring shires to create a regional
experience.
Get inspiration from successful trails in other areas. Will
trails like these works in your area?
2
To do..
Determine if the trail is feasible
• What is the theme or main focus?
• What is the overall concept?
• Are there enough interesting features, locations and
activities to create the experience you’re aiming for?
• Walk, drive and investigate.
• Are there experts you can talk to about the feasibility of
the concept before investing too much?
3
Determine what resources you need to create the trail
• Depending on the type of trail you create, the route will
need to be planned and mapped.
• Key features and locations for activities, learning and
interpretation should be identified.
4
Create a design & construction plan
• During the planning stage a design and construction plan is
prepared, costed and committed to.
• Design considerations include: emergency access; whether
the trail will be single use or shared use, linear or looped;
whether the route of the trail will provide the best possible
experience, but avoid sensitive areas; possible congestion
and flow/direction of trail-users.
• Construction considerations will look at the surface
materials, facilities, amenities and infrastructure needed.
Things like benches, furniture, toilets, lighting, signs can
make or break a trail experience.
• Signage is especially important – wayfinding, interpretive
and facilities signage are likely to be essential.
5
Interpretative trail
• Interpretive trail system and materials will provide
physical and intellectual access to the natural and
cultural history of the project area through informal
education.
• The creation of a safe and comfortable series of
interpretive areas, that are physically accessible to
all types of people, including people of all ages and
those with disabilities, is a vital part of this plan.
• Interpretive signage that contains materials about
the site’s ecosystems and cultural history will help
visitors to expand their sense of place within the
trail.
• Within the interpretive program, many types of
visual, other sensory, and kinetic learning activities
should be considered.
PATHWAY FUNCTION
• Guiding the visitor movement
• Creating comfort and safety
• Setting site carrying capacity
• Delivering story of site
6
Pathway pattern
• Linier
• Grid
• Spiral
• Radial
• Network
• Komposit
7
Place interpretation where:
• visitors want to go e.g. sensitive areas
• site features raise obvious questions or create good stories
• there are obvious stopping points e.g. half way up a long
hill with a seat and view
• an audience can be temporarily captured by creating a
simple roofed or wind shelter
• visitors feel safe and are protected from natural hazards
e.g. cliffs
• it can be easily seen and found
• it will not interrupt views
• it can be easily maintained e.g. not where leaf litter
routinely accumulates
• it is least likely to be subject to vandalism.
8
9
10
11
12
Interpretive Signage
Signs
Sign boards need to:
• Fit into the environment, using appropriate materials.
• Withstand the weather, accidental damage and
vandalism.
• Materials should be either robust, long lasting and
durable or cheap, easily replaced and short lived.
13
14
Trail route design
15
Lengths of trail
16
Categorize trails:
• Barrier-free
• Easy
• Moderate
• Strenuous
17
Track structures
18
Stream crossings
19
CONTOH TAHAP PERENCANAAN
DATA
PRIMER SEKUNDER
JALUR,
OBYEK DAN
PENGUNJUNG
ANALISIS
Selamat belajar…
Reference:
• Bell S. 2008. Design for Outdoor Recreation.
Second edition. Taylor & Francis. New York
20