Perbandingan Persyaratan Kualitas Air Minum Di Negara Indonesia Dengan Negara Prancis
Perbandingan Persyaratan Kualitas Air Minum Di Negara Indonesia Dengan Negara Prancis
BAB I
PENDAHULUAN
Idealnya, seseorang membutuhkan 8 (delapan) gelas air putih dalam sehari, karena banyak
aktivitas yang dapat menguras energi dan cairan dari tubuh manusia. Jika kebutuhan air tidak
terpenuhi, seseorang menjadi cepat lelah dan kurang produktif. Pada kenyataannya setiap manusia
di planet ini membutuhkan air minum untuk bertahan hidup dan air mungkin mengandung
banyak unsur berbahaya, tidak ada standar internasional yang diakui dan diterima secara universal
untuk air minum. Banyak negara maju menetapkan standar untuk diterapkan di negaranya sendiri.
Persyaratan air minum dipengaruhi oleh kondisi negara masing-masing, perkembangan ilmu
pengetahuan, juga teknologi.
Menurut Standar Nasional Indonesia (SNI) no: 01-3553-2006, Air minum dalam kemasan
adalah air baku yang diolah, dikemas, dan aman diminum mencakup air mineral dan air demineral.
Lalu dalam Keputusan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor:
907/MENKES/SK/VII/2002 tentang syarat-syarat dan pengawasan kualitas air minum, disebutkan
bahwa air minum adalah air yang melalui proses pengolahan atau tanpa proses pengolahan yang
memenuhi syarat kesehatan dan dapat langsung diminum.
Karena air minum di setiap negara memiliki persyaratan untuk kualitasnya masing-
masing, maka tujuan dari penulisan ini yaitu membandingkan persyaratan kualitas air minum di
negara Indonesia dan negara Prancis yang termasuk dalam negara dengan air dari keran dapat
diminum.
BAB II
PEMBAHASAN
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
Air minum untuk dikonsumsi di Indonesia diatur dalam Surat Keputusan Menteri
Kesehatan Republik Indonesia Nomor :907/MENKES/SK/VII/2002 tentang syarat-syarat
dan pengawasan kualitas air minum serta Standar Nasional Indonesia (SNI) 01 3553–1996
dari Departemen Perindustrian dan Perdagangan. Sedangkan persyaratan air minum di
Prancis dan negara Uni Eropa lainnya diatur dalam Directive (EU) 2020/2184 of the
European Parliament and of the Council tentang kualitas air minum untuk dikonsumsi
manusia. Definisi air minum juga tidak berbeda jauh, pastinya air untuk dikonsumsi atau
untuk memasak yang bersih dan sehat. Bedanya di Prancis air yang berasal dari air keran
sudah jernih dan layak diminum, sedangkan di Indonesia belum bisa.
Perbedaan persyaratan kualitas air minum di Indonesia dan Prancis tidak terlalu
banyak, jika dibandingkan dengan parameter sesuai standar di Indonesia. Kadar maksimum
setiap zatnya rata-rata sama, namun beberapa juga berbeda dengan kadar maksimum di
Indonesia lebih tinggi. Dalam persyaratan kualitas air minum dari Prancis terdapat kadar
maksimum zat-zat yang lebih banyak lagi, namun tidak dicantumkan. Perbedaan juga
terjadi di parameter fisik, pada persyaratan kualitas air minum di Prancis tidak begitu detail
terkait kadar maksimum parameter fisiknya.
3.2 Saran
Berdasarkan kesimpulan yang didapat, setiap negara memiliki persyaratan masing-
masing untuk menentukan kualitas air minum yang akan didistribusikan kepada
masyarakatnya. Oleh karena itu, disarankan untuk melakukan uji coba di laboratorium
yang lebih detail terlebih dahulu, agar semua air minum yang akan didistribusikan sesuai
dengan peraturan persyaratan kualitas air minum setiap negara mendapatkan kualitas air
yang lebih berkualitas dan lebih baik untuk dikonsumsi manusia.
DAFTAR PUSTAKA
Directive (EU) 2020/2184 of the European Parliament and of the Council of 16 December 2020
on The Quality of Water Intended For Human Consumption.
Musli, V., & Fretes, R. de. (2016). Analisis Kesesuaian Parameter Kualitas Air Minum Dalam
Kemasan Yang Dijual Di Kota Ambon Dengan Standar Nasional Indonesia (SNI).
Journal Arika, 10(1), 57–74.
http://www.indonesian-publichealth.com/persyaratan-kualitas-baku-air-minum/
https://en.wikipedia.org/wiki/Drinking_water_quality_standards