Anda di halaman 1dari 47

KUALITAS AIR

(WATER QUALITY)
Z A K IA N IS
D EPA RT EM EN K ES E H ATA N LI N G K U N G A N
FA K U LTA S K ES E H ATA N M A SYA R A K AT
U N IV E R S ITA S I N D O N ES I A
2020
TUJUAN PEMBELAJARAN
1. Mahasiswa mampu menjelaskan definisi air minum
2. Mahasiswa mampu menjelaskan siklus hidrologi
3. Mahasiswa mampu menjelaskan kuantitas, kualitas, aksesibilitas
dan kontinuitas air minum dan air bersih
4. Mahasiswa mampu menjelaskan agen berbahaya di air minum
dan penyakit yang ditularkan melalui air.
5. Mahasiswa mampu menjelaskan prinsip pengolahan air minum.
6. Mahasiswa mampu menjelaskan bahaya pada lingkungan
aquatik.
LATAR BELAKANG
Kualitas air : bebas dari penyakit dan bahaya
yang ditularkan melalui air) dan pasokan air
(sumber dan ketersediaan air)

Kualitas air merupakan masalah krusial bagi kesehatan lingkungan,


mengingat air sangat penting bagi kehidupan di bumi.

Pasokan air tidak selalu tersedia, penyakit yang ditularkan melalui air merupakan ancaman
kesehatan masyarakat. Bagaimana air diolah agar aman untuk konsumsi rumah tangga, mikroba
patogen yang ditularkan melalui air, bahan kimia dalam pasokan air, serta polusi pantai dan
pesisir (misalnya, dari tumpahan minyak).
 
DEFINISI AIR
Istilah Definisi
Air Air minum, air bersih, air kolam renang, air pemandian umum.
Air bersih Air yang digunakan untuk keperluan sehari-hari yang kualitasnya
memenuhi persyaratan kesehatan
Air minum Air yang dikonsumsi oleh manusia untuk memenuhi kebutuhan
cairan di dalam tubuhnya. PERMENKES RI 492 Tahun 2010: air
yang melalui proses pengolahan atau tanpa proses pengolahan
yang memenuhi memenuhi syarat kesehatan dan dapat langsung
diminum.
Air tanah Air yang ada dalam pori-pori yang saling berhubung dalam akuifer.
Air permukaan Semua air permukaan yang dibedakan dari air bawah permukaan
dan air tanah.
SIKLUS
HIDROLOGI
Siklus alami di mana air menguap
dari samudra dan badan air lainnya,
terakumulasi sebagai uap air di
awan, dan kembali ke samudra dan
badan air lainnya sebagai presipitasi.

Sumber: Vital Water Graphics: Freshwater Resources, by United Nations


Environment Programme, © 2002 United Nations. Reproduced by permission of
the publisher. Available at: http://www
.unep.org/dewa/assessments/ecosystems/water/
SUMBER DAYA AIR
70% permukaan bumi adalah air,
hampir keseluruhannya merupakan air
laut yang tidak dapat digunakan

Hanya 0,01% total ketersediaan air


yang bisa digunakan oleh manusia

Ketersediaan air ini tidak terdistribusi


merata di seluruh dunia, sehingga
adanya fenomena kekeringan dan
banjir

Sumber: Vital Water Graphics: Freshwater Resources, by United Nations Environment Programme, © 2002 United Nations. Reproduced by permission of the
publisher. Available at: http://www .unep.org/dewa/assessments/ecosystems/water/vitalwater/05.htm.
SUMBER AIR

Sungai
Air
permukaan
Danau, laut,
Sumber air mata air, dll

Air tanah Sumur


PENYEDIAAN AIR BERSIH
(Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 122 Tahun 2015)
Penyediaan air bersih dilakukan dengan 2 tipe:
1) Perpipaan (sumber: air permukaan)
 Sambungan rumah tangga atau perkantoran, hidran/kran umum

2) Non perpipaan (Sumber: Air tanah dan air hujan)


 Sumur gali
 Sumur bor
 Bak penampung air hujan
 Terminal air
 Bangunan perlindungan mata air
PERBEDAAN AKIFER, SUMUR &
ALIRAN AIR TANAH
KELANGKAAN AIR
Water scarcity
Water stress: terjadi
(kelangkaan air): terjadi
Ketika pasokan air tawar
Ketika pasokan air tawar
tahunan diantara 1.000-
tahunan kurang dari 1.000
1.700 m3 per orang
m3 per orang

• Jumlah negara yang mengalami kelangkaan air akan meningkat seiring


pertumbuhan penduduk
• Diperkirakan tahun 2025, sekitar 2,8 miliar orang akan tinggal di 48
negara yang mengalami kelangkaan air atau water stress
• Pada 2050 diperkirakan menjadi 4 miliar orang pada 54 negara.
AIR & KESEHATAN
MASYARAKAT
 Air minum yang aman dan berkualitas tinggi
merupakan aspek penting dari kesehatan masyarakat.
 Air sangat penting untuk menopang kehidupan, dan
ketersediaan air harus memadai, aman dan dapat
diakses.
 Meskipun manusia bisa hidup hingga sebulan tanpa
makanan, tetapi hanya dapat bertahan sekitar
seminggu tanpa air.
KECUKUPAN AIR BAGI MASYARAKAT
Kebutuhan rata-rata
air untuk dikonsumsi
oleh manusia: 2,5
liter/hari

Kebutuhan air per


orang : 400 liter/hari
KEBUTUHAN AIR DI BERBAGAI BIDANG
No Kebutuhan air di berbagai bidang Volume (liter)
1. Pembuatan sebuah mobil baru beserta 39.090 galon (160.000 liter)
keempat bannya
2. Produksi satu barel bir 1.500 galon (6.000 liter)
3. Produksi satu ton baja 62.600 galon (250.000 liter)
4. Memproses satu kaleng buah atau 9,3 galon (38 liter)
sayuran
PEDOMAN & PERATURAN TERKAIT KUALITAS AIR
MINUM

WHO: USA: The Safe


Guidelines for Drinking Water RI: Permenkes
Drinking-water Act and the 429 Tahun 2010
Quality Clean Water Act
KUALITAS AIR
(WHO: Guidelines for Drinking Water)
Aspek penerimaan Aspek
(Acceptability Aspek Fisik
aspects) Kimia

Aspek Aspek
Mikrobiologi radiologi
ACCEPTABILITY ASPECTS
 Rasa & bau berasal dari
kontaminan kimia organik
dan anorganik atau proses
1.Tidak bau biologi, atau kontaminasi dari
bahan kimia sintetis atau
2.Tidak sebagai akibat dari
pengolahan air.
berwarna  Rasa & bau juga bisa
3.Tidak berkembang selama
penyimpanan dan distribusi
berasa sebagai hasil aktivitas
mikroba.
 Warna: kekeruhan/materi
partikulat
ASPEK MIKROBIOLOGI1
Cara: Tujuan:
Melindungi pasokan melindungi daerah mengurangi kontaminasi
air dari mikroba tangkapan air hingga mikroba ke tingkat yang tidak
sampai ke konsumen membahayakan kesehatan

Mengurangi ketergantungan pada proses pengolahan untuk


menghilangkan mirkoba patogen

Mencegah lebih baik dari pada mengobati


ASPEK MIKROBIOLOGI2
Air yang dikonsumsi sangat berisiko terkontaminasi oleh feses manusia atau hewan
(burung). Feses: bakteri, virus, protozoa dan cacing

Indikator: Escherichia coli


(standar baku mutu untuk air minum=0)
Air yang ditujukan untuk konsumsi manusia
seharusnya tidak mengandung organisme indikator
feses.
ASPEK KIMIA
PARAMETER KUALITAS AIR MINUM
Parameter Jenis Parameter Kadar Maksimum Parameter Jenis Parameter Kadar Maksimum
E.Coli 0 per 100 ml sampel
Mangan 0,4 mg/l
Biologis Total Bakteri 0 per 100 ml sampel
Koliform pH 6,5-8,5

Arsen 0,01 mg/l Seng 3 mg/l


Kimiawi
Sulfat 250 mg/l
Fluorida 1,5 mg/l
Tembaga 2 mg/l
Total Kromium 0,05 mg/l
Amonia 1,5 mg/l
Kadmium 0,003 mg/l
Kimiawi Bau Tidak Berbau
Anorganik Nitrit 3 mg/l
Warna 15 TCU
Nitrat 50 mg/l Total Zat Padat
Terlarut (TDS) 500 mg/l
Sianida 0,07 mg/l Fisik
Selenium 0,01 mg/l Kekeruhan T5 NTU
Rasa Tidak Berasa
Aluminium 0,2 mg/l
Suhu Suhu udara ± 3oC
Besi 0,3 mg/l
Kimiawi
Kesadahan 500 mg/l Sumber:
Peraturan Menteri Kesehatan RI No. 492/Menkes/Per/IV/2010
Khlorida 250 mg/l
tentang Persyaratan Kualitas Air Minum
KETERSEDIAAN & KUALITAS
LAYANAN AIR MINUM
No Tingkat Layanan Keterangan
1. Dikelola dengan aman 1. Air minum bersumber dari lokasi yang dekat (pemukiman),
2. Tersedia bila diperlukan
3. Tidak terkontaminasi oleh feses (septictank >10 meter)
2. Basic/Dasar Air minum bersumber dari tempat yang berjarak kurang dari 30
menit (pengumpulang, antrian, pulang dan pergi) dari pemukiman
3. Terbatas Air minum bersumber dari tempat yang berjarak lebih dari 30
menit (pengumpulang, antrian, pulang dan pergi) dari
pemukiman.
4. Unimproved/tidak ada Air minum berasal dari sumur atau mata air yang tidak terlindung
perbaikan
5. No service/tidak ada Air minum bersumber dari sungai, danau, dll
pelayanan
TINGKAT PELAYANAN KUALITAS
AIR MINUM
HUBUNGAN AIR DAN KESEHATAN

Sumber:
AGEN PENYEBAB PENYAKIT PADA AIR

Parasit Bakteri Virus Kimia

• Giardia • Escherichia • Norovirus • Pestisida


• Cryptosporidia coli • Hepatitis • Logam berat
• Shigella

Diekskresikan di feses
JALUR TRANSMISI PENYAKIT YANG
DITULARKAN MELALUI AIR
PENYAKIT WATERBORNE

Enteric Protozoal Parasites


Agen Cryptosporidium parvum
Penyakit Cryptosporidiosis
Gejala Diare
Keram perut
Mual
Muntah
Demam
PENYAKIT WATERBORNE DAN
KONTAMINASI FESES

Enteric Protozoal Parasites


Agen Entamoeba histolytica
Penyakit Amebiasis
Gejala Disentri, colitis, apendikitis, abses paru-paru dan hati
Transmisi Ingesti makanan dan minman yang terkontaminasi
feses
PENYAKIT WATERBORNE DAN
KONTAMINASI FESES

Enteric Protozoal Parasites


Agen Giardia lamblia
Penyakit Giardiasis
Gejala Diare akut atau kronik
Transmisi Melalui makanan dan minuman yang terkontaminasi
PENYAKIT WATERBORNE DAN
KONTAMINASI FESES

Enteric Protozoal Parasites


Agen Cyclospora cayetanensis
Penyakit Cyclosporiasis
Gejala Diare, gangguan perut, demam ringan
Transmisi Ingesti makanan dan air yang terkontaminasi
PENYAKIT WATERBORNE DAN
KONTAMINASI FESES

Bacterial Enteropathogens
Agen Penyakit
Salmonella Demam tifoid
Escherichia coli
Vibrio cholerae Kolera
PENYAKIT WATERBORNE DAN
KONTAMINASI FESES
Viral pathogens
Agen Penyakit Gejala Transmisi
Norovirus Ingesti makanan
Mual, muntah,
dan minuman
diare, keram perut
terkontaminasi
Adenovirus Gastroenteritis Kontak orang ke
orang, melalui
udara (batuk dan
bersin)
Virus Hepatitis A Kontak langsung
Hepatitis
orang ke orang
PENYAKIT WATERBORNE DAN
KONTAMINASI FESES

Agen Lain

Agen Penyakit
Dracunculusmedinensis Dracunculiasis
Legionella Legionellosis
PENGOLAHAN AIR
• Sebelum dipasok air harus diolah agar
memunuhi standar
• Tahapan pada pengolahan air diantaranya:
 Koagulasi
 Sedimentasi
 Filtrasi
 Disinfeksi

Sumber: Dimodifikasi dari Centers for Disease Control and Prevention.


Drinking Water: Water Treatment. Available at:
https://www.cdc.gov/healthywater/drinking/public/water_treatment.html
PENGOLAHAN AIR

Koagulasi Air disaring


Campuran air Air diolah
untuk untuk
Air yang dan agen dengan
menghilangkan menghilangka
belum diolah koagulasi disinfektan
material n kotoran
masuk ke tersuspensi dipindah ke untuk
lebih kecil
plant dengan tangka memusnahka
dnengan filter
aluminum sulfat sedimentasi n patogen
pasir
PENGOLAHAN AIR

Penyimpanan zat koagulasi Tangki sedimentasi

Filter pasir dan arang


Tangki sedimentasi Ruang klorinasi (disinfeksi)
PENGOLAHAN AIR
Disinfektan Keuntungan Kelemahan Biaya
Klorin Mempertahankan residu, Rasa dan bau, toksik produk Sedang
disinfektan kuat sampingan, beberapa mikroba resisten,
tidak efektif pada pH tinggi
Kloramin Mempertahankan residu, Disinfektan lemah, menghasilkan Sedang
digunakan pada jangkauan pH produk sampingan
lebih luas dari klorin
Klorin Disinfektan kuat, tidak Toksik, tidak stabil, tidak ada residu Mahal
dioksida menghasilkan produk
sampingan
Ozon Disinfektan kuat, efektf pada Harus dihasilkan di tempat, Mahal
mikroba yang resisten meningkatkan karbon
UV Waktu kontak pendek, tidak Tidak ada residu, tidak efektif pada air
menghasilkan produk sangat keruh
sampingan yang toksik, tidak
dipengaruhi pH/temperature
Solar Tidak mahal, simple Skala kecil, lambat
PENGOLAHAN AIR TANAH
• Akuifer (lapisan bawah tanah)
adalah sumber air minum yang
umum digunakan.
• Sebelum dikonsumsi, perlu
dilakukan pengolahan air untuk Penyaring air
mendapatkan air berkualitas tinggi.
• Tahapan pengolahan air tersebut
adalah aerasi, filtrasi, dan
desinfeksi
Pompa untuk menarik
Sampel air sebelum dan
air tanah
sesudah
MONITORING & EVALUASI
KUALITAS AIR MINUM/AIR BERSIH
VERIFIKASI KINERJA SISTEM PENGAWASAN &
PENGENDALIAN KUALITAS AIR MINUM
PENCEMARAN AIR
Pengertian Masuknya zat berbahaya (kimia/biologi) yang mencemari
sungai, danau, laut, atau sumber air lainnya yang
menurunkan kualitas air dan menjadikannya beracun bagi
manusia atau lingkungan
Sumber 1. Limbah rumah tangga
2. Limbah industri
3. Limbah pertanian
Dampak 1. Terganggunya biota air
2. Menimbulkan penyakit bagi manusia
3. Mengurangi estetika lingkungan
KONTAMINASI AIR MINUM
Produk minyak bumi
Kimia dan Nutrien dan kimia organic
Karet, logam berat,
(pupuk dari kegiatan (dry cleaning, tempat
sodium (dari jalanan)
pertanian) servis, kebocoran
tangki bawah tanah)

Kimia yang
Patogen mikroba
digunakan di rumah Logam berat dan
(limbah manusia dan
(solven, cat, timbal, toksik (dari pabrik)
hewan)
tembaga)
BAHAN KIMIA PADA AIR
• Bahan kimia memasuki air melalui sumber alami dan buatan manusia
• Beberapa contoh bahan kimia pada air: arsenic, aluminium, fluoride, timbal,
pestisida, dan radon
• Dampak kesehatan yang ditimbulkan diantaranya kanker, efek pada sistem
reproduksi, penyakit kardiovaskuler, dan penyakit saraf
• Kontaminan kimia pada air diantaranya bersumber dari produk farmasi dan
perawatan pribadi yang diekskresikan atau tercuci sehingga berakhir pada
selokan, air permukaan, hingga air tanah
BAHAN KIMIA PADA AIR
Water Disinfection By Products (DBPs)
• Bahan kimia yang digunakan untuk desinfeksi air termasuk klorin,
kloroamin, klorin dioksida, dan ozon, yang dihubungkan dengan produk
klorinasi (DBP)
• Klorin dihubungkan dengan trihalometana yang dapat mengakibatkan
kanker
Solvent-Contaminated Drinking Water
• Contoh kontaminasi airnya adalah kebocoran tangki solven di bawah tanah
di California
• Selain itu, bahan kimia dari industry dapat menyusup ke akuifer bawah
tanah yang digunakan sebagai pasokan air minum
Tugas Mahasiswa
1.Traveler atau pelancong sangat berisiko terkena diare akibat minum atau makanan yang terkontaminasi oleh feses. Diperkirakan sekitar
20-50% pelancong terkena penyakit yang ditularkan oleh makanan/minuman. Sebanyak 10 juta turis per tahun akana terkena penyaiat
yang ditularkan melalui makanan/minuman. Di beberapa belahan dunia, keran atau air kemasan yang belum ada diproduksi dalam
kondisi yang tepat mungkin tidak aman, meskipun bening dan tidak berwarna. Tidak ada vaksin yang mampu memberikan perlindungan
umum terhadap diare, yang disebabkan oleh banyak patogen berbeda. Penting bagi wisatawan untuk waspada kemungkinan sakit dan
mengambil langkah yang tepat untuk meminimalkan risiko. Bagaimana tindakan pencegahan saat tinggal atau bepergian di daerah
dengan kualitas air minum yang buruk? Rujukan: WHO: Guidelines of drinking water: halaman 109 sampai 110.
2.Jelaskan apa yang dimaksud dengan desalinasi dan reverse osmosis. Rujukan Guidelines of drinking water: halaman 109 sampai 110
dan Kohren.
3.Mengapa air kemasan menjadi populer dalam beberapa tahun terakhir? Sejauh mana air kemasan lebih aman daripada air keran?
Pengamanan apa yang diterapkan untuk melindungi kualitas air kemasan? Rujukan: Robert H Friss.
4.Apa yang dimaksud dengan flouridasi, apa keuntungan dan kekurangannya?
5.Jelaskan berbagai metode disinfeksi .WHO: Guidelines of drinking water: halaman 109 sampai 110.

 
REFERENSI
1. Friss, Robert H. Essentials of Environmental Health: 3rd Ed. Richard Riegelman. Jones & Bartleet
Learning. 2019.
2. Frumkin, H. (ed). Environmental Health: From Global to Local. 3rd Ed. John Wiley & Sons. 2016.
3. NRDC. 2018. Water Pollution: Everything You Need to Know
https://www.nrdc.org/stories/water-pollution-everything-you-need-know
4. PERATURAN MENTERI KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 32 TAHUN 2017 TENTANG
STANDAR BAKU MUTU KESEHATAN LINGKUNGAN DAN PERSYARATAN KESEHATAN AIR UNTUK
KEPERLUAN HIGIENE SANITASI, KOLAM RENANG, SOLUS PER AQUA, DAN PEMANDIAN UMUM
5. PERATURAN MENTERI KESEHATAN Nomor : 416/MEN.KES/PER/IX/1990 Tentang Syarat-syarat Dan
Pengawasan Kualitas Air
6. PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 122 TAHUN 2015 TENTANG SISTEM
PENYEDIAAN AIR MINUM
7. UNICEF. 2017. Safely Manged Drinking Water.

Anda mungkin juga menyukai