Anda di halaman 1dari 5

KEGIATAN MENGALOKASIKAN DANA

A. Pengertian Pengalokasian Dana


Alokasi dana merupakan kegiatan menjual kembali dana yang dihimpun dalam bentuk
simpanan. Pengalokasian dana dapat diwujudkan dalam bentuk pinjaman atau dengan
istilah kredit.
B. Pengertian Kredit dan Pembiayaan
Kredit adalah penyediaan uang atau tagihan yang dapat dipersamakan dengan itu,
berdasarkan persetujuan atau kesepakatan pinjam meminjam antara bank dengan
pihak lain yang mewajibkan pihak peminjam melunasi utangnya setelah jangka waktu
tertentu dengan pemberian bunga. Sedangkan pembiayaan adalah penyediaan uang
atau tagihan yang dapat dipersamakan dengan itu, berdasarkan persetujuan atau
kesepakatan antara bank dengan pihak lain yang mewajibkan pihak yang dibiayai
untuk mengembalikan uang atau tagihan tersebut setelah jangka waktu tertentu
dengan imbalan bagi hasil.
C. Unsur- unsur Kredit
1. Kepercayaan
2. Kesepakatan
3. Jangka waktu
4. Risiko
5. Balas jasa
D. Tujuan dan Fungsi Kredit
1. Mencari keuntungan
2. Membantu usaha nasabah
3. Membantu pemerintah
Adapun fungsi pemberian kredit yaitu diantaranya :
1. Untuk meningkatkan daya guna uang
2. Untuk meningkatkan peredaran lalu lintas uang
3. Untuk meningkatkan daya guna barang
4. Untuk meningkatkan peredaran barang
5. Sebagai alat stabilistas ekonomi
6. Untuk meningkatkan kegairahan berusaha
7. Untuk meningkatkan hubungan internasional

E. Jenis- jenis Kredit


1. Dilihat dari segi kegunaan
a. Kredit investasi
b. Kredit modal kerja
2. Dilihat dari segi tujuan
a. Kredit produktif
b. Kredit konsumtif
c. Kredit perdagangan
3. Dilihat dari segi jangka waktu
a. Kredit jangka pendek
b. Kredit jangka menengah
c. Kredit jangka panjang
4. Dilihat dari segi jaminan
a. Kredit dengan jaminan
b. Kredit tanpa jaminan
5. Dilihat dari segi sector usaha
a. Kredit pertanian
b. Kredit peternakan
c. Kredit industry
d. Kredit pertambangan
e. Kredit pendidikan
f. Kredit profesi
g. Kredit perumahan
h. Dan sector lain- lain
F. Jaminan Kredit
Adapun jaminan yang dapat digunakan oleh calon debitur adalah sebgai berikut:
1. Dengan jaminan
a. Jaminan benda berwujud, yaitu barang-barang yang dapat dijadikan
jaminan seperti: tanah, bangunan, kendaraan bermotor, mesin-mesin/
peralatan, barang dagangan, tanaman/ kebun/ sawah, dan lainnya
b. Jaminan benda tidak berwujud yaitu benda-benda yang merupakan
surat-surat yang dijadikan jaminan seperti: sertifikat saham, sertifikat
obligasi, sertifikat tanah, sertifikat deposito, rekening tabungan yang
dibekukan, rekening giro yang dibekukan, promes, wesel, dan surat
tagihan lainnya
c. Jaminan orang. Yaitu jaminan yang diberikan oleh seseorang apabila
kredit tersebut macet, maka orang yang memberikan jaminan itulah
yang menanggung resikonya.
2. Tanpa jaminan. Yaitu bahwa kredit yang diberikan bukan dengan jaminan
barang tertentu. Dapat pula kredit tanpa jaminan hanya dengan penilaian
terhadap prospek usahanya atau dengan pertimbangan untuk pengusaha-
pengusaha ekonomi lemah

G. Prinsip-prinsip Pemberian Kredit


 Analisis 5C Kredit adalah sebagai berikut:
1. Capacity
2. Capital
3. Collateral
4. Condition
 Analisis 7 P adalah sebagai berikut:
1. Personality
2. Party
3. Purpose
4. Prospect
5. Paymen
6. Profitability
7. Protection
H. Aspek-aspek dalam Penilaian Kredit
1. Aspek Yuridis/ Hukum
a. Surat Izin Usaha Industri (SIUI) untuk sektor industri;
b. Surat Izin Usaha Perdagangan (SIUP) untuk sektor perdagangan;
c. Tanda Daftar Perusahaan (TDP);
d. Nomor Pokok Wajib Pajak (NPWP);
e. Kebsahan surat-surat yang dijaminkan seperti sertifikat tanah dll;
f. Serta hal-hal yang dianggap penting lainnya.
2. Aspek Pemasaran
a. Pemasaran produknya minimal tiga bulan atau tiga tahun yang lalu;
b. Rencana penjualan dan produksi minimal tiga bulan atau tiga tahun
yang akan datang;
c. Peta kekuatan pesaing yang ada;
d. Prospek produk secara keseluruhan
3. Aspek Keuangan
a. Rasio-rasio keuangan; likuiditas, sovabilitas, aktivitas, profitabilitas
dan pasar
b. Payback period
c. Net Present Value (NPV)
d. Profitability index (PI)
e. Internal Rate of Return (IRR)
f. Break Even Point (BEP
4. Aspek Teknis/ Operasi
5. Aspek Manajemen
6. Aspek Sosial Ekonomi
a. Meningkatkan ekspor barang;
b. Mengurangi pengamgguran dan lainnya;
c. Meningkatkan pendapatan masyarakat;
d. Tersedianya sarana dan prasarana;
e. Membuka isolasi daerah tertentu
7. Aspek AMDAL
a. Tanah/ darat menjadi gersang
b. Air, menjadi limbah berbau busuk, berubah warna maupun rasa
c. Mengakibatkan polusi udara, berdebu, bising, panas.
I. Prosedur dalam Pemberian Kredit
1. Pengajuan berkas-berkas
a. Latar belakang perusahaan seperti daftar riwayat hidup singkat
perusahaan, jenis bidang usaha, jenis bidang usaha, identitas
perusahaan, latar belakang organisasi perusahaan perkembangan dan
relasi perusahaan dengan pihak pemerintah dan swasta.
b. Maksud dan tujuan
c. Besarnya kredit dan jangka waktu
d. Cara pemohon mengembalikan kreditnya
e. Jaminan kredit.
 Proposal ini dilampiri berkas-berkas yang telah dipersyaratkan seperti:
Akte notaries, TDP (Tanda Daftar Perusahaan), NPWP, dan Laporan
Keuangan tiga tahun terakhir
2. Penyelidikan berkas pinjaman
3. Wawancara I
4. On The Spot
5. Wawancara II
6. Keputusan kredit
7. Penandatanganan akad kredit/perjanjian lainnya.
8. Realisasi kredit
9. Penyaluran/penarikan dana
J. Kualitas Kredit
Dalam melepas kreditnya pihak perbankan perlu memerhatikan dua unsur:
1. Tingkat perolehan laba (return), jumlah laba yang diperoleh atas penyaluran
kredit. Jumlah perolehan laba harus memenuhi ketentuan yang berlaku.
2. Tingkat risiko (risk). Tingkat risiko yang dihadapi terhadap kemungkinan
melesetnya perolehan laba bank dari kredit yang disalurkan
Perbankan harus memerhatikan empat faktor ini agar kesehatan bank dapat diukur :
1. Tingkat Return On Assets (ROA)
2. Return On Equity (ROE)
3. Timing of Return (waktu perolehan laba)
4. Future Prospect (prospek ke depan/di masa yang akan datang).
Jenis-jenis risiko yang mungkin atau bakal dihadapi meliputi sebagai berikut.
1. Risiko Lingkungan
2. Risiko Manajemen
3. Risiko Penyerahan
4. Risiko Keuangan
 Bank Indonesia menggolongkan kualitas kredit menurut ketentuan sebagai berikut.
1. Lancar (pas)
a. pembayaran angsuran pokok dan/atau bunga tepat waktu; dan
b. pembayaran angsuran pokok dan/atau bunga tepat waktu; dan
c. memiliki mutasi rekening yang aktif atau;
d. bagian dari kredit yang dijamin dengan agunan tunai (cash collateral).
2. Dalam Perhatian Khusus (special mention)
a. terdapat tunggakan pembayaran angsuran pokok dan/atau bunga yang
belum melampaui 90 hari; atau
b. kadang-kadang terjadi cerukan, atau
c. jarang terjadi pelanggaran terhadap kontrak yang diperjanjikan; atau
d. mutasi rekening reklatif aktif; atau
e. didukung dengan pinjaman baru.
3. Kurang Lancar (substandard)
a. terdapat tunggakan pembayaran angsuran pokok dan/atau bunga yang telah
melampaui 90 hari; atau
b. sering terjadi cerukan, atau
c. tejadi pelanggaran terhadap kontrak yang diperjanjikan lebih dari 90 hari;
d. frekuensi mutasi rekening reklatif rendah; atau
e. terdapat indikasi masalah keuangan yang dihadapi debitur;
f. dokumen pinjaman yang lemah.
4. Diragukan (doubtful)
a. terdapat tunggakan pembayaran angsuran pokok dan/atau bunga yang telah
melampaui 180 hari; atau
b. terjadi cerukan yang bersifat permanen; atau
c. terjadi wanprestasi lebih dari 180 hari; atau
d. terjadi kapitalisasi bunga;
e. dokumen hukum yang lemah, baik untuk perjanjian kredit maupun
pengikatan jaminan.
5. Macet (loss)
a. terdapat tunggakan pembayaran angsuran pokok dan/atau bunga yang telah
melampaui 270 hari; atau
b. kerugian operasional ditutup dengan pinjaman baru dari segi hukum
c. kondisi pasar, jaminan tidak dapat dicairkan pada nilai yang wajar.
K. Teknik Penyelesaian Kredit Macet
a. Dari pihak perbankan. Pihak analisis kurang teliti sehingga apa yang
seharusnya terjadi, tidak diprediksi sebelumnya.
b. Dari pihak nasabah.
a. adanya unsur kesengajaan. Nasabah sengaja tidak bermaksud
membayar kewajibannya kepada bank sehingga kredit macet.
b. adanya unsur tidak sengaja. Debitur mau membayar, tetapi tidak
mampu, sebagai contoh mengalami kebakaran, kena hama,
kebanjiran, dan sebagainya.
 Penyelamatan terhadap kredit macet dilakukan dengan cara sebagai berikut:
1. Rescheduling
2. Reconditioning
3. Restructuring
4. Kombinasi
5. Penyitaan jaminan

Anda mungkin juga menyukai