Anda di halaman 1dari 10

LUMBUNG FARMASI ; Jurnal Ilmu Kefarmasian ,Vol 3 No 2, Juli 2022

P-ISSN : 2715-5943
E-ISSN : 2715-5277

Aktivitas Antioksidan Kombinasi Ekstrak Daun Sirsak (Annona


muricata L.) dan Ekstrak Daun Pepaya (Carica papaya L.) dengan
Metode DPPH

Fika Seta Rikantaraa,1*, Marsah Rahmawati Utamia,2, Ahsanal Kasasiaha,3


aUniversitas Singaperbangsa Karawang, Teluk jambe timur, Karawang, 41361
1fika.setra18045@student.unsika.ac.id*; 2marsah.Rahmawati@fikes.unsika.ac.id ; 3ahsanal.kasasiah@fkes.unsika.ac.id
*fika.setra18045@student.unsika.ac.id
INFO ARTIKEL ABSTRAK
Diterima : Pada era modern ini pola hidup masyarakat telah mengalami perubahan
23-05-2022 yang berdampak buruk pada kesehatan, selain itu kondisi lingkungan yang
Direvisi : memburuk seperti banyaknya polusi juga akan menyebabkan terbentuknya
31-05-2022 radikal bebas. Radikal bebas dapat dicegah oleh senyawa antioksidan.
Disetujui : Salah satu sumber antioksidan alami yaitu sirsak (Annona muricata L.)
01-06-2022 dan pepaya (Carica papaya L). Penelitian ini dilakukan untuk
Kata kunci: mendapatkan nilai aktivitas antioksidan kombinasi daun sirsak dan daun
Antioksidan; pepaya. Sampel daun sirsak dan daun pepaya dikombinasi dengan variasi
Daun Sirsak ; perbandingan ((1:0) (0:1) (1:1) (1:2) dan (2:1)) dengan konsentrasi 20,
Daun Pepaya; 40, 60, 80 dan 100 μg/mL sedangkan vitamin C sebagai pembanding
DPPH; dibuat dengan konsentrasi 2, 4, 6, 8, dan 10 μg/mL. Tiap seri konsentrasi
Spektrofotometri UV-Vis. ditambahkan DPPH 40 ppm dan diinkubasi selama 30 menit, lalu diukur
absorbansinya menggunakan Spektrofotometri Visibel pada panjang
gelombang 517 nm. Nilai IC50 yang didapatkan untuk ekstrak daun sirsak
(1:0) sebesar 11,484 μg/mL, nilai IC50 ekstrak daun pepaya (0:1) sebesar
53,668 μg/mL, nilai kombinasi ekstrak daun sirsak (1:1) ekstrak daun
pepaya sebesar 25,666 μg/mL, nilai IC50 kombinasi ekstrak daun sirsak
(1:2) ekstrak daun pepaya sebesar 50,305 μg/mL, dan nilai IC50
kombinasi ekstrak daun sirsak (2:1) ekstrak daun pepaya sebesar 16,552
μg/mL sedangkan nilai IC50 vitamin C sebesar 3,365 μg/mL. Hasil
penelitian untuk seri kombinasi meningkatkan aktivitas antioksidan dari
ekstrak etanol daun pepaya namun akan menurunkan aktivitas antioksidan
ekstrak daun sirsak.
Key word: ABSTRACT
Antioxidant;;
Soursop leaves; In this modern era, people's lifestyles have undergone changes that have a
Papaya leaves; negative impact on health, in addition to deteriorating environmental
DPPH; conditions such as the amount of pollution will also cause the formation
Spectrophotometry UV- of free radicals. Free radicals can be prevented by antioxidant compounds.
Vis. One of the sources of natural antioxidants are soursop (Annona muricata
L.) and papaya (Carica papaya L. This study was conducted to obtain the
value of the antioxidant activity of the combination of soursop leaves and
papaya leaves. Soursop leaf and papaya leaf samples were combined with
various comparisons ((1:0). ) (0:1) (1:1) (1:2) and (2:1)) with
concentrations of 20, 40, 60, 80 and 100 μg/mL while vitamin C as a
comparison was made with concentrations of 2, 4, 6 , 8, and 10 μg/mL.
Each concentration series was added with 40 μg/mL DPPH and
incubated for 30 minutes, then the absorbance was measured using Visible
Spectrophotometry at a wavelength of 517 nm. The IC50 value obtained
for soursop leaf extract (1:0) was 11,484 g /mL, the IC50 value of papaya
leaf extract (0:1) was 53,668 g/mL, the combination value of soursop
leaf extract (1:1) papaya leaf extract was 25,666 μg/mL, the IC50 value
of the combination of soursop leaf extract (1:2) extract papaya leaves of

124
LUMBUNG FARMASI ; Jurnal Ilmu Kefarmasian ,Vol 3 No 2, Juli 2022
P-ISSN : 2715-5943
E-ISSN : 2715-5277
50,305 μg/mL, and the IC50 value of the combination of soursop leaf
extract (2:1) ext. papaya leaf shelf is 16,552 μg/mL while the IC50 value
of vitamin C is 3,365 μg/mL. The results for the combination series
increased the antioxidant activity of the ethanol extract of papaya leaves
but decreased the antioxidant activity of the soursop leaf extract.

This is an open access article under the CC–BY-SA license.

Pendahuluan menimbulkan akibat negatif pada kesehatan


Pada era modern ini pola hidup (kerusakan hati) dan dapat menimbulkan zat
masyarakat telah mengalami perubahan yang karsinogen sehingga penggunaannya digantikan
berdampak buruk pada kesehatan, seperti oleh antioksidan alami (Surya, 2017).
mengkonsumsi makanan junk food, kurangnya Antioksidan alami adalah senyawa-senyawa yang
olahraga, istirahat yang tidak teratur, kebiasaan terdapat dalam bahan alam (Ramadhan &
merokok dan minum minuman beralkohol. Sudarsono, 2013).
Selain itu kondisi lingkungan yang memburuk Antioksidan alami dimungkinkan dapat
seperti banyaknya polusi juga akan menyebabkan menghasilkan potensi aktivitas antioksidan yang
terbentuknya radikal bebas (Arnanda & lebih tinggi jika digunakan secara kombinasi
Nuwarda, 2019). (Lingga, 2012). Beberapa sumber tanaman yang
Radikal bebas bersifat tidak stabil dan mengandung antioksidan dan telah diuji aktivitas
sangat reaktif untuk penarikan elektron molekul antioksidannya adalah daun sirsak dan daun
lain dalam tubuh untuk mencapai stabilitas pepaya. Daun sirsak (Annona muricata L.)
dengan merusak integritas lipid, protein, dan mengandung acetogenins yang dapat digunakan
DNA yang mengarah pada peningkatan stres untuk melawan sel kanker dengan menghambat
oksidtif seperti kanker (Phaniendra, et al., 2015). ATP (adenonsina trifosfat) yang memberi energi
Kanker merupakan salah satu penyakit yang pada sel kanker (Widyaningrum & Herlina.,
disebabkan oleh radikal bebas. Badan kesehatan 2012). Daun pepaya (Carica papaya L.)
dunia WHO (World Health Organization) mengandung acetogenins sebagai zat antikanker
menyebutkan kanker sebagai salah satu penyebab dan juga mengandung sitokinin yang bermanfaat
kematian utama di seluruh dunia (Kemenkes RI, memperkuat sistem kekebalan tubuh manusia
2019). untuk melawan sel kanker (Mardiana, 2012).
Data dari GLOBOCAN (Global Berdasarkan penelitian sebelumnya yang
Burden of Cancer) yang dirilis oleh WHO telah dilakukan oleh Naspiah, Masruhim dan
(World Health Organization) menyebutkan Fitriani (2013) mengenai uji aktivitas
bahwa jumlah kasus dan kematian akibat kanker antioksidan ekstrak daun sirsak dengan
sampai dengan tahun 2018 sebesar 18,1 juta konsentrasi 7,65 ppm, 15,3 ppm, 22,95 ppm,
kasus dan 9,6 juta kematian di tahun 2018. 30,6 ppm, 38,25 ppm diperoleh nilai IC50 berada
Kematian akibat kanker diperkirakan akan terus dibawah 50 ppm, yaitu 23,6 ppm, dimana nilai
meningkat hingga lebih dari 13,1 juta pada tahun IC50 dibawah 50 ppm menunjukan aktivitas
2030 (Kemenkes RI, 2019). antioksidan yang sangat kuat. Selain itu,
Perkembangan penyakit kanker yang penelitian yang dilakukan oleh Bulla, Cunha, dan
terjadi akibat akumulasi radikal bebas dapat Nitbani (2020) mengenai uji aktivitas antioksida
dicegah oleh senyawa antioksidan. Antioksidan senyawa alkaloid daun pepaya dengan konsentrasi
membantu menetralkan radikal bebas yang 25 ppm, 50 ppm, 75 ppm, 100 ppm diperoleh
terdapat dalam tubuh dengan mendonorkan satu nilai IC50 berada dibawah 50 ppm, yaitu 34 ppm
elektronnya pada radikal bebas yang tidak stabil dan 10,4 ppm, dimana nilai IC50 dibawah 50 ppm
sehingga tidak lagi mengganggu metabolisme menunjukan aktivitas antioksidan yang sangat
tubuh (Rahmi, 2017). kuat.
Berdasarkan sumbernya, antioksidan Metode yang digunakan untuk
dibedakan menjadi antioksidan sintetik dan mengetahui aktivitas antioksidan tanaman yaitu
antioksidan alami. Penggunaan antioksidan dengan menggunakan metode radikal bebas
sintetik semakin berkurang karena dapat DPPH. Tujuan metode ini adalah sebagai

125
LUMBUNG FARMASI ; Jurnal Ilmu Kefarmasian ,Vol 3 No 2, Juli 2022
P-ISSN : 2715-5943
E-ISSN : 2715-5277
parameter konsentrasi yang ekuivalen Proses Pengolahan Sampel
memberikan efek 50% (IC50). Karena adanya Penyiapan sampel
elektron yang tidak berpasangan, DPPH Daun sirsak (Annona muricata L.) dan daun
memberikan serapan kuat, ketika elektron pepaya (Carica papaya L.) yang diambil
menjadi berpasangan, absorbansi akan menurun. dilakukan sortasi basah terhadap kotoran-
Keberadaan senyawa antioksidan dapat kotoran atau bahan-bahan asing yang terbawa
mengubah warna larutan DPPH dari ungu pada saat daun dikumpulkan seperti tanah,
menjadi kuning (Rahmi, 2017). kerikil, dan rumput, sehingga dapat mengurangi
Berdasarkan permasalahan di atas pengotor yang terbawa dalam bahan uji. Setelah
penulis melakukan penelitian dengan judul dicuci daun tersebut dikeringkan dijemur
“Aktivitas Antioksidan Kombinasi Ekstrak Daun menggunakan sinar matahari sampai kering,
Sirsak (Annona muricata L.) dan Ekstrak Daun kemudian simplisia yang sudah dikeringkan
Pepaya (Carica papaya L.) dengan Metode dihaluskan sampai menjadi serbuk dan siap
DPPH”. Keduanya tanaman ini sama-sama dibuat ekstrak.
memiliki aktivitas sebagai antioksidan, yang Ekstraksi sampel
diharapkan dapat menjadi sumber informasi baru Ekstraksi sampel mengacu pada proses penelitian
yang efektif digunakan untuk menangkal radikal Susanty dan Bachmid F. (2016). Serbuk simplisia
dengan kombinasi kedua ekstrak tersebut. daun sirsak (Annona muricata L.) dan daun
pepaya (Carica papaya L.) yang diperoleh
Metode masing-masing ditimbang sebanyak 200 g.
Alat dan Bahan Masing-masing serbuk simplisia yang telah
Alat-alat yang digunakan dalam penelitian ini ditimbang kemudian diekstraksi dengan metode
adalah kantong plastik, plastik klip, gunting, maserasi. Masukan masing masing serbuk
mortir, stamper, alat tuis, toples kaca, penggaris, simplisia ke dalam maserator, kemudian
neraca analitik (OHAUS), tabung reaksi ditambah pelarut etanol 70% sebanyak 600 mL
(IWAKI), rak tabung reaksi, labu ukur lalu diaduk hingga semua serbuk terbasahi dan
(OHAUS), oven, pengaduk kaca, spatula, corong dibiarkan selama 1 hari terlindung dari cahaya
kaca, gelas ukur (OHAUS), gelas kimia sambil sesekali diaduk. Larutan ekstrak disaring
(DURAN), kuvet, cawan uap, rotary vacum menggunakan corong buchner, residu yang
evaporator (BUCHI), spektrofotometer UV-Vis, diperoleh dimaserasi kembali sebanyak tiga kali
vortex (Thermo Scientific). dengan pelarut dan perlakuan yang sama.
Bahan-bahan penelitian yang digunakan daun Evaporasi sampel
sirsak (Annona muricata L.) dan daun pepaya Larutan ekstrak yang didapatkan dari hasil
(Carica papaya .L) yang berasal dari Desa ekstraksi dimasukkan ke dalam labu alas bulat
Cipeundeuy, Kecamatan Cipeundeuy, Kabupaten dan dipasangkan kedalam alat rotary vacuum
Subang, Provinsi Jawa Barat. Sampel diambil evaporator. Ditambahkan dengan air suling pada
secara purposif yaitu tanpa membandingkan wadah air hingga batas yang telah ditentukan.
tanaman yang sama dengan daerah lain. DPPH Disaat yang sama dinyalakan pompa vakum serta
(Himedia), Vitamin C (asam askorbat) (Merck), mengatur alat rotary vacuum evaporator pada
etanol 70% (Brataco), aquadest (Brataco). suhu 47oC, tekanan 20 Psi dengan putaran 150
rpm. Proses evaporasi sampel dihentikan pada
Jalannya Penelitian saat mulai terlihat batas garis tebal pada dasar
Pengambilan dan Pengumpulan sampel labu dan larutan sudah dalam keadaan kental
Proses penyiapan sampel merujuk pada penelitian berwarna kecoklatan. Larutan ekstrak dipanaskan
Haeria (2013). Dimana sampel yang digunakan dalam waterbath sehingga dapat diperoleh
dalam penelitian ini adalah daun sirsak (Annona ekstrak pekat daun sirsak dan daun pepaya.
muricata L.) dan daun pepaya (Carica papaya L.) Proses selanjutnya dengan menimbang ekstrak
yang diambil dan dari daerah Desa Cipeundeuy, pekat yang didapatkan.
Kecamatan Cipeundeuy, Kabupaten Subang,
Provinsi Jawa Barat. Penentuan Karakterisasi
Penentuan Karakterisasi Penentuan hasil
karakterisasi ekstrak daun sirsak (Annona
muricata L.) dan ekstrak daun pepaya (Carica

126
LUMBUNG FARMASI ; Jurnal Ilmu Kefarmasian ,Vol 3 No 2, Juli 2022
P-ISSN : 2715-5943
E-ISSN : 2715-5277
papaya L.) meliputi rendemen, bentuk, warna, Larutan induk baku ekstrak dipipet sebanyak 0,5
bau dan rasa. mL, 1 mL, 1,5 mL, 2 mL, 2,5 mL kemudian
dimasukkan ke dalam labu tentukur 25 mL
Pembuatan Larutan DPPH 40 μg/mL (untuk mendapatkan konsentrasi campuran 20
Serbuk DPPH Sebanyak 10 mg ditimbang, ppm, 40 ppm, 60 ppm, 80 ppm dan 100 ppm),
dimasukkan ke dalam labu 100 mL kemudian kemudian ambil 2 ml dari masing-masing
dilarutkan dalam Etanol p.a hingga volume 100 konsentrasi, lalu ditambahkan 2 ml larutan
mL (100 μg/mL). Larutan DPPH (konsentrasi DPPH 40 ppm. Pembuatan larutan uji
100 μg/mL) dipipet sebanyak 10 mL, kemudian kombinasi ekstrak daun sirsak dan ekstrak daun
dimasukkan ke dalam labu tentukur 25 mL, pepaya dengan perbandingan 1:1. Larutan induk
dicukupkan volumenya dengan etanol p.a sampai baku masing-masing ekstrak dipipet sebanyak
garis tanda (konsentrasi 40 μg/mL) (Sinala dan 0,25 mL, 0,5 mL, 0,75 mL, 1 mL, 1,25 mL
Dewi, 2019). kemudian dimasukkan ke dalam labu tentukur 25
mL (untuk mendapatkan konsentrasi campuran
Pengujian Aktivitas Antioksidan 20 ppm, 40 ppm, 60 ppm, 80 ppm dan 100
Pembuatan dan pengukuran kurva baku (blanko) ppm), lalu volume dicukupkan dengan etanol p.a
Memipet sebanyak 2 mL larutan DPPH 40 ppm sampai garis tanda dan dihomogenkan, kemudian
lalu dimasukkan kedalam tabung reaksi dan ambil 2 ml dari masing-masing konsentrasi, lalu
ditambahkan 2 mL etanol 96% kemudian ditambahkan 2 ml larutan DPPH 40 ppm.
dikocok hingga homogen, diinkubasi kisran ± 30 Pembuatan larutan uji kombinasi ekstrak daun
menit, selanjutnya diukur nilai absorbansinya sirsak dan ekstrak daun pepaya dengan
pada panjang gelombang rentang 400 nm – 800 perbandingan 1:2 dan 2:1.
nm. Hasil yang didapatkan akan diperoleh Larutan induk baku kedua ekstrak dipipet
panjang gelombang maksimum dan nilai masing-masing sebanyak 0,17:0,33 mL,
absorbansi larutan standar DPPH 40 ppm 0,33:0,67 mL, 0,5:1 mL, 0,67:1,33 mL,
(Sinala dan Dewi, 2019 ; Nurisyah, et. al, 2020). 0,83:1,67 mL untuk larutan uji dengan
Pembuatan dan pengukuran larutan pembanding perbandingan 1:2 dan dipipet masing-masing
vitamin C sebanyak 0,33:0,17 mL, 0,67:0,33 mL, 1:0,5 mL,
Sebanyak 2,5 mg vitamin C ditimbang kemudian 1,33:0,67 mL, 1,67:0,83 mL untuk larutan uji
dilarutkan dalam labu tentukur 25 mL dengan dengan perbandingan 2:1. Masing-masing
etanol 96%, lalu volumenya dicukupkan dengan dimasukkan ke dalam labu tentukur 25 mL
etanol 96% sampai garis tanda (konsentrasi 100 (untuk mendapatkan konsentrasi campuran 20
ppm). Larutan induk baku vitamin C dipipet ppm, 40 ppm, 60 ppm, 80 ppm, dan 100 ppm),
sebanyak 0,5 mL, 1 mL, 1,5 mL, 2 mL dan 2,5 lalu volume dicukupkan dengan etanol p.a sampai
mL lalu dimasukkan ke dalam labu tentukur 25 garis tanda dan dihomogenkan, kemudian ambil
mL (untuk mendapatkan konsentrasi 2 ppm, 4 2 ml dari masing-masing konsentrasi, lalu
ppm, 6 ppm, 8 ppm dan 10 ppm. Tiap-tiap ditambahkan 2 ml larutan DPPH 40 ppm.
larutan dipipet sebanyak 2 mL dimasukkan Setelah itu larutan dihomogenkan dan diinkubasi
kedalam tabung reaksi yang telah ditutupi dengan dalam ruangan gelap selama 30 menit.
aluminium foil dan ditambahkan 2 mL larutan
DPPH 40 ppm. Larutan diinkubasi selama ±30 Analisis Data
menit, selanjutnya diukur absorbansinya pada Perhitungan rendemen (Susanty dan Bachmid F.,
panjang gelombang maksimum menggunakan 2016):
𝐵𝑒𝑟𝑎𝑡 𝐸𝑘𝑠𝑡𝑟𝑎𝑘
spektrofotometri UV-Vis (Salim, 2018 ; Sinala Rendemen = x 100%
Berat 𝑆𝑎𝑚𝑝𝑒𝑙
dan Dewi, 2019). Besarnya aktivitas antioksidan menurut Sayuti
Pembuatan dan pengukuran aktivitas antioksidan dan Yenrina (2015), dihitung dengan
ekstrak daun sirsak (Annona muricata L.) dan menggunakan rumus.
ekstrak daun pepaya (Carica papaya L.) Abs Kontrol−Abs Sampel
%Aktivitas DPPH =
Sebanyak 25 mg sampel ditimbang kemudian Abs Kontrol
masing-masing dilarutkan dalam labu tentukur x 100%
25 mL dengan metanol, lalu volumenya Selanjutnya hasil perhitungan dimasukkan ke
dicukupkan dengan etanol p.a sampai garis tanda dalam persamaan regresi dengan konsentrasi
(konsentrasi 1000 ppm). Pembuatan larutan uji ekstrak (ppm) sebagai absis (sumbu X) dan nilai
tunggal ekstrak daun sirsak dan ekstrak pepaya. % peredaman (antioksidan) sebagai ordinatnya

127
LUMBUNG FARMASI ; Jurnal Ilmu Kefarmasian ,Vol 3 No 2, Juli 2022
P-ISSN : 2715-5943
E-ISSN : 2715-5277
(sumbu Y). Data absorbansi yang diperoleh evaporator. Prinsip rotary vacum evaporator yaitu
dibuat persamaan regresi linear yang menyatakan proses pemisahan antara senyawa dan pelarutnya
hubungan antara konsentrasi bahan uji (x) dengan dengan adanya pemanasan dan penurunan
aktivitas antioksidan rata-rata (y) dari suatu seri tekanan pada sistem sehingga pelarut dapat
replikasi pengukuran sehingga diperoleh harga menguap pada suhu yang lebih rendah titik
IC50 yaitu konsentrasi bahan uji yang diperlukan didihnya. Hasil karakterisasi dari ekstrak daun
untuk menangkap 50% radikal DPPH selama 30 sirsak (Annona muricata L.) didapatklan berupa
menit. rendemen sebesar 11,43% berbentuk ekstrak
pekat, berwarna hijau kehitaman, berbau khas
Analisis Efektivitas Kombinasi Ekstrak Data dari dan rasa pahit. dan ekstrak daun pepaya (Carica
hasil pengukuran menggunakan alat papaya L.) didapatklan berupa rendemen sebesar
Spektrofotometer UV-Vis dianalis 9,688%berbentuk ekstrak pekat, berwarna
menggunakan perangkat lunak CompuSyn untuk coklat kehitaman, berbau khas dan rasa pahit.
menentukan nilai Combination Index (CI) yang Hasil karakterisasi ekstrak pekat daun sirsak dan
digunakan sebagai parameter interaksi kombinasi daun pepaya ditunjukkan pada Tabel 1 ,Tabel 2
antar kedua ekstrak pada rentang sinergis sampai dan Tabel 3
dengan antagonis, dimana data yang Tabel 1. Nilai rendemen hasil ekstraksi maserasi
dimaksudkan adalah konsentrasi sebagai dosis ekstrak daun sirsak (Annona muricata L.) dan
dan absorbansi sebagai efek pada perangkat lunak ekstrak daun pepaya (Carica papaya L.)
CompuSyn (Chou, 2006) Bobot Berat
Randemen
Sampel sampel Ekstrak
Hasil dan Pembahasan (%) (b/b)
(g) (g)
Hasil ekstraksi maserasi dan karakterisasi Daun
Metode yang digunakan dalam penelitian ini 200 22,869 11,434%
Sirsak
adalah metode ekstraksi maserasi. Penggunaan Daun
metode maserasi ini bertujuan untuk memisahkan 200 19,377 9,688%
Pepaya
senyawa aktif yang terdapat pada sampel (daun
sirsak dan daun pepaya) dengan pelarut etanol Tabel 2. Hasil karakteristik ekstrak daun sirsak
70%. Ekstraksi maserasi terjadi proses difusi, (Annona muricata L.)
dimana larutan dengan konsentrasi rendah akan No Spesifikasi Deskripsi
terdesak keluar. Pelarut etanol 70% yang 1 Rendemen% 11,434%
memiliki konsentrasi lebih tinggi akan masuk ke 2 Bentuk Ekstrak Pekat
dalam inti sel daun sirsak dan daun pepaya
3 Warna Hijau kehitaman
melewati dinding sel sehingga dinding sel dan
membran sel terpecah. Hal ini mengakibatkan 4 Bau Khas
metabolit sekunder dalam sitoplasma yang ada di 5 Rasa Pahit
dalam sel akan keluar dan terlarut dalam pelarut
Tabel 3. Hasil karakteristik ekstrak daun pepaya
etanol 70 % sehingga konsentrasi larutan di
(Carica papaya L.)
dalam sel lebih tinggi dari pada di luar sel dan
No Spesifikasi Deskripsi
terjadi proses difusi (Suriyawati, 2018).
Maserasi merupakan metode ekstraksi 1 Rendemen% 9,688%
dingin yang banyak digunakan dan paling 2 Bentuk Ekstrak Pekat
sederhana dibandingkan metode yang lain, hanya 3 Warna Coklat kehitaman
merendam sampel dalam pelarut yang sesuai. 4 Bau Khas
Sampel dibuat dalam serbuk dalam tujuan 5 Rasa Pahit
memperluas bidang sentuhan antara etanol dan
serbuk simplisia, maka penyaringan akan lebih Pengukuran panjang gelombang serapan
efektif (Suriyawati, 2018) maksimum larutan DPPH (blanko)
Ekstraksi dilakukan 3 kali pengulangan Penentuan aktivitas antioksidan berfungsi untuk
setiap 24 jam sekali untuk mendapatkan ekstrak mengetahui panjang gelombang (λ) yang
yang lebih banyak. Proses penyaringan memiliki serapan tertinggi. Pengukuran sampel
menggunakan corong buchner sehingga didapat harus dilakukan, pada panjang gelombang
residu dan filtrat. Filtrat hasil penyaringan maksimum agar kepekaanya lebih maksimal dan
dipekatkan dengan menggunakan rotary vacum meminimalkan kesalahan. Selain itu, panjang

128
LUMBUNG FARMASI ; Jurnal Ilmu Kefarmasian ,Vol 3 No 2, Juli 2022
P-ISSN : 2715-5943
E-ISSN : 2715-5277
gelombang maksimum untuk perubahan setiap Pengukuran aktivitas antioksidan ekstrak daun
satuan konsentrasi memiliki serapan yang paling sirsak (Annona muricata L.) dan ekstrak daun
besar, bentuk kurva absorbansi datar dan pepaya (Carica papaya L.)
memenuhui hukum Lambert-beer. Radikal Pengujian antioksidan pada sampel dilakukan
DPPH memiliki warna komplementer ungu dan pada panjang gelombang maksimum 517 nm
memberikan absorbansi maksimum pada panjang selama waktu kestabilan dengan variasi
gelombang 515-520 nm (Lailah, 2014). konsentrasi 20 ppm, 40 ppm, 60 ppm, 80 ppm,
Hasil pengukuran serapan maksimum larutan dan 100 ppm. Prinsip metode ini adalah senyawa
DPPH 40 µg/mL dalam etanol p.a dengan DPPH yang tidak bereaksi dengan antioksidan
menggunakan spektrofotometer UV-Visibel. (sisa) akan terbaca sebagai nilai absorbansi pada
Hasil pengukuran menunjukkan bahwa larutan panjang gelombang sinar tampak 517 nm dalam
DPPH dalam etanol p.a menghasilkan serapan pelarut yaitu etanol p.a dan dapat dilihat secara
maksimum sebesar 0,391 pada panjang fisik melalui perubahan warna dari ungu menjadi
gelombang 517 nm. Data hasil pengukuran ungu muda, merah muda atau kuning muda.
panjang gelombang serapan maksimum larutan Larutan kontrol DPPH digunakan pada
DPPH 40 µg/mL dalam etanol p.a dapat dilihat pengukuran potensi antioksidan sebagai
pada Gambar 1 pembanding dalam menentukan potensi
antioksidan sampel (Fajriyatus, 2017). Selain itu,
larutan kontrol berfungsi untuk mengetahui
absorbansi radikal DPPH yang tidak direduksi
oleh sampel. Semakin besar selisih absorbansi,
maka semakin besar aktivitas antioksidan sampel.
Hasil Aktivitas antioksidan ekstrak daun sirsak
dan ekstrak daun pepaya sebagaimana terlihat
pada gambar 2 dibawah ini.
Gambar 1. Spektrum Serapan DPPH 40 ppm

Gambar 2. Aktivitas antioksidan ekstrak ekstrak tungal dan kombinasi daun sirsak (Annona muricata L.)
dan daun pepaya (Carica papaya L.)

Larutan DPPH setelah ditambah dengan masing- banyak senyawa DPPH yang terstabilkan oleh
masing kombinasi ekstrak dan diinkubasi selama senyawa metabolit sekunder yang ada pada
30 menit mengalami perubahan warna, yaitu dari sampel maka akan semakin rendah intensitas
ungu menjadi ungu muda dan kuning muda. warnanya atau memudar sehingga nilai
Perubahan warna yang terjadi dari ungu tua absorbansinya juga semakin kecil, jika absorbansi
menjadi ungu muda menunjukkan adanya rendah maka nilai %aktivitas semakin tinggi
aktivitas antioksidan pada senyawa uji. Semakin (Mabruroh, 2011). Berdasarkan Gambar 2

129
LUMBUNG FARMASI ; Jurnal Ilmu Kefarmasian ,Vol 3 No 2, Juli 2022
P-ISSN : 2715-5943
E-ISSN : 2715-5277
menunjukkan bahwa semakin tinggi konsentrasi radikal bebas dan aktif dalam proses Reactive
sampel, semakin besar kemampuan sampel dalam Oxygen Species (ROS) (Ameliya, et. al., 2018).
menangkal radikal bebas. Hal ini sesuai yang Vitamin C mempunyai peran sebagai senyawa
diutarakan Rahayu dan Facriyah (2010) semakin antioksidan alami dengan aktivitas terlarut dalam
banyak atom hidrogen yang didonorkan oleh air tinggi, tetapi karena sifatnya hidrofilik
senyawa metabolit sekunder pada senyawa sehingga efektivitas dalam menstabilkan lemak
DPPH maka semakin banyak juga reduksi yang dan minyak berkurang (Wijayati, et. al., 2016).
dapat dilakukan terhadap DPPH. Dalam penelitian ini, vitamin C digunakan
Perbandingan variasi formulasi daun sirsak dan sebagai larutan pembanding untuk aktivitas
daun pepaya memberikan pengaruh signifikan antioksidan dengan beberapa variasi konsentrasi
pada aktivitas antioksidan. Hal ini disebabkan yakni 2 ppm, 4 ppm, 6 ppm, 8 ppm, dan 10 ppm.
adanya jumlah kandungan senyawa metabolit Aktivitas antioksidan vitamin C dari vitamin C
sekunder yang berbeda dan berdasarkan Gambar dapat dilihat pada gambar 3 dibawah ini.
2 ekstrak daun sirsak memiliki kandungan
senyawa metabolit sekunder yang lebih banyak
dari pada ekstrak daun pepaya yang ditentukan
dengan nilai IC50. Hal ini sesuai dengan penelitian
yang telah dilakukan oleh Naspiah, Masruhim
dan Fitriani (2013) mengenai uji aktivitas
antioksidan ekstrak daun sirsak dengan
konsentrasi 7,65 ppm, 15,3 ppm, 22,95 ppm,
30,6 ppm, 38,25 ppm diperoleh nilai IC50 berada
dibawah 50 ppm, yaitu 23,6 ppm, dan penelitian
yang dilakukan oleh Bulla, Cunha, dan Nitbani Gambar 3. Aktivitas Antioksidan Vitamin C
(2020) mengenai uji aktivitas antioksida senyawa
alkaloid daun pepaya dengan konsentrasi 25 Hasil ini memperlihatkan bahwa semakin
ppm, 50 ppm, 75 ppm, 100 ppm diperoleh nilai kecil konsentrasi vitamin C maka semakin kecil
IC50 berada dibawah 50 ppm, yaitu 34 ppm. pula persen aktivitas antioksidan yang
Sehingga kombinasi ekstrak dengan formulasi didapatkan. Tetapi ketika nilai suatu aktivitas
daun sirsak lebih banyak, memberikan aktivitas antioksidan yang semakin besar dengan
antioksidan yang kuat sedangkan kombinasi konsentrasi yang besar pula maka komponen
ekstrak dengan formulasi daun sirsak dan daun partikel vitamin C yang dibutuhkan dalam
pepaya sama atau lebih banyak mengandung daun mengoksidasi DPPH sebagai radikal bebas
pepaya cenderung memberikan aktivitas semakin banyak.
antioksidan yang lebih lemah. Hasil persen
aktivitas antioksidan dapat digunakan untuk Perhitungan IC50 ekstrak ekstrak daun sirsak
mengetahui potensi aktivitas antioksidan dalam (Annona muricata L.) dan ekstrak daun pepaya
sampel yang ditunjukkan dengan nilai IC50 (Carica papaya L.) dan Vitamin C
merupakan parameter yang digunakan untuk Salah satu parameter yang telah diperkenalkan
menunjukkan konsentraksi ekstrak uji yang baru-baru ini untuk interpretasi hasil dari metode
mampu menangkal radikal bebas DPPH DPPH adalah nilai IC50. IC50 didefinisikan
sebanyak 50%. Semakin kecil nilai IC50, maka sebagai konsentrasi substrat yang menyebabkan
akan semakin tinggi nilai aktivitas (Widyasanti, hilangnya 50% dari aktivitas DPPH (warna)
Rohdiana, dan Ekatama 2016) (Molyneux, 2004)
Nilai IC50 diperoleh berdasarkan perhitungan
Pengukuran aktivitas antioksidan vitamin C persamaan regresi linier yang didapatkan dengan
Vitamin C yang lebih dikenal dengan nama asam memplot konsentrasi larutan uji dan persen
askorbat adalah suatu nutrien yang sangat penting peredaman DPPH, dengan konsentrasi larutan
untuk kehidupan, untuk menjaga kesehatan dan uji (µg/mL) sebagai absis dan nilai persen
memiliki peranan penting dalam menangkal peredaman sebagai ordinat.
berbagai penyakit serta vitamin yang larut dalam
air. Vitamin C juga merupakan antioksidan
terlarut air paling dikenal yang sangat efektif
dalam menangkal

130
LUMBUNG FARMASI ; Jurnal Ilmu Kefarmasian ,Vol 3 No 2, Juli 2022
P-ISSN : 2715-5943
E-ISSN : 2715-5277
Tabel 4 Hasil persamaan regresi linier dan nilai antioksidan yang sangat kuat dengan nilai IC50
IC50 dari ekstrak daun sirsak tunggal dan ekstrak sebesar 3,365 µg/mL. Perbedaan nilai IC50 pada
daun pepaya tunggal beserta kombinasinya (1:1; masing-masing ekstrak etanol ataupun kombinasi
1:2; 2:1) dan pembanding ekstrak etanol disebabkan oleh adanya distribusi
jenis dan jumlah senyawa metabolit sekunder
IC50 yang bersifat sebagai antioksidan berdasarkan
Larutan uji Kategori
(µg/mL) kepolaran pelarut yang digunakan (Huliselan et
Ekstrak tunggal al., 2015).
11,484 Sangat Kuat
daun sirsak Hasil Analisis Efektivitas Kombinasi Ekstrak
Ekstrak tunggal Nilai Combination Index (CI) adalah ukuran
53,668 Kuat
daun papaya kuantitatif dari tingkat interaksi obat dalam
Kombinasi Ekstrak rentang sinergis dan antagonis untuk menentukan
Daun Sirsak dan titik akhir efek pengukuran tertentu, dimana nilai
25,666 Sangat Kuat
Ekstrak Daun CI < 1, = 1, > 1 mengindikasikan efek sinergis,
Pepaya (1:1) aditif dan antagonis (Chou, 2006). Data dari
Kombinasi Ekstrak aplikasi CompuSyn diperoleh dengan
Daun Sirsak dan mensubtitusikan data hasil pengukuran DPPH
50,305 Kuat
Ekstral Daun dan kombinasi ekstrak dengan alat
Pepaya (1:2) spektrofotometri, yang dimaksudkan konsentrasi
Kombinasi Ekstrak sebagai dosis dan absorbansi sebagai efek
Daun Sirsak dan sehingga didapat nilai CI. Nilai Combination
18,308 Sangat Kuat
Ekstral Daun Index (CI) dari kombinasi ekstrak dengan
Pepaya (2:1) perbandingan 1:1, 1:2 dan 2:1 yang dianalisis
Vitamin C 3,365 Sangat Kuat menggunakan perangkat lunak CompuSyn dapat
dilihat pada Tabel 6
Tabel 5. Tingkat kekuatan antioksidan Table 6. Nilai Combination Index (CI)
No Kategori Konsentrasi (ppm) menggunakan perangkat lunak CompuSyn
1 Sangat Kuat <50 EDS : EDP Nilai CI Deskripsi
2 Kuat 50-100 1:1 0,95 Aditif
3 Sedang 100-250 Sedikit
1:2 1,13
4 Lemah 250-500 antagonis
5 Tidak Aktif >500 Sinergis
2:1 0,830
(Sing, et al., 2017) menengah
Hasil pada Tabel 4 menunjukkan bahwa ekstrak Keterangan:
tunggal, kombinasi ekstrak daun sirsak dan EDS : Ekstrak Daun Sirsak
ekstrak daun pepaya (1:1; 1:2; 2:1) dan EDP : Ekstrak Daun Pepaya
pembanding memiliki aktivitas antioksidan yang CI : Combination Index
berbeda satu dengan yang lain. Ekstrak daun
sirsak tunggal memiliki aktivitas antioksidan yang Tabel 7. Tabel deskripsi efektifitas kualitatif
sangat kuat dengan nilai IC50 11,484 µg/mL, berdasarkan rentang nilai Combination index
ekstrak tunggal daun pepaya memiliki aktivitas (CI)
antioksidan kuat dengan nilai IC50 sebesar 53,668 Rentang
Indeks
µg/mL, kombinasi ekstrak daun sirsak dan Nilai Simbol
Deskripsi
ekstrak daun pepaya dengan perbandingan 1:1 Kombinasi
memiliki aktivitas antioksidan yang sangat kuat Sinergis
<0,10 +++++
dengan nilai IC50 sebesar 25,666 µg/mL, sangat kuat
kombinasi ekstrak daun sirsak dan ekstrak daun 0,10-0,30 Sinergis kuat ++++
pepaya dengan perbandingan 1:2 memiliki 0,30-0,70 Sinergis +++
aktivitas antioksidan yang kuat dengan nilai IC50 Sinergis
0,70-0,85 ++
sebesar 50,305 µg/mL, kombinasi ekstrak daun menengah
sirsak dan ekstrak daun pepaya dengan Sedikit
0,85-0,90 +
perbandingan 2:1 memiliki aktivitas antioksidan Sinergis
yang sangat kuat dengan nilai IC50 sebesar 16,552
µg/mL dan Vitamin C memiliki aktivitas

131
LUMBUNG FARMASI ; Jurnal Ilmu Kefarmasian ,Vol 3 No 2, Juli 2022
P-ISSN : 2715-5943
E-ISSN : 2715-5277
Tabel 7. Tabel deskripsi efektifitas kualitatif antioksidan dari ekstrak etanol daun Pepaya
berdasarkan rentang nilai Combination index namun akan menurunkan aktivitas antioksidan
(CI) ekstrak daun Sirsak.
0,90-1,10 Aditif ± Disarankan kepada peneliti selanjutnya
Sedikit untuk melakukan kombinasi ekstrak daun sirsak
1,10-1,20 - dan ekstrak daun pepaya dengan pelarut yang
antagonis
Antagonis bervariasi serta metode ekstraksi yang bervariasi
1,20-1,45 -- untuk meningkatkan aktivitas antioksidan dari
menengah
1,45-3,30 Antagonis --- kombinasi ekstrak tersebut.
Antagonis
3,30-10, ----
kuat Daftar Pustaka
Antagonis Ameliya, R., Nazaruddin, Handito D. (2018).
>10 ----- Pengaruh Lama Pemanasan Terhadap
sangat kuat
(Chou, 2006) Vitamin C, Aktivitas Antioksidan dan
Sifat Sensoris Sirup Kersen (Muntingia
Kombinasi EDS dan EDP berdasarkan Tabel 6, calabura L.). Pro Food Jurnal Ilmu dan
dapat dilihat bahwa kombinasi EDS dan EDP Teknologi Pangan, 4(1), 289-297.
dengan perbandingan 1:1 menghasilkan nilai CI Arnanda and Nuwarda (2019). Penggunaan
sebesar 0,95, kombinasi EDS dan EDP dengan Radiofarmaka Teknisium-99M Dari
perbandingan 1:2 menghasilkan nlai CI sebesar Senyawa Glutation dan Senyawa
1,13 dan kombinasi EDS dan EDP dengan Flavonoid Sebagai Deteksi Dini Radikal
perbandingan 2:1 menghasilkan nilai CI sebesar Bebas Pemicu Kanker. Farmaka 17(2)
0,830. Berdasarkan hasil analisis dengan aplikasi 236-243
CompuSyn diketahui bahwa kombinasi EDS dan Bulla, Cunha, and Nitbani (2020). Identifikasi
EDP dengan perbandingan (2:1) memberikan dan Uji Aktivitas Antioksidan Senyawa
efek sinergis menengah. Sinergisme adalah efek Alkaloid Daun Pepaya (Carica papaya
kooperatif antioksidan atau antioksidan dengan L.) Kultivar Lokal. Chem. Notes 2020,
senyawa lainnya untuk menghasilkan peningkatan 1(1), 58-68.
aktivitas antioksidan dari jumlah masing-masing Chou, T. C. (2006). Theoretical Basis,
aktivitas antioksidan. Pada kombinasi EDS dan Experimental Design, and
EDP (1:2) memberikan efek sedikit antagonis, Computerized Simulation of Synergism
pengaruh sedikit antagonis yang berarti and Antagonism in Drug Combination
memberikan efek penurunan terhadap aktivitas Studies. Pharmacol Rev. Vol. 58(3) :
antioksidannya dalam meredam radikal bebas Hal. 621-681.
DPPH sedangkan pada kombinasi EDS dan Fajriyatus S, D. 2017. Uji aktivitas antioksidan
EDP (1:1) memberikan efek aditif bila kombinasi ekstrak rimpang kunyit putih
dikombinasikan yang berarti penggunaan kedua (Curcuma longa L.). dan (Lophatherum
ekstrak tersebut secara bersamaan dengan gracile B.) menggunakan metode DPPH
perbandingan 1:1 memiliki pengaruh serta identifikasi golongan senyawa
peningkatan aktivitas antioksidannya dari salah aktifnya. Skripsi. Malang: Jurusan Kimia
satu atau kedua ekstrak yang dikombinasikan Fakultas Sains dan Teknologi UIN
(Hidayat, et. al., 2014). Maliki Malang.
Haeria. (2013). Penetapan Kadar Flavonoid
Simpulan dan Saran Total dan Uji Daya Antioksidan
Berdasarkan hasil penelitian yang diperoleh, Ekstrak Etanol Daun Ungu
dapat disimpulkan bahwa kombinasi ekstrak (Graptophyllum pictum L .) Griff). JF
etanol daun Sirsak (Annona muricata L.) dan FIK UINAM, 1(1), 1–9.
daun Pepaya (Carica papaya L.) mempunyai Hidayat, M., Soeng, S., Prahastuti, S., Patricia, T.
aktivitas antioksidan dengan nilai IC50 H., dan Yonathan, K. A. (2014).
perbandingan (1:1) sebesar 25.639 μg/mL, (1:2) Aktivitas Antioksidan dan
Antitrigliserida Ekstrak Tunggal
sebesar 50.661 μg/mL dan (2:1) sebesar 16,561
Kedelai, Daun Jati Belanda serta
μg/mL. Seri kombinasi (2:1) ekstrak etanol daun
Kombinasinya. Bionatura-Jurnal Ilmu-
Sirsak (Annona muricata L.) dan daun Pepaya
(Carica papaya L) meningkatkan aktivitas

132
LUMBUNG FARMASI ; Jurnal Ilmu Kefarmasian ,Vol 3 No 2, Juli 2022
P-ISSN : 2715-5943
E-ISSN : 2715-5277
ilmu Hayati dan Fisik. Vol. 16 (2) : Hal. Buah-buahan di Indonesia. Jurnal
89-94. Agrotek Indonesia. Vol. 2(1) : Hal.34 –
Huliselan, Y., dan Defny S.W.Aktivitas 38
Antioksidan Ekstrak Etanol, Etilasetat, Ramadhan, E & Sudarsono. (2013).
dan n-Heksan dari Daun Sesewanua Penangkapan Radikal 2, 2 Dipenil - 1 -
(Clerodendron Squamatum Vahl.). Pikril Hidrazil (DPPH) Buah Pepaya
Pharmacon Jurnal Ilmiah (Carica pepaya L) Tua Dan Muda.
Farmasi2015;4(3):155-163. Jurnal Tradisional Medicine. Volume
Kementerian Kesehatan RI. (2019). Beban 18 (3): Halaman 167 – 172.
kanker di Indonesia. Jakarta : Kemenkes Salim, R. (2018). Uji Aktivitas Antioksidan
RI. Infusa Daun Ungu Dengan Metoda
Lailah, N., 2014. Uji Aktivitas Antioksidan dan DPPH (1,1- diphenil- 2-picrylhidrazil).
Fitokimia Fraksi Etil Asetat, Kloroform, Jurnal Katalisator. 3(2), 153-161.
dan n-heksana Ekstrak Metanol Alga Sayuti, K & Yenrina, R., (2015).
Coklat. Skripsi. Malang : UIN Malang Antioksidan Alami dan Sintetik.
Mabruroh, I.A. 2011 Uji Aktivitas Antioksidan Padang : Andalas University Press.
Estrak Tanin dari Daun Rumput Bambu Hal. 32-38.
(Lophaterum gracile B.) dan Sinala, S. dan Dewi S.T.R. (2019). Penentuan
Identifikasinya.Skripsi. Malang: Jurusan Aktivitas Antioksidan Secara In Vitro
Kimia Fakultas Sains dan Teknologi Dari Ekstrak Etanol Propolis Dengan
UIN Maliki Malang. Metode DPPH (1,1-Difenil-2-
Mardiana L. (2012). Daun Ajaib Tumpas Pikrilhidrazil). Media Farmasi, XV(1),
Penyakit. Cetakan Pertama. Jakarta : 91-96. DOI:
Penebar Swadaya. https://doi.org/10.32382/mf.v15i1.8
Molyneux, P. (2004). The Use Of The Stable 20.
Frre Radicals Diphenylpicrylhydrazyl Suryawati, N., (2018). Uji aktivitas antioksidan
(DPPH) For Estimating Antioxidant ekstrak etanol 96% kombinasi kunyit
Activity. Songklanakarin Journal of putih (Curcuma Zedoaria Rosc.,) dan
Science Technology, 26(2), 211-219. buah pare (Momordica Charantia L.,)
Naspiah, Nisa, Muhammad Amir Masruim, & menggunakan metode DPPH (1,1-
Victoria Yulita Fitriani., (2013). Uji Difenil-2- Pikrilhidrazil). Skripsi.
Antioksidan Ekstrak Daun Sirsak Malang : Fakultas sains dan teknologi
(Annona Mucrita Linn) Terhadap UIN Maulana Malik Ibrahim Malang
DPPH (1-1-Diphenyl-2- Susanty dan Bachmid F. (2016). Perbandingan
Picrylhydrazil). Indonesian Journal of Metode Ekstraksi Maserasi dan Refluks
Applied Sciences” 3(2): 62–65. terhadap Kadar Fenolik dari Ekstrak
Nurisyah, Asyikin, A., Cartika, H. (2020). Tongkol Jagung (Zea mays L.). Jurnal
Aktivitas Antioksidan Krim Ekstrak Etil KONVERSI, 5(2), 87 -93.
Asetat Kulit Jeruk Nipis (Citrus Widyasanti, Rohdiana, and Ekatama (2016).
aurantifolia) Yang Ditetapkan Dengan Aktivitas Antioksidan Ekstrak Teh
Metode DPPH. Media Farmasi, Putih (Camellia sinensis) dengan
XVI(2), 215-221. DOI: Metode DPPH (2,2 Difenil-1-
https://doi.org/10.32382/mf.v16i2.1 Pikrilhidrazil). Fortech 1(1) 1-9.
81 8 Wijayati, N., Rohmah, S.A., Supartono. (2016).
Phaniendra, A., D. B. Jestadi and L. Periyasamy. Sintesis Ester-C Sebagai Senyawa
2015. Free Radicals: Properties, Sources, Antioksidan Menggunakan Biokatalis
Targets, and Their Implication in Various Enzim Lipase/Zeolit Alam. Journal
Diseases. Indian J Clin Biochem, 30(1), Kimia Riset, 1(1), 7-13.
pp. 11-26.
Rahmi, H., (2017). Review : Aktivitas
Antioksidan dari Berbagai Sumber

133

Anda mungkin juga menyukai