Anda di halaman 1dari 1

Besarnya peranan birokrasi ini terbukti dengan diberikannya Jalur B untuk birokrasi dalam struktur

organisasi Golkar. Politisasi atas birokrasi di masa Orde Baru ini kembali telah menghambat optimalisasi
peranan birokrasi untuk menjadi pelayan masyarakat. Berlakukan loyalitas tunggal (monoloyatitas)
birokrasi terhadap Golkar, tak dapat terhindarkan karena aturan-aturan formal yang menghendakinya.
Pada tahun 1967, ditetapkan SK Mendagri yang mengharuskan penyaluran aspirasi birokrasi pada
Golkar. Hal ini dipertegas dengan Peraturan Pemerintah No. 12 tahun 1969 yang menjelaskan
pemberhentian wakil golongan karya dalam DPR tingkat I dan II yang berafilisasi dengan partai politik
dan diganti dengan wakil dari Golkar. Larangan PNS untuk memasuki organisasi partai politik juga
ditetapkan dengan Peraturan Pemerintah No. 6 Tahun 1970. Hal ini kemudian diperkuat dengan
Undang-Undang No. 3 Tahun 1975 tentang Partai Politik dan Golkar yang menjelaskan bahwa PNS boich
menjadi anggota partai politik dan Golkar atas izin atasannya. Peraturan tersebut jelas menutup jalur
politisasi yang akan dilakukan partai politik terhadap birokrasi, namun membuka lebar politisasi
birokrasi oleh Golkar. Untuk mobilisasi dukungan ini ditetapkan KORPRI sebagai satu-satunya wadah
pembinaan PNS di luar kedinasan.

Anda mungkin juga menyukai