PKL Laporan Sandi
PKL Laporan Sandi
SISTEM PENGISIAN
NIS :
SHENDI SAPUTRA
Menyutujui
- -
Nip Nip
Menyutuju
Nip Nip
PENGESAHAN
SISTEM PENGISIAN
Telah di sahkan:
DI :
Tanggal :
Oleh:
……………………………… …………………………………….
NPY NPY
MENGETAHUI
…………………………………………….
KATA PENGANTAR
Terlebih dahuli kami panjatkan puji dan syukur kehadirat Allah swt karena rahmat
laporan kegiatan (prakerin) prakerin kerja lapangan ini dengan tepat waktu.
Sholawat serta Salam semoga selalu tercurahkan kepada junjungan kita nabi
1.............................
2..............................
3...............................
Semoga laporan ini bermanfaat bagi semua pihak terutama bagi penyusun
TEGAL.........,......................,2022
SHENDI SAPUTRA
NIP :
DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL..................................................................................................i
HALAMAN PERSETUJUAN.....................................................................................ii
HALAMAN PENGESAHAN......................................................................................iii
DAFTAR ISI..............................................................................................................v
DAFTAR GAMBAR……..............................................................................................vi
BAB I PENDAHULUAN…………………………………………………………………….………………1
B. IDENTIFIKASI MASALAH……………………………………………………………………..1
C. BATAS MASALAH……………………………………………………………………………….1
A. PENGERTIAN…………………………………………………………………………………..2
B. PRINSIP KERJA………………………………………………………………………………..2
C. KLARIFIKASI…………………………………………………………………………………….4
A. WAKTU PELAKSANAAN…………………………………………………………………..7
C. PROSES PERBAIKAN…………………………………………………………………………11
BAB IV PENUTUP………………………………………………………………………………………….14
A. KESIMPULAN………………………………………………………………………………….15
B. SARAN…………………………………………………………………………………………….16
DAFTAR GAMBAR
GAMBAR 2.1………………………………………………………………………………………………………..5
GAMBAR 2.2………………………………………………………………………………………………………..6
GAMBAR 2.3………………………………………………………………………………………………………..7
GAMBAR 2.4………………………………………………………………………………………………………..8
GAMBAR 2.5………………………………………………………………………………………………………..9
GAMBAR 2.6………………………………………………………………………………………………………..9
GAMBAR 2.7………………………………………………………………………………………………………..10
GAMBAR 2.8……………………………………………………………………………………………………….11
GAMBAR 2.9……………………………………………………………………………………………………….12
GAMBAR 2.10……………………………………………………………………………………………………..13
GAMBAR 2.11……………………………………………………………………………………………………..14
BAB I
PENDAHULUAN
Pemeliharaan sistem pengisian pada baterai sangatlah penting di dalam kendaraan bermotor, maka
dari itu penulis ingin mempelajari lebih dlam lagi tentang pemeliharaan sistem pengisian pada baterai.
Penulis ingin semua pemilik kendaraan atau semua orang bias paham tentang sistem pengisian baterai
agar dalam berkendara menjadi lebih nyaman dan tidak terganggu.
Sistem pengisian baterai sangat butuh pemeliharaan agar dapat bekerja dengan baik selain itu
baterai kadang – kadang disepelekan karena mudahnya dalam perawatan. Komponen-komponen sistem
pengisian perlu diperhatikan karena mudah rusak komponennya.
B. Identifikasi Masalah
Dari latar belakang di atas dapat kita sampaikan beberapa masalah yang kita sering terjadi pada
sistem pengisian sebagai berikut :
C. Batasan Masalah
Mengingat banyaknya bantuk dan teknik dalam perawatan kendaraan serta keterbatasan waktu
dan biaya yang tidak memungkinkan penulis menguraikan secara keseluruhan, maka dalam penulisan
laporan ini penulis hanya dapat membahas tentang pemeliharaan sistem pengisian.
BAB II
KAJIAN TEORI
A. Pengertian
Sistem pengisian merupakan sistem yang mempunyai fungsi menyediakan atau menghasilkan arus
listrik yang nantinya akan dimanfaatkan oleh komponen kelistrikan pada kendaraan dam sekaligus
mengisi ulang arus pada baterai.
Baterai pada kendaraan merupakan sumber arus listrik . arus searah sifat muatannya adalah akan
habis jika dipakai terus secara kontinu. Padahal keperluan arus listrik bagi perlengkapan kendaraan
adalah setiap saat. Utamanya akan banyak dihabiskan oleh sistem stater muatan listrik baterai akan
berkurang bahkan habis apabila komponen kelistrikan kendaraan dihidupkan saat mesin mati. Demikian
agar baterai selalu siap pakai dalam arti muatannya penuh. Maka harus ada suatu sistem yang dapat
mengisi ulang muatan. Nah sistem pengisian inilah yang dapat mempunyai fungsi tersebut. Sistem
pengisian berkerja pabila mesin dalam keadaan berputar selam mesin hidup sistem pengisian yang akan
mempunyai arus listrik bagi semua komponen kelistrikan yang ada.
B. Prinsip Kerja
Bila kunci kontak dalam posisi on, arus dari baterai akan mengalir ke rotor dan merangsang rotor
coil, pada waktu yang sama arus baterai juga mengalir ke lampu pengisian (CHG) dan akibatnya lampu
menjadi menyala on.
C. Klasifikasi
· Putaran lambat
- Tegangan netral
- Tegangan ke baterai
· Putaran sedang
- Tegangan netral
- Tegangan yang keluar (out put voltage)
- Tegangan ke baterai
· Putaran cepat
- Tegangan netral
- Tegangan ke baterai
Ø Putaran lambat
a. Tegangan netral
B Alt -> B reg -> P2 Voltage relay -> Po Voltage relay ->voltage reg -> E Alt -> Massa
B Alt -> B reg -> fuse -> 10 switch -> 10 reg -> P1 V.Reg -> P10 Volt Reg -> terminal F Reg -> F. Alt ->
Slip Ring -> Rotor coil -> rotor coil -> E. Alt -> Massa
d. Tegangan ke baterai
Ø Putaran Sedang
a. Tegangan netral
B Alt -> B reg -> fuse -> 10 switch -> 10 reg -> P1 V.Reg -> P10 Volt Reg -> terminal F Reg -> F. Alt ->
Slip Ring -> Rotor coil -> rotor coil -> E. Alt -> Massa
d. Tegangan ke baterai
Ø Putaran Sedang
a. Tegangan netral
B Alt -> B reg -> P2 Voltage relay -> Po Voltage relay ->voltage reg -> E Alt -> Massa
B Alt -> B reg -> fuse -> 10 switch -> 10 reg -> P1 V.Reg -> P10 Volt Reg -> terminal F Reg -> F. Alt ->
Slip Ring -> Rotor coil -> rotor coil -> E. Alt -> Massa
d. Tegangan ke baterai
PEMBAHASAN
A. Alternator
Alternator adalah suatu komponen dari mesin yang biasa disebut sebagai dinamocas. Alternator
berguna menstabilkan arus baterai agar penyediaan arus oleh baterai bisa menyuplai kesegala
komponen yang membutuhkan energy listrik.
Alternator menghasilkan arus bolak balik. Alternator menyuplai kebutuhan listrik sewaktu mesin
hidup, tetapi apabila jumlah pemakaian listrik sewaktu mesin hidup, tetapi apabila jumlah pemakaian
listrik lebih besar dari pada yang dihasilkan alternator maka baterai ikut memakai beban kelistrikan
tersebut.
Gambar 1 Alternator
B. Komponen
- Pully
- Stator
- Rotor
- Rectifier
- Fan
- Bearing
- Rotor coil
- Kutub
- Slip ring
- Brus carbon
· Pully
Pully berfungsi meneruskan putaran mesin ke alternator dan membuat perbandingan putaran
antara putaran mesin dan alternator
Gambar 2 pully
· Startor
Startor berfungsi untuk membangkitkan tegangan bolak-balik. Startor terdiri dari startor core (inti)
dan kemampuan startor dan diletakan pada frame depan dan belakang, startor core dibuat dari
beberapa lapis plat besi tipis dan mempunyai alur pada bagian dalamnya untuk mendapatkan kumparan
starter.
Gambar 3 startor
· Rotor
Rotor berfungsi sebagai pembangkit medan magnet. Rotor terdiri dari inti kutub, kompnen medan,
slip ring, poros, dan lain-lain.
Gambar 4. Rotor
· Rectifier
Rectifier berfungsi untuk menyearahkan arus listrik, terdiri dari 6 dan 8 diode. Diode hanya dapat
dialiri arus listrik secara satu arah saja. Prinsip diode inilah yang digunakan untuk mengubah arus AC
yang dibangkitkan di kumparan startor menjadi arus DC.
Gambar 5. Rectifier
· Fan
Gambar 6. Fan
· Bearing
Bearing berfungsi untuk memperhalus putaran rotor sehingga rotor lebih tahan lama digunakan.
Gambar 7. Bearing
· Rotor Coil
Gambar 9. Kutub
· Slip Ring
Slip Ring terletak di dalam rotor. Slip ring ada dua yaitu slip ring negatif dan slip ring positif. Slip ring
berfungsi sebagai terminal kumparan rotor.
· Carbon Brush
Carbon Brush berfungsi sebagai penyuplai arus ke listrik ke rotor untuk menghasilkan kemagnetan
dan mengalirkan arus ke kumparan rotor melalui slip ring.
1. Solder gulungan startor dengan diode-diode sesuai rangkaian kemudian masukan startor
pada rumah belakang dan pasang plat diode-diode. Jaga gulungan startor dari benturan benda keras.
2. Control isolasi plat diode positif dengan lampu control dan bersihkan sisa-sisa timah
penyolderan.
3. Pasang bantalan pada rotor dengan di press mengunakan alat khusus (beri oli supaya
pengoprasian mudah dan pasang bantalan dengan rotor pada rumah depan)
4. Tahan sikat-sikat dengan batang khusus (kawat las) supaya tidak patah saat unit rumah
depan dengan unit rumah belakang di rakit.
5. Rakit unit rumah depan dan unit belakang dengan posisi yang betul dan baut pengikat
rumah.
6. Langkah terakhir control kondisi mekanis alternator, tidak boleh ada suara berisik, macet
atau longgar.
BAB IV
PENUTUP
Semoga laporan ini dapat menambah pengetahuan bagi penulis dan pembaca yang budiman dan
apabila masih ada kekurangan ataupun kegagalan dari laporan ini penulis sangat mengharapkan maaf
dan saran pembaca.
A. Kesimpulan
Dari data-data dan informasi yang dikumpulkan oleh penulis yang kemudian diuraikan dalam
bentuk bab demi bab maka penulis mengambil kesimpulan sebagai berikut.
1. Dengan cara mengikuti praktek Industri para siswa dapat membandingkan antara teori
sekolah dan bengkel.
2. Pengendara menjadi tidak nyaman apabila suatu sistem pengisian baterai salah satunya tidak
bekerja dengan baik
3. Tujuan praktek kerja Industri adalah menambahkan wawasan kreatifitas dan menambahkan
potensi siswa di bidang perotomotifan, serta menambah disiplin siswa dalam menyelesaikan tugas
sekolah. Juga menerapkan bentuk siswa yang memiliki etos kerja yang tinggi.
B. Saran
Dengan selesainya seluruh rangkaian kegiatan Praktek Kerja Industri (Prakerin) penulis memberikan
beberapa saran, yaitu :
1. Agar kompetensi siswa pendidikan dan pelatihan (siswa) semakin baik. Sebaliknya waktu
pelaksanaan Praktek Kerja Industri (prakerin) diperpanjang
2. Untuk mencari tempat pelaksanaan kegiatan Praktek Kerja Industri (Prakerin) siswa sebaiknya
berusaha seawall mungkin karena pada saat bersamaan siswa dari sekolah lain sedang mencari tempat.