Anda di halaman 1dari 23

LAPORAN

PRAKTIK KERJA LAPANGAN (PKL)

SISTEM PENGISIAN

DI BENGKEL “TOWER” PEMALANG

Di susun sebagai salah satu syarat menempuh ujian srkolah

Tahun ajaran 2022/2023

NAMA : SHENDI SAPUTRA

NIS :

PROGRAM KEAHLIAN : TEKNIK KENDARAAN RINGAN

YAYASAN PENDIDIKAN BHAKTI PRAJA TEGAL

SMK BHAKTI PRAJA SURADADI


PERSETUJUAN

LAPORAN PRAKTEK KERJA LAPANGAN

D I BENGKEL “TOWER” PEMALANG

yang di persiapkan dan di susun oleh :

SHENDI SAPUTRA

Di setujui untuk melaksanakan seniar pakerin

Di hadapan dewan penguji

Menyutujui

Pembimbing DU/DI Guru pembimbing

- -

PUR TUBAGUS ANIQ H,S PD

Nip Nip

Menyutuju

KEPALA SMK BHAKTI PRAJA PEMIMPIN / MENEGET DU/DI

BADRUS ZAMAN S PUR

Nip Nip
PENGESAHAN

LAPORAN PRAKTEK KERJA LAPANGAN (PKL) DENGAN JUDUL

SISTEM PENGISIAN

Yang di laksanakan di bengkel “TOWER” Pemalang Tahun 2022

Telah di sahkan:

DI :

Tanggal :

Oleh:

Pemimpin DU/DI Ketua PKL

PUR IRHAS HUSEIN A.MD.T

……………………………… …………………………………….

NPY NPY

MENGETAHUI

Kepala SMK BHAKTI PRAJA SURADADI

BADRUS ZAMAN S.P.D

…………………………………………….
KATA PENGANTAR

Terlebih dahuli kami panjatkan puji dan syukur kehadirat Allah swt karena rahmat

Dan hidayatnya sehinggapenyusun di beri kemampuan untuk menyelesaikan

laporan kegiatan (prakerin) prakerin kerja lapangan ini dengan tepat waktu.

Sholawat serta Salam semoga selalu tercurahkan kepada junjungan kita nabi

Muhammad saw Beserta keluarga serta para sahabatnya.

Laporan ini di susun dengan tujuan sebagai pertanggung jawaban telah

Dilaksanakan praktek kerja lapangan yang di lakukan di bengkel

DWI JAYA SURADADI SELAMA Tiga Bulan.

Kegiatan praktek ini di maksudkan agar siswa mendapatkan suatu

Bekal dalam memasuki jenjang dunia kerja. Penyusun pun

Menyadari bahwa kegiatan praktek kerja lapangan ini tidak akan

Berjalan dengan baik apabila hanya di dasari atas keahlian dan

Kemampuan penyusun tetapi juga berkat adanya bimbingan dorongan

Motifasi dari semua pihak di antaranya :

1.............................

2..............................

3...............................

Semoga laporan ini bermanfaat bagi semua pihak terutama bagi penyusun

Penyusun sangat mengharapkan saran dan kritik yang bersifat membangun

Demi kesempurnaan laporan ini.


Akhir kata penyusun mengucapkan trimakasih.

TEGAL.........,......................,2022

SHENDI SAPUTRA

NIP :
DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL..................................................................................................i

HALAMAN PERSETUJUAN.....................................................................................ii

HALAMAN PENGESAHAN......................................................................................iii

KATA PENGANTAR ................................................................................................iv

DAFTAR ISI..............................................................................................................v

DAFTAR GAMBAR……..............................................................................................vi

BAB I PENDAHULUAN…………………………………………………………………….………………1

A. LATAR BELAKANG MASALAH………………………………………………………………1

B. IDENTIFIKASI MASALAH……………………………………………………………………..1

C. BATAS MASALAH……………………………………………………………………………….1

BAB II LANDASAN TEORI……………………………………………………………………………….2

A. PENGERTIAN…………………………………………………………………………………..2

B. PRINSIP KERJA………………………………………………………………………………..2

C. KLARIFIKASI…………………………………………………………………………………….4

BAB III PEMBAHASAN………………………………………………………………………………….5

A. WAKTU PELAKSANAAN…………………………………………………………………..7

B. ALAT DAN BAHAN ………………………………………………………………………….9

C. PROSES PERBAIKAN…………………………………………………………………………11

BAB IV PENUTUP………………………………………………………………………………………….14

A. KESIMPULAN………………………………………………………………………………….15

B. SARAN…………………………………………………………………………………………….16
DAFTAR GAMBAR

GAMBAR 2.1………………………………………………………………………………………………………..5

GAMBAR 2.2………………………………………………………………………………………………………..6

GAMBAR 2.3………………………………………………………………………………………………………..7

GAMBAR 2.4………………………………………………………………………………………………………..8

GAMBAR 2.5………………………………………………………………………………………………………..9

GAMBAR 2.6………………………………………………………………………………………………………..9

GAMBAR 2.7………………………………………………………………………………………………………..10

GAMBAR 2.8……………………………………………………………………………………………………….11

GAMBAR 2.9……………………………………………………………………………………………………….12

GAMBAR 2.10……………………………………………………………………………………………………..13

GAMBAR 2.11……………………………………………………………………………………………………..14
BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah

Pemeliharaan sistem pengisian pada baterai sangatlah penting di dalam kendaraan bermotor, maka
dari itu penulis ingin mempelajari lebih dlam lagi tentang pemeliharaan sistem pengisian pada baterai.
Penulis ingin semua pemilik kendaraan atau semua orang bias paham tentang sistem pengisian baterai
agar dalam berkendara menjadi lebih nyaman dan tidak terganggu.

Sistem pengisian baterai sangat butuh pemeliharaan agar dapat bekerja dengan baik selain itu
baterai kadang – kadang disepelekan karena mudahnya dalam perawatan. Komponen-komponen sistem
pengisian perlu diperhatikan karena mudah rusak komponennya.

B. Identifikasi Masalah

Dari latar belakang di atas dapat kita sampaikan beberapa masalah yang kita sering terjadi pada
sistem pengisian sebagai berikut :

C. Batasan Masalah

Mengingat banyaknya bantuk dan teknik dalam perawatan kendaraan serta keterbatasan waktu
dan biaya yang tidak memungkinkan penulis menguraikan secara keseluruhan, maka dalam penulisan
laporan ini penulis hanya dapat membahas tentang pemeliharaan sistem pengisian.
BAB II

KAJIAN TEORI

A. Pengertian

Sistem pengisian merupakan sistem yang mempunyai fungsi menyediakan atau menghasilkan arus
listrik yang nantinya akan dimanfaatkan oleh komponen kelistrikan pada kendaraan dam sekaligus
mengisi ulang arus pada baterai.

Baterai pada kendaraan merupakan sumber arus listrik . arus searah sifat muatannya adalah akan
habis jika dipakai terus secara kontinu. Padahal keperluan arus listrik bagi perlengkapan kendaraan
adalah setiap saat. Utamanya akan banyak dihabiskan oleh sistem stater muatan listrik baterai akan
berkurang bahkan habis apabila komponen kelistrikan kendaraan dihidupkan saat mesin mati. Demikian
agar baterai selalu siap pakai dalam arti muatannya penuh. Maka harus ada suatu sistem yang dapat
mengisi ulang muatan. Nah sistem pengisian inilah yang dapat mempunyai fungsi tersebut. Sistem
pengisian berkerja pabila mesin dalam keadaan berputar selam mesin hidup sistem pengisian yang akan
mempunyai arus listrik bagi semua komponen kelistrikan yang ada.

B. Prinsip Kerja

Bila kunci kontak dalam posisi on, arus dari baterai akan mengalir ke rotor dan merangsang rotor
coil, pada waktu yang sama arus baterai juga mengalir ke lampu pengisian (CHG) dan akibatnya lampu
menjadi menyala on.

C. Klasifikasi

Sistem pengisian dibedakan menjadi 3 yaitu :

· Putaran lambat

- Tegangan netral

- Tegangan yang keluar (out put voltage)

- Tegangan yang menuju ke rotor coil

- Tegangan ke baterai

· Putaran sedang

- Tegangan netral
- Tegangan yang keluar (out put voltage)

- Tegangan yang menuju ke rotor coil

- Tegangan ke baterai

· Putaran cepat

- Tegangan netral

- Tegangan yang keluar

- Tegangan yang menuju ke rotor coil

- Tegangan ke baterai

Ø Putaran lambat

a. Tegangan netral

N Alt -> N.reg. Voltage relay -> E Reg -> massa

Akibatnya timbul kemagneten ke relay

b. Tegangan yang keluar

B Alt -> B reg -> P2 Voltage relay -> Po Voltage relay ->voltage reg -> E Alt -> Massa

Akibatnya voltage reg timbul kemagnetan

c. Tegangan yang menuju rotor coil

B Alt -> B reg -> fuse -> 10 switch -> 10 reg -> P1 V.Reg -> P10 Volt Reg -> terminal F Reg -> F. Alt ->
Slip Ring -> Rotor coil -> rotor coil -> E. Alt -> Massa

d. Tegangan ke baterai

Ø Putaran Sedang

a. Tegangan netral

N Alt -> N.reg. Voltage relay -> E Reg -> massa

Akibatnya timbul kemagneten ke relay

b. Tegangan yang keluar


B Alt -> B reg -> P2 Voltage relay -> Po Voltage relay ->voltage reg -> E Alt -> Massa

Akibatnya voltage reg timbul kemagnetan

c. Tegangan yang menuju rotor coil

B Alt -> B reg -> fuse -> 10 switch -> 10 reg -> P1 V.Reg -> P10 Volt Reg -> terminal F Reg -> F. Alt ->
Slip Ring -> Rotor coil -> rotor coil -> E. Alt -> Massa

d. Tegangan ke baterai

B Alt -> B reg -> Baterai -> beban

Ø Putaran Sedang

a. Tegangan netral

N Alt -> N.reg. Voltage relay -> E Reg -> massa

Akibatnya timbul kemagneten ke relay

b. Tegangan yang keluar

B Alt -> B reg -> P2 Voltage relay -> Po Voltage relay ->voltage reg -> E Alt -> Massa

Akibatnya voltage reg timbul kemagnetan

c. Tegangan yang menuju rotor coil

B Alt -> B reg -> fuse -> 10 switch -> 10 reg -> P1 V.Reg -> P10 Volt Reg -> terminal F Reg -> F. Alt ->
Slip Ring -> Rotor coil -> rotor coil -> E. Alt -> Massa

d. Tegangan ke baterai

B Alt -> B reg -> Baterai -> beban


BAB III

PEMBAHASAN

A. Alternator

Alternator adalah suatu komponen dari mesin yang biasa disebut sebagai dinamocas. Alternator
berguna menstabilkan arus baterai agar penyediaan arus oleh baterai bisa menyuplai kesegala
komponen yang membutuhkan energy listrik.

Alternator menghasilkan arus bolak balik. Alternator menyuplai kebutuhan listrik sewaktu mesin
hidup, tetapi apabila jumlah pemakaian listrik sewaktu mesin hidup, tetapi apabila jumlah pemakaian
listrik lebih besar dari pada yang dihasilkan alternator maka baterai ikut memakai beban kelistrikan
tersebut.

Gambar 1 Alternator

B. Komponen

- Pully

- Stator

- Rotor

- Rectifier

- Fan

- Bearing
- Rotor coil

- Kutub

- Slip ring

- Brus carbon

· Pully

Pully berfungsi meneruskan putaran mesin ke alternator dan membuat perbandingan putaran
antara putaran mesin dan alternator

Gambar 2 pully

· Startor

Startor berfungsi untuk membangkitkan tegangan bolak-balik. Startor terdiri dari startor core (inti)
dan kemampuan startor dan diletakan pada frame depan dan belakang, startor core dibuat dari
beberapa lapis plat besi tipis dan mempunyai alur pada bagian dalamnya untuk mendapatkan kumparan
starter.
Gambar 3 startor

· Rotor

Rotor berfungsi sebagai pembangkit medan magnet. Rotor terdiri dari inti kutub, kompnen medan,
slip ring, poros, dan lain-lain.

Gambar 4. Rotor
· Rectifier

Rectifier berfungsi untuk menyearahkan arus listrik, terdiri dari 6 dan 8 diode. Diode hanya dapat
dialiri arus listrik secara satu arah saja. Prinsip diode inilah yang digunakan untuk mengubah arus AC
yang dibangkitkan di kumparan startor menjadi arus DC.

Gambar 5. Rectifier

· Fan

Fan berfungsi untuk mendinginkan seluruh komponen-komponen bagian dalam alternator.

Gambar 6. Fan
· Bearing

Bearing berfungsi untuk memperhalus putaran rotor sehingga rotor lebih tahan lama digunakan.

Gambar 7. Bearing

· Rotor Coil

Rotor Coil berfungsi untuk membangkitkan pengapian

Gambar 8. Rotor Coil


· Kutub

Kutub berfungsi sebagai kutub magnet

Gambar 9. Kutub
· Slip Ring

Slip Ring terletak di dalam rotor. Slip ring ada dua yaitu slip ring negatif dan slip ring positif. Slip ring
berfungsi sebagai terminal kumparan rotor.

Gambar 10. Slip Ring

· Carbon Brush

Carbon Brush berfungsi sebagai penyuplai arus ke listrik ke rotor untuk menghasilkan kemagnetan
dan mengalirkan arus ke kumparan rotor melalui slip ring.

Gambar 11. Carbon brush


C. Pembongkaran Alternator

1. Beka baut tutup cover belakang alternator

2. Buka baut pengikat bagian depan dan belakang

3. Buka baut regulator

4. Buka regulator dan carbon brush

5. Buka startor dan cover belakang

6. Buka baut pully

8. Buka pully, fan, bearing dan rotor dari cover depan

D. Pemeriksaan Alternator Regulator

1. Lepaskan penutup alternator regulator

2. Periksa permukaan titik kontak apabila ada pencemaran bersihkan permukaan

3. Apabila titik kontak tidak ada kerusakan, lepaskan regulator

4. Periksa resistansi antar terminal, pastikan restansi

5. Periksa hubungan tiap terminal batrai menggunakan Avometer.


E. Pemasangan Alternator

1. Solder gulungan startor dengan diode-diode sesuai rangkaian kemudian masukan startor
pada rumah belakang dan pasang plat diode-diode. Jaga gulungan startor dari benturan benda keras.

2. Control isolasi plat diode positif dengan lampu control dan bersihkan sisa-sisa timah
penyolderan.

3. Pasang bantalan pada rotor dengan di press mengunakan alat khusus (beri oli supaya
pengoprasian mudah dan pasang bantalan dengan rotor pada rumah depan)

4. Tahan sikat-sikat dengan batang khusus (kawat las) supaya tidak patah saat unit rumah
depan dengan unit rumah belakang di rakit.

5. Rakit unit rumah depan dan unit belakang dengan posisi yang betul dan baut pengikat
rumah.

6. Langkah terakhir control kondisi mekanis alternator, tidak boleh ada suara berisik, macet
atau longgar.
BAB IV

PENUTUP

Dengan terselesainya penulisan laporan ini penulis mengucapkan syukur Alhamdulillah


hirobbil’alamiin. Walaupun dengan hasil yang tidak begitu baik penulis masih dalam tahap belajar.

Semoga laporan ini dapat menambah pengetahuan bagi penulis dan pembaca yang budiman dan
apabila masih ada kekurangan ataupun kegagalan dari laporan ini penulis sangat mengharapkan maaf
dan saran pembaca.

A. Kesimpulan

Dari data-data dan informasi yang dikumpulkan oleh penulis yang kemudian diuraikan dalam
bentuk bab demi bab maka penulis mengambil kesimpulan sebagai berikut.

1. Dengan cara mengikuti praktek Industri para siswa dapat membandingkan antara teori
sekolah dan bengkel.

2. Pengendara menjadi tidak nyaman apabila suatu sistem pengisian baterai salah satunya tidak
bekerja dengan baik

3. Tujuan praktek kerja Industri adalah menambahkan wawasan kreatifitas dan menambahkan
potensi siswa di bidang perotomotifan, serta menambah disiplin siswa dalam menyelesaikan tugas
sekolah. Juga menerapkan bentuk siswa yang memiliki etos kerja yang tinggi.

B. Saran

Dengan selesainya seluruh rangkaian kegiatan Praktek Kerja Industri (Prakerin) penulis memberikan
beberapa saran, yaitu :

1. Agar kompetensi siswa pendidikan dan pelatihan (siswa) semakin baik. Sebaliknya waktu
pelaksanaan Praktek Kerja Industri (prakerin) diperpanjang

2. Untuk mencari tempat pelaksanaan kegiatan Praktek Kerja Industri (Prakerin) siswa sebaiknya
berusaha seawall mungkin karena pada saat bersamaan siswa dari sekolah lain sedang mencari tempat.

Anda mungkin juga menyukai