Anda di halaman 1dari 34

LAPORAN PRAKTIK KERJA INDUSTRI

PROSEDUR OPERASIONAL BAKU REPAIR MOTOR LISTRIK PADA


DEPARTEMEN PEMELIHARAAN LISTRIK DAN PUSRI 3 DI PT
PUPUK SRIWIDJAJA PALEMBANG

DISUSUN OLEH:

NAMA/NIS : TEDI SAPUTRA /211036

NAMA/NIS : HAFID ULUMUDIN/211017

NAMA/NIS : M.FERDI YANTO /211025

SMK PEMBANGUNAN YPT PALEMBANG

TAHUN AJARAN 2022-2023


ii
iii
KATA PENGANTAR

Puji syukur kami panjatkan kehadirat Allah SWT karena berkat rahmat dan hidayah-
Nya kami dapat menyelesaikan Laporan Prakerin (Praktik Kerja Industri) dengan tepat waktu.
Adapun maksud dan tujuan kami dalam menyelesaikan laporan Prakerin ini adalah untuk
menambah pengetahuan kami mengenai prosedur operasional baku repair motor listrik dan
untuk dapat menerapkan ilmu yang kami telah pelajari di lapangan kerja atau tempat
berorganisasi. Dengan upaya yang kami lakukan, tentunya ada hal-hal yang ingin kamiberikan
kepada masyarakat dari hasil laporan prakerin ini. Karena itu kami berharap semoga laporan
ini dapat menjadi sesuatu yang berguna bagi kita bersama. Semoga laporan yang kami susun
ini memberikan manfaat baik bagi penulis, pemangku kebijakan, pembaca dan masyarakat luas
nantinya. Kami menyadari bahwa laporan yang kami selesaikan ini masih jauh dari
kesempurnaan. Oleh karena itu kami mengharapkan kritik dan saran dari semua kalangan yang
bersifat membangun guna kesempurnaan laporan kami selanjutnya. Akhir kata, kami ucapkan
terima kasih kepada semua pihak yang telah berperan serta dalam penyusunan laporan ini dari
awal sampai akhir. Serta kami berharap agar laporan ini dapat bermanfaat bagi semua kalangan.

Palembang, April 2023

Penulis

iv
DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL………………………………………………………….. i
HALAMAN PENGESAHAN………………………………………………... ii
KATA PENGANTAR………………………………………………………... iii
DAFTAR ISI...................................................................................................... iv
DAFTAR GAMBAR......................................................................................... v
DAFTAR TABEL ............................................................................................. vi

BAB I PENDAHULUAN…………………………………………………….. 1
1.1. Latar Belakang.............................................................................................. 1
1.2. Tujuan Praktik Kerja Industri ...................................................................... 2

BAB II MATERI LAPORAN……………………………………………….. 3


2.1. Umum........................................................................................................... 3
2.1.1. Profil Perusahaan................................................................................ 3
2.1.2. Sejarah Berdirinya Perusahaan........................................................... 4
2.1.3. Makna Logo Perusahaan……………………..................................... 6
2.1.4. Visi, Misi dan Akhlak Perusahaan……….......................................... 7
2.1.5. Unit Pabrik dan Kapasitas Produksi ………...................................... 8
2.2. Struktur Organisasi Perusahaan………........................................................ 10
2.2.1. Divisi Operasi…………………………............................................. 11
2.2.2. Divisi Teknologi………..................................................................... 12
2.2.3. Divisi Pemeliharaan………................................................................ 13
2.3. Sistem Manajemen dan Struktur Organisasi Departemen Listrik…............ 13
2.4. Uraian Tugas Khusus…………………........................................................ 14
2.4.1.Sistem Kelistrikan di PT Pusri Palembang………………………….. 14
2.4.2.Distribusi Daya dan Pengelompokkan Beban Listrik di PT Pusri…... 15
2.4.3.Motor Listrik………………………………………………………… 17
2.5. Prosedur Operasional Baku Repair Motor Listrik di Bengkel Listrik…….. 21
2.5.1 Persiapan……………………………………………………………. 21
2.5.2. Pemeriksaan Sebelum Perbaikan…………………………………… 22
2.5.3. Bearing Rusak………………………………………………………. 22
2.5.4. Kondisi Motor Terbakar (Short Circuit)…………………………… 25

BAB III PENUTUP…………………………………………………………… 28


3.1. Kesimpulan………………………………………………………………… 28
3.2. Saran……………………………………………………………………….. 28

DAFTAR PUSTAKA…………………………………………………………. vii

v
DAFTAR GAMBAR

Gambar 2.1. Logo PT Pupuk Sriwidjaja Palembang ............................................... 6


Gambar 2.2. Struktur Organisasi PT Pupuk Sriwidjaja Palembang ......................... 11
Gambar 2.3. Struktur Organisasi Manager Pemeliharaan Listrik Dan
Instrument .............................................................................................................. 12
Gambar 2.4. Bagan Organisasi Korporat PT Pupuk Sriwidjaja Palembang ............. 13
Gambar 2.5. Motor Listrik… .................................................................................. 17
Gambar 2.6. Prinsip Kerja Motor Listrik… ............................................................ 18
Gambar 2.7. Jenis-Jenis Motor Listrik… ................................................................ 19

vi
DAFTAR TABEL

Tabel 2.1. Makna Logo Perusahaan… ....................................................................7


Tabel 2.2 Spesifikasi GTG di PT Pusri Palembang… ............................................. 14

vii
BAB I

PENDAHULUAN

1.1. Latar Belakang


Dalam upaya untuk mewujudkan visi dan misi nya, SMK Pembangunan YPT
Palembang melaksanakan berbagai kegiatan demi menjadikan siswa dan siswi siap
memasuki dunia kerja dan dunia industri, tentunya hal itu tidak dapat diraih dengan
mudah, tidak hanya dengan belajar berbagai teori yang berada disekolah, namun
seorang siswa atau siswi harus belajar mengenai bagaimana lingkungan yang berada
di dunia kerja dan tentunya bagaimana pekerjaan yang akan dihadapinya nanti selepas
lulus sekolah. Praktik Kerja Industri (Prakerin) adalah kegiatan pendidikan, pelatihan
dan pembelajaran bagi siswa SMK (Sekolah Menengah Kejuruan) yang dilakukan di
dunia usaha atau dunia industri yang berkaitan dengan kompetensi siswa sesuai bidang
yang digelutinya.
Praktik Kerja Industri dilakukan untuk meningkatkan mutu SMK dan juga
menambah bekal untuk masa mendatang guna memasuki dunia kerja yang semakin
banyak serta ketat dalam persaingannya seperti saat ini, selain itu dengan pesatnya
perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi, banyak peralatan baru yang
diciptakan guna menunjang banyaknya permintaan produksi barang atau jasa yang
menimbulkan perubahan mendasar untuk mendapatkan pekerjaan, sehingga tenaga
kerja dituntut bukan hanya memiliki kemampuan teknis belaka, tetapi juga harus lebih
fleksibel dan berwawasan lebih luas, inovatif serta dukungan dengan keterampilan
yang kompeten, maka dengan adanya Praktik Kerja Industri siswa- siswi dapat
mengasah dan juga mengimplementasikan materi yang didapatkannya di sekolah
langsung ke dunia usaha atau dunia industri yang relevan dengankemampuan masing-
masing. Adapun pelaksanaan Praktik Kerja Industri yang dilakukan oleh Penulis
adalah di PT Pupuk Sriwidjaja Palembang.
PT Pupuk Sriwidjaja Palembang sebagai salah satu industri pupuk terdepan di
Indonesia memiliki beban listrik utama berupa beban motor yang berperan vital untuk
menunjang keberhasilan kinerja dan operasi pabrik. Sekitar 85% dari keseluruhan
beban listrik PT Pupuk Sriwidjaja Palembang adalah motor sementara sisa 15%
lainnya merupakan beban statis. Ratusan motor listrik yang beroperasi di

1
PT Pupuk Sriwidjaja Palembang setiap harinya di aplikasikan untuk berbagai
kebutuhan seperti menggerakkan pompa, menggerakkan fan, menggerakkan belt
conveyor, dan lain sebagainya.

Motor berperan sangat penting baik di plant ammonia, urea, utilitas, maupun
area non produksi guna mendukung keberhasilan operasi pabrik dan produksi urea.
Selama ini, mayoritas motor-motor yang terdapat di lingkungan pabrik PT Pupuk
Sriwidjaja Palembang dirangkai langsung dengan jala-jala menggunakan metode
Direct On Line (DOL) sehingga tidak dimungkinkan bagi operator untuk mengatur
kecepatan motor listrik di PT Pupuk Sriwidjaja. Berdasarkan latar belakang, maka
Penulis ingin mengambil judul “ Prosedur Operasional Baku Repair Motor Listrik
Pada Departemen Pemeliharaan Listrik Dan pusri 3 di PT Pupuk Sriwidjaja
Palembang”.

1.2. Tujuan Praktik Kerja Industri (Prakerin)


Tujuan pelaksanaan kegiatan Praktik Kerja Industri (Prakerin) antara lain:
1. Mengetahui skema dan cara kerja kelistrikan di PT Pupuk Sriwidjaja Palembang
2. Mempelajari cara kerja dan aplikasi motor induksi di PT Pupuk Sriwidjaja
Palembang
3. Mempelajari alat-alat ukur listrik dan fungsi cara penggunaannya. 4. Menambah
ilmu dan pengalaman yang belum ditemui dibangku sekolah.
4. Dapat mempraktikkan langsung ilmu yang telah didapat di sekolah serta
5. Dapat mencari solusi untuk mengatasi permasalahan dalam dunia kerja.Dapat
membentuk etos kerja yang baik bagi siswa-siswi Prakerin. Sehingga kedepannya
siswa dapat menjadi sosok lulusan dan berkualitas.

6. Dapat menjalin kerjasama yang baik antara sekolah dengan dunia industri maupun
dunia usaha.

2
BAB II

MATERI LAPORAN

2.1. Umum
2.1.1. Profil Perusahaan
PT Pupuk Sriwidjaja adalah perusahaan yang didirikan sebagai pelopor
produsen pupuk urea di Indonesia pada tanggal 24 Desember 1959. PTPupuk
Sriwidjaja memulai opersional usaha dengan tujuan utama untuk
melaksanakan dan menunjang kebijaksanaan dan menunjang kebijaksanaan
dan program pemerintah di bidang ekonomi dan pembangunan nasional,
khususnya di industri pupuk dan kimia lainnya. Sejarah panjang pusri sebagai
pelopor produsen pupuk nasional selama lebih dari 50 tahun telah
membuktikan kemampuan dan komitmen kami dalam melaksanakan tugas
penting yang diberikan oleh pemerintah. Selain sebagai produsen pupuk
nasional, pusri juga mengemban tugas dalam melakasanakan usaha
perdagangan, pemberian jasa dan usaha lain yang berkaitan dengan industri
pupuk.
PT Pupuk Sriwidjaja bertanggung jawab dalam melaksanakaan
distribusi dan pemasaran pupuk bersubsidi kepada petani sebagai bentuk
pelaksanaan Public Service Obligation (PSO) untuk mendukung program
pangan nasional dengan memprioritaskan produksi dan pendistribusian pupuk
bagi petani di seluruh wilayah indonesia. Penjualan pupuk urea nonsubsidi
sebagai pemenuhan kebutuhan pupuk sektor perkebunan, industri maupun
ekspor menjadi bagian kegiatan perusahaan yang lainnya diluar tanggung
jawab pelaksanaan Public Service Obligation (PSO).
Kapasitas produksi urea PT Pupuk Sriwidjaja melebihi kewajibanPSO
(Public Service Obligation) dari pemerintah dan kelebihan tersebut digunakan
untuk pemenuhan kebutuhan pasar komersil (perkebunan, industri, dan
ekspor). Penyaluran pupuk PSO dan penjualan komersil kami lakukan dengan
prinsip 6 tepat yaitu tepat jenis, jumlah, harga, tempat,waktu, dan tepat waktu.
Disamping itu, kapasitas produksi ammonia yang melebihi kebutuhan
produksi urea digunakan untuk kebutuhan pasar ekspor

3
dan dalam negeri. Penyaluran pupuk PSO sesuai dengan wilayah pemasaran
PT Pupuk Sriwidjaja antara lain meliputi Sumatera Selatan, Jawa Tengah,
D.I. Yogyakarta dan Kalimantan Barat dengan menggunakan kapal, urea yang
dikirim masih dalam bentuk curah, sampai Jawa Tengah baru dikemas untuk
petani.

2.1.2. Sejarah Berdirinya Perusahaan


PT Pupuk Sriwidjaja pertama kali didirikan pada tanggal 24 Desember
1959. Pada tahun yang sama PT Pupuk Sriwidjaja atau Pusri Palembang
sekaligus menjadi produsen pupuk urea di Indonesia yang pertama. Penggalan
nama perusahaan yaitu „Sriwidjaja‟ merupakan asal dari nama Kerajaan
Sriwijaya yang dahulu merupakan kerajaan di Palembang. Pembangunan
fasilitas pabrik dari PUSRI I, II, III, IV, V yang hingga kini telah ada pabrik
IB dilakukan secara bertahap. Masing-masing pabrik dibangun dengan
perencanaan matang sesuai dengan Rencana Pembangunan Lima Tahun yang
dicanangkan oleh Pemerintah Indonesia dan untuk memenuhi kebutuhan
pupuk nasional yang terus meningkat.
Pabrik pupuk dengan sebutan Pabrik Pusri I awal mulanya dibangun
pada tanggal 14 Agustus 1961. Pusri I merupakan simbol dari tonggaksejarah
industri pupuk di Indonesia. Dua tahun setelahnya yaitu pada tahun 1963,
Pabrik Pusri I mulai beroperasi dengan kapasitas produksi sebesar
100.000 ton urea dan 59.400 ton amoniak per tahun. Pada tanggal 4 Juli 1964,
Pabrik Pusri I diresmikan oleh Wakil Perdana Menteri Chaerul Saleh dengan
menekan tombol menjadi simbol diresmikannya penyelesaian Pabrik Pusri I
didampingi Direktur Utama Pusri Ir. Salmon Mustafa. Saat ini peran Pabrik
PUSRI I sudah digantikan oleh PUSRI IB karena alasan usia dan tingkay
efisiensi yang sudah menurun.
Pada kisaran periode 1972 - 1977 kebutuhan pupuk yang kian
bertambah. Hal ini menjadi alasan PT Pusri Palembang membangun 3 (tiga)
pabrik secara runtut, yaitu Pabrik Pusri II, Pabrik Pusri III dan Pabrik IV.
Pabrik Pusri II memiliki kapasitas terpasang 380.000 ton per tahun. Pada
tahun 1972 dilakukan proyek optimalisasi urea Pabrik Pusri II dengan
kapasitas terpasang sebesar 552.000 ton per tahun. Pusri II merupakan pabrik
tertua yang dioperasikan oleh Pusri hingga Tahun 2017.

4
Proses perencanaan Pusri III telah dimulai ketika pemerintah
meresmikan operasional PUSRI II sebagai langkah antisipasi meningkatnya
kebutuhan pupuk. Sebagai tindak lanjut dari keputusan pemerintah, tepat pada
tanggal 21 Mei 1975 Menteri Perindustrian M Jusuf telah meresmikan
Pemancangan Tiang Pertama pembangunan Pabrik Pusri III. Pabrik Pusri III
dibangun dengan kapasitas terpasang sebesar 570.000 ton per tahun.
Melalui Surat Keputusan No.17 tanggal 17 April 1975, Presiden
Republik Indonesia telah menugaskan kepada Menteri Perindustrian untuk
segera mengambil langkah-langkah persiapan guna melaksanakan
pembangunan pabrik Pusri IV. Pemancangan tiang pertama pembangunan
pabrik PUSRI IV dilakukan di Palembang oleh Menteri Perindustrian M Jusuf
tanggal 25 Oktober 1975. Pabrik urea Pusri IV dibangun pada tahun 1977
dengan kapasitas produksi yang sama dengan PUSRI III dengan kapasitas
produksi 1.100 metrik ton amonia sehari, atau 330.000 metrik ton setahun dan
1.725 metrik ton urea sehari atau 570.000 metrik ton setahun.
Mulai Tahun 1979, PT Pusri Palembang diberi amanah dari Pemerintah
untuk dapat memberikan distribusi dan pemasaran pupuk bersubsidi kepada
petani sebagai bentuk pelaksanaan Public Service Obligation (PSO) sebagai
bentuk dukungan program pangan nasional, produksi dan pendistribusian
pupuk bagi petani di seluruh wilayah Indonesia yang merupakan prioritas.
Dalam upaya peremajaan dan peningkatan kapasitas produksi pabrik serta
menggantikan pengoperasian Pabrik Pusri I, Pada tahun 1993 dilakukan
pembangunan Pabrik Pusri IB dengan kapasitas
570.000 ton per tahun. Pabrik PUSRI IB merupakan pabrik yang dibangun
sebagai pengganti pabrik PUSRI I yang telah dinyatakan tidak efisien lagi.
Memasuki Tahun 1997, PT Pusri Palembang menjadi induk dari empat
perusahaan pupuk BUMN diantaranya, Pada tahun 1997, PT Pusri Palembang
ditunjuk sebagai induk perusahaan yang membawahi empat BUMN yang
bergerak di bidang industri pupuk dan petrokimia di antaranya yaitu PT
Petrokimia Gresik, PT Pupuk Kujang Cikampek, PT Pupuk Kaltim dan PT
Pupuk Iskandar Muda serta satu BUMN yang bergerak di bidang engineering,
procurement &construction (EPC), yaitu PT Rekayasa Industri.

5
2.1.3. Makna Logo Perusahaan

Setiap perusahaan memiliki logo ataupun lambang perusahaan sebagai


tanda pengenal dan juga pembeda dari perusahaan lain. Begitu pula PT
Pupuk Sriwidjaja yang memiliki logo perusahaan, berikut adalah makna dari
logo PT Pupuk Sriwidjaja:

Gambar 2.1. Logo PT Pupuk Sriwidjaja Palembang

Sejarah telah mencatat bahwa di abad ke-7 telah berdiri sebuah kerajaan
maritim yang sangat kuat yang bernama Sriwidjaja. Kerajaan ini memulai
kekuasaannya di Pulau Sumatra dan terus membentangkan kekuatannya dari
Sumatra ke Jawa, pesisir Kalimantan sampai Kamboja, Thailand Selatan,
Semenanjung Malaya, sebagian kawasan Indo China, dan telah melakukan
perdagangan luas dengan India dan daratan Cina. Nama dan pengaruh
kerajaan ini bahkan terdengar sampai ke penjuru dunia baik dalam kekuatan
perdagangan, agama, budaya, dan armadanya yang berjaya dan dapat
menguasai kawasan Samudera Hindia dan Pasifik. Dalam BahasaSansekerta,
Sri mempunyai arti “bercahaya” atau “gemilang” dan Widjaja berarti
“kemenangan” atau “kejayaan”. Secara penuh, nama Sriwidjaja mempunyai
arti “Kejayaan atau Kemenangan yang Gilang-Gemilang”. Adapun makna
dari logo atau lambang perusahaan ini adalah :

6
Tabel 2.1. Makna Logo Perusahaan

Lambang Pusri yang berbentuk huruf "U" melambangkan


singkatan "Urea". Lambang ini telah terdaftar di Ditjen Haki
Dep. Kehakiman & HAM No. 021391

Setangkai padi dengan jumlah butiran 24 melambangkan


tanggal akte pendirian PT Pusri.

Butiran-butiran urea berwarna putih sejumlah 12,


melambangkan bulan Desember pendirian PT Pusri.

Setangkai kapas yang mekar dari kelopaknya. Butir kapas yang


mekar berjumlah 5 buah Kelopak yang pecah berbentuk 9 retakan ini,
melambangkan angka 59 sebagai tahun pendirian PT Pusri (1959).

Perahu Kajang, merupakan legenda rakyat dan ciri khas kota


Palembang yang terletak di tepian Sungai Musi. Perahu
Kajang juga diangkat sebagai merk dagang PT Pupuk
Sriwidjaja.

Kuncup teratai yang akan mekar, merupakan imajinasi


pencipta akan prospek perusahaan dimasa datang

Komposisi warna lambang kuning dan biru benhur dengan


dibatasi garis-garis hitam tipis (untuk lebih menjelaskan
gambar) yang melambangkan keagungan, kebebasan cita- cita,
serta kesuburan, ketenangan, dan ketabahan dalam

2.1.4 Visi, Misi dan Akhlak Perusahaan

1. Visi Perusahaan
"Menjadi Perusahaan Agroindustri Unggul di Asia"

7
2. Misi Perusahaan
1. Menyediakan produk dan solusi agroindustri yang terintegrasi
2.Memberikan nilai tambah kepada stakeholders secara berkelanjutan
3.Mendorong pencapaian kemandirian pangan dan kemakmuran Negeri

3. Akhlak Perusahaan

AMANAH-KOMPETEN-HARMONIS-LOYAL-ADAPTIF
KOLABOARATIF

2.1.5. Unit Pabrik dan Kapasitas Produksi


PT Pusri Palembang saat ini didukung oleh empat unit pabrik untuk
menunjang keberhasilan produksi ammonia dan urea. Empat unit pabrik
tersebut terdiri dari Pabrik Pusri II, Pusri III, Pusri IV, dan Pusri IB. Walaupun
didukung oleh empat unit pabrik tersebut, saat ini hanya Pabrik Pusri III. Pusri
IV, dan Pusri IB yang beroperasi penuh untuk memproduksi pupuk urea.
Sementara itu aktivitas produksi Pabrik Pusri II sudah mulai dialihkan ke
Pabrik Pusri IIB yang akan diproyeksikan untuk menggantikan pabrik Pusri
II. Pabrik Pusri IIB sendiri belum dapat beroperasi penuh karena masih dalam
tahap pembangunan
1. Pusri I (1963-1986)
Pusri I adalah pabrik pupuk pertama di Indonesia yang dibangun pada
tanggal 14 Agustus 1961 dan mulai beroperasi pada tahun 1963 dengan
kapasitas terpasang sebesar 100.000 ton urea dan 59.400 tonammonia per
tahun. Saat ini peran Pabrik Pusri I sudah digantikan oleh Pusri IB karena
alasan usia dan tingkat efisiensi yang sudah menurun.
2. Pusri II
Pusri II adalah pabrik pupuk kedua yang dibangun oleh PT Pupuk
Sriwidjaja Palembang dan mulai beroperasi pada tanggal 6 Agustus 1974.
Pabrik Pusri II diresmikan oleh Presiden Republik Indonesia pada tanggal
8 Agustus 1974 dan memiliki kapasitas produksi sebesar 380.000 metrik
ton per tahun dan 218.000 metrik ton ammonia per tahun. Kedepannya,
proses produksi urea di Pusri II akan dialihkan ke Pabrik Pusri IIB.
3. Pusri III

8
Proses perencanaan Pusri III telah dimulai ketika pemerintah
meresmikan operasional Pusri Il sebagai langkah antisipasi meningkatnya
kebutuhan pupuk. Sebagai tindak lanjut dari keputusan pemerintah, tepat
pada tanggal 21 Mei 1975 Menteri Perindustrian M Jusuf telahmeresmikan
pemancangan tiang pertama pembangunan Pabrik Pusri III. Pabrik Pusri III
memiliki kapasitas produksi 1.100 metrik ton ammonia per hari atau
330.000 setahun dan 1.725 metrik ton urea sehari atau
570.000 metrik ton per tahun.

4. Pusri IV

Melalui Surat Keputusan No. 17 tanggal 17 April 1975, Presiden


Republik Indonesia telah menugaskan kepada Menteri Perindustrian untuk
segera mengambil langkah-langkah persiapan guna melaksanakan
pembangunan pabrik Pusri IV. Pembangunan awal Pusri IV dilakukan pada
tanggal 25 Oktober 1975. Pusri IV dibangun pada tahun 1977 dengan
kapasitas produksi yang sama dengan Pusri III dengan kapasitas
1.100 metrik ammonia ton per hari, atau 330.000 metrik ton setahun dan
1.725 metrik ton urea sehari atau 570.000 metrik ton setahun.

5. Pusri IB

Pabrik Pusri IB merupakan pabrik yang dibangun sebagai pengganti


pabrik Pusri I yang telah dinyatakan tidak efisien lagi. Tanggal 15 Januari
1990 merupakan early state date untuk memulai kegiatan process
engineering design package. Tanggal 1 Mei 1990 merupakan tanggal
efektif dari pelaksanaan pembangunannya dan diresmikan oleh Presiden
Republik Indonesia pada tanggal 22 Desember 1994.

Pabrik Pusri IB adalah proyek pabrik baru dengan kapasitas produksi


446.000 ton ammonia per tahun dan 570,000 ton urea per tahun. Proyek ini
menerapkan teknologi proses pembuatan ammonia dan urea hemat energi
dengan efisiensi 30% lebih hemat dari pabrik-pabrik yang sudah ada.

6. Proyek Pusri IIB, Steam Turbine Generator dan Boiler Batu Bara.

9
Pabrik Pusri IIB merupakan pabrik yang akan diproyeksikan untuk
mengambil alih peran produksi ammonia dan urea Pabrik Pusri II yang
sudah mengalami penurunan efisiensi. Pabrik Pusri IIB ini dibangun
dengan menerapkan teknologi paling muktahir, lebih ramah lingkungan
dan memiliki efisiensi yang tinggi. Pembangunan Pabrik Pusri IIB ini
menggunakan teknologi KBR Purifer Technology untuk Pabrik Ammonia
dan teknologi ACES 21 milik Toyo serta PT Pusri Palembang sebagai co
licensor untuk Pabrik Urea. Kapasitas produksi ammonia di Pusri IIB
adalah sebesar 2.000 ton/hari (660.000/talun) dan urea sebesar 2.750
ton/hari (907.500 ton/tahun). Proyek Steam Turbine Generator (STG) dan
boiler batu bara di Pusri IIB terdiri dari pembangunan boiler berkapasitas
2x240 tonjam dan STG berkapasitas 1×23 MW (net). Tujuan pembangunan
STG dan boiler batu bara adalah untuk subtitusi bahan bakar pembangkit
uap dan listrik yang sebelumnya menggunakan gas bumi ke batu bara agar
gas bumi tersebut dapat difokuskan sepenuhnya sebagai bahan baku untuk
proses produksi ammonia dan urea. Proyek STG dan boiler batu bara
terbagi menjadi dua tahap dengan durasi proyek tahap pertama dari tahun
2013-2016 untuk memasok kebutuhan uap dan listrik Pabrik Pusri III.

2.2. Struktur Organisasi Perusahaan

Struktur organisasi merupakan suatu susunan komponen-komponen atau unit-


unit kerja dalamsebuah organisasi. Struktur organisasi menunjukkan bahwa adanya
pembagian kerja dan bagaimana fungsi atau kegiatan-kegiatan berbeda yang
dikoordinasikan.

10
1. Struktur Organisasi PT Pupuk Sriwidjaja Palembang

Gambar 2.2. Struktur Organisasi PT Pupuk Sriwidjaja Palembang

11
2.4. Uraian Tugas Khusus

2.4.1 Sistem Kelistrikan di PT Pusri Palembang

Sebagai salah satu industri penghasil pupuk terbesar di Indonesia, tentu


kebutuhan listrik PT Pusri Palembang cukup besar guna menunjang kegiatan
produksi baik di area pabrik maupun area non pabrik. Untuk memenuhi
kebutuhan tersebut, sistem kelistrikan PT Pusri Palembang didukung oleh empat
unit pembangkit utama berupa Gas Turbine Generator (GTG) yang masing-
masing terletak di Pabrik Pusri II (2006-J), Pabrik Pusri III (3006-J), Pabrik Pusri
IV (4006-J) dan Pabrik Pusri IB (5006-J). Keempat unit pembangkit tersebut
saling terkoneksi satu sama lain melalui sebuah synchronizing bus sehingga
keandalan listrik di PT Pusri Palembang tetap terjaga walaupun terdapat unit
pembangkit yang mengalami masalah.

Tabel 2.2 Spesifikasi GTG di PT Pusri Palembang

Unit Spesifikasi

GTG 2006-J Kapasitas: 21.588 kVA

GTG 3006-J Faktor Daya: 0,85

GTG 4006-J Output: 15.000 kW


Frekuensi: 50 Hz
Kecepatan Putaran: 3000 rpm
Tegangan terminal: 13,8 kV
Jumlah fase: 3 fase

GTG 5006-J Kapasitas: 21.588 KVA


Faktor Daya: 0,85
Output: 22.600 kW
Frekuensi 50 Hz

Kecepatan Putaran: 3000 rpm


Tegangan terminal: 13,8 kV
Jumlah fase: 3 fase

12
Selain didukung oleh empat unit pembangkit utama, PT Pusri Palembang
juga memiliki pembangkit listrik cadangan berupa diesel sebagai generator
darurat di masing-masing pabrik dengan kapasitas masing-masing sebesar 1000
kVA. Generator darurat tersebut berfungsi untuk melayani beban- beban yang
kritis ketika GTG mengalami gangguan.

Disamping generator darurat, PT Pusri Palembang masih memiliki


sumber tenaga listrik cadangan lainnya berupa baterai atau yang lebih dikenal
dengan Uninterruptible Power Supply (UPS). UPS tersebut disediakan khusus
untuk melayani beban-beban yang tidak boleh mati sama sekali, seperti power
supply untuk peralatan instrumentasi dan kendali.

2.4.2. Distribusi Daya dan Pengelompokkan Beban Listrik di PT Pusri

Palembang

Distribusi sistem tenaga adalalah sarana yang berfungsi untuk mengatur


penyaluran tenaga dari pembangkit ke pusat-pusat beban. Kualitas sistem
distribusi tersebut sangat menentukan tingkat kualitas peleyanan untuk
pengoperasian pabrik. PT Pusri Palembang mempunyai empat tingkattegangan
kerja yang terdiri dari tegangan sistem 13,8 kV 3 fase, 2,4 kV 3 fase, 480 V 3
fase dan 380 V 3 fase.

1. Tegangan sistem 13,8 kV 3 Fase

Tegangan 13,8 kV ini merupakan tegangan keluaran semua GTG yang


terdapat di PT Pusri Palembang. Terminal pada sisi keluaran generator
tersebut langsung dihubungkan ke bus utama yang terdapat di masing-
masing pabrik sehingga tegangan pada bus utama tersebut adalah 13,8 kV.
Bus utama tersebut terdiri dari:

1. Bus 13,8 kV SWGR, bus 3 fase 50 Hz 2000 A pada Pusri II

2. Bus 13,8 kV SWGR, bus 3 fase 50 Hz 2000 A pada Pusri III

3. Bus 13,8 kV SWGR, bus 3 fase 50 Hz 2000 A pada Pusri IV

4. Bus 13,8 kV SWGR, bus 3 fase 50 Hz 2000 A pada Pusri IB

13
Ke empat bus tersebut terhubung secara interkoneksi melalui sebuah
synchronizing bus 13,8 kV. Selanjutnya, dari ke empat bus tersebut, daya
disuplai ke beban pada masing-masing pabrik. Beban dapat berupa motor
atau trafo penurun tegangan (step down) yang dihubungkan ke beban dengan
tegangan yang lebih rendah. Tegangan sistem ini dikategorikan tegangan
tinggi.

2. Tegangan Sistem 2,4 kV 3 Fase

Tegangan sistem 2,4 kV ini didapat dengan cara menurunkan tegangan


busbar awal 13,8 kV dengan menggunakan trafo step down untuk diturunkan
kembali tegangannya ke tegangan sistem rendah. Tegangan ini dikategorikan
sebagai tegangan menengah.

3. Tegangan Sistem 480 V 3 Fase

Tegangan ini didapat dengan cara menurunkan busbar utama 13,8 kV


atau tegangan 2,4 kV menggunakan trafo step down. Motor-motor listrik di
PT Pusri Palembang memiliki rating tegangan 440 V disuplai olehbusbar
480 V melalui Motor Control Center (MCC). Tegangan sistem ini diperlukan
untuk keperluan sebagai berikut:

1. Plant Ammonia (Pusri II, Pusri III, Pusri IV, dan Pusri IB)

2. Plant Utilitas (Pusri II, Pusri III, Pusri IV, dan Pusri IB)

3. Trafo tegangan

4. Tegangan Sistem 380 V 3 Fase (220 V 1 Fase)

Digunakan untuk kebutuhan instalasi residental baik untuk


perkantoran di area pabrik, perkantoran di area non pabrik, maupun komplek
perumahan. Tegangan sistem 380 V dan 220 V ini termasuk ke dalam
kategori tegangan rendah. Selain ke empat nilai tegangan sistem diatas, PT
Pusri Palembang juga menggunakan tegangan-tegangan diluar nilai tegangan
utama. Tegangan 110 V digunakan oleh PT Pusri Palembang untuk memberi
suplai kepada peralatan instrumen dan kendali. Selain itu,

14
terdapat juga generator diesel darurat dengan tegangan terminal sebesar 440
V yang dihubungkan ke bus darurat 440 V.

2.4.3. Motor Listrik

Motor listrik merupakan sebuah perangkat elektromagnetis yang


mengubah energi listrik menjadi energi mekanik. Energi mekanik inidigunakan
untuk misalnya, memutar impeller pompa, fan atau bloweer, menggerakan
kompresor, menggerakkan belt conveyor mengangkat bahan, dan lain
sebagainya. Motor listrik digunakan juga di rumah (mixer, bor listrik, fan atau
kipas angin) dan di industri. Motor listrik dalam dunia industri seringkali
disebut dengan istilah "kuda kerja" nya industri sebab diperkirakan bahwa
motor-motor menggunakan sekitar 70% behan listrik total di industri.

Di PT Pusri Palembang motor listrik merupakan beban utama, karena


sekitar 85% beban merupakan motor listrik. Rata-rata motor listrik di Pusri
Palembang merpakan motr listrik 3 phase dengan tegangan 480 V, 2,4 kV dan
13,8 LV yakni dingunakan pada pompa air sungai Musi.

Gambar 2.5. Motor Listrik

15
1. Prinsip Kerja Motor Listrik

Prinsip kerja motor listrik pada dasarnya sama untuk semua jenis motor
secara umum:

- Arus listrik dalam medan magnet akan memberikan gaya


- Jika kawat yang membawa arus dibengkokkan menjadi sebuah
lingkaran/loop, maka kedua sisi loop, yaitu pada sudut kanan medan
magnet, akan mendapatkan gaya pada arah yang berlawanan.
- Pasangan gaya menghasilkan tenaga putar/torque untuk memutar
kumparan.
- Motor-motor memiliki beberapa loop pada dinamonya untukmemberikan
tenaga putaran yang lebih seragam dan medan magnetnya dihasilkan oleh
susunan elektromagnetik yang disebut kumparanmedan.

Prinsip kerja motor listrik dapat dijelaskan dengan lebih jelas melalui
gambar berikut:

Gambar 2.6. Prinsip Kerja Motor Listrik

16
2. Jenis-Jenis Motor Listrik

Pada dasarnya motor listrik terbagi menjadi 2 jenis yaitu motor listrik
DC dan motor listrik AC. Kemudian dari jenis tersebut digolongkan menjadi
beberapa klasifikasi lagi sesuai dengan karakteristiknya.

Gambar 2.7. Jenis-Jenis Motor Listrik

Klasifikasi Jenis Motor Listrik dari gambar klasifikasi motor listrik


diatas dapat dijelaskan secara singkat pengertian dari setiap jenis motor
listrik pada gambar klasifikasi diatas sebagai berikut.

1. Motor Listrik Arus Bolak-Balik (AC)


Motor Listrik arus bolak balik (AC) adalah jenis motor listrik yang
beroperasi dengan sumber tegangan arus listrik bolak balik (AC,
Alternatif Current). Motor listrik arus bolak-balik AC ini dapat
dibedakan lagi berdasarkan sumber dayanya sebagai berikut:

a. Motor Sinkron

Motor sinkron adalah motor AC bekerja pada kecepatan tetap


pada sistem frekuensi tertentu. Motor ini memerlukan arus searah
(DC) untuk pembangkitan daya dan memiliki torque awal yang
rendah, dan oleh karena itu motor sinkron cocok untuk penggunaan
awal dengan beban rendah, seperti kompresor udara, perubahan
frekuensi dan generator motor Motor sinkron mampu untuk

17
memperbaiki faktor daya sistem, sehingga sering digunakan pada
sistem yang menggunakan banyak listrik.

b. Motor Asinkron (Induksi)

Motor asinkron (induksi) merupakan motor listrik AC yang


bekerja berdasarkan induksi meda magnet antara rotor dan stator.
Motor induksi dapat diklasifikasikan menjadi dua kelompok utama
sebagai berikut:

b.1 Motor Induksi Satu Fase

Motor ini hanya memiliki satu gulungan stator,


beroperasi dengan pasokan daya satu fase, memiliki sebuah
rotor kandang tupas, dan memerlukan sebuah alat untuk
menghidupkan motornya. Sejauh ini motor ini merupakanjenis
motor yang paling umum digunakan dalam peralatan rumah
tangga, seperti fan angin, mesin cuci dan pengering pakaian,
dan untuk penggunaan hingga 3 sampai 4 Hp.

b.2 Motor Induksi Tiga Fase.

Dimana magnet yang berputar dihasilkan oleh pasokan


tiga fase yang seimbang Motor tersebut memiliki kemampuan
daya yang tinggi, dapat memiliki kandang tupai atau pahingan
rotor (walaupun 90% memiliki rotor kandang tapai) dan
penyalaan sendiri. Diperkirakan bahwa sekitar 70% motor di
industri menggunakan jenis ini, sebagai contoh, pompa,
kompresor, belt conveyor, jaringan listrik, dan grinder.
Tersedia dalam ukuran 1/3 hingga ratusan HP (HorsePower).

18
2. Motor Listrik Arus Searah DC

Motor DC adalah jenis motor listrik yang beroperasi dengan


sumber tegangan an Jastrsk acarah (Direct Current) Mutur DC,
sebagaimana namanya Mor an ar yaitu menggunakan arus DC Motor
DC digunakan pada penggunaan kht dista diperlukan penyalaan nque
yang tinggi atau percaputan yang tetap untuk kisaran keceputan yang
luas.

2.5. Prosedur Operasional Baku Repair Motor Listrik di Bengkel Listrik

2.5.1. Persiapan

a. Letakkan motor di tempat yang sesuai dan mudah untuk perbaikan di

bengkel listrik

b. Siapkan tool-tool seperti:

- Megger test

- Multi tester

- Tang amper

- Tracker

- Jack Hydraulic

- Tool Set

- Drip

- Palu

- Kayu balok

- Crane

- Acythelence/blander

- Obeng tang, pas grip, dll.

19
2.5.2 Pemeriksaan Sebelum Perbaikan
1. Lakukan Pengukuran
2. Megger test Insulation test
3. Catat hasil pengukuran dalam form, siapkan tempat untuk baut dan mur
serta accessories lainnya, agar tidak hilang dan mempermalah pekerjaan
pemasangan kembali

Dari hasil pemeriksaan ini diharapkan akan ditemukan jenis kerusakan antara

1. Bearing Rusak

2. Motor Terbakar (Short Circult)

2.5.3. Bearing Rusak

a. Pembongkaran

1. Siapkan alat yang dibutuhkan.

2. Buka Pulley / kopling gunakan tracker, jack hyddreulic, balok kayu,


palu.

3. Buka cover fan motor

4. Buka fan motor

5. Beri tanda masing-masing cover dengan body, baik depan maupun


belakang gunakan drip

6. Buka cover bearing bagian depan dan belakang

7. Periksa apakah antara housing bearing dan bearing telah longgar. Kalau
longgar bawa ke mesin shop untuk dilakukan metal aspray, Siapkan
standing ordernya.

8. Keluarkan rotor dari stator, hati-hati dan secara perlahan-lahan untuk


menghindari terjadinya benturan/gesekan antara rotor dan coil stator.
Siapkan kayu balok sebagai dudukan rotor.

9. Bersihkan sisa grease di bearing.

20
10. Lepaskan bearing dari shaft dengan menggunakan tracker dan jack
Hydraulic, pada saat melepaskan bearing usahakan jangan dipukul.

11.Catat spesifikasi bearing : nomor bearing, seri bearing, merk bearing


Siapkan bearing yang baru sesuai dengan spesifikasinya. Periksa dan
amati kondisi coil stator apakah ada kelainan atau kejanggalan.

12.Stator, rotor, cover motor/fan dicuci, dibersihkan dan dikeringkan.


Bersihkan dan kumpulkan sisa grease dan terpenting yang kotor ke
dalam drum yang telah disiapkan

13.Untuk stator dan rotor apabila tidak terlalu kotor, dapat dibersihkan
ditempat dengan safesol, terpenting dan semprot angin.

14.Stator dioven, sesuaikan temperatur oven dengan insulation class dari


motor (untuk di balancing)

15. Balancing rotor dapat dilakukan dengan dua cara :

a. Balancing set = Rotor + Fan+ Pully/Kopling

b. Balancing tunggal = Rotor saja

b. Pemasangan Bearing Baru

Kerusakan lain selain dari bearing bisa juga terjadi diantaranya :

1. Kerusakan Fan yang rusak

2. Kerusakan Cover Fan

3. Kerusakan Terminal Kabel

4. Kerusakan Skun Kabel

5. Kerusakan Line Power

21
Perbaikan dari beberapa kerusakan tersebut harus dilakukan sebelum
pengantian bearing baru dilakukan

Siapkan rotor yang telah dibalancing.

1. Masukkan bearing baru kedalam shaft rotor, gunakan eddy therm/


heater untuk memanaskan bearing atur themprature pemanasan
bearing sesuai petunjuk. Gunakan sarung tangan tahan panas untuk
memasukkan bearing kedalam shaft.

2. Tambahkan grease kedalam bola-bola bearing, jangan terlalu


banyak/penuh beri celah untuk sirkulasi.

3. Keluarkan stator dari oven. Lakukan pegukuran surger dan megger


dalam form)

4. Varnish coil stator secara merata, gunakan masker

5. Lakukan pendinginan stator secara natural sampai mencapai


themprature kamar

6. Pasang/stel kembali motor

7. Siapkan crane, pipa, slink dan peralatan pendukung lainnya.

8. Masukkan rotor kedalam stator secara perlahan-lahan dan hati-hati


untuk menghindari terjadinya benturan/gesekan antara rotor dan
stator.

9. Pasang cover motor bagian depan dan belakang

10.Pasang puly/kopling, lakukan pemanas dengan blander untuk


mempermudah memasukkan pully/kopling ke shaft motor.

22
2.5.4 Kondisi Motor Terbakar (Short Circuit)

a. Pemeriksaan Sebelum Perbaikan

1. Urutkan pelaksanaan pekerjaan pada repair motor no 1 s/d 12


dilaksanakan

2. Catat semua data motor antara lain :

a. Jenis connection motor

b. Jumlah seri group

c. Lengkah per coil

d. Jumlah slot

e. Jumlah coil

f. Jumlah rangkap magnet wire

g. Diameter magnet wire

b. Pembongkaran

1. Siapkan meja kerja dan peralatan lainnya seperti pahat, palu, balok kecil,
tang pas grip, dll. Bersihkan meja kerja dari material yang dapat
mengganggu pelaksanaan

2. Letakkan stator diatas meja kerja

3. Potong coil stator dengan menggunakan pahat disi luar current stator, hati-
hati jangan sampai ujung mata pahat mengenai ujung current stator,
karena dapat current stafor terpotong/rusak

4. Pelaksanaan pekerjaan dilakukan sampai semua magnet wire yang ada


didalam stator dapat dipotong atau dikeluarkan

5. Bersihkan slot/alur dari sisa potongan kawat, kertas isolasi, varmish


dengan menggunakan sikat kawat yang diputar oleh bor tangan

23
6. Pelaksanaan pekerjaan dikerjakan sampai tidak ada meterial yang masih
melekat lepas/bersih

7. Bagian bawah untuk melapisi antara magnet wire dengan current start

8. Bagian atas sebagai penutup magnet wire

9. Jumlah kertas isolasi yang disiapkan sesuai dengan jumlah slot/alur stator

c. Pemasangan

1. Pasang kertas isolasi bagian bawah pada slot, periksa bahwa kertas
isolasi telah tepat dan pas dudukannya didalam slot.

2. Bentuk dan stel coil baru dengan melakukan pengukuran pada stator

3. Pasang/stel mal sesuai dengan bentuk dan ukuran coil yang telah
dibentuk

4. Pasang/masukkan coil yang telah dimasukkan kedalam alur dengan


kertas isolasi.

5. Tutup bagian atas coil yang telah dimasukkan kedalam alur dengan
kertas isolasi

6. Rapikan seluruh coil secara merata, sehingga tidak mengganggu pada


saat penyetelan.

7. Connection seluruh ujung coil dengan solder, connection berdasarkan


data motor

8. Ikat seluruh coil dengan benang, ikatan harus rapi, kuat dan merata.

9. Lakukan pengukuran megger.

d. Pemeriksaan Setelah Perbaikan

1. Lakukan pengukuran dengan megger (hasilnya dicatat)

2. Lakukan pemeriksaan secara menyeluruh

3. Hubungi bagian Teknik Keandalan untuk melakukan pengukuran

24
vibrasi

4. Hubungi User, dalam hal ini Pemeliharaan Listrik Lapangan berkaitan

dengan palaksanaan pengetesan motor.

5. Periksa connection power input dengan terminal motor apakah telah


tersambung dengan baik dan aman untuk pelaksanaan pengetesan motor,

6. Test motor tanpa beban.

7. Lakukan test pengukuran:

a. Pengukuran Arus

b. Pengukuran Vibrasi

c. Pengukuran tegangan phase to phase

8. Dibuat form hasil repair dan pengukuran serta pengetesan secara


menyeluruh. Yang ditanda tangani oleh:

a Supertendent Bengkel Listrik dan Instrumen

b. Foreman Senior Bengkel Listrik dan Instrumen

c. Teknik Keandalan dan Jaminan Mutu Departemen Pemeliharaan

d. User yang bersangkutan.

9. Lakukan pengecatan.

10.Motor siap untuk digunakan dan diserahkan ke pihak User (tidak


disimpan di bengkel listrik).

25
BAB III

PENUTUP

3.1. KESIMPULAN

1. Pada pabrik PT Pupuk Sriwidjaja hampir semua pekerjaanmya dioperasikan oleh


motor-motor listrik 3 fasa

2. Memperdalarni rangkaian sistim dol (direct on-line) dan rangkaian dua arah
putaran

3. Belajar tentang betapah pentingnya kebersihan motor lirik agar tidak cepat panas

4. Kami mendapat ilmu membuat gulungan qoil motor listrik

5. Kami diajarkan memperbaiki motor yang telah rusak

6. Kami mendapatkan banyak pengalaman kerja yang pasti akan sangat bermanfaat
bagi kami kedepannya

7. Kami belajar tentang bagaimana cara menggunakan alat ukur listrik

3.2. SARAN

1. Dalam bekerja harus lebih mengutamakan keselamatan kerja

2. Pakailah peralatan sesuai dengan fungsinya

3. Kami harap PT Pupuk Sriwidjaja dapat bekerja sama dengan SMK


Pembangunan YPT Palembang setiap tahunnya

3. Gunakanlah waktu sebaik-baiknya

4. Jaga nama baik diri sendiri dan sekolah

5. Tetap semangat dan jangan putus asa.

26
DAFTAR PUSTAKA

http://zonaelektro.net/motor-listrik/prinsip-kerja-motor-listrik/:Diakses 20 Januari
2022

http://zonaelektro.net/motor-listrik/jenis-jenis-motor-listrik/:Diakses 20 Januari 2022


Prosedur Operasional Baku Repair Motor Listrik di Bengkel Listrik PT Pupuk
Sriwidjaja Palembang : tidak diterbitkan.

https://libratama.com/pengertian-motor-listrik/:Diakses 25 Januari 2022

https://blog.unnes.ac.id/antosupri/motor-listrik/Diakses 4 Februari 2022

https://pdfcoffee.com/dasar-teori-motor-listrik-pdf-free.html/Diakses 20 Februari
2022

Tri Ragowo Wicaksono.2017 Studi Penggunaan Variable Frequency Drive Sebagai


Pengendali Kecepatan Motor Ammonia Transfer Pump Pabrik Pusri IB PT
Pupuk Sriwidjaja Palembang. DTETI UGM: tidak diterbitkan.

vii

Anda mungkin juga menyukai