DISUSUN OLEH:
Puji syukur kami panjatkan kehadirat Allah SWT karena berkat rahmat dan hidayah-
Nya kami dapat menyelesaikan Laporan Prakerin (Praktik Kerja Industri) dengan tepat waktu.
Adapun maksud dan tujuan kami dalam menyelesaikan laporan Prakerin ini adalah untuk
menambah pengetahuan kami mengenai prosedur operasional baku repair motor listrik dan
untuk dapat menerapkan ilmu yang kami telah pelajari di lapangan kerja atau tempat
berorganisasi. Dengan upaya yang kami lakukan, tentunya ada hal-hal yang ingin kamiberikan
kepada masyarakat dari hasil laporan prakerin ini. Karena itu kami berharap semoga laporan
ini dapat menjadi sesuatu yang berguna bagi kita bersama. Semoga laporan yang kami susun
ini memberikan manfaat baik bagi penulis, pemangku kebijakan, pembaca dan masyarakat luas
nantinya. Kami menyadari bahwa laporan yang kami selesaikan ini masih jauh dari
kesempurnaan. Oleh karena itu kami mengharapkan kritik dan saran dari semua kalangan yang
bersifat membangun guna kesempurnaan laporan kami selanjutnya. Akhir kata, kami ucapkan
terima kasih kepada semua pihak yang telah berperan serta dalam penyusunan laporan ini dari
awal sampai akhir. Serta kami berharap agar laporan ini dapat bermanfaat bagi semua kalangan.
Penulis
iv
DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL………………………………………………………….. i
HALAMAN PENGESAHAN………………………………………………... ii
KATA PENGANTAR………………………………………………………... iii
DAFTAR ISI...................................................................................................... iv
DAFTAR GAMBAR......................................................................................... v
DAFTAR TABEL ............................................................................................. vi
BAB I PENDAHULUAN…………………………………………………….. 1
1.1. Latar Belakang.............................................................................................. 1
1.2. Tujuan Praktik Kerja Industri ...................................................................... 2
v
DAFTAR GAMBAR
vi
DAFTAR TABEL
vii
BAB I
PENDAHULUAN
1
PT Pupuk Sriwidjaja Palembang setiap harinya di aplikasikan untuk berbagai
kebutuhan seperti menggerakkan pompa, menggerakkan fan, menggerakkan belt
conveyor, dan lain sebagainya.
Motor berperan sangat penting baik di plant ammonia, urea, utilitas, maupun
area non produksi guna mendukung keberhasilan operasi pabrik dan produksi urea.
Selama ini, mayoritas motor-motor yang terdapat di lingkungan pabrik PT Pupuk
Sriwidjaja Palembang dirangkai langsung dengan jala-jala menggunakan metode
Direct On Line (DOL) sehingga tidak dimungkinkan bagi operator untuk mengatur
kecepatan motor listrik di PT Pupuk Sriwidjaja. Berdasarkan latar belakang, maka
Penulis ingin mengambil judul “ Prosedur Operasional Baku Repair Motor Listrik
Pada Departemen Pemeliharaan Listrik Dan pusri 3 di PT Pupuk Sriwidjaja
Palembang”.
6. Dapat menjalin kerjasama yang baik antara sekolah dengan dunia industri maupun
dunia usaha.
2
BAB II
MATERI LAPORAN
2.1. Umum
2.1.1. Profil Perusahaan
PT Pupuk Sriwidjaja adalah perusahaan yang didirikan sebagai pelopor
produsen pupuk urea di Indonesia pada tanggal 24 Desember 1959. PTPupuk
Sriwidjaja memulai opersional usaha dengan tujuan utama untuk
melaksanakan dan menunjang kebijaksanaan dan menunjang kebijaksanaan
dan program pemerintah di bidang ekonomi dan pembangunan nasional,
khususnya di industri pupuk dan kimia lainnya. Sejarah panjang pusri sebagai
pelopor produsen pupuk nasional selama lebih dari 50 tahun telah
membuktikan kemampuan dan komitmen kami dalam melaksanakan tugas
penting yang diberikan oleh pemerintah. Selain sebagai produsen pupuk
nasional, pusri juga mengemban tugas dalam melakasanakan usaha
perdagangan, pemberian jasa dan usaha lain yang berkaitan dengan industri
pupuk.
PT Pupuk Sriwidjaja bertanggung jawab dalam melaksanakaan
distribusi dan pemasaran pupuk bersubsidi kepada petani sebagai bentuk
pelaksanaan Public Service Obligation (PSO) untuk mendukung program
pangan nasional dengan memprioritaskan produksi dan pendistribusian pupuk
bagi petani di seluruh wilayah indonesia. Penjualan pupuk urea nonsubsidi
sebagai pemenuhan kebutuhan pupuk sektor perkebunan, industri maupun
ekspor menjadi bagian kegiatan perusahaan yang lainnya diluar tanggung
jawab pelaksanaan Public Service Obligation (PSO).
Kapasitas produksi urea PT Pupuk Sriwidjaja melebihi kewajibanPSO
(Public Service Obligation) dari pemerintah dan kelebihan tersebut digunakan
untuk pemenuhan kebutuhan pasar komersil (perkebunan, industri, dan
ekspor). Penyaluran pupuk PSO dan penjualan komersil kami lakukan dengan
prinsip 6 tepat yaitu tepat jenis, jumlah, harga, tempat,waktu, dan tepat waktu.
Disamping itu, kapasitas produksi ammonia yang melebihi kebutuhan
produksi urea digunakan untuk kebutuhan pasar ekspor
3
dan dalam negeri. Penyaluran pupuk PSO sesuai dengan wilayah pemasaran
PT Pupuk Sriwidjaja antara lain meliputi Sumatera Selatan, Jawa Tengah,
D.I. Yogyakarta dan Kalimantan Barat dengan menggunakan kapal, urea yang
dikirim masih dalam bentuk curah, sampai Jawa Tengah baru dikemas untuk
petani.
4
Proses perencanaan Pusri III telah dimulai ketika pemerintah
meresmikan operasional PUSRI II sebagai langkah antisipasi meningkatnya
kebutuhan pupuk. Sebagai tindak lanjut dari keputusan pemerintah, tepat pada
tanggal 21 Mei 1975 Menteri Perindustrian M Jusuf telah meresmikan
Pemancangan Tiang Pertama pembangunan Pabrik Pusri III. Pabrik Pusri III
dibangun dengan kapasitas terpasang sebesar 570.000 ton per tahun.
Melalui Surat Keputusan No.17 tanggal 17 April 1975, Presiden
Republik Indonesia telah menugaskan kepada Menteri Perindustrian untuk
segera mengambil langkah-langkah persiapan guna melaksanakan
pembangunan pabrik Pusri IV. Pemancangan tiang pertama pembangunan
pabrik PUSRI IV dilakukan di Palembang oleh Menteri Perindustrian M Jusuf
tanggal 25 Oktober 1975. Pabrik urea Pusri IV dibangun pada tahun 1977
dengan kapasitas produksi yang sama dengan PUSRI III dengan kapasitas
produksi 1.100 metrik ton amonia sehari, atau 330.000 metrik ton setahun dan
1.725 metrik ton urea sehari atau 570.000 metrik ton setahun.
Mulai Tahun 1979, PT Pusri Palembang diberi amanah dari Pemerintah
untuk dapat memberikan distribusi dan pemasaran pupuk bersubsidi kepada
petani sebagai bentuk pelaksanaan Public Service Obligation (PSO) sebagai
bentuk dukungan program pangan nasional, produksi dan pendistribusian
pupuk bagi petani di seluruh wilayah Indonesia yang merupakan prioritas.
Dalam upaya peremajaan dan peningkatan kapasitas produksi pabrik serta
menggantikan pengoperasian Pabrik Pusri I, Pada tahun 1993 dilakukan
pembangunan Pabrik Pusri IB dengan kapasitas
570.000 ton per tahun. Pabrik PUSRI IB merupakan pabrik yang dibangun
sebagai pengganti pabrik PUSRI I yang telah dinyatakan tidak efisien lagi.
Memasuki Tahun 1997, PT Pusri Palembang menjadi induk dari empat
perusahaan pupuk BUMN diantaranya, Pada tahun 1997, PT Pusri Palembang
ditunjuk sebagai induk perusahaan yang membawahi empat BUMN yang
bergerak di bidang industri pupuk dan petrokimia di antaranya yaitu PT
Petrokimia Gresik, PT Pupuk Kujang Cikampek, PT Pupuk Kaltim dan PT
Pupuk Iskandar Muda serta satu BUMN yang bergerak di bidang engineering,
procurement &construction (EPC), yaitu PT Rekayasa Industri.
5
2.1.3. Makna Logo Perusahaan
Sejarah telah mencatat bahwa di abad ke-7 telah berdiri sebuah kerajaan
maritim yang sangat kuat yang bernama Sriwidjaja. Kerajaan ini memulai
kekuasaannya di Pulau Sumatra dan terus membentangkan kekuatannya dari
Sumatra ke Jawa, pesisir Kalimantan sampai Kamboja, Thailand Selatan,
Semenanjung Malaya, sebagian kawasan Indo China, dan telah melakukan
perdagangan luas dengan India dan daratan Cina. Nama dan pengaruh
kerajaan ini bahkan terdengar sampai ke penjuru dunia baik dalam kekuatan
perdagangan, agama, budaya, dan armadanya yang berjaya dan dapat
menguasai kawasan Samudera Hindia dan Pasifik. Dalam BahasaSansekerta,
Sri mempunyai arti “bercahaya” atau “gemilang” dan Widjaja berarti
“kemenangan” atau “kejayaan”. Secara penuh, nama Sriwidjaja mempunyai
arti “Kejayaan atau Kemenangan yang Gilang-Gemilang”. Adapun makna
dari logo atau lambang perusahaan ini adalah :
6
Tabel 2.1. Makna Logo Perusahaan
1. Visi Perusahaan
"Menjadi Perusahaan Agroindustri Unggul di Asia"
7
2. Misi Perusahaan
1. Menyediakan produk dan solusi agroindustri yang terintegrasi
2.Memberikan nilai tambah kepada stakeholders secara berkelanjutan
3.Mendorong pencapaian kemandirian pangan dan kemakmuran Negeri
3. Akhlak Perusahaan
AMANAH-KOMPETEN-HARMONIS-LOYAL-ADAPTIF
KOLABOARATIF
8
Proses perencanaan Pusri III telah dimulai ketika pemerintah
meresmikan operasional Pusri Il sebagai langkah antisipasi meningkatnya
kebutuhan pupuk. Sebagai tindak lanjut dari keputusan pemerintah, tepat
pada tanggal 21 Mei 1975 Menteri Perindustrian M Jusuf telahmeresmikan
pemancangan tiang pertama pembangunan Pabrik Pusri III. Pabrik Pusri III
memiliki kapasitas produksi 1.100 metrik ton ammonia per hari atau
330.000 setahun dan 1.725 metrik ton urea sehari atau
570.000 metrik ton per tahun.
4. Pusri IV
5. Pusri IB
6. Proyek Pusri IIB, Steam Turbine Generator dan Boiler Batu Bara.
9
Pabrik Pusri IIB merupakan pabrik yang akan diproyeksikan untuk
mengambil alih peran produksi ammonia dan urea Pabrik Pusri II yang
sudah mengalami penurunan efisiensi. Pabrik Pusri IIB ini dibangun
dengan menerapkan teknologi paling muktahir, lebih ramah lingkungan
dan memiliki efisiensi yang tinggi. Pembangunan Pabrik Pusri IIB ini
menggunakan teknologi KBR Purifer Technology untuk Pabrik Ammonia
dan teknologi ACES 21 milik Toyo serta PT Pusri Palembang sebagai co
licensor untuk Pabrik Urea. Kapasitas produksi ammonia di Pusri IIB
adalah sebesar 2.000 ton/hari (660.000/talun) dan urea sebesar 2.750
ton/hari (907.500 ton/tahun). Proyek Steam Turbine Generator (STG) dan
boiler batu bara di Pusri IIB terdiri dari pembangunan boiler berkapasitas
2x240 tonjam dan STG berkapasitas 1×23 MW (net). Tujuan pembangunan
STG dan boiler batu bara adalah untuk subtitusi bahan bakar pembangkit
uap dan listrik yang sebelumnya menggunakan gas bumi ke batu bara agar
gas bumi tersebut dapat difokuskan sepenuhnya sebagai bahan baku untuk
proses produksi ammonia dan urea. Proyek STG dan boiler batu bara
terbagi menjadi dua tahap dengan durasi proyek tahap pertama dari tahun
2013-2016 untuk memasok kebutuhan uap dan listrik Pabrik Pusri III.
10
1. Struktur Organisasi PT Pupuk Sriwidjaja Palembang
11
2.4. Uraian Tugas Khusus
Unit Spesifikasi
12
Selain didukung oleh empat unit pembangkit utama, PT Pusri Palembang
juga memiliki pembangkit listrik cadangan berupa diesel sebagai generator
darurat di masing-masing pabrik dengan kapasitas masing-masing sebesar 1000
kVA. Generator darurat tersebut berfungsi untuk melayani beban- beban yang
kritis ketika GTG mengalami gangguan.
Palembang
13
Ke empat bus tersebut terhubung secara interkoneksi melalui sebuah
synchronizing bus 13,8 kV. Selanjutnya, dari ke empat bus tersebut, daya
disuplai ke beban pada masing-masing pabrik. Beban dapat berupa motor
atau trafo penurun tegangan (step down) yang dihubungkan ke beban dengan
tegangan yang lebih rendah. Tegangan sistem ini dikategorikan tegangan
tinggi.
1. Plant Ammonia (Pusri II, Pusri III, Pusri IV, dan Pusri IB)
2. Plant Utilitas (Pusri II, Pusri III, Pusri IV, dan Pusri IB)
3. Trafo tegangan
14
terdapat juga generator diesel darurat dengan tegangan terminal sebesar 440
V yang dihubungkan ke bus darurat 440 V.
15
1. Prinsip Kerja Motor Listrik
Prinsip kerja motor listrik pada dasarnya sama untuk semua jenis motor
secara umum:
Prinsip kerja motor listrik dapat dijelaskan dengan lebih jelas melalui
gambar berikut:
16
2. Jenis-Jenis Motor Listrik
Pada dasarnya motor listrik terbagi menjadi 2 jenis yaitu motor listrik
DC dan motor listrik AC. Kemudian dari jenis tersebut digolongkan menjadi
beberapa klasifikasi lagi sesuai dengan karakteristiknya.
a. Motor Sinkron
17
memperbaiki faktor daya sistem, sehingga sering digunakan pada
sistem yang menggunakan banyak listrik.
18
2. Motor Listrik Arus Searah DC
2.5.1. Persiapan
bengkel listrik
- Megger test
- Multi tester
- Tang amper
- Tracker
- Jack Hydraulic
- Tool Set
- Drip
- Palu
- Kayu balok
- Crane
- Acythelence/blander
19
2.5.2 Pemeriksaan Sebelum Perbaikan
1. Lakukan Pengukuran
2. Megger test Insulation test
3. Catat hasil pengukuran dalam form, siapkan tempat untuk baut dan mur
serta accessories lainnya, agar tidak hilang dan mempermalah pekerjaan
pemasangan kembali
Dari hasil pemeriksaan ini diharapkan akan ditemukan jenis kerusakan antara
1. Bearing Rusak
a. Pembongkaran
7. Periksa apakah antara housing bearing dan bearing telah longgar. Kalau
longgar bawa ke mesin shop untuk dilakukan metal aspray, Siapkan
standing ordernya.
20
10. Lepaskan bearing dari shaft dengan menggunakan tracker dan jack
Hydraulic, pada saat melepaskan bearing usahakan jangan dipukul.
13.Untuk stator dan rotor apabila tidak terlalu kotor, dapat dibersihkan
ditempat dengan safesol, terpenting dan semprot angin.
21
Perbaikan dari beberapa kerusakan tersebut harus dilakukan sebelum
pengantian bearing baru dilakukan
22
2.5.4 Kondisi Motor Terbakar (Short Circuit)
d. Jumlah slot
e. Jumlah coil
b. Pembongkaran
1. Siapkan meja kerja dan peralatan lainnya seperti pahat, palu, balok kecil,
tang pas grip, dll. Bersihkan meja kerja dari material yang dapat
mengganggu pelaksanaan
3. Potong coil stator dengan menggunakan pahat disi luar current stator, hati-
hati jangan sampai ujung mata pahat mengenai ujung current stator,
karena dapat current stafor terpotong/rusak
23
6. Pelaksanaan pekerjaan dikerjakan sampai tidak ada meterial yang masih
melekat lepas/bersih
7. Bagian bawah untuk melapisi antara magnet wire dengan current start
9. Jumlah kertas isolasi yang disiapkan sesuai dengan jumlah slot/alur stator
c. Pemasangan
1. Pasang kertas isolasi bagian bawah pada slot, periksa bahwa kertas
isolasi telah tepat dan pas dudukannya didalam slot.
2. Bentuk dan stel coil baru dengan melakukan pengukuran pada stator
3. Pasang/stel mal sesuai dengan bentuk dan ukuran coil yang telah
dibentuk
5. Tutup bagian atas coil yang telah dimasukkan kedalam alur dengan
kertas isolasi
8. Ikat seluruh coil dengan benang, ikatan harus rapi, kuat dan merata.
24
vibrasi
a. Pengukuran Arus
b. Pengukuran Vibrasi
9. Lakukan pengecatan.
25
BAB III
PENUTUP
3.1. KESIMPULAN
2. Memperdalarni rangkaian sistim dol (direct on-line) dan rangkaian dua arah
putaran
3. Belajar tentang betapah pentingnya kebersihan motor lirik agar tidak cepat panas
6. Kami mendapatkan banyak pengalaman kerja yang pasti akan sangat bermanfaat
bagi kami kedepannya
3.2. SARAN
26
DAFTAR PUSTAKA
http://zonaelektro.net/motor-listrik/prinsip-kerja-motor-listrik/:Diakses 20 Januari
2022
https://pdfcoffee.com/dasar-teori-motor-listrik-pdf-free.html/Diakses 20 Februari
2022
vii