Keterangan :
- : tidak ada perubahan
+ : ada perubahan
++ : perubahan meningkat
+++ : perubahan semakin meningkat
Gambar hasil pengamatan :
Hari Ke – 0 Hari Ke - 1
Hari Ke – 2 Hari Ke - 3
Hari Ke – 4 Hari Ke - 5
Kami melakukan pengamatan terhadap ke-3 tabung ini dimulai dari hari Senin tanggal 16
November 2018 dan berakhir pada 22 November 2018 dengan melakukan pengamatan yang terjadi
pada setiap tabung setiap harinya hingga hari ke-5 pengamatan. Pengamatan pada hasil tabung itu
sendiri adalah sebagai berikut :
Pada tabung A, berisi air kaldu dengan perlakuan tidak dipanaskan dan ditutup dengan sumbat
gabus dan ditetesi lilin cair diantara mulut tabung dan sumbatnya. Pada hari ke-0 belum terjadi
perubahan apapun baik warna, endapan dan baunya. Pada hari ke-1 juga belum terjadi apa-apa.
Pada hari ke-2 sudah mulai ada perubahan yang terjadi yaitu warna dan endapannya sedangkan
baunya belum terjadi apa-apa. Pada hari ke-3 tidak terjadi perubahan sama sekali warna, endapan
dan baunya. Pada hari ke-4 dan hari ke-5 sudah terjadi peningkatan di warna dan endapannya
sedangkan tidak terjadi bau pada tabung I selama percobaan. Hal ini disebabkan oleh karena tabung
tidak steril. Sehingga air kaldu tersebut ada mikroorganisme yang tumbuh. Bermetabolisme
mikroorganisme tersebut menyebabkan perubahan warna. Ini sesuai dengan anggapan Lassaro
Spallanzani bahwa mikroorganisme akan hidup pada kaldu yang tidak dipanaskan atau disterilkan.
Pada tabung II, berisi air kaldu yang didihkan dan tidak tertutup. Pada hari ke-0 sampai hari ke-1
tidak terjadi perubahan pada warna, endapan dan baunya. Pada hari-2 terjadi perubahan pada
endapan sedangkan warna dan baunya tidak terjadi. Pada hari ke-3 tidak ada perubahan yang terjadi
pada ketiga tabung tersebut. Pada hari ke-4 dan hari ke-5 terjadi penigkatan perubahan pada warna,
endapan, dan baunya. Hal ini disebabkan karena air kaldu berhubungan langsung dengan udara
bebas sehingga mikroorganisme tumbuh didalam air kaldu (berkatabolisme) sehingga air kaldu
keruh. Ini terjadi pada percobaan Lazzaro Spallanzani, walaupun disterilkan, mikroorganisme akan
hidup pada kaldu karena tabung terbuka sehingga dengan mudah mikroba dapat masuk dengan
diterbangkan udara. Pada tabung III, berisi air air kaldu yang dididihkan dan ditutp dengan sumbat
gabus dan ditetesi lilin cair sela antara mulut tabung dan sumbatnya. Hanya terjadi perubahan pada
hari ke-2 yaitu pada warna dan endapannya dan terjadi peningkatan pada hari ke-4 dan hari ke-5
yaitu pada warna, endapan, dan baunya. Perlakuan ini sesuai dengan percobaan Lassaro
Spallanzani, dimana jika kaldu di panaskan kemudian ditutup, sehingga udara luar tidak akan dapat
hidup. Hasil percobaan ini memberikan bukti kuat kepada para ahli akan ketidakbenaran teori
abiogenesis dan selanjutnya para ahli pada masa itu menerima teori baru mengenai asal mula
kehidupan yaitu teori “biogenesis’. Dengan demikian runtuhlah pandangan yang menanggap bahwa
mikroba dapat terjadi dari benda mati.
D. Kesimpulan
Berdasarkan hasil percobaan yang telah dilakukan, maka dapat disimpulkan bahwa terjadinya
perubahan pada air kaldu bukan berasal dari air kaldu itu sendiri, namun berasal dari mikroba yang
terdapat diudara yang masuk kedalam larutan air kaldu dan mikroba yang ada pada air kaldu bisa
melangsungkan hidupnya. Atau dengan kata lain kehidupan berasal dari kehidupan sebelumnya.
Salah satu ilmuwan pendukung teori biogenesis tersebut adalah Lazarro Spallanzani yang
menggunakan air rebusan daging atau air kaldu yang dimasukkan ke dalam labu kemudian
dipanaskan, membuktikan bahwa air rebusan daging yang dipanaskan lalu ditutup rapat tidak
menghasilkan mikroba. Saran untuk praktikan Setelah praktikum ini, praktikan mampu memahami
percobaan yang dilakukan oleh para ilmuwan sehingga teori biogenesis dapat muncul untuk
laboratorium Diharapkan dapat menyediakan alat-alat praktikum yang memadai agar proses
praktikum dapat berjalan dengan lancar.
E. Referensi
Darussyamsu Rahmawati, dkk. 2017. Pengaruh Strategi Pembelajaran Reading, Questioning and
Answering terhadap Kemampuan Berpikir Kreatif Mahasiswa Jurusan Biologi FMIPA
Universitas Negeri Padang pada Matakuliah Evolusi. Bioeducation Journal Vol.I No.1-Maret.
Padang
Henuhili Victoria, dkk. 2012. Biologi Umum Konsep Kehidupan. Samarinda : Universitas
Mulawarman.
Saputra Alaninda. 2017. Persepsi Mahasiswa Calon Guru Biologi tentang Pembelajaran Materi
Evolusi di SMA: Studi Kasus Mahasiswa Pendidikan Biologi FKIP Universitas Sebelas Maret
Surakarta. Bioeducation Journal Vol.I No.1-Maret. Surakarta.
Salmah Siti, dkk. 2011. Bahan Ajar Biologi Umum. Padang : Universitas Andalas
Tim penyusun 2016. Penuntun Praktikum Biologi Dasar. Makassar : Universitas Negeri Makassar.
Warianto Chaidar 2011. Asal Usul Makhluk Hidup. Volume 1 Nomor 2. Semarang.
Yudiarti Turrini, dkk. 2004 Buku Ajar Biologi. Semarang : Universitas Diponegoro.
Pertanyaan
1. Apakah yang menjadi penyebab terjadinya perubahan kaldu pada percobaan tersebut diatas?
2. Dari manakah datangnya makhluk hidup yang menyebabkan perubahan kaldu tersebut?
3. Perubahan kaldu pada percobaan tersebut diatas terjadi pada tabung yang diperlakukan
bagaimana? Mengapa terjadi demikian?
4. Pada tabung yang diperlakukan bagaimana yang kaldu tidak mengalami perubahan? Mengapa
tidak terjadi perubahan warna dan bau?
5. Mungkinkah dari bahan kaldu itu secara spontan akan muncul makhluk hidup baru?
6. Dapatkah hasil percobaan di atas digunakan sebai bukti yang kuat untuk menyangkal pendapat
Generatio Spontanea? Jelaskan!
Jawaban :
1. Penyebab terjadinya perubahan air kaldu yaitu karena tabung reaksi tersebut terbuka sehingga
ada bau busuk yang membuat adanya makhluk hidup.
2. Makhluk hidup yang menyebabkan terjadinya perubahan kaldu adalah berasal dari pembusukan
akibat dari kontaminasi udara.
3. Tabung I tidak dipanaskan tetapi ditutup namun masih ada aktifitas mikroba, Tabung II
dipanaskan dan tidak ditutup ada mikroba dari lingkungan yang mempengaruhi.
4. Pada tabung III yang dipanaskan dan ditutup, karena pemanasan yang diberikan sehingga
mikroba mati dan tabung ditutup sehingga tidak bisa terkontaminasi.