Anda di halaman 1dari 13

BAB I

Pendahulan

A. Latar Belakang
Perdebatan dikalangan para ilmuan dalam menyingkapi misteri asal usul kehidupan bumi
sampai saat ini, belum dapat menemukan titik kesefahaman yang betulbetul dapat menjawab
pertanyaan-pertanyaan mendalam tentang eksistensi kehidupan bumi. Shigenori Maruyama
dalam papernya menulis, bahwah serangkaian tokoh-tokoh masa lampau yang berupaya dalam
mengungkap misteri asal usul kehidupan seperti Charles Darwin.
Jika kita menganalisa teori ini dengan menggunakan pendekatan filosofis, dasar dan
argumentasi teori biogenesis tidak cukup memadai untuk menjelaskan secara runtut tentang
argumentasi dalam menetapkan asal usul kehidupan, lebih-lebih terkait asumsi bahwah mahluk
hidup berasal dari mahluk hidup sebelumnya, sama sekali tidak memiliki kekuatan argumen,
hanya dengan menyuguhkan beberapa hasil Eksprimen sederhana. Oleh karna itu, secara
menyeluruh konsep yang di usung dalam tulisan ini, adalah sebuah langkah kompromis untuk
mencari titik temu dalam menyelaraskan teori teori yang ada, dengan memperhatikan betul
berbagai penjelasan ilmu pengatahuan dan nalar yang dapat diterima oleh berbagai kalangan,
tanpa terjebak pada sikaf abai terhadap pandangan teologis keagamaan, yang notabenenya
sudah membicarakan permasalahan ini sejak pertama kali agama itu muncul dalam sejarah
kehidupan manusia.
B. Rumusan Masalah
Dari latar belakang di atas memunculkan beberapa gagasan masalah yang ingin dicapai
dalam penulisan makalah ini, sebagai berikut:
1. Apa saja teori-teori asal mula kehidupan?
2. Bagaimana pandangan Islam terhadap teori barat tentang asal mula kehdupan?
C. Tujuan
Berdasarkan rumusalan masalah di atas maka tujuan yang ingin dicapai adalah sebagai
berikut:
1. Mengetahui teori-teori mula kehidupan.
2. Mengetahui pandangan Islam terhadap teori barat tentang asal mula kehidupan.

1
BAB II
PEMBAHASAN

A. Teori Asal Mula Kehidupan


Theles mengatakan asal dari segala sesuatu adalah satu. Adapun yang satu itu adalah air.
Air yang cair merupakan asal dan akhir dari segala sesuatu. Semuanya itu air, dengan sengaja
atau tidak, suatu pandangan yang dalam bahwa semuanya itu satu, sedangkan Anaximandros
menyatakan bahwa yang asal atau asal segala sesuatu itu adalah satu tidak banyak adapun
Herakleitos menyatakan bahwa asal segala sesuatu dalam kehidupan alam ini adalah api.1
Alam ini pada mulanya satu, disatukan oleh cinta. Cinta adalah kodrat yg membawa
bersatu dan bercampur, tetapi alam yang satu ini dipecah oleh benci. Cinta itu akan membuka
jalan untuk kembali kepada Tuhan. Oleh karena itu hidup harus kasih-mengasihi dan cinta
mencintai. Cinta menimbulkan keinginan untuk bersatu, membawa kesejahteraan, dan harmoni
dalam kehidupan alam.
Alam tersusun dari empat anasir, yaitu udara, api, air, dan tanah. Tiap-tiap barang terjadi
karena percampuran empat anasir tersebut. Gerakan bercampur dan berpisah itu disebabkan
oleh dua dasar yang lain, yaitu cinta dan benci. Alam ini pada awalnya bercampur jadi satu
karena kodrat cinta. Dalam keadaan yang asal itu tidak ada yang terpisah, semuanya satu.
Kemudian datang benci, yang akhirnya membawa perpisahan. Dunia ini pada awalnya dihuni
tumbuhan dan kemudian datanglah binatang. Proses evolusi pun terjadi, makin panjang
turunannya, makin baik pula bentuknya.2
Aristoteles berpendapat bahwa segala yang terjadi di dunia ini adalah suatu perbuatan yang
terwujud karena Tuhan penciptaan alam. Selain itu, bahwa tiap-tiap yang hidup di alam ini
merupakan suatu organisme yang berkembang masing-masing menurut suatu gerak tujuan.
Alam tidak berbuat dengan tidak bertujuan. Oleh karena itu, Aristoteles dipandang sebagai
pencetus ajaran tujuan,teleologi. Aristoteles dengan pandangannya ini telah meletakkan dasar
bagi prinsip perkembangan.

1
Ajat Sudrajat, SEJARAH PEMKIRAN DUNIA ISLAM DAN BARAT, (Malang: Instrans Publishing, 2015), hlm., 1-
2.
2
Ibid., hlm., 3.

2
Tentang Filsafat Alam. Alam meliput semua yang berhubungan dengan materi dan badan-
badan yang bergerak dan diam. Karena waktu merupakan ukuran gerak terhadap yang dahulu
dan yang kemudian, maka waktu menjadi tidak berhingga, tidak ada awalnya dan tidak ada
akhirnya. Seluruh alam adalah suatu organisme yang besar, disusun oleh Tuhan penggerak
pertama menjadi suatu kesatuan menurut tujuan yang tertentu.3
Ilmuwan atau filsuf zaman itu telah berpikir dan menganalisis bagaimana asal mula
kehidupan di muka bumi. Berdasarkan pemikiran para ilmuwan tersebut, muncullah berbagai
teori asal mula kehidupan, seperti teori Abiogenesis (Generatio Spontanea), Biogenesis,
Panspermia, Neoabiogenesis, dan teori penciptaan. Dimana hal tersebut akan dijelaskan
sebagai berikut:
1. Teori Abiogenesis
Teori ini tergolong paling awal berkembang dan berpendapat bahwa makhluk hidup timbul
begitu saja dari benda tak hidup. Teori ini dipelopori oleh seorang filsuf Yunani yang bernama
Aristoteles. Hal ini sesuai dengan pemikiran saat itu yang belum ditunjang dengan teknologi
modern dan cenderung melihat fakta tanpa melalui pembuktian secara ilmiah. Sama seperti
Aristoteles, nenek moyang kita pun sering berpendapat tentang asal usul hewan atau tumbuhan
yang timbul begitu saja dari benda tak hidup.4
Teori ini memang kurang memiliki dasar yang kuat secara ilmiah, tetapi dapat bertahan
sangat lama. Bahkan, Anthonie Van leeuwenhoek, sang penemu mikroskop pun mendukung
teori abiogenesis. Leuwenhoek mengamati air rendaman Jerami dengan mikroskop buatannya,
ternyata ditemukan protozoa. Ia pun berpendapat bahwa hewan tersebut timbul begitu saja dari
air rendaman Jerami.
2. Teori Biogenesis
Sejalan dengan perkembangan ilmu pengetahuan, akhirnya orang berpikir secara lebih
ilmiah. Para ilmuwan tidak percaya begitu saja terhadap teori tanpa pembuktian yang sifatnya
ilmiah. Maka itu, beberapa ilmuwan berusaha membuktikan kebenaran teori abiogenesis yang
sudah sangat lama bertahan. Ada beberapa tokoh di dalamnya yakni sebagai berikut:

3
Ajat Sudrajat, SEJARAH PEMKIRAN DUNIA ISLAM DAN BARAT, hlm., 15.
4
Maman Rumanta, Krisna Iryani, Anna Ratnaningsih, Makhluk Hidup: Asal Mula, Ciri-ciri, dan Organisasi
Kehidupan, PDGK4103/MODUL 1, hlm., 3.

3
a. Francesco Redi
Untuk menumbangkan teori abiogenesis, Redi melakukan percobaan secara ilmiah. Dia
berhasil membuktikan bahwa makhluk hidup tidak timbul begitu saja dari benda tak hidup.
Namun Percobaan Redi (teori biogenesis) tersebut ternyata belum mampu menumbangkan
teori abiogenesis karena beberapa ilmuwan masih mempertahankan teori tersebut. John
Needham menentang teori yang dikemukakan Redi (biogenesis). Ia berupaya membuktikan
bahwa teori abiogenesis sudah benar. Needham melakukan percobaan dengan cara merebus
air kaldu untuk membunuh mikroorganisme dan memasukkannya dalam wadah dan ditutup
rapat. Ternyata, setelah beberapa lama, timbul mikroorganisme dalam kaldu tersebut.5
b. Lazzaro Spallanzani
Spallanzani tidak setuju dengan hasil percobaan Needham karena ia mengetahui
kelemahan percobaan yang dilakukan Needham tersebut. Ia berpendapat bahwa rebusan kaldu
yang dilakukan Needham kurang lama sehingga belum semua mikroorganisme mati.
Namun percobaan spallanzani belum bisa meruntuhkan teori lama, Penganut paham
abiogenesis masih mempertahankan teorinya dengan mengkritik percobaan Spallanzani yang
menyatakan bahwa untuk timbulnya kehidupan, perlu gaya hidup (ada udara), sedangkan
dalam percobaan Spallanzani kaldu ditutup rapat.6
c. Pasteur
Dengan resistensi dari para penganut teori abiogenesis, para penganut aliran biogenesis
terus mencoba mematahkan setiap bantahan yang diberikan para penganut paham abiogenesis
tersebut. Pada tahun 1863, Louis Pasteur mencoba menyempurnakan percobaan Spallanzani
dengan mempertahankan adanya gaya hidup (udara), yaitu menggunakan kaldu yang
dipanaskan dalam labu dan ditutup tabung berbentuk leher Angsa.
Pasteur berhasil dengan meyakinkan dapat menumbangkan teori generatio spontanea.
Pertanyaannya, dari mana asal mula kehidupan kalau semboyannya bahwa kehidupan berasal
dari kehidupan sebelumnya? Jadi,dengan mematahkan teori generatio spontanea, malah
timbul pertanyaan lagi, dari mana makhluk hidup pertama kali terbentuk.7

5
Maman Rumanta, Krisna Iryani, Anna Ratnaningsih, Makhluk Hidup: Asal Mula, Ciri-ciri, dan Organisasi
Kehidupan, hlm., 6.
6
Ibid, hlm., 7-8.
7
Ibid, hlm., 8-9.

4
3. Teori Panspermia
Apakah semua ilmuwan sepakat mengenai teori asal mula kehidupan dengan adanya
percobaan Miller? Jawabnya tidak. Pada abad ke-19, para ilmuwan antariksa menciptakan teori
baru, yaitu teori panspermia yang sering disebut teori eksogenesis atau teori kosmologi. Teori
ini bertentangan dengan teori abiogenesis dan mengemukakan bahwa benih kehidupan sudah
ada dan tersebar di seluruh jagat raya. Benih kehidupan tersebut berkembang di mana saja yang
lingkungannya memungkinkan. Jadi, asal mula kehidupan menurut teori ini bersumber dari
benih-benih kehidupan yang ada di luar angkasa.Teori ini berhipotesis bahwa organisme
mikroskopis datang dari luar angkasa, kemudian berkembang dan berevolusi di bumi. Seperti
kita ketahui,bumi kita ini sering dihujani meteorit dari luar angkasa yang memungkinkan
membawa benih makhluk hidup mikroskopis yang kemudian dapat berkembang dan berevolusi
di muka bumi.
Sesungguhnya, teori ini secara tidak langsung mendukung teori biogenesis. Namun, teori
ini belum mampu menjawab bagaimana benih tersebut terjadi dan dari mana asalnya. Apakah
melalui evolusi kimia seperti yang telah dikemukakan oleh Oparin dan kawan-kawan atau
melalui penciptaan? Kalau kita cermati, perkembangan teori asal mula kehidupan ini oleh para
ilmuwan dari dahulu sampai saat ini sangat membingungkan. Tarik-menarik antara teori
abiogenesis dan biogenesis terus terjadi. Semakin manusia berpikir, semakin sukar
menemukan rahasia kehidupan. Hal ini terjadi karena ilmu manusia sangat terbatas untuk
menelaah rahasia alam. Dalam Islam, dikatakan bahwa ilmu Allah itu seluas lautan,sedangkan
ilmu manusia bagai setetes air di lautan. Sebagaimana tercantum dalam Al- Qu’ran surat
Lukman ayat 27 yang berbunyi:

‫اَللي إي من م‬ ‫ض يمن َشجرةٍ أَقْالم والْبحر َيَُدُّه يمن ب ع يدهي سب عةُ أ َْْب ٍر ما نَيف َد ي‬
َ‫اَلل‬ ‫ت م‬ ُ ‫ت َكل َما‬
ْ َ ُ َ ْ َ ْ َ ْ ُ ُ ْ َ َ ٌ َ َ ْ ‫األر ي‬ ْ ‫َولَ ْو أَمَّنَا يِف‬
‫َع يز ٌيز َح يك ٌيم‬
Artinya: “Dan seandainya pohon-pohon di bumi menjadi pena dan laut (menjadi tinta),
ditambahkan kepadanya tujuh laut (lagi) sesudah (kering) nya, niscaya tidak akan
habis-habisnya (dituliskan) kalimat Allah. Sesungguhnya Allah Maha Perkasa
lagi Maha Bijaksana”. (QS: Al-Lukman, 27)

Sesungguhnya Allah Maha Kuasa, lagi Maha Bijaksana. Ayat tersebut menunjukkan
betapa ilmu Tuhan sangat luas dan kepada manusia hanya diberikan sedikit saja. Dengan

5
demikian tidak heran jika perseteruan antara penganut teori abiogenesis dan biogenesis terus
berlanjut, karena keterbatasan pemikiran manusia.8
4. Teori Neobiogenesis
Dengan banyak pertanyaan tentang asal mula kehidupan, para ilmuwan terus berpikir dan
membuat teori baru. Kebanyakan ilmuwan percaya bahwa bumi kita telah berumur lebih
kurang 4,5 miliar tahun. Selama 500 tahun pertama, lingkungan bumi terlalu labil untuk
berkembangnya kehidupan di bumi. Hal ini karena masih banyaknya asteroid yang berjatuhan
ke permukaan bumi, gempa bumi, dan badai yang disertai kilat yang ekstrem yang terus
membombardir bumi. Sekitar 4 miliar tahun yang lampau, kondisi bumi mulai stabil dan lautan
sudah mulai terbentuk Halold Urey dan muridnya Stanley Miller membuktikan hipotesis
Oparin and Haldane dengan membuat percobaan yang meniru atmosfer bumi primitif dengan
mencampurkan gas-gas, seperti metan, amonia, uap air, dan hidrogen dalam alat yang ia
rancang.
Dengan menggunakan aliran listrik untuk menyimulasikan kilat dan cahaya matahari pada
bumi primitif, hasilnya sangat menakjubkan. Dalam beberapa hari, percobaan tersebut
menghasilkan senyawa organik yang terdiri atas urea, asam asetat, asam laktat, dan beberapa
asam amino. Dari hasil eksperimennya, Miller membuktikan bahwa senyawa organik sangat
mungkin terjadi secara spontan pada atmosfer bumi primitif. Miller percaya bahwa
pembentukan senyawa kompleks penyusun makhluk hidup tidaklah mudah dan memerlukan
jutaan tahun untuk terjadinya evolusi kimia hingga terbentuk makhluk hidup sederhana. Jadi,
terbentuknya makhluk hidup tidak semudah yang dianut abiogenesis (generatio spontanea),
melainkan melalui evolusi kimia yang memakan waktu jutaan tahun. Teori ini pun disebut teori
evolusi kimia atau neoabiogenesis yang merupakan reinkarnasi dari teori biogenesis karena
memercayai makhluk hidup berasal dari benda tak hidup melalui evolusi kimia.
Sudah terjawabkah asal mula kehidupan dengan teori evolusi kimia tersebut? Jawabnya
belum, bukan? Bahkan, makin membingungkan para ilmuwan sendiri. Mengapa? Ternyata,
makhluk hidup mengandung jutaan molekul yang sangat kompleks dengan pembentukan yang
tidak sederhana.

8
Maman Rumanta, Krisna Iryani, Anna Ratnaningsih, Makhluk Hidup: Asal Mula, Ciri-ciri, dan Organisasi
Kehidupan, hlm., 14.

6
Untuk membentuk satu jenis molekul protein yang ada pada tubuh makhluk hidup sekarang
ini, diperlukan tahapan reaksi yang sangat kompleks dan memakan waktu sangat lama.
Mengapa? Kalau hal tersebut terjadi secara spontan di alam saat itu, pasti sangat banyak
hambatannya. Hal ini berbeda kalau pembentukan protein yang terjadi pada makhluk hidup
saat ini difasilitasi oleh gen yang mengaturnya dan organel serta enzim yang mempercepat dan
memfasilitasi reaksinya.9
5. Teori Penciptaan
Berdasar pada teori yang dikemukakan oleh para ilmuwan tersebut,ternyata mereka masih
kebingungan dan masih berpikir keras untuk menelaah rahasia alam tersebut. Akhirnya,
beberapa ilmuwan memilih kembali pada teori penciptaan, yang bersumber dari ajaran agama
dan kitabkitab yang dianutnya. Kebanyakan agama, khususnya agama samawi,percaya bahwa
alam semesta bersama isinya diciptakan oleh Tuhan. Memang teori ciptaan ini sukar
dibuktikan dengan akal manusia karena datangnya bukan dari hasil percobaan, melainkan hasil
telaah ilmu agama dan keyakinan.
Berdasarkan kitab Bibel, kaum Nasrani percaya bahwa bumi diciptakan dalam enam hari,
tumbuhan diciptakan pada hari ketiga, ikan dan unggas pada hari kelima, serta yang lainnya
pada hari keenam. Sejalan dengan umat Kristen, umat Islam pun percaya bahwa alam semesta
beserta isinya diciptakan oleh Tuhan.Penganut agama Hindu juga percaya bahwa makhluk
hidup diciptakan oleh Tuhan.
Itulah teori penciptaan yang bersumber dari agama yang kebenarannya tidak untuk
dibuktikan secara ilmiah karena teori tersebut datang dari Tuhan yang diyakini oleh keimanan
dan bukan hasil pemikiran manusia. Manusia boleh tidak percaya dengan teori penciptaan.
Namun, kalau kita renungkan, ternyata kita sendiri tidak tahu bagaimana kita dihidupkan dan
bagaimana kita dimatikan. Semua itu adalah rahasia Tuhan yang Mahakuasa.10

9
Maman Rumanta, Krisna Iryani, Anna Ratnaningsih, Makhluk Hidup: Asal Mula, Ciri-ciri, dan Organisasi
Kehidupan, hlm., 11-12.
10
Ibid, hlm., 14.

7
B. Asal Mula Kehidupan Dalam Ilmu Pengetahuan Sekuler
Dalam beberapa kemajuan pengetahuan ada beberapa teori tentang asal mula kehidupan
yang mana hal itu mencakup teori-teori barat tentang Alam dan Manusia, dimana hal itu dapat
dijabarkan sebagai berikut:
1. Teori Big-Bang
Teori Big Bang di dalam fisika kosmologi menyatakan bahwa alam semesta muncul dari
suatu keadaan yang sangat pekat dan panas sekitar 13,7 juta tahun yang silam. Sejak itu,
semesta telah berkembang dengan perjalanan waktu seraya menghasilkan tata surya. Para ahli
fisika tidak sepenuhnya sepakat tentang apa yang terjadi sebelum ini, meskipun relativitas
umum memprediksikan ketunggalan gravitasi. Adalah Georges Lemaître, pastur Roma
Katholik dari Belgia, yang mengusulkan bahwa terjadinya alam semesta bermula
dari ”ledakan” dari ”atom primeval” yang kemudian hari dikenal dengan nama Big-Bang.
Istilah Big-Bang digunakan dalam pengertian sempit untuk merujuk titik waktu ketika
espansi semesta yang teramati (dalil Hubble) mulai dihitung sebagai 13.7 juta (1.37 x 10¹º)
tahun silam (±2%). Pengertian ini mengacu pada paradigma kosmologis yang berkembang
yang menjelaskan asal usul dan ekspansi alam semesta dan juga pembentukan zat primordial
melalui nucleosynthesis sebagaimana diprediksi oleh teori Alpher-Bethe-Gamow. Atas dasar
model ini pada th. 1948 George Gamov secara kualitatif membuat prediksi adanya Cosmic
Microwave Background Radiation (CMB).Selanjutnya yang dinamakan CMB itu sendiri
ditemukan pada th 1964 dan semakin memperkokoh teori Big-Bang dan memperlemah
saingannya teori Steady-State.
Kosmologi Big-Bang semakin maju pesat pada dasa warsa 1990-an dan awal abad 21
dengan berkembangnya teknologi teleskop dan dengan semakin banyaknya data satelit seperti
yang berasal dari COBE, The Hubble Space Telescope and WMAP.11
2. Teori Steady-State
Teori ini berpandangan bahwa alam semesta selalu berkembang tetapi tetap bertahan dalam
kepekatan rata-rata yang konstan. Benda-benda terus tercipta membentuk bintang-bintang dan
galaksi baru dengan tingkat kecepatan yang sama sehingga benda-benda langit menjadi tak
teramati sebagai akibat dari jarah yang makin menjauh dan daya yang menyurut.Dalam
perhitungan waktu, Steady-State tidak mengenal permulaan dan akhir.

11
Samuel Gunawan, MENGUAK ASAL USUL KEJADIAN ALAM SEMESTA DAN MANUSIA, hlm., 4-5.

8
Teori ini mula-mula dikemukakan oleh Sir James Jeans pada tahun 1920 dan kemudian
direvisi oleh Hermann Bondi dan Thomas Gold pada tahun 1948. Selanjutnya dengan
timbulnya beberapa persoalan baru karena adanya hipotesis alternatif Big-Bang, teori Steady-
State disempurnakan lebih lanjut oleh Sir Fred Hoyle. Pengamatan selanjutnya menunjukkan
bukti-bukti yang bertolak-belakang dengan gambaran Steady-State dan sebaliknya justru lebih
banyak mendukung model Big-Bang.12
C. Asal Mula Kehidupan dalam Perspektif Islam
Berpegangan pada dalil-dalil Al-Qur'an yang ada, maka alam semesta ini diciptakan oleh
Tuhan adalah kepentingan manusia dan untuk dipelajari manusia dapat menjalankan fungsi
dan kedudukannya sebagai manusia.13 Mengacu pada teks-teks keagamaan dalam berbagai
tradisi historis dalam penafsiran maupun potret interprestasi, telah menampilkan bahwah kitab
suci, seperti Vedha, Trivitaka, Bibel, hingga kitab suci Al-Qur’an, jauh sebelumnya telah
membicarakan asal usul kehidupan bumi, mahluk hidup, tumbuh-tumbuhan, hingga alam
semesta. Lebih jauh, jika kita menelusuri kitab suci Al-Qur’an misalnya saja, dalam beberapa
tempat banyak ayat-ayat yang cukup popular dalam membicarakan secara sfesifik tentang
kejadian asal usul kehidupan bumi, seperti Ar-Rum 19 dan Yunus 31 yang berbunyi:
‫ي‬ ‫ي‬ ْ ‫ت يم َن‬ ‫ُُيْريج ْ ي ي ي‬
‫ك ُُتَْر ُجو َن‬
َ ‫ض بَ ْع َد َم ْوِتَا َوَك َذل‬ ْ ‫اْلَ يِّي َوُُْييي‬
َ ‫األر‬ َ ِّ‫يج الْ َمي‬
ُ ‫اْلَ مي م َن الْ َمِّت َوُُيْر‬ ُ
Artinya: “Dia mengeluarkan yang hidup dari yang mati dan mengeluarkan yang mati dari
yang hidup dan menghidupkan bumi sesudah matinya. Dan seperti itulah kamu akan
dikeluarkan (dari kubur)” (QS: Ar-Rum, 19)

Sedangkan surat Yunus ayat 31 yakni:


‫اْلي يمن الْمي ي‬
‫ت‬ ‫ي‬ ‫األر ي‬ ‫ي‬ ‫ي‬
ِّ َ َ ‫يج َْ م‬ ُ ‫ص َار َوَم ْن ُُيْر‬َ ْ‫ك ال مس ْم َع َواألب‬ ُ ‫ض أ َْم َم ْن َيَْل‬ ْ ‫قُ ْل َم ْن يَْرُزقُ ُك ْم م َن ال مس َماء َو‬
‫اَللُ فَ ُق ْل أَفَال تَتم ُقو َن‬
‫األمَر فَ َسيَ ُقولُو َن م‬ ْ ‫ت يم َن‬
ْ ‫اْلَ يِّي َوَم ْن يُ َدبيُِّر‬ َ ِّ‫يج الْ َمي‬
ُ ‫َوُُيْر‬
Artinya: “Katakanlah: "Siapakah yang memberi rezeki kepadamu dari langit dan bumi, atau
siapakah yang kuasa (menciptakan) pendengaran dan penglihatan, dan siapakah
yang mengeluarkan yang hidup dari yang mati dan mengeluarkan yang mati dari
yang hidup dan siapakah yang mengatur segala urusan?" Maka mereka akan
menjawab: "Allah". Maka katakanlah: "Mengapa kamu tidak bertakwa (kepada-
Nya)?" (QS: Yunus, 31)

12
Samuel Gunawan, MENGUAK ASAL USUL KEJADIAN ALAM SEMESTA DAN MANUSIA, hlm., 6.
13
Zuhairini, FILSAFAT PENDIDIKAN ISLAM, (Jakarta: Sinar Grafika Offset, 2015), hlm., 83.

9
Ayat diatas menyatakan bahwa kejadian adalah sebuah transisi dari yang mati menjadi
hidup, yang hidup menjadi yang mati, hingga yang hidup berasal dari yang hidup. Oleh karena
itu, dalam perspektif Islam beberapa termenologi yang digunakan pada beberapa teori
sebelumnya yang membicarakan asal usul kehidupan bumi bukanlah suatu kebaruan dan asing,
karna cukup banyak ayat-ayat yang membicarakan permasalahan ini. Ahmad Syafi’i misalnya
saja, dalam menyoroti Teori Darwin mengungkapkan dalam sebuah kesimpulan analisisnya
bahwah Islam seyogyanya menolak teori Darwin.14
Dalam konteks sejarah, Edson Perreira da Silva menyatakan bahwah diskursus tentang
teori yang di populerkan oleh Darwin, disebabkan kala itu Darwin tidak memiliki bukti yang
cukup kuat untuk mendukung dan membenarkan teori Evolusi mahluk hidup. Dalam hal inilah,
Silva mengomentari bahwah upaya yang dilakukan Darwin belum mampu memenuhi jawaban
terhadap pertanyaan seputar asal usul kehidupan mahluk hidup. Beberapa tulisan tentang
perjalanan Darwin dalam mengamati keragaman mahluk hidup, hingga dengan menyajikan
berbagai bukti empiris yang diyakini sebagai landasan yang dapat menopang berbagai konsep
pemikirannya tentang teori Evolusi yang di usung.15
Dalam perspektif dan tinjauan teologis Islam tentang penciptaan, Abdul Halim Ibrahim
dalam tulisannya Kritisme teori Evolusi Darwin mengungkapkan, bahwah Para komunitas
sarjana Muslim yang umumnya menerima, hanya pada teori evolusi mikropada organisme
hidup namun menolak gagasan tentang evolusi makro yang mengubah spesies menjadi spesies
lain. Sejauh itu, Harun Yahyah dalam bukunya, Miracles Within the Molecule mengungkapkan
bahwah, berbagai upaya kelompok Evolusionis hingga pertengahan abad ke-19 belum mampu
menyajikan fosil yang dapat menghubungkan terkait konsep pemikiran Charles Darwin.16
Oleh karna itu, kemunculan konsep Evolusi Darwin yang menyatakan bahwah adanya
indikasi perubahan spesies kebentuk spesies lain, dengan tidak didukung oleh bukti-ukti yang
cukup kuat. Diyakini dapat berimplikasi pada permasalahan iman yang cenderung menggugat
dan menampikan peran sang pencipta, hingga menonjolkan kecenderungan dengan parameter
ilmu pengatahuan di ukur pada skala serba Ilmiah, hingga pada lain sisi mengenyampingkan
kemahakuasaan Allah SWT dalam melakukan sesuatu diluar nalar dan logika ilmiah manusia.

14
Eko Nopriyansa, DISKURSUS NALAR ISLAM DAN ILMU PENGATAHUAN DALAM MENJELASKAN ASAL
USUL KEHIDUPAN BUMI, Jurnal Yaqzhan, Vol. 6, No. 2, Desember 2020, hlm., 281.
15
Ibid, hlm., 281.
16
Ibid, hlm., 282.

10
Menyoroti beberapa aspek konsep penciptaan dalam Islam, tidak bisa lepas dari kaidah
maupun prosedural penafsiran teks kitab suci, dengan melakukan studi tafsir yang umum di
gunakan dalam studi ke Islaman.17

17
Eko Nopriyansa, DISKURSUS NALAR ISLAM DAN ILMU PENGATAHUAN DALAM MENJELASKAN ASAL
USUL KEHIDUPAN BUMI, hlm., 282-283.

11
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Dunia barat banyak sekali yang membahas tentang asal mula kehidupan baik dari yang
paling dari Abiogenesi, Biogenesis sampai Teori penciptaan, semua membahas bagaimana asal
mula kehidupan ini dimulai. Namun dalam pandangan agama sangatlah berbeda dengan para
ilmu yang berdasarkan penelitian-penelitian dan hasil observasi secara sistematika, dalam
pandangan agama terutama Islam kita memandang asal mula kehidupan itu adalah sesuatu
yang tidak bias dinalar oleh akal pikiran seperti yang tertuang dalam surat Al-Lukman ayat 27
bahwasanya meskipun air dijadikan tinta untuk menuliskan tentang dunia (ciptaan-Nya)
tidaklah akan cukup. Namun tidak ada salahnya kita belajar teori-teori barat sebagai ilmu
pengetahuan namun tetap pada hakikat kita dalam mempercayai dalam keyakinan agama
(Islam) berdasarkan Al-Qur’an dan Hadist.
B. Kritik dan Saran
Penulis adalah seorang manusia biassa dalam penulisan makalah ini sekiranya ada
pemabahasan yang kurang diminati atau tidak berkenan sekiranya itu bias membangun penulis
lebih baik lagi maka dengan sangat berharap penulis membutuhkannya sebagai acuan dalam
penulisan karya ilmiah selanjutnya.

12
DAFTAR PUSTAKA

Sudrajat, Ajat, SEJARAH PEMKIRAN DUNIA ISLAM DAN BARAT, Malang: Instrans
Publishing, 2015.
Zuhairini, FILSAFAT PENDIDIKAN ISLAM, Jakarta: Sinar Grafika Offset, 2015.
Gunawan, Samuel, MENGUAK ASAL USUL KEJADIAN ALAM SEMESTA DAN MANUSIA.
Nopriyansa, Eko, DISKURSUS NALAR ISLAM DAN ILMU PENGATAHUAN DALAM
MENJELASKAN ASAL USUL KEHIDUPAN BUMI, Jurnal Yaqzhan, Vol. 6, No. 2,
Desember 2020.

Rumanta , Maman, Krisna Iryani, Anna Ratnaningsih, Makhluk Hidup: Asal Mula, Ciri-ciri,
dan Organisasi Kehidupan, PDGK4103/MODUL.

13

Anda mungkin juga menyukai