Anda di halaman 1dari 11

Kalimaya, Volume 4, Nomor 2, Agustus 2016

ANALISIS PERMAINAN TRADISIONAL JAWA BARAT ORAY-


ORAYAN SEBAGAI ALTERNATIF METODE PEMBELAJARAN
PENJUMLAHAN DAN PENGURANGAN BILANGAN CACAH
BAGI SISWA KELAS SATU SEKOLAH DASAR
Koswara
Tiurlina1
Deni Wardana2
Program Studi Pendidikan Guru Sekolah Dasar, UPI Kampus Serang, Universitas Pendidikan
Indonesia.
e-mail : koswarastudent@gmail.com

Abstrak

Permainan oray-orayan merupakan permainan tradisional yang berasal dari jawa


barat.permainan ini biasa dimainkan oleh anak-anak yang terdiri dari beberapa orang, karena
dalam permainan ini lebih banyak anak atau orang akan jauh lebih menyenangkan. Dalam
permainan ini terdapat sebuah lagu daerah yang berasal dari Jawa Barat yang biasa
digunakan untuk mengiringi permainan. Dalam permainan oray-orayan ini terdapat sebuah
cara atau metode pembelajaran yang dapat digunakan oleh pendidik untuk mengajarkan
penjumlahan dan pengurangan bilangan cacah pada kelas satu sekolah dasar. Dalam
permainan oray-orayan terdapat bagian dimana anak harus mampu mengurangkan dan
menjumlahkan bilangan cacah dengan tepat sehingga dengan demikian akan membuat anak
jauh lebih kreatif dan logis terhadap hasil penemuannya sendiri. Permainan ini merupakan
suatu cara atau metode yang tepat digunakan dalam pembelajaran penjumlahan dan
pengurangan bilangan cacah, walaupun dalam metode permainan oray-orayan ini sangat
membuang banyak waktu, akan tetapi metode atau permainan ini terbukti mampu
meningkatkan hasil belajar siswa terutama dalam pembelajaran penjumlahan dan
pengurangan bilangan cacah di kelas satu sekolah dasar. Selain itu juga dengan metode
permainan ini dapat mempermudah kerja para pendidik, karena pendidik hanya harus
memperhatikan dan membimbing siswa terhadap jalannya proses pembelajaran sehingga
siswa tidak hanya bermain saja, akan tetapi mereka juga melakukan proses pembelajaran di
dalamnya. Semua itu dapat dilihat dari hasil wawancara dan tes uji kemampuan berfikir
matematika siswa yang dilakukan peneliti terhadap siswa, banyak siswa yang awalnya belum
begitu mengerti mengenai penjumlahan dan pengurangan bilangan cacah dapat mengerti
setelah proses pembelajaran menggunakan metode permainan. Jadi dapat disimpulkan bahwa
metode permainan oray-orayan walaupun membutuhkan banyak waktu dalam proses
pembelajarannya, tetapi juga mampu meningkatkan hasil belajar siswa kelas satu terhadap
pembelajaran khususnya materi pokok penjumlahan dan pengurangan bilangan cacah, dan
juga mampu mempermudah kerja guru sehingga mereka tidak lagi bingung memikirkan cara
yang tepat dalam mengajar penjumlahan dan pengurangan bilangan cacah kepada siswa.

Kata Kunci :metode permainan alternatif Jawa Barat oray-orayan


Koswara, Tiurlina, Deni Wardana. Analisis Permainan Tradisional Jawa Barat Oray-
Orayan Sebagai Alternatif Metode Pembelajaran Penjumlahan Dan Pengurangan Bilangan
Cacah Bagi Siswa Kelas Satu Sekolah Dasar.

GAME ANALYSIS OF TRADITIONAL WEST JAVA oray-orayan AS


AN ALTERNATIVE METHOD OF LEARNING AND REDUCING
ADDITIVE valid whole number GRADE ONE FOR PRIMARY
Koswara
Tiurlina1
Deni Wardana2
Program Studi Pendidikan Guru Sekolah Dasar, UPI Kampus Serang, Universitas Pendidikan
Indonesia.
e-mail : koswarastudent@gmail.com

Abstract
Games oray-orayan is a traditional game that originated from west Java. Game
commonly played by children of a few people, because in this game more children or people
will be much more enjoyable. In this game there is a song that comes from the area of West
Java that used to accompany the game. In the game-orayan oray there are a method or
methods that can be used by teachers to teach addition and subtraction of numbers count in
the first grade. In the gameorayan-oray there is a section where children must be able to
subtract and add up the numbers count precisely and thus will make children much more
creative and logical on the results of his own discovery. This game is a way or method that is
appropriate for use in learning addition and subtraction of numbers count, although in a
game method oray-orayan this very waste a lot of time, but the method or the game is proven
to improve student learning outcomes, especially in learning addition and subtraction of
numbers count in the first grade of primary school. In addition, with this game method can
simplify the teacher, because the teacher only have to pay attention and guide students on the
course of the learning process so that students not only play alone, but they also make the
learning process in it. All that can be seen from the results of interviews and tests students'
mathematical thinking ability test conducted by researchers of the students, many students
who initially do not quite understand about the addition and subtraction of numbers count
can understand after the learning process using the game. So we can conclude that the
method of game oray-orayan although it takes a lot of time in the learning process, but also
can improve student learning outcomes one way towards learning in particular subject matter
of addition and subtraction of numbers count, and is also able to facilitate the work of
teachers so that they are no longer confused thinking way right in teaching addition and
subtraction of numbers count to students.

Keywords: alternative methods of West Java games oray-orayan


Kalimaya, Volume 4, Nomor 2, Agustus 2016

Ilmu pendidikan merupakan suatu dengan persoalan-persoalan itu.


hal yang sangat penting bagi setiap insan (Yusnandar, E. Dan Saabighoot, A Y.
manusia di dunia ini, dengan ilmu 2013). Sehingga pada anak usia kelas
pendidikan yang banyak maka semua satu sekolah dasar merupakan usia
manusia akan mampu berfikir sendiri dimana anak atau individu masih sangat
baik secara logis maupun non logis. senang dalam bermain.
Dengan ilmu pendidikan pula mampu
membuat manusia bersaing dalam segala Anak pada usia sekolah dasar
bidang, hal ini di akui oleh seluruh merupakan periode dimana pola berfikir
lapisan dunia.Maka dari itu sebagai anak masih secara konkrit, mereka hanya
generasi perubah bangsa sudah mampu mengerjakan suatu soal atau
selayaknya kita melakukan atau persoalan yang mereka lihat secara nyata
mempelajari segala bentuk pendidikan saja, bukan berupa soal atau persoalan
yang ada, sehingga kita mampu bersaing penalaran. Dengan kata lain anak pada
dengan kerasnya dunia. usia ini masih menggunakan suatu alat
peraga yang bersifat nyata dan
Menurut (Russefendi ET, 1980) kata menggunakan metode yang masih
matematika asalnya dari bahasa Yunani berkaitan dengan kehidupan yang dialami
mathema dan mathein yang artinya oleh anak sekolah dasar itu sendiri. Oleh
sesuatu yang diketahui atau ilmu sebab itu Pendidikan bagi anak
(knowledge , science) dan belajar seharusnya terus melihat kemajuan dan
(berfikir), jadi berdasarkan asal katanya perkembangan anak itu sendiri atau
matematika dapat diartikan sebagai ilmu bahkan jika memang diharuskan terus
yang diketahui atau yang didapat dengan melihat mengenai kesenangan dari
cara berfikir (bernalar). Matematika lebih peserta didik itu sendiri karena pada
bertitik pada penekanan kehidupan dunia hakekatnya anak sekolah dasar masih
rasio dan logika, bukan berdasarkan pada berfikir secara konkrit atau nyata maka
hasil eksperimen atau observasi, karena pendidikan yang cocok untuk anak
matematika berasal dari pemikiran- sekolah dasar hendaknya disesuaikan
pemikiran manusia yang berhubungan dengan pola berpikir mereka.Begitu juga
dengan ide-ide, proses dan penalaran dengan pendidikan setelah sekolah dasar.
yang empiris.
Indonesia negeri yang kaya,
Pada umumnya cara belajar sentuhan-sentuhan kearifan lokalnya
matematika di kelas satu sekolah dasar tidak hanya tercermin dalam berbagai
masih menggunakan cara lama, cara kerajinan, tetapi juga tervisualisasi dalam
dimana pendidik sebagai pusat budaya sosial. Jika dikupas satu persatu
pembelajaran dan pesertadidik hanya mengenai kulturpermainan tradisional,
sebagai pendengar saja. Pembelajaran permainan-permainan itu memiliki suatu
dengan cara yang monoton seperti itu arti yang dalam. Tidak hanya pada efek
dirasa masih belum maksimal jika harus sosialisasi, tetapi juga cetusan euphoria
diajarkan untuk peserta didik di kelas cinta.Rasa cinta terhadap orang tua, cinta
rendah, karena pada prinsipnya anak usia kepada lingkungan, dan empati kepada
6 atau 7 – 11 atau 12 tahun, dikatakan teman – teman sebaya.(Fad, A. 2014 hlm
periode berfikir konkrit, karena pada 5).
periode ini anak hanya mampu berfikir
dengan logika. Jika untuk memecahkan Permainan tradisional di Indonesia
persoalan yang sifatnya konkrit atau sangat beragam macamnya, dalam
nyata saja, yaitu dengan cara mengamati permainan tradisional bukan hanya
atau melakukan suatu yang berkaitan menekankan pada kesenangan saja, akan
Koswara, Tiurlina, Deni Wardana. Analisis Permainan Tradisional Jawa Barat Oray-
Orayan Sebagai Alternatif Metode Pembelajaran Penjumlahan Dan Pengurangan Bilangan
Cacah Bagi Siswa Kelas Satu Sekolah Dasar.

tetapi banyak pelajaran yang dapat Pendekatan kualitatif adalah


diambil dari permainan tradisional pendekatan penelitian yang berlandaskan
tersebut, baik secara kerja kelompok, pada filsafat postpositivisme, penelitian
kejujuran, lapang dada, bahkan dalam ini digunakan untuk meneliti pada
permainan tradisional juga mengajarkan kondisi objek yang alamiah saja, dimana
kita tentang pembelajaran yang biasa kita peneliti adalah sebagai instrumen kunci
pelajari di sekolah. Sebagai contoh dalam atau pekerja sendiri, pengambilan sampel
permainan tradisional oray-orayan atau sumber data dilakukan secara purposive
ular-ularan mengajarkan kita mengenai dan snowball atau mengacak, teknik
pembelajaran penjumlahan dan pengumpulan dengan trianggulasi,
pengurangan bilangan cacah untuk siswa analisis data bersifat induktif atau
kelas satu sekolah dasar. kualitatif, dan hasil penelitian kualitatif
lebih menekankan makna daripada
Berdasarkan penjelasan diatas, maka generalisasi.
peneliti ingin menerapkan metode
bermain sambil belajar pada penjumlahan Penelitian ini menggunakan suatu
dan pengurangan bilangan desain penelitian analisis konsep, maksud
cacah.Permainan yang digunakan dalam analisis konsep disini peneliti akan
metode ini adalah permainan tradisional melakukan suatu analisis mengenai
yang berasal dari jawa barat yaitu permainan oray-orayan guna
permainan oray-orayan. Permainan ini mendapatkan suatu data temuan yang
berpusat pada kerjasama timdan selanjutnya akan coba digunakan sebagai
sportifitas. Selain itu juga pada metode alternatif pembelajaran
permainan ini mengajarkan siswa penjumlahan dan pengurangan bilangan
mengenai penjumlahan dan pengurangan cacah pada siswa kelas satu sekolah
bilangan cacah secara langsung. dasar.
Oleh sebab itu peneliti sangat tertarik Bentuk penelitian ini bersifat
untuk mengadakan suatu penelitian kolaboratif yang artinya memberikan
mengenai analisis permainan oray-orayan suatu tindakan melalui proses anak
sebagai alternatif pembelajaran melakukan praktek diluar. Aspek yang
penjumlahan dan pengurangan bilangan ada ini akan dilakukan oleh peneliti
cacah. Kemudian peneliti mengangkat secara langsung, munculnya masalah
judul “Analisis Permainan Tradisional yang dirasakan oleh peneliti atau
Jawa Barat Oray–OrayanSebagai pendidik, tempat penelitian dilakukan di
Alternatif Metode Pembelajaran luar ruangan, proses pengambilan data
Penjumlahan dan Pengurangan Bilangan dilakukan oleh peneliti sendiri, hasil
Cacah bagi Siswa Kelas Satu Sekolah penelitian ini akan berfungsi atau
Dasar” bermanfaat bagi pendidik dan dapat pula
dirasakan oleh peserta didik.
METODE
Penelitian ini dijalankan di kelas 1
Pendekatan yang digunakan dalam SDN IX Kota Serang pada tanggal 25
kegiatan meneliti ini adalah pendekatan Mei 2016 dengan jumlah peserta didik 34
kualitatif dalam bentuk kegiatan orang, yang terdiri dari 18 orang pria 16
penelitian yang dilakukan di luar kelas orang perempuan. Alasan penelitian
dan dilakukan oleh peneliti itu sendiri. ditempatkan di SDN IX Kota Serang
Menurut Sugiyono (2015). karena dalam pembelajaran matematika
khususnya mata pelajaran penjumlahan
dan pengurangan bilangan cacah di kelas
Kalimaya, Volume 4, Nomor 2, Agustus 2016

satu SDN IX Kota Serang masih jauh dari


nilai kelulusan yang telah ditetapkan,
sehingga peneliti ingin menguji cobakan
hasil data temuan dan data penelitian
HASIL DAN PEMBAHASAN
yang didapatkan berdasarkan sumber
temuan kepada seluruh peserta didik Pembahasan selanjutnya mengenai hasil
kelas satu SDN IX Kota Serang. penelitian dan pembahasan penelitian
sehingga akan terlihat secara jelas
Penelitian ini bertujuan untuk
berhasil atau tidaknya penelitian yang
meningkatkan hasil belajar peserta didik
dilakukan oleh peneliti.
dengan menggunakan metode permainan,
dalam mendapatkan hasil yang maksimal
pengujiakan mencari data berdasarkan
buku sumber, dan melakukan wawancara Hasil penelitian
terhadap pendidik kelas satu sekolah
dasar hingga akhirnya terjun langsung 1. Data Temuan Berdasarkan Buku
atau memberikan pengajaran kepada Sumber
peserta didik secara langsung dengan cara Sesuai dengan buku sumber
bermain oray-orayan. temuan yang berjudul peperenian
urang sunda Hidayat, R. T. dkk.
Model yang dipakai dalam penelitian (2005). permainan oray-orayan atau
ini adalah model Miles and Hubberman biasa disebut dengan ular-ularan
yang pada intinya berupa kumpulan suatu termasuk suatu permainan anak-anak
alat yang terdiri atas tiga bagian, yaitu tradisional yang biasa dimainkan
Data Reduction, Data Display, diluar ruangan, permainan ini
Conclusion Drawing/Verification. dimainkan oleh tujuh orang atau lebih
Sultona, R. (Dalam Sugiyono 2012) karena dalam permainan ini semakin
banyak jumlah orang atau anak yang
Data Reduction atau mereduksi data bermain akan lebih menyenangkan.
dalam penelitian ini maksudnya adalah Berikut ini merupakan hasil
mencari dan menentukan data yang analisis isi buku tentang permainan
sesuai dengan tujuan penelitian, yaitu tradisional jawa barat oray-orayan
teknik atau cara bermain oray-orayan sehingga dapat digunakan sebagai
menurut buku peperenian urang sunda metode alternatif pembelajaran
dan pemanfaatannya terhadap penjumlahan dan pengurangan
pembelajaran penjumlahan dan bilangan cacah di sekolah dasar kelas
pengurangan bilangan cacah di kelas satu satu.
sekolah dasar, Data display dalam a. Analisis system permainan oray-
penelitian ini adalah bentuk penyajian orayan
data berupa uraian hasil pengamatan Permainan oray-orayan
peneliti terhadap respon atau kemampuan menurut buku karangan Hidayat, R.
peserta didik dalam menjawab pertanyaan T. dkk. (2005) Merupakan suatu
mengenai penjumlahan dan pengurangan permainan yang berasal dari jawa
bilangan cacah dengan metode barat, permainan ini biasa
permainan. Dan yang terakhir merupakan dilakukan oleh tujuh orang atau
suatu penarikan kesimpulan dan lebih, dalam permainan ini terdapat
verifikasi mengenai data temuan dan sebuah lagu sunda yang harus
hasil rumusan masalah yang telah dihafalkan oleh setiap pemain dan
dikemukakan di awal penelitian. permainan ini juga memiliki suatu
aturan main, yaitu dua anak diminta
Koswara, Tiurlina, Deni Wardana. Analisis Permainan Tradisional Jawa Barat Oray-
Orayan Sebagai Alternatif Metode Pembelajaran Penjumlahan Dan Pengurangan Bilangan
Cacah Bagi Siswa Kelas Satu Sekolah Dasar.

saling berpegangan tangan Mending ge teuleum di leuwi loba


membentuk suatu terowongan yang nu mandi
nantinya akan dilewati oleh Saha nu mandi
temannya yang menjadi ular, Anu mandina pandeuri
selanjutnya anak yang lainnya
diminta membentuk suatu garis Huluna tuluy ngudag-ngudag
lurus berbentuk seperti ular dan buntutna bari disada, “Kok, kok,
anak yang paling depan berperan kok, kok…
sebagai kepala ular dan anak yang
paling belakang berperan sebagai 2. Data Temuan Berdasarkan Hasil
buntut atau ekor ular. Anak yang Wawancara
berperan sebagai kepala ular akan Hasil wawancara ini selain
mengejar anak yang berperan digunakan sebagai alat ukur pendidik
sebagai buntut atau ekor ular pada kelas dalam mengajarkan
saat lagu yang dinyanyikan penjumlahan dan pengurangan
berhenti. Anak yang telah berhasil bilangan cacah di kelas satu, juga
tertangkap akan memisahkan diri sebagai tolak ukur apakah metode
dan diminta untuk memilih menjadi atau cara permainan oray-orayan
bulan atau bintang sampai semua juga layak digunakan dalam
anak tertangkap, maka selanjutnya pembelajaran pokok bahasan
permainan akan dilanjutkan dengan penjumlahan dan pengurangan
saling tarik-menarik antara regu bilangan cacah di kelas satu sekolah
bulan dan bintang untuk dasar. Adapun hasil wawancara yang
menentukan siapa pemenangnya. di dapat pada proses penelitian
Permainan akan terus berlanjut adalah sebagai berikut.
sampai semua bagian ular
tertangkap. Tabel 1.1
Dibawah ini juga ada lagu yang
sering digunakan dalam permainan Format Hasil Wawancara Guru Kelas
oray-orayan yang dikemukakan
Aspek yang Jawaban
oleh Hidayat, R. T. dkk. (2005).
No di Ya Tidak
Wawancara
Oray-orayan
1 Sebelumnya Ya
Luar-leor mapay sawah
apakah ibu
Entong ka sawah
mengetahui
Parena keur sedeng beukah
tentang
permainan
Oray-orayan
oray-
Luar-leor mapay leuwi
orayan?
Entong ka leuwi
2 Apakah ibu Tidak
di leuwi loba nu mandi
pernah
Saha nu mandi
mengajarka
Anu mandina pandeuri
n anak
dengan
Oray-orayan
metode
Luar-leor mapay kebon
pembelajara
Entong ka kebon
n yang ada
Loba barudak ker ngangon
pada
Kalimaya, Volume 4, Nomor 2, Agustus 2016

permainan 𝐽𝑢𝑚𝑙𝑎 ℎ 𝑁𝑖𝑙𝑎𝑖 𝑌𝑎 𝑥 100%


Skor = 𝐽𝑢𝑚𝑙𝑎 ℎ 𝐴𝑠𝑝𝑒𝑘
anak sehari-
hari 2 𝑥 100%
khususnya Nilai= = 20%
5
permainan b. Kriteria penilaian
oray- Keterangan :
orayan? Nilai 70% - 100% = Baik
3 Apakah ibu Tidak 40% - 60% = Cukup
mengetahui 10% - 30% = Kurang
jika pada
permainan 3. Hasil Tes Peserta Didik
oray-orayan Setelah melakukan wawancara
terdapat dengan guru kelas satu, maka
metode penelitian dilanjutkan dengan
yang bisa menguji cobakan terhadap peserta
digunakan didik kelas satu sekolah dasar,
untuk adapun hasil uji coba yang didapat
mengajarka dalam penelitian ini sebagian peserta
n didik mudah mengerti atau
penjumlaha memahami pelajaran penjumlahan
n dan dan pengurangan bilangan cacah
penguranga dengan metode permainan oray-
n? orayan, walaupun banyak memakan
4 Dalam Ya waktu akan tetapi dengan metode ini
setiap banyak peserta didik yang dengan
pembelajara mudah memahami pembelajaran
n, apakah penjumlahan dan pengurangan
sebelumnya bilangan cacah dengan cepat.
ibu sering Dalam penelitian ini dapat
menyusun diambil suatu simpulan bahwa
suatu dengan menggunakan metode
rencana permainan oray-orayan mampu
pembelajara membuat peserta didik atau anak
n? dengan mudah mengerti pokok
5 Apakah Tidak konsep penjumlahan dan
dengan pengurangan bilangan cacah, ini
metode dikarenakan dengan metode ini
permainan peserta didikakan mencari sendiri
oray-orayan atau menemukan sendiri maksud dari
peserta konsep tersebut. Dengan cara
didik permainan seperti ini juga memiliki
menjadi suatu kekurangan, yaitu dengan
lebih metode ini akan banyak waktu yang
terampil dibutuhkan, akan tetapi apabila kita
dan mudah melihat dari hasil kerja atau tes
memahami peserta didik tidak ada salahnya
pelajaran? apabila metode ini digunakan oleh
a. Cara penilaian guru kelas satu sekolah dasar dalam
Keterangan : mengajarkan pokok materi ajar
Koswara, Tiurlina, Deni Wardana. Analisis Permainan Tradisional Jawa Barat Oray-
Orayan Sebagai Alternatif Metode Pembelajaran Penjumlahan Dan Pengurangan Bilangan
Cacah Bagi Siswa Kelas Satu Sekolah Dasar.

penjumlahan dan pengurangan 22 Rizal 80


bilangan cacah, sebab dengan teori
ini dapat memudahkan peserta didik 23 Nurizah 60
dalam memahami pelajaran 24 Ridwan 80
penjumlahan dan pengurangan
bilangan cacah. Adapun hasil uji 25 Ali 80
coba terhadap peserta didik kelas 26 Rina 100
satu setelah melakukkan pengajaran
dengan metode permainan adalah 27 Rusdiana 60
sebagai berikut. 28 Mitha 80
Tabel 1.2 29 Sulastri 80
Hasil Uji Coba Siswa 30 Danang 100
No Nama Siswa Nilai
31 Irfan Adhari 100
1 Ardian 20
32 Sri Ningsih 100
2 Ravabani 60
33 Anisa Rifdiyanti 100
3 Naja 60
34 Asep Soekamti 60
4 Nadia 60
5 Siti Syaqilla 60
6 Andika 60 Pembahasan Penelitian
Berdasarkan hasil paparan di atas
7 Gaida 60
maka dalam permainan tradisonal jawa
8 Aditya 100
barat oray-orayan yang telah dianalisis
9 Diki Firmansyah 80
dari buku sumber, ada beberapa unsur
10 Khaerunnisa 100
pembelajaran materi pokok penjumlahan
11 Lisnawati Fajrin 100
dan pengurangan bilangan cacah di kelas
12 Revan 40
satu sekolah dasar, berikut pembahasan
13 Aura Maulida 80
dari setiap unsur-unsur metode
14 Renita Rani 100
pembelajaran yang terdapat pada sistem
15 Sidiq 100 permainan oray-orayan.
16 Rian Firmanda 80 1. System permainan oray-orayan
17 Doni Rida 80 Permaianan oray-orayan
Prabawa merupakan permaian yang dimainkan
18 Desi Lisnawati 80 oleh tujuh orang atau lebih dan
19 Rika 100 biasanya dimainkan di luar ruangan,
20 Neneng Wahyuni 100 karena dalam permainan ini
21 Dika 60 membutuhkan banyak sekali orang
Kalimaya, Volume 4, Nomor 2, Agustus 2016

untuk bermain.Dalam permainan ini cacah dan pada saat anak yang sudah
memiliki suatu aturan main yang tertangkap itu akan diminta memilih
diiringi dengan sebuah lagu yang masuk kedalam kelompok bulan atau
berjudul oray-orayan seperti yang bintang sehingga kelompok tersebut
sudah dijelaskan akan terus bertambah sampai bagian
sebelumnya.Permainan ini akan ular benar-benar habis tertangkap,
berakhir apabila seluruh anak yang pada bagian itu secara tidak langsung
bertugas menjadi ular habis tertangkap anak diajarkan mengenai konsep
oleh kepala ular, apabila orang atau penjumlahan bilangan cacah. Selain
anak yang bermain sudah habis dari itu pada saat anak melakukan
tertangkap, permainan akan kegiatan saling tarik menarik antara
dilanjutkan dengan anak-anak akan kelompok bulan dan bintang sehingga
saling tarik menarik antara kedua ada anak yang akan berpindah
kelompok untuk menentukan kelompok juga sebenarnya
kelompok mana yang menjadi mengajarkan anak mengenai konsep
pemenangnya. penjumlahan dan pengurangan
2. Keterkaitan system permainan oray- bilangan cacah.
orayan terhadap pembelajaran Jadi dapat diambil suatu
penjumlahan dan pengurangan kesimpulan bahwa sebenarnya dalam
bilangan cacah permainan oray-orayan anak diminta
Dalam permainan oray-orayan untuk memahami secara langsung apa
secara tidak langsung mengajarkan itu penjumlahan dan pengurangan
anak khususnya anak kelas satu bilangan cacah, sehingga tugas
sekolah dasar mengenai konsep dasar pendidik atau peneliti dalam penelitian
penjumlahan dan pengurangan ini hanya perlu membimbing peserta
bilangan cacah, seperti kita ketahui didik agar peserta didik teratur dalam
apabila kita perhatikan baik-baik permainan atau sesuai konsep
dalam permainan oray-orayan akan penelitian yang akan ditujukan dan
ada anak yang tertangkap atau benar-benar paham apa yang
terambil dari urutan mereka sebagai dimaksud dengan penjumlahan dan
ular atau oray, itu secara tidak pengurangan bilangan cacah itu
langsung mengajarkan anak mengenai sendiri melalui permainan yang sudah
konsep dasar pengurangan bilangan
Koswara, Tiurlina, Deni Wardana. Analisis Permainan Tradisional Jawa Barat Oray-
Orayan Sebagai Alternatif Metode Pembelajaran Penjumlahan Dan Pengurangan Bilangan
Cacah Bagi Siswa Kelas Satu Sekolah Dasar.

mereka mainkan yakni permainan cocok digunakan sebagai metode


oray-orayan. pembelajaran bagi pendidik yang akan
3. Pembelajaran penjumlahan dan mengajarksn pokok bahasan
pengurangan bilangan cacah dengan penjumlahan dan pengurangan.
metode permainan oray-orayan Dengan metode ini pendidik dapat
Penjumlahan dan pengurangan dengan mudah mengajarkan atau
bilangan cacah merupakan suatu membimbing peserta didik, dan
operasi hitung dalam pekajaran peserta didik pun dapat jauh lebih
matematika yang harus dipahami oleh cepat mengerti dan tidak akan cepat
setiap peserta didik khususnya bagi bosan sebab dengan metode ini peserta
anak kelas satu sekolah dasar.Anak didik melakukan suatu hal yang sangat
kelas satu sekolah dasar harus bisa digemarinya, yakni bermain. Dengan
memahami sendiri konsep mengenai kata lain metode permainan ini dapat
pokok pelajaran penjumlahan dan mengajarkan anak jauh lebih aktif baik
pengurangan bilangan cacah serta dalam segi bertindak atau bermain,
dapat mengaplikasikannya terhadap maupun dalam segi berfikir sendiri
kehidupan sehari-hari.Jika kita melihat untuk mencari jawaban yang sesuai.
bahwa penjumlahan dan pengurangan
KESIMPULAN DAN SARAN
merupakan operasi hitung yang wajib
Berdasarkan hasil data temuan dalam
peserta didik pahami dan maknai maka penelitian yang sudah dipaparkan
sebelumnya dapat diambil suatu
dari itu dalam penelitian ini
kesimpulan mengenai metode alternative
mengambil suatu judul mengenai penjumlahan dan pengurangan bilangan
cacah kelas satu sekolah dasar.Adapun
metode alternatif yang dapat
kesimpulan dan saran yang dapat diambil
digunakan dalam mengajarkan dari hasil penelitian yang sudah
dilakukan adalah sebagai berikut.
penjumlahan dan pengurangan
bilangan cacah pada siswa kelas satu Kesimpulan
Berdasarkan seluruh paparan diatas dapat
sekolah dasar. diambil suatu kesimpulan bahwa
Dalam penelitian ini metode yang pembelajaran dengan menggunakan
metode atau cara permainan oray-orayan
digunakan adalah metode permainan pada pokok pelajaran penjumlahan dan
oray-orayan, dalam permainan ini pengurangan bilangan cacah di kelas satu
SDN IX Kota Serang walaupun banyak
sudah sangat jelas mengajarkan siswa memakan waktu, akan tetapi dengan
mengenai penjumlahan dan menggunakan metode atau cara
permainan oray-orayan atau ular-ularan
pengurangan bilangan cacah sehingga dapat meningkatkan kualitas belajar atau
Kalimaya, Volume 4, Nomor 2, Agustus 2016

hasil belajar peserta didiksehingga nilai Sugiyono (2009).Metode Penelitian


yang mereka dapatkan juga dapat Pendidikan. Bandung : Alfabeta
memenuhi nilai kelulusan apabila
dibandingkan dengan metode ceramah.
Dengan metode ini juga anak akan jauh
lebih senang dan antusias dalam belajar.
Selain itu juga pembelajaran dengan cara
permainan seperti ini juga membuat
pendidik jauh lebih mudah dalam hal
mengajarkan pelajaran yang akan dicapai
yaitu materi pelajaran penjumlahan dan
pengurangan, karena pendidik hanya
tinggal mangajarkan system permainan
oray-orayan dan memperhatikan serta
membimbing anak dalam bermain
sehingga sesuai dengan tujuan
pembelajaran.
Saran
Dengan penelitian ini diharapkan peserta
didik sebagai penerima pendidikan dapat
mampu lebih rajin lagi dalam menuntut
ilmu dan bagi pengajar sendiri
diharapkan hasil penelitian ini menjadi
salah satu referensi cara atau metode
pembelajaran yang dapat digunakan
dalam proses belajar mengajar, artinya
pendidik bisa jauh lebih kreatif lagi
dalam mengajar sehingga peserta didik
tidak merasa jenuh atau bosan dalam
belajar.

REFERENSI
Russefendi, ET. (1980). Pembelajaran
Matematika.Bandung :Alfabeta

Yusnandar, E. Dan Saabighoot, A Y. (2013).


Edisi Kedua. Belajar Dan
Pembelajaran Di SD. Ikhwan
Mandiri Press

Fad, A. (2014).Kumpulan Permainan Anak


Tradisional Indonesia.Jakarta :
Cerdas Interaktif (Penebar
Swadaya Group)

Sugiyono, (2015). Metode Penelitian


Pendidikan, pendekatan
kuantitatif, kualitatif dan R&D.
Bandung : Alfabeta.

Anda mungkin juga menyukai