ABSTRAK
Kata kunci: peran guru, pembelajaran, pendidikan agama islam, TK Muslim, anak
usia dini
1
Korespondensi: Shiky Isyana P.S.M, Mahasiswa Ilmu Informasi dan Perpustakaan, Fakultas
Ilmu Sosial dan Ilmu Politik, Universitas Airlangga, Surabaya, No. Telp 089505939943,
Email: shiky151295@gmail.com
ABSTRACT
4
“Al Qur’an dan terjemahannya”, (Cetakan
Pertama. Bandung: Kementrian Agama RI,
3
Layli hidayah, “Implementasi Budaya 2011)
5
Literasi di Sekolah Dasar Melalui Eddy Fadlyana dan Shinta Larasaty,
Optimalisasi Perpustakaan: Studi kasus di “Pernikahan Usia Dini dan
Sekolah Dasar Negeri di Surabaya”, Permasalahannya”, Jurnal, (Bandung: sari
(Malang: Universitas Islam Malang, 2017), Pediatri, FK Universitas Padjajaran 2009),
hlm 48. Vol 11, No 2 Agustus 2009.
2
Konsep Guru namun pada penelitian ini hanya akan
digunakan 9 peranan yang paling penting,
Guru merupakan tenaga yakni sebagai berikut:
pendidik yang pekerjaan utamanya adalah a. Guru Sebagai Demonstrator
mengajar. Lebih lanjut dibahas, kegiatan Guru hendaknya senantiasa menguasai
belajar mengajar yang dilakukan oleh guru bahan atau materi pelajaran yang akan
tidak hanya berorientasi pada kecakapan- diajarkannya serta senantiasa
kecakapan berdimensi ranah cipta saja tetapi mengembangkannya dalam arti
kecakapan yang berdimensi ranah rasa dan meningkatkan kemampuan dalam hal
karsa. Ranah cipta merupakan hasil yang ilmu yang dimilikinya. Seorang guru
berasal dari sebuah pemikiran yang sifatnya juga hendaknya mampu dan terampil
tertutup, sedangkan ranah rasa merupakan dalam merumuskan TPK (Tim Pengelola
hal-hal yang dilakukan dengan tulus ikhlas Kegiatan), memahami kurikulum, dan
melalui sebuah perasaan, dan ranah karsa dia sendiri sebagai sumber belajar
adalah keterampilan membaca, dalam hal ini terampil dalam memberikan informasi
membaca tidak di hanya di orientasikan kepada kelas. Dalam pengertian lain,
pada teks atau buku melainkan, membaca peran guru sebagai demonstrator ialah
dalam makna luas seperti membaca keadaan untuk dapat memperagakan apa yang
atau situasi yang terjadi di dalam dunia akan disampaikan secara didaktis selama
pendidikan, membaca apapun yang proses pembelajaran.7 Pada akhirnya
merupakan kebutuhan siswanya untuk seorang guru akan dapat memainkan
kemudian diajarkan agar mudah diterima. peranannya sebagai pengajar dengan
baik bila ia menguasai dan mampu
Peran Guru
melaksanakan keterampilan-
Sebagai pihak kedua setelah keterampilan mengajar.
orang tua siswa yang memiliki waktu cukup b. Guru Sebagai Inspirator
banyak dalam berinteraksi dan mendidik Guru harus dapat memberikan petunjuk
anak, guru memiliki tanggung jawab untuk yang baik bagi kemajuan belajar anak
menjalankan perannya untuk mengajar didik. Petunjuk itu tidak harus bertolak
siswanya. Seperti yang dikatakan oleh Adam dari sejumlah teori-teori belajar, dari
& Decey dalam basic principles of Student pengalaman pun dapat dijadikan
Teaching, peran guru adalah guru sebagai petunjuk bagaimana cara belajar yang
pengajar, perencana kelas, pembimbing baik.
pengatur lingkungan, pertisipan ekspeditor, c. Guru Sebagai Informator
perencana, supervisor, motivator, dan Guru harus dapat meberikan informasi
konselor. Dalam teorinya tersebut, buku perkembangan ilmu pengetahuan dan
yang di tulis oleh Roesminingsih dan teknologi, selain sejumlah bahan
Susarno hanya akan mengemukakan 13 pelajaran untuk setiap mata pelajaran
peranan yang dianggap paling dominan6, yang telah diprogramkan dalam
kurikulum. Menjadi informatory yang
yang baik dan efektif, dibutuhkan
6
Roseminingsih dan Lamijan Hadi Susarno,
“Teori dan Praktek Pendidikan”,
7
(Surabaya: Lembaga Pengkajian dan Muhamad Irham dan Novan Ardy Wiyani,
Pengambangan Ilmu Pendidikan Fakultas “Psikologi Pendidikan: Teori dan Aplikasi
Ilmu Pendidikan Universitas Surabaya, dalam Proses Pembelajaran”,
2015), hlm 146-151. (Jogjakarta:Ar-Ruzz Media, 2017), hlm 144.
3
penguasaan bahasa sebagai kuncinya, di h. Guru Sebagai Pengelola Kelas
topang dengan penguasaan bahan yang Guru hendaknya dapat mengelola kelas
akan diberikan kepada anak didik. dengan baik, karena kelas adalah tempat
Informator yang baik adalah guru yang berhimpun semua anak didik dan guru
mengerti apa kebutuhan anak didik dan dalam rangka menerima bahan pelajaran
mengabdi untuk anak didik. dari guru. Kelas yang dikelola dengan
d. Guru Sebagai Motivator baik akan menunjang jalannya interaksi
Guru hendaknya dapat mendorong anak edukatif. Kelas yang terlalu padat
didik agar bergairah dan aktif belajar. dengan anak didik, pertukaran udara
Dalam upaya memberikan motivasi, kurang, penuh kegaduhan, lebih banyak
guru dapat menganalisis motif-motif tidak menguntungkan bagi terlaksananya
yang melatarbelakangi anak didik malas interaksi edukatif yang optimal. Hal ini
belajar dan menurun prestasinya tidak sejalan dengan tujuan umum dari
disekolah. Motivasi dapar efektif bila pengelola kelas, yaitu menyediakan dan
dilakukan dengan memperhatikan menggunakan fasilitas kelas bagi yang
kebutuhan anak didik. bermacam-macam kegiatan agar
e. Guru Sebagai Inisiator mencapai hasil yang baik dan optimal.
Guru harus dapat menjadi pencetus ide- Jadi, maksud dari pengelola kelas adalah
ide kemajuan dalam pendidikan dan agar anak didik betah tinggal dikelas
pengajaran. Guru juga harus menjadikan dengan motivasi yang tinggi untuk
dunia pendidikan lebih baik dari yang senantiasa belajar di dalamnya.
sebelumnya dengan cara mencetuskan i. Guru Sebagai Evaluator
ide-ide inovasi bagi kemajuan Guru dituntut untuk menjadi seorang
pendidikan dan pengajaran. evaluator yang baik dan jujur, dengan
f. Guru Sebagai Fasilitator memberikan penilaian yang menyentuh
Sebagai fasilitator, guru hendaknya pada aspek kepribadian anak didik, yaitu
dapat menyediakan fasilitas yang aspek nilai (values). Berdasarkan hal ini,
memungkinkan kemudahan kegiatan guru harus dapat memberikan penilaian
belajar anak didik. Guru juga seharusnya dalam dimensi yang luas. Penilaian
memahami berbagai jenis media terhadap kepribadian anak didik tentu
pembelajaran yang dapat memudahkan lebih diutamakan daripada penilaian
siswa menangkap pelajaran yang guru terhadap jawaban anak didik ketika
sampaikan. Sudah menjadi tugas guru diberikan tes. Jadi, penilaian itu pada
menyediakan fasilitas, sehingga akan hakikatnya diarahkan pada perubahan
tercipta lingkungan belajar yang kepribadian anak didik agar menjadi
menyenangkan untuk anak didik. manusia susila yang cakap. Pada peran
g. Guru Sebagai Pembimbing ini, guru tidak hanya menilai produk dari
Peranan ini harus lebih dipentingkan, (hasil pengajaran), tetapi juga menilai
karena kehadiran guru di sekolah adalah proses (jalannya pengajaran). Kedua
untuk membimbing anak didik menjadi kegiatan ini, akan mendapatkan umpan
manusia dewasa susila yang cakap. balik (feedback) tentang pelaksanaan
Tanpa bimbingan, anak didik akan interaksi edukatif yang telah dilakukan.
mengalami kesulitan dalam menghadapi
perkembangan dirinya. Jadi, bimbingan
dari guru sangat diperlukan pada saat
anak didik belum mampu mandiri.
4
Pelaksanaan Pembelajaran PAUD (TK, Metodologi Penelitian
RA, KB, TPA) Berbasis Pendidikan
Agama Islam Pada penelitian kuantitatif ini,
penulis menggunakan jenis penelitian
Salah satu pendekatan deskriptif, Proses penentuan sampel yang
pembelajaran yang digunakan dalam akan digunakan dalam penelitian ini ialah
Kurikulum 2013 untuk melaksanakan dengan menggunakan probability sampling
pembelajaran adalah pendekatan tematik atau pengambilan sampel secara bertahap
terpadu. Model pembelajaran tematik dan menghasilkan 102 sampel dari total
terpadu didalamnya juga mengembangkan seluruh populasi yang ada.
ibadah ritual menjadi pembelajaran tematik, Teknik pengumpulan data dalam
terpadu dan holistik di PAUD Berbasis penelitian ini menggunakan dua jenis yaitu
Pendidikan Agama Islam. Kegiatan-kegiatan primer dan sekunder. Pengumpulan data
yang dilakukan untuk satu tema, sub tema, primer yaitu dengan cara menyebar
atau sub-sub tema yang dirancang untuk kuesioner sedangkan pengumpulan data
mencapai secara bersama-sama kompetensi sekunder yaitu dengan cara studi pustaka,
sikap, pengetahuan, dan keterampilan observasi dan wawancara.
dengan mencakup sebagian atau seluruh
aspek pengembangan. Kegiatan PAUD Hasil dan Pembahasan
berbasis Pendidikan Agama Islam
Pada Bagian ini dipaparkan hasil
menggunakan pendekatan sebagai berikut:
temuan data dari lapangan yang di ambil
a. Berpedoman pada Agama Islam dan
dari total 102 responden yaitu guru di TK
Hadits.
Muslim di Surabaya.
b. Berbasis kompetensi (sikap religious,
sikap social, pengetahuan dan 1. Peran Guru sebagai Demonstrator
ketrampilan). Telah terlaksana dengan baik karena
c. Belajar melalui bermain. 53,9% responden mampu dan paham
d. Terintegrasi dengan pengembangan kurikulum pendidikan berbasis
keimanan (aqidah) dan karakter agama islam. Guru juga mampu
(akhlak). mengembangkan aspek kemampuan
e. Kegiatan bersifat tematik dengan literasi dini yang terintegrasi dengan
pendekatan saintifik, mengembangkan aqidah dan akhlak, terdapat 61,7%
semua aspek yang dibungkus dengan responden. Selain itu, guru juga
nilai-nilai keislaman. menunjukkan dan mengajak siswa
Pelaksanaan pembelajaran dilakukan untuk berdo’a dan beribadah
melalui bermain secara interaktif, inspiratif, bersama, sebanyak 76,55% guru
menyenangkan, kontekstual dan berpusat yang mengamati bahwa respon siswa
pada anak untuk berpartisipasi aktif serta dalam kegiatan ini adalah ikut serta
memberikan keleluasaan bagi prakarsa, melakukan kegiatan tersebut hingga
kreativitas, dan kemandirian sesuai dengan selesai
bakat, minat, dan perkembangan fisik serta 2. Peran Guru sebagai Inspirator
psikologis anak.8 Guru telah menyalurkan inspirasinya
saat mengajar dengan cara mengajak
siswa bernyanyi di sela-sela belajar
8
Erman Syamsuddin, “Petunjuk Teknis
Penyelenggaraan PAUD Berbasis Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan,
Pendidikan Agama Islam”, (Jakarta: 2015), hlm 22.
5
ketika melihat siswa mulai bosan dan Bentuk inisiatif yang muncul adalah
hilang fokus sebanyak 42,2%. Tidak mengajak siswa bermain permainan
hanya menyalurkan inspirasinya, edukatif yang terintegrasi dengan
tetapi dalam peran ini guru juga keagamaan sebanyak 36,3%, Jenis
membantu siswanya untuk dapat permainan edukatif yang terintegrasi
menyalurkan inspirasinya, terdapat dengan agama islam adalah 34,3%
59,8% guru membantu siswa dengan responden menjawab “bermain sebut
cara mengajak siswa berinteraksi jumlah rukun iman dan rukun islam.
terkait kegiatan apa yang ingin 6. Peran Guru sebagai Fasilitator
mereka lakukan. Sebanyak 66,7% guru sering
3. Peran Guru sebagai Informator menyediakan fasilitas pendukung untuk
Sebanyak 38,2% responden yang kegiatan literatif yang bertema
memilih membagi informasi keagamaan. Jenis fasilitas tersebut
mengenai kejadian yang ada dipilih oleh 26,5% responden, berupa
disekitar siswa-siswi karena menurut alat peraga dengan atribut
hasil probing informasi mengenai keagamaan, 22,5% lainnyamemilih
kejadian yang ada disekitar siswa media audio visual. Tersedia pula
dan siswi lebih akurat dan buku-buku yang merupakan fasilitas
memungkinkan kejadian tersebut dan kebutuhan untuk pembelajaran,
dilihat secara langsung tanpa diketahui sebanyak 43,0% TK
perantara. Berbagi informasi tidak Muslim memiliki semua jenis buku
semata-mata hanya dari guru yang yang disebutkan di pilihan jawaban,
ingin memberi tahukan namun dan terakhir di ketahui sebanyak
informasi juga dapat dibagi ketika 52,0% responden selalu
menjawab pertanyaan dari siswa. menggunakan fasilitas tersebut.
Sebanyak 52,0% respponden 7. Peran Guru sebagai Pembimbing
memilih selalu menjawab setiap Sebanyak 53,9% responden memiliki
pertanyaan dengan benar. intensitas memberi bimbingan setiap
4. Peran Guru sebagai Motivator kali siswa merasa kesulitan.
Guru di TK Muslim sebanyak 72,5% Didukung oleh pernyataan Irham dan
responden selalu memotivasi Wiyani bahwa guru diharapkan
siswanya untuk memunculkan mampu membantu siswa untuk
semangat belajar. Reward yang menuntaskan setiap materi pelajaran
diberikan sebagai wujud motivasi dan setiap pokok pembahasan dalam
eksternal sebanyak 52,0% responden bentuk kemauan memahami materi
memilih memberikan penghargaan pelajaran dengan sempurna. Namun
berupa nilai tambah, bintang, peran guru TK Muslim di Surabaya
stampel, ataupun stiker. Diketahui sebagai pembimbing masih belum
pula sebanyak 44,1% responden terlalu sempurna karena menurut
memilih memberikan dukungan Irham dan Wiyani siswa yang
kepada semua siswanya sebagai mengalami kesulitan belajar harus di
bentuk motivasi. berikan perhatian khusus9,
5. Peran Guru sebagai Inisiator sedangkan kenyataan di lapangan
Diketahui sebanyak 52,9% guru di
TK Muslim Surabaya sering 9
Loc.cit, “Psikologi Pendidikan: Teori dan
memiliki inisiatif ketika mengajar. Aplikasi dalam Proses Pembelajaran”, hal
258.
6
hanya sebanyak 20,6% yang Kesimpulan
memberikan perhatian khusus
dariitotal seluruh responden. Hasil dari penelitian ini dilakukan
8. Peran Guru sebagai Pengelola Kelas untuk mengetahui bagaimana peran guru
Guru diharapkan dapat mengelola dalam mengembangkan pembelajaran pada
kelas dengan baik sehingga tercipta siswa TK Muslim di Kota Surabaya. Hasil
suasana kelas yang nyaman bagi yang di dapat dari penyebaran kuesioner
siswa saat belajar. Menurut data langsung pada responden menyatakan
yang didapat di lapangan, terdapat bahwa dari 9 dimensi peran guru, hanya
41,2% responden yang menjawab terdapat 3 dimensi peran guru saja yang
suasana lingkungan kelas dalam dianggap paling unggul dalam pelaksanaan
kondisi yang sangat memadai. Data atau penerapannya yaitu peran guru sebagai
tersebut di ukur dari jenis atribut demonstrator, sebagai inspirator dan juga
yang ada di ruang kelas sebagai sebagai pengelola kelas.
pelengkap lingkup literasi dan kental Peran guru sebagai demonstrator
dengan suasana keagamaan, dikatakan berhasil karena sebagian guru TK
dibuktikan dari 45,1% responden Muslim di kota Surabaya mampu
yang menjawab semua yang ada di memahami dan menguasai materi yang
pilihan jawaban adalah benar. Cara diajarkan yang tidak hanya berkaitan dengan
guru untuk mengkondisikan kelas pelajaran secara umum namun juga berbasis
agar tetap nyaman dan kondusif agama islam, serta guru juga mampu untuk
adalah sebanyak 44,1% responden mendemonstrasikan materi tersebut. Tidak
memberikan aba-aba untuk hanya itu, guru juga mampu
mengajak anak tetap diam dan mendemonstrasikan cara membaca, menulis,
tenang. Suasana kelas yang beribadah bersama, sehingga banyak dari
diciptakan oleh 43,1% responden siswa yang diamati memiliki respon yang
saat di dalam kelas adalah suasana baik terhadap hal tersebut. Guru sebagai
yang kondusif dan interaktif untuk inspirator mampu menyalurkan inspirasinya
melatih partisipasi siswa. dengan baik dengan mengajak siswa
9. Peran Guru sebagai Evaluator bernyanyi disela-sela pelajaran berlangsung
Peran guru sebagai evaluator saat siswa dan siswi mulai merasa bosan.
berfungsi untuk melihat hasil sudah Guru dalam peran inspirator juga mampu
sejauh mana perkembangan membantu siswanya untuk menyalurkan
siswa.Terdapat 36,3% guru akan inspirasi mereka. Terakhir adalah peran guru
membuat evaluasi dengan intensitas sebagai pengelola kelas telah dilakukan
harian yang artinya guru akan dengan baik pula, hal ini dibuktikan dari
membuat evaluasi di setiap harinya. bagaimana cara guru menciptakan ruangan
Guru harus dapat memberi penilaian kelas yang kondusif dan interaktif untuk
dalam dimensi yang luas, tidak boleh melatih partisipasi siswa dalam belajar, serta
hanya menilai dari hasil pengajaran membuat suasana kelas menjadi nyaman.
saja. Namun jawaban dari responden
hanya sebanyak 20,6% saja yang
Saran
memilih dari berbagai dimensi
(menjawab semua pilihan jawaban Berdasarkan hasil penelitian
yang tersedia adalah benar) dari mengenai peran guru dalam
seluruh jumlah responden, mengembangkan literasi dini siswa TK
7
Muslim di Surabaya, maka peneliti memiliki mencocokkan gambar dengan
beberapa saran yang dapat disampaikan tema keagamaan, dan
untuk pihak-pihak yang terkait dengan sebagainya.
penelitian ini. e. Sebagai Pembimbing, guru
1. Kepada guru TK Muslim dalam disarankan untuk lebih banyak
perannya sebagai: memberi perhatian khusus untuk
a. Informator, meskipun membagi siswa yang mengalami kesulitan
informasi yang berkaitan dengan belajar, dengan cara selalu
kejadian di sekitar siswa siswi itu memantau siswa yang dirasa
lebih akurat dan mudah lebih kesulitan atau lebih lambat
dipahami, namun alangkah lebih menangkap apa yang
baiknya jika guru memperbanyak disampaikan oleh guru, atau
pengetahuan atau wawasan dengan cara menghampiri dan
informasinya tentang keagamaan bertanya secara langsung bagian
agar dapat lebih banyak mana yang belum dipahami oleh
membagikan informasi kepada siswanya.
siswanya tentang keagamaan f. Sebagai Evaluator, disarankan
karena mengingat bahwa basis agar guru dapat menilai hasil
pendidikan TK tempat guru belajar siswa dari berbagai
mengajar adalah pendidikan dimensi, seperti yang ada pada
Agama Islam. pilihan jawaban yang tertulis
b. Sebagai Motivator, guru telah pada kuesioner. Agar siswa dapat
baik melakukan perannya namun lebih berkembang tidak hanya
disarankan untuk lebih banyak pada kemampuan belajarnya atau
memberikan hadiah berupa segi akademiknya namun juga
atribut keagamaan (peci, dalam hal keagamaannya.
kerudung, buku iqra’, buku kisah 2. Bagi peneliti berikutnya yang
nabi-nabi, dsb) sebagai media mengambil tema terkait literasi dini,
untuk memotivasi siswa dalam peran guru, ataupun PAUD dengan
segi keagamaannya pula. basis Pendidikan Agama Islam di
c. Sebagai Inisiator, disarankan sarankan untuk menggunakan
guru untuk lebih sering atau metode kualitatif yang menjadikan
membuat kegiatan rutin anak sebagai obyek penelitian dan
mengajak siswa melakukan untuk melihat bagaimana tingkat
kunjungan religi (mengunjungi literasi dini dan bekal keagamaan
tempat wisata religi, berbagi siswa yang diberikan sejak dini.
sesama ke panti asuhan, dsb). Karena masih diperlukan adanya
Hal ini penting untuk penelitian lebih lanjut dan mendalam
membangun jiwa sosial dan rasa terkait peran guru dalam
berbagi siswa pada orang-orang mengembangkan literasi dini siswa
yang lebih membutuhkan. TK Muslim di Kota Surabaya.
d. Sebagai Fasilitator, disarankan
untuk memfasilitasi siswa lebih
banyak permainan edukatif yang
bertemakan keagamaan, seperti
puzzle huruf hijaiyah, permainan
8
Daftar Pustaka