Anda di halaman 1dari 6

LN 10

Tingkatan Strategi E-Business


1. Tingkat Korporasi; strategi perusahaan yang memiliki saham (ownership) beberapa
perusahaan lain.
2. Tingkat Bisnis Multi Divisi; merupakan strategi yang terjadi pada tingkat divisi atau unit
bisnis dan merupakan strategi yang menekankan pada perbaikan posisi bersaing produk atau
jasa pada spesifik industri atau segmen pasar tertentu.
3. Tingkat Fungsional;optimalisasi produktivitas sumber daya dalam memberikan nilai
(value) terbaik untuk kebutuhan pelanggan(customers).
4. Tingkat Operasional; merupakan strategi yang menjalankan implementasi dari operasional-
operasional perusahaan.

yang perlu dipertimbangkan dalam pembentukan strategi e-business :


a) Penyusunan rencana pengembangan. Dalam perancangan suatu e-business dibutuhkan
susunan – susunan rencana yang digunakan selama mengembangkan sistem yang akan
digunakan.
b) Pembangunan secara bertahap/dinamis. Implementasi e-business dalam suatu usaha yang
sebelumnya belum menerapkan ebusiness harus dilakukan secara bertahap dan tidak
langsung.
c) Perlu menetapkan prioritas implementasi. Dalam hal implementasi perlu memperhatikan
prioritas, cara implementasi yang mana yang sangat dibutuhkan perusahaan.
d) Pemilihan teknologi yang tepat. Tidak semua perusahaan membutuhkan ERP, CRM dan
lain sebagainya. Maka dari itu sekali lagi yang perlu ditekankan adalah kebutuhan dari
perusahaan menurut tingkat urgensinya.
LN 09
Network security (keamanan jaringan data) terdiri atas beberapa kondisi yaitu :
1. Privacy (privasi) Yaitu pengirim dan penerima membutuhkan kerahasiaan. Data yang
dikirimkan hanya akan terkirim dan dimengerti oleh penerima, bukan yang lain.
2. Authentification (otentifikasi) Yaitu penerima yakin akan identitas pengirim dan bukan
penipu yang mengirimkan pesan tersebut.
3. Integrity (integritas) Data harus sampai di penerima sama persis seperti saat ia dikirimkan.
Tidak boleh ada perubahan data dalam pengiriman.
4. Non repudiation Yaitu penerima harus dapat membuktikan bahwa pesan yang diterima
datang dari pengirim tertentu. Si pengirim tidak bisa menyangkal pesan yang dikirimkannya.
Macam – Macam Security di Internet
1. Application Layer Security Pada level ini tiap aplikasi bertanggung jawab dalam
menyediakan keamanan. Implementasi pada level ini hanya menyangkut client dan
server.
2. Transport Layer Security Pada level ini security yang terapkan lebih rumit. Salah satu
metode security pada layer ini adalah Transport Layer Security (TLS). TSL
merupakan salah satu protokol yang dikembangkan oleh Netscape untuk security di
Internet
3. Security at the IP Layer Pada IP layer, implementasi fitur keamanan (security) sangat
kompleks karena banyak piranti yang terlibat. Security pada level ini menggunakan IP
Security (IPSec). IPSec adalah sekumpulan protokol yang didesain oleh IETF
(Internet Engineering Task Force) untuk menyediakan keamanan pada paket-paket
data yang dikirim via Internet
4. Firewall Suatu organisasi dapat melindungi darinya dari dunia luar dengan firewall.
Firewall adalah suatu router yang dipasang antara jaringan internal suatu organisasi,
dan Internet. Firewall didesain untuk melewatkan paket-paket data tertentu dan
memfilter (memblok) yang lainnya (PACKET FILTER FIREWALL DAN PROXY
FIREWALL)

LN 08
1. Dari perspektif komunitas, e-commerce merupakan pengiriman informasi,
produk/layanan, atau pembayaran melalui lini telepon, jaringan komputer atau sarana
elektronik lainnya.
2. Dari perspektif proses bisnis, e-commerce merupakan aplikasi teknologi menuju
otomatisasi transaksi dan aliran kerja perusahaan.
3. Dari perspektif layanan, e-commerce merupakan satu alat yang memenuhi keinginan
perusahaan, konsumen, dan manajemen dalam memangkas service cost ketika
meningkatkan mutu barang dan ketepatan pelayanan.
4. Dari perspektif on line, e-commerce berkaitan dengan kapasitas jual beli produkdan
informasi di internet dan jasa on line lainnya
5 area (pilar) pendukung atau yang disebut sebagai Framework E-commerce:
1. People : penjual, pembeli, perantara, Spesialis S.I., staff lain, dan pihak-pihak lain yang
termasuk dalam area pendukung utama.
2. Public Policy :Peraturan legal maupun regulasi lainnya, seperti perlindungan privasi
dan kewajiban yang ditentukan oleh pemerintah. Termasuk hal-hal sehubungan dengan
standar-standar teknis yang ditetapkan pemerintah pembuat ketetapan.
3. Marketing and Advertising : Seperti bisnis lainnya, E-commerce juga membutuhkan
dukungan marketing dan Advertising. Khususnya pada transaksi online B2C dimana
pembeli dan penjual tidak saling mengenal. Contoh : Market research, promosi, isi web
4. Support Services : Banyak service yang dibutuhkan dalam E-commerce, mulai dari
kejelasan isi web, pembayaran sampai pengiriman barang.
5. Business Partnership: penggabungan usaha, pertukaran, dan kerjasama bisnis
merupakan hal biasa dalam E-commerce.
Ada 5 kelompok yang berhubungan dgn E-Commerce :
1. Merchant Perusahaan yang menyediakan E-Commerce sebagai media komunikasi dan
informasi bisnisnya.
2. Provider Perusahaan yang menyediakan server dan alamat untuk menempatkan E-
Commerce Dan mengatur hubungan antara Merchant dengan consumer
3. Fasilitator Perusahaan yang menyediakan fasilitas jaringan e-Commerce
4. Bank Lembaga yang menyediakan fasilitas pembayaran untuk transaksi pada e-
Commerce
5. Consumer Masyarakat yang mengakses E-Commerce dan memanfaatkan-nya sebagai
sumber informasi bisnis dan jasa serta melakukan transaksi pembelian
Web Hosting: adalah sebuah media yang memungkinkan seseorang membuat website
yang dapat diakses melalui internet.

LN 07
Beberapa hukum yang bisa menjadi pegangan untuk melakukan transaksi secara online
atau kegiatan E-Commerce:
a. Undang-Undang No. 8 Tahun 1997 tentang Dokumen Perusahaan (UU Dokumen
Perusahaan)
b. Pasal 1233 KUHP
c. Pasal 1338 KUHP, yang isinya mengarah kepada hukum di Indonesia menganut asas
kebebasan berkontrak.
LN 06
Social network : Sebuah kategori aplikasi Internet yang membantu menghubungkan
temanteman, mitra bisnis, atau individu dengan kepentingan tertentu dengan memberikan
layanan gratis seperti presentasi foto, e-mail, blogging, dan sebagainya menggunakan
berbagai alat
Social networking services (SNS) : Sebuah layanan yang membangun komunitas online
dengan menyediakan ruang online bagi orang untuk membangun home page gratis dan
yang menyediakan komunikasi dan dukungan alat dasar untuk melakukan kegiatan yang
berbeda dalam jaringan sosial
Social Commerce merupakan kegiatan yang melibatkan social media dalam bentuk
interaksi dan kontribusi yang langsung diberikan oleh penggunanya (user) saat mereka
sedang melakukan kegiatan berbelanja maupun berjualan secara online (Online
Shopping)
Aspek sosial e-commerce:
a. Content atau konten (isi) Yakni kebutuhan dasar untuk terlibat dengan pelanggan,
prospek dan stakeholder melalui konten atau isi yang berharga yang diterbitkan di
web.
b. Community atau komunitas Memperlakukan pengunjung web sebagai sebuah
komunitas dengan tujuan membangun hubungan yang berkelanjutan dengan
memberikan nilai nyata.
c. Commerce Mampu memenuhi kebutuhan pelanggan melalui kehadiran web
transaksional, pengecer online, bank, perusahaan asuransi, perjalanan penjualan situs
menyediakan business-to-consumer paling berguna layanan
d. Context atau konteks Dunia online dapat melacak peristiwa dunia nyata dan terutama
yang diaktifkan oleh perangkat mobile.
e. Connection atau koneksi Jaringan online baru yang mendefinisikan dan
mendokumentasikan hubungan antara orang, hubungan ini mungkin berasal dari dunia
fisik atau nyata online dan mungkin yang lain sebagai akibat dari sambungan di
pertama.
f. Conversation Sebuah percakapan antara dua pihak kemungkinan akan muncul
kebutuhan yang bisa dipenuhi, sehingga memberikan potensi pasar untuk organisasi
pemasok.

LN 04
Konsep Pemasaran (Marketing Concept) ) adalah sebuah filosofi bisnis yang menantang tiga
orientasi bisnis di mana filosofi bisnis tersebut menegaskan bahwa kunci untuk mencapai
tujuan organisasional yang ditetapkan adalah perusahaan tersebut harus menjadi lebih efektif
dibandingkan para pesaing dalam menciptakan, menyerahkan, dan mengkomunikasikan nilai
pelanggan kepada pasar sasaran yang terpilih (Kotler, 2002 :.22).
Bauran pemasaran menjadi 4 komponen P (Product, Price, Promotion dan Place)
Jenis-jenis e-marketing Menurut Dart (2002,p5-8) ada beberapa jenis dari e-marketing ini
diantaranya :
 E-mail marketing E-mail merupakan salah satu kekuatan marketing yang paling populer
karena e-mail merupakan fasilitas internet yang paling cepat pertumbuhannya. Sangat banyak
orang yang setiap hari melihat e-mail, karena itu, itu bisa menjadi sarana tersendiri bagi
sarana marketing dan bisa menjadi sangat menguntungkan.
 E-mail newsletter Efektif digunakan dalam membina hubungan baik dengan pelanggan.
Dengan newsletter perusahaan dapat membuka suatu hubungan dengan pelanggan dan
pelanggan akan membantu perusahaan dalam meningkatkan kualitas produk atau jasanya.
 Viral e-mail Berfungsi untuk memotovasi secara emosional untuk mendorong penerima e-
mail untuk meneruskan e-mail tersebut kepada teman atau koleganya.
 Banner ads. Banner biasanya berupa animasi grafik berukuran 468x60 pixel dan besar
filenya maksimal 15kb yang berada di situs web komersial.
5 komponen e-marketing yaitu :
 Proses Seperti halnya pemasaran secara tradisional, internet marketing melibatkan sebuah
proses. Menurut mohammed et al (2003,p8) ada 7 tahap dalam proses program internet
marketing, yaitu
I Menentukan peluang pasar II. Merumuskan strategi marketing III. Merancang tipe
pengalaman pelanggan IV. Merancang customer interface V. Merancang program marketing
VI. Mempengaruhi informasi pelanggan melalui teknologi VII. Mengevaluasi program
marketing
 Membangun dan mempertahankan hubungan dengan pelanggan Ini adalah tujuan dari
marketing. 3 tahapan hubungan dengan pelanggan adalah mengetahui (awareness),
menjelajah (exploration), dan komitmen (commitment). Marketing dapat dikatakan berhasil
jika sudah bisa mengarahkan pelanggan ke tahap komitment baik secara online maupun
offline.
 Online E-marketing adalah pemasaran yang dilakukan di dunia internet atau online saja,
namun harus berdampak pada pertukaran penjualan pada dunia nyata.
 Pertukaran Dampak dari dilakukannya pemasaran online, adalah pertukaran yang tidak
hanya terjadi di dunia internet, namun harus juga berdampak pada penjualan di dunia nyata.
 Pemenuhan pemuasan kebutuhan kedua belah pihak Dengan adanya e-marketing,
pemenuhan kebutuhan kedua belah pihak lebih cepat terpenuhi dikarenakan cepatnya respon
yang diberikan pelanggan membuat perusahaan
LN 03
Revenue Model adalah bagaimana suatu bisnis, baik yang dijalankan oleh perusahaan atau
perorangan, memperoleh pendapatan dari proses transaksi, penjualan barang atau pun jasa.
e-commerce khususnya untuk meraup pendapatan:
1. Advertising revenue model. business model jenis ini adalah pemilik situs e-commerce atau
pelaku e-business akan mendapatkan revenue dari pemasangan iklan di situs web oleh client-
clientnya. Contoh situs ini antara lain Yahoo.com
2. Subscription revenue model. Dalam hal ini, revenue di dapatkan dari biaya keanggotaan
atau subscription untuk suatu service,
3. Transaction fee revenue model. Business model jenis ini banyak yang menerapkan. Pada
bisnis model ini, pelaku bisnis akan mendapatkan fee dari setiap transaksi yang dilakukan.
contoh business model jenis ini adalah e-banking, atau electronic brokerage, electronics stock
exchange, electronic travel agent, online auction system. contoh situs ini adalah e-bay.com, e-
trade.com
4. Sales revenue model. Business model jenis ini mengandalkan proses jual beli
menggunakan teknologi web, oleh karenannya business model ini paling banyak diterapkan.
Contohnya adalah online web store.
5 model bisnis e-commerce di Indonesia
1. Classifieds/listing/iklanbaris Ini adalah model bisnis e-commerce paling sederhana
yang cocok digunakan di negaranegara berkembang. Dua kriteria yang biasa ada 
Website yang bersangkutan tidak memfasilitasi kegiatan transaksi online  Penjual
individual dapat menjual barang kapan saja, dimana saja secara gratis
2. 2. Marketplace C2C (Customer to Customer) Ini adalah model bisnis dimana website
yang bersangkutan tidak hanya membantu mempromosikan barang dagangan saja,
tapi juga memfasilitasi transaksi uang secara online.
3. Shopping mall Model bisnis ini mirip sekali dengan market place, tapi penjual yang
bisa berjualan disana haruslah penjual atau brand ternama karena proses verifikasi
yang ketat. Satu-satunya situs online shopping mall yang beroperasi di Indonesia ialah
Blibli.
4. Toko online B2C (Business to Consumer) Model bisnis ini cukup sederhana, yakni
sebuah toko online dengan alamat website (domain) sendiri dimana penjual memiliki
stok produk dan menjualnya secara online kepada pembeli. Beberapa contoh toko
online di Indonesia ialah Bhinneka, Lazada Indonesia)
5. Toko online di media sosial Banyak penjual di Indonesia yang menggunakan situs
media sosial seperti Facebook dan Instagram untuk mempromosikan barang dagangan
mereka. Uniknya lagi, sudah ada pemainpemain lokal yang membantu penjual
berjualan di situs Facebook yakni Onigi dan LakuBgt.

Anda mungkin juga menyukai