Anda di halaman 1dari 60

STRATEGI EPIDEMIOLOGI

RUMAH SAKIT, MANAJEMEN


OUTBREAK DAN SURVEILANCE
Dr. Arif Rachman, drg.,SH.,MH.,MM.,MTr.Hanla., Sp.Pros.,CIQnR.,CIQaR
UNIVERSITAS ARS BANDUNG
@2022
Agenda Style
01 STARTEGI EPIDEMIOLOGI RS

02 MANAJEMEN OUTBREAK

03 SURVEILANCE

04
01 STARTEGI EPIDEMIOLOGI RS

03

04
o Strategi epidemiologi adalah suatu pola

STRATEGI
pendekatan, berupa suatu rangkaian kegiatan
tertentu, yang akan diterapkan dalam mengkaji
masalah-masalah kesehatan sedemikian rupa,

EPIDEMIOLOGI
sehingga diperoleh berbagai kejelasan tentang
masalah kesehatan tersebut.

o Strategi edimiologi adalah upaya dan


Langkah-Langkah yang berupa panduan untuk
mencapai hal yang diinginkan melalui studi
epidemiologi
Tujuan Epidemiologi
1. Menggambarkan :
01✓ Frekuensi
✓ Distribusi
✓ Pola
02
✓ Kecenderungan
Dari kejadian penyakit (proses
patologis)
03 dan masalah kesehatan
(derajad fungsional)

04
Tujuan Epidemiologi
2. Menjelaskan kejadian penyakit/ masalah
kesehatan melalui identifikasi “sebab”
01
atau determinan penyakit
3. Memprediksi jumlah dan distribusi
kejadian
02 penyakit/masalah kesehatan
pada populasi tertentu
4. Mengendalikan kejadian penyakit
/masalah
03 kesehatan dgn cara misalnya
meningkatkan status kesehatan
populasi, mencegah munculnya kasus
baru
04 ,menyembuhkan kasus yang ada,
memperpanjang hidup
Strategi Epidemiologi
3 Langkah pokok pada strategi
epidemiologi:
01
1. Deskripsi distribusi kejadian /
masalah kesehatan
02
2. Pengembangan model teoritis dan
formulasi hipotesa
03

3. Pengujian hipotesis dan analisis


04 melalui eksperimentasi dan
observasi
Siklus Ilmiah/Empirik

01

02

03

04
Deskripsi distribusi kejadian
⚫ Besar frekuensi kejadian menurut
karakteristik

⚫ Orang
02
⚫ Tempat
⚫ Waktu
03
sehingga didapatkan pola tertentu yang
dapat dijadikan dasar untuk mulai
04
membuat/ memformulasikan hipotesis.
Formulasi Hipotesa
⚫ Penjelasan sementara tentang masalah
kesehatan yang diteliti (yang masih
harus diuji)
02
⚫ Prediksi tentang hubungan antara
masalah kesehatan/ penyakit dan satu
atau
03
lebih faktor yang diduga
mempengaruhi timbulnya masalah
kesehatan/ penyakit.
04
Formulasi Hipotesa (contoh)
⚫ Peran keluarga penderita dalam mendukung
perawatan pasien AIDS di daerah perkotaan di
Indonesia lebih besar daripada peran keluarga di
daerah pedesaan. (satu arah)

⚫ Peran
02 keluarga penderita dalam mendukung
perawatan pasien AIDS berhubungan dengan
tipologi daerah asal di Indonesia.(dua arah)

⚫ Pada03orang dewasa yang belum pernah


menderita tifus, apabila menelan 10 juta kuman
tifus hidup, maka 10% diantaranya akan
terjangkit
04 penyakit tifus dalam jangka waktu 30
hari terhitung sejak meminum kuman tersebut.
Unsur Pokok Hipotesa

1. Ket tentang manusia.


2. Ket
02
tentang sebab.
3. Ket tentang akibat.
4. Ket
03 tentang dosis sebab.
5. Ket tentang waktu.
04
Cara Menyusun Hipotesa

Ada 4 cara yaitu :

1. Method
02 of difference.
2. Method of agreement.
03
3. Method of concomitant
variation.
04
4. Method of analogy.
Forming Hypotheses
Difference
Frekuensi penyakit yang berbeda dalam dua
keadaan
01 terpisah
Agreement
Suatu faktor umum untuk sejumlah keadaan
yang
02 berhubungan dengan penyakit
Concomitant variation
Frekuensinya bervariasi dengan frekuensi
penyakit
03
Analogy
Distribusi penyakit mungkin cukup mirip/sama
dengan penyakit lainnya yang telah lebih
04
lengkap dan berhasil diselidiki untuk
menunjukkan bahwa penyebab tertentu mungkin
umum pada keduanya.
Metode perbedaan (method of difference)
Jika frekuensi penyakit berbeda mencolok pada
2 keadaan terpisah, dan keberadaan suatu atau
beberapa
01 faktor dapat diidentifikasi pada satu
keadaan sementara pada keadaan lain tidak ada,
maka penyakit tersebut mungkin diakibatkan
satu atau beberapa faktor tersebut.
02
Contoh:
Incidence rate kanker lambung di US dan Jepang
berbeda.
03 Faktor genetik atau gaya hidup atau
lingkungan?

04
Metode persetujuan (method of agreement)

Adanya sebuah faktor yang umum


ditemukan
01 pada berbagai keadaan
yang berbeda yang ada hubungannya
dengan keberadaan penyakit tertentu,
mengindikasikan
02 kemungkinan faktor
tsb sebagai penyebab keberadaan
penyakit tsb.
03
Contoh:
Prevalence HIV tinggi pada penerima donor
04 pengguna obat bius suntik, penderita
darah,
hemofilia. Penularan lewat darah merupakan
faktor penyebab tingginya prevalensi di
kelompok tersebut?
Metode variasi cocok/ beriringan
(method of concomittant variation)
Adanya
01 frekuensi atau kekuatan faktor
tertentu yang bervariasi seiring dengan
frekuensi penyakit tertentu
mengindikasikan
02 kemungkinan faktor tsb
sebagai penyebab.

Contoh:
03
-Mortality rate penyakit jantung koroner (PJK)
meningkat sejalan dengan peningkatan tingkat
konsumsi rokok rata-rata per kapita. Rokok penyebab
PJK? 04
- Variasi konsentrasi Fluor pada air minum beriringan
dengan variasi prevalensi carries dentis. Defisiensi
fluor penyebab carries?
Metode analogi (method of analogy)

Adanya01 kemiripan distribusi suatu penyakit


dengan penyakit lain yang telah banyak
diteliti secara lebih mendalam,
mengindikasikan
02 adanya kemungkinan
penyebab yang sama.

Contoh:
03
Kemiripan distribusi geografis lymphoma Burkit di
Afrika dengan penyakit malaria dan demam kuning
(yellow fever), memunculkan dugaan bahwa vektor
04 turut berperan dalam menimbulkan lymphoma
serangga
ini.
Metode analogi (method of analogy)

Adanya01 kemiripan distribusi suatu penyakit


dengan penyakit lain yang telah banyak
diteliti secara lebih mendalam,
mengindikasikan
02 adanya kemungkinan
penyebab yang sama.

Contoh:
03
Kemiripan distribusi geografis lymphoma Burkit di
Afrika dengan penyakit malaria dan demam kuning
(yellow fever), memunculkan dugaan bahwa vektor
04 turut berperan dalam menimbulkan lymphoma
serangga
ini.
Hubungan sebab-akibat
Peristiwa I --> Peristiwa II
Ada 01
5 macam kondisi :

1. 02
Nescessary condition.
2. Sufficient condition.
3. Contributary condition.
03
4. Contingent condition.
5. Alternative condition.
04
Macam hubungan sebab-akibat

1. Hubungan
01 (asosiasi) statistik.
2. Hubungan kausal (sebab-akibat).
3. Hubungan
02 kausal langsung dan
tidak langsung.
03

04
Hubungan statistik
Dibedakan 2 macam:
1. Ada
01 hubungan (asosiasi) statistik.

Hasil uji statistik bermakna.


2. Tidak
02 ada asosiasi statistik.

Hasil uji statistik tidak


bermakna.
03
Contoh:
o Apakah ada hubungan antara makan pedas (peristiwa I)
dengan
04 kejadian sakit lambung (peristiwa II)?
o Hipotesis nol : Tidak ada hubungan antara makan pedas
dengan sakit lambung.
Hubungan statistik
Tabel data :
Makan Pedas Sakit Lambung Jumlah
01 Ya Tidak
Ya 10(a) 90(b) 100
Tidak 2(c) 88(d) 90
02
Jumlah 12 178 190

03

04
Hubungan statistik

Df = 01
(k - 1)(b - 1) = (2-1)(2-1) = 1
Pada tabel ternyata p > 0,05
--> Tidak
02
bermakna.

03
Kesimpulan:
Hipotesis nol diterima --> tak ada
04
hubungan --> bukan asosiasi
statistik.
Hubungan kausal
Pembuktian kemaknaan harus dilanjutkan
dengan
01 pembuktian hubungan kausal.

Dibedakan 2 jenis :
02
1). Ada hubungan kausal.
2). Tidak ada hubungan kausal.
03
Dapat bersifat permanent atau temporal -->
dilakukan penelitian eksperimen.
04
Menetapkan hubungan kausal
Ada 5 kriteria :
01
1. Asosiasi harus sangat bermakna.
2. Ada hubungan antara dosis dan jawaban.
02
3. Asosiasi tsb harus konstan.
4. Peristiwa I diikuti peristiwa II
5. Biologycal
03 plausibility = keyakinan
hubungan kausal makin kuat apabila dapat
dijelaskan masuk akal dalam kerangka
mekanisme
04 biologi.
Hubungan langsung & tak langsung
o Hub kausal terlalu dekat --> lazimnya
bersifat
01 langsung.

o Hubungan kausal langsung terjadi pada


tingkat
02 molekuler.

o Contoh :
03
*Tidak langsung * Langsung
o Orang menderita Orang menderita
beri-beri karena ma- beri-beri karena ma-
04
kan beras putih kan beras putih yang
yang digiling bersih. tak mengandung
vitamin B1.
Skema hubungan kausal

01

02

03

04
Penelitian epidemiologi analitik

01

Dibedakan 2 macam :
1. Penelitian
02 observasional (non eksperimental).
a. Penelitian kasus-kontrol (case-control).
b. Penelitian kohort (cohort).
03
2. Penelitian intervensi (eksperimental).

04
Kriteria memilih jenis penelitian

Lit Observasional Lit Eksperimental


01
1. Masalah sering 1. Masalah jarang
ditemukan ditemukan
2. Mencari
02 hub 2. Tindak lanjut lit
kausal observasional
3. Terhambat aspek 3. Tak ada hambatan
etika
03 etika
4. Diduga akibatnya 4. Akibatnya tidak
berbahaya berbahaya
04
Strategi Epidemiologi RS

Infeksi Nosocomial :
01
“setiap infeksi yang tidak ada atau tidak
dalam masa inkubasi pada saat pasien
dirawat
02 di rumah sakit”

Konsekuensi infeksi Nosocomial:


03
o Morbiditas tambahan
o Rawat inap berkepanjangan
o Berurutan
04 fisik, perkembangan dan neurologis
pada jangka panjang
o peningkatan biaya rawat inap
Strategi Epidemiologi RS

Penyakit infeksi terkait


pelayanan kesehatan /
01

Healthcare Associated
Infection (HAIs) merupakan
02

salah satu masalah


kesehatan diberbagai
03

negara di dunia
04
Strategi Epidemiologi RS
HAIs (Healthcare Associated Infections)
infeksi01
yang terjadi pada pasien selama
perawatan di rumah sakit dan fasilitas pelayanan
kesehatan lainnya dimana ketika masuk tidak
ada infeksi dan tidak dalam masa inkubasi,
termasuk
02 infeksi dalam rumah sakit tapi muncul
setelah pasien pulang, juga infeksi karena
pekerjaan pada petugas rumah sakit dan tenaga
kesehatan terkait proses pelayanan kesehatan di
03
fasilitas pelayanan kesehatan.

Jenis HAIs :
o
04
Infeksi Saluran Kemih (ISK)
o Infeksi Daerah Operasi (IDO)
o Ventilator associated pneumonia (VAP)
o Infeksi Aliran Darah (IAD)
Strategi Epidemiologi RS

Secara prinsip Healthcare


Associated
01 Infection (HAIs) bisa
dicegah dengan melakukan
konsistensi pelaksanaan program
PPI oleh
02
Fasyankes.
Program PPI di fasyankes adalah
meningkatkan
03 kualitas pelayanan di
fasyankes sehingga melindungi
sumber daya manusia kesehatan,
pasien
04 dan masyarakat dari penyakit
infeksi yang terkait pelayanan
kesehatan
Strategi Epidemiologi RS

HAIs
01

EFISIENSI
PERAWATAN
02
PERKEMBAN PASIEN TIDAK
PADA
MANAJEMEN
GAN IPTEK, HANYA PEDOMAN MELINDUNGI FASILITAS
DILAYANAI DI PPI
KHUSUSNYA RS, TETAPI
MASYARAKAT PELAYANAN
DI BIDANG JUGA DI SEBAGAI , PATIENT KESEHATAN
PELAYANAN SAFETY DAN
KESEHATAN
FASYANKES ACUAN PENINGKATAN
LAINYA ATAU
03 HOME CARE
KUALITAS
PELAYANAN

04
Tantangan pada Epidemiologi RS

Membuat RS aman:
01
✓ Mencegah tertular nya pasien dan
karyawan
o Fokus pertama pada penyakit yang
02
infeksius
o Semua kejadian yang membahayakan
menjadi target utama
03
✓ Meningkatkan efisiensi RS
o Mengurangi biaya yang tidak perlu
o Mengurangi praktek yang boros
04
Apa Epidemiologi RS?

Peran mendasar dari epidemiologi


rumah
01 sakit adalah untuk:

o mengidentifikasi
02 risiko
o memahami risiko
o menghilangkan
03 atau
meminimalkan risiko
04
Apa Peran Epidemiologi RS?
Mengidentifikasi risiko terhadap
kesehatan
01
pasien
o Menemukan infeksi nosocomial
➢ Surveilance
o Mengidentifikasi dan mempelajari
02
faktor risiko infeksi nosocomial
o Memahami prinsip dan metode
epidemiologi
03 ✓ Penelitian case-control dan cohort,
bias, confounding
o Memahami patogen nosocomial
Ada apa dengan rawat inap yang
o 04
meningkatkan risiko?
Apa Peran Epidemiologi RS?
Menghilangkan atau
meminimalkan
01
risiko terhadap
kesehatan pasien
o Mengatur perawatan untuk
meminimalkan risiko
02
✓ Menghilangkan faktor risiko
✓ Mengatasi faktor risiko

03 ✓ Mengembangkan kebijakan dan


prosedur yang ditingkatkan
o Mendidik dokter dan perawat tentang
risiko
o
04
Pelajari faktor risiko untuk mempelajari
lebih lanjut tentangnya dan cara
menghilangkannya
Tanggung Jawab Program Pengendalian Infeksi

o Surveilans infeksi nosocomial


o Investigasi wabah
o 01
Pengembangan kebijakan tertulis untuk
mengurangi risiko dari praktik perawatan
pasien
o Kerjasama
02 dengan kesehatan kerja
o Kerjasama dengan program peningkatan
mutu
o Pendidikan
03 staf rumah sakit tentang
pengendalian infeksi
o Tinjauan berkelanjutan dari semua teknik
aseptik, isolasi dan sanitasi
04
o Pemantauan organisme resisten antibiotik
o Hilangkan praktik yang sia-sia atau tidak
perlu
Pengoragnsasian dalam epidemiologi RS

o Hubungan
01 RS thdp organisasi dan
agen eksternal
o Personnel
02
o Kepada siapa laporan epidemiologi
RS dilaporkan?
o Kewenangan
03
o Sumber daya
04
Bidang Yang Menarik Bagi Ahli Epidemiologi Rumah
Sakit
o Pengawasan untuk infeksi nosokomial
o Infeksi aliran darah
o Radang paru-paru
o Infeksi saluran kemih
01
o Pola penularan infeksi nosocomila
o Investigasi wabah
o Kewaspadaan isolasi
o Evaluasi eksposur
o
02
Kesehatan karyawan
o Disinfeksi dan sterilisasi
o Teknik rumah sakit dan lingkungan
o Persediaan air
o
03
Penyaringan udara
o Meninjau kebijakan dan prosedur untuk perawatan pasien
o Penggunaan antibiotic
o Patogen yang resistan thdp antibiootik
o
04 dari mikrobiologi
Dukungan
o Regulasi pemerintah thd pengendalian infeksi
o Komite pengendalian infeksi
o Metode kualitataif epidemiologi
Pengorgansasian pengendalian infeksi

o Membutuhkan kerjasama,
pemahaman
01 dan dukungan dari
admisi dan dokter/perawat di RS
o Tidak ada aturan yang sederhana
02
✓ Setiap RS ada perbedaan
✓ Setiap RS memiliki masalah yg
berbeda
03
✓ Setiap RS memiliki personel yg
berbeda
04
o RS harus berkembang yang
memiliki program yang khusus
02 MANAJEMEN OUTBREAK

04
Outbreak

o Ketika epidemi terjadi secara tiba-


tiba01dan di wilayah geografis yang
relatif terbatas, itu digambarkan
sebagai wabah penyakit (outbreak
disease)
02
o Munculnya wabah penyakit
membutuhkan
03 tindakan segera
untuk menentukan asal mula
masalah dan, pada akhirnya, untuk
mencegah
04 orang lain terkena
dampaknya.
Outbreak

o Perkembangan dan pemeliharaan


wabah
01 penyakit biasanya
memerlukan masing-masing dari 3
karakteristik:
02
o Adanya patogen dalam jumlah yang
cukup untuk mempengaruhi banyak
03 orang
o Cara yang tepat untuk menularkan
patogen ke orang yang rentan
04
o Berkumpulnya yang cukup dari orang-
orang rentan yang terpapar patogen.
Outbreak

o Intervensi untuk menghentikan


wabah
01 penyakit
o Penghilangan atau pengurangan
sumber patogen
o Penghambatan proses transmisi
02
o Eliminasi kerentanan (misalnya,
nutrisi, melalui vaksinasi atau
03 pengobatan, kebersihan: pribadi dan
lingkungan)

04
Outbreak
o Wabah penyakit secara umum, dan tidak semua
periode dapat diselidiki. Dalam memutuskan
apakah suatu investigasi diperlukan, ada
baiknya
01 mempertimbangkan faktor-faktor
berikut:
❑ Kejelasan jumlah orang yang terkena
dampak
02
❑ Adanya gejala klinis yang tidak biasa atau
parah
❑ Kurangnya penjelasan yang jelas untuk
03
terjadinya penyakit
❑ Kebutuhan yang dirasakan untuk
menerapkan tindakan pengendalian
Tingkat kepedulian publik
❑ 04
❑ Potensi untuk berkontribusi pada
pengetahuan medis
Outbreak
o Risiko kejadian pada wabah penyakit adalah
TINGKAT SERANGAN/Attack Rate

01
Number of new cases
AR = x 100%
person at risk
02

Pada kasus morbili pertama kali, kasus baru 3 orang


03
dari 200 anak

AR =
043 x 100% = 1.5%
200
Outbreak
o Secondary Attack Rate (SAR)

Number of new cases that get for first cases


01
SAR = x 100%
Number of person at risk
02
Dari kasus morbili di atas, dari 200 anak pertama
kali 3 orang mengalami morbili dan 2 minggu
kemudian03 ditambah 5 orang mengalami morbili

SAR = 5 x 100% = 2.54%


04
(200 -3)
Total AR = 3 + 5 x 100% = 4 %
200
Outbreak
o EMERGING DISEASES : TB, DHF

o NEW EMERGING DISEASES : SARS, H1N1 &


01
Covid-19

o REEMERGING DISEASES : MALARIA di JAWA ,


BALI02

o Faktor-faktor dapat mendorong munculnya


patogen
03 yang sudah ada sebelumnya ini:
❑ Perubahan ekologi
❑ Pergeseran populasi manusia
❑ Perjalanan
04 dan perdagangan internasional
❑ Perubahan dalam praktik teknologi atau industri
❑ Adaptasi mikroba
❑ Penyimpangan dalam sistem kesehatan masyarakat
03 SURVEILANCE

04
Surveilance
o Fungsi epidemiologi yang paling dasar adalah mendeteksi
terjadinya kejadian atau pajanan yang berhubungan dengan
kesehatan pada populasi sasaran.
01
o Tujuan dari deteksi atau surveilans ini adalah untuk
mengidentifikasi perubahan distribusi penyakit untuk mencegah
atau mengendalikan penyakit tersebut dalam suatu populasi.
02
o Istilah Surveilance secara harfiah berarti 'untuk mengawasi’.

o Dahulu, kegiatan surveilance medis dikembangkan untuk


03 penyebaran penyakit menular melalui suatu populasi.
memantau

o Saat ini, program surveilance telah diterapkan pada berbagai


kondisi lain, seperti cacat bawaan, cedera, masalah kesehatan
kerja,04
dan kanker, serta perilaku lain yang memengaruhi
kesehatan.
Surveilance
o Tujuan kegiatan surveilance
medis:
01

❑ Identifikasi pola kejadian penyakit


02
❑ Deteksi wabah penyakit
❑ Pengembangan petunjuk tentang
kemungkinan faktor risiko
03
❑ Penemuan kasus untuk penyelidikan lebih
lanjut
❑ Antisipasi
04 kebutuhan pelayanan
kesehatan terutama di RS
Surveilance
o Kegiatan surveilance dapat memberikan data
tentang penyebaran suatu penyakit menurut
orang,
01 tempat, dan waktu.

o Pola kejadian ini dapat membantu


menjelaskan
02 kemungkinan penyebab
penyakit.

03
o Misalnya: jika waktu dan tempat terjadinya
penyakit serupa untuk dua atau lebih
individu, sumber penyakit yang sama, seperti
agen04infeksi mungkin terlibat.
Surveilance
o Informasi demografis lainnya tentang
individu yang terkena, seperti usia, ras, dan
jenis01kelamin, biasanya dikumpulkan selama
surveilance dan dapat memberikan wawasan
lebih lanjut tentang cara penularan penyakit.
02
o Informasi lebih rinci tentang karakteristik
pribadi individu yang terkena dampak dapat
dikumpulkan
03 melalui wawancara pribadi

04
Surveilance
o Kegiatan surveilance medis melibatkan fitur-
fitur utama berikut:
01
❑ Pengumpulan dan evaluasi data
berkelanjutan
❑ Populasi target yang teridentifikasi
(seperti
02 komunitas, angkatan kerja, atau
sekelompok pasien)
❑ Definisi operasional standar dari hasil
yang
03 akan diinginkan
❑ Penekanan pada ketepatan waktu atau
pengumpulan dan penyebaran informasi
04
❑ Penggunaan data untuk tujuan investigasi
atau pengendalian penyakit
Surveilance
Surveilance medis meliputi:

01
o Surveilance diagnosis baru -→ Perbandingan
tingkat Surveilance penyakit yang ada
02
o Surveilance Kematian -→ Pola kematian
Surveilance Faktor Risiko
03

04
Surveilence penyakit menular
Suatu giat pengamatan dan pengawasan
secara terus menerus --> thd distribusi dan
frekwensi
01 peny menular --> untuk tindakan
penanggulangan yang efektif.

Jenis surveilence:
02
a. Surveilence aktif.
Ada giat khusus untuk mendapatkan data --> ada
biaya03
khusus.

b. Surveilence pasif.
Hanya
04pulta tanpa giat khusus.
Surveilence adalah giat lit epid.
Semua data surveilance yang dikumpulkan harus dikompilasi, dianalisis,
ditafsirkan, disimpulkan, dan disebarluaskan
Thank you
ar604299@gmail.com #2022

Anda mungkin juga menyukai