02 MANAJEMEN OUTBREAK
03 SURVEILANCE
04
01 STARTEGI EPIDEMIOLOGI RS
03
04
o Strategi epidemiologi adalah suatu pola
STRATEGI
pendekatan, berupa suatu rangkaian kegiatan
tertentu, yang akan diterapkan dalam mengkaji
masalah-masalah kesehatan sedemikian rupa,
EPIDEMIOLOGI
sehingga diperoleh berbagai kejelasan tentang
masalah kesehatan tersebut.
04
Tujuan Epidemiologi
2. Menjelaskan kejadian penyakit/ masalah
kesehatan melalui identifikasi “sebab”
01
atau determinan penyakit
3. Memprediksi jumlah dan distribusi
kejadian
02 penyakit/masalah kesehatan
pada populasi tertentu
4. Mengendalikan kejadian penyakit
/masalah
03 kesehatan dgn cara misalnya
meningkatkan status kesehatan
populasi, mencegah munculnya kasus
baru
04 ,menyembuhkan kasus yang ada,
memperpanjang hidup
Strategi Epidemiologi
3 Langkah pokok pada strategi
epidemiologi:
01
1. Deskripsi distribusi kejadian /
masalah kesehatan
02
2. Pengembangan model teoritis dan
formulasi hipotesa
03
01
02
03
04
Deskripsi distribusi kejadian
⚫ Besar frekuensi kejadian menurut
karakteristik
⚫ Orang
02
⚫ Tempat
⚫ Waktu
03
sehingga didapatkan pola tertentu yang
dapat dijadikan dasar untuk mulai
04
membuat/ memformulasikan hipotesis.
Formulasi Hipotesa
⚫ Penjelasan sementara tentang masalah
kesehatan yang diteliti (yang masih
harus diuji)
02
⚫ Prediksi tentang hubungan antara
masalah kesehatan/ penyakit dan satu
atau
03
lebih faktor yang diduga
mempengaruhi timbulnya masalah
kesehatan/ penyakit.
04
Formulasi Hipotesa (contoh)
⚫ Peran keluarga penderita dalam mendukung
perawatan pasien AIDS di daerah perkotaan di
Indonesia lebih besar daripada peran keluarga di
daerah pedesaan. (satu arah)
⚫ Peran
02 keluarga penderita dalam mendukung
perawatan pasien AIDS berhubungan dengan
tipologi daerah asal di Indonesia.(dua arah)
1. Method
02 of difference.
2. Method of agreement.
03
3. Method of concomitant
variation.
04
4. Method of analogy.
Forming Hypotheses
Difference
Frekuensi penyakit yang berbeda dalam dua
keadaan
01 terpisah
Agreement
Suatu faktor umum untuk sejumlah keadaan
yang
02 berhubungan dengan penyakit
Concomitant variation
Frekuensinya bervariasi dengan frekuensi
penyakit
03
Analogy
Distribusi penyakit mungkin cukup mirip/sama
dengan penyakit lainnya yang telah lebih
04
lengkap dan berhasil diselidiki untuk
menunjukkan bahwa penyebab tertentu mungkin
umum pada keduanya.
Metode perbedaan (method of difference)
Jika frekuensi penyakit berbeda mencolok pada
2 keadaan terpisah, dan keberadaan suatu atau
beberapa
01 faktor dapat diidentifikasi pada satu
keadaan sementara pada keadaan lain tidak ada,
maka penyakit tersebut mungkin diakibatkan
satu atau beberapa faktor tersebut.
02
Contoh:
Incidence rate kanker lambung di US dan Jepang
berbeda.
03 Faktor genetik atau gaya hidup atau
lingkungan?
04
Metode persetujuan (method of agreement)
Contoh:
03
-Mortality rate penyakit jantung koroner (PJK)
meningkat sejalan dengan peningkatan tingkat
konsumsi rokok rata-rata per kapita. Rokok penyebab
PJK? 04
- Variasi konsentrasi Fluor pada air minum beriringan
dengan variasi prevalensi carries dentis. Defisiensi
fluor penyebab carries?
Metode analogi (method of analogy)
Contoh:
03
Kemiripan distribusi geografis lymphoma Burkit di
Afrika dengan penyakit malaria dan demam kuning
(yellow fever), memunculkan dugaan bahwa vektor
04 turut berperan dalam menimbulkan lymphoma
serangga
ini.
Metode analogi (method of analogy)
Contoh:
03
Kemiripan distribusi geografis lymphoma Burkit di
Afrika dengan penyakit malaria dan demam kuning
(yellow fever), memunculkan dugaan bahwa vektor
04 turut berperan dalam menimbulkan lymphoma
serangga
ini.
Hubungan sebab-akibat
Peristiwa I --> Peristiwa II
Ada 01
5 macam kondisi :
1. 02
Nescessary condition.
2. Sufficient condition.
3. Contributary condition.
03
4. Contingent condition.
5. Alternative condition.
04
Macam hubungan sebab-akibat
1. Hubungan
01 (asosiasi) statistik.
2. Hubungan kausal (sebab-akibat).
3. Hubungan
02 kausal langsung dan
tidak langsung.
03
04
Hubungan statistik
Dibedakan 2 macam:
1. Ada
01 hubungan (asosiasi) statistik.
03
04
Hubungan statistik
Df = 01
(k - 1)(b - 1) = (2-1)(2-1) = 1
Pada tabel ternyata p > 0,05
--> Tidak
02
bermakna.
03
Kesimpulan:
Hipotesis nol diterima --> tak ada
04
hubungan --> bukan asosiasi
statistik.
Hubungan kausal
Pembuktian kemaknaan harus dilanjutkan
dengan
01 pembuktian hubungan kausal.
Dibedakan 2 jenis :
02
1). Ada hubungan kausal.
2). Tidak ada hubungan kausal.
03
Dapat bersifat permanent atau temporal -->
dilakukan penelitian eksperimen.
04
Menetapkan hubungan kausal
Ada 5 kriteria :
01
1. Asosiasi harus sangat bermakna.
2. Ada hubungan antara dosis dan jawaban.
02
3. Asosiasi tsb harus konstan.
4. Peristiwa I diikuti peristiwa II
5. Biologycal
03 plausibility = keyakinan
hubungan kausal makin kuat apabila dapat
dijelaskan masuk akal dalam kerangka
mekanisme
04 biologi.
Hubungan langsung & tak langsung
o Hub kausal terlalu dekat --> lazimnya
bersifat
01 langsung.
o Contoh :
03
*Tidak langsung * Langsung
o Orang menderita Orang menderita
beri-beri karena ma- beri-beri karena ma-
04
kan beras putih kan beras putih yang
yang digiling bersih. tak mengandung
vitamin B1.
Skema hubungan kausal
01
02
03
04
Penelitian epidemiologi analitik
01
Dibedakan 2 macam :
1. Penelitian
02 observasional (non eksperimental).
a. Penelitian kasus-kontrol (case-control).
b. Penelitian kohort (cohort).
03
2. Penelitian intervensi (eksperimental).
04
Kriteria memilih jenis penelitian
Infeksi Nosocomial :
01
“setiap infeksi yang tidak ada atau tidak
dalam masa inkubasi pada saat pasien
dirawat
02 di rumah sakit”
Healthcare Associated
Infection (HAIs) merupakan
02
negara di dunia
04
Strategi Epidemiologi RS
HAIs (Healthcare Associated Infections)
infeksi01
yang terjadi pada pasien selama
perawatan di rumah sakit dan fasilitas pelayanan
kesehatan lainnya dimana ketika masuk tidak
ada infeksi dan tidak dalam masa inkubasi,
termasuk
02 infeksi dalam rumah sakit tapi muncul
setelah pasien pulang, juga infeksi karena
pekerjaan pada petugas rumah sakit dan tenaga
kesehatan terkait proses pelayanan kesehatan di
03
fasilitas pelayanan kesehatan.
Jenis HAIs :
o
04
Infeksi Saluran Kemih (ISK)
o Infeksi Daerah Operasi (IDO)
o Ventilator associated pneumonia (VAP)
o Infeksi Aliran Darah (IAD)
Strategi Epidemiologi RS
HAIs
01
EFISIENSI
PERAWATAN
02
PERKEMBAN PASIEN TIDAK
PADA
MANAJEMEN
GAN IPTEK, HANYA PEDOMAN MELINDUNGI FASILITAS
DILAYANAI DI PPI
KHUSUSNYA RS, TETAPI
MASYARAKAT PELAYANAN
DI BIDANG JUGA DI SEBAGAI , PATIENT KESEHATAN
PELAYANAN SAFETY DAN
KESEHATAN
FASYANKES ACUAN PENINGKATAN
LAINYA ATAU
03 HOME CARE
KUALITAS
PELAYANAN
04
Tantangan pada Epidemiologi RS
Membuat RS aman:
01
✓ Mencegah tertular nya pasien dan
karyawan
o Fokus pertama pada penyakit yang
02
infeksius
o Semua kejadian yang membahayakan
menjadi target utama
03
✓ Meningkatkan efisiensi RS
o Mengurangi biaya yang tidak perlu
o Mengurangi praktek yang boros
04
Apa Epidemiologi RS?
o mengidentifikasi
02 risiko
o memahami risiko
o menghilangkan
03 atau
meminimalkan risiko
04
Apa Peran Epidemiologi RS?
Mengidentifikasi risiko terhadap
kesehatan
01
pasien
o Menemukan infeksi nosocomial
➢ Surveilance
o Mengidentifikasi dan mempelajari
02
faktor risiko infeksi nosocomial
o Memahami prinsip dan metode
epidemiologi
03 ✓ Penelitian case-control dan cohort,
bias, confounding
o Memahami patogen nosocomial
Ada apa dengan rawat inap yang
o 04
meningkatkan risiko?
Apa Peran Epidemiologi RS?
Menghilangkan atau
meminimalkan
01
risiko terhadap
kesehatan pasien
o Mengatur perawatan untuk
meminimalkan risiko
02
✓ Menghilangkan faktor risiko
✓ Mengatasi faktor risiko
o Hubungan
01 RS thdp organisasi dan
agen eksternal
o Personnel
02
o Kepada siapa laporan epidemiologi
RS dilaporkan?
o Kewenangan
03
o Sumber daya
04
Bidang Yang Menarik Bagi Ahli Epidemiologi Rumah
Sakit
o Pengawasan untuk infeksi nosokomial
o Infeksi aliran darah
o Radang paru-paru
o Infeksi saluran kemih
01
o Pola penularan infeksi nosocomila
o Investigasi wabah
o Kewaspadaan isolasi
o Evaluasi eksposur
o
02
Kesehatan karyawan
o Disinfeksi dan sterilisasi
o Teknik rumah sakit dan lingkungan
o Persediaan air
o
03
Penyaringan udara
o Meninjau kebijakan dan prosedur untuk perawatan pasien
o Penggunaan antibiotic
o Patogen yang resistan thdp antibiootik
o
04 dari mikrobiologi
Dukungan
o Regulasi pemerintah thd pengendalian infeksi
o Komite pengendalian infeksi
o Metode kualitataif epidemiologi
Pengorgansasian pengendalian infeksi
o Membutuhkan kerjasama,
pemahaman
01 dan dukungan dari
admisi dan dokter/perawat di RS
o Tidak ada aturan yang sederhana
02
✓ Setiap RS ada perbedaan
✓ Setiap RS memiliki masalah yg
berbeda
03
✓ Setiap RS memiliki personel yg
berbeda
04
o RS harus berkembang yang
memiliki program yang khusus
02 MANAJEMEN OUTBREAK
04
Outbreak
04
Outbreak
o Wabah penyakit secara umum, dan tidak semua
periode dapat diselidiki. Dalam memutuskan
apakah suatu investigasi diperlukan, ada
baiknya
01 mempertimbangkan faktor-faktor
berikut:
❑ Kejelasan jumlah orang yang terkena
dampak
02
❑ Adanya gejala klinis yang tidak biasa atau
parah
❑ Kurangnya penjelasan yang jelas untuk
03
terjadinya penyakit
❑ Kebutuhan yang dirasakan untuk
menerapkan tindakan pengendalian
Tingkat kepedulian publik
❑ 04
❑ Potensi untuk berkontribusi pada
pengetahuan medis
Outbreak
o Risiko kejadian pada wabah penyakit adalah
TINGKAT SERANGAN/Attack Rate
01
Number of new cases
AR = x 100%
person at risk
02
AR =
043 x 100% = 1.5%
200
Outbreak
o Secondary Attack Rate (SAR)
04
Surveilance
o Fungsi epidemiologi yang paling dasar adalah mendeteksi
terjadinya kejadian atau pajanan yang berhubungan dengan
kesehatan pada populasi sasaran.
01
o Tujuan dari deteksi atau surveilans ini adalah untuk
mengidentifikasi perubahan distribusi penyakit untuk mencegah
atau mengendalikan penyakit tersebut dalam suatu populasi.
02
o Istilah Surveilance secara harfiah berarti 'untuk mengawasi’.
03
o Misalnya: jika waktu dan tempat terjadinya
penyakit serupa untuk dua atau lebih
individu, sumber penyakit yang sama, seperti
agen04infeksi mungkin terlibat.
Surveilance
o Informasi demografis lainnya tentang
individu yang terkena, seperti usia, ras, dan
jenis01kelamin, biasanya dikumpulkan selama
surveilance dan dapat memberikan wawasan
lebih lanjut tentang cara penularan penyakit.
02
o Informasi lebih rinci tentang karakteristik
pribadi individu yang terkena dampak dapat
dikumpulkan
03 melalui wawancara pribadi
04
Surveilance
o Kegiatan surveilance medis melibatkan fitur-
fitur utama berikut:
01
❑ Pengumpulan dan evaluasi data
berkelanjutan
❑ Populasi target yang teridentifikasi
(seperti
02 komunitas, angkatan kerja, atau
sekelompok pasien)
❑ Definisi operasional standar dari hasil
yang
03 akan diinginkan
❑ Penekanan pada ketepatan waktu atau
pengumpulan dan penyebaran informasi
04
❑ Penggunaan data untuk tujuan investigasi
atau pengendalian penyakit
Surveilance
Surveilance medis meliputi:
01
o Surveilance diagnosis baru -→ Perbandingan
tingkat Surveilance penyakit yang ada
02
o Surveilance Kematian -→ Pola kematian
Surveilance Faktor Risiko
03
04
Surveilence penyakit menular
Suatu giat pengamatan dan pengawasan
secara terus menerus --> thd distribusi dan
frekwensi
01 peny menular --> untuk tindakan
penanggulangan yang efektif.
Jenis surveilence:
02
a. Surveilence aktif.
Ada giat khusus untuk mendapatkan data --> ada
biaya03
khusus.
b. Surveilence pasif.
Hanya
04pulta tanpa giat khusus.
Surveilence adalah giat lit epid.
Semua data surveilance yang dikumpulkan harus dikompilasi, dianalisis,
ditafsirkan, disimpulkan, dan disebarluaskan
Thank you
ar604299@gmail.com #2022