Anda di halaman 1dari 17

.

Penatalaksanaan Krisis Hipertensi


Penatalaksanaan krisis hipertensi sebaiknya dilakukan di rumah sakit, namun dapat
dilaksanakan di tempat pelayanan primer sebagai pelayanan pendahuluan dengan pemberian obat
anti hipertensi oral.2,4,5 Penatalaksanaan krisis hipertensi berdasarkan penilian awal dapat dilihat
pada tabel 3.
Tabel 3: Algoritma untuk Evaluasi Krisis Hipertensi 3,5
Parameter Hipertensi Mendesak Hipertensi Darurat

Biasa Mendesak
Tekanan > 180/110 > 180/110 > 220/140
darah
(mmHg)
Gejala Sakit kepala, Sakit kepala hebat, Sesak napas, nyeri dada,
kecemasan; sering sesak napas nokturia, dysarthria,
kali tanpa gejala kelemahan, kesadaran
menurun
Pemeriksaan Tidak ada Kerusakan organ Ensefalopati, edema paru,
kerusakan organ target; muncul klinis insufisiensi ginjal, iskemia
target, tidak ada penyakit jantung
penyakit kardiovaskuler, stabil
kardiovaskular
Terapi Awasi 1-3 jam; Awasi 3-6 jam; obat Pasang jalur IV, periksa
memulai/teruskan oral berjangka kerja laboratorium standar, terapi
obat oral, naikkan pendek obat IV
dosis
Rencana Periksa ulang Periksa ulang dalam Rawat ruangan/ICU
dalam 3 hari 24 jam

Adapun obat hipertensi oral yang dapat dipakai untuk hipertensi mendesak (urgency)
dapat dilihat pada tabel 4.
Tabel 4: Obat hipertensi oral 3,5
Obat Dosis Efek / Lama Kerja Perhatian khusus
Captopril 12,5 - 25 mg PO; 15-30 min/6-8 jam ; Hipotensi, gagal ginjal,
ulangi per 30 min ; SL 10-20 min/2-6 jam stenosis arteri renalis
SL, 25 mg
Clonidine PO 75 - 150 ug, 30-60 min/8-16 jam Hipotensi, mengantuk, mulut
ulangi per jam kering
Propanolol 10 - 40 mg PO; ulangi 15-30 min/3-6 jam Bronkokonstriksi, blok
setiap 30 min jantung, hipotensi ortostatik
Nifedipine 5 - 10 mg PO; ulangi 5 -15 min/4-6 jam Takikardi, hipotensi,
setiap 15 menit gangguan koroner
SL, Sublingual. PO, Peroral

Sedangkan untuk hipertensi darurat (emergency) lebih dianjurkan untuk pemakaian parenteral,
daftar obat hipertensi parenteral yang dapat dipakai dapat dilihat pada tabel 5.
Tabel 5: Obat hipertensi parenteral 3,5
Obat Dosis Efek / Lama Perhatian khusus
Kerja
Sodium 0,25-10 mg / kg / langsung/2-3 Mual, muntah, penggunaan jangka
nitroprusside menit sebagai menit setelah panjang dapat menyebabkan keracunan
infus IV infus tiosianat, methemoglobinemia, asidosis,
keracunan sianida.
Selang infus lapis perak
Nitrogliserin 500-100 mg 2-5 min /5-10 Sakit kepala, takikardia, muntah, ,
sebagai infus IV min methemoglobinemia; membutuhkan
sistem pengiriman khusus karena obat
mengikat pipa PVC
Nicardipine 5-15 mg / jam 1-5 min/15-30 Takikardi, mual, muntah, sakit kepala,
sebagai infus IV min peningkatan tekanan intrakranial;
hipotensi
Klonidin 150 ug, 6 amp per 30-60 min/ 24 Ensepalopati dengan gangguan koroner
250 cc Glukosa jam
5% mikrodrip
5-15 ug/kg/menit 1-5 min/ 15- Takikardi, mual, muntah, sakit kepala,
Diltiazem sebagi infus IV 30 min peningkatan tekanan intrakranial;
hipotensi

Pada hipertensi darurat (emergency) dengan komplikasi seperti hipertensi emergensi dengan
penyakit payah jantung, maka memerlukan pemilihan obat yang tepat sehingga tidak
memperparah keadaannya. Pemilihan obat untuk hipertensi dengan komplikasi dapat dilihat pada
tabel 6.
Tabel 6: Obat yang dipilih untuk Hipertensi darurat dengan komplikasi 2,5
Komplikasi Obat Pilihan Target Tekanan Darah
Diseksi aorta Nitroprusside + esmolol SBP 110-120 sesegera
mungkin
AMI, iskemia Nitrogliserin, nitroprusside, Sekunder untuk bantuan
nicardipine iskemia
Edema paru Nitroprusside, nitrogliserin, 10% -15% dalam 1-2 jam
labetalol
Gangguan Ginjal Fenoldopam, nitroprusside, 20% -25% dalam 2-3 jam
labetalol
Kelebihan katekolamin Phentolamine, labetalol 10% -15% dalam 1-2 jam
Hipertensi ensefalopati Nitroprusside 20% -25% dalam 2-3 jam
Subarachnoid Nitroprusside, nimodipine, 20% -25% dalam 2-3 jam
hemorrhage nicardipine
Stroke Iskemik nicardipine 0% -20% dalam 6-12 jam
AMI, infark miokard akut; SBP, tekanan sistolik bood.
Obat Antihipertensi Intravena pada Hipertensi Emergensi
Obat-obatan parenteral yang digunakan untuk terapi hipertensi emergensi

Obat Mekanism Dosis On Duras Keadaan klinis Tindakan


e kerja set i pencegahan
Sodium Langsung 0,25- 1-2 3-4 Digunakan Meningkatkan
nitopussid pada arteri 10 mn mnt dalam semua tekanan
e dan mcg/k t setela situasi klinis intrakranial
vasodilato g/ mnt h hipertensi serebrovaskuler
r vena infus emergensi. dan insufisiensi
dihent Hati2 pada cardiovaskuler,
ikan keadaan kerusakan
emergensi ginjal,
neurologis, kerusakan hepar
karena dapat
menyebabkan
penurunan
tekanan darah
cerebral dan
pada ACS
dapat
menyebabkan
koroner
menjadi kaku
Nitroglyce Vasodilato 5-200 2-5 5-10 Umumnya Baik digunakan
rin r vena mcg/k mn mnt digunakan untuk inhibitor
g/ mnt t untuk ACS danphosphodiestera
ADHF se-5,
meningkatkan
tekanan
intrakranial,
infark miokard
dengan ST
elevasi daerah
inferior.
Labetalol Kombinasi Iv 2-5 2-4 Diseksi aorta, Bradikardi berat,
alpha dan bolus: mn jam dan neurologis asma bronkial,
beta 20 mg t setela emergensi baru
bloker selam set h menggunakan
adrenergik a 2 e- infus kokain,
mnt lah dihent pheochromo-
Infus: bol i-kan cytoma.
1- -us Dekompensasi
2mg/ gagal jantung
mnt akut
Fenoldopa Reseptor 0,1- 10 1 jam Sangat Alergi sulfite,
m agonis 1,6 mn setela berguna pada hypokalemia
dopamin-1 mcg/k t h hipertensi
perifer g/mnt dihent emergensi
ikan dengan
komplikasi
gagal ginjal
Nicardipin dihydorpy 5-15 10 2-6 Post operasi Stenosis aorta
e ridine mg/ hr mn jam hipertensi dan yang parah
calcium t neurologis Kerusakan renal
channel emergensi Dekompensasi
blcker, gagal jantung
vasodilato akut
r
Clevidipin Ultra short 2-16 1-5 5 Berpotensi Alergi produk
e acting mcg/k mn menit digunakan kedele dan telur
dihydorpy g/mnt t setela pada Stenosis aorta
ridine h kebanyakan yang parah
calcium dihent hipertensi Dekompensasi
channel ikan emergensi; gagal jantung
blcker studi ekstensif akut
pada post
operasi pasien
bedah jantung
Hydralazi Vasodilato Iv 10- 1-4 Pre eklampsia Diseksi
ne r langsung bolus: 20 jam dan eklamsia aneurisma aorta
pada arteri 10-20 mn
mcg t
IV
Tabel 4.Obat-obatan spesifik untuk komplikasi hipertensi emergensi
Target Tekanan
Komplikasi Obat Pilihan
Darah

SBP 110-120 sesegera


Diseksi aorta Nitroprusside + esmolol
mungkin

Nitrogliserin, nitroprusside, Sekunder untuk


AMI, iskemia
nicardipine bantuan iskemia

Nitroprusside, nitrogliserin, 10% -15% dalam 1-2


Edema paru
labetalol jam

Fenoldopam, nitroprusside, 20% -25% dalam 2-3


Gangguan Ginjal
labetalol jam

Kelebihan 10% -15% dalam 1-2


Phentolamine, labetalol
katekolamin jam

Hipertensi 20% -25% dalam 2-3


Nitroprusside
ensefalopati jam

Subarachnoid Nitroprusside, nimodipine, 20% -25% dalam 2-3


hemorrhage nicardipine jam

0% -20% dalam 6-12


Stroke Iskemik nicardipine
jam
1. Terapi Medikamentosa Krisis Hipertensi
Obat yang ideal untuk krisis hipertensi adalah obat yang mempunyai sifat bekerja
cepat, mempunyai jangka waktu kerja yang pendek, efek penurunan TD sesuai dengan dosis
pemberian sehingga dapat dimonitor dan mempunyai efek samping minimal.
Obat anti hipertensi oral atau parenteral yang digunakan pada krisis hipertensi
tergantung dari apakah pasien dengan hipertensi emergensi atau urgensi.
Algoritma untuk Evaluasi Krisis Hipertensi

Hipertensi Urgensi
Parameter Hipertensi Emergensi
Biasa Mendesak

Awasi 1-3 jam; Awasi 3-6


Pasang jalur IV, periksa
memulai/teruskan jam; obat oral
Terapi laboratorium standar,
obat oral, berjangka kerja
terapi obat IV
naikkan  dosis pendek

Periksa ulang Periksa ulang


Rencana Rawat ruangan/ICU
dalam 3 hari dalam 24 jam

a. Pemakaian Obat Hipertensi Oral


Umumnya digunakan pada kasus hipertensi urgensi, namun dapat juga digunakan pada
kasus hipertensi emergensi di pelayanan primer sambil merujuk penderita ke Rumah
Sakit.

Obat Dosis Efek / Lama Perhatian khusus


Kerja

15-30 min/6-8
PO12,5 - 25 mg jam ; Hipotensi, gagal
Captopril (ulangiper 30 min); ginjal, stenosis
SL, 25 mg. SL 10-20 min/2-6 arteri renalis
jam

Hipotensi,
75-150 ug (ulangi per 30-60 min/8-16 mengantuk
Clonidine
jam) jam (sedasi),mulut kering,
rebound phenomene

Bronkokonstriksi,
10 - 40 mg PO 15-30 min/3-6
Propanolol blok jantung,
(ulangi setiap 30 min) jam
hipotensi ortostatik

5 - 10  mg PO (ulangi 5 -15 min/4-6 Takikardi, hipotensi,


Nifedipine
setiap 15 menit) jam gangguan koroner

Nifedipine memiliki efek yang cepat dan terkadang dapat menyebabkan hipotensi dan
refleks takikardi. Pada penggunaan nifedipin sering terjadi miokard infark dan stroke yang
disebabkan karena iskemia (penurunan TD lebih dari 20-25% MAP), maka dari itu,
penggunaan nifedipine sublingual tidak dianjurkan lagi.

b. Pemakaian Obat Hipertensi Parenteral

Efek /Lama
Obat Dosis Perhatian Khusus
Kerja

Mual, muntah, penggunaan


0,25-10 mcg jangka panjang dapat
langsung/2-3
Sodium / kg / menit menyebabkan keracunan
menit setelah
nitroprusside sebagai infus tiosianat,
infus
IV methemoglobinemia,
asidosis, keracunan sianida.

500-100 mg
2-5 min /5- Sakit kepala, takikardia,
Nitrogliserin sebagai infus
10 min muntah,methemoglobinemia
IV

Takikardi, mual, muntah,


5-15 mg /
1-5 min/15-30 sakit kepala, peningkatan
Nicardipine jam sebagai
min tekanan intrakranial;
infus IV
hipotensi

150 ug, 6
amp per 250
30-60 min/ 24 Ensepalopati dengan
Klonidin cc Glukosa
jam gangguan koroner
5%
mikrodrip

5-15 Takikardi, mual, muntah,


ug/kg/menit 1-5 min/ 15- 30 sakit kepala, peningkatan
Diltiazem sebagi infus min tekanan intrakranial;
IV hipotensi
Pasien datang ke RS Haji Medan dengan keluhan nyeri kepala sejak 2 tahun sebelum masuk
rumah sakit. Nyeri kepala dirasakan diseluruh kepala, namun nyeri lebih
hebat dirasakan dikepala bagian depan dan terasa seperti berdenyut. Pasien
merasakan nyeri kepala semakin memberat dan terus-menerus sejak 1 hari
SMRS. Keluhan nyeri kepala disertai dengan penglihatan kabur, leher dan
pundak terasa kaku , nyeri di dada, sesak ketika bernafas, pasien juga
mengeluhkan rasa kebas-kebas di bagian jari-jari tangan maupun jari-jari
kaki. Pasien memiliki riwayat darah tinggi sejak 2 tahun yang lalu namun
tidak terkontrol dan hanya diobati dengan katropil ketika pasien
merasakan sakit kepala. Selain keluhan nyeri kepala hebat pasien
mengeluhkan muntah berdarah sejak 1 hari SMRS. Darah yang keluar
berwarna merah kehitaman. Muntah berisi gumpalan darah kurang lebih
sekitar 110 cc atau ½ gelas aqua, kemudian sebelum muntah darah pasien
mangatakan mual dan muntah berisi makanan apa yang dimakan sebanyak
2 kali. Sebelum muntah pasien mengeluhkan nyeri ulu hati disertai dengan
rasa panas seperti terbakar. Pasien juga mengeluhkan perut sering terasa
kembung dan merasa cepat kenyang setiap kali makan sehingga perut
merasa tidak nyaman dan nafsu makan berkurang. BAB pasien normal
dengan frekuensi 2x/hari, BAK sering namun keluar sedikit-sedikit
warna kuning jernih dengan frekuensi 2x sehari tanpa disertai nyeri.
Riwayat penyakit kuning, konsumsi alkohol disangkal oleh pasien, namun
selama 2 tahun pasien sering mengkonsumsi jamu temulawak setiap hari
sebanyak 1 botol besar habis dalam 1 minggu.
https://www.scribd.com/document/403927144/Hipertensi#
 
Perbandingan antara Joint National Committee (JNC) 7 dengan JNC 8 

Metodologi

 :JNC 7 : Non sistematis literatur review oleh komite ahli termasuk berbagai desainstudi.
Rekomendasi berdasarkan consensusJNC 8 : Pertanyaan kritis dan kriteria ulasan
didefinisikan oleh panel ahli denganmasukan dari tim metodologi. Tinjauan sistematis
awal oleh methodologistsberbasis bukti Randomized Clinical Trial (RCT). Peninjauan
kembali dari bukti RCTdan rekomendasi oleh panelis menurut standar protocol.

Definisi

 JNC 7 : definisi hipertensi dan pre hipertensiJNC 8 : Definisi hipertensi dan


prehipertensi tidak difokuskan, tapi ambang bataspengobatan farmakologis
didefinisikan

Target terapi

 JNC 7 : tujuan pengobatan yang ditetapkan untuk hipertensi tanpa komplikasi danuntuk
subset dengan berbagai kondisi komorbiditas (diabetes dan gagal ginjalkronis)JNC 8 :
Target perlakuan yang sama ditetapkan untuk semua populasi hipertensikecuali bila
terdapat bukti yang mendukung target tekanan darah yang berbedauntuk subpopulasi
tertentu

Rekomendasi gaya hidup

 JNV 7 : Modifikasi gaya hidup direkomendasikan berdasarkan tinjauan pustaka


danpendapat ahliJNC 8 : Modifikasi gaya hidup yang direkomendasikan didukung
Rekomendasievidence based dari Kelompok Kerja gaya hidup

Terapi obat

 JNC 7 : 5 kelas antihipertensi dapat digunakan sebagai terapi awal,


tetapidirekomendasikan diuretik tipe thiazide sebagai terapi awal untuk sebagian
besarpasien tanpa indikasi tertentu untuk kelas antihipertensi yang lain. Ditentukan
kelasobat antihipertensi tertentu untuk pasiendengan indikasi antara lain diabetes,
gagal ginjal kronis, gagal jantung, infarkmiokard, stroke, dan kardiovaskuler risiko tinggi
termasuk daftar tabel obatantihipertensi oral, nama dan rentang dosis yang biasa
digunakan.

JNC 8 : Direkomendasikan seleksi antara 4 kelas obat tertentu (ACEI atau ARB,CCB
atau diuretik) dan dosis berdasarkan bukti dari RCT. Direkomendasikan kelasobat
tertentu berdasarkan penelaahan buktiuntuk subkelompok ras, gagal ginjal kronis dan
diabetes. Panelis membuat tabelobat dan dosis yang digunakan berdasarkan hasil uji
coba.
Batasan topic
 JNC 7 : Ditujukan beberapa masalah (metode pengukuran tekanan darah,komponen
evaluasi pasien, hipertensi sekunder, kepatuhan rejimen, hipertensiresisten, dan
hipertensi pada populasi khusus) berdasarkan kajian literatur danpendapat ahliJNC 8 :
Ulasan Bukti RCT terhadap sejumlah pertanyaan, yang dinilai oleh panelisuntuk
menjadi prioritas tertinggi
Proses ulasan sebelum publikasi
 JNC 7 : Diulas oleh National High Blood Pressure Education Program
CoordinatingCommittee, sebuah koalisi dari 39 profesional, masyarakat, dan organisasi
sukarelautama dan 7 lembaga federalJNC 8 : Diulas oleh para ahli termasuk mereka
yang berafiliasi dengan profesionaldan organisasi publik dan badan-badan federal, tidak
satupun mendapat sponsordari suatu organisasi.

Anda mungkin juga menyukai