Anda di halaman 1dari 167

1

TESIS

PENGARUH GAYA KEPEMIMPINAN, BUDAYA ORGANISASI

DAN KEPUASAN KERJA TERHADAP KINERJA KARYAWAN

DI RUMAH SAKIT ISLAM NASHRUL UMMAH LAMONGAN

Oleh :

AHMAD SHOBIRIN

NIM : 202010016

PROGRAM STUDI MAGISTER MANAJEMEN

PASCASARJANA

UNIVERSITAS ISLAM LAMONGAN

2021

PENGARUH GAYA KEPEMIMPINAN, BUDAYA ORGANISASI


2

DAN KEPUASAN KERJA TERHADAP KINERJA KARYAWAN

DI RUMAH SAKIT ISLAM NASHRUL UMMAH LAMONGAN

TESIS

Untuk Memenuhi Persyaratan

Memperoleh Gelar Magister Manajemen

Oleh :

Ahmad Shobirin

NIM : 202010016

PROGRAM STUDI MAGISTER MANAJEMEN

SEKOLAH PASCASARJANA

UNIVERSITAS ISLAM LAMONGAN

2021

TESIS
PENGARUH GAYA KEPEMIMPINAN, BUDAYA ORGANISASI
DAN KEPUASAN KERJA TERHADAP KINERJA KARYAWAN
ii
3

DI RUMAH SAKIT ISLAM NASHRUL UMMAH LAMONGAN

Oleh :
AHMAD SHOBIRIN
202010016

telah dipertahankan di depan penguji


pada tanggal : ...............................
dinyatakan telah memenuhi syarat

Tim Promotor

Dr. Nurul Badriyah, S.E., M.M., M.Pd


Promotor

Dr. Kemal Farouq Mauladi, S.Kom., M.Kom Dr. Zulkifli Lubis, S.T., M.T
Ko-Promotor I Ko-Promotor 2
Mengetahui

Mengetahui,
Koordinator Program Studi Magister Manajemen
Pascasarjana Universitas Islam Lamongan

Dr. Nurul Badriyah, S.E., M.M., M.Pd

IDENTITAS TIM PENGUJI

iii
4

Judul Tesis

Pengaruh Gaya Kepemimpinan, Budaya Organisasi, Dan Kepuasan Kerja Terhadap

Kinerja Karyawan Di Rumah Sakit Islam Nashrul Ummah Lamongan

Nama Mahasiswa : Ahmad Shobirin

NIM 202010016

Program Studi : S2 Manajemen

Minat : Manajemen Sumber Daya Manusia

Pembimbing

Pembimbing I : Dr. Kemal Farouq Mauladi, S.Kom., M.Kom

Pembimbing II : Dr. Zulkifli Lubis, S.T., M.T

Tim Penguji

Penguji I : ..................................................................................

Penguji II : ..................................................................................

Penguji III : ..................................................................................

Tanggal Ujian : ..................................................................................

Nomor SK Penguji : ..................................................................................

PERNYATAAN ORISINALITAS TESIS

iv
5

Saya, Ahmad Shobirin, menyatakan bahwa ;

1. Tesis saya ini adalah asli dan benar-benar hasil karya saya sendiri, dan bukan

hasil karya orang lain dengan mengatas-namakan saya, serta bukan

merupakan hasil peniruan atau penjiplakan (plagiarism) dari karya orang lain.

Tesis ini belum pernah diujikan untuk mendapatkan gelar akademik baik di

Universitas Islam Lamongan, maupun di perguruan tinggi lainnya.

2. Dalam tesis ini tidak terdapat karya atau pendapat yang telah ditulis atau

dipublikasikan orang lain, kecuali secara tertulis dengan jelas dicantumkan

sebagi acuan dengan disebutkan nama pengarang dan dicantumkan dalam

daftar pustaka.

3. Pernyataan ini saya buat dengan sebenar-benarnya, dan apabila dikemudian

hari terdapat penyimpangan dan ketidakbenaran dalam pernyataan ini, maka

saya bersedia menerima sanksi akademik berupa pencabutan gelar yang telah

diperoleh karena karya tulis tesis ini, serta sanksi-sanksi lainnya sesuai

dengan norma dan peraturan yang berlaku di Universitas Islam Lamongan.

Lamongan, 11 September 2021

Yang menyatakan,

Ahmad Shobirin

NIM : 202110016

KATA PENGANTAR

v
6

Segala puji kehadirat Allah SWT, atas segala rahmat dan hidayah-Nya

tesis dengan judul “Pengaruh Gaya Kepemimpinan, Budaya Organisasi dan

Kepuasan Kerja Terhadap Kinerja Karyawan Di Rumah Sakit Nashrul Ummah

Lamongan” dapat diselesaikan.

Adapun tujuan dari penelitian ini adalah untuk menganalisis pengaruh

Gaya Kepemimpinan, Budaya Organisasi dan Kepuasan Kerja Terhadap Kinerja

Karyawan Di Rumah Sakit Nashrul Ummah Lamongan. Tesis ini disusun dan

diajukan dalam rangka memenuhi ujian akhir Program Studi Magister Manajemen

Sekolah Pascasarjana Universitas Islam Lamongan.

Penyelesaian tesis pada Program Studi Magister Manajemen ini, tidak

terlepas dari peran serta seluruh pihak, baik secara langsung maupun tidak

langsung. Oleh karena itu, dengan segala kerendahan hati, disampaikan ucapan

terimakasih dan penghargaan pada pihak-pihak berikut :

1. H. Bambang Eko Mulyono, S.H., Sp.N., M.Hum., M.M selaku Rektor

Universitas Islam Lamongan.

2. Dr. H. Madekan Ali, S.Pd., M.Si selaku Direktur Sekolah Pascasarjana

Universitas Islam Lamongan.

3. Dr. Nurul Badriyah, S.E., M.M., M.Pd selaku Ketua Program Studi Magister

Manajemen Sekolah Pascasarjana Universitas Islam Lamongan.

4. Dr. Kemal Farouq Mauladi, S.Kom.,M.Kom selaku Pembimbing I yang telah

memberikan bimbingan sehingga Tesis ini dapat terselesaikan.

5. Dr. Zulkifli Lubis, S.T., M.T selaku Pembimbing II yang telah memberikan

bimbingan sehingga Tesis ini dapat terselesaikan.

vi
7

6. dr. Muwardi Romli, Sp.B selaku Direktur Rumah Sakit Islam Nashrul

Ummah Lamongan yang telah memberikan tempat ijin penelitian.

7. Keluarga yang telah memberikan dukungan dan semangat dalam penyelasian

Tesis ini.

8. Karyawan Rumah Sakit Islam Nashrul Ummah Lamongan sebagai

Responden dalam penelitian ini.

9. Teman-teman Magister Manajemen Angkatan 2020 yang memberikan

motivasi dan dukungan selama proses Tesis.

10. Semua pihak yang terlibat dalam penyusunan Tesis ini yang tidak dapat

disebutkan satu persatu.

Semoga amal kebaikannya mendapat imbalan pahala dari Allah SWT dan

semoga Tesis ini memberikan manfaat.

Lamongan, 11 September 2021

Penulis

vii
8

RINGKASAN

PENGARUH GAYA KEPEMIMPINAN, BUDAYA ORGANISASI,


DAN KEPUASAN KERJA TERHADAP KINERJA KARYAWAN
DI RUMAH SAKIT ISLAM NASHRUL UMMAH LAMONGAN

Oleh : Ahmad Shobirin

Pengelolaan sumber daya manusia kesehatan harus diorganisasikan dengan


baik. Kinerja karyawan yang kurang dapat menjadi penghambat dalam pencapaian
tujuan sebuah organisasi. Diperlukan perubahan dalam peningkatan kinerja
karyawan yang dapat melalui gaya kepemimpinan, budaya organisasi dan
tercapianya kepuasan dalam bekerja.
Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui pengaruh gaya
kepemimpinan, budaya organisasi dan kepuasan kerja terhadap kinerja karyawan
di Rumah Sakit Islam Nashrul Ummah Lamongan.
Metode penelitian kuantitatif dengan metode survei dan studi kasus.
Populasi yang diteliti 170 karyawan yang memenuhi kriteria, sehingga sampel
yang dapat diteliti dan memenuhi kriteria sebanyak 115 karyawan dengan teknik
puposive sampling. Metode analisis data dengan analisis regresi linear berganda ,
uji T untuk mengetahui pengaruh secara parsial dan uji F untuk mengetahui
pengaruh secara simultan dengan tingkat kemaknaan α < 0,05
Hasil penelitian didapatkan gaya kepemimpinan berpengaruh terhadap
kinerja karyawan ρ 0,000 < α 0,05 dan t hitung 3,780 > t tabel 2,61926. Gaya
kepemimpinan berpengaruh terhadap budaya organisasi ρ 0,003 < α 0,05 dan t
hitung 27,123 > t tabel 2,61926. Gaya kepemimpinan berpengaruh terhadap
kepuasan kerja ρ 0,000 < α 0,05 dan t hitung 11,701 > t tabel 2,61926. Budaya
organisasi berpengaruh terhadap kinerja karyawan ρ 0,000 < α 0,05 dan t hitung
7,021 > t tabel 2,61926. Kepuasan kerja berpengaruh terhadap kinerja karyawan ρ
0,000 < α 0,05 dan t hitung 7,021 > t tabel 2,61926.
Dari hasil analisa statistik didapatkan nilai ρ 0,000 < α 0,05, F hitung
353,343 > F tabel 2,29 dan F hitung 415,118 > F tabel 2,29 berarti secara simultan
gaya kepemimpinan, budaya organisasi dan kepuasan kerja berpengaruh terhadap
kinerja karyawan di Rumah Sakit Islam Nashrul Ummah Lamongan.
Dengan adanya penelitian ini diharapkan karyawan dapat meningkatkan
kinerjanya lebih baik yang didorong oleh gaya kepemimpinanyang baik, budaya
organisasi yang baik dan terciptanya kepuasan dalam bekerja yang baik.

Kata Kunci : gaya kepemimpinan, budaya organisasi, kepuasan kerja, dan


Kinerja karyawan.

viii
9

ABSTRACT

THE INFLUENCE OF LEADERSHIP STYLE, ORGANIZATIONAL


CULTURE, AND JOB SATISFACTION ON EMPLOYEE
PERFORMANCE AT NASHRUL UMMAH ISLAMIC HOSPITAL
LAMONGAN

By: Ahmad Shobirin

The management of health human resources must be well organized. Lack


of employee performance can be an obstacle in achieving the goals of an
organization. Changes are needed in improving employee performance through
leadership style, organizational culture and achieving job satisfaction.
The purpose of this study was to determine the effect of leadership style,
organizational culture and job satisfaction on employee performance at the
Islamic Hospital Nashrul Ummah Lamongan.
Quantitative research methods with survey methods and case studies. The
population studied was 170 employees who met the criteria, so that the sample
that could be studied and met the criteria was 115 employees with purposive
sampling technique. Method of data analysis with multiple linear regression
analysis, T test to determine the effect partially and F test to determine the effect
simultaneously with a significance level <0.05
The results showed that leadership style had an effect on employee
performance 0.000 < 0.05 and t count 3.780 > t table 2.61926. Leadership style
has an effect on organizational culture 0.003 < 0.05 and t count 27.123 > t table
2.61926. Leadership style has an effect on job satisfaction 0.000 < 0.05 and t
count 11.701 > t table 2.61926. Organizational culture has an effect on employee
performance 0.000 < 0.05 and t count 7.021 > t table 2.61926. Job satisfaction has
an effect on employee performance 0.000 < 0.05 and t count 7.021 > t table
2.61926.
From the results of statistical analysis, the value of 0.000 < 0.05, F count
353.343 > F table 2.29 and F count 415.118 > F table 2.29 means simultaneously
leadership style, organizational culture and job satisfaction affect employee
performance at home Islamic Hospital Nasrul Ummah Lamongan.
With this research, it is hoped that employees can improve their
performance better which is driven by a good leadership style, good
organizational culture and the creation of good job satisfaction.

Keywords: leadership style, organizational culture, job satisfaction, and


Employee performance.

ix
10

DAFTAR ISI

Halaman
Halaman Sampul .............................................................................................. i
Halaman Sampul Dalam................................................................................... ii
Halaman Pengesahan..............................................................................................iii
Halaman Identitas Tim Penguji........................................................................ iv
Pernyataan Orisinalitas Tesis............................................................................ v
Kata Pengantar........................................................................................................vi
Ringkasan.............................................................................................................viii
Summary.................................................................................................................ix
Daftar Isi .......................................................................................................... x
Daftar Tabel..........................................................................................................xiii
Daftar Gambar......................................................................................................xiv
Daftar Lampiran.....................................................................................................xv
BAB 1 : PENDAHULUAN ............................................................................. 1
1.1 Latar Belakang............................................................................. 1
1.2 Rumusan Masalah ....................................................................... 5
1.3 Tujuan Penelitian ........................................................................ 5
1.4 Manfaat Penelitian ...................................................................... 6
1.5 Lingkup Penelitian........................................................................ 7
1.6 Sistematika Tesis.......................................................................... 7
BAB 2 : TINJAUAN PUSTAKA .................................................................... 7
2.1 Landasan Teori............................................................................ 9
2.1.1 Konsep Kepemimpinan.................................................. 9
2.1.1.1 Pengertian Kepemimpinan.............................................. 9
2.1.1.2 Gaya Kepemimpinan...........................................................10
2.1.1.3 Faktor Yang Mempengaruhi Efektivitas Pemimpin............11
2.1.1.4 Indikator Gaya Kepemimpinan............................................14
2.1.2 Konsep Budaya Organisasi..................................................15
2.1.2.1 Pengertian Budaya Organisasi.............................................15
2.1.2.2 Fungsi Budaya Organisasi...................................................16
2.1.2.3 Elemen Budaya Organisasi..................................................17
x
2.1.2.4 Indikator Budaya Organisasi...............................................18
11

2.1.3 Konsep Kepuasan Kerja......................................................19


2.1.3.1 Pengertian Kepuasan Kerja..................................................19
2.1.3.2 Faktor Yang Mempengaruhi Kepuasan Kerja.....................20
2.1.3.3 Indikator Kepuasan Kerja....................................................26
2.1.3.4 Dampak Kepuasan Kerja.....................................................27
2.1.4 Konsep Kinerja Karyawan...................................................30
2.1.4.1 Pengertian Kinerja Karyawan..............................................30
2.1.4.2 Faktor Yang Mempengaruhi Kinerja Karyawan.................31
2.1.4.3 Indikator Kinerja Karyawan................................................34
2.1.4.4 Manfaat Kinerja Karyawan..................................................35
2.2 Penelitian Terdahulu........................................................................36
2.3 Kerangka Konseptual.......................................................................44
2.4 Pengembangan Hipotesis.................................................................44
BAB 3 : METODOLOGI PENELITIAN..............................................................45
3.1 Jenis dan Pendekatan Penelitian......................................................45
3.2 Definisi Operasional dan Pengukuran Variabel...............................45
3.3 Jenis dan Sumber Data.....................................................................47
3.4 Populasi dan Sampel Penelitian.......................................................48
3.5 Metode Pengumpulan Data..............................................................50
3.6 Teknik Analisis Data.......................................................................54
3.7 Kriteria Pengujian Hipotesis............................................................56
3.8 Lokasi Dan Waktu Penelitian..........................................................56
BAB 4 : HASIL DAN PEMBAHASAN...............................................................57
4.1 Gambaran Umum Objek Penelitian.................................................57
4.2 Analisis Deskriptif...........................................................................59
4.3 Pengujian Hipotesis.........................................................................64
4.4 Pembahasan.....................................................................................66
BAB 5 : PENUTUP...............................................................................................77
5.1 Simpulan..........................................................................................77
5.2 Implikasi Penelitian.........................................................................78
5.3 Keterbatasan Penelitian dan Arah Bagi Peneliti Selanjutnya..........78
xi
Daftar Pustaka........................................................................................................79
12

xii
13

DAFTAR TABEL

Halaman
Tabel 1.1 Ketenagaan Di RSI Nashrul Ummah Lamongan............................ 2
Tabel 3.1 Besaran Sampel Penelitian...................................................................50
Tabel 4.1 Distribusi Responden Penelitian Berdasarkan Jenis Kelamin.............59
Tabel 4.2 Distribusi Responden Penelitian Berdasarkan Profesi.........................59
Tabel 4.3 Distribusi Responden Penelitian Berdasarkan Status Kepegawaian 60
Tabel 4.4 Distribusi Responden Penelitian Berdasarkan Usia.............................60
Tabel 4.5 Distribusi Responden Penelitian Berdasarkan Unit Kerja...................61
Tabel 4.6 Distribusi Responden Penelitian Berdasarkan Masa Kerja.................61
Tabel 4.7 Distribusi Responden Penelitian Berdasarkan Pendidikan..................62
Tabel 4.8 Distribusi Frekuensi Indikator Penelitian............................................63
Tabel 4.9 Hasil Uji T (1)......................................................................................64
Tabel 4.10 Hasil Uji T (2)......................................................................................64
Tabel 4.11 Hasil Uji Regresi Linear Berganda (1)................................................64
Tabel 4.12 Hasil Uji Regresi Linear Berganda (2)................................................65

xiii
14

DAFTAR GAMBAR

Halaman
Gambar 1 Kerangka Konseptual Penelitian..........................................................44
15

DAFTARxLivAMPIRAN

Halaman
Lampiran 1 Permohonan Ijin Penelitian..............................................................84
Lampiran 2 Persetujuan Ijin Penelitian................................................................85
Lampiran 3 Permohonan Menjadi Responden.....................................................86
Lampiran 4 Persetujuan Menjadi Responden......................................................87
Lampiran 5 Kuisioner Penelitian.........................................................................88
Lampiran 6 Tabulasi Uji Validitas dan Realibilitas.............................................94
Lampiran 7 Hasil Uji Validitas dan Realibilitas..................................................98
Lampiran 8 Tabulasi Hasil Penelitian................................................................107
Lampiran 9 Hasil Uji Statistik...........................................................................111
Lampiran 10 Studi Pustaka Penelitian Terdahulu................................................118
Lampiran 11 Hasil Uji Similarities......................................................................130

xv
BAB 1

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Sejalan dengan perkembangan dunia usaha yang semakin global,

pengelolaan suatu organisasi harus dilakukan secara profesional serta

produktif, sehingga organisasi tetap dapat mempertahankan kelangsungan

hidup dan terus berkembang seiring dengan kemajuan zaman. Setiap usaha

dalam mencapai tujuan perusahaan tidak terlepas dari peranan sumber

daya manusia. Menyadari pentingnya sumber daya manusia yang

berkualitas untuk sebuah kemajuan perusahaan, maka perusahaan akan

berusaha mengelola manajemen sumber daya manusia yang dimiliki oleh

perusahaan tersebut agar mampu mencapai target-target yang telah

ditetapkan oleh sebuah perusahaan. Dalam melaksanakan kerjanya,

pegawai menghasilkan sesuatu yang disebut dengan kinerja. Kinerja

merupakan hasil kerja yang dihasilkan oleh pegawai atau perilaku nyata

yang ditampilkan sesuai dengan peranannya dalam organisasi.

Era globalisasi berimplikasi terhadap peningkatan informasi,

teknologi, mobilitas, juga berdampak terhadap pola pikir masyarakat

dalam pelayanan kesehatan. Keluhan yang disampaikan oleh masyarakat

terkait pelayanan kesehatan merupakan bentuk indikator yang dapat dilihat

terkait kepuasan terhadap pelayanan kesehatan yang belum dapat

memenuhi harapan masyarakat terhadap pelayanan kesehatan.

1
1

Di Indonesia penyedia jasa dibidang pelayanan kesehatan belum

menghasilkan perbaikan dalam bebrapa aspek untuk meningkatkan mutu

pelayanan yang lebih berkualitas (Riskesdas, 2020). Permasalahan ini

disebabkan oleh reformasi politik dalam pemerintah masih belum diikuti

dengan reformasi birokrasi.

Berdasarkan studi awal yang dilakukan di RSI Nashrul Ummah

Lamongan didapatkan inovasi belum masuk dalam visi rumah sakit.

Perubahan dalam regulasi termasuk kebijakan, pedoman, panduan dan

standar prosedur operasional dilakukan revisi terhadap regulasi tersebut

dilakukan 3 tahun sekali sesuai dengan standar akreditasi rumah sakit

(PMKP RSI Nashrul Ummah Lamongan, 2021)

Berdasarkan hasil studi awal juga didapatkan kinerja karyawan RSI

Nashrul Ummah belum maksimal. Keadaan ini dapat dilihat dari beberapa

karyawan tidak dapat menyelesaikan tugasnya tepat waktu sesuai dengan

target yang telah ditetapkan, serta beberapa karyawan masih sering datang

terlambat ke rumah sakit. Oleh karena itu, rumah sakit harus

memperhatikan karyawannya, sebab jika kinerja karyawan menurun dapat

mempengaruhi kelangsungan hidup dan target dari rumah sakit.

Berdasarkan data SDM RSI Nashrul Ummah didapatkan komposisi

ketenagaan terdiri dari :

Tabel 1.1 Ketenagaan Di RSI Nashrul Ummah Lamongan


No Tenaga Jumlah Prosentase
1 Medis 15 8,8 %
2 Keperawatan 85 50 %
3 Nakes Lain 20 11,8 %
4 Non Medis 50 29,4 %
1

Angka kepuasan pasien terhadap pelayanan RSI Nashrul Ummah

Lamongan didapatkan terdapat peningkatan dari tahun 2018 angka

kepuasan 97%, 2019 angka kepuasan 97% dan 2020 angka kepuasan 98%.

Angka kepuasan berdasar pada dimensi tangible, emphaty, realibility,

responsive dan assurance belum memuat akan dimensi inovasi dalam

dimensi kepuasan terdapat layanan rumah sakit tersebut (PMKP RSI

Nashrul Ummah Lamongan, 2021)

Faktor-faktor yang mempengaruhi kinerja karyawan terdiri dari

faktor individu, psikologis dan organisasi. Faktor tersebut diantaranya

adalah kelengkapan sarana prasarana dalam bekerja, lingkungan pekerjaan,

jobdesk pekerjaan, tanggungjawab, visi dan misi perusahaan, budaya

organisasi, kinerja pemimpin, skill upgrade dan gaji atau insentif.

Studi pendahuluan didapatkan seringnya rotasi kepala ruangan

dengan periodik yang tidak dapat diukur, budaya organisasi yang tidak

tercantum jelas dalam kegiatan keseharian karyawan dan kepuasan kerja

yang belum diukur dengan indikator yang jelas.

Kepemimpinan meningkatkan kinerja karyawan melalui dorongan

langsung atau pengaturan tujuan inovasi perusahaan. Kepemimpinan

mempunyai peranan penting dalam sebuah perusahaan karena diperlukan

dalam pembinaan dan pengendalian perusahaan dari sebuah pimpinan.

Sedangkan gaya kepemimpinan merupakan suatu cara yang digunakan

untuk pemimpin dalam berinteraksi dengan bawahannya. Sementara itu

gaya kepemimpinan dapat menjadi pola tingkah laku dari seorang

pemimpin yang dirasakan oleh karyawan (Sulistiawan et al., 2018)


1

Budaya organisasi merupakan salah satu peluang untuk membangun

sumber daya manusia melalui perubahan sikap dan perilaku inovatif dalam

peningkatan kinerja karyawan. Budaya organisasi salah satu peluang untuk

membangun sumber daya manusia melalui aspek perubahan sikap dan

perilaku, yang diharapkan mempu menyesuaikan diri dengan tantangan

yang sedang berjalan dan yang akan datang. Budaya organisasi yang kuat

mendukung tujuan-tujuan perusahaan. Budaya organisasi memiliki

peranan penting dalam mengelola perusahaan karena merupakan persepsi

yang sama tentang makna kehidupan bersama dalam sebuah organisasi

(Asbari et al., 2019)

Kepuasan kerja merupakan seperangkat perasaan individu terhadap

persepsi menyenangkan atau tidak menyenangkan dari lingkungan

organisasi dan pekerjaan yang dilakukan. Kepuasan kerja sebagai

kesesuaian antara harapan seseorang yang timbul dan imbalan yang

diterima dari pekerjaan. Kepuasan kerja merupakan generalisasi persepsi

individu terhdap sebuah pekerjaan berdasar tugas pekerjaan yang

dipengaruhi oleh beberapa faktor (Mohammed Inuwa, 2017)

Kinerja dalam perusahaan modern saat ini perlu mendapatkan

perhatian dalam mengelolanya. Apabila kinerja karyawan dalam suatu

perusahaan tidak ditata dengan baik maka akan dapat menjadi salah satu

penghambat aktivitas perusahaan dalam mencapai tujuan. Penataan kinerja

ini tentunya juga memerlukan penyesuaian kondisi atau keadaan

perusahaan agar sanggup bersaing dengan perusahaan lain dalam era

globalisasi saat ini.


2

Rumah sakit yang ada selama ini lebih berorintasi pada jasa layanan.

Artinya bagaimana pelayanan dapat terus berjalan. Perhatian akan

efektifitas dan effisiensi diharapkan dapat menunjukkan pelayanan

terhadap sebuah perubahan. Rumah sakit swasta yang memiliki fungsi

sosial menjadikan kepuasan konsumen sebagai tolak ukur keberhasilan

sebuah rumah sakit yaitu dengan pengukuran kinerja karyawan rumah

sakit.

1.2 Rumusan Masalah

1. Bagaimana pengaruh gaya kepemimpinan terhadap kinerja karyawan

di RSI Nashrul Ummah Lamongan ?

2. Bagaimana pengaruh gaya kepemimpinan terhadap budaya organisasi

di RSI Nashrul Ummah Lamongan ?

3. Bagaimana pengaruh gaya kepemimpinan terhadap kepuasan kerja di

RSI Nashrul Ummah Lamongan ?

4. Bagaimana pengaruh budaya organisasi terhadap kinerja karyawan di

RSI Nashrul Ummah Lamongan ?

5. Bagaimana pengaruh kepuasan kerja terhadap kinerja karyawan di

RSI Nashrul Ummah Lamongan ?

1.3 Tujuan

1.3.1 Tujuan Umum

Mengetahui pengaruh gaya kepemimpinan, budaya organisasi dan

kepuasan kerja terhadap kinerja karyawan di RSI Nashrul Ummah

Lamongan

1.3.2 Tujuan Khusus


2

1. Mengetahui pengaruh gaya kepemimpinan terhadap kinerja karyawan

di RSI Nashrul Ummah Lamongan

2. Mengetahui pengaruh gaya kepemimpinan terhadap budaya organisasi

di RSI Nashrul Ummah Lamongan

3. Mengetahui pengaruh gaya kepemimpinan terhadap kepuasan kerja di

RSI Nashrul Ummah Lamongan

4. Mengetahui pengaruh budaya organisasi terhadap kinerja karyawan di

RSI Nashrul Ummah Lamongan

5. Mengetahui pengaruh kepuasan kerja terhadap kinerja karyawan di

RSI Nashrul Ummah Lamongan

1.4 Manfaat

1. Bagi Peneliti

Penelitian ini dapat memberikan informasi sebagai bahan referensi

pengetahuan mengenai ilmu manajemen bidang manajemen sumber

daya manusia.

2. Bagi Rumah Sakit

Penelitian ini diharapkan dapat memberikan manfaat bagi rumah sakit

dalam pengembangan layanan serta meningkatkan kinerja karyawan

terhadap pelayanan rumah sakit.

3. Bagi Peneliti Lain

Penelitian ini diharapkan dapat menjadi referensi dalam penelitian

selanjutnya terkait kinerja karyawan melalui beberapa faktor lain yang

mempengaruhi kinerja karyawan tersebut.

1.5 Lingkup Penelitian


2

1. Penelitian dilakukan oleh Peneliti pada tanggal 09 Agustus 2021.

2. Penelitian dilaksanakan di RSI Nashrul Ummah Lamongan.

3. Penelitian dilakukan kepada karyawan di RSI Nashrul Ummah sesuai

dengan kriteria yang ditentukan.

4. Tujuan penelitian mengetahui pengaruh gaya kepemimpinan, budaya

organisasi dan kepuasan kerja terdapat kinerja karyawan di RSI

Nashrul Ummah Lamongan.

1.6 Sistematika Tesis

1. Bab 1 Pendahuluan

Pada bab ini akan dijelaskan tentang latar belakang penelitian,

rumusan masalah, tujuan, manfaat, ruang lingkup tesis dan sistematika

tesis.

2. Bab 2 Tinjauan Pustaka

Pada bab ini akan dijelaskan konsep kepemimpinan, konsep budaya

organisasi, konsep kepuasan kerja dan konsep kinerja karyawan,

penelitian terdahulu, kerangka konseptual dan pengembangan

hipotesis.

3. Bab 3 Metodologi Penelitian

Pada bab ini akan dijelaskan tentang metodologi penelitian yang

meliputi jenis dan pendekatan penelitian, definisi operasional dan

pengukuran variabel, jenis dan sumber data, populasi dan sampel

penelitian, metode pengumpulan data, teknik analisis data, kriteria

pengujian hipotesis dan lokasi dan waktu penelitian.

4. Bab 4 Hasil dan Pembahasan


2

Pada bab ini akan dijelaskan mengenai data hasil penelitian dan

pembahasan yang meliputi gambaran umum objek penelitian, analisis

deskriptif, pengujian hipotesis dan pembahasan.

5. Bab 5 Penutup

Pada bab ini akan dijelasakan mengenai kesimpulan hasil penelitian,

implikasi penelitian dan keterbatasan penelitian dan arahan bagi

peneliti selanjutnya.
BAB 2

TINJAUAN PUSTAKA
9

2.1 Landasan Teori

2.1.1 Konsep Kepemimpinan

2.1.1.1 Pengertian Kepemimpinan

Kepemimpinan dapat diidentifikasikan sebagai suatu proses

pengaruh sosial di mana pemimpin mengusahakan partisipasi sukarela dari

para bawahan dalam suatu usaha untuk mencapai tujuan organisasi.

Kepemimpinan harus ada di semua tingkatan organisasi. Kepemimpinan

bergantung pada sejuta hal-hal kecil yang dilakukan dengan obsesi,

konsistensi, dan kepedulian, tetapi sejuta hal-hal kecil tersebut tidak berarti

apa-apa jika tidak ada kepercayaan, visi, dan keyakinan dasar.

Ada beberapa definisi lain tentang kepemimpinan, di antaranya adalah

(Asbari et al., 2019):

1. Proses mempengaruhi aktivitas dari individu atau kelompok untuk

mencapai tujuan dalam situasi tertentu (Indriyo Gitosudarmo, 1997).

2. Proses mempengaruhi perilaku orang lain agar orang tersebut

berperilaku seperti yang dikehendakinya (Nimran, 1999).

3. Kemampuan untuk mempengaruhi suatu kelompok menuju

tercapainya tujuan-tujuan (Robbins dan Coulter, 2004).

4. Proses memanfaatkan kekuasaan untuk mendapatkan pengaruh pribadi

(Sukanto Reksohadiprojo dalam Djatmiko, 2002).

5. Kecakapan yang membuat orang lain mengikuti dan melakukan dengan

1
25

sukarela segala sesuatu yang dikehendaki (Lester R. Bittel dan John

W. Newstrom yang dikutip oleh LPPM, 1998).

6. Suatu perilaku seseorang yang mengarahlan aktivitas kelompok dalam

mencapai sasaran yang telah ditetapkan (Hemphil dan Coons yang

dikutip oleh LPPM, 1998).

2.1.1.2 Gaya Kepemimpinan

Menurut (Rivai & Murni, 2016), gaya kepemimpinan adalah pola

menyeluruh dari tindakan seorang pemimpin, baik yang tampak maupun

yang tidak tampak oleh bawahannya. Gaya kepemimpinan

menggambarkan kombinasi yang konsisten dari falsafah, keterampilan,

sifat, dan sikap yang mendasari perilaku seseorang. Artinya, gaya

kepemimpinan adalah perilaku dan strategi, sebagai hasil kombinasi dari

falsafah, keterampilan, sifat, sikap, yang sering diterapkan seorang

pemimpin ketika ia mencoba memengaruhi kinerja bawahannya.

(Nawawi, 2006) berpendapat bahwa gaya kepemimpinan adalah

cara atau perilaku yang dipilih oleh seorang pemimpin dalam

memengaruhi pikiran, perasaan, sikap dan perilaku para anggota

organisasi atau bawahannya. (Flippo, 2005) menyatakan gaya

kepemimpinan dapat dirumuskan sebagai sebuah pola perilaku yang

dirancang untuk memadukan kepentingan-kepentingan organisasi dan

individu guna mencapai sasaran.

Pemikiran mengenai gaya kepemimpinan juga disampaikan oleh

Brooks, yang menyatakan bahwa gaya kepemimpinan membincangkan

tentang bagaimana cara pemimpin memperlakukan orang lain, bagaimana


26

energi yang dimiliki oleh pemimpin itu, bagaimana pula gairah pemimpin

terhadap apa yang ia yakini, termasuk kemampuan pemimpin untuk

mengilhami orang lain agar bersedia mengikutinya.

Salah satu tinjauan tentang gaya kepemimpinan adalah gaya

kepemimpinan yang berorientasi pada tugas dan gaya kepemimpinan yang

berorientasi pada hubungan antarmanusia Gaya kepemimpinan yang

berorientasi pada tugas, yaitu kepemimpinan yang lebih menaruh perhatian

kepada perilaku pemimpin yang mengarah pada penyusunan rencana kerja,

penetapan pola organisasi, adanya saluran komunikasi, metode kerja, dan

prosedur pencapaian tujuan yang jelas.

2.1.1.3 Faktor Yang Mempengaruhi Efektivitas Pemimpin

(Stoner, 1996) memberikan pandangannya mengenai faktor-faktor

yang mempengaruhi efektivitas seorang pemimpin. Faktor-faktor tersebut

meliputi:

1. Kepribadian, pengalaman masa lalu, dan harapan pemimpin.

Nilai-nilai, latar belakang, dan pengalaman manajer akan

mempengaruhi pilihannya akan gaya kepemimpinan. Manajer yang

pernah sukses dalam melaksanakan pengawasan kecil, misalnya, atau

yang menghargai kebutuhan pencapaian pribadi dari bawahan akan

menerapkan gaya kepemimpinan yang berorientasi kepada karyawan,

sedangkan manajer yang tidak mempercayai bawahan atau sekedar

ingin memimpin semua kegiatan kerja secara langsung akan

menerapkan peran yang lebih otoriter. Secara umum, manajer

mengembangkan gaya kepemimpinan yang dirasakannya nyaman.


27

Kenyataan bahwa kepribadian atau pengalaman masa lalu

manajer membantu membentuk gaya kepemimpinannya tidaklah

berarti bahwa gaya ini tidak dapat berubah. Manajer belajar bahwa

gaya kepemimpinan tertentu lebih baik bagi mereka daripada gaya

kepemimpinan yang lain. Tetapi penting untuk diingat bahwa manajer

yang berusaha menggunakan gaya kepemimpinan yang sangat tidak

konsisten dengan kepribadian pada dasarnya tidak akan dapat

menggunakan gaya kepemimpinan tersebut secara efektif.

Harapan manajer merupakan komponen yang lain pula. Bukti

telah menunjukkan bahwa, karena berbagai sebab, situasi cenderung

berkembang ke arah yang kita perkirakan, hal ini kadang-kadang

dinamakan ramalan yang menjadi kenyataan dengan sendirinya.

Memang, satu penelitian menemukan bahwa pemimpin baru yang

diberitahu bahwa bawahannya berprestasi rendah akan memimpin

dengan cara yang jauh lebih otoriter dibandingkan dengan pemimpin

baru yang diberitahu bahwa bawahannya berprestasi tinggi. Harapan

manajer tentang gaya kepemimpinan apa yang akan diperlukan untuk

membuat bawahan bekerja dengan efektif akan membawanya

menetukan pilihan gaya kepemimpinan tertentu.

2. Harapan dan perilaku atasan.

Gaya kepemimpinan yang disetujui oleh atasan manajer sangat

penting dalam menentukan orientasi yang akan dipilih oleh manajer.

Sebagai contoh, atasan yang secara jelas menyukai gaya yang

berorientasi pada tugas dapat menyebabkan manajer menggunakan

tipe
28

kepemimpinan itu.

3. Karakteristik, harapan, dan perilaku bawahan.

Bawahan memainkan peranan penting dalam mempengaruhi

gaya kepemimpinan manajer. Karakteristik bawahan mempengaruhi

gaya kepemimpinan manajer dalam berbagai cara. Pertama,

keterampilan dan latihan bawahan mempengaruhi pilihan manajer

akan gaya: kepemimpinan yang berkemampuan tinggi biasanya akan

kurang memerlukan pendekatan yang direktif. Kedua, sikap

karyawan: beberapa tipe karyawan mungkin lebih menyukai

pemimpin yang otoriter, sedangkan yang lain mungkin lebih senang

mendapatkan tanggung jawab total untuk pekerjaan mereka sendiri.

Harapan bawahan merupakan faktor lain dalam menentukan

seberapa tepatnya suatu gaya kepemimpinan tertentu. Bawahan yang

mempunyai manajer yang berpusat pada karyawan di masa lalu akan

mengharapkan manajer baru yang mempunyai gaya yang serupa dan

mungkin akan bereaksi secara negatif terhadap kepemimpinan yang

otoriter.

4. Kebutuhan tugas

Tanggung jawab tugas bawahan juga akan mempengaruhi tipe

gaya kepemimpinan yang akan digunakan oleh manajer. Sebagai

contoh, tugas yang memerlukan perintah yang tepat membutuhkan

gaya kepemimpinan yang lebih berorientasi kepada tugas daripada

pekerjaan yang prosedur operasinya dapat diserahkan sebagian besar

kepada karyawan secara individu.


29

5. Iklim dan kebijakan organisasi

“Kepribadian” atau iklim organisasi mempengaruhi harapan dan

perilaku anggota organisasi. Kebijakan yang dinyatakan dalam

organisasi juga mempengaruhi gaya kepemimpinan manajer. Dalam

organisasi dimana iklim dan kebijakannya mendorong tanggung jawab

yang ketat atas pengeluaran dan hasil, manajer biasanya mengawasi

dan mengendalikan bawahan secara ketat.

6. Harapan dan perilaku rekan kerja.

Rekan kerja manajer merupakan kelompok acuan (reference

group) yang penting. Manajer membentuk persahabatan dengan rekan-

rekannya dalam organisasi, dan pendapat dari rekan-rekan ini penting

baginya. Selain itu, sikap dari rekan manajer seringkali dapat

mempengaruhi efektivitas tindakan manajer; rekan yang bermusuhan

dapat berlomba secara agresif memperebutkan sumber daya organisasi,

merusak reputasi manajer, dan menunjukkan sikap tidak kooperatif

dengan berbagai cara.

2.1.1.4 Indikator Gaya Kepemimpinan

Menurut teori path-goal Evans-House dalam (Wahjono et al., 2020)

ada empat gaya kepemimpinan yaitu:

1. Kepemimpinan direktif, mengarahkan tentang apa yang harus

dilakukan, bagaimana caranya, menjadwalkan pekerjaan,

mempertahankan standar kinerja, memperjelas peranan pemimpin

dalam kelompok.

2. Kepemimpinan suportif, melakukan berbagai usaha agar pekerjaan


30

lebih menyenangkan, memperlakukan anggota dengan adil,

bersahabat, mudah bergaul, memperhatikan kesejahteraan

bawahannya.

3. Kepemimpinan yang berorientasi pada prestasi, menentukan tujuan-

tujuan yang menantang, mengharap kinerja yang tinggi, menekankan

pentingnya kinerja yang berkelanjutan, optimistik dan memenuhi

standar- standar yang tinggi.

4. Kepemimpinan partisipatif, melibatkan bawahan, meminta saran

bawahan dan menggunakannya dalam proses pengambilan keputusan.

2.1.2 Konsep Budaya Organisasi

2.1.2.1 Pengertian Budaya Organisasi

(Robbins & Udaya, 1994) budaya organisasi merupakan sistem

makna bersama yang dianut oleh anggota-anggota yang membedakan

organisasi itu dari organisasi-organisasi lainnya.

(Malik et al., 2010) juga mendefinisikan budaya organisasi atau

(organizational culture) sebagai sehimpunan nilai, prinsip, tradisi, dan

cara bekerja yang dianut bersama oleh para anggota organisasi dan

mempengaruhi cara mereka bertindak.

(Gibson & Barsade, 2003) merumuskan: “kultur organisasi

mengandung bauran nilai-nilai, kepercayaan, asumsi, persepsi, norma,

kekhasan dan pola perilaku”. Sementara (Luthans & Youssef, 2007)

mengemukakan, budaya organisasi merupakan norma-norma dan nilai-

nilai yang mengarahkan perilaku anggota organisasi. Setiap anggota akan

berperilaku sesuai dengan budaya yang berlaku agar diterima oleh


31

lingkungannya.

(Sharplin et al., 2011) menyatakan bahwa budaya organisasi

merupakan suatu sistem nilai, kepercayaan, dan kebiasaan dalam suatu

organisasi yang saling berinteraksi dengan struktur sistem formalnya untuk

menghasilkan norma-norma perilaku organisasi. Sedangkan, (Stoner,

1996) mendefinisikan budaya organisasi sebagai suatu cognitive

framework yang meliputi sikap, nilai-nilai, norma perilaku dan harapan-

harapan yang disumbangkan oleh anggota organisasi.

2.1.2.2 Fungsi Budaya Organisasi

Dalam konteks pengembangan organisasi, memahami makna budaya

dalam kehidupan organisasi dianggap relevan. Oleh karena itu budaya

organisasi bisa dianggap sebagai asset. Paling tidak budaya organisasi

berperan sebagai alat untuk integrasi internal.

Dan budaya organisasi mempunyai beberapa fungsi. Pertama,

budaya mempunyai suatu peran pembeda. Hal itu berarti bahwa budaya

menciptakan pembeda yang jelas antara satu organisasi dengan organisasi

yang lain.

Kedua, budaya organisasi membawa suatau rasa identitas bagi

anggota-anggota organisasi. Ketiga, budaya organisasi mempemudah

timbul pertembuhan komitmen pada sesuatu yang lebih luas dari pada

kepentingan individual. Keempat, budaya organisasi meningkatkan

kemantapan sistem sosial.

Dalam hubungannya dengan segi sosial, budaya berfungsi sebagai

perekat sosial yang membantu mempersatukan organisasi itu dengan


32

memberikan standar-standar yang tepat untuk apa yang harus dikatakan

dan dilakukan oleh para karyawan.

Dengan demikian, fungsi budaya organisasi adalah sebagai perekat

sosial dalam mempersatukan anggota-anggota dalam mencapai tujuan

organisasi berupa ketentuan-ketentuan atau nilai-nilai yang harus

diakatakan dan dilakukan oleh anggota organisasi.

2.1.2.3 Elemen Budaya Organisasi

Beberapa ahli mengemukakan elemen budaya organisasi, seperti

(Supriyadi, 2019) antara lain : nilai-nilai, keyakinan dan prinsip-prinsip

dasar, dan praktek-praktek manajemen serta perilaku. Serta (Habib et al.,

2014) yaitu : pola asumsi dasar bersama, nilai dan cara untuk melihat,

berfikir dan merasakan, dan artefak.

Terlepas dari adanya perbedaan seberapa banyak elemen budaya

organisasi dari setiap ahli, secara umum elemen budaya organisasi terdiri

dari dua elemen pokok yaitu elemen yang bersifat idealistik dan elemen

yang bersifat perilaku.

1. Elemen Idealistik

Elemen idealistik umumnya tidak tertulis, bagi organisasi yang

masih kecil melekat pada diri pemilik dalam bentuk doktrin, falsafah

hidup, atau nilai-niali individual pendiri atau pemilik organisasi dan

menjadi pedoman untuk menentukan arah tujuan menjalankan

kehidupan sehari-hari organisasi. Elemen idealistik ini biasanya

dinyatakan secara formal dalam bentuk pernyataan visi atau misi

organisasi, tujuannya tidak lain agar ideologi organisasi tetap lestari.


33

(Detert et al., 2000) mengatakan elemen idealistik tidak hanya terdiri

dari nilai-nilai organisasi tetapi masih ada komponen yang lebih

esensial yakni asumsi dasar yang bersifat diterima apa adanya dan

dilakukan diluar kesadaran, asumsi dasar tidak pernah dipersoalkan

atau diperdebatkan keabsahanya.

2. Elemen Behavioural

Elemen bersifat behavioral adalah elemen yang kasat mata,

muncul kepermukaan dalam bentuk perilaku sehari-sehari para

anggotanya, logo atau jargon, cara berkomunikasi, cara berpakaian,

atau cara bertindak yang bisa dipahami oleh orang luar organisasi dan

bentuk-bentuk lain seperti desain dan arsitektur instansi.

Bagi orang luar organisasi, elemen ini sering dianggap sebagai

representasi dari budaya sebuah organisasi sebab elemen ini mudah

diamati, dipahami dan diinterpretasikan, meski interpretasinya

kadang- kadang tidak sama dengan interpretasi orang-orang yang

terlibat langsung dalam organisasi.

2.1.2.4 Indikator Budaya Organisasi

Terdapat enam karakteristik atau dimensi budaya organisasi menurut

hasil riset yang dilakukan oleh (Hofstede et al., 1993) yang dipergunakan

untuk mengukur variabel budaya organisasi. Keenam dimensi atau

indikator tersebut adalah:

1. Profesionalisme

2. Jarak dari manajemen (terdapat hambatan dengan manajemen seperti

sulitnya berkomunikasi atau kurangnya perhatian manajemen terhadap


34

kepentingan karyawan)

3. Percaya pada rekan sekerja

4. Keteraturan

5. Permusuhan (terdapat kemungkinan terjadinya konflik)

6. Integrasi

2.1.3 Konsep Kepuasan Kerja

2.1.3.1 Pengertian Kepuasan Kerja

Menurut (Fathoni, 2006) kepuasan kerja merupakan suatu bentuk

sikap emosional yang menyenangkan dan mencintai pekerjaan yang

digelutinya. Kepuasan kerja dalam pekerjaan ialah kepuasan kerja yang

dapat dinikmati dalam pekerjaan dengan mendapatkan hasil dari

pencapaian tujuan kerja, penempatan, perlakuan, dan suasana lingkungan

kerja yang baik. Karyawan yang dapat menikmati kepuasan kerja dalam

pekerjaan ini, akan memilih untuk lebih mengutamakan pekerjaannya

daripada balas jasa/ upah yang ia dapatkan dari pekerjaan tersebut.

Karyawan akan merasa lebih puas apabila balas jasanya sebanding dengan

hasil kerja yang dilakukan.

Menurut Handoko kepuasan kerja merupakan salah satu variabel

yang dapat mempengaruhi produktivitas atau prestasi kerja para karyawan.

Variabel lain yang juga dapat mempengaruhi produktivitas kerja para

karyawan, diantaranya motivasi untuk bekerja, tingkat stres kerja yang

dialami oleh karyawan, kondisi fisik pekerjaan, kompensasi, dan aspek-

aspek ekonomis, teknis serta perilaku lainnya. Pekerjaan yang memberikan

kepuasan kerja bagi pelakunya ialah pekerjaan yang dirasa menyenangkan


35

untuk dikerjakan (Machfudz & Supriyanto, 2010). Sebaliknya, pekerjaan

yang tidak menyenangkan untuk dikerjakan merupakan indikator dari rasa

ketidakpuasan dalam bekerja (Ekhsan et al., 2019).

Menurut (Wahyudi, 2015) kepuasan kerja difungsikan untuk dapat

meningkatkan semangat kerja karyawan, meningkatkan produktivitas,

menurunkan tingkat absensi, meningkatkan loyalitas karyawan dan

mempertahankan karyawan untuk tetap bekerja di suatu perusahaan.

Karyawan yang mendapatkan kepuasan kerjanya ialah karyawan yang

memiliki tingkat kehadiran dan perputaran kerja yang baik, pasif dalam

serikat kerja, dan memiliki prestasi kerja yang lebih baik dari karyawan

lainnya. Sedangkan karyawan yang tidak memperoleh kepuasan kerja akan

memberikan dampak bagi perusahaan berupa kemangkiran karyawan,

perputaran kerja, kelambanan dalam menyelesaikan pekerjaan,

pengunduran diri lebih dini, aktif dalam serikat kerja, terganggu kesehatan

fisik dan mental karyawannya.

Dari pernyataan beberapa ahli di atas mengenai pengertian kepuasan

kerja, peneliti dapat menyimpulkan bahwa kepuasan kerja merupakan

sikap positif yang ditunjukkan oleh karyawan terhadap pekerjaannya,

sehingga karyawan dapat bekerja dengan senang hati tanpa merasa

terbebani dengan pekerjaan tersebut dan memberikan hasil yang optimal

bagi perusahaan.

2.1.3.2 Faktor – Faktor Yang Mempengaruhi Kepuasan Kerja

(Luthans & Jonathan, 2014) membedakan faktor-faktor yang

mempengaruhi kepuasan kerja menjadi 2 kelompok, diantaranya :

1. Faktor instrinsik
36

Merupakan faktor yang berasal dari dalam diri karyawan dan dibawa

oleh setiap karyawan sejak mulai bekerja di tempat kerjanya.

2. Faktor ekstrinsik

Menyangkut hal-hal yang berasal dari luar karyawan, antara lain

kondisi fisik lingkungan kerja, interaksinya dengan karyawan lain,

sistem penggajian dan lainnya.

Faktor-faktor yang mempengaruhi kepuasan kerja karyawan menurut

(Fathoni, 2006) diantaranya :

1. Balas jasa yang adil dan layak

2. Berat ringannya pekerjaan

3. Suasana dan lingkungan pekerjaan

4. Penempatan yang tepat sesuai dengan keahlian

5. Sikap pimpinan dalam kepemimpinannya

6. Sikap pekerjaan monoton atau tidak

7. Peralatan yang menunjang pelaksanaan pekerjaan

Menurut (Machfudz & Supriyanto, 2010) indikator yang

mempengaruhi kepuasan kerja yaitu :

1. Kepuasan finansial

Merupakan faktor yang memiliki hubungan dengan jaminan

serta kesejahteraan karyawan yang meliputi sistem dan besarnya gaji/

upah, berbagai macam tunjangan, jaminan sosial, promosi, fasilitas

yang diberikan, dan lain sebagainya.

2. Kepuasan fisik
37

Merupakan indikator yang berkaitan dengan kondisi fisik

karyawan. Hal ini mencakup jenis pekerjaan yang digeluti,

pengaturan waktu antara bekerja dan istirahat, keadaan suhu ruangan,

sirkulasi udara, penerangan, perlengkapan kerja, kondisi kesehatan

dan umur karyawan.

3. Kepuasan sosial

Merupakan indikator yang berkaitan dengan interaksi sosial

yang terjalin antara sesama karyawan, dengan atasan maupun antar

karyawan yang berbeda (jenis pekerjaan atau tingkatan jabatan), dan

dengan lingkungan sekitar perusahaan. Hubungan antar karyawan

menjadi aspek penting dalam memenuhi kebutuhan spiritualnya.

Karyawan akan terdorong dan termotivasi untuk bekerja secara

optimal apabila kebutuhan spiritual ini dapat terpenuhi.

4. Kepuasan psikologi

Merupakan indikator yang berkaitan dengan keadaan jiwa

karyawan. Hal ini mencakup ketentraman/ kedamaian dalam bekerja,

sikap terhadap kerja, tingkat stress kerja serta keterampilan dan bakat.

Menurut (Fananti Putri & Dwityanto, 2019), terdapat tiga faktor

utama yang mempengaruhi kepuasan kerja adalah :

1. Faktor-faktor yang terkait dengan pegawai

a. Usia. Pegawai dalam kelompok usia yang lebih tinggi lebih puas

daripada pegawai yang lebih muda. Karena pada saat ini mereka

yang dalam usia lebih tua memiliki kehidupan yang stagnan,

kehidupan mereka sudah mapan dan mereka telah memperoleh


38

hampir semua yang mereka inginkan dibandingkan dengan

pegawai yang lebih muda.

b. Jenis kelamin. Biasanya perempuan memiliki tingkat aspirasi dan

ekspektasi yang lebih rendah daripada laki- laki. Oleh karena itu

mereka lebih mudah puas dengan pekerjaanya. Salah satu alasan

kepuasan itu adalah karena mereka tidak memiliki beban ekonomi

seberat laki-laki.

c. Lamanya pengabdian. Pegawai pada tahap awal mengalami

kepuasan kerja yang lebih besar, tetapi ketika mereka mencapai

usia 45 tahun sampai 55 tahun, tingkat kepuasan kerja mereka

menurun dan akan meningkat lagi setelah usia ini.

d. Kepribadian. Pegawai yang mampu berinteraksi dan berhubungan

baik dengan atasannya, kolege, keluarga, dengan bos atau

manajemen merasa lebih puas dibandingkan dengan mereka yang

tidak seperti itu.

e. Orang yang bergantung. Pencari nafkah dengan sedikit tanggungan

(orang yang bergantung padanya) lebih puas terhadap pekerjaannya

daripada mereka dengan tanggungan keluarga yang lebih besar.

f. Ambisius. Ketika kinerja dan ambisi pegawai tidak terpenuhi dari

pekerjaan yang ada, maka hal itu akan menimbulkan

ketidakpuasan.

g. Kemampuan mental. Jika pegawai memilki kemampuan mental

yang tinggi dibandingkan persyaratan yang dituntut untuk

pekerjaan tertentu, hal itu akan menimbulkan ketidakpuasan.

2. Faktor-faktor yang terkait dengan pemberi kerja, organisasi atau


39

perusahaan

a. Gaji. Sejumlah gaji yang diterima haruslah sebanding dengan usaha

yang dikeluarkan dalam bekerja.

b. Kesempatan promosi. Jika pegawai tidak memperoleh promosi

sesuai dengan kinerja dan kemampuannya, maka hal itu akan

menyebabkan ketidakpuasan. Promis yang tidak tepat waktu juga

bisa menimbulkan ketidakpuasan.

c. Rasa aman. Jika pegawai memilki rasa aman secara seosial,

ekonomi, dan psikologis dari pekerjaannya, hal itu akan membawa

kepuasan maksimum diantara para pegawai.

d. Pengawas/ penyelia. Jika penyelia suportif, fair dan berpengetahuan

luas, hal itu akan mendatangkan kepuasan diantara pegawai.

Pegawai akan menunjukkan loyalitas, dan ketulusan terhadap

penyelia. Sikap pegawai terhadap pekerjaan secara keseluruhan

akan berubah jika penyelia baik.

3. Faktor-faktor yang terkait dengan pekerjaan itu sendiri

a. Kondisi kerja. Pegawai mencintai pekerjaannya dan memberi

energi maksimumnya ketika kondisi kerjanya memadai. Cahaya,

ventilasi, kelembaban, temperature, kebersihan, lokasi, dan banyak

lagi secara positif terkait dengan kepuasan kerja.

b. Ketrampilan. Pekerjaan yang membutuhkan ketrampilan

mendatangkan perasaan puas yang kuat diantara para pegawai.

Makna, status, dan tanggungjawab dipengaruhi oleh ketrampilan

pekerjaan. Semakin banyak pegawai melakukan pekerjaan trampil,


40

maka semakin puas pegawai tersebut.

c. Hubungan dengan rekan kerja. Semakin pegawai terhubung dengan

rekan kerjanya, mereka akan mengembangkan hubungan personal

dan sosial yang berkontribusi terhadap perasaan puas di tempat

kerja.

d. Lokasi tempat kerja. Jika tempat kerja berlokasi dekat dengan

fasilitas-fasilitas umum, seperti pusat perbelanjaan, fasilitas media,

fasilitas hiburan, fasilitas transportasi, dan banyak lagi fasilitas lain

yang mudah dijangkau, maka pegawai memperoleh kepuasan dari

pekerjaanya.

e. Pekerjaan itu sendiri. Jika pekerjaan dirotasi, pegawai memiliki

sejumlah tugas yang harus dilakukan atau jika perubahan

diperkenalkan di tempat kerja, hal itu akan mendatangkan kepuasan

daripada hanya melakukan pekerjaan rutin.

Beberapa ahli telah memaparkan teorinya mengenai faktor-faktor

yang mempengaruhi kepuasan kerja. Sehingga, peneliti dapat menarik

sebuah kesimpulan bahwa faktor-faktor yang mempengaruhi kepuasan

kerja ialah faktor-faktor yang berasal dari dalam diri karyawan, seperti

usia, jenis kelamin, kepribadian, tingkat stress kerja dan lamanya

mengabdi pada perusahaan tersebut. Kemudian, faktor-

faktor yang mempengaruhi kepuasan kerja yang berasal dari

luar diri karyawan, ialah gaji yang diperoleh, kondisi lingkungan

pekerjaan, hubungan dengan atasan ataupun dengan rekan sekerjanya, dan

kesempatan mendapatkan promosi.

2.1.3.3 Indikator Kepuasan Kerja


41

(Iqbal, 2013) menyatakan bahwa ada lima aspek dalam kepuasan

kerja :

1. Pekerjaan itu sendiri. Aspek ini mengacu bagaimana sebuah pekerjaan

memiliki daya tarik untuk dikerjakan dan diselesaikan. Pekerjaan

tersebut juga bisa dijadikan sebagai kesempatan untuk belajar dan

mengemban tanggungjawab.

2. Pengawas (supervisi). Aspek ini menunjukkan sejauh mana

kemampuan penyelia dalam menunjukkan kepedulian pada karyawan

seperti memberikan bantuan teknis dan dukungan perilaku.

3. Rekan kerja. Sumber kepuasan kerja yang paling sederhana ialah

memiliki rekan kerja yang kooperatif. Rekan kerja maupun tim kerja

yang menyenangkan dan mendukung akan membuat pekerjaan

menjadi efektif.

4. Kesempatan promosi. Berkaitan dengan kesempatan karyawan untuk

lebih maju dalam organisasi. Promosi atas dasar senioritas akan

memberikan kepuasan berbeda bila dibandingkan promosi atas dasar

kinerja.

5. Gaji merupakan imbalan yang diperoleh berdasarkan hasil/ usaha

kerja yang dilakukan. Gaji digunakan karyawan dalam memenuhi

kebutuhan

-kebutuhan dalam hidupnya termasuk sandang, pengan, dan papan.

Kebutuhan hidup yang tercukupi akan dapat memberikan kepuasan

dalam diri karyawan.

2.1.3.4 Dampak Kepuasan Kerja

Kepuasan kerja yang dirasakan pegawai akan memiliki dampak bagi


42

pegawai itu sendiri dan organisasi di tempat kerja. Dampak kepuasan kerja

dapat diuraikan sebagai berikut (Robbins & Udaya, 1994)

1. Kepuasan kerja dan produktivitas

Data organisasi secara keseluruhan ditemukan bahwa organisasi

dengan karyawan yang memiliki kepuasan tinggi akan cenderung

lebih efektif dibandingkan dengan karyawan yang memiliki kepuasan

rendah. Karyawan yang bahagia atau puas terhadap pekerjaannya

kemungkinan besar akan menjadi karyawan yang lebih produktif.

2. Kepuasan kerja dan prilaku organisasi

Kepuasan kerja menjadi penentu utama dari perilaku organisasi

karyawan. Karyawan dengan kepuasan kerja tampaknya lebih positif

dalam berbicara membantu orang lain, dan memiliki harapan normal

dalam pekerjaan mereka. Keadaan tersebut mungkin dikarenakan

mereka ingin membalas pengalaman positif atas kepuasan yang

mereka peroleh dalam pekerjaan.

3. Kepuasan kerja dan kehadiran

Seorang karyawan yang puas akan berusaha untuk selalu hadir setiap

harinya, kecuali terdapat sesuatu hal yang benar-benar tidak bisa

dielakkan sehingga karyawan tersebut harus mangkir dari pekerjaan.

4. Kepuasan kerja dan kepuasan klien

Kepuasan kerja pegawai dapat membuat kepuasan konsumen

meningkat. Pada pelayanan organisasi retensi dan pembelotan

pelanggan sangat tergantung pada bagaimana pegawai berurusan

dengan konsumen. Pegawai yang puas akan lebih bersahabat, ramah,


43

dan responsif dalam menghargai pelanggan.

5. Kepuasan kerja dan pengunduran diri

Kepuasan kerja menyebabkan retensi pegawai di tempat kerja.

Pegawai yang merasa puas dengan pekerjaannya akan merasa nyaman

dan enggan untuk pindah kerja, karena harus beradaptasi kembali di

tempat yang baru.

6. Kepuasan kerja dan penyimpangan kerja

Ketidakpuasan kerja memprediksi berbagai penyimpangan kerja yang

tidak diinginkan diantaranya mencuri di tempat kerja, keterlambatan,

menggunakan waktu kerja untuk kesenangan pribadi atau mengambil

persediaan kantor untuk penggunaan pribadi.

Kepuasan kerja juga menjadi salah satu faktor penyebab terjadinya

turnover yang berhubungan dengan burnout dalam bekerja Jika kepuasan

kerja direncanakan secara tepat, biasanya akan memberikan dampak yang

positif bagi pegawai yaitu (Koehler, 1988) :

1. Kepuasan kerja secara umum (general job satisfaction)

Salah satu keuntungan dari kepuasan kerja adalah memberikan

manajemen suatu indikasi dari tingkat kepuasan dalam suatu

organisasi, sehingga organisasi dapat merasakan bagaimana pekerjaan

yang mereka lakukan, bagian mana yang harus menjadi fokus, dan

siapa yang harus dilibatkan dalam pekerjaan.

2. Komunikasi (communication)

Komunikasi bermanfaat ketika suatu organisasi didorong untuk


44

memberikan pendapat mereka terkait dengan topik penting dalam

suatu manajemen.

3. Memperbaiki prilaku (improved attitude)

Berdasarkan hasil survey bahwa kepuasan kerja dapat memberikan

rasa nyaman, mengurangi emosi, dan melegakan hati.

4. Kebutuhan latihan (training needs)

Kepuasan kerja biasanya menjadi suatu cara yang berguna dalam

menentukan kebutuhan latihan. Biasanya suatu organisasi akan

memberikan kesempatan untuk memberikan laporan bagaimana

sebaiknya seorang supervisor menjadi bagian penting dalam suatu

pekerjaan mereka, misalnya dalam memberikan suatu delegasi atau

intruksi pekerjaan.

5. Penyatuan (union benefits)

Dalam suatu organisasi sering terjadi argumen terkait dengan hal yang

diinginkan oleh suatu organisasi, dan kepuasan kerja dapat menjadi

salah satu cara untuk mengatasi hal tersebut.

6. Perencanaan dan pengawasan terhadap perubahan

Kepuasan kerja berguna dalam mengidentifikasi masalah yang timbul,

membandingkan respon dari beberapa alternatif, dan mendorong

manajer dalam memodifikasi suatu perencanaan serta mengevaluasi

respon aktual untuk suatu perubahan.

2.1.4 Konsep Kinerja Karyawan

2.1.4.1 Pengertian Kinerja Karyawan


45

Kinerja adalah merupakan perilaku yang nyata ditampilkan setiap

orang sebagai prestasi kerja yang dihasilkan oleh karyawan sesuai dengan

perannya dalam perusahaan (Rivai & Murni, 2016). Sedangkan (Wirawan

et al., 2019) mengatakan bahwa kinerja adalah keluaran yang dihasilkan

oleh fungsi-fungsi atau indikator indikator suatu pekerjaan atau suatu

profesi dalam waktu tertentu.

Menurut (Mangkunegara, 2004) kinerja atau prestasi kerja adalah

Hasil kerja secara kualitas dan kualitas yang dicapai oleh seorang pegawai

dalam melaksanakan tugasnya sesuai dengan tanggung jawab yang

diberikan kepadanya. Kinerja Individu adalah tingkat pencapaian atau hasil

kerja seseorang dari sasaran yang harus dicapai atau tugas yang harus

dilaksanakan dalam kurun waktu tertentu.

Kinerja adalah keberhasilan personil, tim, atau unit organisasi

dalam mewujudkan sasaran strategic yang telah ditetapkan sebelumnya

dengn perilaku yang diharapkan (Mulyadi, 2015). Kegiatan yang

memperbaiki kinerja dari seorang karyawan adalah sebagai berikut:

1. Perbaikan prestasi kerja.

2. Penyesuaian-penyesuaian kompensasi.

3. Keputusan-keputusan penempatan.

4. Kebutuhan pelatihan dan pengembanagan.

5. Perencanaan dan pengembangan karir.

6. Kesempatan kerja yang adil.

2.1.4.2 Faktor - Faktor Yang Mempengaruhi Kinerja Karyawan

Terkait dengan faktor-faktor yang mempengaruhi kinerja,


46

(Mangkunegara, 2004) mengemukakan bahwa faktor-faktor tersebut dapat

dikelompokkan menjadi dua, yaitu faktor intrinsik dan faktor ekstrinsik.

Faktor intrinsik meliputi motivasi, pendidikan, kemampuan, keterampilan

dan pengetahuan. Faktor ekstrinsiknya adalah lingkungan kerja,

kepemimpinan, hubungan kerja dan gaji.

Faktor yang mempengaruhi pencapaian kinerja adalah faktor

kemampuan (ability) dan faktor motivasi (motivation). Hal ini sesuai

dengan pendapat (Mangkunegara, 2004) yang merumuskan bahwa:

Human Performance = Ability + Motivation

Motivation = Attitude + Situation

Ability = Knowlage + Skill

Penjelasan dari rumusan kinerja di atas menurut (Mangkunegara,

2004) adalah sebagai berikut:

1. Faktor Kemampuan (Ability)

Secara psikologis, kemampuan (ability) terdiri dari kemampuan

potensi (IQ) dan kemampuan reality (knowledge + skill). Artinya,

pemimpin dan karyawan yang memiliki IQ di atas rata-rata (IQ 110-

120) apalagi IQ superior, very superior, gifted dan genius dengan

pendidikan yang memadai untuk jabatannya dan terampil dalam

mengerjakan pekerjaan sehari-hari, maka akan lebih mudah mencapai

kinerja maksimal.

2. Faktor Motivasi (Motivation)

Motivasi diartikan suatu sikap (attitude pimpinan dan karyawan

terhadap situasi kerja di lingkungan organisasinya. Mereka yang


47

bersikap positif (pro) terhadap situasi kerjanya akan menunjukkan

motivasi kerja tinggi dan sebaliknya jika mereka bersikap negatif

(kontra) terhadap situasi kerjanya akan menunjukkan motivasi kerja

yang rendah. Situasi kerja yang dimaksud antara lain, hubungan kerja,

fasilitas kerja, iklim kerja, kebijakan pimpinan, pola kepemimpinan

kerja dan kondisi kerja.

(Mangkunegara, 2004) kinerja SDM dipengaruhi oleh tiga faktor,

yaitu:

1. Faktor individu yang terdiri dari kemampuan dan keahlian, latar

belakang dan demografi;

2. Faktor psikologis yang terdiri dari persepsi attitude, personality,

pembelajaran, dan motivasi;

3. Faktor organisasi yang terdiri sumber daya, kepemimpinan,

penghargaan, struktur dan job design.

Faktor-faktor kinerja terdiri faktor internal dan faktor eksternal.

Faktor internal adalah faktor yang dihubungkan dengan sifat-sifat

seseorang. Misalnya, kinerja seorang baik disebabkan karena mempunyai

kemampuan tinggi dan seseorang itu tipe pekerja keras, sedangkan

seseorang mempunyai kinerja jelek disebabkan orang tersebut mempunyai

kemampuan rendah dan orang tersebut tidak memiliki upaya-upaya untuk

memperbaiki kemampuannya. Faktor eksternal yang mempengaruhi

kinerja berasal dari lingkungan seperti perilaku, sikap, dan tindakan-

tindakan rekan kerja, bawahan atau pimpinan, fasilitas kerja, dan iklim

organisasi.

Sejalan dengan itu, faktor-faktor yang mempengaruhi kinerja


48

sumber daya manusia menurut (Wirawan et al., 2019) meliputi:

1. Faktor internal pegawai, yaitu faktor-faktor dari dalam diri pegawai

yang merupakan faktor bawaan dari lahir dan faktor yang diperoleh

ketika ia berkembang. Faktor-faktor bawaan, misalnya bakat, sifat

pribadi, serta keadaan fisik dan kejiwaan. Sementara itu, faktor yang

diperoleh, misalnya pengetahuan, ketrampilan, etos kerja, pengalaman

kerja, dan motivasi kerja;

2. Faktor lingkungan internal organisasi. Dalam melaksanakan tugasnya,

pegawai memerlukan dukungan organisasi tempat ia bekerja.

Dukungan tersebut sangat mempengaruhi tinggi rendahkan kinerja

pegawai. Faktor internal organisasi antara lain teknologi robot, sistem

kompensasi, iklim kerja, strategi organisasi, dukungan sumber daya

yang diperlukan untuk melaksanakan pekerjaan, serta sistem

manajemen dan kompensasi;

3. Faktor lingkungan eksternal organisasi. Faktor-faktor lingkungan

eksternal organisasi adalah keadaan, kejadian, atau situasi yang terjadi

di lingkungan ekternal organisasi, misalnya krisis ekonomi.

(Newstrom & Davis, 2002) mengemukakan pendapatnya, bahwa

kinerja dipengaruhi oleh dua faktor, yaitu:

1. Faktor Kemampuan

a. Pengetahuan: pendidikan, pengalaman, latihan dan minat.

b. Keterampilan: kecakapan dan kepribadian.

2. Faktor Motivasi
49

a. Kondisi sosial: organisasi formal dan informal, kepemimpinan.

b. Serikat kerja kebutuhan inidvidu, fisiologi, social dan egoistic

c. Kondisi fisik: lingkungan kerja

Dari berbagai pendapat ahli tersebut, maka sesuai dengan

penelitian ini, maka kinerja karyawan secara umum dipengaruhi oleh dua

faktor utama yaitu variabel organisasi dan individual. Dari uraian di atas,

dapat disimpulkan bahwa faktor-faktor yang mempengaruhi kinerja SDM

pada dasarnya terdiri dari dua faktor, yaitu dari faktor internal diri

karyawan seperti kemampuan, keahlian, motivasi, dan kepribadian.

Kemampuan yang dimiliki oleh seorang karyawan salah satunya

ditentukan kecerdasan yang dimilikinya. Faktor yang kedua adalah faktor

eksternal, baik yang berasal dari internal organisiasi itu sediri seperti

kepemimpinan, iklim organisasi, dan lainnya, maupun dari eksternal

organisasi seperti krisis ekonomi dan inflasi.

2.1.4.3 Indikator Kinerja Karyawan

Untuk mengukur kinerja seorang karyawan, (Bernadin, 1993)

menjelaskan bahwa kriteria yang dihasilkan dari pekerjaannya, yaitu:

1. Kualitas, Kualitas merupakan tingkatan dimana hasil akhir yang

dicapai mendekati sempurna dalam arti memenuhi tujuan yang

diharapkan

2. Kuantitas, Kuantitas adalah jumlah yang dihasilkan yang dinyatakan

dalam istilah sejumlah unit kerja ataupun merupakan jumlah siklus

yang dihasilkan.

3. Ketepatan waktu, Tingkat aktivitas diselesaikannya pekerjaan tersebut

pada waktu awal yang diinginkan.


50

4. Efektifitas, Efektifitas merupakan tingkat pengetahuan sumber daya

organisasi dengan maksud menaikkan keuntungan.

5. Kemandirian, Karyawan dapat melakukan fungsi kerjanya tanpa

bantuan dari orang lain.

2.1.4.4 Manfaat Kinerja Karyawan

Menurut (Fathoni, 2006) terdapat beberapa manfaat dari pada

kinerja tersebut, yaitu:

1. Peningkatan prestasi, dengan adanya penilaian baik manajer maupun

karyawan memperoleh umpan balik dan mereka dapat memperbaiki

pekerjaan mereka.

2. Kesempatan kerja yang adil, adanya penilaian kinerja yang akurat dapat

menjamin karyawan untuk memperoleh kesempatan menempati posisi

pekerja sesuai dengan kemampuannya.

3. Kebutuhan Peatihan dan Pengembangan, melalui penilaian prestasi

kerja akan dideteksi karyawan yang kemampuannya rendah sehingga

memungkinkan adanya program pelatihan untuk meningkatkan

kemampuan mereka.

4. Penyesuaian Kompensasi, penilaian prestasi kerja dapat membantu para

manajer untuk mengambil kepuasan dalam menentukan perbaikan

pemberian kompensasi, gaji, insentif dan sebagainya.

5. Keputusan Promosi dan Demosi, hasil penilaian prestasi kerja terhadap

karyawan dapat digunakan untuk mengambil keputusan dalam rangka

mempromosikan dan mendemosikan karyawan yang prestasi kerjanya

kurang baik.
51

Penilaian kinerja dapat digunakan untuk menekan perilaku yang

tidak semestinya dan untuk merangsang serta untuk menegakan perilaku

yang semestinya yang diinginkan melalui umpan balik hasil kinerja pada

waktunya serta memberikan penghargaan baik bersifat intristik maupun

antristik. Ada beberapa alasan untuk penilaian kinerja:

1. Penilaian memberikan informasi tentang dilakukannya promosi dan

penetapan gaji.

2. Penilaian memberikan suatu peluang bagi atasan dan bawahan untuk


7
meninjau yang berhubungan dengan kinerja bawahan.

2.1 Penelitian Terdahulu

(Khairizah et al., 2015) meneliti tentang pengaruh gaya

kepemimpinan terhadap kinerja karyawan (studi kasus pada karyawan di

perpustakaan universitas brawaijaya malang). Adapun metode penelitian

ini adalah penelitian kuantitatif. Populasi 65 orang dan sampel 55 orang.

sumber data berasal dari data primer dengan kuisioner. Instrumen di uji

validitas dan realibilitas. Hasil analisa data dengan uji regresi linear

berganda dan uji korelasi berganda didapatkan secara bersama-sama

semua variabel (X) mempengaruhi kinerja karyawan. Persamaan dengan

penelitian adalah terkait variabel penelitian gaya kepemimpinan (X) dan

kinerja karyawan (Y). Perbedaan dalam penelitian pada metode jumlah

variabel yang akan diukur dan dalam bebrapa metodologi penelitian.

(Mohd.Kurniawan DP, 2018) meneliti tentang pengaruh gaya

kepemimpinan terhadap kinerja karyawan percetakan dimas kota


52

palembang. Adapun metode penelitian kuantitatif. Populasi 52 orang

dengam sampling jenuh. Sumber data berasal dari data primer dengan

kuisioner. Instrumen di uji validitas dan realibilitas. Hasil analisa data

dengan uji regresi linear sederhana didapatkan variabel gaya

kepemimpinan berpengaruh signifikan terhadap kinerja karyawan.

Persamaan dengan penelitian adalah terkait variabel penelitian gaya

kepemimpinan (X) dan kinerja karyawan (Y). Perbedaan dalam penelitian

pada metode jumlah variabel yang akan diukur dan dalam beberapa

metodologi penelitian.

(Bayu Saputro & Hotlan, 2017) meneliti tentang pengaruh gaya

kepemimpinan terhadap kinerja karyawan melalui variabel intervening

motivasi kerja di head office PT Marifood. Adapun metode penelitian

kuantitatif. Populasi 100 orang dan sampel 80 orang dengan probability

sampling. Sumber data berasal dari data primer dengan kuisioner.

Instrumen di uji validitas dan realibilitas. Hasil Analisa data partial least

square didapatkan gaya kepemimpinan yang ada di Head Office PT

Marifood tidak berpengaruh secara signifikan terhadap kinerja karyawan.

Persamaan dengan penelitian adalah terkait variabel penelitian gaya

kepemimpinan (X) dan kinerja karyawan (Y). Perbedaan dalam penelitian

pada metode jumlah variabel yang akan diukur dan dalam beberapa

metodologi penelitian.

(Khajeh, 2018) meneliti tentang impact of leadership styles on job

satisfaction. Sampel penelitian termasuk 121 karyawan dan manajer dari

organisasi Abu Dhabi. Formulir singkat Multifactor Leadership

Questionnaire (MLQ-5X) dan Minnesota Satisfaction. Hasil regresi


53

berganda menunjukkan bahwa kepemimpinan transformasional

memprediksi kepuasan kerja lebih baik daripada gaya kepemimpinan

transaksional dalam hal kepuasan kerja ekstrinsik, intrinsik dan umum.

Persamaan dengan penelitian adalah terkait variabel penelitian gaya

kepemimpinan (X) dan kinerja karyawan (Y). Perbedaan dalam penelitian

pada metode jumlah variabel yang akan diukur dan dalam beberapa

metodologi penelitian.

(Muhammad Shafiu et al., 2019) meneliti tentang the impact of

effective leadership on employee’s performance in local government of

kaduna state. Data bersumber dari sumber primer dan sekunder. Kuesioner

terstruktur merupakan instrumen dasar untuk pengumpulan data penelitian.

Alat statistik deskriptif seperti tabel, persentase dan skor rata-rata

digunakan dalam penyajian dan analisis data. Hasil uji Chi-square

didapatkan hasil Kepemimpinan yang efektif tidak akan memiliki

kemewahan kecuali karyawan organisasi mengawasi dan memberikan

kesempatan untuk berpartisipasi dalam pengambilan keputusan organisasi,

sehingga memungkinkan mereka berkontribusi pada realisasi tujuan dan

sasaran organisasi.

(R. Wardani et al., 2016) meneliti tentang pengaruh budaya

organisasi terhadap kinerja karyawan (studi pada karyawan PT Karya

Indah Buana Surabaya). Explanatory research dengan pendekatan

kuantitatif. Sampling jenuh dengan 56 karyawan. Hasil Uji korelasi

pearson product moment menunjukkan bahwa adanya pengaruh secara

simultan variabel asas keakraban terhadap variabel kinerja karyawan.

Persamaan dengan
54

penelitian adalah terkait variabel penelitian budaya organisasi (X) dan

kinerja karyawan (Y). Perbedaan dalam penelitian pada metode jumlah

variabel yang akan diukur dan dalam beberapa metodologi penelitian.

(Irmayanthi & Surya, 2020) meneliti tentang pengaruh budaya

organisasi, quality of work life dan kepemimpinan transformasional

terhadap kinerja karyawan. Metode penelitian kuantitatif. Sampel 93

karyawan dengan sampeling jenuh. Hasil analisis regresi linier berganda

didapatkan bahwa budaya organisasi, quality of work dan kepemimpinan

tranformasional berpengaruh positif dan signifikan terhaddap kinerja

karyawan. Persamaan dengan penelitian adalah terkait variabel penelitian

budaya organisasi (X) dan kinerja karyawan (Y). Perbedaan dalam

penelitian pada metode jumlah variabel yang akan diukur dan dalam

beberapa metodologi penelitian.

(Jufrizen & Rahmadhani, 2020) meneliti tentang pengaruh budaya

organisasi terhadap kinerja pegawai dengan lingkungan kerja sebagai

variabel moderenisasi. Metode penelitian kuantitatif. Populasi 168

pegawai. Sampel 118 pegawai dengan rumus solvin. Metode statistik yang

digunakan adalah Partial Least Square. Hasil uji didapatkan ada pengaruh

signifikan dari variabel budaya organisasi terhadap variabel kinerja

pegawai pada PT PLN (persero) unit induk wilayan sumatera utara.

Persamaan dengan penelitian adalah terkait variabel penelitian budaya

organisasi (X) dan kinerja karyawan (Y). Perbedaan dalam penelitian pada

metode jumlah variabel yang akan diukur dan dalam beberapa metodologi

penelitian.
55

(Nkereuwem Stephen & Alfred Stephen Senior Lecturer, 2016)

meneliti tentang organizational culture and its impact on employee

performance and job satisfaction: a case study of niger delta university,

amassoma. Data untuk penelitian ini diperoleh dari responden yang

sebagian besar adalah staf Universitas Delta Niger. Sebanyak 120

kuesioner dibagikan tetapi hanya 100 yang diambil dari responden.

Analisis data menggunakan persentase sederhana, tabel dan chi square

digunakan untuk menguji hipotesis yang dirumuskan untuk memandu

penelitian. Hasil penelitian diketahui bahwa mayoritas responden setuju

bahwa budaya organisasi memang berpengaruh terhadap kinerja dan

tingkat kepuasan karyawan.

(Udovita, 2020) meneliti tentang conceptual review on impact of

leadership style on employee performance. Metode yang digunakan adalah

literatur review. Hasil review secara teoritis mengeksplorasi dampak gaya

kepemimpinan manajer terhadap kinerja bawahan, mengikuti tinjauan

pustaka komprehensif sebagai alat penelitian utama. Persamaan dengan

penelitian adalah terkait variabel penelitian budaya organisasi (X) dan

kinerja karyawan (Y). Perbedaan dalam penelitian adalah metode

penelitian kuantitatif dan beberapa metodologi penelitian yang lain.

(Isa et al., 2016) meneliti tentang the influence of organizational

culture on employees 'performance: evidence from oman. Data

dikumpulkan dari 250 karyawan dengan menggunakan kuesioner

berdasarkan alat ukur yang terkenal dan banyak digunakan yang

dikembangkan oleh Wallach. Dua dari tiga dimensi budaya yang


56

diidentifikasi dalam penelitian ini ditemukan memiliki pengaruh positif

yang signifikan terhadap kinerja karyawan. Makalah ini memberikan

kontribusi untuk pemahaman budaya organisasi dengan memberikan bukti

empiris dari organisasi sektor publik di Oman.

(Habib et al., 2014) meneliti tentang the impact of organizational

culture on job satisfaction, employess commitment and turn over intention.

Pengumpulan data dilakukan melalui kuesioner yang terdiri dari 24

pertanyaan; Sampel terdiri dari 235 karyawan dari berbagai Organisasi

(MCB Layyah, U Micro Finance Bank Layyah, Pabrik Gula Layyah,

Pembangkit Listrik Tenaga Panas Muzaffar Garh, dan NRSP DG Khan).

Uji analisis korelasi dilakukan melalui SPSS untuk mengetahui hasil

penelitian. Hasil penelitian menunjukkan bahwa sifat organisasi

berpengaruh signifikan terhadap Kepuasan Kerja dan niat berpindah.

(Paschal & Nizam, 2016) meneliti tentang effects of organisational

culture on employees performance: case of singapore telecommunication.

Desain penelitian deskriptif digunakan untuk tujuan pekerjaan penelitian

ini. Metode survei yang digunakan untuk tujuan penelitian ini adalah

melalui kuesioner survei yang berisi 25 pertanyaan dengan skala 1 tidak

setuju dan 5 setuju. Sampel berjumlah 150 karyawan yang dijadikan

sampel 60 diantaranya adalah staf senior dan 40. Penelitian ini

menemukan bahwa budaya organisasi seperti ritual, nilai dan pahlawan

memiliki pengaruh yang besar dan signifikan terhadap kinerja karyawan

dan melalui penelitian ini menunjukkan bahwa simbol memiliki pengaruh

yang kecil atau signifikan. tidak berdampak pada kinerja karyawan.


57

(Hamid & Hazriyanto, 2019) meneliti tentang pengaruh kepuasan

kerja terhadap kinerja karyawan PT Aker Solutions Batam. Metode

analisis kuantitatif. Populasi 293 orang. 100 orang sebagai sampel dengan

simple random sampling. Hasil analisis dengan regresi linier sederhana

didapatkan hasil adanya pengaruh kepuasan kerja terhadap kinerja

karyawan. Persamaan dengan penelitian adalah terkait variabel penelitian

kepuasan kerja (X) dan kinerja karyawan (Y). Perbedaan dalam penelitian

adalah dalam metodologi penelitian dan jumlah variabel yang diteliti.

(Mauli & Mukaram, 2016) meneliti tentang pengaruh kepuasan kerja

terhadap kinerja karyawan CV Bukit Sanomas. Penelitian kuantitatif.

Sampel 88 karyawan. Sampel 73 karyawan dengan menggunakan

purposive sampling. Hasil analisis regresi linier sederhana didapatkan

pengaruh kepuasan kerja terhdap kinerja karyawan CV Bukit Sanomas.

(Ezeanyim & Ufoaroh, 2019) meneliti tentang the impact of job

satisfaction on employee performance in selected public enterprise in

Awka Anambra State. Penelitian kuantitatif. Populasi 286 sampel 260.

Hasil uji chi square menunjukkan bahwa terdapat hubungan linier antara

kepuasan kerja (Job reward / Pay, Promosi, keselamatan / keamanan dan

kondisi kerja) dengan proksi kinerja karyawan yaitu moral karyawan.

(M. & Durai, 2017) meneliti tentang A study on the impact of Job

Satisfaction on Job Performance of Employees working in Automobile

Industry, Punjab, India. Penelitian eksplorasi. Data dikumpulkan dari

karyawan yang bekerja di industri Otomotif, Punjab yang memiliki

pengalaman di atas atau di bawah 10 tahun. Hasil penelitian menunjukkan


58

adanya korelasi positif antara dimensi kepuasan kerja dengan kinerja

karyawan baik pada level supervisor maupun pekerja yang bekerja di

industri Automobile

(Mohammed Inuwa, 2017) meneliti tentang Job Satisfaction and

Employee Performance: An Empirical Approach. Metode pengumpulan

data kuantitatif yang dilakukan melalui kuesioner. Sampel penelitian 256.

Hasil analisis menunjukkan bahwa terdapat hubungan yang positif dan

signifikan antara kepuasan kerja terhadap kinerja staf non akademik

Universitas.

2.3 Kerangka Konseptual

Gaya Kepemimpinan (X1)


H1

H2
H4
Budaya Organisasi (X2) Kinerja Karyawan (Y)

H3

Kepuasan Kerja (X2) H5


59

Gambar 1 : Kerangka konseptual penelitian

2.4 Pengembangan Hipotesis

Hipotesis merupakan jawaban sementara terhadap rumusan

masalah penelitian, rumusan masalah tersebut bisa berupa pernyataan

tentang hubungan dua variabel atau lebih, perbandingan komparasi atau

variabel mandiri (Sugiyono, 2011). Hipotesis dalam penelitian ini adalah :

H1 : Gaya kepemimpinan berpengaruh signifikan terhadap kinerjakaryawan

H2 : Gaya kepemimpinan berpengaruh signifikan terhadap budaya organisasi

H3 : Gaya kepemimpinan berpengaruh signifikan terhadap kepuasan kerja

H4 : Budaya organisasi berpengaruh signifikan terhadap kinerja karyawan

H5 : Kepuasan kerja berpengaruh signifikan terhadap kinerja karyawan


60

BAB 3

METODOLOGI P ENELITIAN
4 5

3.1 Jenis dan Pendekatan Penelitian

Jenis penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah

penelitian kuantitatif dengan metode survey dan studi kasus. Metode

penelitian kuantitatif merupakan salah satu jenis penelitian yang

spesifikasinya adalah sistematis, terencana dan terstruktur dengan jelas

sejak awal hingga pembuatan desain penelitiannya. Metode penelitian

kuantitatif, sebagaimana dikemukakan oleh (Sugiyono, 2011) yaitu

Metode penelitian digunakan untuk meneliti pada populasi atau sampel

tertentu, pengumpulan data menggunakan instrumen penelitian, analisis

data bersifat kuantitatif/statistik, dengan tujuan untuk menguji hipotesis

yang telah ditetapkan.

Survei merupakan penelitian dengan melakukan pengumpulan data

yang relatif terbatas dari kasus – kasus yang relatif besar jumlahnya.

Penelitian ini bertujuan untuk mengumpulkan informasi tentang variabel.

Studi kasus merupakan penelitian dengan melakukan penyelidikan secara

intensif tentang unit sosial yang dilakukan secara mendalam dengan

menemukan semua variabel penting tentang perkembangan unit sosial

yang diteliti.

3.2 Definisi Operasional dan Pengukuran Variabel

Variabel penelitian adalah obyek penelitian atau apa yang menjadi

titik perhatian suatu penelitian. Menurut (Hidayat, 2017) variabel adalah


61

segala sesuatu yang akan menjadi obyek pengamatan penelitian, sering

pula dinyatakan variabel penelitian sebagai faktor-faktor yang berperan

dalam peristiwa yang akan diteliti.

Variabel bebas adalah suatu variabel yang apabila dalam suatu

waktu berada bersamaan dengan variabel lain, maka variabel lain itu akan

dapat berubah dalam keragamannya. Sedangkan variabel yang berubah

karena pengaruh variabel bebas disebut variabel terikat. Adapun yang

menjadi variabel dalam penelitian ini adalah :

1. Variabel bebas (Independent Variable) yaitu variabel prediktor,

merupakan variabel yang dapat mempengaruhi perubahan dalam

variabel terikat dan mempunyai hubungan yang positif dan negatif.

Adapun variabel bebas dalam penelitian ini adalah :

a. Gaya kepemimpinan (X1). Adalah kemampuan untuk

mempengaruhi suatu kelompok menuju sebuah visi atau tujuan

perusahaan. Indikator yang akan diteliti adalah : Kepemimpinan

direktif, kepemimpinan suportif, kepemimpinan yang berorientasi

pada prestasi dan kepemimpinan partisipatif

b. Budaya organisasi (X2). Adalah cara bekerja yang dianut bersama

oleh anggota organisasi dan mempengaruhi cara mereka bertindak

serta membedakan organisasi tersebut dengan organisasi lainnya.

Indikator yang akan diteliti adalah : profesionalisme, jarak dari

manajemen, percaya pada rekan sekerja, keteraturan, permusuhan

dan integras.
62

c. Kepuasan kerja (X3). Adalah perasaan positif dan negatif pegawai

terhadap pekerjaan yang dilakukan, lingkungan dan imbalan

terhadap hasil pekerjaannya. Indikator yang akan diteliti adalah :

pekerjaan itu sendiri, pengawas (supervisi), rekan kerja,

kesempatan promosi dan gaji

2. Variabel terikat (Dependent Variable) atau disebut variabel kriteria,

menjadi perhatian utama (sebagai faktor yang berlaku dalam

pengamatan) dan sekaligus menjadi sasaran dalam penelitian. Variabel

terikat dalam penelitian ini adalah kinerja karyawan (Y). Adalah

keluaran yang dihasilakan oleh fungsi-fungsi atau indikator-indikator

suatu pekerjaan atau suatu profesi dalam waktu tertentu. Indikator

yang akan diteliti adalah : kualitas, kuantitas, ketepatan waktu,

efektifitas, dan kemandirian

3.3 Jenis dan Sumber Data

Jenis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah :

1. Data kualitatif

Merupakan data yang bukan dalam bentuk angka-angka atau data

yang tidak dapat dihitung. Data diperoleh dari hasil wawancara

dengan Pimpinan Rumah Sakit dan karyawan serta informasi-

informasi yang didapatkan dari pihak terkait ataupun pihak lain yang

berkaitan dengan masalah dalam penelitian.


63

2. Data kuantitatif

Merupakan data yang diperoleh dalam bentuk angka-angka yang dapat

dihitung. Data diperoleh dari hasil kuisioner yang disebarkan dan

berhubungan dengan masalah yang diteliti.

Sumber data yang digunakan dalam penelitian ini adalah :

1. Data primer

Merupakan data yang diperoleh peneliti melalui observasi atau

pengamatan secara langsung dari rumah sakit, baik itu melalui

observasi, kuisioner dan wawancara secara langsung dengan Pimpinan

rumah sakit dan staf sesuai dengan kebutuhan dalam penelitian ini.

2. Data sekunder

Merupakan data yang diperoleh secara tidak langsung, yaitu data

tersebut diperoleh peneliti dari dokumen-dokumen rumah sakit dan

buku-buku literatur yang memberikan informasi tentang gaya

kepemimpinan, budaya organisasi, kepuasan kerja dan kinerja

karyawan.

3.4 Populasi dan Sampel Penelitian

Populasi adalah wilayah generalisasi yang terdiri atas,

obyek/subjek yang mempunyai kuantitas & karakteristik tertentu yang

ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari dan kemudian ditarik

kesimpulannya (Hidayat, 2021). Populasi penelitian ini adalah seluruh

karyawan di RSI Nashrul Ummah Lamongan sejumlah 170 orang.

Sampel adalah sebagian dari jumlah dan karakteristik yang dimiliki

oleh populasi tersebut, ataupun bagian kecil dari anggota populasi yang
64

diambil menurut prosedur tertentu sehingga dapat mewakili populasinya

(Hidayat, 2021). Besarnya sampel dalam penelitian ini ditetapkan dengan

rumus Slovin:

n = N
1 + Ne2

Di mana :

n : Ukuran Sampel

N : Ukuran Populasi

e : Presentasi Kelonggaran ketidaktelitian yang masih dapat ditolerir

dalam pengambilan sampel.

Dalam penelitian ini ditetapkan e adalah 10 % sedangkan N adalah

170. Jadi minimal sampel yang diambil peneliti adalah

n= 170

1 + 170 (0,1)2

n = 115

Teknik Sampling yaitu merupakan teknik pengambilan sampel.

Terdapat berbagai macam teknik sampling untuk menentukan sampel yang

akan dipakai dalam penelitian. Penelitian ini sesuai dengan batasan

penelitian menggunakan purposive sampling

Kriteria Inklusi :

1. Karyawan yang sudah terdapat dalam daftar SDMK

2. Karyawan yang bersedia mengisi kuisioner

3. Karyawan dengan masa kerja > 3 bulan


65

Kriteria Ekslusi :

1. Jajaran Manajemen : Direktur, Wadir, Kabid, Kabag, Kasie, Kains,

Karu, Ketua Komite, Tim dan Panitia di RSI Nashrul Ummah

2. Karyawan outsourching di RSI Nashrul Ummah

3. Karyawan relawan selama masa pandemi

4. Karyawan dalam masa orientasi karyawan baru

Berdasarkan kriteria tersebut didapatkan sampel dalam penelitian :

Tabel 3.1 Besaran sampel penelitian


No Tenaga Jumlah Sampel
1 Medis 10
2 Keperawatan 60
3 Nakes Lain 15
4 Non Medis 30
Total Sampel 115

3.5 Metode Pengumpulan Data

Teknik pengumpulan data merupakan cara-cara yang digunakan

untuk memperoleh data yang diperlukan dalam suatu penelitian dengan

menggunakan alat-alat tertentu (Sugiyono, 2011). Teknik pengumpulan

data dalam penelitian ini adalah :

1. Kuisioner diberikan kepada responden sebagai data primer penelitian

2. Responden mengisi kuisioner melalui form sesuai dengan petunjuk

yang diberikan

3. Kuisioner yang telah diisi dilakukan tabulasi, digunakan sebagai bahan

acuan untuk pengolahan data dan analisa data selanjutnya

Kuisioner pada penelitian ini disusun sendiri oleh peneliti yang

meliputi pernyataan gaya kepemimpinan, budaya organisasi, kepuasan

kerja dan kinerja karyawan. Komposisi pernyataan dalam kuisioner

penelitian :
66

1. Indikator gaya kepemimpinan

a. Indikator gaya kepemimpinan partisipatif

Pernyataan No 1 s.d pernyataan No 4

b. Indikator gaya kepemimpinan direktif

Pernyataan No 5 s.d pernyataan No 6

c. Indikator gaya kepemimpinan suportif

Pernyataan No 7 s.d pernyataan No 9

d. Indikator gaya kepemimpinan berorientasi pada prestasi

Pernyataan No 10 s.d pernyataan No 11

2. Indikator budaya organisasi

a. Indikator profesionalisme

Pernyataan No 12 s.d pernyataan No 23

b. Indikator jarak dari manajemen

Pernyataan No 24 s.d pernyataan No 32

c. Indikator percaya pada rekan kerja

Pernyataan No 33 s.d pernyataan No 37

d. Indikator keteraturan

Pernyataan No 38 s.d pernyataan No 42

e. Indikator permusuhan

Pernyataan No 43 s.d No pernyataan 47

f. Indikator integrasi

Pernyataan No 48 s.d No pernyataan 52

2. Indikator kepuasan kerja

a. Indikator pekerjaan itu sendiri


67

Pernyataan No 53 s.d pernyataan No 55

b. Indikator pengawas (supervisi)

Pernyataan No 56 s.d pernyataan No 58

c. Indikator rekan kerja

Pernyataan No 59 s.d pernyataan No 61

d. Indikator kesempatan promosi

Pernyataan No 62 s.d pernyataan No 64

e. Indikator gaji

Pernyataan No 65 s.d pernyataan No 69

2. Indikator kinerja karyawan

a. Indikator kuantitas

Pernyataan No 70 s.d pernyataan No 74

b. Indikator kualitas

Pernyataan No 75 s.d pernyataan No 79

c. Indikator ketepatan waktu

Pernyataan No 80 s.d pernyataan No 83

d. Indikator kehadiran

Pernyataan No 84 s.d pernyataan No 86

e. Indikator kemampuan bekerjasama

Pernyataan No 87 s.d pernyataan No 88

Cara pengumpulan data ini dipilih dengan harapan antara peneliti

atau pihak yang berkepentingan, melalui jawaban responden mampu

memperoleh informasi yang relevan dengan permasalahan yang dikaji dan

mempunyai derajat keakuratan yang tinggi.


68

Pengukuran validitas kuisioner mengunakan uji Bivariate Pearson

(Product Moment Pearson) dengan cara mengkorelasikan masing –

masing skor item dengan skor total dari instrument yang ada. Pengujian uji

dua sisi dengan taraf signifikasi 0,05 memiliki kriteria pengujian sebagai

berikut : jika r hitung > r tabel maka instrument atau item pertanyaan

berkorelasi signifikasi terhadap skor total dan dinyatakan valid, dan jika r

hitung < r tabel maka instrument atau item pertanyaan tidak berkorelasi

secara signifikasi terhadap skor total dan dinyatakan tidak valid (Hidayat,

2021). Berikut merupakan hasil uji yang dilakukan :

1) Item pernyataan gaya kepemimpinan

Pernyataan valid (hasil terlampir)

2) Item pernyataan budaya organisasi

Pernyataan valid (hasil terlampir)

3) Item pernyataan kepuasan kerja

Pernyataan valid (hasil terlampir)

4) Item pernyataan kinerja karyawan

Pernyataan valid (hasil terlampir)

Pengukuran realibilitas menggunakan metode Cronbach’s Alpha setelah

semua pertanyaan valid analisis dilakukan dengan uji realibilitas dengan cara

membandingkan r tabel dengan r hasil. Keputusan uji jika nilai Alpha

Cronbach’s > r tabel maka pertanyaan tersebut reliabel (Hidayat, 2021).

Berikut merupakan hasil uji yang dilakukan :

1) Item pernyataan gaya kepemimpinan


69

Dari hasil analisis nilai alpha adalah 0,933, sedangkan nilai r tabel =

0,3494, karena nilainya lebih dari 0,3494 maka butir pernyatan adalah

reliabel.

2) Item pertanyaan budaya organisasi

Dari hasil analisis nilai alpha adalah 0,983, sedangkan nilai r tabel =

0,3494, karena nilainya lebih dari 0,3494 maka butir pernyatan adalah

reliabel.

3) Item pernyataan kepuasan kerja

Dari hasil analisis nilai alpha adalah 0,968, sedangkan nilai r tabel =

0,3494, karena nilainya lebih dari 0,3494 maka butir pernyatan adalah

reliabel.

4) Item pertanyaan budaya organisasi

Dari hasil analisis nilai alpha adalah 0,975, sedangkan nilai r tabel =

0,3494, karena nilainya lebih dari 0,3494 maka butir pernyatan adalah

reliabel.

3.6 Teknik Analisis Data

1. Analisis Regresi Berganda

Analisis regresi linear berganda digunakan untuk mengukur pengaruh

antara lebih dari satu variabel prediktor (variabel bebas) terhadap

variabel terikat. Rumus:

Y = a + b1X1+b2X2+…+bnXn

Keterangan :
70

Y = variabel terikat

a = konstanta

b1,b2 = koefisien regresi

X1, X2 = variabel bebas

2. Uji T

Uji T digunakan untuk menguji secara parsial masing-masing variabel.

Hasil uji T dapat dilihat pada tabel coefficients pada kolom sig

(significance). Jika probalitas nilai t atau t hitung > t tabel maka dapat

dikatakan bahwa terdapat pengaruh variabel bebas terhadap variabel

terikat secara parsial. Jika probalitas nilai t atau t hitung < t tabel maka

dapat dikatakan bahwa tidak terdapat pengaruh yang signifikan antara

masing-masing variabel bebas terhadap variabel terikat.

3. Uji F

Uji F digunakan untuk mengetahui pengaruh variabel bebas secara

bersama-sama (simultan) terhadap variabel variabel terkait. Signifikan

berarti hubungan yang terjadi dapat berlaku untuk populasi.

Hasil Uji F dapat dilihat dalam tabel ANOVA dalam kolom sig. Jika

probalitas nilai F atau F hitung > F tabel maka dapat dikatakan

terdapat pengaruh yang signifikan secara bersama sama antara

variabel bebas dan variabel terikat. Jika probalitas nilai F atau F

hitung > F tabel maka tidak terdapat pengaruh yang signifikan secara

bersama-sama antara variabel bebas terhadap variabel terikat.

4. Uji Statistik
71

SPSS 20.0 adalah sebuah program aplikasi yang memiliki kemampuan

analisis statistik cukup tinggi serta sistem manajemen data pada

lingkungan grafis dengan menggunakan menu - menu deskriptif dan

kotak -kotak dialog yang sederhana sehingga mudah untuk dipahami

cara pengoperasiannya.

3.7 Kriteria Pengujian Hipotesis

Adapun kriteria pengujian hipotesis dalam penelitian ini terdiri dari

beberapa kriteria :

1. Jika ρ < 0,05, atau t hitung > t tabel maka H0 ditolak H1 diterima.

2. Jika ρ < 0,05, atau t hitung > t tabel maka H0 ditolak H2 diterima.

3. Jika ρ < 0,05, atau t hitung > t tabel maka H0 ditolak H3 diterima.

4. Jika ρ < 0,05, atau t hitung > t tabel maka H0 ditolak H4 diterima.

5. Jika ρ < 0,05, atau t hitung > t tabel maka H0 ditolak H5 diterima.

3.8 Lokasi Dan Waktu Penelitian

Lokasi penelitian dilakukan di RSI Nashrul Ummah Lamongan

dilaksanakan pada tanggal 09 Agustus 2021.

BAB 4
72

HASIL DAN PEMBAHASAN

4.1 Gambaran Umum Objek Penelitian

Rumah Sakit Islam Nashrul Ummah Lamongan merupakan rumah

sakit swasta yang beralamat di Jl. Merpati No 62 Kelurahan Sidokumpul,

Kecamatan Lamongan, Kabupaten Lamongan, Jawa Timur. Rumah Sakit

Grha Husada merupakan Rumah Sakit yang dimiliki oleh Yayasan Nashrul

Ummah Lamongan berdasarkan SK Menkumham AHU-

7983.AH.01.04.Tahun 2013 per tanggal 10 Desember 2013.

Rumah Sakit Islam Nashrul Ummah merupakan rumah sakit

umum kelas C dengan ijin operasional C/445/872/RS/413.111/2021

tanggal 17 Mei 2021 – 17 Mei 2022. Rumah Sakit Islam Nashrul Ummah

Lamongan berawal dari Balai Kesehatan Islam pada tahun 1983 hingga

menjadi Rumah Sakit Nashrul Ummah Lamongan pada tanggal 28

Desember 1987.

Visi Rumah Sakit Islam Nashrul Ummah adalah senantiasa

memberikan layanan yang prima dan islami. Misi adalah mewujudkan RSI

Nahsrul Ummah yang islami, mengembangkan sumber daya manusia yang

berkualitas, menyempurnakan sarana prasarana yang terpadu, mewujudkan

sistem pengelolaan yang efektif fan efisien dan mengutamakan

keselamatan pasien dengan layanan prima. Kepuasan anda adalah senyum

kami merupakan motto Rumah Sakit Islam Nashrul Ummah Lamongan.

Rumah Sakit Islam Nashrul Ummah Lamongan memiliki jumlah

tempat tidur 126 tempat tidur, luas lahan 8.823 m2 dan luas bagunan

1.362.15 m2. Ragam pelayanan di Ru5m7 ah Sakit Nashrul Ummah Lamongan


73

Terdiri Dari IGD 24 Jam Dan Trauma Center BPJS Ketenagakerjaan, Poli

Umum Dan Spesialis, Poli Gigi, Pelayanan Rawat Inap, ICU 24 Jam,

Pelayanan Kamar Operasi 24 Jam, Pelayanan Ambulance 24 Jam,

Pelayanan Radiologi 24 Jam, Pelayanan Unit Farmasi 24 jam, Pelayanan

Laboratorium (Patologi dan Kimia Klinik ) 24 jam, Pelayanan Konsultasi

Gizi, Farmasi Klinik, Bimbingan Rohani, dan Kmar Jenazah. Pelayanan

unggulan di Rumah Sakit Islam Nahsrul Ummah Lamongan yaitu

Treadmil, Bedah Laparoscopi, Endoscopy, Katarak dengan Pheco, CT

Scan, dan SMS Billing Center. Program sosial yang dilakukan Rumah

Sakit Islam Nashrul Ummah Lamongan diantaranya Khitanan Masal,

Bhakti Sosial dan Pengobatan Gratis, Santunan Anak Yatim dan

Penaggulangan Bencana.

Rumah Sakit Islam Nashrul Ummah Lamongan dipimpin oleh

seorang Direktur yang ditetapkan dalam surat keputusan Yayasan Nahsrul

Ummah selaku Pemilik Rumah Sakit Nomor 060/SK/YANU/XII/2019.

Direktur rumah sakit membawahi unit kerja struktural, fungsional dan non

struktural.

Struktural terdiri dari pelayanan dan penunjang medik, keuangan

dan umum. Pelayanan dan penunjang medik meliputi bidang keperawatan,

bidang pelayanan medik dan bidang penunjang medik. Keuangan meliputi

bagian keuangan dan akutansi. Umum meliputi kesekertariatan, umum dan

IPRS dan SDM. Fungsional meliputi IGD, rawat inap, kamar operasi,

rawat jalan, ICU, farmasi, laboratorium, radiologi, gizi dan rakam medis.

Non struktural meliputi satuaan pengawas internal, komite-komite, SMF

Bedah, SMF non bedah, MPP dan panitia-panitia.


74

4.2 Analisa Deskriptif

4.2.1 Deskripsi Responden Penelitian

4.2.1.1 Jenis Kelamin Responden

Gambaran umum jenis kelamin responden penelitian di Rumah

Sakit Islam Nashrul Ummah Lamongan sebagaimana tabel dibawah ini :

Tabel 4.1 Distribusi responden berdasarkan jenis kelamin


Jenis Kelamin Jumlah Presentasi
Laki – Laki 47 40 %
Perempuan 68 60 %
Jumlah 115 100 %

Berdasarkan tabel 4.1 dari 115 responden karyawan di Rumah

Sakit Islam Nashrul Ummah Lamongan dapat diketahui bahwa

sebanyak 68 responden berjenis kelamin perempuan 60% dan sebanyak

47 responden berjenis kelamin laki-laki 40%.

4.2.1.2 Profesi Responden

Profesi responden penelitian di Rumah Sakit Islam Nashrul

Ummah Lamongan sebagaimana tabel dibawah ini :

Tabel 4.2 Distribusi responden berdasarkan profesi


Profesi Jumlah Presentasi
Tenaga Kesehatan 70 61 %
Non Tenaga Kesehatan 45 39 %
Jumlah 115 100 %

Berdasarkan tabel 4.2 dari 115 responden karyawan di Rumah

Sakit Islam Nashrul Ummah Lamongan dapat diketahui bahwa

sebanyak 70 responden berprofesi tenaga kesehatan 61% dan sebanyak 45

responden berprofesi non tenaga kesehatan 39%.

4.2.1.3 Status Kepegawaian Responden


75

Status kepegawaian responden penelitian di Rumah Sakit Islam

Nashrul Ummah Lamongan sebagaimana tabel dibawah ini :

Tabel 4.3 Distribusi responden berdasarkan status kepegawaian


Status Kepegawaian Jumlah Presentasi
Pegawai Tetap 63 55 %
Pegawai Tidak Tetap / Kontrak 52 45 %
Jumlah 115 100 %

Berdasarkan tabel 4.3 dari 115 responden karyawan di Rumah

Sakit Islam Nashrul Ummah Lamongan dapat diketahui bahwa

sebanyak 63 responden sebagai pegawai tetap 55% dan sebanyak 52

responden sebagai pegawai tidak tetap/ pegawai kontrak 45%.

4.2.1.4 Usia Responden

Usia responden penelitian di Rumah Sakit Islam Nashrul Ummah

Lamongan sebagaimana tabel dibawah ini :

Tabel 4.4 Distribusi responden berdasarkan usia


Usia Jumlah Presentasi
≤ 25 tahun 10 9%
26 – 45 tahun 73 63%
≥ 46 tahun 32 28%
Jumlah 115 100 %

Berdasarkan tabel 4.4 dari 115 responden karyawan di Rumah

Sakit Islam Nashrul Ummah Lamongan dapat diketahui bahwa

sebanyak 10 responden berusia kurang dari sama dengan 25 tahun 9%, 73

responden berusia 26 tahun sampai dengan 45 tahun 63% dan sebanyak

32 responden

berusia lebih dari 46 tahun 28%.

4.2.1.5 Unit Kerja Responden

Unit kerja responden penelitian di Rumah Sakit Islam Nashrul

Ummah Lamongan sebagaimana tabel dibawah ini :


76

Tabel 4.5 Distribusi responden berdasarkan unit kerja


Unit Kerja Jumlah Presentasi
IGD 5 4%
Rawat Jalan 6 5%
Rawat Inap 47 41%
ICU 2 2%
Kamar Operasi 4 4%
Farmasi 3 3%
Laboratorium 2 2%
Radiologi 1 1%
SDM 3 3%
Keuangan 14 12%
Rekam Medik 4 4%
Pemasaran 3 3%
Umum 21 18%
Jumlah 115 100 %

Berdasarkan tabel 4.5 dari 115 responden karyawan di Rumah

Sakit Islam Nashrul Ummah Lamongan dapat diketahui bahwa sebanyak 5

responden bekerja di unit IGD 4%, 6 responden bekerja di unit rawat jalan

5%,47 responden bekerja di unit rawat inap 41%, 2 responden bekerja di

unit ICU 2%, 4 responden bekerja di unit kamar operasi 4%, 3 responden

bekerja di unit farmasi 3%, 2 responden bekerja di unit laboratorium 2%, 1

respon bekerja di unit radiologi 1 %, 3 responden bekerja di unit SDM 3%,

14 responden bekerja di unit keuangan 12%, 4 responden bekerja di unit

rekam medik 4%, 3 responden bekerja di unit pemasaran 3% dan 21

responden bekerja di unit Umum 18 %.

4.2.1.6 Masa Kerja Responden

Masa kerja responden penelitian di Rumah Sakit Islam Nashrul

Ummah Lamongan sebagaimana tabel dibawah ini :

Tabel 4.6 Distribusi responden berdasarkan masa kerja


Usia Jumlah Presentasi
< 6 tahun 22 19%
6 - 10 tahun 59 51%
77

> 10 tahun 34 30%


Jumlah 115 100 %

Berdasarkan tabel 4.6 dari 115 responden karyawan di Rumah

Sakit Islam Nashrul Ummah Lamongan dapat diketahui bahwa

sebanyak 22 responden dengan masa kerja kurang dari 6 tahun 19%, 51

responden dengan masa kerja 6 sampai dengan 10 tahun 59% dan 34

responden dengan masa kerja lebih dari 10 tahun 30%

4.2.1.7 Pendidikan Responden

Pendidikan responden penelitian di Rumah Sakit Islam Nashrul

Ummah Lamongan sebagaimana tabel dibawah ini :

Tabel 4.7 Distribusi responden berdasarkan pendidikan


Pendidikan Jumlah Presentasi
SMP 4 3%
SMA 15 13%
Diploma 29 26%
Strata 1 62 54%
Strata 2 5 4%
Jumlah 115 100 %

Berdasarkan tabel 4.7 dari 115 responden karyawan di Rumah

Sakit Islam Nashrul Ummah Lamongan dapat diketahui bahwa sebanyak 4

responden berpendidikan SMP 3%, 15 responden berpendidikan SMA

13%,

29 responden berpendidikan diploma 26%, 62 responden berpendidikan

sarjana 54% dan 5 responden berpendidikan magister 4%

4.2.2 Analisis Statistik Deskriptif


78

Analisis statistik deskriptif memberikan gambaran suatu data yang

dilihat dari nilai rata-rata, standar deviasi, varian, maksimum, minimum.

Variabel dependen dalam penelitian ini adalah kinerja karyawan (Y),

variabel independen dalam penelitian ini adalah gaya kepemimpinan (X1),

budaya organisasi (X2) dan kepuasan kerja (X3).

Tabel 4.8 Distribusi Frekuensi Hasil Penelitian

Statistics

X1 X2 X3 Y
N Valid 115 115 115 115
Missing 0 0 0 0
Mean 41.91 157.14 64.30 70.76
Std. Error of Mean .472 1.085 .413 .578
Median 43.00 159.00 64.00 71.00
Mode 46 155a 61 63
Std. Deviation 5.065 11.637 4.427 6.198
Variance 25.659 135.419 19.596 38.414
Range 21 60 32 27
Minimum 33 130 50 61
Maximum 54 190 82 88
Sum 4820 18071 7394 8137
Percentiles 25 38.00 147.00 61.00 66.00
50 43.00 159.00 64.00 71.00
75 46.00 166.00 67.00 76.00

Hasil uji statistik deskriptif menunjukkan bahwa pernyataan gaya

kepemimpinan diisi oleh 115 responden penelitian. Nilai minimum sebesar

33 dan nilai maximum 54. Pernyataan nilai rata-rata sebesar 41.91 artinya

gaya kepemimpinan diterapkan cukup baik.

Hasil uji statistik deskriptif menunjukkan bahwa pernyataan

budaya organisasi diisi oleh 115 responden penelitian. Nilai minimum

sebesar 130 dan nilai maximum 190. Pernyataan nilai rata-rata sebesar

157.14 artinya budaya organisasi cukup baik.


79

Hasil uji statistik deskriptif menunjukkan bahwa pernyataan

kepuasan kerja diisi oleh 115 responden penelitian. Nilai minimum sebesar

50 dan nilai maximum 82. Pernyataan nilai rata-rata sebesar 64.30 artinya

kepuasan kerja cukup puas.

Hasil uji statistik deskriptif menunjukkan bahwa pernyataan kinerja

karyawan diisi oleh 115 responden penelitian. Nilai minimum sebesar 61

dan nilai maximum 88. Pernyataan nilai rata-rata sebesar 70.76 artinya

kinerja karyawan cukup puas.

4.3 Pengujian Hipotesis

Coefficientsa

Standardized
Unstandardized Coefficients Coefficients
Model B Std. Error Beta t Sig.
1 (Constant) -2.884 2.530 -1.140 Tabe.2l
X2 .532 .020 1.222 27.123 57
X3 -.603 .052 -.527 11.701 4.9 .003
Uji T .l000
Hasi
(1)

Standardized
Unstandardized Coefficients Coefficients
Model B Std. Error Beta t Sig.
T11abel 4. T (2) 2 . 792
( C0onHstaasnitl) Uji 9.046Coefficient s a 3.239 .002
X1 .392 .104 .320 3.780 .000
X2 .416 .059 .781 7.021 .000
X3 -.312 .084 -.223 3.697 .002

Tabel 4.11 Hasil Uji Regresi Linear Berganda (1)


ANOVAb
Model Sum of Squares Df Mean Square F Sig.
1 Regression 3964.086 3 1321.362 353.343 .000a
Residual 415.096 111 3.740
Total 4379.183 114

Tabel 4.12 Hasil Uji Regresi Linear Berganda (2)


80

ANOVAb
Model Sum of Squares df Mean Square F Sig.
1 Regression 3964.086 3 1321.362 353.343 .000a
Residual 415.096 111 3.740
Total 4379.183 114

Berdasarkan tabel 4.10 hasil uji T dapat dilihat pada tabel

coefficients pada kolom sig (significance) didapatkan hasil probalitas nilai

X1 0,000 atau signifikansi < 0,05 dan t hitung 3,780 > t tabel 2,6192

artinya Gaya kepemimpinan berpengaruh signifikan terhadap kinerja

karyawan . Tabel 4.9 hasil uji T dapat dilihat pada tabel coefficients pada

kolom sig (significance) didapatkan hasil probalitas nilai X2 0,003 atau

signifikansi < 0,05 dan t hitung 27,123 > t tabel 2,6192 artinya gaya

kepemimpinan berpengaruh signifikan terhadap budaya organisasi dan

nilai X3 0,000 atau signifikansi < 0,05 dan t hitung 11,701 > t tabel

2,6192 artinya gaya kepemimpinan berpengaruh signifikan terhadap

kepuasan kerja.

Berdasarkan tabel 4.10 hasil uji T dapat dilihat pada tabel

coefficients pada kolom sig (significance) didapatkan hasil probalitas nilai

X2 0,000 atau signifikansi < 0,05 dan t hitung 7,021 > t tabel 2,6192

artinya budaya organisasi berpengaruh signifikan terhadap kinerja

karyawan dan X3 0,002 atau signifikansi < 0,05 dan t hitung 3,697 > t

tabel 2,6192 artinya kepuasan kerja berpengaruh signifikan terhadap

kinerja karyawan.

Berdasarkan hasil uji statistik regresi linear berganda tabel 4.11

didapatkan hasil signifikansi 0.000 < 0.05 dan F hitung 353,343 > F tabel

2,29 dan tabel 4.12 didapatkan hasil signifikansi 0.000 < 0.05 dan F hitung

415.118 > F tabel 2,29 artinya dapat dikatakan terdapat pengaruh yang
81

signifikan secara bersama sama antara variabel bebas dan variabel terikat

artinya terdapat pengaruh yang signifikan antara gaya kepemimpinan,

budaya organisasi, kepuasan kerja terhadap kinerja karyawan di Rumah

Sakit Islam Nashrul Ummah Lamongan.

4.4 Pembahasan

4.4.1 Pengaruh Gaya Kepemimpinan Terhadap Kinerja Karyawan

Gaya kepemimpinan mempunyai nilai signifikansi 0.000 < 0.005,

artinya gaya kepemimpinan berpengaruh signifikan terhdap kinerja

karyawan di Rumah Sakit Islam Nashrul Ummah Lamongan.

Gaya kepemimpinan yang diterapkan di Rumah Sakit Islam

Nashrul Ummah Lamongan cukup baik, dengan dominan menggunakan

gaya kepemimpinan partisipatif. Kepemimpinan partisipatif dengan

melibatkan karyawan dalam pengambilan keputusan meskipun keputusan

tetap dilakukan oleh pimpinan. Menjadi lebih penting ketika memerlukan

pemecahan masalah yang komplek yang membutuhkan pemikiran inovatif

dan kreatif yang dapat dari karyawan salah satunya.

Gaya kepemimpinan yang diterapkan di Rumah Sakit Islam

Nashrul Ummah Lamongan terhadap kinerja karyawan cukup baik

dikarenakan terdapat beberapa keputusan yang tidak melibatkan karyawan.

Posisi karyawan yang mengetahui detail dalam pelayanan dirasa tidak

menjadikan representatif dalam beberapa pengambilan keputusan oleh

pimpinan.

Hasil penelitian ini mendukung penelitian yang dilakukan oleh

Rodihatul Kusumawardani, 2016 dengan judul pengaruh gaya

kepemimpinan, komunikasi, dan pembagian kerja terhadap kinerja polisi


82

pada polda sulut manado. Hasil penelitian menunjukan bahwa gaya

kepemimpinan, komunikasi, dan pembagian kerja secara simultan

berpengaruh signifikan terhadap kinerja polisi. Hasil analisis deskriptif

pada variabel gaya kepemimpinan, responden dalam penelitian ini

memberikan penilaian positif dan tinggi terhadap variabel gaya

kepemimpinan. Disimpulkan bahwa responden menganggap bahwa gaya

kepemimpinan di Direktorat Lalu Lintas polda sulut bagian Patroli Jalan

Raya telah dilaksanakan dengan baik sehingga dipersepsikan positif oleh

para responden yaitu polisi di Diektorat Lalu Lintas Polda Sulut bagian

Patroli Jalan Raya (R. K. Wardani et al., 2016)

Hasil penelitian ini tidak mendukung penelitian yang dilakukan

oleh Astria Khairizah, 2015 dengan judul penelitian pengaruh gaya

kepemimpinan terhadap kinerja karyawan (Studi pada Karyawan di

Perpustakaan Universitas Brawijaya Malang). Hasil penelitian tidak ada

pengaruh gaya kepemimpinan partisipatif terhadap kinerja karyawan.

Kepemimpinan partisipatif tidak mempunyai pengaruh pada (Y), yang

artinya pemimpin memberikan peluang pada bawahan untuk membuat

keputusan di perpustakaan (Khairizah et al., 2015)

4.4.2 Pengaruh Gaya Kepemimpinan Terhadap Budaya Organisasi


83

Gaya kepemimpinan mempunyai nilai signifikansi 0.003 < 0.005,

artinya gaya kepemimpinan berpengaruh signifikan terhadap budaya

organisasi di Rumah Sakit Islam Nashrul Ummah Lamongan.

Gaya kepemimpinan yang diterapkan di Rumah Sakit Islam

Nashrul Ummah Lamongan terhadap budaya organisasi yang cukup baik.

Budaya organisasi sudah seharusnya menjadi contoh pertama yang

dilakukan oleh seorang pimpinan. Budaya terhadap etos kerja yang tinggi

terhadap perusahaan, integritas, sikap yang baik dan loyalitas terhadap

perusahaan. Karyawan hanya melakukan pekerjaan yang bersifat rutinitas

tanpa memikirkan perkembangan dan keberlangsungan perusahaan,

dengan artian loyalitas pada perusahaan sangat kurang.

Pemimpin seharusnya meningkatkan teladan yang sangat baik

kepada karyawan, memberikan pendidikan yang baik kepada setiap

karyawannya agar karyawan mempunyai nilai loyalitas yang tinggi

terhadap perusahaan. Penghargaan dan hukuman harusnya diterapkan

dengan tegas terhadap sebuah prestasi dan pelanggaran yang dilakukan

oleh karyawan. Budaya keselamatan pasien, inovasi dan integritas sudah

selayaknya diterapkan oleh sebuah perusahaan dan jika diperlukan

dicantumkan dalam review misi perusahaan.

Budaya patient safety di rumah sakit harusnya lebih digalakkan,

budaya keselamatan harusnya diukur setiap satu tahun sekali sesuai dengan

indikator yang sudah ditetapkan oleh Komisi Akreditasi Rumah Sakit.

Budaya keselamatan yang baik akan menjadikan organisasi lebih baik

dalam menjalankan aktivitas perusahaan. Pentingnya kemampuan


84

pemimpin untuk memahami dasar tentang keselamatan kerja dan alasan

untuk fokus pada keselamatan kerja yang merupakan lingkungan beresiko

tinggi dan berupaya untuk menyelarasan visi/ misi, kompetensi staf, dan

sumber daya manusia. Kurangnya kepemimpinan dikaitkan sebagai

penghambat budaya keselamatan pasien. Budaya blaming shaming and

nameing sudah seharusnya dikurangi untuk proses pembelajaran yang

lebih baik dengan ada atau tidaknya insiden keselamatan pasien atau

terhadap petugas dalam rumah sakit.

Hasil penelitian ini mendukung penelitian yang dilakukan oleh

Putu Pradiva Putra Salain, 2018 dengan judul pengaruh kepemimpinan

terhadap budaya organisasi inovasi dan kinerja karyawan (Studi Kasus

Pada Kanwil PT. Pegadaian (Persero). Hasil penelitian menunjukkan

dalam kepemimpinan transaksional terjadi hubungan dan kontribusi yang

memberikan keuntungan kedua belah pihak dalam memperoleh imbalan.

menjelaskan bahwa imbalan yang diterima kedua belah pihak lebih bersifat

ekonomi. Kebutuhan fisik dan materi karyawan berusaha dipenuhi oleh

pimpinan dan sebagai balasannya, pimpinan memperoleh imbalan berupa

kinerja karyawan yang tinggi (Irmayanthi & Surya, 2020)

Hasil penelitian ini mendukung penelitian yang dilakukan oleh

Nelson Guteres, 2014 dengan judul pengaruh kepemimpinan terhadap

budaya organisasi, motivasi kerja, dan kinerja pegawai kantor

kepresidenan timor leste. Hasil penelitian ditemukan pengaruh positif dan

signifikan antara Budaya Organisasi dan Kinerja kerja. Artinya bahwa

semakin baik Budaya Organisasi yang dimiliki maka semakin baik pula

kinerja kerja
85

karyawan pada kantor kepresidenan RDTL Bagian Administrasi.

Sebaliknya semakin kurang baiknya Budaya Organisasi yang dimiliki

maka semakin menurunnya (kurang baik) kinerja kerja karyawan pada

kantor kepresidenan RDTL Bagian Administrasi (Guterres et al., 2014)

4.4.3 Pengaruh Gaya Kepemimpinan Terhadap Kepuasan Kerja

Gaya kepemimpinan mempunyai nilai signifikansi 0.000 < 0.005,

artinya gaya kepemimpinan berpengaruh signifikan terhadap kepuasan

kerja di Rumah Sakit Islam Nashrul Ummah Lamongan.

Gaya kepemimpinan yang diterapkan di Rumah Sakit Islam

Nashrul Ummah Lamongan cukup baik. Gaya kepemimpinan akan

menentukan aktivitas para karyawan dan apabila gaya kepemimpinan

tersebut berhasil diterapkan dengan baik maka merupakan motivator bagi

karyawan untuk dapat bekerja lebih baik sehingga dapat menimbulkan

kepuasan kerja. Pada akhirnya karyawan dapat bekerja dengan baik dan

tenang sehingga produktivitas kerja dapat ditingkatkan dan dilihat melalui

hasil kinerja yang diberikan karyawan. Gaya kepemimpinan yang tepat

akan membuat karyawan semakin termotivasi dan meningkatkan

kinerjanya.

Kepemimpinan yang diterapkan cukup baik dengan gaya

partisipatif. Ketersediaan sarana dan prasarana yang dilengkapi oleh

pimpinan meningkatkan motivasi dalam melakukan aktivitas pekerjaan

karyawan sehari-hari. Pada pengawasan oleh pimpinan kurangg

dilaksanakan dengan baik, ada beberapa pimpinan yang merangkap jabatan

karena keterbatasan tenaga sehingga fungsi supervisi oleh pimpinan secara

langsung kurang dirasakan oleh karyawan.


86

Kehadiran pemimpin dalam rapat dengan representasi pemilik

dirasakan membawa hasil yang memuasakan oleh karyawan. Proses

insentif terkait jasa pelayanan ataupun jasa administrasi menjadikan

tambahan nilai dalam sistem gaji karyawan. Pemimpin partisipatif dalam

mendengarkan keluhan karyawan mengenai jasa ataupun insentif yang

harusnya didapatkan oleh karyawan.

Hasil penelitian ini mendukung penelitian yang dilakukan oleh

Yesa Mastha, 2013 dengan judul pengaruh gaya kepemimpinan terhadap

kepuasan kerja karyawan pada PT. Lion Mentari Airlines. Ketiga tipe

kepemimpinan signifikan mempengaruhi kepuasan kerja karyawan PT.

Lion Mentari Airlines. Tetapi secara parsial, tipe pemimpin paternalitas

tidak berpengaruh terhadap kepuasan kerja karyawan PT. Lion Mentari

Airlines. Tipe pemimpin otoriter dan partisan secara parsial juga

ditemukan tidak berpengaruh secara signifikan pada kepuasan kerja

karyawan PT. Lion Mentari Airlines (Simanungkalit & Setyaningsih,

2013)

Hasil penelitian ini mendukung penelitian yang dilakukan oleh

Muhammad Fauzi Baihaqi, 2016 dengan judul pengaruh gaya

kepemimpinan terhadap kepuasan kerja dan kinerja dengan komitmen

organisasi sebagai variabel intervening ( Studi Pada PT. Yudhistira Ghalia

Indonesia Area Yogyakarta ). Gaya kepemimpinan berpengaruh positif dan

signifikan terhadap kepuasan kerja karyawan. Gaya kepemimpinan

menjadi faktor penting yang mempengaruhi perilaku kerja seperti

kepuasan, kinerja dan turn over karyawan. Gaya kepemimpinan secara

langsung mempengaruhi kepuasan kerja melalui kecermatannya dalam

menciptakan
87

pekerjaan dan lingkungan kerja yang menarik, pelimpahan tanggung jawab

serta penerapan peraturan dengan baik (R. Wardani et al., 2016)

4.4.4 Pengaruh Budaya Organisasi Terhadap Kinerja Karyawan

Budaya organisasi mempunyai nilai signifikansi 0.000 < 0.005,

artinya budaya organisasi berpengaruh signifikan terhadap kinerja

karyawan di Rumah Sakit Islam Nashrul Ummah Lamongan.

Budaya organisasi Rumah Sakit Islam Nashrul Ummah Lamongan

secara dimensi profesionalisme dan integrasi yang baik. Terjadi jarak

antara manajemen dan karyawan yang menjadikan budaya tidak terbuka

antara karyawan dengan manajemen terkait permasalahan yang terdapat di

unit terkait yang mungkin memerlukan pemecahan masalah bersama

antara manajemen dengan karyawan yang berada pada unit tersebut.

Kepercayaan pada rekan kerja terjalin dengan baik dan selama

melakukan pekerjaan tidak ditemukan atau didapatkan permusuhan antar

rekan kerja yang tergolong dalam pelanggaran etika perusahaan ataupun

melanggar budaya keselamatan di rumah sakit. Rekan kerja bersikap

terbuka kepada rekan yang lain apabila didapatkan masalah dalam unit

kerja masing-masing.

Kehadiran karyawan masih didapatkan tidak teratur. Jam kerja

yang ditentukan terkadang tidak dilaksanakan dengan baik. Keterlambatan

yang terjadi terutama di unit layanan mengakibatkan terlambatnya

kegiatan yang dapat dilakukan dengan baik. Semua karyawan diwajibkan

mematuhi standar prosedur operasional dalam melaksanakan pekerjaannya

di unit atau bagiannya.


88

Hasil penelitian ini mendukung penelitian yang dilakukan oleh

Rodihatul Kusumawardani, 2016 dengan judul Pengaruh budaya

organisasi terhadap kinerja karyawan (Studi Pada Karyawan PT Karya

Indah Buana Surabaya). Penelitian ini menunjukkan hasil bahwa variabel

Asas Keakraban (X1) dan Asas Integritas (X2) secara simultan (bersama-

sama) berpengaruh signifikan terhadap variabel Kinerja Karyawan (Y)

pada PT Karya Indah Buana. Asas keakraban dan asas integritas yang

menjadi cerminan budaya perusahaan dalam penelitian kali ini dapat

meningkatkan kinerja karyawan dalam perusahaan. Memupuk asas

keakraban dan asas integritas akan menumbuhkan kinerja karyawan yang

mampu mencapai tujuantujuan perusahaan dengan baik. Hal tersebut akan

membawa kemajuan dan keberhasilan perusahaan. Sebaliknya bila asas

keakraban dan asas integritas tidak ditanamkan dengan baik kepada

karyawan maka tidak menutup kemungkinan akan menjadi faktor

kegagalan perusahaan dalam menjalankan kegiatannya (R. K. Wardani et

al., 2016)

Hasil penelitian ini tidak mendukung penelitian yang dilakukan

oleh Mohammad Muris, 2018 dengan judul pengaruh budaya organisasi

terhadap kinerja karyawan di PT Bank BNI Syariah Kantor Cabang

Yogjakarta. Hasil penelitian ini bahwa budaya organisasi secara parsial

tidak berpengaruh positif dan signifikan terhadap kinerja karyawan di PT

Bank BNI Syariah Kantor Cabang Yogjakarta. Budaya organisasi terdiri

dari komponen inisiatif individu, toleransi terhdap tindakan berisiko,

pengarahan, integrasi, dukungan manajemen, kontrol, identitas, sistem

imbalan, toleransi terhadap konflik dan pola komunikasi (salsabillah,

2019)
89

4.4.5 Pengaruh Kepuasan Kerja Terhadap Kinerja Karyawan

Kepuasan kerja mempunyai nilai signifikansi 0.002 < 0.005,

artinya kepuasan kerja berpengaruh signifikan terhadap kinerja karyawan

di Rumah Sakit Islam Nashrul Ummah Lamongan.

Kepuasan kerja terhadap pekerjaan itu sendiri dirasakan kurang

dikarenakan beberapa karyawan terdapat rangkap jabatan maupun

pekerjaan tambahan dikarenakan keterbatasan tenaga di berbagai unit.

Terkait perhitungan tenaga sudah dilakukan oleh masing-masing unit

dengan mengusulkan tambahan tenaga apabila terdapat kekurangan.

Kesempatan dalam melakukan pengembangan ilmu didapatkan mengikuti

tahap persyaratan yang telah ditetapkan oleh perusahaan. Kegiatan

sosialisasi diagendakan dalam setahun sekali bersamaan dengan kegiatan

persiapan survei akreditasi rumah sakit untuk menambah pengetahuan

karyawan terkait standar yang ada di rumah sakit.

Fungsi pengawasan yang dilakukan dirasakan kurang maksimal

dikarenakan terdapat rangkap jabatan. Hasil supervisi disampaikan dengan

masih terdapat kompenen budaya keselamatan yang tidak dilaksanakan

selama proses supervisi. Dukungan dari sesama rekan kerja dirasakan

sangat kuat apabila ada masalah yang dihadapi selama masa kerja dan

mencarikan solusi bersama terhadap masalah yang ada di unit layanan.

Kesempatan promosi sama rata antar karyawan, semua karyawan

memperoleh peluang yang sama untuk mengikuti promosi jabatan sesuai

apabila memenuhi persayaratan yang telah ditetapkan. Terhadap gaji yang


90

didapatkan karyawan dirasakan kurang dikarenakan ada beberapa

karyawan yang tidak mendapatkan gaji sesuai dengan upah minimum

regional.

Hasil penelitian ini mendukung penelitian yang dilakukan oleh

Dian Kristianto, 2011 dengan judul pengaruh kepuasan kerja terhadap

kinerja karyawan studi kasus pada RSUD Tugurejo Semarang. Hasil

penelitian diketahui kepuasan kerja dapat memiliki pengaruh langsung

terhadap kinerja karyawan dan dapat memiliki pengaruh tidak langsung

terhadap kinerja karyawan dengan melalui komitmen organisasional. Hasil

penelitian tersebut menunjukkan bahwa komitmen organisasional

merupakan variabel intervening yang signifikan dalam hubungan antara

kepuasan kerja dan kinerja perawat. Komitmen organisasional dapat

menjadi mediator antara kepuasan kerja dan kinerja, karena tingkat

kepuasan kerja mempengaruhi tingkat komitmen anggota organisasi pada

organisasinya dan sebagai konsekuensinya, komitmen membawa kepada

usaha anggota organisasi pada pekerjaannya dan pada tingkat kinerja

mereka (Kristianto, 2010)

Hasil penelitian ini tidak mendukung penelitian yang dilakukan

oleh Joko Sutopo, 2018 dengan judul pengaruh partisipasi anggaran,

komitmen organisasi, kepuasan kerja, job relevant information, budaya

organisasi dan locus of control terhadap kinerja pegawai bagian keuangan

dinas pendidikan kabupaten klaten dengan hasil kepuasan kerja

berpengaruh negatif tetapi tidak signifikan terhadap kinerja pegawai dinas

pendidikan bagian keuangan. kepuasan kerja berpengaruh tidak signifikan

terhadap kinerja pegawai. kompensasi yang diterima, fasilitas

kerja,keamanan dan prestasi yang diterima oleh Pegawai Dinas Pendidikan

belum maksimal. Hal


91

ini terlihat dari Tambahan penghasilan yang masih kecil, fasilitas

penunjang di dalam melancarkan pekerjaan yang masih minim sehingga

kepuasan kerja tidak mempengaruhi kinerja pegawai, hal ini dikarenakan

Pegawai yang terbiasa bekerja secara monoton dan melakukan hal yang

sama sepanjang tahun (Sutopo, 2018)

BAB 5

PENUTUP

5.1 Simpulan

1. Gaya kepemimpinan berpengaruh signifikan terhadap kinerja

karyawan di Rumah Sakit Islam Nashrul Ummah Lamongan

berdasarkan hasil uji dengan nilai signifikansi 0.000 < 0.005 dan t

hitung 3,780 > t tabel 2,61926.


92

2. Gaya kepemimpinan berpengaruh signifikan terhadap budaya

organisasi di Rumah Sakit Islam Nashrul Ummah Lamongan

berdasarkan hasil uji dengan nilai signifikansi 0.003 < 0.005 dan t

hitung 27,123 > t tabel 2,61926.

3. Gaya kepemimpinan berpengaruh signifikan terhadap kepuasan

kinerja di Rumah Sakit Islam Nashrul Ummah Lamongan berdasarkan

hasil uji dengan nilai signifikansi 0.000 < 0.005 dan t hitung 11,701 >

t tabel 2,61926.

4. Budaya organisasi berpengaruh signifikan terhadap kinerja karyawan

di Rumah Sakit Islam Nashrul Ummah Lamongan berdasarkan hasil

uji dengan nilai signifikansi 0.000 < 0.005 dan t hitung 7,021 > t tabel

2,61926.

5. Kepuasan kinerja berpengaruh signifikan terhadap kinerja karyawan di

Rumah Sakit Islam Nashrul Ummah Lamongan berdasarkan hasil uji

dengan nilai signifikansi 0.002 < 0.005 dan t hitung 3,697 > t tabel

2,61926.

5.2 Implikasi Penelitian

1. Bagi Peneliti 77
Penelitian ini dapat memberikan informasi sebagai bahan referensi

pengetahuan mengenai ilmu manajemen bidang manajemen sumber

daya manusia.

2. Bagi Rumah Sakit


93

Penelitian ini diharapkan dapat memberikan manfaat bagi rumah sakit

dalam pengembangan layanan serta meningkatkan kinerja karyawan

terhadap pelayanan rumah sakit.

5.3 Keterbatasan Penelitian dan Arah Bagi Peneliti Selanjutnya

1. Faktor-faktor yang mempengaruhi kinerja karyawan dalam penelitian

ini hanya terdiri dari tiga faktor yaitu gaya kepemimpinan, budaya

organisasi dan kepuasan kerja, sedangkan masih banyak faktpr lain

yang mempengaruhi kinerja karyawan

2. Variabel intervening diperlukan terdahap pengembangan selanjutnya

terkait dengan peningkatan kinerja karyawan disebuah perusahaan

3. Jumlah populasi yang digunakan hanya satu perusahaan. Selanjutnya

diharapkan dapat memperbanyak jumlah sampel yang digunakan

sehingga akan mendekati gambaran hasil yang lebih mendekati

kondisi sebenarnya

DAFTAR PUSTAKA

Asbari, M., Santoso, P. B., & Purwanto, A. (2019). Pengaruh Kepemimpinan dan
Budaya Organisasi Terhadap Perilaku Kerja Inovatif pada Industri 4.0. Jim
UPB, 8(1), 7–15.

Bayu Saputro, G., & Hotlan, S. (2017). Pengaruh Gaya Kepemimpinan Terhadap
Kinerja Karyawan Melalui Variabel Intervening Motivasi Kerja Di Head
Office PT Marifood. Agora, 5(3).

Bernadin, H. (1993). John & Joyce, EA Russell. Human Resource Management.


94

Detert, J. R., Schroeder, R. G., & Mauriel, J. J. (2000). A framework for linking
culture and improvement initiatives in organizations. Academy of
Management Review, 25(4), 850–863.

Ekhsan, M., Aeni, N., Parashakti, R., & Fahlevi, M. (2019). The Impact Of
Motivation, Work Satisfaction And Compensation On Employee’s
ProductivityIn Coal Companies. 2019 1st International Conference on
Engineering and Management in Industrial System (ICOEMIS 2019), 406–
415.

Ezeanyim, E. E., & Ufoaroh, E. T. & A. (2019). The Impact of Job Satisfaction on
Employee Performance in Selected Public Enterprise in Awka, Anambra
State. Journal of Management and Business Research: A Administration
and Management, 19(7), 11.

Fananti Putri, R., & Dwityanto, A. (2019). Hubungan Antara Kepuasan Kerja
Dengan Kinerja Perawat Di Rsud Dr. Moewardi Surakarta. Universitas
Muhammadiyah Surakarta.

Fathoni, A. (2006). Manajemen Sumber Daya Manusia, Bandung: Rineka. Cipta.

Flippo, E. B. (2005). Manajemen Personalia Jilid 1 (Edisi keenam). Erlangga,


Jakarta.

Gibson, D. E., & Barsade, S. G. (2003). Managing organizational culture change:


The case of long-term care. Journal of Social Work in Long-Term Care,
2(1–2), 11–34.

Guterres, N., Supartha, W. G., & Subudi, M. (2014). Pengaruh Kepemimpinan


Terhadap Budaya Organisasi, Motivasi Kerja, Dan Kinerja Pegawai Kantor
Kepresidenan Timor Leste. E-Jurnal Ekonomi Dan Bisnis Universitas
Udayana, 3(11), 639–649.

Habib, S., Aslam, S., Hussain, A., Yasmeen, S., & Ibrahim, M. (2014). The
Impact of Organizational Culture on Job Satisfaction, Employess
Commitment and Turn over Intention. Advances in Economics and
Business, 2(6), 215–222.

Hamid, A., & Hazriyanto, H. (2019). Pengaruh Kepuasan Kerja Terhadap Kinerja
Karyawan PT. Aker Solutions Batam. Jurnal Benefita, 4(2),

Hidayat, A. A. (2017). Metodologi Penelitian Keperawatan dan Kesehatan.


Jakarta: Salemba Medika, 88.

Hidayat, A. A. (2021). Cara Mudah Menghitung Besar Sampel. Health Books


Publishing.

Hofstede, G., Bond, M. H., & Luk, C. (1993). Individual perceptions of


95

organizational cultures: A methodological treatise on levels of analysis.


Organization Studies, 14(4), 483–503.

Iqbal, K. (2013). Determinants of organizational justice and its impact on job


satisfaction. A Pakistan base survey. International Review of Management
and Business Research, 2(1), 48–56.

Irmayanthi, N. P. P., & Surya, I. B. K. (2020). Pengaruh Budaya Organisasi,


Quality of Work Life Dan Kepemimpinan Transformasional Terhadap
Kinerja Karyawan. E-Jurnal Manajemen Universitas Udayana, 9(4), 1572.

Isa, M. F. M., Ugheoke, S. O., & Noor, W. S. W. M. (2016). The Influence of


Organizational Culture on Employees’ Performance: Evidence from Oman.
Journal of Entrepreneurship and Business, 4(2), 1–12.

Jufrizen, & Rahmadhani, K. N. (2020). Pengaruh Budaya Organisasi Terhadap


Kinerja Pegawai Dengan Lingkungan Kerja Sebagai Variabel Moderasi.
Jurnal Manajemen Dan Bisnis Dewantara Vol., 3(1), 66–79.

Khairizah, A., Noor, I., & Suprapto, A. (2015). Pengaruh gaya kepemimpinan
terhadap kinerja karyawan (studi pada karyawan di Perpustakaan
Universitas Brawijaya Malang). Jurnal Administrasi Publik (JAP), 3(7),
1268–1272.

Khajeh, E. H. Al. (2018). Impact of Leadership Styles on Job Satisfaction.


Journal of Human Resources Management Research, 2018, 2306–9007.

Koehler, L. S. (1988). Job satisfaction and corporate fitness managers: An


organizational behavior approach to sport management. Journal of Sport
Management, 2(2), 100–105.

Kristianto, D. (2010). Sebagai Variabel Intervening ( Studi pada RSUD Tugurejo


Semarang ). 1–11.

Luthans, F., & Jonathan, P. D. (2014). Manajemen Internasional: Budaya, Strategi


dan Perilaku. Edisi Ke Delapan. Buku Ke Dua. Jakarta: Salemba Empat.

Luthans, F., & Youssef, C. M. (2007). Emerging positive organizational behavior.


Journal of Management, 33(3), 321–349.

M., S., & Durai, S. (2017). A study on the impact of Job Satisfaction on Job
Performance of Employees working in Automobile Industry, Punjab, India.
Journal of Management Research, 9(1), 117.

Machfudz, M., & Supriyanto, A. S. (2010). Metodologi Riset Manajemen Sumber


Daya Manusia. Malang: UINMALIKI.

Malik, M. E., Nawab, S., Naeem, B., & Danish, R. Q. (2010). Job satisfaction and
organizational commitment of university teachers in public sector of
96

Pakistan. International Journal of Business and Management, 5(6), 17.

Mangkunegara, A. A. (2004). anwar Prabu. 2000. Manajemen Sumber Daya


Manusia Perusahaan.

Mauli, A., & Mukaram, M. (2016). Pengaruh Kepuasan Kerja Terhadap Kinerja
Karyawan. Jurnal Riset Bisnis Dan Investasi, 2(2), 15.

Mohammed Inuwa. (2017). Job Satisfaction and Employee Performance of Greek


Banking Staff: An Empirical Investigation. Acta Universitatis Lodziensis.
Folia Oeconomica, Acta Unive(December).

Mohd.Kurniawan DP. (2018). Pengaruh Gaya Kepemimpinan Terhadap Kinerja


Karyawan Percetakan Dimas Kota Palembang Mohd.Kurniawan DP 1.
Jurnal Ilmiah Manajemen Bisnis Dan Terapan, 1, 33–48.

Muhammad Shafiu, A., Abdul Manaf, H., & Muslim, S. (2019). The Impact Of
Effective Leadership On Employee’s Performance In Local Government Of
Kaduna State, 2013-2019 MALAYSIA *Corresponding author: Awwal
Muhammad Shafiu. 60–65.

Mulyadi, E. (2015). Penerapan Model Project Based Learning untuk Meningkatan


Kinerja dan Prestasi Belajar Fisika Siswa SMK. Jurnal Pendidikan
Teknologi Dan Kejuruan, 22(4), 385–395.

Nawawi, H. (2006). Evaluasi dan manajemen kinerja di lingkungan perusahaan


dan industri. Yogyakarta: Gadjah Mada University Press.

Newstrom, J. W., & Davis, K. (2002). Organizational behavior (1 Ith ed.). New
York: McGrawHill Higher Education.

Nkereuwem Stephen, E., & Alfred Stephen Senior Lecturer, E. (2016).


Organizational Culture and Its Impact on Employee Performance and Job
Satisfaction: A Case Study of Niger Delta University, Amassoma. Higher
Education of Social Science, 11(5), 36–45.

Paschal, A. O., & Nizam, D. I. (2016). Effects of Organisational Culture on


Employees Performance: International Journal of Accounting and Business
Management, 4(1), 19–26.

Rivai, V., & Murni, S. (2016). Education management: analisis teori dan praktik.

Robbins, S. P., & Udaya, J. (1994). Teori Organisasi: struktur, desain, dan
aplikasi.

salsabillah, melda. (2019). Pengaruh Stres Kerja Dan Kepuasan Kerja Terhadap
Kinerja Pegawai. 2(1), 50–60.
97

Sharplin, E., O’Neill, M., & Chapman, A. (2011). Coping strategies for adaptation
to new teacher appointments: Intervention for retention. Teaching and
Teacher Education, 27(1), 136–146.

Simanungkalit, Y. M. V., & Setyaningsih, E. (2013). Pengaruh Gaya


Kepemimpinan Terhadap Kepuasaan Kerja Karyawan pada PT. LMA. UG
Jurnal, Vol. 7(No. 06), 30–33.

Stoner, J. A. F. (1996). Manajemen Jil. 2.

Sugiyono, P. (2011). Metodologi penelitian kuantitatif kualitatif dan R&D.


Alpabeta, Bandung.

Sulistiawan, D., Riadi, S. S., & Maria, S. (2018). Pengaruh budaya organisasi dan
lingkungan kerja terhadap kinerja pegawai. Kinerja, 14(2), 61.

Supriyadi, L. (2019). Analisis Pengaruh Gaya Kepemimpinan, Kepuasan Kerja,


Dan Budaya Organisasi Terhadap Kinerja Karyawan Dengan Komitmen
Organisasional Sebagai Variabel Interverning. Al-Risalah, 8(2), 73–96.

Sutopo, J. (2018). Kabupaten Klaten Effect of Budget Participation ,


Organizational Commitment , Work Satisfaction , Job Relevant Information
, Organizational Culture and Locus of Control on Performance of
Employees Financial Part of Education Division Regency of Klaten Sti.
Advance, 5(1), 54–61.

Udovita, V. (2020). Conceptual Review on Impact of Leadership Style on


Employee Performance. 9(September), 16–23.

Wahjono, S. I., Marina, A., Rahim, A. R., & Yani, T. I. I. (2020). Perilaku
Organisasi di Era Revolusi Industri 4.0.

Wahyudi, H. D. K. A. (2015). Pengaruh Kepuasan Kerja Dan Komitmen


Organisasional Terhadap Kinerja Dengan Organizational Citizenship
Behavior Sebagai Variabel Moderasi. Jurnal Manajemen Sumber Daya
Manusia, 9(1).

Wardani, R. K., Mukzam, D. M., & Mayowan, Y. (2016). ( Studi Pada Karyawan
PT Karya Indah Buana Surabaya ). Jurnal Administrasi Bisnis (JAB), 31(1),
58–65.

Wardani, R., Mukzam, M., & Mayowan, Y. (2016). PENGARUH BUDAYA


ORGANISASI TERHADAP KINERJA KARYAWAN (Studi Pada
Karyawan PT Karya Indah Buana Surabaya). Jurnal Administrasi Bisnis S1
Universitas Brawijaya, 31(1), 58–65.

Wirawan, K. E., Bagia, I. W., & Susila, G. P. A. J. (2019). Pengaruh tingkat


pendidikan dan pengalaman kerja terhadap kinerja karyawan. Bisma: Jurnal
Manajemen, 5(1), 60–67.
98

Lampiran 1 : Permohonan Ijin Penelitian


99

Lampiran 2 : Persetujuan Ijin Penelitian


10

Lampiran 3 : Permohonan Menjadi Responden Penelitian


10

LEMBAR PERMOHONAN MENJADI RESPONDEN

Kepada Yth.
Bapak/Ibu Karyawan(i)
Di RSI Nashrul Ummah Lamongan

Sebagai syarat tugas akhir mahasiswa Program Studi Magister Manajemen


Sekolah Pascasarjana Universitas Islam Lamongan, saya akan melakukan
penelitian dengan judul “Pengaruh Gaya Kepemimpinan, Budaya Orgaanisasi dan
Kepuasan Kerja Terhadap Kinerja Karyawan Di Rumah Sakit Islam Nashrul
Ummah Lamongan”
Tujuan penelitian ini adalah mempelajari Pengaruh Gaya Kepemimpinan,
Budaya Orgaanisasi dan Kepuasan Kerja Terhadap Kinerja Karyawan Di Rumah
Sakit Islam Nashrul Ummah Lamongan. Partisipasi Bapak/Ibu dalam penelitian
ini bersifat bebas untuk ikut ataupun tidak tanpa adanya sanksi apapun.
Kami mengharap tanggapan atau jawaban yang sesuai dengan pendapat
Bapak/Ibu sendiri tanpa dipengaruhi oleh orang lain. Kami menjamin kerahasiaan
pendapat dan identitas Bapak/Ibu. Sebagai bukti kesediaan menjadi responden ini,
dimohon kesediaan Bapak/Ibu untuk menandatangani persetujuan yang telah
disiapkan dan saya ucapkan terimakasih atas partisipasinya.

Lamongan, 09 Agustus 2021

Hormat Saya

Ahmad Shobirin

Lampiran 4 : Persetujuan Menjadi Responden


10

LEMBAR PERSETUJUAN MENJADI RESPONDEN

Saya yang bertanda tangan di bawah ini menyatakan bersedia untuk turut
berpartisipasi dalam penelitian “Pengaruh Gaya Kepemimpinan, Budaya
Orgaanisasi dan Kepuasan Kerja Terhadap Kinerja Karyawan Di Rumah Sakit
Islam Nashrul Ummah Lamongan yang dilakukan oleh Ahmad Shobirin,
mahasiswa Program Studi Magister Manajemen Sekolah Pascasarjana Universitas
Islam Lamongan.
Saya telah mendapat penjelasan tentang tujuan penelitian, kerahasiaan,
identitas, dan informasi yang saya berikan serta hak saya untuk ikut dalam
penelitian ini.
Tanda tangan saya di bawah ini merupakan tanda kesediaan saya sebagai
responden dalam penelitian ini.

Lamongan, 09 Agustus 2021


Responden

( )

Lampiran 5 : Kuisioner Penelitian


10

KUISIONER PENELITIAN
PENGARUH GAYA KEPEMIMPINAN, BUDAYA ORGANISASI
DAN KEPUASAN KERJA TERHADAP KINERJA KARYAWAN
DI RUMAH SAKIT ISLAM NASHRUL UMMAH LAMONGAN

Identitas Responden Penelitian


Nama : .....................................................
Jenis Kelamin : Laki-Laki/Perempuan
Profesi : .....................................................
Status Pekerjaan : Pegawai Tetap/ Pegawai Kontrak
Umur......................................th
Unit Kerja : .....................................................
Masa Kerja : ......... th..........bln
Pendidikan : .....................................................
Petunjuk Pengisian
1. Bacalah sejumlah pernyataan dibawah ini dengan teliti
2. Mohon kuisioner ini diisi dengan lengkap dan seluruh pernyataan yang ada
3. Berilah tanda (√) pada kolom jawaban yang tersedia
4. Terdapat 5 alternatif pengisian jawaban :
STS : Sangat Tidak Setuju
TS : Tidak Setuju
N : Netral
S : Setuju
SS : Sangat Setuju

INSTRUMEN PENELITIAN GAYA KEPEMIMPINAN (X1)


No Pernyataan STS TS N S SS
Gaya kepemimpinan partisipatif
1 Pemimpin ditempat saya bekerja
mengkoordinasikan kegiatan bekerja serta
pembuatan jadwal tugas pekerjaan untuk satu
tahun
2 Pemimpin ditempat saya bekerja melibatkan
partisipasi bawahan dalam setiap kegiatan-
kegiatan perusahaan
3 Pemimpin ditempat saya bekerja menerima
dan memperhatikan masukan dan informasi
dari bawahan untuk menyusun tugas kerja
4 Jika mncul permsalahan pemimpin ditempat
saya bekerja bersedia membantu dan
memberikan jalan keluar dan menjadikan
suatu keputusan organisasi
Gaya kepemimpinan direktif
10

5 Pemimpin ditempat saya bekerja


menumbuhkan kesadaran tentang pentingnya
patuh terhadap peraturan yang berlaku
6 Semua keputusan ada ditangan pemimpin
Gaya kepemimpinan suportif
7 Pemimpin ditempat saya bekerja
memperhatikan konflik yang terjadi pada
pegawai
8 Pemimpin ditempat saya bekerja selalu
memberikan solusi jika bawahannya bertanya
tentang masalah-masalah yang terkait dengan
pekerjaan
9 Pemimpin ditempat saya bekerja mempunyai
kemampuan dalam pengawasan yang baik
terhadap bawahannya
Gaya kepemimpinan berorientasi pada prestasi
10 Pemimpin ditempat saya bekerja dapa
mendorong bawahannya untuk menyelesaikan
pekerjaan sesuai dengan waktu
11 Pemimpin ditempat saya bekerja selalu
beusaha mendorong bawahannya untuk
meningkatkan kemampuan mereka
INSTRUMEN PENELITIAN BUDAYA ORGANISASI (X2)
No Pernyataan STS TS N S SS
Profesionalisme
12 Dalam organisasi ini tujuan perusahaan adalah
menjadi pionir
13 Dalam organisasi ini orang mencurahkan
seluruh kemampuannya untuk bekerja
14 Dalam organisasi ini pencapaian hasil lebih
penting daripada proses
15 Dalam organisasi setiap orang mengetahui
apa tujuan dan pentingnya pekerjaan
16 Organisasi ini melebihi mendahului organisasi
lain dalam teknologi dan metode kerja
17 Dalam organisasi para bawahan
mengorganisasikan pekerjaannya sendiri
18 Setiap orang diizinkan untuk menggunakan
metode kerjanya sendiri
19 Orang-orang berpikir ke depan tiga tahun atau
lebih
20 Orang-orang tidak mengeluh menghadapi
situasi yang tidak biasa
21 Kesalahan (tidak terlalu besar) dapat
dimaklumi (ditolerir)
22 Orang-orang diberitahu dan diakui bila
mereka mengerjakan pekerjaan dengan lebih
baik
10

23 Direksi menginginkan pendapat yang berbeda


dari setiap karyawan
Jarak dari manajemen
24 Dalam organisasi sedikit perhatian terhadap
masalah pribadi karyawan
25 Organisasi hanya mementingkan dan
memeperhatikan pekerjaan yang dilakukan
karyawan
26 Manajemen sibuk memperhatikan hal-hal
kecil
27 Setiap perubahan yang ada di perusahaan
selalu dipaksakan dengan keputusan
manajemen
28 Pengambilan keputusan disentralisasikan di
Direksi
29 Karyawan sulit untuk mengembangkan
jenjang karir di jajaran Direksi
30 Direksi tidak menyukai adanya kontraindikasi
(perbedaan)
31 Keputusan-keputusan penting dibuat oleh
perseorangan (individu tertentu)
32 Kepala Bidang/Bagian mempertahankan
orang-orang yang baik untuk departemen
(divisinya) sendiri
Percaya pada rekan sekerja
33 Rekan kerja bersikap terbuka kepada orang
lain
34 Rekan kerja selalu bersikap optimis disetiap
pekerjaannya
35 Rekan kerja bersikap hangat (ramah) dalam
pergaulan didalam dan diluar perusahaan
36 Rekan kerja selalu berpenampilan rapi
37 Rekan kerja mempunyai inisiatif
Keteraturan
38 Anggota rapat selalu datang tepat waktu
39 Anggota rapat selalu membicarakan pekerjaan
secara serius
40 Direksi mengambil keputusan berdasarkan
fakta yang ada
41 Setiap orang selalu memperhatikan biaya
operasional yang ada untuk organisasi
42 Setiap Bidang/Bagian memperhatikan standar
operasional prosedur
Permusuhan
43 Orang-orang dalam organisasi saling merasa
curiga dan menyimpan rahasia
10

44 Karyawan baru dibiarkan begitu saja untuk


menentukan cara kerjanya sendiri tidak sesuai
SOP dan aturan
45 Sering terjadi kompetisi dan ketidakpercayaan
antar Bidang/Bagian
46 Karyawan baru membutuhkan waktu lebih
dari setahun untuk merasa nyaman
47 Sesama rekan kerja sukar bergaul dengan
Bidang/Bagian yang lain
Integrasi
48 Karyawan mempunyai loyalitas yang tinggi
terhadap organisasi
49 Karyawan merasa aman dan nyaman dengan
pekerjaannya
50 Setiap hari selalu ada tantangan baru yang
dihadapi karyawan
51 Karyawan saling menceritakan visi misi
organisasi kepada pihak lain
52 Karyawan merasa bangga dan dihargai ketika
pekerjaanya selesai
INSTRUMEN PENELITIAN KEPUASAN KERJA (X3)
No Pernyataan STS TS N S SS
Pekerjaan itu sendiri
53 Karyawan memiliki kesempatan untuk
menerima tanggungjawab yang lebih besar
54 Karyawan diberi kesempatan untuk belajar
mengembangkan kemampuan
55 Organisasi memberikan pekerjaan yang dapat
menambah keterampilan karyawan
Pengawas (Supervisi)
56 Karyawan mendapat dukungan penuh dari
atasan
57 Atasan membantu karyawan yang mengalami
kesulitan dalam pekerjaannya
58 Ada pengawasan dari atasan terhadap kinerja
karyawan
Rekan kerja
59 Karyawan mendapatkan dukungan dari
sesama rekan kerja
60 Saling membantu ketika rekan kerja
mengalami kesulitan dalam bekerja
61 Kekeluargaan terjalin dilingkungan tempat
kerja
Kesempatan promosi
62 Keterbukaan untuk seluruh karyawan dalam
memperoleh peluang untuk mengikuti
program promosi jabatan
10

63 Adanya kesetaraan untuk mengikuti promosi


jabatan
64 Promosi yang diberikan mengikuti aturan
Gaji
65 Organisasi memberikan gaji kepada karyawan
disesuaikan dengan latar bekalang pendidikan
karyawan
66 Organisasi memberikan gaji kepada karyawan
disesuaikan dengan kemampuan karyawan
67 Karyawan mendapatkan gaji yang adil
68 Gaji Yng diberikan organisasi sesuai dengan
Upah Minimum Regional (UMR)
69 Organisasi memberikan insentif tambahan
ketika karyawan berhasil menyelesaikan
pekrjaan tepat waktu atau melebihi target
INSTRUMEN PENELITIAN KINERJA KARYAWAN (Y)
No Pernyataan STS TS N S SS
Kuantitas
70 Saya mempunyai rencana kerja harian yang
harus saya kerjakan
71 Saya mengerjakan pekerjaan sesuai tupoksi
saya
72 Saya menyelesaikan pekerjaan saya sesuai
dengan rencana kerja harian saya
73 Saya melakukan evaluasi hasil kerja saya
setelah pekerjaan saya terselesaikan
74 Hasil kerja saya sesuai dengan standar jumlah
target organisasi yang telah ditentukan
Kualitas
75 Saya mengerjakan pekerjaan yang diberikan
kepada saya sampai selesai
76 Jika terdapat kesalahan dalam bekerja, saya
segera mengkoreksi dan memperbaiki
pekerjaan saya
77 Saya memeinimalisir sekecil mungkin tingkat
kesalahan yang terjadi dalam hasil pekerjaan
saya
78 Sebelum bekerja saya memperhitungkan
hambatan dan kemungkinan kesalahan yang
akan ditemui dalam pekerjaan itu
79 Dalam bekerja saya berorientasi pada target
pencapaian organisasi
Ketepatan waktu
80 Saya memperhatikan target penyelesaian
pekerjaan saya dengan target yang telah
direncanakan oleh organisasi
10

81 Pekerjaan yang saya kerjakan tepat waktu


sesuai dengan keinginan organisasi
82 Waktu luang saya manfaatkan untuk
menyelesaikan pekerjaan saya yang beleum
selesai agar cepat selesai
83 Ketika pekerjaan dimulai, saya membuat
jadwal kegiatan dalam satu hari
Kehadiran
84 Ketika jam kerja, saya berada di kantor saya
kecuali jika ada tugas lapangan atau tugas
tambahan dari Pimpinan
85 Saya datang dan pulang bekerja sesuai dengan
waktu jam kerja yang telah ditentukan
organisasi
86 Saya mengikuti kegiatan dan berperan aktf
didalamnnya yang diadakan oleh bidang saya
maupun organisasi
Kemampuan bekerjasama
87 Menghadiri rapat yang didadakan pada waktu
jam kerja maupun diluar jam kerja dinas
88 Saya melakukan kerjasama antar
Bidang/Bagian untuk mempermudah dan
mempercepat pekerjaan saya

Lampiran 6 : Tabulasi Data Uji Validitas dan Realibilitas


10
11
11
11
11

Lampiran 7 : Hasil Uji Validitas dan Realibilitas


11

HASIL UJI REALIBILITAS X1

Case Processing Summary


N %
Cases Valid 30 100.0
Excludeda 0 .0
Total 30 100.0
a. Listwise deletion based on all
variables in the procedure.

Reliability Statistics
Cronbach's
Alpha N of Items
.933 11

Item-Total Statistics
Scale Corrected Cronbach's
Scale Mean if Variance if Item-Total Alpha if
Item Deleted Item Correlatio Item Deleted
Deleted n
G1 30.73 92.754 .499 .935
G2 31.50 83.155 .817 .922
G3 30.77 92.185 .533 .933
G4 31.47 85.706 .794 .924
G5 31.17 81.178 .842 .921
G6 31.20 86.579 .663 .929
G7 31.30 84.079 .696 .928
G8 31.13 84.464 .714 .927
G9 31.43 80.530 .745 .926
G10 31.07 77.582 .813 .923
G11 31.23 82.875 .819 .922
11
11

HASIL UJI REALIBILITAS X2

Case Processing Summary


N %
Cases Valid 30 100.0
Excludeda 0 .0
Total 30 100.0
a. Listwise deletion based on all
variables in the procedure.

Reliability Statistics
Cronbach's
Alpha N of Items
.983 41

Item-Total Statistics
Scale Corrected Cronbach's
Scale Mean if Variance if Item-Total Alpha if
Item Deleted Item Correlatio Item Deleted
Deleted n
B1 125.07 1302.547 .876 .982
B2 125.10 1323.817 .711 .983
B3 125.20 1314.993 .730 .983
B4 125.03 1316.999 .741 .983
B5 125.33 1300.023 .786 .983
B6 124.97 1287.826 .851 .982
B7 125.13 1309.913 .848 .982
B8 124.63 1347.482 .556 .983
B9 125.40 1311.352 .843 .982
B10 124.97 1287.826 .851 .982
B11 125.13 1309.913 .848 .982
B12 124.63 1347.482 .556 .983
B13 125.40 1311.352 .843 .982
B14 124.67 1345.816 .582 .983
B15 125.37 1320.861 .828 .983
B16 125.07 1302.547 .876 .982
B17 125.10 1323.817 .711 .983
B18 124.67 1345.816 .582 .983
B19 125.37 1320.861 .828 .983
B20 125.33 1300.023 .786 .983
11

Item-Total Statistics
Scale Corrected Cronbach's
Scale Mean if Variance if Item-Total Alpha if
Item Deleted Item Correlatio Item Deleted
Deleted n
B1 125.07 1302.547 .876 .982
B2 125.10 1323.817 .711 .983
B3 125.20 1314.993 .730 .983
B4 125.03 1316.999 .741 .983
B5 125.33 1300.023 .786 .983
B6 124.97 1287.826 .851 .982
B7 125.13 1309.913 .848 .982
B8 124.63 1347.482 .556 .983
B9 125.40 1311.352 .843 .982
B10 124.97 1287.826 .851 .982
B11 125.13 1309.913 .848 .982
B12 124.63 1347.482 .556 .983
B13 125.40 1311.352 .843 .982
B14 124.67 1345.816 .582 .983
B15 125.37 1320.861 .828 .983
B16 125.07 1302.547 .876 .982
B17 125.10 1323.817 .711 .983
B18 124.67 1345.816 .582 .983
B19 125.37 1320.861 .828 .983
B20 125.33 1300.023 .786 .983
B21 124.97 1287.826 .851 .982
B22 125.13 1309.913 .848 .982
B23 124.63 1347.482 .556 .983
B24 124.67 1345.816 .582 .983
B25 125.37 1320.861 .828 .983
B26 125.37 1320.861 .828 .983
B27 125.07 1302.547 .876 .982
B28 125.10 1323.817 .711 .983
B29 125.20 1314.993 .730 .983
B30 125.03 1316.999 .741 .983
B31 125.33 1300.023 .786 .983
B32 124.97 1287.826 .851 .982
B33 125.13 1309.913 .848 .982
B34 124.63 1347.482 .556 .983
B35 125.40 1311.352 .843 .982
B36 124.67 1345.816 .582 .983
11

125.37 1320.861 .828 .983


11

Item-Total Statistics
Scale Corrected Cronbach's
Scale Mean if Variance if Item-Total Alpha if
Item Deleted Item Correlatio Item Deleted
Deleted n
B1 125.07 1302.547 .876 .982
B2 125.10 1323.817 .711 .983
B3 125.20 1314.993 .730 .983
B4 125.03 1316.999 .741 .983
B5 125.33 1300.023 .786 .983
B6 124.97 1287.826 .851 .982
B7 125.13 1309.913 .848 .982
B8 124.63 1347.482 .556 .983
B9 125.40 1311.352 .843 .982
B10 124.97 1287.826 .851 .982
B11 125.13 1309.913 .848 .982
B12 124.63 1347.482 .556 .983
B13 125.40 1311.352 .843 .982
B14 124.67 1345.816 .582 .983
B15 125.37 1320.861 .828 .983
B16 125.07 1302.547 .876 .982
B17 125.10 1323.817 .711 .983
B18 124.67 1345.816 .582 .983
B19 125.37 1320.861 .828 .983
B20 125.33 1300.023 .786 .983
B21 124.97 1287.826 .851 .982
B22 125.13 1309.913 .848 .982
B23 124.63 1347.482 .556 .983
B24 124.67 1345.816 .582 .983
B25 125.37 1320.861 .828 .983
B26 125.37 1320.861 .828 .983
B27 125.07 1302.547 .876 .982
B28 125.10 1323.817 .711 .983
B29 125.20 1314.993 .730 .983
B30 125.03 1316.999 .741 .983
B31 125.33 1300.023 .786 .983
B32 124.97 1287.826 .851 .982
B33 125.13 1309.913 .848 .982
B34 124.63 1347.482 .556 .983
B35 125.40 1311.352 .843 .982
B36 124.67 1345.816 .582 .983
12

125.37 1320.861 .828 .983


12

Item-Total Statistics
Scale Corrected Cronbach's
Scale Mean if Variance if Item-Total Alpha if
Item Deleted Item Correlatio Item Deleted
Deleted n
B1 125.07 1302.547 .876 .982
B2 125.10 1323.817 .711 .983
B3 125.20 1314.993 .730 .983
B4 125.03 1316.999 .741 .983
B5 125.33 1300.023 .786 .983
B6 124.97 1287.826 .851 .982
B7 125.13 1309.913 .848 .982
B8 124.63 1347.482 .556 .983
B9 125.40 1311.352 .843 .982
B10 124.97 1287.826 .851 .982
B11 125.13 1309.913 .848 .982
B12 124.63 1347.482 .556 .983
B13 125.40 1311.352 .843 .982
B14 124.67 1345.816 .582 .983
B15 125.37 1320.861 .828 .983
B16 125.07 1302.547 .876 .982
B17 125.10 1323.817 .711 .983
B18 124.67 1345.816 .582 .983
B19 125.37 1320.861 .828 .983
B20 125.33 1300.023 .786 .983
B21 124.97 1287.826 .851 .982
B22 125.13 1309.913 .848 .982
B23 124.63 1347.482 .556 .983
B24 124.67 1345.816 .582 .983
B25 125.37 1320.861 .828 .983
B26 125.37 1320.861 .828 .983
B27 125.07 1302.547 .876 .982
B28 125.10 1323.817 .711 .983
B29 125.20 1314.993 .730 .983
B30 125.03 1316.999 .741 .983
B31 125.33 1300.023 .786 .983
B32 124.97 1287.826 .851 .982
B33 125.13 1309.913 .848 .982
B34 124.63 1347.482 .556 .983
B35 125.40 1311.352 .843 .982
B36 124.67 1345.816 .582 .983
12

B37 125.37 1320.861 .828 .983


12

Item-Total Statistics
Scale Corrected Cronbach's
Scale Mean if Variance if Item-Total Alpha if
Item Deleted Item Correlatio Item Deleted
Deleted n
B1 125.07 1302.547 .876 .982
B2 125.10 1323.817 .711 .983
B3 125.20 1314.993 .730 .983
B4 125.03 1316.999 .741 .983
B5 125.33 1300.023 .786 .983
B6 124.97 1287.826 .851 .982
B7 125.13 1309.913 .848 .982
B8 124.63 1347.482 .556 .983
B9 125.40 1311.352 .843 .982
B10 124.97 1287.826 .851 .982
B11 125.13 1309.913 .848 .982
B12 124.63 1347.482 .556 .983
B13 125.40 1311.352 .843 .982
B14 124.67 1345.816 .582 .983
B15 125.37 1320.861 .828 .983
B16 125.07 1302.547 .876 .982
B17 125.10 1323.817 .711 .983
B18 124.67 1345.816 .582 .983
B19 125.37 1320.861 .828 .983
B20 125.33 1300.023 .786 .983
B21 124.97 1287.826 .851 .982
B22 125.13 1309.913 .848 .982
B23 124.63 1347.482 .556 .983
B24 124.67 1345.816 .582 .983
B25 125.37 1320.861 .828 .983
B26 125.37 1320.861 .828 .983
B27 125.07 1302.547 .876 .982
B28 125.10 1323.817 .711 .983
B29 125.20 1314.993 .730 .983
B30 125.03 1316.999 .741 .983
B31 125.33 1300.023 .786 .983
B32 124.97 1287.826 .851 .982
B33 125.13 1309.913 .848 .982
B34 124.63 1347.482 .556 .983
B35 125.40 1311.352 .843 .982
B36 124.67 1345.816 .582 .983
12

125.37 1320.861 .828 .983


12

Item-Total Statistics
Scale Corrected Cronbach's
Scale Mean if Variance if Item-Total Alpha if
Item Deleted Item Correlatio Item Deleted
Deleted n
B1 125.07 1302.547 .876 .982
B2 125.10 1323.817 .711 .983
B3 125.20 1314.993 .730 .983
B4 125.03 1316.999 .741 .983
B5 125.33 1300.023 .786 .983
B6 124.97 1287.826 .851 .982
B7 125.13 1309.913 .848 .982
B8 124.63 1347.482 .556 .983
B9 125.40 1311.352 .843 .982
B10 124.97 1287.826 .851 .982
B11 125.13 1309.913 .848 .982
B12 124.63 1347.482 .556 .983
B13 125.40 1311.352 .843 .982
B14 124.67 1345.816 .582 .983
B15 125.37 1320.861 .828 .983
B16 125.07 1302.547 .876 .982
B17 125.10 1323.817 .711 .983
B18 124.67 1345.816 .582 .983
B19 125.37 1320.861 .828 .983
B20 125.33 1300.023 .786 .983
B21 124.97 1287.826 .851 .982
B22 125.13 1309.913 .848 .982
B23 124.63 1347.482 .556 .983
B24 124.67 1345.816 .582 .983
B25 125.37 1320.861 .828 .983
B26 125.37 1320.861 .828 .983
B27 125.07 1302.547 .876 .982
B28 125.10 1323.817 .711 .983
B29 125.20 1314.993 .730 .983
B30 125.03 1316.999 .741 .983
B31 125.33 1300.023 .786 .983
B32 124.97 1287.826 .851 .982
B33 125.13 1309.913 .848 .982
B34 124.63 1347.482 .556 .983
B35 125.40 1311.352 .843 .982
B36 124.67 1345.816 .582 .983
12

125.37 1320.861 .828 .983


12

Item-Total Statistics
Scale Corrected Cronbach's
Scale Mean if Variance if Item-Total Alpha if
Item Deleted Item Correlatio Item Deleted
Deleted n
B1 125.07 1302.547 .876 .982
B2 125.10 1323.817 .711 .983
B3 125.20 1314.993 .730 .983
B4 125.03 1316.999 .741 .983
B5 125.33 1300.023 .786 .983
B6 124.97 1287.826 .851 .982
B7 125.13 1309.913 .848 .982
B8 124.63 1347.482 .556 .983
B9 125.40 1311.352 .843 .982
B10 124.97 1287.826 .851 .982
B11 125.13 1309.913 .848 .982
B12 124.63 1347.482 .556 .983
B13 125.40 1311.352 .843 .982
B14 124.67 1345.816 .582 .983
B15 125.37 1320.861 .828 .983
B16 125.07 1302.547 .876 .982
B17 125.10 1323.817 .711 .983
B18 124.67 1345.816 .582 .983
B19 125.37 1320.861 .828 .983
B20 125.33 1300.023 .786 .983
B21 124.97 1287.826 .851 .982
B22 125.13 1309.913 .848 .982
B23 124.63 1347.482 .556 .983
B24 124.67 1345.816 .582 .983
B25 125.37 1320.861 .828 .983
B26 125.37 1320.861 .828 .983
B27 125.07 1302.547 .876 .982
B28 125.10 1323.817 .711 .983
B29 125.20 1314.993 .730 .983
B30 125.03 1316.999 .741 .983
B31 125.33 1300.023 .786 .983
B32 124.97 1287.826 .851 .982
B33 125.13 1309.913 .848 .982
B34 124.63 1347.482 .556 .983
B35 125.40 1311.352 .843 .982
B36 124.67 1345.816 .582 .983
12

125.37 1320.861 .828 .983


12

Item-Total Statistics
Scale Corrected Cronbach's
Scale Mean if Variance if Item-Total Alpha if
Item Deleted Item Correlatio Item Deleted
Deleted n
B1 125.07 1302.547 .876 .982
B2 125.10 1323.817 .711 .983
B3 125.20 1314.993 .730 .983
B4 125.03 1316.999 .741 .983
B5 125.33 1300.023 .786 .983
B6 124.97 1287.826 .851 .982
B7 125.13 1309.913 .848 .982
B8 124.63 1347.482 .556 .983
B9 125.40 1311.352 .843 .982
B10 124.97 1287.826 .851 .982
B11 125.13 1309.913 .848 .982
B12 124.63 1347.482 .556 .983
B13 125.40 1311.352 .843 .982
B14 124.67 1345.816 .582 .983
B15 125.37 1320.861 .828 .983
B16 125.07 1302.547 .876 .982
B17 125.10 1323.817 .711 .983
B18 124.67 1345.816 .582 .983
B19 125.37 1320.861 .828 .983
B20 125.33 1300.023 .786 .983
B21 124.97 1287.826 .851 .982
B22 125.13 1309.913 .848 .982
B23 124.63 1347.482 .556 .983
B24 124.67 1345.816 .582 .983
B25 125.37 1320.861 .828 .983
B26 125.37 1320.861 .828 .983
B27 125.07 1302.547 .876 .982
B28 125.10 1323.817 .711 .983
B29 125.20 1314.993 .730 .983
B30 125.03 1316.999 .741 .983
B31 125.33 1300.023 .786 .983
B32 124.97 1287.826 .851 .982
B33 125.13 1309.913 .848 .982
B34 124.63 1347.482 .556 .983
B35 125.40 1311.352 .843 .982
B36 124.67 1345.816 .582 .983
13

125.37 1320.861 .828 .983


13

Item-Total Statistics
Scale Corrected Cronbach's
Scale Mean if Variance if Item-Total Alpha if
Item Deleted Item Correlatio Item Deleted
Deleted n
B1 125.07 1302.547 .876 .982
B2 125.10 1323.817 .711 .983
B3 125.20 1314.993 .730 .983
B4 125.03 1316.999 .741 .983
B5 125.33 1300.023 .786 .983
B6 124.97 1287.826 .851 .982
B7 125.13 1309.913 .848 .982
B8 124.63 1347.482 .556 .983
B9 125.40 1311.352 .843 .982
B10 124.97 1287.826 .851 .982
B11 125.13 1309.913 .848 .982
B12 124.63 1347.482 .556 .983
B13 125.40 1311.352 .843 .982
B14 124.67 1345.816 .582 .983
B15 125.37 1320.861 .828 .983
B16 125.07 1302.547 .876 .982
B17 125.10 1323.817 .711 .983
B18 124.67 1345.816 .582 .983
B19 125.37 1320.861 .828 .983
B20 125.33 1300.023 .786 .983
B21 124.97 1287.826 .851 .982
B22 125.13 1309.913 .848 .982
B23 124.63 1347.482 .556 .983
B24 124.67 1345.816 .582 .983
B25 125.37 1320.861 .828 .983
B26 125.37 1320.861 .828 .983
B27 125.07 1302.547 .876 .982
B28 125.10 1323.817 .711 .983
B29 125.20 1314.993 .730 .983
B30 125.03 1316.999 .741 .983
B31 125.33 1300.023 .786 .983
B32 124.97 1287.826 .851 .982
B33 125.13 1309.913 .848 .982
B34 124.63 1347.482 .556 .983
B35 125.40 1311.352 .843 .982
B36 124.67 1345.816 .582 .983
13

125.37 1320.861 .828 .983


13

Item-Total Statistics
Scale Corrected Cronbach's
Scale Mean if Variance if Item-Total Alpha if
Item Deleted Item Correlatio Item Deleted
Deleted n
B1 125.07 1302.547 .876 .982
B2 125.10 1323.817 .711 .983
B3 125.20 1314.993 .730 .983
B4 125.03 1316.999 .741 .983
B5 125.33 1300.023 .786 .983
B6 124.97 1287.826 .851 .982
B7 125.13 1309.913 .848 .982
B8 124.63 1347.482 .556 .983
B9 125.40 1311.352 .843 .982
B10 124.97 1287.826 .851 .982
B11 125.13 1309.913 .848 .982
B12 124.63 1347.482 .556 .983
B13 125.40 1311.352 .843 .982
B14 124.67 1345.816 .582 .983
B15 125.37 1320.861 .828 .983
B16 125.07 1302.547 .876 .982
B17 125.10 1323.817 .711 .983
B18 124.67 1345.816 .582 .983
B19 125.37 1320.861 .828 .983
B20 125.33 1300.023 .786 .983
B21 124.97 1287.826 .851 .982
B22 125.13 1309.913 .848 .982
B23 124.63 1347.482 .556 .983
B24 124.67 1345.816 .582 .983
B25 125.37 1320.861 .828 .983
B26 125.37 1320.861 .828 .983
B27 125.07 1302.547 .876 .982
B28 125.10 1323.817 .711 .983
B29 125.20 1314.993 .730 .983
B30 125.03 1316.999 .741 .983
B31 125.33 1300.023 .786 .983
B32 124.97 1287.826 .851 .982
B33 125.13 1309.913 .848 .982
B34 124.63 1347.482 .556 .983
B35 125.40 1311.352 .843 .982
B36 124.67 1345.816 .582 .983
13

125.37 1320.861 .828 .983


13

Item-Total Statistics
Scale Corrected Cronbach's
Scale Mean if Variance if Item-Total Alpha if
Item Deleted Item Correlatio Item Deleted
Deleted n
B1 125.07 1302.547 .876 .982
B2 125.10 1323.817 .711 .983
B3 125.20 1314.993 .730 .983
B4 125.03 1316.999 .741 .983
B5 125.33 1300.023 .786 .983
B6 124.97 1287.826 .851 .982
B7 125.13 1309.913 .848 .982
B8 124.63 1347.482 .556 .983
B9 125.40 1311.352 .843 .982
B10 124.97 1287.826 .851 .982
B11 125.13 1309.913 .848 .982
B12 124.63 1347.482 .556 .983
B13 125.40 1311.352 .843 .982
B14 124.67 1345.816 .582 .983
B15 125.37 1320.861 .828 .983
B16 125.07 1302.547 .876 .982
B17 125.10 1323.817 .711 .983
B18 124.67 1345.816 .582 .983
B19 125.37 1320.861 .828 .983
B20 125.33 1300.023 .786 .983
B21 124.97 1287.826 .851 .982
B22 125.13 1309.913 .848 .982
B23 124.63 1347.482 .556 .983
B24 124.67 1345.816 .582 .983
B25 125.37 1320.861 .828 .983
B26 125.37 1320.861 .828 .983
B27 125.07 1302.547 .876 .982
B28 125.10 1323.817 .711 .983
B29 125.20 1314.993 .730 .983
B30 125.03 1316.999 .741 .983
B31 125.33 1300.023 .786 .983
B32 124.97 1287.826 .851 .982
B33 125.13 1309.913 .848 .982
B34 124.63 1347.482 .556 .983
B35 125.40 1311.352 .843 .982
B36 124.67 1345.816 .582 .983
13

125.37 1320.861 .828 .983


13

Item-Total Statistics
Scale Corrected Cronbach's
Scale Mean if Variance if Item-Total Alpha if
Item Deleted Item Correlatio Item Deleted
Deleted n
B1 125.07 1302.547 .876 .982
B2 125.10 1323.817 .711 .983
B3 125.20 1314.993 .730 .983
B4 125.03 1316.999 .741 .983
B5 125.33 1300.023 .786 .983
B6 124.97 1287.826 .851 .982
B7 125.13 1309.913 .848 .982
B8 124.63 1347.482 .556 .983
B9 125.40 1311.352 .843 .982
B10 124.97 1287.826 .851 .982
B11 125.13 1309.913 .848 .982
B12 124.63 1347.482 .556 .983
B13 125.40 1311.352 .843 .982
B14 124.67 1345.816 .582 .983
B15 125.37 1320.861 .828 .983
B16 125.07 1302.547 .876 .982
B17 125.10 1323.817 .711 .983
B18 124.67 1345.816 .582 .983
B19 125.37 1320.861 .828 .983
B20 125.33 1300.023 .786 .983
B21 124.97 1287.826 .851 .982
B22 125.13 1309.913 .848 .982
B23 124.63 1347.482 .556 .983
B24 124.67 1345.816 .582 .983
B25 125.37 1320.861 .828 .983
B26 125.37 1320.861 .828 .983
B27 125.07 1302.547 .876 .982
B28 125.10 1323.817 .711 .983
B29 125.20 1314.993 .730 .983
B30 125.03 1316.999 .741 .983
B31 125.33 1300.023 .786 .983
B32 124.97 1287.826 .851 .982
B33 125.13 1309.913 .848 .982
B34 124.63 1347.482 .556 .983
B35 125.40 1311.352 .843 .982
B36 124.67 1345.816 .582 .983
13

125.37 1320.861 .828 .983


13
14

HASIL UJI REALIBILITAS X3


14

Case Processing Summary


N %
Cases Valid 30 100.0
Excludeda 0 .0
Total 30 100.0
a. Listwise deletion based on all
variables in the procedure.

Reliability Statistics
Cronbach's
Alpha N of Items
.968 17

Item-Total Statistics
Scale Corrected Cronbach's
Scale Mean if Variance if Item-Total Alpha if
Item Deleted Item Correlatio Item Deleted
Deleted n
K1 49.30 247.734 .860 .965
K2 49.33 254.299 .771 .966
K3 49.37 250.792 .836 .965
K4 49.60 257.490 .754 .966
K5 49.30 247.734 .860 .965
K6 49.33 254.299 .771 .966
K7 49.43 253.289 .707 .967
K8 49.27 253.237 .743 .966
K9 49.57 248.185 .731 .967
K10 49.20 242.097 .818 .966
K11 49.33 254.299 .771 .966
K12 49.27 253.237 .743 .966
K13 49.37 250.792 .836 .965
K14 49.30 247.734 .860 .965
K15 49.33 254.299 .771 .966
K16 49.27 253.237 .743 .966
K17 49.37 250.792 .836 .965
14
14

HASIL UJI REALIBILITAS Y

Case Processing Summary


N %
Cases Valid 30 100.0
Excludeda 0 .0
Total 30 100.0
a. Listwise deletion based on all
variables in the procedure.

Reliability Statistics
Cronbach's
Alpha N of Items
.975 19

Item-Total Statistics
Scale Corrected Cronbach's
Scale Mean if Variance if Item-Total Alpha if
Item Deleted Item Correlatio Item Deleted
Deleted n
KI1 54.67 365.954 .866 .973
KI2 54.83 378.764 .847 .973
KI3 54.80 385.752 .719 .974
KI4 54.73 384.202 .701 .974
KI5 55.03 367.895 .889 .972
KI6 54.83 378.764 .847 .973
KI7 54.80 385.752 .719 .974
KI8 54.73 384.202 .701 .974
KI9 55.03 367.895 .889 .972
KI10 54.67 365.954 .866 .973
KI11 54.80 385.752 .719 .974
KI12 55.03 367.895 .889 .972
KI13 54.83 378.764 .847 .973
KI14 54.77 380.185 .758 .974
KI15 55.03 367.895 .889 .972
KI16 55.03 367.895 .889 .972
KI17 54.80 385.752 .719 .974
K18 54.73 384.202 .701 .974
KI19 55.03 367.895 .889 .972
14

Lampiran 8 : Tabulasi Data Hasil Penelitian


14
14
14
14

Lampiran 9 : Hasil Uji Statistik

HASIL UJI REGRESI LINEAR BERGANDA

Variables Entered/Removedb
Variables Variables
Model Entered Remove Method
d
1 X3, X1, X2a . Enter
a. All requested variables entered.
b. Dependent Variable: Y

Model Summary
Adjusted Std. Error of
Model R R Square R the Estimate
Square
1 .951a .905 .903 1.93
4
a. Predictors: (Constant), X3, X1, X2

ANOVAb
Sum of
Model Squares Df Mean Square F Sig.
1 Regression 3964.086 3 1321.362 353.34 .000
3 a

Residual 415.096 111 3.740


Total 4379.183 114
a. Predictors: (Constant), X3, X1, X2
b. Dependent Variable: Y

Coefficientsa
Unstandardized Standardize
Coefficients d
Model Coefficients t Sig.
B Std. Error Beta
1 (Constant) 9.046 2.792 3.239 .002
X1 .392 .104 .320 3.780 .000
X2 .416 .059 .781 7.021 .000
X3 -.312 .084 -.223 -3.697 .002
a. Dependent Variable: Y

Variables Entered/Removedb
Variables Variables
Model Entered Remove Method
d
1 X3, X2a . Enter
14

Variables Entered/Removedb
Variables Variables
Model Entered Remove Method
d
1 X3, X2a . Enter
a. All requested variables entered.
b. Dependent Variable: X1

Model Summary
Adjusted Std. Error of
Model R R Square R the Estimate
Square
a
1 .939 .881 .879 1.76
2
a. Predictors: (Constant), X3, X2

ANOVAb
Sum of
Model Squares Df Mean Square F Sig.
1 Regression 2577.431 2 1288.716 415.11 .000
8 a

Residual 347.699 112 3.104


Total 2925.130 114
a. Predictors: (Constant), X3, X2
b. Dependent Variable: X1

Coefficientsa
Unstandardized Standardize
Coefficients d
Model Coefficients t Sig.
B Std. Error Beta
1 (Constant) -2.884 2.530 -1.140 .257
X2 .532 .020 1.222 27.123 .003
X3 -.603 .052 -.527 -11.701 .000
a. Dependent Variable: X1

Statistics
X1 X2 X3 Y
N Valid 115 115 115 115
Missing 0 0 0 0
Mean 41.91 157.14 64.30 70.76
Std. Error of Mean .472 1.085 .413 .578
Median 43.00 159.00 64.00 71.00
Mode 46 155a 61 63
15

Statistics
X1 X2 X3 Y
N Valid 115 115 115 115
Missing 0 0 0 0
Mean 41.91 157.14 64.30 70.76
Std. Error of Mean .472 1.085 .413 .578
Median 43.00 159.00 64.00 71.00
Mode 46 155a 61 63
Std. Deviation 5.065 11.637 4.427 6.198
Variance 25.659 135.419 19.596 38.414
Range 21 60 32 27
Minimum 33 130 50 61
Maximum 54 190 82 88
Sum 4820 18071 7394 8137
Percentiles 25 38.00 147.00 61.00 66.00
50 43.00 159.00 64.00 71.00
75 46.00 166.00 67.00 76.00
a. Multiple modes exist. The smallest value is shown

DISTRIBUSI FREKUENSI X1

Statistics
Kategori
N Valid 115
Missing 0

Kategori
Valid Cumulative
Frequency Percent Percen Percent
t
Valid Sangat Kurang 18 15.7 15.7 15.7
Kurang 37 32.2 32.2 47.8
Cukup 44 38.3 38.3 86.1
Baik 16 13.9 13.9 100.0
Total 115 100.0 100.0
15

DISTRIBUSI FREKUENSI X2

Statistics
Kategori
N Valid 115
Missing 0

Kategori
Valid Cumulative
Frequency Percent Percen Percent
t
Valid Sangat Rendah 16 13.9 13.9 13.9
Rendah 32 27.8 27.8 41.7
Cukup 39 33.9 33.9 75.7
Baik 25 21.7 21.7 97.4
15

Kategori
Valid Cumulative
Frequency Percent Percen Percent
t
Valid Sangat Rendah 16 13.9 13.9 13.9
Rendah 32 27.8 27.8 41.7
Cukup 39 33.9 33.9 75.7
Baik 25 21.7 21.7 97.4
Sangat Baik 3 2.6 2.6 100.0
Total 115 100.0 100.0

DISTRIBUSI FREKUENSI X3

Statistics
Kategori
N Valid 115
Missing 0
15

Kategori
Valid Cumulative
Frequency Percent Percen Percent
t
Valid Sangat Tidak
3 2.6 2.6 2.6
Puas
Tidak Puas 29 25.2 25.2 27.8
Cukup Puas 61 53.0 53.0 80.9
Puas 18 15.7 15.7 96.5
Sangat Puas 4 3.5 3.5 100.0
Total 115 100.0 100.0

DISTRIBUSI FREKUENSI Y

Statistics
Kategori
N Valid 115
15

Statistics
Kategori
N Valid 115
Missing 0

Kategori
Valid Cumulative
Frequency Percent Percen Percent
t
Valid Sangat Rendah 6 5.2 5.2 5.2
Rendah 26 22.6 22.6 27.8
Cukup 55 47.8 47.8 75.7
Baik 10 8.7 8.7 84.3
Sangat Baik 18 15.7 15.7 100.0
Total 115 100.0 100.0
15

Lampiran 10 : Studi Pustaka Penelitian Terdahulu

STUDI PUSTAKA

N Variabel Metode yang Alat


o Peneliti Judul Jurnal Hasil Penelitian
Penelitian digunakan Analisis
1 Astria Pengaruh gaya Gaya Metode penelitian SPSS 16 Secara bersama-sama
Khairizah, kepemimpinan kepemimpinan kuantitatif. Populasi semua variabel (X)
Irwan Noor, terhadap , Kinerja 65 orang dan sampel mempengaruhi kinerja
Agung kinerja karyawan 55 orang. sumber data karyawan
Suprapto karyawan berasal dari data
Jurnal (studi kasus primer dengan
Administrasi pada karyawan kuisioner. Instrumen
Publik Vol 3 di di uji validitas dan
No 7 Hal perpustakaan realibilitas. Analisa
1268-1272 universitas data dengan uji regresi
brawaijaya linear berganda dan
malang) uji korelasi berganda
2 Mohd Pengaruh gaya Gaya Penelitian kuantitatif. SPSS 20 Variabel gaya
Kurniawan kepemimpinan kepemimpinan Populasi 52 orang kepemimpinan
DP. Jurnal terhadap , Kinerja dengam sampling berpengaruh
Ilmiah kinerja karyawan jenuh. sumber data signifikan terhadap
Manajemen karyawan berasal dari data kinerja karyawan
Bisnis dan percetakan primer dengan
Terapan dimas kota kuisioner. Instrumen
Tahun XV palembang di uji validitas dan
No 1, April realibilitas. Analisa
2018 data dengan uji regresi
linear sederhana
3 Guntur Bayu Pengaruh gaya Gaya Penelitian kuantitatif. SPSS 20 Gaya kepemimpinan
Saputro dan kepemimpinan kepemimpinan Populasi 100 orang yang ada di Head
Hotlan terhadap ,Kinerja, dan sampel 80 orang Office PT Marifood
Siagian. kinerja Motivasi kerja dengan probability tidak berpengaruh
Jurnal Agora karyawan sampling. sumber data secara signifikan
Vol 5 No 3 melalui berasal dari data terhadap kinerja
2017 variabel primer dengan karyawan
intervening kuisioner. Instrumen
15

motivasi kerja di uji validitas dan


di head office realibilitas. Analisa
PT Marifood data partial least
square
4 Ebrahim Impact of Leadership Sampel penelitian SPSS Hasil regresi berganda
Hasan Al Leadership Style termasuk 121 menunjukkan bahwa
Khajeh Styles on Job karyawan dan manajer kepemimpinan
Journal of Satisfaction dari organisasi Abu transformasional
Human Dhabi. Formulir memprediksi
Resources singkat Multifactor kepuasan kerja lebih
Management Leadership baik daripada gaya
Research Questionnaire (MLQ- kepemimpinan
Vol. 2018 5X) dan Minnesota transaksional dalam
(2018) Satisfaction hal kepuasan kerja
ekstrinsik, intrinsik
dan umum
5 Awwal The Impact Of Leadership, Data bersumber dari SPSS Kepemimpinan yang
Muhammad Effective Employee’s sumber primer dan efektif tidak akan
Shafiu Leadership On Performance sekunder. Kuesioner memiliki kemewahan
Halimah Employee’s terstruktur merupakan kecuali karyawan
Abdul Performance instrumen dasar untuk organisasi mengawasi
Manaf, pengumpulan data dan memberikan
Sakinah In Local penelitian. Alat kesempatan untuk
Jurnal Government statistik deskriptif berpartisipasi dalam
Internasional Of Kaduna seperti tabel, pengambilan
Teknik dan State, 2013- persentase dan skor keputusan organisasi,
Sains (IJES) 2019 rata-rata digunakan sehingga
Volume8 dalam penyajian dan memungkinkan
2018 analisis data. Chi- mereka berkontribusi
square sebagai alat pada realisasi tujuan
non-parametrik dan sasaran organisasi
digunakan dalam
pengujian hipotesis
penelitian
6 Rodhlathul Pengaruh Budaya Explanatory research SPSS 16 Adanya pengaruh
Kusuma budaya organisasi, dengan pendekatan secara simultan
Wardani, M organisasi kinerja kuantitatif. Sampling variabel asas
Djudi terhadap karyawan jenuh dengan 56 keakraban terhadap
Mukzam, kinerja karyawan. Uji korelasi variabel kinerja
Yuniadi karyawan pearson product karyawan
Mayowan. (studi pada moment
Jurnal karyawan PT
Administrasi Karya Indah
Bisnis (JAB) Buana
Vol 31 No 1 Surabaya)
Februari
2016
15

7 Ni Putu Pengaruh Budya Penelitian kuantitatif. SPSS Budaya organisasi,


Pratiwi budaya organisasi, Sampel 93 karyawan quality of work dan
Irmayanthi, organisasi, quality of work dengan sampeling kepemimpinan
Ida Bagus quality of work life, jenuh. Analisis regresi tranformasional
Ketut Surya. life dan kepemimpinan linier berganda dan uji berpengaruh positif
E-Jurnal kepemimpinan transformasion asumsi klasik dan signifikan
Manajemen transformasion al, kinerja terhaddap kinerja
Vol 9 No 4 al terhadap karyawan karyawan.
2020 kinerja
karyawan
8 Jufrizen, Pengaruh Budaya Metode penelitian SPSS Ada pengaruh
Khairani budaya organisasi, kuantitatif. Populasi signifikan dari
Nurul organisasi kinerja 168 pegawai. Sampel variabel budaya
Ramadhan. terhadap pegawai, 118 pegawai dengan organisasi terhadap
Jurnal kinerja lingkungan rumus solvin. Metode variabel kinerja
manajemen pegawai kerja statistik yang pegawai pada PT PLN
dan bisnis dengan digunakan adalah (persero) unit induk
dewantara lingkungan Partial Least Square wilayan sumatera
Vol 3 No 1 kerja sebagai utara
Juli 2020 variabel
moderenisasi
9 Ekpenyong Organizational Organizational Data untuk penelitian SPSS Hasil penelitian
Nkereuwem Culture and Its Culture, ini diperoleh dari diketahui bahwa
Stephen, Impact on Employee responden yang mayoritas responden
Ekpenyong Employee Performance, sebagian besar adalah setuju bahwa budaya
Alfred Performance Job staf Universitas Delta organisasi memang
Stephen and Job Satisfaction Niger. Sebanyak 120 berpengaruh terhadap
Vol. 11, No. Satisfaction: A kuesioner dibagikan kinerja dan tingkat
5, 2016 Case Study of tetapi hanya 100 yang kepuasan karyawan
Niger Delta diambil dari
University, responden. Analisis
Amassoma data menggunakan
persentase sederhana,
tabel dan chi square
digunakan untuk
menguji hipotesis
yang dirumuskan
untuk memandu
penelitian
1 Viduni Conceptual Leadership Literatur review Literatur Makalah ini secara
0 Udovita Review on Style, review teoritis
Jurnal Impact of Employee mengeksplorasi
Internasional Leadership Performance dampak gaya
Penemuan Style on kepemimpinan
Bisnis dan Employee manajer terhadap
Manajemen Performance kinerja bawahan,
(IJBMI) 2020 mengikuti tinjauan
pustaka komprehensif
15

sebagai alat penelitian


utama dan makalah ini
dibingkai sebagai
makalah konsep
dengan pembahasan
empiris wawasan
1 Mohd Faizal The Influence Organizational Data dikumpulkan SEM Dua dari tiga dimensi
1 Mohd Isa, of Culture, dari 250 karyawan budaya yang
Solomon Organizational Employees dengan menggunakan diidentifikasi dalam
Ozemoyah Culture on Performance kuesioner berdasarkan penelitian ini
Ugheoke, Employees alat ukur yang ditemukan memiliki
Wan 'Performance: terkenal dan banyak pengaruh positif yang
Shakizah Evidence from digunakan yang signifikan terhadap
Wan Mohd Oman dikembangkan oleh kinerja karyawan.
Noor Wallach Makalah ini
Jurnal memberikan
Kewirausaha kontribusi untuk
an dan Bisnis pemahaman budaya
Desember organisasi dengan
2016 memberikan bukti
empiris dari organisasi
sektor publik di Oman
1 Salman The Impact of Organizational Pengumpulan data SEM/ Hasil penelitian
2 Habib, Saira Organizational Culture, Job dilakukan melalui AMOS menunjukkan bahwa
Aslam, Culture on Job Satisfaction, kuesioner yang terdiri sifat organisasi
Amjad Satisfaction, Employess dari 24 pertanyaan; berpengaruh
Hussain, Employess Commitment,T Sampel terdiri dari signifikan terhadap
Sana Commitment urn over 235 karyawan dari Kepuasan Kerja dan
Yasmeen, and Turn over Intention berbagai Organisasi niat berpindah
Muhammad Intention (MCB Layyah, U
Ibrahim Micro Finance Bank
Jurnal Layyah, Pabrik Gula
Ekonomi dan Layyah, Pembangkit
Bisnis 2 (6): Listrik Tenaga Panas
215-222, Muzaffar Garh, dan
2016 NRSP DG Khan). Uji
analisis korelasi
dilakukan melalui
SPSS untuk
mengetahui hasil
penelitian
1 Anozie Effects of Organisational Desain penelitian Penelitian ini
3 Obinna Organisational Culture, deskriptif digunakan menemukan bahwa
Paschal Culture on Employees untuk tujuan budaya organisasi
International Employees Performance pekerjaan penelitian seperti ritual, nilai dan
Journal of Performance: ini. Metode survei pahlawan memiliki
Accounting yang digunakan untuk pengaruh yang besar
& Bisnis tujuan penelitian ini dan signifikan
15

Manajemen Case of adalah melalui terhadap kinerja


Vol. 4 Singapore kuesioner survei yang karyawan dan melalui
(No.1), April, Telecommunic berisi 25 pertanyaan penelitian ini
2016 ation dengan skala 1 tidak menunjukkan bahwa
setuju dan 5 setuju. simbol memiliki
Sampel berjumlah 150 pengaruh yang kecil
karyawan yang atau signifikan. tidak
dijadikan sampel 60 berdampak pada
diantaranya adalah kinerja karyawan
staf senior dan 40
1 Abdul Pengaruh Kepuasan Metode analisis SPSS 16 Adanya pengaruh
4 Hamid, kepuasan kerja kerja, Kinerja kuantitatif. Populasi kepuasan kerja
Hazriyanto. terhdap kinerja karyawan 293 orang. 100 orang terhadap kinerja
Jurnal karyawan PT sebagai sampel karyawan
Benefita 4(2) Aker Solutions dengan simple random
Juli 2019 Batam sampling. Analisis
(326-335) dengan regresi linier
sederhana
1 Iwan Kurnia Pengaruh Kepuasan Penelitian kuantitatif. SPSS 21 Terdapat pengaruh
5 Wijaya. kepuasan kerja kerja, Kinerja Sampel 88 karyawan. kepuasan kerja
Jurnal Agira terhadap karyawan Sampel 73 karyawan terhdap kinerja
Vol 6 No 2 kinerja dengan menggunakan karyawan CV Bukit
(2018) karyawan CV purposive sampling. Sanomas
Bukit Sanomas Metode analisis
regresi linier
sederhana
1 Ezeanyim, The Impact of Job Penelitian kuantitatif. SEM Hasil penelitian
6 Ekene Job Satisfaction, Populasi 286 sampel menunjukkan bahwa
Ezinwa, Satisfaction on Employee 260. Uji chi square terdapat hubungan
Ufoaroh, Employee Performance untuk analisis linier antara kepuasan
Ebele Performance in kerja (Job reward /
Theresas & Selected Pay, Promosi,
Ajakpo Public keselamatan /
Global Enterprise in keamanan dan kondisi
Journal of Awka kerja) dengan proksi
Management Anambra State kinerja karyawan
and Business yaitu moral karyawan
Research: A
Administratio
n and
Management
Volume 19
Issue 7
Version 1.0
Year 2019

1 Shaju.M A study on the Job Penelitian eksplorasi. SEM/ Hasil penelitian


7 Bharathiar impact of Job Satisfaction, Data dikumpulkan AMOS 7 menunjukkan adanya
16

University, Satisfaction on Job dari karyawan yang korelasi positif antara


Coimbatore Job Performance bekerja di industri dimensi kepuasan
Jurnal Riset Performance of Employees Otomotif, Punjab yang kerja dengan kinerja
Manajemen of Employees memiliki pengalaman karyawan baik pada
2017, Vol. 9, working in di atas atau di bawah level supervisor
No. 1 Automobile 10 tahun maupun pekerja yang
Industry, bekerja di industri
Punjab, India Automobile

1 Inuwa . Job Job Metode pengumpulan SEM/ Analisis menunjukkan


8 The Satisfaction Satisfaction, data kuantitatif yang AMOS 7 bahwa terdapat
Millennium and Employee Employee dilakukan melalui hubungan yang positif
University Performance: Performance kuesioner. Sampel dan signifikan antara
Journal; Vol. An Empirical penelitian 256. kepuasan kerja
1, No. 1. Approach terhadap kinerja staf
Desember non akademik
2016 Universitas
1 Mouhamadou The Leadership Pendekatan penelitian SEM/ Pengaruh
9 Sow, Jeanie relationship style, yang digunakan dalam AMOS kepemimpinan
Murphy, between organizational penelitian ini adalah 4.01 transformasional
Rosa Osuoha leadership culture, job metode kuantitatif terhadap kepuasan
Management style, satisfaction dengan desain kerja menghilang
and organizational korelasional. ketika variabel budaya
economics culture, and Rancangan organisasi
research job satisfaction korelasional. Populasi dipertimbangkan.
journal in the U.S untuk penelitian ini Organisasi perawatan
Vol 3, pages healthcare terdiri dari karyawan kesehatan harus
1-10 industry institusi perawatan menjauh dari berbagai
2017 kesehatan AS. Regresi macam faktor
OLS digunakan untuk eksternal yang
menjawab setiap berpengaruh pada
pertanyaan penelitia kepuasan kerja
2 Sri Pengaruh Budaya Penelitian ini bersifat SEM/ Budaya organisasi
0 Sumarwinati budaya organisasi, eksplanotory yaitu AMOS berpengaruh positif
1 , Sri organisasi, kepuasan tipe penelitian yang 4.01 terhadap kepuasan
Langgeng kepuasan kerja kerja, gaya menjelaskan antara kerja. Gaya
Ratnasari. dan gaya kepemimpinan variable-variabel yang kepemimpinan
dimensi, vol. kepemimpinan , kinerja ada. teknik analisis berpengaruh positif
8, no. 1 : 13- terhadap karyawan, yang digunakan terhadap kepuasan
27. 2019 kinerja komitmen adalah SEM kerja. Kepuasan kerja
karyawan organisasional (Structural Equation berpengaruh positif
dengan Modelling) yang terhadap komitmen
komitmen dioperasikan melalui organisasional.
organisasional program AMOS 4.01 Komitmen
sebagai organisasional
variabel berpengaruh positif
interverning terhadap kinerja
karyawan. Budaya
16

organisasi
berpengaruh positif
terhadap kinerja
karyawan Gaya
kepemimpinan
berpengaruh positif
terhadap kinerja
karyawan
2 Nelson Pengaruh Kepemimpinan Penelitian ini SPSS Kepemimpinan
1 Guterres. Kepemimpinan ,Budaya dilakukan terhadap berpengaruh positif
Wayan Gede Terhadap Organisasi, seluruh pegawai pada signifikan terhadap
Supartha. Budaya Motivasi bagian Administrasi di budaya organisasi.
Made Organisasi, Kerja, Kinerja Kantor Kepresidenan Kepemimpinan
Subudi. Motivasi Timor Leste, yang berpengaruh positif
E-Jurnal Kerja, Dan beralamat di Jalan signifikan terhadap
Ekonomi dan Kinerja Raya Matris da Patria Motivasi.
Bisnis Pegawai Nicolau Lobato Kepemimpinan
Universitas Kantor tepatnya di ExHelly berpengaruh positif
Udayana 3.11 Kepresidenan Port Dili, yaitu signifikan terhadap
(2019) : 639- Timor Leste sebanyak 66 orang, kinerja. Budaya
649 sehingga penelitian ini organisasi
termasuk kedalam berpengaruh positif
penelitian sensus. signifikan terhadap
Pengumpulan kinerja. Motivasi
informasi sebagai data berpengaruh positif
pendukung analisis signifikan terhadap
penelitian dilakukan kinerja
memlaui penyebaran
kuesioner, dimana
didalamnya tertuang
pernyataanpernyataan
dengan jawaban skala
likert rentang 1-5,
2 Putu Pradiva Pengaruh Kepemimpinan Penelitian ini SPSS kepemimpinan
2 Putra Salain, Kepemimpinan , budaya menggunakan teknik SEM/ transformasional
Made Terhadap organisasi, analisis multivariat, AMOS berpengaruh positif
Wardana Budaya inovasi, kinerja yang kemudaian terhadap kinerja
2018 Organisasi karyawan datanya akan karyawan,
Inovasi Dan diperoleh dengan kepemimpinan
Kinerja bantuan program transaksional
Karyawan SPSS (statistical berpengaruh positif
(Studi Kasus package for social terhadap kinerja
Pada Kanwil science) dan AMOS karyawan,
Pt. Pegadaian (analysis of moment kepemimpinan
(Persero) structural). SPSS transformasional
Denpasar) digunakan untuk input berpengaruh positif
data yang diperoleh terhadap budaya
dari hasil penelitian, organisasi inovasi,
16

sedangkan AMOS kepemimpinan


digunakan untuk transaksional
tampilan hasil berpengaruh positif
penlitian guna melihat terhadap budaya
hubungan antar organisasi inovasi dan
variable. budaya organisasi
Jumlah sampel inovasi berpengaruh
penelitian adalah positif terhadap
sebanyak 131 kinerja karyawan
responden dari
populasi 194
karyawan di
lingkungan PT.
Pegadaian (Persero)
Denpasar . Dalam
penelitian ini
digunakan teknik
proporrionate
stratified random
sampling dengan
menggunakan rumus
dari Taro Yaname
dalam Riduan (2007)
2 Nurwati Pengaruh Kepemimpinan Penelitian Ini SEM/ Hasil Dari Penelitian
3 Husin, Umar Kepemimpinan ,Budaya Menggunakan AMOS 7 Ini Mengindikasikan
Nimran, Terhadap Organisasi, Analisis Deskriptif Bahwa
Margono Budaya Komitmen Untuk Menentukan Kepemimpinan Yang
Setiawan, Organisasi, Kerja, Perilaku Karakteristik Dan Baik Dapat
Surachman Komitmen Kerja ,Kinerja Deskriptif Dr Meningkatkan Kinerja
2016 Kerja, Perilaku Pegawai Responden Untuk Pegawai Dengan
Kerja Dan Masing2 Indikator Mempertimbangkan
Kinerja Variabel. Sementara Factor-Faktor Seperti
Pegawai (Studi Itu, Untuk Menguji Budaya Organisasi,
Pada Satuan Hubungan Antar Komitmen Pekerjaan,
Kerja Variabel Digunakan Dan Perilaku Bekerja
Perangkat Alat Analisis Di Skpd Di Propinsi
Daerah Inferensial Dengan Sulawesi Tenggara.
Propinsi Metode Sem Dan Selain Itu, Hasil
Sulawesi Pendekatan Amos 7 Menunjukkan Bahwa
Tenggara) Dalam Rangka
Meningkatkan
Perilaku Bekerja
Pegawai Yang Lebih
Baik, Pemimpin Harus
Mempertimbangkan
Faktor Budaya
Organisasi Dan
Komitmen Pekerjaan.
16

2 Wehelmina Pengaruh Kepemimpinan Populasi penelitian ini SPSS 16 Hasil pengujian


4 Rumawas, Kepemimpinan , Kepuasan adalah seluruh terhadap hipotesis
2020 Terhadap Kerja Karyawan PT. Multi penelitian bahwa
Kepuasan Karyawan Nabati Sulawesi Variabel
Kerja berjumlah 450 0rang. Kepemimpinan (X)
Karyawan Sampel dalam berpengaruh
penelitian ini signifikan terhadap
berjumlah 100 Variabel Kepuasan
respondenproportional Kerja Karyawan (Y).
random sampling. Variabel
Data yang Kepemimpinan (X)
dikumpulkan dalam berpengaruh
penelitian ini ada 2 signifikan terhadap
jenis, yaitu Data Kepuasan Kerja
primer, yaitu data Karyawan
yang diperoleh
langsung dari
penyebaran kuesioner
kepada responden
Data sekunder
2 dEWIsuryani Pengaruh Kepemimpinan Metode penelitian SPSS 24 kepemimpinan
5 harahap, Kepemimpi , Kompensasi , yang dilakukan adalah berpengaruh
Hazmanan nan Dan Kepuasan penelitian eksploratif, signifikan terhadap
Khair, 2017 Kompensasi Kerja, dimana variabel Motivasi Kerja.
Terhadap Motivasi Kerja diukur dengan skala Kompensasi
Kepuasan likert. Metode berpengaruh
Kerja pengumpulan data signifikan terhadap
Melalui dilakukan berupa Motivasi Kerja.
Motivasi daftar pertanyaan Kepemimpinan
Kerja (questionnaire). berpengaruh
Penelitian dilakukan signifikan terhadap
dengan menggunakan Kepuasan Kerja.
sampel validitas Kompensasi
sebanyak 30 orang berpengaruh tidak
yang diambil dari total signifikan terhadap
populasi yaitu 145 Kepuasan Kerja.
orang, sedangkan Motivasi Kerja
untuk sampel berpengaruh tidak
penelitian signifikan terhadap
maenggunakan sampel Kepuasan Kerja
jenuh
16

2 Imelda Pengaruh Kepemimpinan Penelitian kuantitatif SPSS 20 Hasil penelitian


6 andayani, Kepemimpi ,Budaya sebab pendekatan menunjukkan bahwa
Satria nan, Budaya Organisasi, yang digunakan untuk secara serempak
Tirtayasa Organisasi, Motivasi, usulan penelitian, diperoleh nilai
Vol 2, No 1 Dan Kinerja proses, hipotesis, Fhitung 11,766 lebih
(2019) Motivasi Pegawai turun ke lapangan, besar dibandingkan
Terhadap analisis data, dengan nilai Ftabel
Kinerja kesimpulan data 2,49 dan nilai
Pegawai sampai dengan signifikasi 0,000 lebih
penulisannya kecil dari 0,05. Hal ini
menggunakan aspek mengindikasikan
pengukuran, bahwa hasil penelitian
perhitungan, rumus menolak H0. Dengan
dan kepastian data demikian secara
numerik. Subyek serempak
penelitian adalah Kepemimpinan (X1),
pegawai Dinas Budaya Organisasi
Pekerjaan Umum dan (X2), dan Motivasi
Perumahan Rakyat (X3) berpengaruh
Aceh Tamiang.Data positif dan signifikan
dianalisa terhadap Kinerja
menggunakan rumus Pegawai
regresi linear
berganda dan uji
hipotesis
2 Abdul Pengaruh Kepuasan Penelitian ini SPSS 16 Hasil analisis
7 Hamid, Kepuasan Kerja, Kinerja menggunakan metode deskriptif menunjukan
Hazriyanto Kerja Karyawan analisis kuantitatif skor rata-rata item
Hazriyanto Terhadap dengan uji linearitas, kepuasan kerja
Vol 4, No 2 Kinerja uji instrument berkisar antara 3.53
(2019) Karyawan kuesioner dengan hingga 3.87 dan
PT. Aker menggunakan uji secara keseluruhan
Solutions berdasarkan hasil skor variabel kepuasan
Batam jawaban responden. kerja 3.77 berada pada
Populasi dalam kategori baik.
penelitian ini adalah Demikian pula dengan
seluruh karyawan PT. hasil analisis
Aker Solutions Batam deskriptif untuk skor
berjumlah 293 orang. rata-rata item kinerja
100 kuesioner sebagai karyawan berkisar
sampling random acak antara 3.48 hingga
dengan kembali 100% 3.87 dan secara
keseluruhan variabel
kinerja karyawan 3.65
berada pada kategori
baik. Analisis
linearitas adalah 0,029
dan F hitung
16

Kepuasan kerja adalah


4,883 dengan
probabilitas 0,029.
Sedangkan nilai
Ftable 2,48 maka F
hitung > F table. Hasil
penelitian ini
mendapatkan adanya
pengaruh Kepuasan
kerja terhadap kinerja
karyawan.Kepuasan
kerja dan kinerja
karyawan terbukti
adanya hubungan
yakni dari hasil
analisis didapat
koefisien P adalah
senilai 0,369. Untuk
mengetahui tingkat
signifikansi koefisien
β, dengan melihat
hasil uji t yakni
menunjukan t hitung
sebesar 4,307> t table
1,98 dan 2,63
2 Christian G. Pengaruh Kepuasan Kuesioner yaitu teknik SPSS 16 Kepuasan kerja
8 Makaluas, Kepuasan Kerja, Kinerja pengumpulan data mempunyai
Riane J. Pio, Kerja Karyawan dengan menggunakan pengaruh yang sangat
Harry J. Terhadap dan memberikan kuat dalam
Sumampouw Kinerja daftar pertanyaan mempengaruhi
Vol 5. No Karyawan yang telah disiapkan terciptanya kinerja
005 (2017): Pada PT kemudiandibagikan karyawan PT .BPR
Jurnal BPR Prisma kepada setiap Prisma Dana
Administrasi Dana responden untuk diisi Manado secara
Bisnis Manado dan dijawab optimal.
Unsrat Wawancara, yaitu data
yang diperoleh dengan
mengadakan
wawancaralangsung
dengan Karyawan
PT. BPR Prisma Dana
Manado.
Dokumentasi yaitu
teknik pengumpulan
datayangdigunakanunt
uk mendapatkan data
mengenai keadaan
PT. BPR Prisma
16

Dana Manado secara


umum
2 Swastiani Pengaruh Budaya Peneliti menggunakan SPSS 16 Pengaruh budaya
9 Dunggio Budaya Organisasi, jenis penelitian survey konstruktif (X1)
Vol 14, No 2 Organisasi Kinerja dengan pendekatan terhadap kinerja
(2014) Terhadap Pegawai kuantitatif, yaitu pegawai (Y)
Kinerja penelitian yang
Pegawai Di menggunakan kata-
Kantor Camat kata atau kalimat
Dungingi Kota dengan beserta angka-
Gorontalo angka dengan
memakai sampel dan
menggunakan
kuesioner sebagai alat
pengumpulan data
pokok. Adapun dalam
pengumpulan data
dilakukan dengan
metode Observasi,
Kuesioner
3 Susan Pengaruh Budaya Metodologi penelitian SPSS 20 Hasil penelitian
0 Febriantina, Budaya organisasi, yang digunakan menunjukkan bahwa
Febi Nur Organisasi Kinerja adalah metode survei terdapat pengaruh
Lutfiani, Terhadap yang dipilih dengan positif antara kinerja
Nuryetty Zein Kinerja teknik sampel jenuh. dan budaya organisasi
Vol 2, No 2
(2018)
16

Lampiran 11 : Hasil Uji Similarities

Anda mungkin juga menyukai