Anda di halaman 1dari 2

Setiap orang memang membutuhkan uang.

Namun ketika seseorang menjadi


hamba uang, hati nurani pun tertutup dan hanya mampu melihat kebutuhan
serta kesenangannya sendiri.

Mencintai angin harus menjadi siut


Mencintai air harus menjadi ricik
Mencintai gunung harus menjadi terjal
Mencintai api harus menjadi jilat
Mencintai cakrawala harus menebas jarak
Mencintaimu harus menjelma aku

Sajak Kecil Tentang Cinta

Hari Ini…
Tak ada bedanya saya dengan yang lain.

Saya ingin memiliki masa depan yang membahagiakan. Saya, seperti yang lainnya, punya
ekspektasi dan bayangan akan masa depan kita. Entah akan datang kapan, tapi kita punya
harapan. Konsekuensinya sering kali hidup kita hari ini jadi dikendalikan penuh akan ambisi
kita tentang masa depan itu sendiri.

Hidup kita jadi dibayangi dengan berbagai ketakutan. Kita takut untuk untuk melakukan hal
baru, bertemu dengan teman baru, pergi ke tempat yang baru. Kita takut mengambil resiko.
Kita takut bahwa kita akan kehilangan apa yang kita miliki saat ini. Atau bahkan kita takut
kehilangan sesuatu yang juga bukan milik kita, tapi kita hanya takut saja dengan konsepsi
kehilangan itu sendiri.

Di sisi lain kita mengutuk, karena bosan menjalani rutinitas yang ada. Kita diburu waktu.
Kita hidup seolah berpacu dengan sesuatu yang juga tak jelas wujudnya. Tapi kita tahu
bahwa kita sedang berpacu, dan seolah waktu kita akan habis.

Kita lupa menikmati hari ini.

Kita sibuk menyesali masa lalu, karena masa depan yang kita bayangkan dulu, kini telah jadi
masa sekarang. Menyesalinya membuat kita lagi-lagi dipacu, tak ingin yang sama terjadi,
untuk sesuatu yang kita sebut masa depan.

Kita lupa, atau mungkin memilih untuk tidak menikmati hari ini. Kita sebut itu pengorbanan
demi masa depan.

Hari ini saya mengambil sebuah keputusan besar dalam hidup saya. Saya memilih. Tidak
tahu saya akan menyesalinya atau tidak, namun saya memilih. Saya memilih untuk
meninggalkan sejenak apa yang saya anggap besar selama ini, untuk sebuah keinginan
sederhana, menikmati hari ini.
Saya mungkin bisa menundanya, dan tak ada yang salah juga dengan menundanya. Saya bisa
memilih untuk terus dipacu dengan masa depan, dipacu dengan waktu, dan saya mungkin
juga menikmati itu. Tak ada yang salah. Ini hanya soal pilihan. Yang saya tahu, saya tidak
bisa memastikan segalanya. Saya tidak yakin jika saya menunda, saya akan memiliki tekad
yang sama seperti yang saya miliki hari ini.

Saya memilih hari ini, menikmatinya.

Anda mungkin juga menyukai