Jurusan Ilmu Kesehatan Masyarakat, Fakultas Ilmu Keolahragaan, Universitas Negeri Semarang,
Indonesia
Abstract
___________________________________________________________________
The purpose of this study was to determine the relationship between the characteristics of individuals with
jumantik cadres practices in dengue PSN in the Sampangan Village. This research is explanatory research
using cross sectional design. Samples numbered 49 in the RT-level cadres jumantik Urban Village Sampangan
taken with samples Total Samples techniques. The instrument used was a questionnaire sheet and statement of
village resident. Data were analyzed using Chi square test and Fisher's exact test. The results showed that
variables relationship is long task (p value = 0.012). There were no relationship between variables age (p value
= 0.665), education level (p value = 0.492), employment status (p value = 0.287), per capita family income (p
value = 1), how to become a cadre of (p value = 0.278), training (p value = 0.760), and knowledge (p value =
0.363). Suggestions is to improve coordination and regular meetings with the cadre of jumantic for healthy
center, give reward for jumantic of cadre for healthy service.
Alamat korespondensi: ISSN 2252-6528
Gedung F1 Lantai 2 FIK Unnes
Kampus Sekaran, Gunungpati, Semarang, 50229
E-mail: nurul_rezania@yahoo.com
31
Nurul Rezania / Unnes Journal of Public Health 4 (1) (2015)
PENDAHULUAN
32
Nurul Rezania / Unnes Journal of Public Health 4 (1) (2015)
pengetahuan. Beberapa hasil penelitian suatu pernyataan yang akan diisi oleh warga di
menyatakan beberapa karakteristik individu wilayah kerja kader jumantik RT bertugas,
merupakan faktor yang mempengaruhi kinerja lembar ini berguna untuk membuktikan apakah
kader, namun beberapa hasil penelitian lain kader jumantik benar-benar melaksanakan tugas
menyatakan beberapa karakteristik tersebut PSN DBD di wilayahnya. Sebelum penelitian
tidak mempengaruhi kinerja kader. ini dilaksanakan, terlebih dahulu dilakukan uji
Berdasarkan dari hasil penelitian validitas kuesioner pada kader jumantik di
sebelumnya, maka pada penelitian ini penulis wilayah Kelurahan Lempongsari dengan 20
mengambil fokus penelitian mengenai responden. Pertanyaan yang dinyatakan valid
karakteristik individu. Alasan pemilihan fokus digunakan dalam penelitian, sedangkan
penelitian, karena dari penelitian sebelumnya pertanyaan yang tidak valid tidak digunakan
menunjukkan bahwa pada faktor karakteristik dalam penelitian ini. Uji reliabilitas menyatakan
individu menunjukkan hasil yang bertentangan. kuesioner dinyatakan reliabel.
Oleh karena itu, penulis tertarik untuk Data yang telah dikumpulkan dianalisis
melakukan penelitian tentang praktik kader menggunakan teknik analisis univariat dan
jumantik yang dikaji dari karakteristik analisis bivariat kemudian diuji menggunakan
individunya, maka penulis mengambil judul uji Chi square, namun bila tidak memenuhi
penelitian “Hubungan Antara Karakteristik syarat maka menggunakan uji Fisher. Analisis
Individu dengan Praktik Kader Jumantik dalam univariat dilakukan untuk melihat faktor
Pemberantasan Sarang Nyamuk Demam karakteristik individu kader jumantik di
Berdarah Dengue (Studi Kasus di Kelurahan kelurahan Sampangan, dengan mengetahui
Sampangan Kecamatan Gajahmungkur distribusi frekuensi masing-masing variabel yang
Semarang Tahun 2013)”. diteliti, baik variabel independen maupun
variabel dependen, sehingga dapat diketahui
METODE deskripsi masing-masing variabel. Analisis
bivariat dilakukan untuk melihat hubungan
Jenis penelitian ini adalah penelitian antara dua variabel, yaitu antara variabel
Explanatory Research (penelitian penjelasan) independen dan variabel dependen. Variabel
dengan menggunakan rancangan penelitian cross independen yang diteliti adalah karakteristik
sectional. Penelitian dilakukan di wilayah individu yang meliputi: umur, tingkat
Kelurahan Sampangan Kecamatan pendidikan, status pekerjaan, pendapatan
Gajahmungkur Semarang, yang terdiri dari 7 perkapita keluarga, lama tugas, cara menjadi
RW dan 55 RT. Populasi dalam penelitian ini kader, pelatihan PSN DBD, dan pengetahuan
adalah seluruh kader jumantik tingkat RT di PSN DBD. Sedangkan variabel dependen
wilayah Kelurahan Sampangan yang berjumlah adalah praktik dalam PSN DBD.
55 orang. Sampel dalam penelitian adalah Data yang telah dikumpulkan dilakukan
semua kader jumantik RT di Kelurahan pengkategorian dengan memberi kode angka
Sampangan dan teknik yang digunakan dalam pada setiap variabel untuk memudahkan analisa
pengambilan sampelnya adalah Total Sampling. data. Untuk variabel independen terdiri dari 8
Dari 55 sampel terdapat 49 kader yang diteliti, 2 subvariabel, antara lain: variabel umur diberi
kader tidak berada di lokasi penelitian dan 4 skor 1 bila umur kurang dari 35 tahun (≤ 35)
kader tidak bersedia untuk diwawancarai. dan diberi skor 0 bila umur lebih dari 35 tahun
Pengumpulan data dilakukan melalui (>35); untuk variabel tingkat pendidikan diberi
wawancara terpimpin dengan menggunakan skor 1 bila lulus SMA atau lebih (≥SMA), dan
alat bantu kuesioner dan lembar pernyataan diberi skor 0 bila berpendidikan kurang dari
warga. Kuesioner digunakan untuk mengukur SMA; untuk status pekerjaan diberi skor 1 bila
karakteristik individu dan praktik kader, menjawab “Tidak” memiliki pekerjaan, dan
sedangkan lembar pernyataan warga merupakan diberi skor 0 bila menjawab “Ya” memiliki
33
Nurul Rezania / Unnes Journal of Public Health 4 (1) (2015)
pekerjaan; untuk pendapatan perkapita keluarga jumantik memiliki pengetahuan baik tentang
diberi skor 1 bila memiliki pendapatan perkapita PSN DBD dengan persentase 89,80%. Untuk
lebih dari Rp.271.626, dan diberi skor 0 bila praktik PSN DBD sebagian besar jumantik
memiliki pendapatan perkapita kurang dari memiliki praktik baik dengan persentase
Rp.271.626; untuk lama tugas diberi skor 1 bila 61,22%. Hasil analisis univariat dapat dilihat
memiliki lama tugas lebih dari 5 tahun, dan pada Tabel 1.
diberi skor 0 bila memiliki lama tugas kurang
dari 5 tahun; untuk cara menjadi kader diberi Analisis Bivariat
skor 1 bila menjawab “atas kemauan sendiri”
dan diberi skor 0 bila “dipilih”; pelatihan PSN Analisis bivariat ini menggunakan uji Chi
DBD diberi skor 1 bila “pernah”mengikuti Square, namun bila tidak memenuhi syarat
pelatihan dan diberi skor 0 bila “tidak pernah” menggunakan uji Fisher. Uji Chi square dan
mengikuti pelatihan; tingkat pengetahuan diberi Fisher dilakukan untuk mengetahui ada tidaknya
skor 1 bila jawaban benar, dan diberi skor 0 bila hubungan variabel dependen dengan variabel
jawaban salah. Sedangkan variabel dependen independen. Berdasarkan hasil analisis bivariat
yaitu praktik PSN DBD terdiri dari 3 kategori variabel yang berhubungan dengan praktik
penilaian yaitu diberi skor 2 bila menjawab kader jumantik dalam PSN DBD adalah
“selalu”, skor 1 bila menjawab “ kadang- variabel lama tugas karena nilai p value < 0,05.
kadang”, dan skor 0 bila menjawab “tidak Variabel yang tidak berhubungan dengan
pernah”. praktik kader jumantik dalam PSN DBD adalah
umur, tingkat pendidikan, status pekerjaan,
HASIL DAN PEMBAHASAN pendapatan perkapita, cara menjadi kader,
pelatihan PSN DBD, dan pengetahuan PSN
Analisis Univariat DBD. Tabel 2 menunjukkan hasil uji Chi square
dan Fisher.
Deskripsi variabel meliputi umur, tingkat
pendidikan, status pekerjaan, pendapatan Tabel 1. Distribusi Frekuensi Karakteristik
perkapita lama tugas, cara menjadi kader, Individu dan Praktik Kader Jumantik
pelatihan PSN DBD, pengetahuan PSN DBD Karakteristik Kategori Jumlah
dan praktik PSN DBD. Berdasarkan hasil ≤ 35 tahun 6
Umur
univariat sebagian besar jumantik memiliki >35 tahun 43
umur lebih dari 35 tahun dengan persentase < SMA 11
87,76% . Untuk tingkat pendidikan sebagian T.Pendidikan
≥ SMA 38
besar jumantik memiliki tingkat pendidikan Status Bekerja 16
tamat SMA atau lebih dengan persentase Pekerjaan Tdk bekerja 33
77,55%. Untuk status pekerjaan sebagian besar ≤ 271.626 9
jumantik berstatus tidak bekerja dengan Pendapatan
> 271.626 40
persentase 67,35%. Untuk pendapatan perkapita
≤ 5 tahun 32
sebagian besar jumantik memiliki pendapatan Lama Tugas
>5 tahun 17
lebih dari Rp.271.626 dengan persentase
Dipilih 39
81,63%. Untuk lama tugas sebagian besar Cara Menjadi
Kemauan
jumantik memiliki lama tugas kurang dari 5 Kader 10
sendiri
tahun dengan persentase 63,30%. Untuk cara
Pernah 36
menjadi kader sebagian besar jumantik Pelatihan
Tidak
berkategori “dipilih” dengan persentase 79,60%. PSN 13
Pernah
Untuk pelatihan PSN DBD sebagian jumantik
Baik 44
pernah mengikuti pelatihan dengan persentase Pengetahuan
73,47%. Untuk Pengetahuan sebagian besar Buruk 5
34
Nurul Rezania / Unnes Journal of Public Health 4 (1) (2015)
35
Nurul Rezania / Unnes Journal of Public Health 4 (1) (2015)
Hasil uji statistik dengan menggunakan (46,9%) dengan praktik baik, sedangkan dari 17
uji Chi square didapatkan p value= 0,287, yang orang pada kelompok dengan lama tugas lebih
berarti bahwa tidak terdapat hubungan antara dari 5 tahun terdapat 15 orang (88,2%) dengan
status pekerjaa dengan praktik kader jumantik praktik baik dalam PSN DBD. Hal ini
dalam PSN DBD di Kelurahan Sampangan. disebabkan karena semakin lama seseorang
Hal ini dikarenakan kader jumantik di bekerja sebagai kader jumantik maka
Kelurahan Sampangan banyak yang bekerja non ketrampilan dalam melaksanakan tugas sebagai
formal (tidak terikat oleh suatu instansi) seperti kader jumantik akan semakin meningkat.
wirausahawan, pedagang, dan buruh, untuk Sedangkan persentase praktik kader jumantik
memenuhi tugas sebagai kader jumantik seperti dalam PSN DBD yang tergolong buruk paling
kegiatan PJR mereka lakukan pada sore hari, banyak terdapat di kelompok kader dengan
sehingga mereka memiliki waktu untuk lama tugas kurang dari 5 tahun yaitu sebanyak
melakukan tugasnya dalam PSN DBD. 17 orang (53,1%), hal ini disebabkan karena
Penelitian ini diperkuat dengan hasil penelitian pengalaman kader yang belum cukup terhadap
Indah Trisnaniyanti, dkk (2010) yang tugas atau tanggung jawab sebagai kader
menyatakan bahwa keaktifan tidak dipengaruhi jumantik dalam PSN DBD.
oleh status pekerjaan dari kader. Hasil uji statistik dengan menggunakan
uji Chi square didapatkan p value= 0,012, yang
Pendapatan Perkapita Keluarga berarti bahwa terdapat hubungan antara lama
tugas dengan praktik kader jumantik dalam
Berdasarkan hasil analisis bivariat antara PSN DBD di Kelurahan Sampangan. Penelitian
karakteristik pendapatan perkapita keluarga ini diperkuat dengan hasil penelitian Nora
dengan praktik kader jumantik dalam PSN RA,dkk (2011) yang menyatakan ada
DBD didapatkan bahwa dari 9 orang yang hubungan antara lama tugas dengan praktik
berada pada kelompok dengan pendapatan kader. Hasil penelitian ini juga sesuai dengan
perkapitanya kurang dari Rp.271.626 terdapat 7 teori yang dikemukakan oleh Gibson (2006)
orang (77,8%) dengan praktik baik, sedangkan yang menyatakan lama kerja menjadi salah satu
dari 40 orang pada kelompok dengan variabel yang memengaruhi kinerja seseorang.
pendapatan perkapitanya lebih dari Rp. 271.626
terdapat 23 orang (57,5%) dengan praktik baik Cara menjadi Kader
dalam PSN DBD.
Hasil uji statistik dengan menggunakan Berdasarkan hasil analisis bivariat antara
uji Fisher didapatkan p value= 1,000, yang berarti cara menjadi kader dengan praktik kader
bahwa tidak terdapat hubungan antara jumantik dalam PSN DBD didapatkan bahwa
pendapatan perkapita keluarga dengan praktik dari 39 orang yang berada pada kelompok cara
kader jumantik dalam PSN DBD di Kelurahan menjadi kadernya “dipilih” terdapat 21 orang
Sampangan. Penelitian ini diperkuat dengan (53,9%) dengan praktik baik, sedangkan dari 10
hasil penelitian Nuryanti Erni (2013) yang orang pada kelompok cara menjadi kadernya
menyatakan bahwa tidak ada hubungan antara “kemauan sendiri” terdapat 9 orang (90,0%)
pendapatan dengan praktik kader. dengan praktik baik dalam PSN DBD. Hal ini
disebabkan karena proses seseorang menjadi
Lama Tugas kader jumantik dilakukan dengan memberikan
kesempatan untuk mengajukan diri atau atas
Berdasarkan hasil analisis bivariat antara kemauan sendiri bersedia untuk menjadi kader
lama tugas dengan praktik kader jumantik jumantik, sehingga kader jumantik akan lebih
dalam PSN DBD didapatkan bahwa dari 32 bertanggung jawab dan tanpa beban dalam
orang yang berada pada kelompok dengan lama menjalankan tugasnya. Sedangkan persentase
tugas kurang dari 5 tahun terdapat 15 orang praktik kader jumantik dalam PSN DBD yang
36
Nurul Rezania / Unnes Journal of Public Health 4 (1) (2015)
tergolong buruk paling banyak terdapat di tanggung jawab sebagai kader jumantik
kelompok kader yang cara menjadi kadernya cenderung akan meningkatkan kualitas
“dipilih” yaitu sebanyak 18 orang (46,2%), hal praktiknya dalam menjalankan tugas dan
ini disebabkan karena proses menjadi kadernya tanggung jawab tersebut. Sedangkan persentase
karena ditunjuk atau bukan karena faktor praktik kader jumantik dalam PSN DBD yang
kesadaran diri sehingga dalam menjalankan tergolong buruk paling banyak terdapat di
tugas merasa terbebani atau terpaksa, maka kelompok kader yang memiliki pengetahuan
cenderung kader tidak aktif. Hasil uji statistik buruk tentang PSN DBD yaitu sebanyak 3
dengan menggunakan uji Fisher didapatkan p orang (60,0%).
value= 0,760, yang berarti bahwa tidak terdapat Hasil uji statistik dengan menggunakan
hubungan antara cara menjadi kader dengan uji Fisher didapatkan bahwa tidak terdapat
praktik kader jumantik dalam PSN DBD di hubungan antara pengetahuan tentang PSN
Kelurahan Sampangan. DBD dengan praktik kader jumantik dalam
PSN DBD di Kelurahan Sampangan. Hal ini
Pelatihan PSN DBD terjadi karena praktik kader jumantik dalam
PSN DBD tidak hanya dipengaruhi oleh
Berdasarkan hasil analisis bivariat antara pengetahuan saja, hal lain yang dapat
pelatihan PSN DBD dengan praktik kader mempengaruhi praktik PSN DBD yaitu lama
jumantik dalam PSN DBD didapatkan bahwa tugas dari kader jumantik tersebut. Penelitian ini
dari 36 orang yang pernah mengikuti pelatihan diperkuat dengan hasil penelitian Fuji F dan
PSN DBD terdapat 23 orang (63,9%) dengan Hasanudin (2012) yang menyatakan tidak ada
praktik baik, sedangkan dari 13 orang pada hubungan antara pengetahuan dengan praktik
kelompok kader yang tidak pernah mengikuti kader jumantik
pelatihan PSN DBD terdapat 7 orang (53,8%)
dengan praktik baik dalam PSN DBD. SIMPULAN
Hasil uji statistik dengan menggunakan
uji Chi square didapatkan p value= 0,363, yang Berdasarkan hasil penelitian mengenai
berarti bahwa tidak terdapat hubungan antara hubungan antara karakteristik individu dengan
pelatihan PSN DBD dengan praktik kader praktik kader jumantik dalam PSN DBD di
jumantik dalam PSN DBD di Kelurahan Kelurahan Sampangan Kecamatan
Sampangan. Penelitian ini diperkuat dengan Gajahmungkur Semarang, dapat disimpulkan
hasil penelitian Ulya (2009) yang menyatakan bahwa lama tugas (p value=0,012) merupakan
tidak ada hubungan antara pelatihan dengan faktor yang berhubungan dengan kinerja kader
praktik kader jumantik. jumantik dalam PSN DBD, sedangkan umur (p
value=0,665), tingkat pendidikan (p
Pengetahuan tentang PSN DBD value=1,000), status pekerjaan (p value=0,660),
pendapatan perkapita (p value=0,451), cara
Berdasarkan hasil analisis bivariat antara menjadi kader (p value=0,066), pelatihan (p
pengetahuan tentang PSN DBD dengan praktik value=0,760), dan pengetahuan (p value=(0,363)
kader jumantik dalam PSN DBD didapatkan merupakan faktor yang tidak berhubungan
bahwa dari 5 orang yang berada pada kelompok dengan praktik kader dalam PSN DBD.
dengan pengetahuan buruk tentang PSN DBD
terdapat 2 orang (40,0%) dengan praktik baik, SARAN
sedangkan dari 44 orang pada kelompok dengan
pengetahuan baik tentang PSN DBD terdapat Meningkatkan koordinasi dan pertemuan
28 orang (63,6%) dengan praktik baik dalam rutin dengan kader jumantik agar kader
PSN DBD. Hal ini disebabkan karena jumantik tetap solid, selain itu memberikan
pengetahuan yang baik tentang tugas dan reward atau penghargaan atas kinerja kader
37
Nurul Rezania / Unnes Journal of Public Health 4 (1) (2015)
jumantik, semisal dengan memberikan piagam hlm. 132-137, diakses 4 Juni 2014,
penghargaan dari walikota, segam jumantik, (http://jurnal.ugm.ac.id/bkm/article/view/3
atau memberi tunjangan kesehatan, sehingga 465/2992).
Kemenkes RI, 2010, Buletin Jendela Epidemiologi :
kader jumantik merasa dihargai dan nantinya
Demam Berdarah Dengue, Kemenkes RI:
dapat meningkatkan semangat dari kader
Jakarta.
jumantik untuk tetap menjabat dan ___________, 2012, Profil Bagian Pengendalian Penyakit
melaksanakan tugas sebagai kader jumantik. dan Penyehatan Lingkungan tahun 2012,
(Online), diunduh 16 Juni 2014,
UCAPAN TERIMA KASIH (http://www.slideshare.net/budi_hermawan_
a/profil-pppl2012
1. Dekan Fakultas Ilmu Keolahragaan Dr. H. Laeis, Zuhdiar. Lima Tahun, Kota Semarang
Harry Pramono, M.Si. terbanyak kasus DBD, Wed 21 Peb 2014,
diakses tanggal 20 Mei 2014,
2. Ketua Jurusan Ilmu Kesehatan Masyarakat
(http://www.antarajateng.com/detail/index.
sekaligus dosen pembimbing skripsi Dr.
php?id=92806).
dr.Oktia Woro K.H, M.Kes. Nora RA, dkk, 2011, Faktor-Faktor Yang Berhubungan
3. Seluruh kader jumantik RT di wilayah Dengan Kinerja Kader Posyandu Balita Dalam
Kelurahan Sampangan yang telah terlibat Pelaksanaan Posyandu di Kecamatan Mranggen
dalam penelitian inisiswa kelas V dan VI di Kabupaten Demak Tahun 2011, (Online),
Sekolah Dasar Negeri Di Kecamatan diunduh pada tanggal 9 Maret 2014,
Batang Kabupaten Batang atas kerja (https://jurnal.unimus.ac.id/index.php/jur_bid/
samanya selama penelitian. article/view/559/609).
Notoatmodjo, Soekidjo, 2003, Ilmu Kesehatan
Masyarakat: Prinsip-Prinsip Dasar, Rineka
DAFTAR PUSTAKA Cipta, Jakarta.
Nuryanti, Erni, 2013, Perilaku Pemberantasan Sarang
DepKes RI, 2006, Pemberantasan Sarang Nyamuk Nyamuk di Masyarakat, Universitas Negari
Demam Berdarah Dengue (PSN DBD) oleh Juru Semarang , Kemas, (Online), Volume 9, No 1,
Pemantau Jentik (Jumantik), Ditjen P2PL, Juli 2013, hlm. 15-23.
Jakarta. (http://journal.unnes.ac.id/nju/index.php/ke
_________, 2010a, Surveilans Epidemiologi Demam mas).
Berdarah Dengue, Ditjen P2PL, Jakarta. Perda Kota Semarang No. 5, 2010, Pengendalian
_________, 2010b, Pemberantasan Nyamuk Penular Penyakit Demam Berdarah Dengue, diunduh
Demam Berdarah Dengue, Ditjen P2PL, 16 Juni 2014,
Jakarta. (http://ditjenpp.kemenkumham.go.id/files/l
Dinkes Prov Jateng, 2013, Profil Kesehatan Provinsi d/2010/kotasemarang-5-2010.pdf).
Jawa Tengah. R I Bay, Aprinianis, 2012, Faktor-Faktor yang
Fuji Zulviana dan Hasanuddin Ishak, 2012, Berhubungan dengan Kinerja Jumantik di
Hubungan Pertisipasi Jumantik dengan Wilayah Kerja Puskesmas Jurang Manggu dan
Angka Bebas Jumantik (ABJ) di Wilayah Puskesmas Pondok Aren Kota Tangerang Selatan,
Kerja Puskesmas Kassi-Kassi Kecamatan Tesis, Universitas Indonesia, Jakarta.
Rappocini, Vol. 8, No. 4, Oktober 2012, hal Sucipto, CD, 2011, Vektor Penyakit Tropis, Gosyen
213-218, diakses tanggal 22 Mei 2014, Publishing , Yogyakarta.
(http://repository.unhas.ac.id/bitstream/han Ulya, Ari Luthfiana, 2009, Kinerja Jumantik
dle/123456789/5412/Vol%208%20No%204 Kelurahan Cilandak Tahun 2008, Skripsi,
%20ahun%202012%20%28Lengkap%29.PDF (Online), Universitas Indonesia, diunduh
?sequence=1). tanggal 23 Mei 2014,
Gibson, et al, 2006, Organisasi (Terjemahan), edisi ke (http://lontar.ui.ac.id/file?file=pdf/abstrak-
lima, Erlangga, Jakarta. 125859.pdf).
Indah Trisnaniyanti, dkk, 2010, Persepsi dan Aktivitas
Kader PSN DBD Terhadap Pencegahan dan
Pemberantasan Demam Berdarah Dengue,
(Online), Volume 26, No 3, September 2010,
38