Anda di halaman 1dari 11

Gangguan otot rangka

(muskuloskeletal) akibat
kerja
Kelompok 3
Topik Pembahasan
1. Definisi
2. Jenis Penyakit
3. Tanda dan Gejala Penyakit
4. Penyebab dan Faktor Resiko
5. Pekerjaan yang Beresiko Terkena
Penyakit
6. Upaya Pengendalian Penyakit
Definisi gangguan otot rangka
akibat kerja
Work-related Musculoskeletal Disorder (WMSD) adalah gangguan
pada struktur muskuloskeletal leher, punggung, tungkai atas dan
bawah yang disebabkan oleh mikrotrauma kumulatif akibat
paparan di tempat kerja. Di banyak populasi pekerja, WMSD
bertanggung jawab atas morbiditas dan dikenal sebagai masalah
pekerjaan paling penting dengan kompensasi dan biaya kesehatan
yang besar, penurunan produktivitas, dan kualitas hidup yang lebih
rendah.
Jenis penyakit
CTS
Carpal Tunnel Syndrome (CTS). CTS terjadi ketika terjadi
kompresi nervus medianus pada terowongan karpal.
Faktor yang menyebabkan terjadinya CTS diantaranya
tekanan pada tangan dalam jangka waktu yang lama,
pergerakan repetitif, pemakaian sarung tangan yang tidak
pas
Bursitis
Bursitis peradangan (pembengkakan) atau iritasi yang
terjadi pada jaringan ikat yang berada pada sekitar
persendian. Penyakit ini akibat posisi bahu yang janggal
seperti mengangkat bahu di atas kepala dan bekerja
dalam waktu yang lama.
Jenis penyakit
Low Back Pain
Low Back Pain adalah kondisi patologis yang mempengaruhi tulang,
tendon, syaraf, ligamen, intervertebral disc dari lumbar spine
(tulang belakang). Cidera pada punggung dikarenakan otot-otot
tulang belakang mengalami peregangan jika postur punggung
sering membungkuk. Diskus mengalami tekanan yang kuat dan
menekan juga bagian dari tulang belakang termasuk syaraf.

Penyakit muskuloskeletal yang


terdapat di bagian lutut berkaitan
dengan tekanan pada cairan di antara tulang dan tendon.
Tekanan yang berlangsung terus menerus akan mengakibatkan
cairan tersebut (bursa) tertekan,membengkak, kaku, dan
meradang atau biasa disebut bursitis. Tekanan dari luar ini juga
menyebabkan tendon pada lutut meradang yang akhirnya
menyebabkan sakit (tendinitis)
Jenis penyakit
Ankle strains / sprains.
Ankle strains terjadi akibat tertariknya tendon dari
otot. Sedangkan sprain diakibatkan terjadi
peregegangan atau robeknya ligament pada sistem
muskuloskeletal. Gejala yang mungkin timbul seperti
nyeri, bengkak, merah, dan kesulitan untuk
menggerakan persendian.
Tanda dan Gejala
1. Nyeri pada di leher, bahu, dan punggung dan ekstremitas
2. Peradangan, pembengkakan, dan kemerahan.
3. Penurunan rentang gerak.
4. Menurunnya fungsi otot.
5. Kesemutan.
6. Mati rasa atau kekakuan.
7. Kelemahan otot atau kekuatan cengkeraman menurun.
.
penyebab dan faktor resiko
Faktor Biomekanik: Postur tubuh saat bekerja,
force/beban, durasi, paparan pada getaran.
Faktor Individu: Usia, jenis kelamin, indeks masa tubuh
(IMT), kebiasaan merokok, kebiasaan olahraga, massa
kerja
Faktor Psikososial: Pengaruh dan kontrol pekerjaan, Iklim
terhadap supervisor (pengawas), Rangsangan dari
pekerjaan itu sendiri, Hubungan dengan rekan kerja,
Beban kerja secara psikologis
pekerjaan yang beresiko terkena
penyakit muskuloskeletal
1. CTS : Supir, teknisi mesin, kasir, pengolah
makanan, pekerja industri, atlet sepeda
2. Bursitis : Tukang kayu, tukang kebun, tukang
sapu, pelukis, atlet tenis, golf, dan baseball
3. Low back pain : Supir, petani, tukang
kebun,tenaga medis profesional, mahasiswa dan
siswa
4. Ankle Strain dan Ankle Sprain : atlet lari,
pembasket, pesepakbola, pemain voli
5. Tendinitis : Atlet tenis, atlet basket, pekerjaan
konstruksi
upaya pengendalian penyakit
Rekayasa Teknik Rekayasa Manajemen
Beberapa alternatif yang dapat dilakukan Tindakan yang dapat dilakukan dalam
antara lain: rekayasa manajemen antara lain:
1. Eliminasi, dengan cara menghilangkan 1. Pendidikan dan pelatihan, hal ini
sumber bahaya yang ada, namun cara dilakukan agar pekerja dapat lebih
ini jarang dapat dilakukan mengingat memahami alat dan lingkungan kerja,
tuntutan dan kondisi pekerjaan yang sehingga dapat melakukan upaya
mengharuskan menggunakan pencegahan terhadap risiko.
peralatan kerja yang ada. 2. Pengaturan waktu kerja dan istirahat
2. Subtitusi, dengan cara mengganti yang seimbang, untuk mencegah
alat/bahan lama dengan yang baru dan paparan berlebihan terhadapt faktor
aman, menyempurnakan proses risiko.
produksi dan menyempurnakan 3. Pengawasan yang intensif
prosedur penggunaan peralatan.
Terima Kasih

Anda mungkin juga menyukai