Anda di halaman 1dari 9

MENEGANGNYA KONFLIK WILAYAH CHINA DAN INDIA : ANCAMAN BAGI

KEDAULATAN DARAT DI HIMALAYA

Yuli Astuti, Nizham Hamdani A, Yunita Paramita, Zuriatun Thoyibah Pratiwi

Fakultas Hukum Universitas Mataram

ABSTRAK

Artikel ini menjelaskan tentang konflik di perbatasan yang disebabkan oleh sengketa wilayah
antara china dan india. Yang menjadi pokok pembahasan disini adalah tentang penyebab dan
timeline terjadinya konflik. Dua negara terbesar di Asia - dan tetangga yang memiliki senjata
nuklir - telah mengembangkan kesepakatan untuk menghentikan pertempuran yang
merupakan salah satu sengketa perbatasan terlama di dunia itu. Kedua belah pihak sebagian
besar menjaga perdamaian, tetapi juga secara rutin saling menyalahkan atas pelanggaran dan
penyerangan. tentara China terlibat dalam serangan artileri yang intens, di kawasan yang saat
itu merupakan wilayah Himalaya yang sangat luas, di India timur laut, yang disebut Badan
Perbatasan Timur Laut (NEFA). Wilayah itu berbatasan dengan China dan Bhutan. Kini,
wilayah itu bernama Arunachal Pradesh, satu negara bagian India dengan lebih dari satu juta
orang penduduk. China terus mengklaim daerah itu sebagai wilayahnya.

Kata kunci : sengketa wilayah, konflik perbatasan, wilayah himalaya

ABSTRACT

This article describes the border conflicts caused by territorial disputes between China and
India. The subject of discussion here is about the causes and timeline of the conflict. Asia's
two largest nations - and nuclear-armed neighbors - have developed a deal to end the fighting
in one of the world's longest-running border disputes. The two sides have largely kept the
peace, but have also routinely blamed each other for abuses and attacks. the Chinese army
engaged in intense artillery barrage, in an area that was then a vast Himalayan region, in
northeastern India, called the Northeast Frontier Agency (NEFA). The region borders China
and Bhutan. Today, the area is called Arunachal Pradesh, an Indian state with over one
million people. China continues to claim the area as its own.
Keywords: territorial disputes, border conflicts, himalayas.
I. Pendahuluan
Dalam proses pembentukan negara, ada beberapa unsur yang harus dipenuhi
agar apa yang dibangun layak disebut negara. Negara sebagai subjek hukum
internasional harus memiliki unsur-unsur pembentukan negara. Menurut pasal 1
Konvensi Montevideo 1993, unsur-unsur suatu negara adalah (1) penduduk tetap; (2)
wilayah tertentu; (3) pemerintah; (4) kemampuan menjalin hubungan dengan negara
lain.
Pada hakekatnya wilayah kedaulatan Negara meliputi ruang udara di atas
wilayah Negara yang bersangkutan. Dalam suatu dalil hukum Romawi dikenal
ungkapan "cujus est so/um, ejus est usque ad coelum". Dalil tersebut mengandung
pengertian bahwa barang siapa memiliki sebidang tanah, maka berarti pula memiliki
segala sesuatu yang berada di 9atas permukaan tanah tersebut sampai dengan ke
langit dan segala sesuatu yang berada di dalam tanah. Sebelum abad 19, perhatian
negara terhadap wilayah ini praktis belum ada sama sekali. Namun setelah berhasil
ditemukan pesawat terbang oleh Wright bersaudara, ruang udara karenanya mulai
diperhitungkan dalam masyarakat internasional. Letak China dan India yang
berdekatan telah membuat negara tersebut terhubung dalam lingkaran hubungan
internasional.Kondisi tersebut tidak hanya terbentang begitu saja, karena dengan
adanya kondisi ini berbagai masalah dapat timbul, terutama di kawasan
perbatasan.Selain itu India juga mempunyai kekuatan yang hampir menyamai
China.Sehingga faktor tersebut menjadi pengaruh tersendiri bagi India untuk
menentukan strategi dan menjalankan kebijakan luar negeri.

II. Metode penelitian

Penelitian ini bersifat pendekatan yuridis. Pendekatan yuridis adalah rangkaian


dari penelitian hukum yang dilakukan dengan cara meneliti bahan pustaka atau data
sekunder sebagai bahan dasar untuk diteliti dengan cara mengadakan penelusuran
terhadap peraturan-peraturan dan literatur- literatur yang berkaitan dengan
permasalahan yang diteliti.

III. HASIL DAN PEMBAHASAN

PENYEBAB TERJADINYA KONFLIK


1
Swaminathan Natarajan, “Konflik China-India”, 2020
Ada beberapa hal menyebabkan perseteruan India dan China, namun akar
permasalahannya terletak pada tujuan strategi keduanya yang saling bersaing. Panjang
perbatasan India dan China membentang lebih dari 3.440 kilometer dan di bentangan
itu kedua negara memiliki beberapa klaim teritorial yang bertabrakan satu sama lain.
China mengklaim sebuah negara bagian India, Arunachal Pradesh, yang disebutnya
sebagai Tibet Selatan. Kedua negara juga berbeda pandangan soal garis perbatasan di
beberapa sektor wilayah lain. Garis Kendali Aktual, atau LAC, di Ladakh memiliki
penanda perbatasan yang tidak layak lantaran banyak terdapat sungai, danau, dan
pegunungan dengan puncak salju. Ini berarti garis perbatasan yang memisahkan
tentara keduanya dapat bergeser sehingga para tentara rentan bertikai. Beberapa
perundingan yang digelar kedua negara dalam 30 tahun terakhir gagal memecahkan
sengketa perbatasan ini, namun cukup berhasil dalam menegakkan stabilitas wilayah1.

1
Swaminathan Natarajan, “Konflik China-India”, 2020
TIMELINE KONFLIK

Pada 23 Oktober 1962 tentara China terlibat dalam serangan artileri yang intens, di
kawasan yang saat itu merupakan wilayah Himalaya yang sangat luas, di India timur
laut, yang disebut Badan Perbatasan Timur Laut (NEFA). Wilayah itu berbatasan
dengan China dan Bhutan. Kini, wilayah itu bernama Arunachal Pradesh, satu negara
bagian India dengan lebih dari satu juta orang penduduk. China terus mengklaim
daerah itu sebagai wilayahnya. Lebih dari setahun belakangan, gejolak baru antara
kedua belah pihak kembali terjadi. Tentara China menyerbu posisi India, membunuh
17 tentara India dan menangkap 13 lainnya. Mendapat sedikit perlawanan dari
pasukan India yang terkejut dan tidak lengkap, mereka terus maju. Keesokan harinya,
mereka merebut Tawang, kota yang memiliki kuil Buddha di dekat lembah. Pasukan
China berbaris di sebelah selatan. Pada pertengahan November, mereka sampai di
Kota Bomdila, sebuah kota kuil di dekat bukit, yang jaraknya sekitar 250 kilometer
dari Assam, rumah bagi kebun teh, ladang minyak, dan perkebunan goni yang subur
di India. Dan kemudian, pada 21 November, China mengumumkan gencatan senjata.
Pasukannya dengan cepat mundur sampai ke wilayah yang letaknya 20 kilometer ke
utara, dari perbatasan kedua negara yang memiliki status de facto. Wilayah dikenal
sebagai Garis Kontrol Aktual dan terdapat di dalam peta yang dibuat saat Inggris
menguasai India.

"Perang telah usai. Dalam beberapa minggu tentara PLA kembali ke bagian
pegunungan yang dikuasai China," kata Linter. India kehilangan 1.383 tentaranya dan
hampir 1.700 "hilang saat bertugas". China mencatat korban tewas dari pihak India
hampir 4.900 orang dan 3.968 lainnya ditangkap hidup-hidup. Manoj Joshi, seorang
analis pertahanan India dan penulis buku baru, Understanding The India China
Border, mengatakan tidak jelas mengapa China mundur. "Apakah karena jalur
pasokan mereka diperluas? Apakah mereka takut intervensi AS? Atau apakah fakta
bahwa mereka tidak terlalu serius dengan klaim [perbatasan] timur mereka?" kata dia.

Perbatasan China-India yang diperdebatkan, dibagi menjadi tiga wilayah: sektor barat
di sekitar Ladakh; sektor tengah terdiri dari perbatasan antara negara bagian Himachal
Pradesh dan Uttarakhand di India dengan Tibet; dan sektor timur terdiri dari
perbatasan di Arunachal Pradesh. Para ahli mengatakan itu benar-benar "garis
imajiner" - orang India mengatakan panjangnya 3.488 kilometer; sementara orang
China mengatakan jaraknya 2.000 kilometer lebih sedikit. India mengklaim dataran
tinggi Aksai Chin, area seluas Swiss yang dikuasai China di bagian barat perbatasan.
China mengklaim Arunachal Pradesh. Sejak 1950an, China menolak mengakui
perbatasan kedua negara yang ditentukan pada masa penjajahan Inggris di India. Pada
1962, perseteruan ini memicu perang singkat yang membuat India harus menanggung
kekalahan memalukan. Saling klaim wilayah. Sejak perang 1962, India dan China
saling menuding satu sama lain soal pendudukan wilayah. India mengklaim China
menduduki wilayahnya seluas 38.000 kilometer persegi--yang terletak di Lembah
Galwan, lokasi pertikaian saat ini. keadaan China dan India kembali memanas karena
konflik perbatasan yang terjadi ditahun 2017. Kedua negara ini memperebutkan
wilayah dataran tinggi Doklam, Himalaya. Dataran tinggi Doklam ini merupakan
wilayah sengketa yang diperebutkan oleh China dan Bhutan. Bhutan merupakan salah
satu negara yang memiliki
aliansi dengan India maka dari itu Bhutan meminta bantuan oleh India untuk
mendapatkan wilayah dataran tinggi Doklam yang sedang diperebutkan dengan China
(Debora, 2017). Ketika China memperluas jalannya untuk menguasai dataran
tinggi Doklam pada 16 Juni 2017, Bhutan meminta bantuan kepada India untuk
menghentikan pembangunan yang dilakukan oleh China yang dimana sikap India
yang membantu Bhutan dengan mengirim militernya dikawasan tersebut
menimbulkan kecaman dari pihak China. Perang di media local telah terjadi selama
kurang lebih satu bulan, masing-masing negara melemparkan cercaan hingga
Kementrian Pertahanan.

China melakukan konferensi pers yang bertujuan untuk mengingatkan sikap India
yang ikut menerjunkan militernya di kawasan Himalaya (Allen & Ebrahimian, 2017).
Selain perang di media lokal, terjadi konflik yang dimana pasukan China
melemparkan batu ke arah Danau Pangong di wilayah pegunungan Ladakh tempat
dimana tentara India berjaga. Konflik yang tidak menggunakan senjata tersebut
nagedinamakan Line of Actual Control (LAC) dan memang sering terjadi di kawasan
pegunungan Ladakh. Karena ketegangan yang terjadi antara China dan India yang
diakibatkan oleh perebutan wilayah tersebut,China yang sejak tahun 2005 selalu
mengikuti upacara kemerdekaan India memutuskan pada tahun 2017 lalu China tidak
akan menghadiri upacara kemerdekaan tersebut (Kertopati, 2017). Konflik antara
India dan China semakin memanas ketika China membangun kerjasama dengan
Pakistan. Kerjasama ini dilakukan China untuk membangun jalur sutra OBOR (One
Belt One Road) yang meletakkan pelabuhannya di Sri Lanka. Hal itu membuat
hubungan antara China dan India semakin merenggang karena jalur pembangunan
yang dilewati adalah kawasan Kashmir yang dimana kawasan tersebut merupakan
wilayah sengketa antara India dan Pakistan. Karena aliansi yang dibangun Pakistan
dan China maka militer dari kedua negara tersebut bergabung untuk menyerang India
karena sikap yang diambil nya untuk membantu Bhutan dalam konflik perbatasan.
Mantan menteri pertahanan India Mulayam Singh Yadav, menyatakan bahwa China
sudah meletakkan senjata nuklirnya dikawasan Pakistan yang diarahkan untuk
menyerang India (Dharma, 2017). Hubungan India dan China juga semakin
diperkeruh karena India beraliansi dengan Jepang dan Amerika Serikat untuk
membangun jalur perdagangan yang akan menyaingi OBOR milik China. Pasca
konflik perbatasan dataran tinggi doklam yang semakin memanas karena didukung
oleh faktor-faktor lain
penyebab perselisisihan antara China dan India, kedua negara tersebut akhirnya
memutuskan untuk melakukan pertemuan secara pribadi untuk membahas kelanjutan
persoalan ini. Perdana Mentri India Narendra Modi berkunjung ke China dan
disambut oleh presiden China Xi Jinping di Wuhan, China pada 27 April 2017 (Gupta
A. , 2018).
Bentrokan pecah antara pasukan garis depan China dan India di ujung timur
perbatasan panjang Himalaya pada pekan lalu. Konflik fisik langsung yang
melibatkan dua negara Asia bersenjata nuklir tersebut menjadi yang pertama kali
sejak 2020. Bentrokan itu terjadi pada 9 Desember di sektor Tawang di negara bagian
Arunachal Pradesh di timur laut India, yang juga diklaim oleh China. India
mengatakan tentaranya mencegah tentara China memasuki wilayah India, sementara
China mengatakan pasukan India secara ilegal melintasi perbatasan untuk
menghentikan patroli rutin tentaranya

IV. Kesimpulan
Perselisihan antara China dan India dimulai 60 tahun lalu, pada pagi hari yang cerah
di musim gugur. Pada 23 Oktober 1962 tentara China terlibat dalam serangan artileri
yang intens, di kawasan yang saat itu merupakan wilayah Himalaya yang sangat luas,
di India timur laut, yang disebut Badan Perbatasan Timur Laut (NEFA). Wilayah itu
berbatasan dengan China dan Bhutan. Kini, wilayah itu bernama Arunachal Pradesh,
satu negara bagian India dengan lebih dari satu juta orang penduduk. China terus
mengklaim daerah itu sebagai wilayahnya. Perbatasan China-India yang
diperdebatkan, dibagi menjadi tiga wilayah: sektor barat di sekitar Ladakh; sektor
tengah terdiri dari perbatasan antara negara bagian Himachal Pradesh dan
Uttarakhand di India dengan Tibet; dan sektor timur terdiri dari perbatasan di
Arunachal Pradesh. India mengklaim dataran tinggi Aksai Chin, area seluas Swiss
yang dikuasai China di bagian barat perbatasan. China mengklaim Arunachal Pradesh.
India mengklaim China menduduki wilayahnya seluas 38.000 kilometer persegi--yang
terletak di Lembah Galwan, lokasi pertikaian saat ini. Kedua negara juga berbeda
pandangan soal garis perbatasan di beberapa sektor wilayah lain.1

1
Soutik Biswas, “Sengketa perbatasan India-China”, 2022
DAFTAR PUSTAKA

References

BBC News Indonesia "Konflik India-China: Bentrok dilaporkan menewaskan 20 orang.". (2020, 6 19).
Retrieved from BBC News Indonesia: https://www.bbc.com/indonesia/dunia-54070493

biswas, s. (2022, 12 15). BBC News Indonesia "Sengketa Perbatasan India-China". Diambil kembali
dari BBC News Indonesia Web Site: https://www.bbc.com/indonesia/articles/ck546dzn04lo

China - India: Kedua negara sepakat 'meredakan ketegangan' terkait konflik perbatasan - apa yang
terjadi? (2020, september 11). Retrieved from BBC NEWS INDONESIA:
https://www.bbc.com/indonesia/dunia-54113716

Fallen, A. C. (2021). Penyelesaian Sengketa India-china melalui mahkamah internasional. 740.

kompas. (2020, oktober 20). Hari Ini dalam Sejarah: Perang China-India 1962 dan Konflik Panjang
Dua Negara. Retrieved from kompas.com:
https://www.kompas.com/tren/read/2020/10/20/085549165/hari-ini-dalam-sejarah-
perang-china-india-1962-dan-konflik-panjang-dua?page=all

Konflik China-India: Kedua negara saling tuduh melakukan 'provokasi' dengan 'melepaskan
tembakan' dalam sengketa perbatasan. (2020, September 8). Retrieved from BBC NEWS
INDONESIA: https://www.bbc.com/indonesia/dunia-54070493

Natarajan, S. (2020, 6 17). BBC News Indonesia "Konflik China-India: ada apa dibalik bentrokan
militer India dan China?". Retrieved from BBC News Indonesia:
https://www.bbc.com/indonesia/dunia-53074107

Natarajan, S. (2020, Juni 17). Konflik China-India: Ada apa di balik bentrokan militer India dan China?
Retrieved from BBC NEWS INDONESIA: https://www.bbc.com/indonesia/dunia-53074107

Pandey, V. (2020, 9 11). BBC News Indonesia "China-India: Kedua negara sepakat 'meredakan
ketegangan' terkait konflik perbatasan.Apa yang terjadi?". Retrieved from BBC News
Indonesia: https://www.bbc.com/indonesia/dunia-54113716

Refika Febrianti, A. E. (2022). Persaingan Kekuasaan Antara India dan China dari Kkekuasaan Militer
Sampai dengan Konflik Siber. Journal Of International Studies, 1-20.

Anda mungkin juga menyukai