Ditetapkan oleh :
Direktur RSIA dr. Hj. Karmini EH
STANDAR PROSEDUR Tanggal terbit
OPERASIONAL 01 Januari 2018
RESUSITASI NEONATUS
6. Obat-obat:
a. Epinephrine 1:10.000 dalam ampul 3 ml atau 10 ml
b. Naloxone hydrochloride 0,4 mg/ml dalam ampul 1
ml atau 1 mg/ml dalam ampul 2 ml
c. Volume expander, salah satu dari yang berikut ini:
1) 5% larutan Albumin-Saline
2) Larutan NaCl 0,9%
3) Larutan Ringer Laktat
d. Bikarbonas natrikus 4,2% (5 mEq/10 ml) dalam
ampul 10 ml
e. Larutan Dextrose 10% 250 ml
f. Aquabidesh steril 30 ml
g. Larutan NaCl 0,9% 30 ml
7. lain-lain:
a. Stetoskop
b. Plester ½ atau ¾ inci (±1,25 – 2 cm)
c. Semprit untuk 1,3,5,10,20 dan 50 ml
d. Jarum berukuran 18,21 dan 25
e. Kapas alkohol
f. Baki untuk kateterisasi arteri umbilikalis, gunting
dan larutan yodium.
g. Kateter umbilicus berukuran 3,5 F dan 5F
h. Three way stopcocks
i. sonde lambung berukuran 5F
8. Paling sedikit satu orang yang terapil dalam melakukan
resusitasi bayi baru lahir siap di kamar bersalin dan dua
orang lainnya untuk membantu dalam keadaan resusitasi
darurat
RESUSITASI NEONATUS
No. Dokumen No Revisi Halaman
15/PRWTNA/01/2018 0 3/15
RESUSITASI NEONATUS
3. Sungkup
Sungkup dihubungkan dengan balon
4. Pipa ET
a. Pipa ET dipotong secara diagonal pada angka 13 cm
untuk memudahkan intubasi dan menghindarkan
pipa masuk terlalu jauh.
b. sambungkan pipa dipasang kembali pada ujung pipa
yang telah dipotong. Apabila perlu sambungan pipa
diganti dengan sambungan pipa yang sesuai agar
tidak mudah terlepas pada waktu intubasi.
c. Agar pipa ET lebuh kaku dan mudah dilengkungkan
sehingga mempermudah intubasi masukkanlah stilet
ke dalam pipa ET.
d. Setelat stilet dipasang, herus diperhatikan bahwa
ujung stilet tidak keluar dari ujung pipa ET untuk
mencegah trauma jaringan; dan pangkal stilet
dilengkungkan sedemikian rupa sehingga tidak
mungkin masuk lebih dalam pada waktu intubasi.
5. Laringoskop
a. Pasang daun laringoskop pada pegangannya
b. Hidupkan lampu laringoskop untuk mengetahui
apakah lampu dan baterai baik
c. Periksa apakah lampu terpasang dengan baik,
sehingga tidak lepas/jatuh pada waktu intubasi
6. Mesin Penghisap
Mesin penghisap harus siap pakai, dan tekanan diatur
sedemikian rupa sehingga tekanan negative tidak lebih
dari 100 mmHg apabila pipa mesin disumbat.
Menguji Alat:
1. Menguji balon anestesi
a. Hubungkan balon dengan sumber oksigen
b. Pasang pengukuran aliran pada 5-8 liter/menit
c. Tutup sungkup dengan telapak tangan anda. Kalau
balon mempunyai katup pengontrol aliran, alur katup
sedemikian rupa sehingga balon tidak terlalu
berkembang.
d. Periksa apakah balon terisi sempurna. Apabila tidak:
Apakah balon retak?
Apakah katup pengontrol aliran terbuka?
Apakah pengukuran tekanan hilang?
Apakah aliran ke pasien (ke tangan anda) benar-
benar tertutup?
e. Apabila balon terisi, pijatlah balonnya
Apakah anda merasakan adanya tekanan pada
tangan anda?
Apakah pengukuran tekanan menunjukan tekanan
30-40 cm H2O?
Apabila balon tidak terisi sempurna atau tidak
memberikan tekanan dengan baik, ambil balon lain dan
coba sekali lagi.
2. Menguji balon mengembang sendiri
a. Tutup sungkup dengan telapak tangan anda.
b. Balon diperas:
Apakah terasa ada tekanan pada telapak tangan
anda?
RESUSITASI NEONATUS
RESUSITASI NEONATUS
RESUSITASI NEONATUS
RESUSITASI NEONATUS
RESUSITASI NEONATUS
I. Langkah Selanjutnya:
1. Apabila frekuensi denyut jantung bayi > 100 kali/menit:
a. Apabila bayi mulai bernapas secara spontan:
Dilakukan rangsangan taktil untuk merangsang
frekuensi dan dalamnya pernapasan
VTP dapat dihentikan, oksigen arus bebas
diberikan.
Kalau wajah bayi tampak merah, oksigen dapat
dikurangi secara bertahap
b. Apabila pernapasan spontan dan adekuat tidak
terjadi, VTP dilanjutkan.
2. Apabila frekuensi denyut jantung bayi 60-100 kali/menit
a. VTP dilanjutkan dengan memantau frekuensi denyut
jantung bayi.
b. Apabila frekuensi denyut jantung tetap/tidak
meningkat:
Periksa ventilasi apakah adekuat?
Apakah gerak dada cukup adekuat?
Apakah posisi sungkup benar?
Apakah posisi kepala bayi benar?
Apakah tekanan ventilasi adekuat?
Apakah udara dalam lambung mengganggu
gerakan dada?
Apakah suara napas adekuat?
Apakah oksigen yang diberikan benar-benar
100%?
Apakah pipa oksigen telah terpasang ke balon &
pengukur arus?
Apakah oksigen mengalir melalui pengukur arus?
RESUSITASI NEONATUS
RESUSITASI NEONATUS
No. Dokumen No Revisi Halaman
15/PRWTNA/01/2018 0 12/15
RESUSITASI NEONATUS
L. Intubasi Endotrakeal
1. Indikasi
a. Apabila diperlukan VTP agak lama
b. Apabila ventilasi dengan balon dan sungkup tidak
efektif
c. Apabila perlu melakukan penghisapan trakea
d. Apabila dicurigai ada hernia diafragmatika
e. bayi baru lahir kurang bulan dengan berat < 1000 gr.
Memasang laringoskop dan melihat glotis
2. Menyiapkan pemasukan laringoskop:
a. Penolong berdiri di sisi atas kepala bayi
b. Nyalakan lampu laringoskop
c. Pegang laringoskop dengan ibu jari dan ketiga jari
tangan kiri (tidak peduli penolong kidal atau
normal) dan arahkan daun laringoskop ke sisi
berlawanan dengan penolong.
RESUSITASI NEONATUS
RESUSITASI NEONATUS