Anda di halaman 1dari 6

RUMAH SAKIT IBU DAN ANAK PERSALINAN DENGAN LETAK SUNGSANG

dr. HJ. KARMINI E.H


No Dokumen : No. Revisi : Halaman : 1/3
000

Tanggal terbit : Ditetapkan oleh :


STANDAR PROSEDUR Direktur RSIA dr. Hj. Karmini EH
03/09/2018
OPERASIONAL
(SPO)
(dr. Wulan Dwi Sakinah)

PENGERTIAN Persalinan dengan Letak Sungsang adalah


Persalinan pada bayi dengan presentasi bokong
(sungsang) dimana bayi letaknya sesuai dengan
sumbu badan ibu, kepala berada pada fundus uteri
sedangkan bokong merupakan bagian terbawah ( di
daerah pintu atas panggul/simfisis)
(Wiknjosatro, 2008:155)

TUJUAN 1. Menyelamatkan ibu dan bayi


2. Dapat mencegah dan mengatasi komplikasi dari
proses persalinan sungsang

KEBIJAKAN

PROSEDUR A. Persiapan Pasien dan Keluarga


- Jelaskan pada pasien dan keluarga tentang
kondisi kehamilan gemelinya, rencana tindakan
dan komplikasi/masalah yang mungkin terjadi
- Pasien dan suami (atau keluarga lain yang
berhak sesuai aturan) menandatangani
persetujuan tindakan pada form informed
consent yang telah disediakan
- Dokter dan saksi lain menandatangani lembar
informed consent sesuai ketentuan
- Persiapan kelengkapan bayi dan ibu
- Pasien dalam posisi litotomi
- Mengosongkan kandung kemih, rectum serta
membersihkan daerah perineal dengan
antiseptic

B. Persiapan Alat:
- Peralatan untuk persalinan
- Peralatan untuk resusitasi bayi (beritahu Tim
Perinatologi)
- Uterotonika
- Anestesi local dan antiseptic
- Cunam piper
- Disposible spuit
- Blood set dan cairan infus
- Peralatan untuk episiotomy dan penjahitannya

C. Persiapan Penolong:
- Cuci tangan sampai dengan sikut dengan air
mengalir dan sabun antiseptic
- Memakai APD lengkap
RUMAH SAKIT IBU DAN ANAK
dr. HJ. KARMINI E.H PERSALINAN DENGAN LETAK SUNGSANG
No Dokumen : No. Revisi : Halaman : 2/3
014/Akr-PPI/
000
SPO-/IX/2018
D. Tindakan Pertolongan Persalinan Sungsang
1. Pakai sarung tangan DTT/steril
2. Pakai duk/kain penutup ibu
3. Lakukan periksa dalam untuk menilai
besarnya pembukaan, selaput ketuban dan
penurunan bokong serta kemungkinan adanya
penyulit.
4. Instruksikan pasien agar meneran dengan
benar selama ada his.
Meneran dengan benar: mulai dengan menarik
nafas dalam, katupkan mulut, upayakan
tenaga mendorong ke abdomen dan anus.
Kedua tangan menarik lipat lutut, angkat
kepala dan lihat ke pusar.
5. Pimpin berulang kali hingga bokong turun ke
dasar panggul.
6. Lakukan episiotomy saat bokong membuka
vulva dan perineum sudah tipis.

Melahirkan Bayi:
CARA BRACHT
1) Segera setelah bokong lahir, bokong dicengkam
secara Bracht (kedua ibu jari penolong sejajar
dengan panjang paha, jari-jari yang lain
memegang daerah panggul)
2) Jangan melakukan intervensi, ikuti saja proses
keluarnya janin. Bila terdapat hambatan pada
tahapan lahir setinggi scapula, bahu atau
kepala maka segera lanjut ke metode manual
aid yang sesuai.
3) Longgarkan tali pusat setelah lahirnya perut dan
sebagian dada
4) Lakukan hiperlordosis janin pada saat angulus
scapula inferior tampak dibawah simfisis
(dengan mengikuti gerak rotasi anterior yaitu
punggung janin didekatkan kearah perut ibu
tanpa tarikan) disesuaikan dengan lahirnya
badan bayi. Bila pada tahap ini ternyata terjadi
hambatan pengeluaran saat tubuh janin
mencapai daerah scapula inferior, segera
lakukan pertolongan dengan cara klasik atau
Muller (manual aid).
5) Gerakkan keatas hingga lahir dagu, mulut,
hidung, dahi dan kepala
6) Letakkan bayi diperut ibu, bungkus bayi dengan
handuk hangat, bersihkan jalan nafas bayi oleh
asisten, tali pusat dipotong.
7) Setelah asuhan bayi baru lahir, berikan pada
ibu untuk laktasi/kontak dini
Bila pada tahap ini ternyata terjadi hambatan
pengeluaran saat tubuh janin mencapai daerah
scapula inferior, segera lakukan pertolongan
dengan cara klasik atau Muller (manual aid)
RUMAH SAKIT IBU DAN ANAK
PERSALINAN DENGAN LETAK SUNGSANG
dr. HJ. KARMINI E.H
No Dokumen : No. Revisi : Halaman : 3/3
014/Akr-PPI/
000
SPO-/IX/2018
Cara Klasik (Pengeluaran bahu dan tangan secara
klasik dilakukan jika dengan cara Bracht bahu
dan tangan tidak bisa lahir.
Prosedur:
1) Segera setelah bokong lahir, bokong dicengkam
dan dilahirkan sehingga bokong dan kaki lahir.
2) Tali pusat dikendorkan.
3) Pegang kaki pada pergelangan kaki dengan
satu tangan dan tarik ke atas
 dengan tangan kiri dan menariknya kearah
kanan atas ibu, untuk melahirkan bahu
kiri bayi yang berada di belakang.
 dengan tangan kanan dan menariknya
kearah kiri atas ibu, untuk melahirkan
bahu kanan bayi yang berada di belakang.
4) Masukkan dua jari tangan kanan/kiri (sesuai
dengan letak bahu belakang) sejajar dengan
lengan bayi, untuk melahirkan lengan
belakang bayi. Bila pada tahap ini, sulit untuk
melahirkan bahu belakang maka lakukan cara
Muller (melahirkan bahu depan terlebih dulu).
5) Setelah bahu dan lengan belakang lahir kedua
kaki ditarik kearah bawah kontral lateral dari
langkah sebelumnya untuk melahirkan bahu
dan lengan bayi depan dengan cara yang
sama.
Bila pada tahap ini, sulit untuk melahirkan
bahu belakang maka lakukan cara Muller
(melahirkan bahu depan terlebih dulu)

Cara Muller (Pengeluaran bahu dan tangan secara


Muller dilakukan jika dengan cara Bracht bahu
dan tangan tidak bisa lahir).
Prosedur:
1) Melahirkan bahu depan terlebih dahulu dengan
menarik kedua kaki dengan cara yang sama
seperti klasik, kearah belakang kontra lateral
dari letak bahu depan.
2) Setelah bahu dan lengan depan lahir
dilanjutkan langkah yang sama untuk
melahirkan bahu dan lengan belakang.

Cara Louvset (dilakukan bila ada lengan bayi


yang terjungkit dibelakang kepala/nuchal arm).
Prosedur:
1) Setelah bokong dan kaki bayi lahir memegang
bayi dengan kedua tangan.
2) Memutar bayi 180 derajat dengan lengan bayi
yang terjungkit kearah penunjuk jari tangan
yang nuchal.
3) Memutar kembali 180 derajat kearah yang
berlawanan ke kiri/ ke kanan. Beberapa kali
hingga kedua bahu dan lengan dilahirkan
secara Klasik/Muller
RUMAH SAKIT IBU DAN ANAK PERSALINAN DENGAN LETAK SUNGSANG
dr. HJ. KARMINI E.H

Ekstraksi Kaki (dilakukan bila kala II tak maju


atau tampak gejala kegawatan ibu-bayi. Keadaan
janin/ibu yang mengharuskan bayi segera
dilahirkan.
Prosedur:
1) Tangan kanan masuk secara obstetric
menelusuri bokong, pangkal paha sampai lutut,
kemudian melakukan abduksi dan fleksi pada
paha janin sehingga kaki bawah menjadi fleksi,
2) tangan yang lain mendorong fundus ke bawah.
Setelah kaki fleksi pergelangan kaki dipegang
dengan dua jari dan dituntun ke luar dari
vagina sampai batas lutut.
3) Kedua tangan penolong memegang betis janin,
yaitu kedua ibu jari diletakkan dibelakang betis
sejajar sumbu panjang paha dan jari-jari lain
didepan betis, kaki ditarik curam ke bawah
sampai pangkal paha lahir.
4) Pegangan dipindah ke pangkal paha setinggi
mungkin dengan kedua ibu jari dibelakang
paha, sejajar sumbu panjang paha dan jari lain
di depan paha.
5) Pangkal paha ditarik curam kebawah sampai
trokhanter depan lahir. Kemudian pangkal
paha dengan pegangan yang sama dielevasi
keatas hingga trokhanter belakang lahir. Bila
kedua trokhanter telah lahir berarti bokong
lahir.
6) Sebaliknya bila kaki belakang yang dilahirkan
lebih dahulu, maka yang akan lahir lebih
dahulu ialah trokhanter belakang dan untuk
melahirkan trokhanter depan maka pangkal
paha ditarik terus curam kebawah.
7) Setelah bokong lahir maka dilanjutkan cara
Klasik/Muller/Louvset

Teknik Ekstraksi Bokong (dikerjakan jika


presentasi bokong murni dan bokong sudah turun
didasar panggul, bila kala II tidak maju atau
tampak keadaan janin/ibu yang mengharuskan
bayi segera dilahirkan.)
Prosedur:
1) Jari telunjuk penolong yang searah dengan
bagian kecil janin, dimasukkan kedalam jalan
lahir dan diletakkan dilipatan paha bagian
depan. Dengan jari ini lipat paha/krista illiaka
dikait dan ditarik curam kebawah. Untuk
memperkuat tenaga tarikan ini, maka tangan
penolong yang lain mencengkam pergelangan
tadi dan turut menarik curam kebawah.
2) Bila dengan tarikan ini trokhanter depan mulai
tampak dibawah simfisis, maka jari telunjuk
penolong yang lain mengkait lipatan paha
ditarik curam kebawah sampai bokong lahir.
3) Setelah bokong lahir maka dilanjutkan cara
Klasik/Muller/Louvset
RUMAH SAKIT IBU DAN ANAK PERSALINAN DENGAN LETAK SUNGSANG
dr. HJ. KARMINI E.H

Ekstraksi bokong lebih berat/sukar dari pada


ekstraksi kaki, oleh karena itu perlu dilakukan
perasat Pinard pada presentasi bokong murni.

Melahirkan Kepala Bayi


Cara Maurieceau (dilakukan bila bayi dilahirkan
secara manual aid/bila dengan Bracht kepala
belum lahir).
Prosedur:
1) Letakkan badan bayi diatas tangan kiri
sehingga badan bayi seolah-olah menunggang
kuda (untuk penolong kidal meletakkan
badan bayi diatas tangan kanan)
2) Satu jari dimasukkan dimulut dan dua jari di
maxilla.
3) Tangan kanan memegang/mencengkam bahu
tengkuk bayi
4) Minta seorang asisten menekan fundus uteri
5) Bersamaan dengan adanya his, asisten
menekan fundus uteri, penolong persalinan
melakukan tarikan kebawah sesuai arah
sumbu jalan lahir dibimbing jari yang
dimasukkan untuk menekan dagu/mulut.

Cunam Pipper digunakan kalau pengeluaran


kepala bayi dengan Bracht atau Maurriceau gagal.
Caranya:
Tangan dan badan bayi dibungkus kain steril,
diangkat keatas, cunam pipper dipasang
melintang terhadap panggul dan kepala kemudian
ditarik.

E. Penanganan Lanjutan
1. Lahirkan plasenta secara spontan atau
manual apabila ada indikasi
2. Luka episiotomy/robekan perineum dijahit
3. Beri uterotonika atau medikamentosa yang
diperlukan
4. Awasi kala IV
5. Pasien dan lingkungan dibersihkan
6. Lakukan pengelolaan alat habis pakai dengan
benar
7. Lakukan pengelolaan limbah dengan benar
8. Cuci tangan selesai tindakan
9. Buat dokumentasi dengan lengkap dan benar
10.Beritahukan pada pasien dan keluarganya
bahwa tindakan telah selesai dilaksanakan
dan masih memerlukan perawatan.
11.Jelaskan pada pasien/keluarga tentang
perawatan, jadwal pengobatan dan perawatan
serta gejala-gejala yang harus diwaspadai.
UNIT TERKAIT 1. Ruang IGD
2. Ruang VK
3. Ruang Perinatologi
4. Ruang Perawatan Post Partum

Anda mungkin juga menyukai