Anda di halaman 1dari 4

INSISI DAN DRAINASE ABSES

No. Dokumen : PK/SOP/RGD.004/414.102.20


/ 2022
No. Revisi :
SOP
Tanggal Terbit : 26 Januari 2022
Halaman : 1/3

UOBF dr. DEDE KURNIAWATI


PUSKESMAS JENU NIP. 196412241989032019

1. Pengertian Insisi dan drainase abses adalah suatu tindakan membersihkan dan mengangkat
abses di jaringan kulit
2. Tujuan Sebagai acuan petugas penatalaksanaan drainase / insisi abses untuk
menghindari infeksi lanjutan
3. Kebijakan Keputusan Kepala UOBF Puskesmas Jenu Nomor:
440/015/KPTS/C/414.102.20/2022 tentang Kebijakan Layanan Klinis
4. Referensi Keputusan Menteri Kesehatan Nomor HK:01.07/MENKES/1186/2022 tentang
Panduan Praktik klinis Bagi Dokter di Fasilitas Pelayanan Kesehatan Tingkat
Pertama.
5. Prosedur / 1. Dokter/perawat menjelaskan kepada pasien/keluarga pasien tindakan yang
Langkah- akan dilakukan dan prosedurnya
Langkah 2. Dokter/perawat menyiapkan alat kedekat pasien
3. Dokter/perawat menanyakan riwayat alergi pasien terhadap obat anastesi
lokal
4. Dokter/perawat melakukan cuci tangan dan memakai handscoen
5. Dokter/perawat memposisiskan pasien dalam posisi yang memungkinkan
terlihatnya daerah terinfeksi
6. Dokter/perawat melakukan desinfeksi tempat abses berada dan jaringan
kulit disekitarnya dengan povidone iodine dengan putaran dari dalam ke
luar, tutupi area tempat abses dengan duk steril
7. Dokter/perawat memberikan anastesi lokal menggunakan spray ethyl
chloride atau infiltrasi area di dekat fluktuasi abses sedalam dermis
menggunakan jarum intrakutan
8. Setelah anastesi bekerja dan pasien tidak merasakan nyeri untuk di insisi
diatas abses. Jangan buat insisi di tempat selain abses tersebut (operasi
minor membuat luka yang kecil). Buka abses lebar-lebar agar lubang tidak
mudah tertutup
9. Dokter/perawat membersihkan abses dengan kasa steril atau cuci dengan
NaCl. Pasang drain atau ujung dari sarung tangan steril agar lubang tidak
tertutup selama abses masih memproduksi cairan.
10. Dokter/perawat pasang perban yang dapat menyerap sisa pus
11. Dokter/perawat meminta pasien atau keluarga pasien untuk
mengistirahatkan bagian tubuh yang telah dioperasi atau pakaikan sling
bila luka bekas operasi berada di ekstremitas atas
12. Dokter/perawat meminta pasien atau keluarga ganti perban setiap kotor
atau minimal 2x sehari
13. Dokter/perawat mengecek luka bekas operasi dan angkat drain setelah
tidak keluar pus atau kira-kira setelah 2 hari
14. Dokter/perawat mencatat semua hasil pemeriksaan dan tindakan kedalam
rekam medik.
6. Diagram Alir
Dokter/perawat menjelaskan kepada
pasien/keluarga pasien tindakan yang akan
dilakukan dan prosedurnya

Dokter/perawat Menyiapkan alat kedekat pasien

Dokter/perawat menanyakan riwayat alergi


pasien terhadap obat anastesi lokal

Dokter/perawat melakukan cuci tangan dan


memakai handscoen

Dokter/perawat memposisiskan pasien dalam posisi yang


memungkinkan terlihatnya daerah terinfeksi

Dokter/perawat melakukan desinfeksi tempat abses berada


dan jaringan kulit disekitarnya

Dokter/perawat memberikan anastesi lokal

Dokter/perawat setelah anastesi bekerja dan pasien


tidak merasakan nyeri untuk di insisi diatas abses

Dokter/perawat membersihkan abses dengan


kasa steril atau cuci dengan NaCl

Dokter/perawat memasang perban yang


dapat menyerap sisa pus

Dokter/perawat meminta pasien atau keluarga


pasien untuk mengistirahatkan bagian tubuh
yang telah dioperasi

Dokter/perawat meminta pasien atau keluarga ganti


perban setiap kotor atau minimal 2x sehari

Dokter/perawat mengecek luka bekas operasi dan angkat drain


setelah tidak keluar pus atau kira-kira setelah 2 hari
7. Unit terkait - Ruang Tindakan

8. Rekaman
Historisi
No Yang diubah Isi Perubahan Tanggal mulai
Perubahan
diberlakukan
1 Kebijakan Keputusan Kepala 26 Januari 2022
UOBF Puskesmas
Jenu Nomor:
440/015/KPTS/C/4
14.102.20/2022
tentang Kebijakan
Layanan Klinis

Anda mungkin juga menyukai