Anda di halaman 1dari 17

PENGARUH PEMBERIAN KAYU APU (Pistia stratiotes L.

) SEBAGAI
FITOREMEDIATOR DENGAN KEPADATAN BERBEDA TERHADAP
PENURUNAN KADAR AMONIA, NITRAT DAN NITRIT PADA LIMBAH
BUDIDAYA

SKRIPSI

DEVI PUTRI RACHMAWATI


201810260311087

JURUSAN PERIKANAN
FAKULTAS PERTANIAN PETERNAKAN
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH MALANG
2022
PENGARUH PEMBERIAN KAYU APU (Pistia stratiotes L.) SEBAGAI
FITOREMEDIATOR DENGAN KEPADATAN BERBEDA TERHADAP
PENURUNAN KADAR AMONIA, NITRAT DAN NITRIT PADA LIMBAH
BUDIDAYA

SKRIPSI

Diajukan Sebagai Salah Satu Persyaratan Untuk Memperoleh Gelar Sarjana Strata
Satu (S1) Jurusan Perikanan Program Studi Akuakultur

DEVI PUTRI RACHMAWATI


201810260311087

JURUSAN PERIKANAN
FAKULTAS PERTANIAN PETERNAKAN
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH MALANG
2022

ii
HALAMAN PENGESAHAN

PENGARUH PEMBERIAN KAYU APU (Pistia stratiotes L.) SEBAGAI


FITOREMEDIATOR DENGAN KEPADATAN BERBEDA TERHADAP
PENURUNAN KADAR AMONIA, NITRAT DAN NITRIT PADA LIMBAH
BUDIDAYA

Oleh:
DEVI PUTRI RACHMAWATI
NIM: 20181060311087

Disetujui oleh:

Pembimbing Utama Tanggal : …………….

Sri Dwi Hastuti, S.Pi., M.Aqua


NIDN: 0728107201

Pembimbing Pendamping Tanggal : …………….

Dony Prasetyo, S.Pi., M.Si


NIDN: 0704128704

Malang,
Menyetujui:

A.n Wakil Dekan I Ketua Program Studi


Fakultas Pertanian Peternakan Akuakultur
Universitas Muhammadiyah Malang

Ir. Henik Sukorini, M.P., Ph.D., IPM Dr. Hany Handajani, S.Pi, M.Si
NIP: 105.9311.0359 NIP: 110.0309.0406

iii
HALAMAN PENGESAHAN

PENGARUH PEMBERIAN KAYU APU (Pistia stratiotes L.) SEBAGAI


FITOREMEDIATOR DENGAN KEPADATAN BERBEDA TERHADAP
PENURUNAN KADAR AMONIA, NITRAT DAN NITRIT PADA LIMBAH
BUDIDAYA

Oleh:
DEVI PUTRI RACHMAWATI
201810260311087

Disusun berdasarkan Surat Keputusan


Dekan Fakultas Pertanian Peternakan Universitas Muhammadiya Malang
Nomor : …………………………… dan rekomendasi Komisi Skripsi
Fakultas Pertanian Peternakan UMM pada tanggal : …………………….
Dan Keputusan Ujian Sidang yang dilaksanakan pada tanggal : 6 November 2022
Dewan Penguji

Pembimbing Utama Pembimbing Pendamping

Sri Dwi Hastuti, S.Pi., M.Aqua Dony Prasetyo, S.Pi., M.Si


NIDN: 0728107201 NIDN: 0704128704

Penguji Utama Penguji Pendamping

Dr. Hany Handajani, S.Pi., M.Si Dr. Hariyadi, S.Pi., M.Si


NIP: 110.0309.0406 NIP: 110.0203.0365

Malang,………………
Mengetahui :

Dekan Ketua Program Studi Akuakultur

Dr. Ir. Aris Winaya, MM., M.Si,, IPU Dr. Hany Handajani, S.Pi., M.Si
NIP : 196405141990331002 NIP: 110.0309.0406

iv
SURAT PERNYATAAN

Yang bertanda tangan dibawah ini:


Nama : Devi Putri Rachmawati
NIM : 201810260311087
Fakultas/Jurusan : Pertanian Peternakan/Akuakultur
Perguruan Tinggi : Universitas Muhammadiyah Malang
Menyatakan dengan sebenarnya dan sesungguhnya, bahwa skripsi atau karya
ilmiah berjudul:
1. PENGARUH PEMBERIAN KAYU APU (PISTIA STRATIOTES L.)
SEBAGAI FITOREMEDIATOR DENGAN KEPADATAN BERBEDA
TERHADAP PENURUNAN KADAR AMONIA, NITRAT DAN NITRIT
PADA LIMBAH BUDIDAYA

2. Skripsi ini adalah milik saya sendiri yang disusun berdasarkan serangkaian
penelitian yang saya lakukan dan belum pernah diajukan untuk memperoleh
gelar pada program sejenis di perguruan tinggi manapun, semua data dan
informasi yang digunakan telah dinyatakan secara jelas dan dapat diperiksa
kebenarannya.
3. Penulisan skripsi ini tidak ada plagiasi, duplikasi ataupun replikasi terhadap hasil
penelitian ini dari pihak-pihak manapun yang menyebabkan hasil penelitian ini
tidak otentik, kecuali secara tertulis diacu dalam skripsi dan disebutkan
rujukannya dalam daftar pustaka.
4. Skripsi ini disusun berdasarkan persetujuan dan bimbingan dari dewan
pembimbing dan telah diuji dihadapan dewan penguji tugas akhir Jurusan
Perikanan Fakultas Pertanian Peternakan Universitas Muhammadiyah Malang.
Demikian surat pernyatan ini saya buat dengan sebenar-benarnya dan
bertanggung jawab terhadap pernyataan ini.

Malang, 6 November 2022


Mengetahui
Dosen Pembimbing Utama, Yang Menyatakan

Sri Dwi Hastuti, S.Pi., M.Aqua Devi Putri Rachmawati


NIDN: 0728107201 NIM: 201810260311087

v
KATA PENGANTAR

Puji syukur kepada Allah SWT yang telah memberikan rahmat-Nya


sehingga penulis dapat menyelesaikan Skripsi dengan judul Pengaruh Pemberian
Kayu Apu (Pistia stratiotes L.) sebagai Fitoremediator dengan Kepadatan Berbeda
Terhadap Penurunan Kadar Amonia, Nitrat dan Nitrit Pada Limbah Budidaya.
Proposal skripsi ini dapat penulis selesaikan berkat adanya bantuan dari berbagai
pihak, maka penulis mengucapkan terima kasih kepada:
1. Bapak Dr. Ir. Aris Winaya, M.M., M.Si selaku Dekan Fakultas Pertanian
Peternakan Universitan Muhammadiyah Malang
2. Ibu Dr. Hany Handajani. S.Pi., M.Si selaku Ketua Jurusan Perikanan
Fakultas Pertanian Peternakan Universitas Negeri Malang dan selaku Dosen
Pembimbing Pendamping yang telah banyak membantu dalam penyusunan
proposal penelitian ini.
3. Ibu Sri Dwi Hastuti, S.Pi., M.Aqua selaku dosen pembimbing utama yang
telah meluangkan waktu, memberikan bimbingan, petunjuk serta arahan
kepada penulis dalam penyusunan proposal skripsi.
4. Bapak Dony Prasetyo, S.Pi., M.Si selaku dosen pembimbing pendamping
yang telah meluangkan waktu, memberikan bimbingan, petunjuk serta
arahan kepada penulis dalam penyusunan proposal skripsi.
5. Ayah, Ibu, Kakak dan Adik tercinta yang tak kenal lelah untuk
melimpahkan kasih sayangnya, memberikan dorongan serta do’a restunya.
6. Sahabat-sahabat penulis Firyal ‘Azizah, Veri Teguh, Hilmi Ainul Fajar yang
telah menemani dan mendukung penulis dalam menyelesaikan skripsi ini.
Teman-teman dari Keluarga Besok Sabtu, teman-teman dari Sabrut Team
yang telah memberikan dukungan kepada penulis. Teman penulis Azizal
Zilmi, Aufal ‘Ahdi serta teman-teman kelas dan angkatan yang telah
memberi masukan-masukan kepada penulis.
7. Semua pihak-pihak yang telah membantu dalam penyusunan skripsi ini.
8. Last but not least, I wanna thank me, I wanna thank me for believing in me,
I wanna thank me for doing all this hard work, I wanna thank me for having
no days off. I wanna thank me for never quitting.
Penulis menyadari bahwa penyusunan skripsi ini masih jauh dari kata sempurna.
Penulis menyampaikan permohonan maaf apabila ada kekurangan dan kesalahan
yang sebesar – besarnya. Atas perhatiannya terimakasih.

Malang, 12 November 2022


Penulis

Devi Putri Rachmawati

vi
DAFTAR ISI

COVER .................................................................................................................. ii
HALAMAN PENGESAHAN .............................................................................. iii
SURAT PERNYATAAN .......................................................................................v
KATA PENGANTAR .......................................................................................... vi
DAFTAR ISI ........................................................................................................ vii
DAFTAR GAMBAR .......................................................................................... viii
DAFTAR TABEL ................................................................................................ ix
Abstrak .....................................................................................................................1
PENDAHULUAN ...................................................................................................1
METODOLOGI PENELITIAN ...........................................................................1
HASIL DAN PEMBAHASAN ..............................................................................2
Amonia ................................................................................................................2
Nitrit ....................................................................................................................2
Nitrat ...................................................................................................................3
Total Bakteri .......................................................................................................3
Pertumbuhan Kayu Apu ...................................................................................4
Suhu .....................................................................................................................4
pH ........................................................................................................................5
KESIMPULAN .......................................................................................................5
DAFTAR PUSTAKA .............................................................................................5

vii
DAFTAR GAMBAR

Gambar 1 Pengamatan Konsentrasi Amonia selama Penelitian .............................2


Gambar 2 Pengamatan Konsentrasi Nitrit selama Penelitian .................................3
Gambar 3 Pengamatan Konsentrasi Nitrat selama Penelitian ................................3
Gambar 4 Pengamatan Suhu selama Penelitian .....................................................5
Gambar 5 Pengamatan pH selama Penelitian .........................................................5

viii
DAFTAR TABEL
Tabel 1 Pengamatan Total Bakteri ..........................................................................4
Tabel 2 Pertumbuhan Tanaman ...............................................................................4

ix
Pengaruh Pemberian Kayu Apu (Pistia stratiotes L.) sebagai Fitoremediator dengan
Kepadatan Berbeda Terhadap Penurunan Kadar Amonia, Nitrat dan Nitrit pada
Limbah Budidaya
Devi Putri Rachmawati1, Sri Dwi Hastuti2, Dony Prasetyo2
Jurusan Perikanan, Fakultas Pertanian Peternakan, Universitas
Muhammadiyah Malang
Jl. Raya Tlogomas No. 246 Malang, Jawa Timur
Email: devirachma17@gmail.com

Abstrak
Limbah budidaya yang mengandung senyawa nitrogen bila dialirkan secara langsung ke
perairan sekitar akan menyebabkan pencemaran air pada perairan tersebut sehingga
dibutuhkan pengolahan limbah budidaya. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui
bagaimana konsentrasi ammonia, nitrat dan nitrit ketika media pemeliharaan diberi tanaman
kayu apu (Pistia stratiotes L) dengan kepadatan yang berbeda. Penelitian ini dilakukan
menggunakan Rancangan Acak Lengkap (RAL) dengan kepadatan tumbuhan yang berbeda
(0gr, 45gr, 90gr, 135gr) selama 14 hari. Air limbah budidaya berasal dari Laboratorium
Perikanan, Fakultas Pertanian Peternakan, Universitas Muhammadiyah Malang. Pada awal
penelitian konsentrasi ammonia 8 mg/L, nitrit 5 mg/L dan nitrat 5 mg/L. Penurunan
konsentrasi ammonia paling efektif terjadi pada kepadatan kayu apu sebanyak 90gr/33L
dengan penurunan hingga 2,72 mg/L. Sedangkan penurunan konsentrasi nitrit terjadi pada
kepadatan kayu apu 0gr dengan penurunan hingga 0,12 mg/L pada akhir penelitian.
Penurunan konsentrasi nitrat terjadi pada kepadatan kayu apu 0gr dengan penurunan hingga
2,83 mg/L pada akhir penelitian.
Kata Kunci: amonia, nitrit, nitrat, limbah budidaya, fitoremediasi, Kayu Apu (Pistia
Stratiotes).

Abstract
Aquaculture waste containing nitrogen compounds when channeled directly into the
surrounding waters will cause water pollution in these waters so that aquaculture waste
treatment is needed. This study aims to find out how the concentrations of ammonia, nitrate
and nitrite are when the rearing medium is given water cabbage (Pistia stratiotes L) with
different densities. This research was conducted using a completely randomized design (CRD)
with different plant densities (0gr, 45gr, 90gr, 135gr) for 14 days. Aquaculture wastewater
comes from the Fisheries Laboratory, Faculty of Animal Husbandry Agriculture, University of
Muhammadiyah Malang. At the beginning of the study the concentration of ammonia was 8
mg/L, nitrite was 5 mg/L and nitrate was 5 mg/L. The most effective reduction in ammonia
concentration occurred at a water cabbage density of 90gr/33L with a decrease of up to 2.72
mg/L. Meanwhile, the decrease in nitrite concentration occurred at a density of 0gr of water
cabbage with a decrease of up to 0.12 mg/L at the end of the study. The decrease in nitrate
concentration occurred at a density of 0 gr of water cabbage with a decrease of up to 2.83
mg/L at the end of the study.
Keywords: ammonia, nitrite, nitrate, aquaculture waste, phytoremediation, water cabbage

1
PENDAHULUAN obor memiliki daya serap tinggi terhadap
Pada pengolahan suatu limbah cair logam berat.
terdapat berbagai cara yang dapat dilakukan Kayu apu (Pistia stratiotes L.)
antara lain secara kimia, fisika, ataupun merupakan tumbuhan yang hidup pada
biologi. Pengolahan limbah secara kimia media air, memiliki kecepatan tumbuh yang
dilakukan menggunakan bahan kimia, tinggi sehingga sering dianggap sebagai
secara fisika dilakukan dengan sedimentasi, hama. Meskipun banyak yang menganggap
filterisasi, dan screening (Leany, 2020). bahwa tumbuhan kayu apu ini sebagai hama
Secara biologi, salah satu metode yang pada perairan, namun tumbuhan ini dapat
digunakan pada pengolahan limbah cair dimanfaatkan dalam proses pengolahan
yaitu dengan menggunakan metode limbah cair. Tumbuhan kayu apu ini dapat
fitoremediasi. Metode fitoremediasi menyerap berbagai zat yang ada pada air.
merupakan metode yang memanfaatkan Menurut penelitian yang dilakukan
tumbuhan tertentu dalam mengekstrak, Tampubolon et al., (2020) pada kolam yang
menurunkan maupun menghilangkan berisi 12 tanaman kayu apu mampu
kontaminan dari air dan tanah (Indah, 2014). menurunkan nilai BOD sampai dengan 10
Pendapat lain tentang fitoremediasi menurut mg/L (95,83%), COD 15,97 mg/L (95,01%)
Pandia et al. (2018) adalah sebuah sistem dan TSS 17,66 mg/L (96,09) dalam rentang
yang mana pada tanaman tertentu dapat waktu 12 hari. Oktaviani et al., (2020)
bekerjasama dengan mikroorganisme pada menyatakan tanaman kayu apu mampu
tanah, koral atau air dalam mengubah zat mengolah limbah berupa logam berat, zat
kontaminan atau pencemar menjadi tidak organik dan anorganik sehingga termasuk
berbahaya hingga menjadi bahan yang pada salah satu tanaman fitoremediator.
ekonomis. Pengolahan limbah cair Penelitian ini dilakukan dengan tujuan untuk
menggunakan metode ini memiliki mengetahui manfaat kayu apu (Pistia
keuntungan sendiri yaitu tidak memicu stratiotes L.) dalam mereduksi limbah
adanya efek samping yang dapat budidaya.
membahayakan lingkungan sekitar, mudah,
murah dan efisien apabila diaplikasikan METODOLOGI PENELITIAN
pada industri (Indah, 2014). Terdapat Penelitian dilaksanakan di Laboratorium
bebrapa tumbuhan air yang dapat Perikanan Fakultas Pertanian-Peternakan
dimanfaatkan sebagai fitoremediator yaitu Universitas Muhammadiyah Malang selama
eceng gondok, kayu apu, kiambang, dan 14 hari. Tumbuhan kayu apu (Pistia
kangkung air. Pada penelitian yang stratiotes L.) yang digunakan berasal dari
dilakukan Indah (2014) tanaman air yang daerah sekitar Jetis, Kec. Dau, Kab. Malang
dapat digunakan sebagai remediator antara yang kemudian di aklimatisasi selama 7 hari
lain eceng gondok, kangkung air dan kayu menggunakan air bersih dengan tujuan agar
apu dalam menurunkan bahan organik tanaman mampu beradaptasi pada
limbah cair tahu. Penelitian lain yang lingkungan baru (Oktaviani et al., 2020).
dilakukan oleh (Pandia et al., 2018) tentang Limbah budidaya yang digunakan berasal
tumbuhan fitoremediasi seperti tumbuhan dari Laboratorium Perikanan Universitas
obor, eceng gondok dan kiambang Muhammadiyah Malang.
mendapatkan kesimpulan bahwa tumbuhan Penelitian ini menggunakan metode
eksperimental laboratoris, yaitu penelitian

1
yang diberi perlakuan dengan tujuan
memanipulasi objek penelitian disertai
adanya kontrol (Irsan et al., 2021). Media
penelitian yang digunakan berupa akuarium
kemudian diisi dengan air limbah budidaya
sebanyak 33L. Rancangan penelitian yang
digunakan adalah Rancangan Acak Lengkap
(RAL) dengan 4 perlakuan berat kayu apu
yang berbeda yaitu 0gr, 45gr, 90gr dan Gambar 1 Pengamatan Konsentrasi Amonia
135gr yang diulang sebanyak 3 kali. selama Penelitian
Pengujian parameter ammonia, nitrit, dan
nitrat dilakukan setiap seminggu sekali. Gambar 1 menunjukkan adanya
Pada parameter jumlah koloni bakteri dan penurunan konsentrasi ammonia pada
pertumbuhan bobot basah tumbuhan semua perlakuan. Pada awal penelitian,
dilakukan pada awal penelitian dan akhir konsentrasi ammonia sebesar 8 mg/L
penelitian, selain itu dilakukan pengukuran dimasing-masing akuarium. Pada minggu
suhu dan pH air setiap harinya. kedua, konsentrasi ammonia mengalami
Data yang didapatkan dari penelitian ini penurunan yaitu P1 sebesar 7,97 mg/L; P2
dianalisis menggunakan SPSS untuk sebesar 7,73 mg/L; P3 sebesar 7,88 mg/L;
mengetahui apakah perbedaan kepadatan dan P4 sebesar 7,42 mg/L. Pada minggu
mempengaruhi banyaknya kandungan terakhir penelitian, P1 memiliki rata-rata
bahan organik yang terserap (Ningrum et al., kadar ammonia 7,97 mg/L, P2 3,94 mg/L,
2020). Uji yang dilakukan berupa uji one- P3 2,72 mg/L; dan P4 3.09 mg/L. Penurunan
way ANOVA. Analisis statistik konsentrasi ammonia paling tinggi terdapat
menggunakan uji F dengan tingkat pada minggu terakhir penelitian pada
signifikasinya 0,05 atau 5%. perlakuan 3 atau perlakuan yang memiliki
kepadatan tumbuhan kayu apu sebesar 90gr.
HASIL DAN PEMBAHASAN Penurunan konsentrasi ammonia terjadi
Amonia karena kayu apu dapat langsung
Konsentrasi ammonia sejatinya ada memanfaatkan N dari dalam air media
secara alami pada perairan, hal ini terjadi budidaya. Didukung dengan pernyataan dari
karena adanya proses amonifikasi, namun (Nirmala et al., 2016) kayu apu dapat
keberadaanya dapat berubah dengan adanya memanfaatkan ammonia nitrogen yang
proses oksidasi oleh bakteri menjadi nitrit berasal dari sisa metabolisme dan sisa pakan
(Pribadi et al., 2016). Kadar amonia yang terakumulasi didalam air.
bergantung pada pH dan suhu. Pada pH
rendah konsentrasi ammonia pada perairan Nitrit
lebih rendah, sedangkan pada pH tinggi Gambar 2 menunjukkan konsentrasi
ammonia pada perairan lebih tinggi (Pribadi nitrit mengalami fluktiatif selama 14 hari.
et al., 2016). Pada suhu tinggi konsentrasi Penurunan terjadi pada semua perlakuan
ammonia pada perairan rendah, sedangkan dengan penurunan tertinggi terjadi pada hari
pada suhu rendah konsentrasi ammonia ke-7. Konsentrasi nitrit terendah pada hari
meningkat (Wahyuningsih, Sri; Gitarama, ke-7 terdapat pada P4/135gr sebesar 0,07
2020). mg/L, sedangkan konsentrasi tertinggi
2
terdapat pada P1/kontrol sebesar 0,16 mg/L. 2011). Nitrat merupakan hasil dari proses
Namun pada hari ke-14 konsentrasi nitrit nitrifikasi yaitu proses yang mengubah
terendah terdapat P1/kontrol sebesar 0,12 ammonia menjadi nitrat yang dilakukan oleh
mg/L dan konsentrasi tertinggi pada bakteri nitrobacter pada kondisi perairan
P4/135gr sebesar 1,24 mg/L. yang aerob, selain itu nitrat juga dapat
digunakan sumber nutrisi bagi tanaman air
(Handajani et al., 2021). Pada perairan
umumnya konsentrasi nitrat tergolong tinggi
bila dibandingkan dengan senyawa lain.

Gambar 2 Pengamatan Konsentrasi Nitrit


selama Penelitian

Fluktuasi konsentrasi nitrit pada media


pemeliharaan terjadi karena kemampuan Gambar 3 Pengamatan Konsentrasi Nitrat
selama Penelitian
kayu apu dalam mereduksi konsentrasi nitrit
hanya efektif pada 7 hari pertama setelah
Berdasarkan Gambar 3, terdapat
digunakan. Hal ini dapat terjadi karena kayu
fluktuasi konsentrasi nitrat selama 14 hari
apu telah mencapai batas dalam mereduksi
penelitian. Penurunan nitrat terjadi pada
senyawa pencemar. Menurut Herlambang &
semua perlakuan dengan konsentrasi nitrat
Hendriyanto (2015) adanya penurunan daya
terendah terdapat pada P1/kontrol hari ke-7
serap tumbuhan dalam menurunkan
sebesar 2,65 mg/L dan tertinggi pada P2
pencemar disebabkan oleh tumbuhan yang
sebesar 3,07 mg/L. Namun pada
berada pada kejenuhan dalam mengurangi
pengamatan hari ke-14 terjadi peningkatan
pencemar sehingga tumbuhan mengalami
konsentrasi nitrat disemua perlakuan dengan
kematian dan penurunan kemampuan daya
konsentrasi terendah terdapat pada
serap. Sedangkan penurunan konsentrasi
P1/kontrol sebesar 2,83 mg/L dan tertinggi
nitrit pada kontrol kemungkinan terjadi
pada P4 sebesar 3,84 mg/L. Adanya
karena adanya aktifitas dari bakteri dalam
peningkatan konsentrasi nitrat menandakan
perairan. Bakteri tersebut berkembang
terjadinya proses nitrifikasi, namun tidak
karena kebutuhan nutrisi bakteri tercukupi
dimanfaatkan dengan baik oleh tanaman
dengan baik (Putri et al., 2019).
sehingga terjadi akumulasi dalam air
(Effendi et al., 2015). Hal ini membuktikan
Nitrat
bahwa kepadatan tumbuhan kayu apu tidak
Secara alami, nitrat ada pada perairan itu
berpengaruh nyata dalam menurunkan
sendiri karena adanya proses penguraian
konsetrasi nitrat.
yang dilakukan oleh bakteri pengurai dalam
mengurai organisme mati, limbah industri,
Total Bakteri
pertanian, peternakan, perikanan maupun
Berdasarkan hasil pengamatan total
domestik menjadi zat hara (Novaliana,
bakteri pada air limbah budidaya yang diberi

3
kayu apu dengan kepadatan berbeda, Perlakuan Awal Akhir Pertumbuhan
menunjukkan bahwa kepadatan bakteri (gr) (gr) (gr)
tertinggi terdapat pada P1/control sebesar P2 45 131 86
3,6 x 1012 CFU/ml, sedangkan kepadatan P3 90 185.3 95,3
terendah terdapat pada P3 (90gr) sebesar P4 135 242.6 107,6
11,8 x 106 CFU/ml. Hasil pengamatan total Tabel 2 menunjukkan bahwa terdapat
bakteri dapat dilihat pada Tabel 1. pertumbuhan kayu apu pada masing-masing
Tabel 1 Pengamatan Total Bakteri perlakuan. Pertumbuhan kayu apu tertinggi
Perlakuan Awal Akhir terjadi pada P4 dengan penambahan bobot
(CFU/ml) (CFU/ml) basah tanaman sebesar 107,6 gr dan
P1 3,6 x 10 ± 12,2 x 1011 ±
12
terendah pada P2 sebesar 86 gr. Pada P4
0,0a 1,56b yang mengalami pertumbuhan bobot
12
P2 3,6 x 10 ± 45 x 1010 ± tumbuhan tertinggi hanya mampu
0,0a 1,31a menurunkan konsentrasi ammonia hingga
P3 3,6 x 10 ±12
11,8 x 106 ± 3,09 mg/L, konsentrasi ini tergolong kecil
0,0a 1,65a karena pada P3 yang mengalami
P4 3,6 x 1012 ± 28,2 x 107 ± pertumbuhan bobot sebesar 95,3 gr mampu
0,0a 5,29a menurunkan konsentrasi ammonia hingga
Pada Tabel 1 dapat dilihat bahwa pada 2,72 mg/L. Hal ini terjadi karena tanaman
minggu awal penelitian masing-masing pada P4 telah mencapai batas maksimum
perlakuan memiliki kepadatan bakteri yang penyerapan senyawa organik. Hal ini sejalan
sama yaitu sebanyak sebesar 3,6 x 1012 dengan penelitian Gata, (2021), tanaman ini
CFU/ml, namun pada minggu terakhir memiliki masa jenuh dalam menyerap
penelitian kepadatan bakteri mulai menurun sehingga pada hari ke 10-15 tanaman ini
pada tiap perlakuan. Pada P1 sebanyak 12,2 mulai melipat gandakan populasinya, dan
x 1011 CFU/ml; P2 sebanyak 45 x 1010 bila semakin banyak kayu apu yang tumbuh
CFU/ml; P3 sebanyak 11,8 x 106 CFU/ml; maka semakin sulit juga tanaman menyerap
dan P4 sebanyak 28,2 x 107 CFU/ml. kandungan yang berada dalam air limbah.
Penurunan kepadatan bakteri ini Selama proses penelitian, tanaman kayu apu
kemungkinan terjadi karena bakteri tidak juga mengalami perubahan morfologi
dapat memanfaatkan senyawa organik pada karena hal tersebut merupakan sebuah
air limbah sebagai sumber nutrisi. Hal ini bentuk respon tanaman terhadap air limbah
sesuai dengan penelitian yang dilakukan (Billah et al., 2020).
(Rossiana et al., 2012), terjadinya kenaikan
jumlah sel bakteri menandakan bakteri Suhu
tersebut dapat memanfaatkan senyawa pada Hasil pengukuran suhu pada setiap
media sebagai sumber nutrisi. perlakuan mendapatkan hasil yang hampir
sama berkisar 26,6 – 28,5ºC. Konsentrasi
Pertumbuhan Kayu Apu suhu pada masing – masing perlakuan tidak
Tabel 2 Pertumbuhan Tanaman mengalami perubahan signifikan. Hasil
Perlakuan Awal Akhir Pertumbuhan pengukuran parameter suhu terdapat pada
(gr) (gr) (gr) Gambar 4. Rerata suhu pada penelitian ini
P1 0 0 0 26,6 – 28,5ºC telah memenuhi batas suhu
optimum yang diperbolehkan yaitu suhu
4
optimum fitoremediasi berkisar antara 25 - penelitian (Oktaviani et al., 2020). Pada saat
30ºC serta berada pada batas suhu optimum fotosintesis tanaman berlangsung, CO2 akan
tanaman kayu apu tumbuh yaitu 22 -30ºC diubah menjadi C6H12O6 yang memerlukan
hidrogen dan energi. Hidrogen didapatkan
dari H+ yang diperoleh dari air limbah dan
udara. Sedangkan penurunan pH pada saat
penelitian, dapat disebabkan karena
kerusakan pada tanaman yang diakibatkan
karena nekrosis pada daun, bagian nekrosis
yang masuk ke dalam media tumbuh akan
terdekomposisi dan menghasilkan asam
Gambar 4 Pengamatan Suhu selama Penelitian humat yang menyebabkan pH menurun
(Oktaviani et al., 2020).
(Jamil et al., 2016).

Suhu berkaitan dengan proses KESIMPULAN


Berdasarkan hasil penelitian yang telah
metabolisme dan fotosintesis, sehingga
dilakukan, dapat disimpulkan bahwa
dengan adanya peningkatan suhu secara
1. Efektifitas pemberian kayu apu dengan
tidak langsung akan berpengaruh terhadap
kepadatan 2,73 gr/L selama 14 hari
tingkat penyerapan. Adanya peningkatan
mampu menurunkan konsentrasi
suhu juga dapat menyebabkan toksisitas
ammonia sebesar 66%. Namun
meningkat sehingga pertumbuhan tanaman
penurunan konsentrasi nitrit dan nitrat
terhambat, yang mana pada tanaman kayu
terbaik terdapat pada kepadatan kayu
apu ditandai dengan memendeknya akar
apu 0gr/L. Konsentrasi nitrit dan nitrat
(Hendrasarie & Dieta, 2019).
yang tersedia akan dimanfaatkan oleh
bakteri untuk tumbuh sehingga total
pH
Hasil pengukuran pada pH air bakteri pada pada P1 tinggi. Sedangkan
menunjukkan nilai yang hampir sama yaitu pada akuarium yang berisi tanaman
berkisar 7,8 – 8,2 pada setiap perlakuan. kayu apu, konsentrasi nitrit dan nitrat
Hasil pengukuran parameter suhu terdapat diserap sebagai unsur hara untuk
pertumbuhan tanaman.
2. Adanya pengaruh kepadatan tumbuhan
kayu apu terhadap penurunan
konsentrasi ammonia, sedangkan pada
konsentrasi nitrit dan nitrat tidak
berpengaruh.

pada Gambar 5. DAFTAR PUSTAKA


Gambar 5 Pengamatan pH selama Penelitian
Billah, A. R., Moelyaningrum, A. D., &
Ningrum, P. T. (2020).
Adanya peningkatan pH dapat Phythoremediasi Chromium Total (Cr-
disebabkan karena proses fotosintesis T) menggunakan kayu apu (Pistia
tanaman yang digunakan pada saat stratiotes L.) pada limbah cair batik.
5
Jurnal Biologi Udayana, 24(1), 47. Indah, Boedi, P. (2014). Kemampuan Eceng
https://doi.org/10.24843/jbiounud.202 Gondok (Eichhornia sp.), Kangkung
0.v24.i01.p06 Air (Ipomea sp.), dan Kayu Apu (Pistia
sp.) dalam Menurunkan Bahan Organik
Effendi, H., Amalrullah Utomo, B., Maruto Limbah Industri Tagu (Skala
Darmawangsa, G., & Elfida Karo-Karo, Laboratorium). Diponegoro Journal of
R. (2015). Fitoremediasi Limbah Maquares, 3(1), 1–6.
Budidaya Ikan Lele (Clarias sp.)
Dengan Kangkung (Ipomoea aquatica) Irsan, S., T.M, A. H., Mustaqim, &
Dan Pakcoy (Brassica rapa chinensis) Nurhayati. (2021). Efektivitas
Dalam Sistem Resirkulasi. Jurnal Fitoremediasi Terhadap Kadar
Ecolab, 9(2), 80–92. Amoniak Pada Air Limbah Budidaya
https://doi.org/10.20886/jklh.2015.9.2. Ikan Lele. Tilapia, 2(2), 27–33.
80-92
Ningrum, Y. D., Ghofar, A., & Haeruddin.
Gata, A. T. (2021). Tanaman Apu-Apu (2020). Efektivitas Eceng Gondok
Dalam Menurunkan Kadar Limbah (Eichhornia crassipes .Mart Solm)
Rumah Sakit. Ruwa Jurai: Jurnal sebagai Fitoremediator pada Limbah
Kesehatan Lingkungan, 12(1), 23. Cair Produksi Tahu. Journal of
https://doi.org/10.26630/rj.v12i1.2747 Maquares, 9(2), 97–106.

Handajani, H., Widanarni, W., Budiardi, T., Nirmala, K., Wardani, S., Hastuti, Y. P., &
& Setiawati, M. (2021). Nurusallam, W. (2016). Penentuan
Phytoremediation by Echinodorus Bobot Kayu Apu (Pistia stratiotes L.)
palaefolius to Reduce Nitrogen and sebagai Fitoremediator dalam
Phosphate Waste of Intensive Culture Pendederan Ikan Gurami Lac. Ukuran
Anguilla bicolor in Recirculation 3 cm. Jurnal Akuakultur Indonesia,
Aquaculture Systems. International 15(2), 180.
Journal on Advanced Science, https://doi.org/10.19027/jai.15.2.180-
Engineering and Information 188
Technology, 11(2), 783–790.
https://doi.org/10.18517/ijaseit.11.2.95 Novaliana, A. (2011). Pengaruh kepadatan
21 eceng gondok terhadap pertumbuhan
benih ikan nila.pdf.
Hendrasarie, N.-, & Dieta, Y. A. (2019).
Kemampuan Adsorpsi Pb Dari Limbah Oktaviani, L., Nilandita, W., & Suprayogi,
Industri Oleh Tumbuhan Kayu D. (2020). Fitoremediasi Tanaman
Ambang (Lemna Minor), Kayu Apu Apu-Apu (Pistia Stratiotes) terhadap
(Pistia Stratiotes), Dan Eceng Gondok Kadar Logam Zn Berdasarkan Variasi
(Eichhornia Crassipes Solm). Jurnal Jumlah Tanaman. Al-Ard: Jurnal
Envirotek, 11(1), 39–45. Teknik Lingkungan, 6(1), 44–52.
https://doi.org/10.33005/envirotek.v11 https://doi.org/10.29080/alard.v6i1.98
i1.1368 1

Herlambang, P., & Hendriyanto, O. (2015). Pandia, S., Purba, E., & Hasan, W. (2018).
Fitoremediasi Limbah Deterjen Analisis Limbah Tumbuhan
Menggunakan Kayu Apu (Pistia Fitoremediasi (Typha Latifolia, Enceng
Stratiotes L.) Dan Genjer (Limnocharis Gondok, Kiambang) Dalam Menyerap
Flava L.). Jurnal Ilmiah Teknik Logam Berat. Serambi Engineering, III,
Lingkungan, 7(2), 100–114. 344–351.

6
Pribadi, R. N., Zaman, B., & Purwono, P.
(2016). Pengaruh Luas Penutupan
Kiambang (Salvinia Molesta) terhadap
Penurunan COD, Amonia, Nitrit, dan
Nitrat pada Limbah Cair Domestik
(Grey Water) dengan Sistem Kontinyu.
Jurnal Teknik Lingkungan, 5(4), 1–10.

Putri, W. A. E., Purwiyanto, A. I. S.,


Fauziyah, ., Agustriani, F., & Suteja, Y.
(2019). Kondisi Nitrat, Nitrit, Amonia,
Fosfat Dan BOD Di Muara Sungai
Banyuasin, Sumatera Selatan. Jurnal
Ilmu Dan Teknologi Kelautan Tropis,
11(1), 65–74.
https://doi.org/10.29244/jitkt.v11i1.18
861

Rossiana, N., Supriatun, T., Sumiarsa, D., &


Biologi, J. (2012). Penggunaan Oil
Bacter, Endomikoriza Dalam
Fitoremediasi Oily Sludge Dengan
Tanaman Sengon (Paraserianthes
Falcataria L. Nielsen) Terhadap
Biosurfaktan Dan Total Petroleum
Hydrocarbon (Tph). VI(2).

Tampubolon, R., Febrina, L., & Mulyawati,


I. (2020). Penurunan Kadar BOD,
COD dan TSS Pada Air Limbah
Domestik Dengan Sistem Constructed
Wetland Menggunakan Tanaman Kayu
Apu (Pistia stratiotes L.). Sustainable
Environmental and Optimizing
Industry Journal, 2(1), 56–67.
https://doi.org/10.36441/seoi.v2i1.469

Wahyuningsih, Sri; Gitarama, A. M. (2020).


Amonia Pada Sistem Budidaya Ikan.
Syntax Literate : Jurnal Ilmiah
Indonesia, 5(2), 112–125.
https://pesquisa.bvsalud.org/portal/res
ource/en/mdl-
20203177951%0Ahttp://dx.doi.org/10.
1038/s41562-020-0887-
9%0Ahttp://dx.doi.org/10.1038/s4156
2-020-0884-
z%0Ahttps://doi.org/10.1080/1366987
7.2020.1758193%0Ahttp://sersc.org/jo
urnals/index.php/IJAST/article

Anda mungkin juga menyukai