Anda di halaman 1dari 12

Titian: Jurnal Ilmu Humaniora P-ISSN: 2615–3440

Vol. 06, No. 2, Desember 2022 https://online-journal.unja.ac.id/index.php/titian E-ISSN: 2597–7229

UPACARA ADAT GAWAI SUKU DAYAK KALBAR SEBAGAI KEARIFAN


LOKAL DAN PEMBENTUK NILAI SOLIDARITAS

The Traditional Service of the Kalbar Dayak’s Gawai as a Local Wisdom and
Establishing Solidarity Value

Irenius Selsus Rengat1, Paskalis Ronaldo2, Sirilus Anantha Deva Hexano3


1,2,3
Sekolah Tinggi Filsafat Teologi Widya Sasana
Jl. Terusan Rajabasa No.2, Pisang Candi, Kec. Sukun, Kota Malang, Jawa Timur 65146
ireniusselsus@gmail.com, paskalisronaldo6@gmail.com, devaayam56@gmail.com

Naskah diterima: 16 Oktober 2022 direvisi: 1 November 2022; disetujui: 30 November 2022

Abstrak: Upacara adat gawai Dayak adalah tradisi yang diturunkan dari generasi ke generasi
yang dimaksudkan sebagai ucapan syukur kepada Jubata atau sang pencipta. Namun, di sisi lain
juga dengan tradisi gawai ini membentuk nilai kearifan lokal dan nilai solidaritas. Artikel ini
berfokus pada kearifan lokal yang ada di Kalimantan Barat, khususnya upacara adat Gawai suku
Dayak sebagai pembentuk nilai solidaritas. Bahasan pokok yang ingin diangkat penulis yaitu
upacara adat gawai suku Dayak menjadi kesempatan yang bagus untuk meneruskan kearifan
lokal suku Dayak, mengenalkan budaya Dayak kepada orang lain dan mengambil nilai solidaritas
dari upacara gawai Dayak. penulis dalam membuat artikel ini menggunakan metode kualitatif
yakni studi Pustaka, menganalisis, mengobservasi sekaligus mengumpulkan data dari berbagai
sumber yang ada. Tujuan dibuatnya tulisan ini yakni menggali lebih dalam tradisi yang ada di
suku Dayak, khususnya Gawai suku Dayak. Hal yang ditemukan setelah penulis mengumpulkan
dari berbagai sumber yakni suku Dayak memiliki banyak tradisi yang diwariskan oleh para leluhur,
khususnya di sini yaitu upacara adat gawai suku Dayak sebagai pembentuk nilai solidaritas.

Kata Kunci: Gawai Dayak, Solidaritas, Kearifan Lokal

Abstract: The traditional ceremony of the Dayak’s Gawai is a tradition passed down from
generation to generation which is intended as an greeting to Jubata or The Creator. However, on
the other hand, this gadget tradition forms the value of local wisdom and the value of solidarity.
This article focuses on local wisdom that exists in West Kalimantan, especially the Gawai
traditional ceremony of the Dayak tribe as forming the value of solidarity. The main discussion
that the author wants to raise is the traditional Dayak’s Gawai ceremony being a good opportunity
to pass on the local wisdom of the Dayak tribe, introduce Dayak culture to others and take the
value of solidarity from the Dayak’s Gawai ceremony, observing as well as collecting data from
various existing sources. The purpose of this paper is to dig deeper into the traditions that exist
in the Dayak tribe, especially the Gawai Dayak tribe. The thing that was found after the author
collected from various sources was that the Dayak tribe had many traditions handed down by
their ancestors, especially here, namely the traditional Dayak’s Gawai ceremony as a form of
solidarity value.

Keywords: Dayak’s Gawai, Solidarity, Local Wisdom

PENDAHULUAN pemelihara segala sesuatu yang ada di


Gawai dalam tradisi Dayak alam nyata ataupun di alam maya. Oleh
dapat disebut sebagai pembacaan karena itu bagi masyarakat suku Dayak
mantera (nyanghathn) yang ditampilkan Jubata sangat dihormati, dimuliakan
dalam bentuk budaya tradisional. serta dianggungkan.(Syafrita &
Upacara yang dilaksanakan merupakan Murdiono, 2020) Dalam gawai, selain
bentuk wujud dari rasa syukur kepada acara inti yakni pembacaan mantera
Jubata. Jubata merupakan pencipta dan (nyanghathn), juga ditampilkan berbagai

182
Irenius Selsus Rengat, Paskalis Ronaldo, Sirilus Anantha Deva Hexano: Upacara Adat Gawai Suku…
Titian: Jurnal Ilmu Humaniora P-ISSN: 2615–3440
Vol. 06, No. 2, Desember 2022 https://online-journal.unja.ac.id/index.php/titian E-ISSN: 2597–7229

bentuk budaya tradisional, dan berbagai merefleksikan jati diri dari masyarakat
bentuk kerajinan yang bernuansa adatnya dan semakin mencintai identitas
tradisional. Gawai Dayak sebenarnya dirinya sebagai suku Dayak yang kaya
pertama-tama ucapan syukur kepada akan seni dan budaya, sehingga
Tuhan karena sudah mendapatkan hasil ketahanan adat semakin teguh dalam
panen selama satu tahun. Dengan acara menghadapi goncangan di zaman ini.
syukur itu pula, sekaligus menampilkan Bagi masyarakat Dayak, Gawai
berbagai kesenian yang ada diberbagai Dayak yang dilakukan merupakan
daerah di Kalimantan Barat, seperti: lagu peristiwa budaya yang strategis dalam
daerah, pakaian daerah, perlombahan arti membuka peluang untuk menggali
daerah dan yang lainnya. atau memunculkan kembali budaya-
Gawai Dayak biasanya budaya yang ada di masyarkat Dayak,
berlangsung selama tiga bulan yakni seperti contoh menghadirkan kembali
bulan April hingga Juni, karena pada budaya rumah Panjang, dan memulihkan
bulan tersebut berbagai daerah sudah kembali dimensi kemanusian yang
selesai berladang dan sudah sebelumnya telah pudar dan tercabik-
mendapatkan hasilnya. Pada saat ini di cabik, sehingga melalui tradisi ini
bebarapa daerah acara gawai Dayak muncul perasaan sederajat satu sama lain
telah diangkat menjadi acara tingkat dan keyakinan terhadap budaya sendiri.
kecamatan, kabupaten dan berpuncak di Oleh karena itu kegiatan Gawai Dayak
kota Pontianak. Acara Gawai Dayak sangat penting dan perlu harus selalu
biasanya dilaksanakan di berbagai dilestarikan dalam mempertahankan
daerah di Kalimantan Barat. Di tingkat adat budaya yang sekarang ini mulai
provinsi acara yang sama disebut terkikis oleh kemajuan zaman. Sebab di
Upacara Adat Gawai Dayak yang zaman yang serba modern ini budaya
berpusat di rumah Betang Pontianak.1 atau adat istiadat tidak terlalu
Gawai Dayak merupakan acara diperhatikan lagi. Orang-orang di zaman
yang pada prinsipnya berusaha untuk sekarang lebih memfokuskan diri pada
menggali, mengembangkan sekaligus bidang teknologi, daripada
melestarikan budaya, tradisi dan adat melestariakan budaya mereka. Sehingga
istiadat yang ada di pulau borneo bagian semakin berjalannya waktu, budaya itu
barat ini. Sebab dengan diselengarakan akan hilang oleh kemajuan zaman.
acara seperti ini, budaya dan tradisi suku Pembahasan tentang kearifan
Dayak di Kalimantan Barat akan lebih lokal tentang Gawai Dayak di
dikenal oleh banyak orang, baik itu di Kalimantan Barat telah banyak di
dalam negara maupun dari mancanegara. lakukan oleh bebrapa orang seperti
Selain itu dalam acara inilah masyarakat penelitian yang dilakukan oleh Irmalini
Dayak yang ada di berbagai daerah Syafrita dan Mukhamad Murdiono tahun
berkumpul dan melakukan kegiatan 2020 dalam sebuah penelitian yang
bersama sebagai masyarakat yang satu berjudul Upacara Adat Gawai Dalam
suku dan satu budaya yang sama. Oleh Membentuk Nilai-Nilai Solidaritas Pada
karena itu, melalui Gawai Dayak yang Masyarakat Suku Dayak Kalimantan
diselangarakan setiap satu tahun sekali Barat. Dalam penelitiaan ini Irmalini
ini kebudayaan, adat, seni, dan dan Mukhamad mengungkapan Gawai
keluhuran suku Dayak dapat Dayak memiliki nilai-nilai sosial yang

1
(Ivo & Hakikatnya, 2011) Accessed May 18,
2022

183
Irenius Selsus Rengat, Paskalis Ronaldo, Sirilus Anantha Deva Hexano: Upacara Adat Gawai Suku…
Titian: Jurnal Ilmu Humaniora P-ISSN: 2615–3440
Vol. 06, No. 2, Desember 2022 https://online-journal.unja.ac.id/index.php/titian E-ISSN: 2597–7229

membentuk nilai solidaritas. Dimana Oleh karena itu penulis ingin


dalam perencanaan persiapaan dan mengangkat sekaligus memperkenalkan
pelaksanaan upacara Gawai Dayak budaya Gawai Dayak sebagai budaya
menerapkan sikap saling tolong yang perlu diketahui semua orang,
menolong, bahu-membahu, sehingga terutama masyarakat Indonesia. Gawai
membentuk dan memperkuat nilai Dayak tidak hanya sebagai sebuah
solidaritas. upacara atau tradisi biasa, tapi sebagai
Penelitian yang serupa juga bukti bahwa kebudayaan mampu
dilakukan oleh Listia Prihatink, membangun solidaritas sesama sebagai
Arkanudin, Dahniar Th Musa tahun satu daerah.
2021 dalam sebuah penelitian yang
berjudul Rumah Radakng sebagai Ikon PEMBAHASAN
Pariwisata Budaya di Pontianak Suku Dayak di Kalimantan Barat
Kalimantan Barat. Penelitian ini Indonesia merupakan negara
membahas rumah radankng sebagai kepulauan dan terdiri dari berbagai
produk budaya Dayak yang tinggal di macam suku dan ras yang tersebar dari
Kalimantan Barat. Rumah Radankg juga Sabang sampai Marauke. Semuanya itu
tidak hanya sebagai ikon pariwisata tapi memiliki ciri budaya dan kekhasannya
juga merupakan kearifan lokal yang masing-masing. Secara khsusus dibahas
harus dilestarikan. Ketika terdapat event di sini adalah budaya provinsi
seperti rumah adat Radakng banyak Kalimantam Barat (Kalbar) yang terletak
dipenuhi wisatawan, baik itu dari dalam di pulau Kalimantan atau sering dikenal
maupun dari luar Kalimantan. Kearifan dengan Borneo. Kalimantan Barat
lokal tidak hanya tradisi leluhur seperti memiliki penduduk yang tidak hanya
upacara, tapi melalui bangunan atau hal didiami suku Dayak, tapi ada juga suku
lainnya kearifan lokal juga bisa dan etnis suku seperti: Melayu, etnis
ditunjukan kepada generasi selanjutnya. China, Batak, Jawa, Sunda, Flores dan
Masyarakat Dayak adalah banyak lagi suku-suku pendatang
masyarakat yang sangat menghormati lainnya. Dari berbagai ragam suku yang
nilai-nilai luhur nenek moyang mereka, ada di pulau Kalbar, Suku Dayak
baik itu nilai religius, sosial, tradisi dan menjadi salah satu suku yang mendiami
komunal. Sehingga nilai-nilai itu sampai pulau Kalimantan paling dominan,
sekarang selalu dilestarikan dari secara bahkan suku asli dari pulau Kalimantan
turun-temurun. Karena itu, upacara adalah suku Dayak.
gawai Dayak yang dilaksanakan sangat Istilah Dayak di dalam
berpengaruh dalam masyarakat masyarakat Kalimantan Barat memiliki
sekaligus menjadi inspirasi bagi berbagai istilah yaitu, Dayak, Daya’, dan
masyarakat sekitar untuk dapat menata Dauh yang berarti hulu atau manusia.
kehidupan bersama. Upacara gawai Namun banyak diantara orang suku
Dayak adalah upacara yang dilakukan Dayak yang menyebut diri mereka
secara bersama-sama, sehingga sangat Orang Hulu atau Orang Darat atau Orang
mempengaruhi kehidupan masyarakat, Pedalaman, selain itu mereka juga
terutama dalam membangun solidaritas menyebut dirinya sebagai Orang
antar sesama masyarakat suku Dayak. Kampung dengan alasan mereka hidup
di perkampungan. 2 Dayak adalah nama

2
Irmalini Syafrita and Mukhamad Murdiono, Nilai Solidaritas Pada Masyarakat Suku Dayak
“Upacara Adat Gawai Dalam Membentuk Nilai- Kalimantan Barat,” Jurnal Antropologi: Isu-Isu

184
Irenius Selsus Rengat, Paskalis Ronaldo, Sirilus Anantha Deva Hexano: Upacara Adat Gawai Suku…
Titian: Jurnal Ilmu Humaniora P-ISSN: 2615–3440
Vol. 06, No. 2, Desember 2022 https://online-journal.unja.ac.id/index.php/titian E-ISSN: 2597–7229

kolektif untuk berbagai suku asli di kesamaan pada budaya dan kebiasaan
Kalimantan, secara umum mereka yang yang menjadi ciri khas. Adapun
disebut Dayak adalah mereka yang kesamaan yang menjadi ciri khas suku
menghuni di pedalaman Kalimantan. Dayak adalah rumah Panjang (rumah
Sedangkan untuk daerah pesisir pantai betang), pedang Mandau, dan perisai
atau hilir (perkotaan) dihuni Melayu, (Talawang). Suku Dayak memiliki
Banjar, Bugis, Makassar, China, Jawa berbagai macam tradisi atau adat istiadat
dan suku lainnya. Dalam suku Dayak itu yang hingga sekarang masih terwarisi
sendiri terdapat keragaman yang besar dan terpelihara. Bukan cuman satu, tapi
antara suku yang satu dengan yang lain ada banyak adat istiadat yang ada di suku
dari sudut bahasa, kesenian, upacara- Dayak, antara lain:3
upacara, tradisi dan lain-lain. Namun, 1) Naik Dango
pada intinya bahwa Suku Dayak adalah Upacara Naik Dango adalah
mereka yang bertempat tinggal di kegiatan syukur atau pesta kepada
pedalaman, di tepi dan di lembah- Nek Jubata (Sang Pencipta) karena
lembah sungai, sistem pertanian segala hasil panen yang telah
berladang, dan lain-lain.(Singarimbun, diperoleh. Pelaksanaan upacar
2013) dilakukan dengan pelantunan doa
Kelompok suku Dayak terbagi dan suguhan yang terbuat dari
lagi menjadi di dalamnya sub-sub suku hasil panen yang sudah diperoleh,
yang kurang lebih jumlahnya ada 405 seperti: poe (lemang atau pulut
sub suku Dayak dengan bahasa yang yang dimasak dalam bambu),
berbeda satu dengan yang lainnya. Suku tumpi cucur, dan lain-lain.
Dayak di Kalimantan Barat memiliki 2) Sampore
atau mempunyai 151 induk suku yang Sampore dilaksankan dalam
didalamnya terbagi lagi beberapa suku kehidupan seseorang bila ia
kecil. Suku-suku tersebut dibagi mengalami cacat atau ada penyakit
berdasarkan pada sejarah yang sulit disembuhkan, maka
penyebarannya, wilayah penyebarannya, dilakukanlah sampore ini. upacara
jumlah penutur, bahasa dan berbagai ini biasanya dilakukan oleh para
adat yang dimiliki oleh suku Dayak. dukun.
Suku Dayak juga adalah suku 3) Lala
yang diwariskan secara turun-temurun Lala adalah pantangan atau
oleh nenek moyang mereka. Maka dari larangan bagi masyarakat suku
itu, suku Dayak ini terbagi dalam enam Dayak dalam melakukan sesuatu
rumpun besar, yaitu: Apokayan hal, entah itu pantang makan,
(Kenyah-Kayan-Bahau), Ot Danum- pantang melakukan pekerjaan,
Ngaju, Iban, Murut, Klemantan dan maupun pantang mengucapkan
Punan. Rumpun Dayak yang tertua yang kata-kata. Masa pantang biasanya
hingga hari ini diketahui oleh 3 hari, 7 hari, dan 44 hari masing-
masyarakat umum adalah rumpun Dayak masing diatur dalam tardisi
Punan. Pada umumnya meskipun masyarakat setempat.
memiliki suku Dayak terbagi dalam 4) Tanung
berbagai sub etnis, secara keseluruhan Tanung merupakan tradisi
suku Dayak sebenarnya memiliki masyarakat dalam menentukan

3
Sosial Budaya 22, no. 2 (2020): 154. Accessed (Batubara, 2017) Accessed May 19, 2022
May 18, 2022

185
Irenius Selsus Rengat, Paskalis Ronaldo, Sirilus Anantha Deva Hexano: Upacara Adat Gawai Suku…
Titian: Jurnal Ilmu Humaniora P-ISSN: 2615–3440
Vol. 06, No. 2, Desember 2022 https://online-journal.unja.ac.id/index.php/titian E-ISSN: 2597–7229

jenis kegiatan misalnya tradisional. Dengan demikian secara


membangun rumah, mencari jalan singkat, kearifan lokal adalah nilai yang
terbaik dalam situasi gawat atau dianggap baik dan luhur, sehingga dapat
perang. bertahan dalam waktu yang lama. 4
5) Baremah Setiap suku dan daerah memiliki
Baremah adalah permohonan kearifan lokal masing-masing dan
penutup atau ucapan syukur atas mempunyai ciri khas dan keunikannya.
hasil pekerjaan, seperti pada Kearifan lokal merupakan identitas
baroah, babalak, muang rasi, sebuah budaya yang diwariskan oleh
bapipis, basingangi (niat). para leluhur kepada anak-cucunya.
6) Bacece Sehingga budaya tersebut dapat dilihat
Bacece adalah berunding di antara dan dialami sampai sekarang ini. Para
para tokoh, sanak keluarga, dan leluhur tidak ingin budaya yang telah
kerabat sekampung mengenai mereka wariskan hilang begitu saja,
budi, hutang, atau hal lainnya dari mereka ingin supaya budaya dan tradisi
orang tua/kepala keluarga/tokoh selalu ada diberikan secara turun-
adat/tokoh masyarakat yang sudah temurun dari zamn ke zaman. Sehingga
meninggal dunia. budaya tersebut dapat dilestarikan dan
dijaga oleh semua orang.
Upacara Gawai Dayak sebagai Tradisi upacara adat Gawai Dayak
Kearifan Lokal merupakan salah satu wujud warisan
Kearifan lokal dalam peraturan kearifan lokal bagi masyarakat Dayak
perundang-udangan dapat ditemukan yang ada di Kalimantan Barat. Gawai
dalam pasal 1 Bab 36 UU No 1 tahun Dayak selain merupakan sebuah tradisi
tentang Perubahan Atas UU Nomor 27 sebagai upacara syukur kepada jubata
Tahun 2007 tentang Pengelolaan (Tuhan pencipta), tapi juga merupakan
Wilayah Pesisir dan Pulau-Pulau Kecil sebuah warisan kearifan lokal yang amat
dan Pasal 1 Angka 30 Undang-Undang luhur bagi masyarakat Dayak. Sehingga
Nomor 32 Tahun 2009 tentang kearifan ini harus terus dilestarikan dan
Perlindungan dan Pengelolaan diwariskan dari satu generasi ke generasi
Lingkungan Hidup. Negara ikut dalam yang akan mendatang. Selain juga tradisi
menjaga kearifan lokal di berbagai gawai Dayak mewariskan tradisi yakni
daerah di Indonesia. Hal ini mau bercocok tanam, tapi ada juga aspek lain
mengatakan bahwa kearifan lokal perlu didapatkan yaitu aspek religius
selalu dijaga dan dilestarikan, supaya merupakan syukur kepada Tuhan karena
identitas setiap suku dan budaya tidak telah memberi hasil panen yang baik dan
hilang di tengah kemajuan zaman yang yang terakhir adalah aspek kekeluargaan
sudah modern ini (lihat juga Warni, dkk., solidaritas dan pemersatuan yang
2019). merupakan aspek menjunjung tinggi
Swarsi Gerilya menjelaskan bahwa nilai kekeluargaan.
secara konseptual kearifan lokal Makna penting lain dari kearifan
merupakan kebijakan manusia yang lokal tradisi upacara adat Gawai suku
bertumpu pada nilai-nilai, etika, cara dan Dayak yakni sebagai permohonan restu
perilaku yang tertanam secara kepada Tuhan untuk menggunakan hasil

4
Robby Dwy Karyadi, “Eksistensi Kearifan Nomor Per-048/A/J.A/12/2011 Tentang
Lokal Tato Masyarakat Suku Dayak Iban Di Pengadaan Pegawai Negeri Sipil Kejaksaan
Provinsi Kalimantan Barat Setelah Berlakunya Republik Indonesia,” 2017. Accessed
Peraturan Jaksa Agung Republik Indonesia September 29, 2022

186
Irenius Selsus Rengat, Paskalis Ronaldo, Sirilus Anantha Deva Hexano: Upacara Adat Gawai Suku…
Titian: Jurnal Ilmu Humaniora P-ISSN: 2615–3440
Vol. 06, No. 2, Desember 2022 https://online-journal.unja.ac.id/index.php/titian E-ISSN: 2597–7229

panen yang sudah diterima yaitu padi pelaksanaan Gawai Dayak aktivitas yang
agar menjadi berkat bagi manusia. berlangsung adalah pembacaan doa,
Upacara gawai Dayak juga sebagai pertunjukan melalui pakaian adat, tarian
pertanda penutupan tahun berladang adat, iringan lagu menggunakan bahasa
dengan diadakannya pesta uacapan Dayak dan alat musik yang sudah
syukur. Kearifan lokal ini telah dipersiapkan.(Prihatink & Musa, 2021)
mendarah daging di masyarakat suku Inilah yang menjadi ciri khas tradisi ini,
Dayak, sehingga tradisi ini harus terus yaitu tidak hanya sebuah ritual yang
terlaksana setiap tahunnya. Sebagai diadakan melainkan juga menunjukkan
tanda mereka menghormati para leluhur kearifan lokal suku Dayak.
dan ucapan syukur atas hasil panen Masyarakat suku Dayak percaya
selama setahun. bahwa dengan melakukan upacara adat
Gawai ini dapat membantu mereka
Upacara Gawai Dayak sebagai dalam melestarikan nilai-nilai budaya
Tradisi dan Adat Istiadat Dayak serta yang paling penting adalah
Telah dikemukakan di atas bahwa memperkenalkan adat kepada anak-anak
Gawai Dayak adalah nama lain upacara dan masyarakat lain bagaimana budaya
adat syukuran pasca-panen atas segala Dayak di Kalimantan Barat. Karena
hasil bumi yang selama ini telah dirawat. Gawai Dayak ini merupakan tradisi
Hakikatnya sama dengan Naik Dango, budaya yang telah dilakukan secara
atau bahasa lainnya Maka` Dio turun-temurun oleh setiap masyarakat
tujuannya sama yaitu mengadakan pesta Dayak di Kalimantan Barat.(Rivasintha
atas karunia yang telah diberikan oleh Emusti & Juniardi Karel, 2017)Salah
Jubata (Sang Pencipta). Gurbenur satu budaya di perkenalkan dalam Gawai
Kalbar kala itu yakni Gurbenur Aswin Dayak adalah yang seperti diungkapkan
dalam Akcaya 29 April 1994:03 AM dalam keterangannya bahwa:
mengatakan, “Upacara Naik Dango “mungkin pesta seperti syukuran saya
merupakan ungkapan rasa syukur atas kurang tahau, tapi kalua siang biasanya
segala keamanan, Kesehatan, dan hasil banyak orang Dayak yang memakai
panen yang melimpah serta memohon pakaian adat Dayak, dan ada acara doa-
supaya di tahun depan segala pekerjaan doa seperti itu. Ada juga acara seperti
diberi kelimpahan pangan.” Gasing, numbuk padi, apalagi ya,
Makna Gawai tidak melulu hanya banyak skali sih. Malam hari baru ada
soal ucapan syukur kepada sang pencipta acara hiburan seperti nyayian, music,
atau sekedar pesta hasil panen yang telah tarian, bujang dara dan peragaan baju-
diperoleh. Gawai pada suku Dayak juga baju Dayak.” (W/AM/01-05-2011).5
merupakan upacara yang berhubungan Acara gawai Dayak biasanya
dengan lingkungan dan kebiasaan berlangsung dalam satu pekan, maka
bertani pada masyarakat suku Dayak. sering juga disebut sebagai pekan Gawai
Dengan dilaksanakannya Gawai Dayak Dayak. acara ini biasanya diadakan di
sebagai kesempatan untuk Rumah betang tiap tahun di bulan Mei
meningkatkan kencintaan pada budaya sehingga mempunyai Dayak Tarik
dan adat istiadat dalam suku Dayak yang tersendiri bagi masayarakat di luar suku
sekarang ini sudah mulai menurun di Dayak. karena acara ini tidak bisa dilihat
kalangana masyarakat. Dalam tiap saat di kota Pontianak. Dalam
5
Handayani Lituhayu, “Makna Pekan Gawai Kalimantan Barat” (Universitas Sebelas Maret
Dayak Di Pontianak Bagi Masyarakat Dayak Surakarta, 2011). Hal. 49. Accseed May 19,
2022.

187
Irenius Selsus Rengat, Paskalis Ronaldo, Sirilus Anantha Deva Hexano: Upacara Adat Gawai Suku…
Titian: Jurnal Ilmu Humaniora P-ISSN: 2615–3440
Vol. 06, No. 2, Desember 2022 https://online-journal.unja.ac.id/index.php/titian E-ISSN: 2597–7229

Upacara Gawai inilah segala yang lesung oleh ibu dan remaja untuk
Tradisional ditampilkan dan meyiapkan upacara Gawai Dayak.
dipertononkan di khalayak ramai. kegiatan batutuk ini juga dilaksankan
Diselanggarakan juga permaianan dengan maksud supaya untuk meminta
tradisional, makanan khas suku Dayak, izin kepada Tuhan dan kepada nenek
serta musik Dayak. Ketika malam hari, moyang agar memeberi restu unuk acara
rumah betang yang tadinya sebagai pusat Gawai Dayak.
acara untuk gawai, kini menjadi seperti
pasar malam yang ramai dikunjungi
banyak orang, entah itu dari suku Dayak
maupun di luar suku Dayak. (Purwana,
2007)
Gawai Dayak sering juga disebut
dengan acara Naik Dango di daerah-
daerah Kalimantan. Dalam upacar Naik
Dando itu setidaknya ada 18 tahapan
upacara adat perladangan yang dimulai Sumber:https://kumparan.com/hipontianak/
dari baburukng sampai tahap terakhir naik-dango-ritual-hasil-panen-oleh-suku-
atau berpuncak pada Naik Dango atau dayak-kanayatn-1qyRXM4iG7k/full
Ka` Pongo. Sebelum hari H dilaksankan, b. Tahap pelaksanaan upacara Gawai
terlebih dahulu haru diadakan Dayak
pembacaan atau pelantunan mantra Upacara Matik yang artinya
(nyagahatn), yang juga disebut matik. memberitahukan kepada Tuhan yang
Nyagahatn dapat diebut sebagai tata cara maha esa bahwa masyarakat akan
utama ekspresi religi suku Dayak. Bahari melakasanakan kegiatan syukur.
Sinju dkk. (1996:146), berpandangan Lalu dilanjutkan dengan Upacara
bahwa nyangahatn adalah wujud Nyangahatn yang merupakan
upacara religius. Ia menjadi pokok kegiatan inti dalam uapacar Gawai
dalam setiap bentuk upacara, dengan Dayak. doa-doa diucapkan dalam
urutan atau tahapan yang baku, kecuali bentuk mantrea-mantera yang isinya
bahan, jumlah roh suci, para jubata yang untu memanggil roh leluhur dan
diundang, dan tentu saja sesuai dengan memanggil semangat padi yang
konteksnya.6 berlayar agar terkumpul dalam
Dalam upacara Gawai Dayak lubung padi.
memiliki beberapa tahapan seperti
upacar-upacara budaya yang lainnya.
Menurut Dunselman dan Donatus (2018)
ada 3 tahapan dalam gawai, antara lain
sebagai berikut:
a. Tahap persiapan
Sehari sebelum diselenggarakannya
upacara Gawai Dayak, anggota keluarga
terlebih dahulu melakukan persiapan
yang disebut dengan batutuk. Batutuk Sumber:https://kumparan.com/hipontianak/naik
-dango-ritual-hasil-panen-oleh-suku-dayak-
artinya menumbuk padi menggunkan kanayatn-1qyRXM4iG7k/full

6
Herman Ivo and Pontianak Hakikatnya, Sebagai Penelusuran Identitas,” Humaniora 13,
“Gawai Dayak Dan Fanatisme Rumah Panjang no. 3 (2011): 293. Accessed May 18, 2022

188
Irenius Selsus Rengat, Paskalis Ronaldo, Sirilus Anantha Deva Hexano: Upacara Adat Gawai Suku…
Titian: Jurnal Ilmu Humaniora P-ISSN: 2615–3440
Vol. 06, No. 2, Desember 2022 https://online-journal.unja.ac.id/index.php/titian E-ISSN: 2597–7229

c. Penutup ii. Aspek religius. Sesuai dengan


Dalam kegiatan Nyangahat ini terdapat tujuannya sebagai ucapan syukur
tiga bagian penting dan sekaligus kepada sang pencipta, maka Naik
menjadi penutup dalam kegiatan yang Dango merupakan inti dalam
terjadi dalam upacara ritual ini, pertama, kepercayaan tradisi suku Dayak.
pertobatan, pengakuan, pengampunan. Melakukan upacara ritual dalam
Kedua melakukan komunikasi langsung bentuk nyangahatn sebelum
maupun secara tidak langsung dengan musim tanam, setelah musim
Sang Pencipta sebagai pernyataan kasih tanam, panen dan mengakhiri
kepada Sang Pencipta.7 semuanya dengan upacara adat
adalah sebuah kewajiban dalam
masyarakat Dayak.
iii. Aspek kekeluargaan, solidaritas,
dan persatuan. Penyelengaraan
Naik Dango yang dilakukan
serentak dalam wilayah kesatuan
hukum adat tertentu (binua)
memungkinkan untuk saling
mengujungi antara satu keluarga
Sumber:https://kumparan.com/hipontianak/naik
dengan keluarga yang lain.
-dango-ritual-hasil-panen-oleh-suku-dayak- Dengan demikian hubungan
kanayatn-1qyRXM4iG7k/full keluarga baik intern maupun
Pada hakekatnya Naik Dango ekstern dapat dibina secara
menyangkut seluruh aspek budaya dan berkelanjutan.(Elyta, 2015)
adat istiadat masayarkat suku Dayak, Upacara Gawai Dayak tidak hanya
tapi ada tiga aspek yang dianggap paling dilaksanakan di satu daerah saja, tapi
dominan atau paling penting, yaitu: diberbagai tempat yang ada di
i. Aspek kehidupan masyarkat Kalimantan Bara. tapi sebenarnya
Agraris. Suku Dayak pada memiliki fungsi dan tujuan yang sama.
umumnya ditunjang dari bidang Dengan adanya kegiatan ini tidak hanya
pertanian, sehingga sulit untuk diteliti dari bidang budaya dan kultur,
melepaskan diri dari cara hidup tapi juga mendapatkan pembelajaran
yang diwariskan oleh para dalam bahasa dan sastra. Bahwa ada
leluhurnya. Naik Dango sebagai aspek bahasa dan sastra juga yang
hasil budaya pertanian telah lama diperoleh dalam upacara adat gawai
menyatu dalam kehidupan Dayak ini. Peneliti dapat merangkum
masyarakat dalam suku Dayak. fungsi dari upacara adat panen syukuran
Sehingga upacara ini harus terus padi sebagai berikut :(Sigit Widiyarto &
dilaksanakan setiap tahunnya. Sumiyadi, 2022)

Tabel 1. Fungsi Upacara Adat Gawai (Syukuran Panen Padi )


No Kegiatan Fungsi pendidikan Pembelajaran Bahasa
Daerah dan Sastra
1 Para sesepuh/ketua adat Memberi makna Kemampuan yang
beserta masyarakat yang bahwa untuk dikembangkan adalah daya

7
(Derung, 2021) Accessed, May 23 2022

189
Irenius Selsus Rengat, Paskalis Ronaldo, Sirilus Anantha Deva Hexano: Upacara Adat Gawai Suku…
Titian: Jurnal Ilmu Humaniora P-ISSN: 2615–3440
Vol. 06, No. 2, Desember 2022 https://online-journal.unja.ac.id/index.php/titian E-ISSN: 2597–7229

dipilih mengadakan rapat membahas sesuatu tangkap makna, peran, daya


dalam persiapan kegiatan terkhusus budaya tafsir dan mengekspresikan
upacara Gawai harus dengan asas diri dengan berbahasa.
kekeluargaan, tanpa Semuanya itu
memaksa kehendak dikelompokkan menjadi
sendiri kebahasaan, dan
penggunaan bahasa itu
sendiri.
2 Setiap kepala keluarga Semua anggota Para siswa dapat
masyarakat Dayak yang masyarakat belajar, memahami kegiatan
bertani/berladang. padi mendidik, supaya tersebut dan mengapresiasi
yang disimpan didalam dapat menjaga kegiatan dengan menulis,
dango tersebut nantinya ketahanan pangan, melestarikan budaya,
akan di jadikan bibit padi melalui kegiatan menjaganya.
dan sisa padi akan di Gawai Dayak
jadikan cadangan pangan.
3 Para penari Mensyukuri hasil Ritual ini merupakan
mengantarkan padi hasil panen padi dan internalisasi dan
panen yang masih diwujudkan dalam penghargaan , agar dapat
bertangkai ke lumbung, upacara adat melestarikan dan
yang disebut oleh mengembang kan
masyarakat setempat kebuadayaan dan sastra
sebagai dango. daerah
Rangkaian prosesi itu
disebut ngantat tangkeatn
ka' dango padi
4 Ritual inti, yakni Mendidik agar dalam Nilai – nilai kebaikan dan
nyangahatn atau setiap suku Dayak keihklasan yang dapat
memanjatkan doa dengan percaya kepada Tuhan diterapkan. Dengan
mantra. Doa yang yang Esa, serta memohon izin kepada
dipanjatkan berupa meminta perlindungan tuhan, merupakan nilai
syukur atas rezeki dan dari dari bahaya dan moral yang akan diajarkan
memanggil semangat meminta berkat untuk kepada setiap insan manusia
atau roh padi agar ladang yang akan
berkumpul dalam dango dikerjakan.
serta memohon izin
menggunakan padi untuk
memenuhi kebutuhan
sehari-hari.

Nilai-Nilai Solidaritas dalam Upacara 2007:1082). Marpaung (2000:12-16),


Gawai Dayak juga berpendapat bahwa nilai-nilai
Menurut Kamus Besar Bahasa solidaritas sosial sangat nampak dalam
Indonesia pengertian kata Solidaritas tradisi dimana individu atau masyarakat
adalah, sifat (perasaan) solider, sifat satu merasakan sepenanggugan, senasip,
rasa (senasib), perasaan setia kawan harmoni dalam bermasyarakat,
yang pada suatu kelompok anggota menghargai sesama, menjaga adat
wajib memilikinya (Depdiknas, istiadat dan melestarikan tradisi yang

190
Irenius Selsus Rengat, Paskalis Ronaldo, Sirilus Anantha Deva Hexano: Upacara Adat Gawai Suku…
Titian: Jurnal Ilmu Humaniora P-ISSN: 2615–3440
Vol. 06, No. 2, Desember 2022 https://online-journal.unja.ac.id/index.php/titian E-ISSN: 2597–7229

sudah ada di tempat itu. Sehingga Gawai Dayak dengan saling menjalin tali
mereka bisa saling membantu atau bahu persaudaraan dan kekeluargaan baik dari
membahu dalam menyelesaikan sebuah muda maupun yang tua. Jadi, Gawai
pekerjaan. 8 Solidaritas yang dibangun Dayak merupakan kegiatan yang
dalam sebuah masyarakat pasti selalu memiliki makna dan nilai solidaritas
mengarah pada perasaan saling berbagi, yang harus dijaga terutama nilai
meringankan beban satu dengan yang perasaan moral, seperti saling
lain. Sehingga terbentuklah secara menghormati, kerja sama dan nilai-nilai
otomatis di dalamnya gotong royong dan kearifan nilai lokal yang sudah ada sejak
bekerja sama. dulu.9
Menurut Shadly, H (1993:205) Upacara Gawai Dayak sungguh
gotong royong merupakan rasa dan tali banyak memberi pengaruh atau dampak
sosial yang kuat dan mengikat sehingga dalam kehidupan bermasyarakat di
dapat terjaga di dalam kehidupan Kalimantan Barat, khususnya dampak
bermasyarakat. Gotong royong adalah dalam kehidupan sosial. Gawai sebagai
kebiasaan atau bahkan sebuah budaya upacar adat yang rutin dilakukan setiap
dalam masyarakat Indonesia. Sedangkan tahunnya. Hal ini lah yang
Kerjasama adalah gabungan antar memmberikan wadah atau tempat untuk
kelompok atau pribadi yang saling saling bersilaturahmi kepada setiap suku
membantu dan dapat menikmati secara Dayak untuk berkumpul dan bertemu
bersama pula. Jadi, melalui gotong serta bermusyawarah untuk pelaksanaan
royong dan Kerjasama dapat uapacara Gawai Dayak. sehingga terjadi
memberikan suatu hal yang bermanfaat interaksi sosial yang dapat berdampak
bagi masyarakat dan menciptakan rasa pada rasa persaudaraan yang semakin
solidaritas dan nilai-nilai sosial dalam erat. Gawai menjadi media yang
kehidupan bermasyarakat. diperlukan untuk menyegarkan rasa
Dalam upacara gawai Dayak juga solidaritas diantara sesama individu di
banyak terdapat nilai-nilai sosialnya dalam lingkungan kehidupan
yang membentuk nilai solidaritas. bermasyarkat suku Dayak.
Dimana dalam perencanaan, persiapan
dan pelaksanaannya menerapkan sikap SIMPULAN
dan kebiasaan untuk bermusyawarah, Gawai Dayak merupakan upacara
bahu-membahu antara satu dengan yang adat suku Dayak yang rutin dilakukan
lain untuk mempersiapkan dan setiap tahun. Upacara ini dilaksankan
melaksanakan upacara adat Gawai. sebagai ucapan syukur kepada sang
Tanpa adanya Kerjasama dan saling pencipta (jubata) karena telah memberi
menolong Gawai Dayak ini tidak akan hasil bumi yang baik dalam masyarakat
bisa terlaksana, karena membutuhkan suku Dayak. Event budaya ini berakar
tenaga dalam mempersiapkannya. dari tradisi nenek moyang suku Dayak,
Dengan memiliki nilai-nilai sosial yakni upacara adat perladangan atau
seperti ini mampu membentuk dan yang disebut dengan Naik Dango.
sekaligus memperkuat solidaritas dalam Upacara naik dango inilah yang
kehidupan suku Dayak itu sendiri. disuguhkan dalam kemasan baru
Dalam nilai solidaritas juga dijunjung menjadi Gawai Dayak di tingkat
tinggi nilai moral dalam pelaksanaan provinsi.

8 9
(Ningsi et al., 2020) Accessed May, 20 2022 (Fusnika & Dua, 2019) Accessed May, 19
2022.

191
Irenius Selsus Rengat, Paskalis Ronaldo, Sirilus Anantha Deva Hexano: Upacara Adat Gawai Suku…
Titian: Jurnal Ilmu Humaniora P-ISSN: 2615–3440
Vol. 06, No. 2, Desember 2022 https://online-journal.unja.ac.id/index.php/titian E-ISSN: 2597–7229

Tradisi upacara adat Gawai Dayak International Edition, 6(11), 951–


merupakan salah satu wujud warisan 952., 2(1), 1–5.
kearifan lokal bagi masyarakat Dayak Elyta. (2015). Gawai Dayak Festival and
yang ada di Kalimantan Barat. Sehingga the Increase of Foreign Tourist
kearifan ini harus terus dilestarikan dan Visits Festival Gawai Dayak dan
diwariskan dari satu generasi ke generasi Peningkatan Kunjungan Wisatawan
yang akan mendatang. Kearifan lokal ini Mancanegara. Global Strategis,
telah mendarah daging di masyarakat 15(2), 167–186.
suku Dayak, sehingga tradisi ini harus Fusnika, & Dua, F. L. (2019). Kontribusi
terus terlaksana setiap tahunnya. Sebagai Budaya Lokal Gawai Dalam
tanda mereka menghormati para leluhur Menumbuhkan. Jurnal PEKAN,
dan ucapan syukur atas hasil panen 4(2), 149–158.
selama setahun. Ivo, H., & Hakikatnya, P. (2011). Gawai
Dengan dilaksanakannya Gawai Dayak dan Fanatisme Rumah
Dayak sebagai kesempatan untuk Panjang sebagai Penelusuran
meningkatkan kencintaan pada budaya Identitas. Humaniora, 13(3), 292.
dan adat istiadat dalam suku Dayak yang Karyadi, R. D. (2017). Eksistensi
sekarang ini sudah mulai menurun di Kearifan Lokal Tato Masyarakat
kalangana masyarakat. Inilah yang Suku Dayak Iban Di Provinsi
menjadi ciri khas tradisi ini, yaitu tidak Kalimantan Barat Setelah
hanya sebuah ritual yang diadakan Berlakunya Peraturan Jaksa Agung
melainkan juga menunjukkan kearifan Republik Indonesia Nomor Per-
lokal suku Dayak. 048/A/J.A/12/2011 Tentang
Melalui rangkaian kegiatan upacara Pengadaan Pegawai Negeri Sipil
adat Gawai Dayak, dimulai dari hari Kejaksaan Republik Indonesia.
persiapannya hingga pelaksanaannya, Lituhayu, H. (2011). Makna Pekan
upacara ini menuntut masyarakat untuk Gawai Dayak Di Pontianak Bagi
dapat saling bekerja sama antar satu Masyarakat Dayak Kalimantan
dengan yang lainnya. Bergotong royong Barat (Issue Juli). Universitas
untuk saling bahu-mambahu Sebelas Maret Surakarta.
memperiapkan segala kebutuhan dan Ningsi, J., Bahari, Y., & Fatmawati.
persiapan selama pelaksanaan upacara (2020). Analisis Nilai-nilai
adat Gawai berlangsung. Sehingga pada Solidaritas dalam Tradisi Beduruk
pelaksanaan upacara Gawai Dayak ini Pada Etnis Dayak Banjur
dapat memberikan dan mempererat Kabupaten Sintang. Jurnal
nilai-nilai solidaritas dalam suku Dayak. Pendidikan Dan Pembelajaran
Khatulistiwa, 9(9), 1–11.
DAFTAR PUSTAKA Prihatink, L., & Musa, D. T. (2021).
Rumah Radakng sebagai Ikon
Batubara, S. M. (2017). Kearifan Lokal Pariwisata Budaya di Pontianak
Dalam Budaya Daerah Kalimantan Kalimantan Barat Rumah Radakng
Barat (Etnis Melayu dan Dayak). as Cultural Tourism Icon in
Jurnal Penelitian IPTEKS, 10(2), Pontianak Kalimantan Barat. 2(1),
91–104. 16–30.
Derung, T. N. (2021). Tradisi Gawai Purwana, B. H. S. (2007). Identitas dan
Dayak Kaum Muda Di Paroki Santa Aktualisasi Budaya Dayak
Perawan Maria Diangkat Ke Surga Kanayatn di Kabupaten Landak,
Nanga Pinoh. Angewandte Chemie Kalimantan Barat by Bambang

192
Irenius Selsus Rengat, Paskalis Ronaldo, Sirilus Anantha Deva Hexano: Upacara Adat Gawai Suku…
Titian: Jurnal Ilmu Humaniora P-ISSN: 2615–3440
Vol. 06, No. 2, Desember 2022 https://online-journal.unja.ac.id/index.php/titian E-ISSN: 2597–7229

Hendarta Suta Purwana (z-


lib.org).pdf (S. A. Purwanto (ed.)).
Direktorat Jenderal Nilai Budaya,
Seni dan Film Departemen
Kebudayaan dan Pariwiiata.
Rivasintha Emusti, & Juniardi Karel.
(2017). Pergeseran Nilai-Nilai
Budaya Dalam Upacara Adat
Gawai Dayak Ditinjau Dari Sosial
Ekonomi Masyarakat Kota
Pontianak. SOSIAL HORIZON:
Jurnal Pendidikan Sosial, 4(1), 1–
10.
Sigit Widiyarto, D. S., & Sumiyadi, I. W.
(2022). Fungsi Upacara Gawai
Dayak Dalam Pembelajaran Bahasa
Daerah Dan Sastra. Jurnal Ilmiah
Wahana Pendidikan
Https://Jurnal.Unibrah.Ac.Id/Index
.Php/JIWP, 8(3), 178–183.
https://doi.org/10.5281/zenodo.395
0926
Singarimbun. (2013). Beberapa Aspek
Kehidupan Masyarakat Dayak. In
Humaniora.
Syafrita, I., & Murdiono, M. (2020).
Upacara Adat Gawai Dalam
Membentuk Nilai-Nilai Solidaritas
Pada Masyarakat Suku Dayak
Kalimantan Barat. Jurnal
Antropologi: Isu-Isu Sosial
Budaya, 22(2), 151.
https://doi.org/10.25077/jantro.v22
.n2.p151-159.2020
Warni, W., & Afria, R. (2019).
Menelisik Kearifan Lokal
Masyarakat Melayu Jambi Berbasis
Cerita Rakyat dalam Membangun
Peradaban. Titian: Jurnal Ilmu
Humaniora, 3(2), 295-313.
https://doi.org/10.22437/titian.v3i2
.8222

193
Irenius Selsus Rengat, Paskalis Ronaldo, Sirilus Anantha Deva Hexano: Upacara Adat Gawai Suku…

Anda mungkin juga menyukai