Anda di halaman 1dari 8

DANDANGAN

Tradisi Khas kabupaten Kudus

Oleh :
-Fika Zakiyyatun Nisa (3201419007)
-Vina Iin Kurniawati (3201419011)
-Pandi Dwi Jatmiko (3201419017)
-Millatul Habibah (3201419025)
-M. Hilmi Zamzami (3201419030)
Dandangan adalah tradisi peninggalan Sunan Kudus sejak 450
tahun lalu, yang dilakukan untuk menyambut datangnya awal
Ramadhan. Dandangan bermula dari masyarakat yang menanti
pengumuman awal dimulainya waktu puasa. Masyarakat pun
berkumpul menunggu datangnya bulan suci Ramadhan. Tradisi

DESKRIP Dandangan di Kota Kudus masih dilestarikan dan dilaksanakan


setiap tahunnya untuk menyambut datangnya Bulan Suci SI
Ramadhan. Dandangan berasal dari kata Ndang, yang diperoleh
dari bunyi/suara Bedhug yang ditabuh, sehingga mengeluarkan
bunyi Ndang-Ndang (ayo) yang di dengar oleh semua masyarakat
Kudus maupun diluar Kudus untuk datang dan berbondong-
bondong berkumpul di Masjid Menara guna menerima penjelasan
dari Sunan Kudus dalam rangka menyambut datangnya Bulan Suci
Ramadhan.
Di dalam tradisi dandangan sediri terdapat 3 tradisi,
yaitu: tradisi nyekar, tradisi menabuh bedhug, dan
tradisi arak-arakan (kirab). Makna simbol dalam
tradisi dandangan ada 10 simbol, yaitu: bedhug,
barongan, memakai pakaian putih ala sunan kudus,
memakai pakaian putih ala santri sunan kudus,
galungan air suci, galungan makanan, jadah pasar,
bunga telon, dan kemenyan.
Saat ini tradisi dandangan bukan hanya untuk sebuah
perayaan untuk penyambutan datangnya bulan
DESKRIPSI
ramadhan, melainkan juga dimanfaatkan oleh
masyarakat untuk mencari rezeki, sehingga tradisi
dandangan saat ini juga banyak diisi oleh festival,
wahana dan para pedagang, dengan adanya tradisi
dandangan ini secara tidak langsung juga membantu
masnyarakat dalam memperjualkan dagangan nya.
Nilai Sosial : mempererat
kerukunan masyarakat tanpa
Nilai Ekonomi : membantu membedakan agama dan saling
meningkatkan bertoleransi satu sama lain;
perekonomian masyarakat sarana bersilaturahim antar
menengah ke bawah dan elemen masyarakat; melahirkan
membantu menyongsong kreativitas-kreativitas masyarakat

M A K
perekonomian Pemda yang selanjutnya dapat
Kudus mempererat solidaritas.

Nilai Keagamaan : N A Nilai Budaya : menjadi


momentum untuk
menciptakan iklim religius
yang kental bagi masyarakat, memperkenalkan wisata dan
kekayaan warisan budaya
terutama pada semangat yang
Kudus; menjadi upaya untuk
tinggi menyambut datangnya nguri-uri kebudayaan dan seni
Ramadhan asli Kudus.
POTENSI
Tradisi Dandangan dilaksanakan di sepanjang jalan dekat dengan
wisata religi Sunan Kudus dan Menara Kudus sehingga potensi dari
adanya tradisi Dandangan tersebut yang juga banyak dikunjungi
oleh masyarakat luar kota dapat meningkatkan eksistensi dalam
memperkenalkan wisata religi yang ada di Kota Kudus . Tradisi
Dandangan yang dilaksanakan setiap satu tahun sekali di Kota
Kudus ini juga banyak menarik perhatian dari masyarakat dalam
kota maupun luar kota sehingga dandangan tersebut juga bisa
berpotensi menjadi wisata dadakan atau pasar kaget yang bisa
dikunjungi oleh masyarakat. Dalam tradis Dandangan juga banyak
menjual barang barang ataupun makanan khas kudus ,sehingga
melaui tradisi dandangan ini dapat memperkenalkan barang barang
ataupun makanan khas kudus seperti kopi muria dan jenang
kudus.Tradisi Dandangan juga berpotensi memperkenalkan
kebudayaan lokal Kudus , karena melalui dandangan ini juga
diadakan acara kirab atau arak arakan budaya . Tradisi Dandangan
yang merupakan kearifan lokal kota Kudus yang saat ini masih
dilaksanakan berpotensi untuk dikembangkan dan dapat
mengangkat dan melestarikan kearifan lokal kota Kudus.
TANTANGAN

• Terjadi pergeseran nilai-nilai, dimana dorongan spiritual menjadi kian


bias dimonopoli oleh kepentingan ekonomi. Hal ini selalu terjadi karena
pihak pemerintah daerah selaku pengelola langsung hanya memikirkan
keuntungan ekonomi pragmatis saja. Esensi moral spiritual yang
terkandung dalam tradisi ini tampak diabaikan. Hal ini terbukti pada
kesibukan para punggawa pemerintah yang hanya lebih fokus pada
penataan kapling-kapling stand untuk para pedagang dibanding membuat
acara yang sifatnya memberi arah ke pendidikan spiritual.

• Adanya pengaruh dari kebudayaan luar yang menurut penilaian


masyarakat jauh lebih menarik.Sehingga orang yang sudah tidak begitu
lekat dengan budaya itu sendiri
• Untuk mencegah hilangnya esensi Dandangan, solusinya yaitu dengan penataan kembali
acara Dandangan. Contohnya dari segi Rundown acara yang diatur oleh pemerintah
dimana kegiatan kerohanian lebih diperbanyak.
• Pengaruh kebudayaan luar kian marak dalam tradisi Dandangan. Solusinya adalah
mengurangi kesenian-kesenian yang bukan asli kudus atau asli dari tradisi Dandangan ini.
Untuk hiburan sendiri dapat diminimalisir karena ini merupakan tradisi keagamaan.
Hiburan yang ditampilkan dapat berupa kesenian asli daerah Kudus dan kesenian-kesenian
S
Islam yang berkembang di daerah tersebut baik yang asli maupun pembaruan yang
disesuaikan oleh perkembangan zaman. Keduanya cukup menarik karena banyak diantara
O
pengunjung mengunjungi suatu acara yang berbau tradisi lokal untuk melihat bagaimana
kesenian, adat, serta budaya daerah tersebut.
L
• Mempromosikan tradisi Dandangan ini di media massa supaya tradisi ini bisa jauh lebih
dikenal tidak hanya dalam negeri tetapi juga luar negeri. Pengunjung yang banyak akan
U
menambah penghasilan bagi pelapak dan masyarakat sekitar area acara tersebut
dilaksanakan. Selain itu pengunjung juga bisa dijadikan sebagai promosi gratis dari acara
S
Dandangan sendiri manakala memposting ke internet foto-foto mereka ketika mengunjungi
acara tersebut. Dari unggahan tersebut diharapkan mampu menarik minat pengunjung lebih
I
banyak lagi di tahun berikutnya.
TERIMAKASIH!

Anda mungkin juga menyukai