Anda di halaman 1dari 12

Makalah karya ilmiah

PENERAPAN PENDIDIKAN BERKARAKTER PADA REMAJA

Oleh:Kelompok
Anggota
Afrida sari siregar
Shania asminiar
Tiara hendi

SMAN 5 MEDAN
2023-2024
DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL
KATA PENGANTAR.………………………………………………………………………………i

ABSTRAK……………………………………………………………………….…………………ii

DAFTAR ISI..………………………………………………………………..……………………iii

BAB I PENDAHULUAN.

1.1 Latar Belakang ….…………………………………………………………………………5


1.2Rumusan Masalah.………………………………………………………………………….7
1.3Tujuan Penelitian ...…………………………………………………………………………7
1.4 Metode Penulisan..…………………………………………………………………………7

BAB II PEMBAHASAN ..

2.1.Pengertian Pendidikan Karakter..………………………………………………………..…8


2.2 Penyebab Rusaknya Pendidikan Karakter ....................……………………………………9
2.3Cara Mengatasi Kerusakan Karakter Pada Diri Remaja…………………………………….9

BAB III PENUTUP

3.1 Kesimpulan………………………………………………………………………………11
3.2Saran ...……………………………………………………………………………………11

DAFTAR PUSTAKA……………………………………………………………..………………11
KATA PENGANTAR

Puji dan syukur penulis panjatkan kehadirat Allah SWT karena atas berkat karunia dan rahmat-
Nya, penulis dapat menvelesaikan karva ilmiah beriudul"Penerapan pendidikan berkarakter pada
remaja ". Karya ilmiah ini adalah salah satu tugas Bahasa Indonesia

Adapun Demikian dari penyusunan karva 1lmiah ini adalah untuk mengembangkan dan
meningkatkan pengetahuan tentang materi yang disajikan. Pada kesempatan ini, penulis ingin
mengucapkan terima kasih kepada seluruh pihak yang telah membantu penulis dalam proses
pembuatan karya ilmiah ini. Khususnya kepada ibu Putri yang telah memberi pengarahan dan
dorongan dalam proses penyusunan makalah ini

Penulis menyadari bahwa Karya ilmiah ini masih memiliki banyak kekurangan, maka dari itu,
penulis bersedia menerima kritik dan saran dari pembaca yang budiman.

Semoga dengan adanya karya ilmiah ini, dapat memberikan sedikit pemahaman tentang
pendidikan berkarakter atau gangguan ,agar member dampak positif serta bermanfaat bagi
banyak pihak.

Saya menyadari, Karya Ilmiah yang Saya tulis ini masih jauh dari kata sempurna.
Oleh karena itu, kritik dan saran yang membangun akan Saya nantikan demi kesempurnaan
Karya Ilmiah ini.
ABSTRAK

PENDIDIKAN KARAKTER PADA KALANGAN REMAJA


Pendidakan karakter tiba-tiba menjadi wacana hangat di dunia pendidikan
IndonesiWa laupun gagasan ihwal karakter adalah gagasan tua setua sejarah
pendidikan, namun kemunculan gagasan “pendidikan karakter “(character
building)menginterupsi bangsa kita khususnya yang sedang melanda bangsa
Indonesia. Masalah-masalah yang terjadi seperti kekerasan, korupsi, manipulasi,
praktek-praktek kebohongan dalam dunia pendidikan mulai dari menyontek
dalamujian sampai plagiat,kurang keteladanan dikalangan para pemimpin bangsa,
dan sebagainya, sebenarnya menyangkut masalah karakter. Walaupun sudah
terlambat dalam menerapkan pendidikan karakter disekolah, “But late than never”,
masih banyak generasi kita para peserta didik yang duduk dibangku sekolah dan
butuh pendidikan karakter agar dimasa depannya menjadi orang yang tidak hanya
cerdas secara intelek tapi juga memiliki karakter. Dunia pendidikan diharapkan
menjadi motor penggerak sebagaimana telah dikemukakan oleh Mendinas
Muhammad Nuh dalam peringatan Hardiknas tahun 2010 yang lalu bahwa “
Pembangunan dan Pendidikan Karakter menjadi keharusan karena pendidikan tidak
hanya menjadikan peserta didik cerdas. Pendidikan juga untuk membangun budi
pekerti dan sopan santun dalam kehidupan “. Batasan karakter berada dalam dua
wilayah.Ia diyakiniada sebagai sifat fitri manusia, sementara pada sisi lain ia diyakini
harus “dibentuk”melalui pendidikan , salah satunya melalui pendidikan karakter
disekolah. Pelaksanaan Pendidikan karakter disekolah sebagai alternative
dikemukakan dalam makalah ini adalah : melalui Pembidanan dengan formula 4 M
(mengetaqhui, mencintai, menginginkan dan mengerjakan, juga dengfan metode
pembiasaan . Selain itu melalui metode : mengajarkan, keteladanan, mmenentukan
prioritas dan praksis prioriotas.
BAB I
PENDAHULUAN
1.1Latar belakang

Saat ini Negara Indonesia sedang menghadapi berbagai macam permasalahan penyimpangan
perilaku baik yang dilakukan oleh Kalangan remaja maupun yangm melibatkan para pemimpin
bangsa, sebut saja tawuran antar pelaiar. kurang pekanva generasi muda terhadap lingkungan
sekitar, anarkisme geng motor. atau yals lebih kompleks vaitu Korunsi yang tumbuh sampai
masalah kedisiplinan yang semakin lemah. Ini menjadi fakta yang tidak terbantahkan, celakanya
sebagian besar korupsi melibatkan para politisi yang notabene nva kaum terdidik.

Permasalahan yang terjadi akhir-akhir ini di Negara kita sebenarya tidak lepas dari persoalan
"Karakter". Pendidikan karakter yang seharusnya didapatkan sejak masa kanak- kanak, malah
membuat anak tersebut menyimpang dari apa yang diharapkan. Hal in seiring dengan
kecenderungan bahwa seorang remaja yang sedang mencari identitas diri, selalu mencari hal- hal
baru, ditambah lagi dengan pengaruh kebudayaan asing yang sangat kuat mempengaruhi
generasi muda,hal dapat membuat mereka terjerumus lebih dalam kepada hal- hal negatif. Pada
tahap ini, orang tua dan pendidik berperan penting dalam memberi pendidikan dan pengawasan
Kepada anak tersebut. Sebagai seorang pengamat pendidikan, tentunya Saya tidak akan
berpangku tangan melihat kondisi generasi muda di Indonesia saat ini. Tindakan Pemerintah vang
dianggap acuh tak acuh dengan Kondisi generasi muda di Indonesia, sempat membuat
masyarakat geram.

Realitas in pada akhirnya menggugah Saya melalui karya tulis ilmiah ini untuk kembali
menghidupkan nilai-nilai pendidikan karakter yang dirasa saat ini mulai tergerus olen laiu arus
globalisasi dan modernisasi vang tak terbendung lagi Disebut-sebut dunia pendidikan adalah
sebagai benteng terakhir yang menahan derasnya terjangan dekadensi moral yang melanda
bangsa ini. Tidak dapat dipungkiri lagi, dunia pendidikan saat ini hanya mengedepankan
penguasaan aspek keilmuan dan kecerdasan anak. Adapun pembentukan karakter dan nilai-nilai
budaya bangsa di dalam diri siswa semakin terpinggirkan.
Pendidikan karakter sesungguhnya memiliki intensitas yang sangat besar dalam membangun
anak bangsa. Dan semestinya Pendidikan Karakter termasuk dalam materi yang harus dipelajari
dan dikuasai serta direalisasikan oleh peserta didik dalam kehidupan sehari-hari. Oleh karena itu,
dunia pendidikan dalam hal ini sangat diharapkan menjadi pengendali untuk mengedukasi
bangsa kita sehingga manusia Indonesia lebih berkarakter dan bermartabat serta mulia.

Pendidikan karakter saat ini merupakan topik yang marak diperbincangkan dalam dunia
pendidikan. Pendidikan merupakan salah satu proses yang di dalamnya terdapat suatu aturan
dan prosedur yang harus dimiliki oleh setiap peserta didik. Setipa peserta didik memiliki
tanggungjawab yang sama dalam proses pembelajaran. Pendidikan menjadi pilar utama untuk
memajukan generasi penerus bangsa demi perkembangan intelektual anak. Perkembangan
intelektual tersebut nantinya akan membentuk kepribadian atau karakter anak.
Merebaknya sikap hidup yang buruk dan budaya kekerasan, atau merakyatnya bahasa ekonomi
dan politik, disadari atau tidak, telah ikut melemahkan karakter anak-anak bangsa, sehingga
menjadikan nilai-nilai luhur dan kearifan sikap hidup mati suri. Anak-anak sekarang gampang
sekali melontarkan bahasa oral dan bahasa tubuh yang cenderung tereduksi oleh gaya ungkap
yang kasar dan vulgar. Nilai-nilai etika dan estetika telah terbonsai dan terkerdilkan oleh gaya
hidup instan dan konstan (Purwanto, 2011:2).
Pendidikan berbasis karakter di negeri ini memang telah lama hilang. Pelajaran di sekolah yang
berupa pendidikan kewarganegaraan dan pendidikan agama, seharusnya bisa menjadi penyaring
untuk membendung arus merebaknya budaya kekerasan, dinilai telah berubah menjadi mata
pelajaran berbasis indoktrinasi yang semata-mata mengajarkan dan mencekoki nilai baik dan
buruk saja, tanpa diimbangi dengan pola pembiasaan secara intensif yang bisa memicu peserta
didik untuk berperilaku dan bersikap sesuai dengan nilai- nilai luhur. Akibat pola indoktrinasi yang
demikian lama dalam ranah pendidikan, disadari atau tidak, telah mengubah sifat anak-anak
cenderung menjadi egois, baik terhadap dirinya sendiri maupun sesamanya. Mereka tidak lagi
memiliki kepekaan terhadap sesamanya, kehilangan nilai kasih sayang, dan sibuk dengan
dunianya sendiri yang cenderung agresif dengan tingkat degradasi moral yang sudah berada pada
titik ambang batas yang tidak bisa dimaklumi (Purwanto, 2011:3).Pendidikan di sekolah tidak lagi
cukup hanya dengan mengajar peserta didik membaca, menulis, dan berhitung, kemudian lulus
ujian dan nantinya mendapat pekerjaan yang baik. Sekolah harus mapu mendidik peserta didik
untuk mampu memutuskan apa yang benar dan salah. Sekolah juga perlu membantu orang tua
untuk menemukan tujuan hidup setiap peserta didik (Hidayatullah, 2010:25). Sesuai dengan
pendapat di atas, dapat disimpulkan bahwa pendidikan yang dilaksanakan di sekolah di harapkan
dapat mengembangkan kemampuan berpikir sekaligus membentuk karakter peserta didik yang
baikuntuk mencapai tujuan hidup dalam kehidupan.

1.2 Rumusan masalah


1.Apa makna dari Pendidikan Karakter?
2.Apa penyebab dari rusaknya Karakter?
3.Bagaimana cara mengatasi berbagai permasalahan menyangkut rusaknya Karakter
di Kalangan Remaja?

1.3. Tujuan Penelitian.


1. Mengembangkan watak atau tablatnya secara konsisten dalam mengambil
Keputusan budi pekerti di tengah-tengan rumitnva kenidunan bermasvarakat ini.
2. Mampu menggunakan pengalaman budi pekerti yang baik bagi pembentukan
Kesadaran dan pola perilaku yang berguna dan bertanggung jawab atas tindakan
nya

1.4. Metode penelitian


Metode yang Saya gunakan adalah :
1. Deskriptif
2. Panduan Kajian pustaka dilakukan dengan mencari literatur di internet dan buku-
buku
BAB II
PEMBAHASAN

2.1. Pengertian pendidikan karakter


Pendidikan adalah usaha sadar dan terencana untuk mewujudkan suasana belajar
dan proses pembelajaran agar peserta didik secara aktif mengembangkan potensi
dirinya untuk memiliki kekuatan spiritual keagamaan, pengendalian diri, kepribadian,
kecerdasan, akhlak mulia, serta keterampilan yang diperlukan dirinya dan
masyarakat. Karakter Bisa disebut juga (Karakteristik). Untuk menunjukan ekstitensi
dirinya manusia pasti mempunyai ciri khas karakter sendiri-sendiri. Adapun
Pendidikan Karakter menurut sumber referensi dan para ahli sebagai berikut.
1. Pendidikan Karakter Menurut Lickona
Secara sederhana, pendidikan karakter dapat didefinisikan sebagai segala usaha yang
dapat dilakukan untuk mempengaruhi karakter siswa. Tetapi untuk mengetahui
pengertian yang tepat, dapat dikemukakan di sini definisi pendidikan karakter yang
disampaikan ole Thomas Lickona. Lickona menyatakan bahwa pengertian pendidikan
karakter adalah suatu usaha yang disengaja untuk membantu seseorang sehingga ia
dapat memahami, memperhatikan, dan melakukan nilai-nilai etika yang inti.
2. Pendidikan Karakter Menurut Suvanto
Suyanto (2009) mendefinisikan karakter sebagai cara berpikir dan berperilaku yang
menjadi ciri khas tap individu untuk hidup dan bekerja sama,baik dalam lingkup
keluarga, masyarakat, bangsa, maupun negara.
3. Pendidikan Karakter Menurut Kertajaya
Karakter adalah ciri khas yang dimiliki ole suatu benda atau individu.
Ciri khas tersebut adalah asli dan mengakar pada kepribadian benda atau individu
tersebut, seta merupakan "mesin" yang mendorong bagaimana seorang bertindak,
bersikap, berucap, dan merespon sesuatu (Kertajaya, 2010).
4. Pendidikan Karakter Menurut Kamus Psikologi
Menurut kamus psikologi, karakter adalah kepribadian ditinjau dari titik tolak etis
atau moral, misalnya kejujuran seseorang, dan biasanya berkaitan dengan sifat-sifat
yang relatif tetap (Dali Gulo, 1982: p.29).
Dari uraian diatas dapat ditarik kesimpulan, Pendidikan Karakter adalah Usaha sadar
dan terencana untuk mewujudkan suasana belajar dan proses pembelajaran agar
peserta didik mengerti, menerapkan, dan mengembangkan potensi dirinya untuk
memiliki ciri khas yang dapat diterapkan dalam lingkup keluarga, masyarakat, bangsa,
maupun Negara.

2.2 Penyebab Rusaknya Pendidikan Karakter


Rusaknya Pendidikan Karakter menjadi salah satu penyebab Negara Indonesia bisa
dikatakan belum maju. Rusaknya Pendidikan Karakter disebabkan oleh berbagai
macam hal-hal negatif. Teknologi, mungkin adalah suatu contoh dari berbagai macam
hal yang merusak pendidikan karakter bangs di Indonesia utamanya di kalangan
remaja contohya saja banyak sekali remja yang meggunakan perlatan teknologi untuk
hal - hal yang negatif misalnya yang lagi marak sekarang ini adalah trafficking melalui
facebook, twitter, dan jejaring sosial lainnya.
Selain itu, ada 3 penyebab utama rusakya karakter bangsa, yaitu:
1. Pengaruh Budaya Luar
Hal ini memang tidak dapat dipungkiri akan akibatnya. Banyak sekali budaya luar
yang sudah masuk ke Indonesia dan mungkin sudah menjadi budaya di kalangan
remaja, akan tetapi hal tersebut belum tentu sesuai dengan karakter bangsa
Indonesia yang mayoritas masyarakatya beragama Islam.

2. Minimnya Pengetahuan Agama


Nah, inilah yang paling penting yang harus kita tanamkan pada diri kita masing-
masing. Karena apa, Agama merupakan tuntunan dasar supaya kita tidak salah dalam
melakukan setiap tindakan. Jika agama sudah kuat, yakinlah kejahatan di Indonesia
akan dapat diminimalisir. Contohnya saja, jika pejabat negeri ini memiliki agama yang
baik, maka tidak mungkin mereka berani memakan uang rakyat (korupsi). Akan tetapi
sebaliknya, jika agama sudah tidak diperdulikan, maka tunggulah kerusakan negara
tersebut.

3. Salahnya Sistem Pendidikan


Terjadinya kerusakan moral dikalangan pelajar dan generasi muda sebagaimana
disebutkan diatas, karena tidak efektifnya keluarga, sekolah dan masyarakat dalam
pembinaan moral. Bahkan ketiga lembaga tersebut satu dan lainnya saling bertolak
belakang, tidak seirama, dan tidak kondusif bagi pembinaan moral.

2.3 Cara Mengatasi Kerusakan Karakter Pada Diri Remaja


Kerusakan karakter bangsa tentu tidak bole kita biarkan terus berlangsung, harus ada
upaya yang dilakukan untuk mengatasinya. Menurut Penulis ada beberapa hal yang
harus kita lakukan untuk mengatasi hal tersebut, di antaranya adalah:

1. Memperkokoh keimanan atau akidah kepada Tuhan Yang Maha Esa dengan jalan
memberikan pengetahuan agama, baik yang dilakukan di rumah, kampus dan
masyarakat, sehingga selalu terikat dan mau menyesuaikan diri dengan ketentuan
Tuhan Yang Maha Esa.

2 Menanamkan perasaan dekat kepada luhan Yang Maha, sehingga di mana pun
kita berada, ke manapun kita pergi dan bagaimanapun situasi dan kondisinya kita
akan selalu merasa diawasi oleh Tuhan Yang Maha Esa. Dengan hal demikian, maka
akan membuat diri kita tidak berani menyimpang dari ialan-Nva.

3. Mewujudkan lingkungan yang religius, baik melalui bahan bacaan, tontonan


maupun lingkungan pergaulan, sehingga pengaruh dari lingkungan tersebut akan
membuat manusia terbentuk menjadi orang yang memiliki kepribadian yang religius.

4. Menumbuhkan tanggung jawab pengembangan amanah dakwah dengan terus


berusaha untuk menjadi yang terbaik dalam bersikap dan berperilaku dalam
berbagai sisi kehidupan berkeluarga, bermasyarakat dan berbangsa.

Dalam mengatasi kerusakan karakter pada diri manusia diperlukan perhatian yang
sangat serius dari pendidik-pendidik di dalam keluarga, di sekolah, maupun di ruang
lingkup masyarakat. Jika peran-peran berjalan dengan baik, maka akan terbentuk
karakter-karakter yang sesuai dengan nilai-nilai Pancasila.
BAB III
PENUTUP

3.1 Kesimpulan
Pendidikan Karakter di Indonesia belum berada pada tahap maju. Sehingga perlu
diadakan perbaikan-perbaikan sistem pendidikan oleh pemerintah dalam memajukan
Pendidikan Karakter anak bangsa di Indonesia. Keluarga, sekolah, dan masyarakat
pun juga memiliki tanggung jawab dalam memajukan karakter anak bangsa. Dan
juga, kurangnya rasa kepedulian warga terhadap setiap pelanggaran yang dilakukan
ole berbagai kelompok masyarakat.
3.2 Saran
Pendidikan Karakter bisa dimasukkan dalam kurikulum pendidikan agar siswa dapat
memahami dan merealisasikannya dalam kehidupan bermasyarakat. Pendidikan
Karakter tak hanya menjadi tugas guru pelajaran agama ataupun kn, tetapi juga
seluruh guru. Bukan hanya di lingkup sekolah, pendidikan karakter harus dipikul pula
oleh masyarakat secara luas. Keluarga sebagai unit terkecil dalam masyarakat pun
memanggul tugas memberikan pendidikan karakter terhadap anak pada fase paling
awal. Halaman

DAFTAR PUSTAKA
http://id.wikipedia.org/wiki/Pendidikan
http://id.wikipedia.org/wiki/Karakter
http://hasanuddinismail.wordpress.com/2011/09/27/krisis-moral-bangsa-upaya-
mengatasinya/
Noor, Rohinah M.2012. Mengembangkan Karakter Anak Secara Efektif. Yogyakarta:
Pedagogja
http://belajarpsikologi.com/pengertian-pendidikan-karakter/

Anda mungkin juga menyukai