Jawaban
Komponen implan gigi jenis sekrup secara umum yang biasa digunakan terdiri dari
mahkota, abutment, healing cup dan fixture.
oklusal dan estetika mirip dengan gigi asli yang kemudian ditempatkan pada
abutmen dengan sementasi (dengan mahkota tipe cemented) atau dengan sekrup
(dengan mahkota tipe screwing)
mahkota (satu sampai beberapa mahkota atau mahkota jembatan) dan menjadi
penghubung antara mahkota dengan implan. Komponen implan ini disekrup dan
dimasukan langsung ke dalam badan implan atau fixture dan dipasang untuk
menggantikan healing cup yang merupakan komponen berbentuk kubah dengan
permukaan halus yang dibuat dari logam titanium dengan panjang dari 1 mm sampai
10 mm yang ditempatkan pada permukaan implan sebelum penempatan abutment.
silinder berulir atau tidak berulir dan menyerupai akar atau berbentuk pipih yang
akan ditempatkan di dalam tulang
3. Apa saja indikasi dan kontraindikasi pemasangan dental implant?
a) Indikasi
b) Kontraindikasi
● Kehamilan
● Bioinert 🡪 Sifat material yang langsung dapat ditempatkan dalam tubuh dan
dan dalam beberapa kasus dapat berinteraksi dengan jaringan lunak, contoh
utama dari bahan ini adalah hidroksiapatit sintetis, kaca dan keramik
(bioglass).
● Bioresorbable 🡪 Sifat material dapat diserap oleh tubuh dan secara perlahan
TiO2 adalah titanium oksida yang paling stabil dan paling umum terbentuk pada
permukaan titanium. Lapisan ini tidak larut dalam cairan tubuh dan mencegah lepasnya
ion logam yang dapat bereaksi dengan jaringan tubuh sehingga dapat membantu
penyembuhan permukaan jaringan yang mengalami trauma selama penempatan
implan. Modulus elastisitasnya adalah setengah dari paduan logam lainnya dan 5 sampai
5,6 kali lebih besar dari tulang, ini membuat pendistribusian tekanan didapat secara
merata.
Alasan lain yang menyatakan bahwa titanium merupakan bahan yang ideal untuk implan
gigi, yaitu :
✔ Titanium adalah logam reaktif. 🡪 Ini berarti titanium akan membentuk lapisan
oksida secara spontan pada permukaan logam tersebut. Oksida ini merupakan
salah satu jenis mineral yang paling resisten yang akan membentuk lapisan tebal
yang dapat melindungi logam tersebut dari pengaruh kimia termasuk cairan
tubuh.
✔ Titanium memiliki sifat yang cocok dalam jaringan 🡪 Lapisan oksida yang
berkontak dengan jaringan tidak dapat larut, yang berarti tidak ada ion yang
dilepas sehingga tidak mungkin menimbul reaksi dengan molekul organik.
✔ Titanium memiliki sifat mekanis yang baik 🡪 Kekuatan dan ketahanan terhadap
daya rentang mendekati stainless steel dan jauh lebih kuat dibandingkan dengan
tulang kortikal atau dentin serta dapat dibentuk dengan mudah sehingga bahan
ini dapat memiliki bentuk yang lebih ramping tapi mampu menahan beban yang
besar tanpa mengalami kerusakan.
✔ Titanium tidak bersifat pasif terhadap jaringan dan tulang 🡪 Pada tulang dengan
permukaan yang kasar, logam tersebut dapat menyatu dalam satu reaksi dengan
kata lain bersifat bioaktif. Pengikatan ini sering disebut osseointegrasi.
2- Implan endosteal.
Terdapat 3 jenis disain dasar implan jenis ini yaitu blade, cylinder dan screw.
Implan ini ditanam ke dalam tulang rahang melalui gusi dan periosteum,
sebagian tertanam dalam jaringan tulang dan sebagian lagi muncul pada
permukaan mukosa.
Ditinjau dari teknik bedahnya, implan ini terdiri dari teknik insersi satu tahap dan
insersi dua tahap. Pada teknik insersi satu tahap, pembedahan hanya dilakukan
sekali sehingga abutment menonjol keluar mukosa setelah operasi selesai.
Sedangkan pada teknik dua tahap, operasi dilakukan dua kali yaitu operasi tahap
pertama untuk meletakkan implan pada tulang rahang, setelah masa
penyembuhan selesai dilakukan operasi tahap kedua untuk pemasangan
abutment. Tingkat keberhasilan akan ketahanannya dapat melebihi waktu 15
tahun apabila teknik bedah dan perawatan pasca bedah dilakukan dengan baik.
Adanya celah mikro (mikrogap) pada pertemuan implant dan abutment memudahkan
kolonisasi bakteri pada area tersebut sehingga meningkatkan resiko terjadinya resorpsi pada
puncak tulang alveolar. Kontaminasi bakteri pada celah mikro diantara abutment dan screw
implant two-pieces terjadi akibat invasi bakteri pada lubang screw transoklusal atau kolonisasi
bakteri disepanjang abutment. Perubahan jaringan lunak merupakan hasil dari proses inflamasi
yang disebabkan karena kontaminasi bakteri pada celah mikro.
KESIMPULAN
Implant one-piece memiliki kelebihan dalam hal prosedur pemasangan dan prostetik
yang lebih sederhana, serta tidak adanya celah mikro pada pertemuan implant dan abutment,
meskipun demikian sistem ini memiliki keterbatasan pada pilihan restorasi prostetik jika
dibandingkan dengan implant two-pieces serta tidak dapat dilakukan manipulasi jaringan lunak
pada saat pemasangan prostetik.
Gigi ompong memang sebaiknya diganti, kecuali orang yang bersangkutan sudah
terlalu tua. Berdasarkan penjelasan diatas, maka orang tua yang memang giginya lepas
biji demi sebiji karena faktor ketuaan tidak memenuhi syarat untuk melakukan
penanaman gigi, artinya tanam gigi hanya bisa dilakukan oleh orang yang memiliki organ
tubuh di area mulut dan sekitarnya masih baik (baca : masih muda) di mana tentunya
mereka tidak akan melakukan tanam gigi apabila giginya tidak tanggal yang disebabkan
oleh hal-hal yang tidak disengaja, semisal jatuh, tertabrak atau tidak sengaja makan batu
yang keras. Sehingga tanam gigi dalam hal ini bisa dikategorikan sebagai sebuah
penyakit yang wajib di obat.
Kesimpulan:
Tanam gigi dalam Islam hukumnya boleh, selama tidak bertujuan untuk berlebih-
lebihan dalam berhias atau tidak memberikan dampak yang lebih berat bagi pasien
tanam gigi, tapi tentunya lebih baik lagi untuk mencegah terjadinya kerusakan gigi,
seperti sikat gigi rutin dan memeriksakan kesehatan gigi 6 bulan sekali.