Bab 1-3 (Fero)
Bab 1-3 (Fero)
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Manusia pada umumnya tidak dapat dipisahkan dari proses belajar. Ada sumber
pendidikan formal dan informal. Keduanya berperan penting dalam pencapaian
perkembangan manusia menjadi pribadi yang berilmu dan bermartabat. Padahal
tujuannya sama, yaitu tercapainya tujuan pendidikan yang dituangkan dalam UUSPN
(UU Sisdiknas) No. 20 Tahun 2003:
Dalam lingkungan belajar, belajar adalah proses interaksi antara siswa, guru, dan
sumber belajar. Menurut Syaiful Sagala (2007, hlm. 83), fungsi sekolah sebagai
lingkungan belajar, khususnya sebagai tempat berlangsungnya pendidikan formal,
menuntut pembentukan pribadi-pribadi yang tidak hanya berilmu tetapi juga
berakhlak mulia.
B. Dalam suatu lembaga pendidikan, proses pengajaran melibatkan siswa dan tenaga
pengajar (guru). Tujuan didirikannya sekolah adalah berkembangnya sumber daya
1
manusia yang berkualitas. Tentu saja, ini bukan pekerjaan mudah karena dalam
menjalankan tugas kelembagaannya mempertimbangkan berbagai faktor, seperti
tujuan sekolah, kebijakan khusus sekolah, perencanaan sumber daya manusia,
prosedur kerja, dan manajemen pengembangan sekolah. Dalam lingkungan belajar,
belajar adalah proses dimana siswa berinteraksi dengan pendidik dan sumber belajar.
(Sagala, Syaiful, 2007, hlm. 83)
C. Rumusan Masalah
D. Tujuan Penelitian
Tujuan dari penelitian ini yakni untuk mengetahui upaya-upaya guru di SDN 5
Kota Barat, Kota Gorontalo menghadapi peserta didik yang mengalami kesulitan
belajar.
E. Manfaat Penelitian
1. Kegunaan bagi pendidik
Pendidik dapat menggunakan penelitian ini sebagai sumber informasi
dan pengetahuan serta sebagai sumber untuk pengembangan dan pelaksanaan
proses pendidikan selanjutnya.
2. Manfaat untuk para peneliti
Pada masa yang akan datang semoga hasil penelitian yang diperoleh
dapat berguna untuk menjadi sumber dan menambah ilmu pengetahuan.
2
BAB II
KAJIAN TEORI
A. Deskripsi Teori
1. Prinsip Belajar
Kata Latin untuk prinsip berarti "prinsip (kebenaran yang berfungsi sebagai
dasar untuk berpikir, bertindak, dll.) "dasar". Prinsip adalah kebenaran atau
kepercayaan yang diterima yang berfungsi sebagai dasar untuk berpikir dan
bertindak. Akibatnya, Prinsip dapat diartikan sebagai landasan fundamental
berpikir, berdiri, atau bertindak.
Kata belajar adalah gerak atau interaksi antara mendidik dan belajar. Proses
belajar mengajar dilakukan oleh siswa, dan belajar merupakan proses komunikasi
dua arah. Akibatnya, prinsip-prinsip pembelajaran berfungsi sebagai landasan
berpikir, dasar untuk berdiri dengan harapan tercapainya tujuan pembelajaran, dan
pengembangan proses pembelajaran yang dinamis dan terencana.
Ada banyak persamaan dan perbedaan antara teori ahli dan prinsip belajar.
Ada beberapa prinsip pembelajaran yang cukup diterima secara luas yang dapat
kita gunakan sebagai landasan untuk upaya pembelajaran, baik untuk siswa yang
perlu meningkatkan upaya belajarnya maupun untuk guru yang ingin
meningkatkan pengajarannya. Prinsip belajar tersebut berasal dari berbagai prinsip
belajar tersebut.
2. Kesulitan Belajar
3
mereka. Sudut pandang ini mengarah pada kesimpulan bahwa masalah belajar
adalah situasi di mana Peserta Didik tidak dapat belajar secara normal karena
kemungkinan adanya tantangan atau gangguan dalam proses pembelajaran.
1. Faktor Internal
4
a) Fisiologis
c) Intelektual
2. Faktor Eksternal
a) Keluarga
5
ketidakmampuan siswa tersebut untuk belajar secara
penuh, termasuk pandangan dan keadaan keluarga
mereka.
b) Kependidikan
c) Masyarakat
6
3) Siswa menunjukkan sikap di luar karakter, antara lain tidak
tertarik atau mudah dipukul.
7
b. materi pengajaran remedial
c. metode pengajaran remedial
d. alokasi waktu pengajaran remedial
e. evaluasi kemajuan siswa setelah mengikuti
program pengajaran remidial
3. Upaya Guru
b. Selalu Evalusai
Salah satu strategi untuk mengatasi masalah belajar yakni
dengan selalu mengevaluasi pekerjaan yang dilakukan anak. Dengan
melakukan ini, Anda pasti akan menemukan beberapa kesalahan yang
perlu diperbaiki dan kemudian dapat menginstruksikan anak-anak
tentang cara melakukannya. Karena anak ingin tahu dimana letak
kesalahannya, hal ini akan menimbulkan banyak pertanyaan dari anak.
Saat menjawab beberapa pertanyaan anak, Anda harus memiliki
kesabaran yang lebih besar. Setelah pembelajaran terjadi atau pada saat
pemberian tugas, evaluasi dapat dilakukan. Evaluasi langsung agar
anak muda mengetahui kesalahannya.
8
Keterlibatan aktif seorang anak muda dalam belajar sangat
penting karena itu menunjukkan bahwa Anda telah berhasil
mendapatkan kenyamanan mereka dengan pengajaran Anda. Selain itu,
ada cara lain yang bisa kita lakukan untuk melibatkan anak dalam
kegiatan belajar. Misalnya, kita dapat membentuk kelompok belajar
sehingga mereka dapat berinteraksi dengan siswa lain. Anda juga bisa
menggunakan media yang sudah tersedia untuk membantu anak Anda
menjadi siswa yang pandai berinteraksi dengan siswa lainnya. Untuk
memicu minat mereka dalam belajar, Anda juga dapat memberikan
kuis yang menguji pengetahuan mereka.
9
B. Kerangka Berpikir
10
BAB III
METODE PENELITIAN
A. Lokasi Penilitian
Penilitian ini dilaksanakan di SDN 5 Kota Barat, Kota Gorontalo Proses
penelitian dilakukan selama 2 minggu.
11
2) Keadaan Siswa
3) Keadaan Sarana dan prasarana
3. Sumber Data
Sumber Data adalah subjek dari mana data yang diperoleh.
Sumber data yang penulis gunakan dalam penelitian ini adalah :
1) Guru kelas 4 SDN 5 Kota Barat, Kota Gorontalo
2) Siswa kelas 4 SDN 5 Kota Barat, Kota Gorontalo
2. Wawancara
12
Peneliti melakukan Teknik pengumpulan data wawancara untuk
mendapatkan data dari Guru dan Siswa kelas 4 SDN 5 Kota Barat, Kota
Gorontalo.
3. Dokumentasi
Pengumpulan data menggunakan dokumentasi disebut sebagai sebuah
alat pengumpul data yang dilakukan melalui cara mencatat ataupun
mengambil beberapa data yang telah ada dalam sebuah dokumen atau arsip
(Djaali: 2020).
Peneliti menggunakan 11 teknik dokumentasi agar memperoleh
berbagai data dari siswa yang ada di dalam buku raport hasil belajar dan
buku hasil evaluasi harian siswa kelas 4 SDN 5 Kota Barat, Kota
Gorontalo.
13