Akuntansi Biaya Diskusi Ke 3
Akuntansi Biaya Diskusi Ke 3
Aliran biaya manufaktur merupakan jalur di mana aliran biaya manufaktur yang terdiri
dari kombinasi bahan baku, tenaga kerja dan overhead, yang kemudian bergerak ke
dalam proses manufaktur hingga menjadi persediaan bahan baku langsung, persediaan
dalam proses, dan persediaan barang jadi hingga penentuan harga pokok penjualan.
Proses aliran biaya dimulai dengan menilai bahan baku yang digunakan dalam proses
manufaktur, aliran biaya kemudian. pindah ke persediaan barang dalam proses, kemudian
biaya mesin dan tenaga kerja yang terlibat dalam produksi serta biaya overhead
ditambahkan, aliran biaya selanjutnya bergerak ke tahap persediaan di mana barang jadi
disimpan sampai dijual, setelah penjualan barang, aliran biaya akhirnya pindah ke harga
pokok penjualan. Secara umum transaksi mendasar yang terjadi dalam sebuah perusahaan
manufaktur paling tidak meliputi transaksi-transaksi berikut :
1) Pembayaran utang usaha
2) Membayar Kos dimuka
3) Pembelian bangunan dan peralatan pabrik
4) Pembayaran kos dan lain-lain
5) Gaji terutang
6.)Pembelian bahan baku (langsung dan tidak langsung)
2.) Menurut pendapat saya, Terdapat tiga jenis laporan kos yang ada pada
perusahaan manufaktur, yaitu Laporan Kos Pembelian dan Pemakaian Bahan
Baku, Laporan Kos Produksi, dan Laporan kos Produk Terjual. Laporan kos
pembelian dan pemakaian bahan baku (cost of material purchase and usage)
merupakan tanggung jawab bagian pembelian. Pada intinya, dalam laporan
tersebut akan dilaporkan mengenai semua kegiatan pembelian bahan baku diawali
dari sediaan awal bahan baku, pembelian bahan baku, dan diakhiri dengan sediaan
akhir bahan baku. Laporan kos produksi (cost of goods manufactured) merupakan
tanggung jawab bagian produksi, diawali dengan sediaan awal barang dalam
proses ditambah jumlah produksi yang dimulai selama periode dan diakhiri
dengan sediaan akhir barang dalam proses. Laporan Kos barang atau produk
terjual (cost of goods sold) merupakan tanggung jawab bagian penjualan diawal
dengan sediaan awal barang jadi, ditambah produk jadi selama periode dan
diakhiri persediaan barang jadi dalam laporan kos produk terjual. Masing-masing
angka yang dihasilkan dari laporan kos tersebut saling berkaitan dan selalu dibuat
berurutan. Begitu pula nilai akhir dari kos produk terjual merupakan pengurang
dari nilai penjualan yang menghasilkan berapa besaran gross profit yang dicapai
perusahaan dan ditampilkan pada salah satu laporan keuangan yaitu Laporan Laba
Rugi. Keseluruhan laporan kos tersebut dapat dijadikan satu tergantung dari
tujuannya, apabila laporan kos ditujukan untuk pihak eksternal maka umumnya
keseluruhan laporan terebut dijadikan satu dalam laporan laba rugi dan hanya
ditampilkan nilai akhirnya saja, yang mana tercermin pada nilai kos produk terjual
sebagai pengurang untuk mengetahui nilai gross profit yang dihasilkan.
Sedangkan apabila ditujukan untuk pihak internal maka sebaiknya keseluruhan
laporan kos tersebut dibuat terpisah, karena masing-masingl aporan kos memiliki
penanggung jawabnya masing-masing, yakni dimulai dari bagian pembelian,
bagian produksi, hingga bagian penjualan.