Anda di halaman 1dari 2

1.

Aliran biaya manufaktur merupakan jalur di mana aliran biaya manufaktur yang terdiri dari
kombinasi bahan baku, tenaga kerja dan overhead, yang kemudian bergerak ke dalam proses
manufaktur hingga menjadi persediaan bahan baku langsung, persediaan dalam proses, dan
persediaan barang jadi hingga penentuan harga pokok penjualan.

Proses aliran biaya dimulai dengan menilai bahan baku yang digunakan dalam proses
manufaktur, aliran biaya kemudian pindah ke persediaan barang dalam proses, kemudian biaya
mesin dan tenaga kerja yang terlibat dalam produksi serta biaya overhead ditambahkan, aliran
biaya selanjutnya bergerak ke tahap persediaan di mana barang jadi disimpan sampai dijual,
setelah penjualan barang, aliran biaya akhirnya pindah ke harga pokok penjualan.
Pembayaran utang usaha Membayar kos dimuka Pembelian bangunan dan peralatan pabrik
Pembayaran kos lain-lain Gaji terutang Pembelian bahan baku (langsung dan tidak langsung).

2. Terdapat tiga jenis laporan kos yang ada pada perusahaan manufaktur, yaitu :
1. Laporan Kos Pembelian dan Pemakaian Bahan Baku (cost of material purchase and
usage)
merupakan tanggung jawab bagian pembelian. Pada intinya, dalam laporan tersebut akan
dilaporkan mengenai semua kegiatan pembelian bahan baku diawali dari sediaan awal bahan
baku, pembelian bahan baku, dan diakhiri dengan sediaan akhir bahan baku.
2. Laporan Kos Produksi (cost of goods manufactured)
merupakan tanggung jawab bagian produksi, diawali dengan sediaan awal barang dalam proses
ditambah jumlah produksi yang dimulai selama periode dan diakhiri dengan sediaan akhir barang
dalam proses.
3. Laporan kos Produk Terjual (cost of goods sold)
merupakan tanggung jawab bagian penjualan diawal dengan sediaan awal barang jadi, ditambah
produk jadi selama periode dan diakhiri persediaan barang jadi dalam laporan kos produk terjual.

Masing-masing angka yang dihasilkan dari laporan kos tersebut saling berkaitan dan selalu
dibuat berurutan. Begitu pula nilai akhir dari kos produk terjual merupakan pengurang dari nilai
penjualan yang menghasilkan berapa besaran gross profit yang dicapai perusahaan dan
ditampilkan pada salah satu laporan keuangan yaitu Laporan Laba Rugi.

Maka dapat disumpulkan bahwa hubungan antata laporan kos. Keseluruhan laporan kos
dapat dijadikan satu tergantung dari tujuannya, apabila laporan kos ditujukan untuk pihak
eksternal maka umumnya keseluruhan laporan tersebut dijadikan satu dalam laporan laba rugi
dan hanya ditampilkan nilai akhirnya saja, yang mana tercermin pada nilai kos produk terjual
sebagai pengurang untuk mengetahui nilai gross profit yang dihasilkan. Sedangkan apabila
ditujukan untuk pihak internal maka sebaiknya keseluruhan laporan kos tersebut dibuat terpisah,
karena masing-masing aporan kos memiliki penanggung jawabnya masing-masing, yakni
dimulai dari bagian pembelian, bagian produksi, hingga bagian penjualan.

3. Proses Produksi Terputus-putus yaitu produk-produk dengan desain khusus, atau produk-
produk lain yang diminta dengan desain khusus oleh pembeli yang dihasilkan dari proses
produksi yang terputus-putus artinya jika tidak ada pesanan maka tidak ada proses produks
Proses Produksi Terputus-putus yaitu sekumpulan komponen bahkan lebih yang akan diproses
atau sedang menunggu dan membutuhkan persediaan barang saat proses atau dengan kata lain
produk-produk dengan desain khusus, atau produk-produk lain yang diminta dengan desain
khusus oleh pembeli dihasilkan dari proses produksi yang bersifat terputus-putus artinya jika
tidak ada pesanan maka tidak ada proses produksi.

Sumber : BMP EKMA4315 Modul 3

Anda mungkin juga menyukai