PENDAHULUAN
transportasi untuk mengangkut barang (bahan baku dan hasil produksi) dan
lainya) dari tempat asal ke tempat tujuan. Oleh karena itu pengembangan dan
baik.
udara yang akan menjadi penghubung antar pulau dan daerah. Oleh karena itu
1
2
2000: 1). Tujuan pembangunan pada umumnya antara lain untuk mencapai
satu kota, yaitu Kabupaten Sleman, Bantul, Gunung Kidul, Kulon Progo, dan
tidak merata di Yogyakarta ini perlu adanya pemerataan yang salah satu
sarana dan prasarana transportasi darat sudah baik, namun untuk sarana dan
prasarana transportasi udara saat ini sudah tidak memadahi dan tidak sesuai
Petrak dan Karl Peter (Yogyakarta Airport Development Study, 2009: 17-18)
beberapa kelemahan Bandara Adi Sucipto Yogyakarta saat ini adalah (1)
sedangkan kapasitas bandara yang sudah melebihi batas normal dan apabila
saat ini hanya memiliki panjang 2.200 meter, sedangkan landas pacu paling
tidak memiliki panjang 2.500 meter dan apabila akan diperpanjang terkendala
take off maupun akan landing; (4) Apron yang ada saat ini tidak mampu
wilayah Selatan Pulau Jawa kurang maksimal. Status Bandara Adi Sucipto
Kabupaten Kulon Progo terletak di bagian barat DIY yang terdiri dari
Progo beragam, dari bagian Utara yang termasuk dalam bagian Pegunungan
dari 25%, bahkan di beberapa tempat lebih dari 40%. Daerah ini meliputi
dengan ketinggian kurang dari 100 mdpl, dengan kemiringan 0-2% meliputi
Temon.
6
Ujung Barat Provinsi DIY yang terdiri dari 15 Desa. Kecamatan Temon yang
memiliki jumlah penduduk 24.748 jiwa (Temon Dalam Angka 2013: 30)
Jangkaran, Sindutan, Palihan dan Glagah. Ke empat desa ini akan mendapat
tepat berada di wilayah keempat desa tersebut. Menurut Jiri Petrak dan Karl
lebih dari keempat desa tersebut yang mendukung untuk dibangun bandara
baru di Kecamatan Temon antara lain adalah lokasi yang berada pada dataran
rendah (0-25mdpl) dan landai (0-1%), tidak ada potensi banjir, kepadatan
penduduk yang lebih rendah dari beberapa lokasi perencanaan yang lain
(kepadatanya 920 jiwa/km2), tata guna lahan sebagian besar sebagai pantai
dan pertanian lahan kering (tegalan), aksesibilitas yang baik berupa jalan raya
dan kerata api, serta jaraknya yang tidak terlalu jauh dari pusat Kota
Yogyakarta.
empat desa tersebut terdiri dari tanah Pakualaman (kawasan Sand Dunes) dan
yang memiliki persepsi positid dan yang memiliki persepsi negatif terhadap
pembangunan.
tersebut.
Airport Development Study Desa Glagah dan ketiga desa lainnya termasuk
Dengan adanya bandara yang baru di Kabupaten Kulon Progo yang nantinya
Kulon Progo dan taraf hidup penduduk setempat. Tetapi masih ada beberapa
8
B. Identifikasi Masalah
C. Fokus Penelitian
maka perlu adanya fokus masalah supaya tidak terbawa dalam persoalan yang
pembangunan bandara.
D. Tujuan Penelitian
pembangunan bandara.
10
tersebut.
E. Manfaat Penelitian
1. Manfaat Teoritis
geografi ekonomi.
2. Manfaat Praktis
sendiri.
3. Manfaat Pendidikan