Anda di halaman 1dari 25

PEDAGOGICAL CONTENT KNOWLEDGE

(PCK)
Latar Belakang
• Banyak guru yang masih lemah dari segi konten bidang studi
• Banyak guru yang masih kesulitan dalam menerapkan pendekatan,
strategi dan metode yang sesuai dengan materi yang akan diajarkan
• Pengetahuan guru tentang konten mata pelajaran tidak dapat
dipisahkan dari pedagoginya;
• Mata pelajaran, konten mata pelajaran dan pedagoginya memiliki
kekhasan tersendiri
• Berbagai kebijakan menuntut guru lebih kreatif dalam menerapkan
model dan metode pembelajaran yang variatif;
• Pemilihan metode pembelajaran didasarkan pada karakteristik
struktur materi ajar dan siswa
• Masih ada kesenjangan antara pedagogic knowledge dan content
knowledge (how to blend)
• Banyak guru yang mengembangkan pembelajaran tidak melalui
analisis kompetensi dan analisis materi pembelajarannya
Tujuan
Setelah mengikuti kegiatan diharapkan para peserta
mampu:
1. Memahami hakikat Pedagogical Content Knowledge (PCK)
2. Menyusun Analisis Kompetensi Dasar (AKD)
3. Merumuskan peta pengalaman belajar siswa (learning
experience) berdasarkan hasil analisis kompetensi dasar
4. Memahami hakikat mata pelajaran dan struktur materinya
5. Menyusun Analisis Materi Pelajaran (AMP)
6. Mengembangkan bahan ajar berdasarkan hasil analisis
materi pelajaran
7. Mempraktikkan pembelajaran sesuai dengan peta learning
experience yang telah disusun
8. Memahami hakikat refleksi pembelajaran
9. Merefleksi pembelajaran dengan tepat
SEVEN KNOWLEDGE BASES FOR
TEACHING (Shulman, 1987)
• Content Knowledge
• General Pedagogical Knowledge
• Curricular Knowledge
• Knowledge of Learners
• Knowledge of Educational Context
• Knowledge of the Philosophical and Historical
Aims of Education
• Pedagogical Content Knowledge
Penguatan Pembelajaran PCK

Memadukan
kemampuan
Konten (isi
materi Content Pedagogical Pedagogic
pembelajaran) Knowledge Content Knowledge
dengan Knowledge
kemampuan
pedagogik

Pendidikan profesi Peningkatan mutu guru


Melalui Pembentukan melalui:
dan penguatan profesi -Training (in on service
secara berkelanjutan training)
melalui praktik nyata -Cavacity building (guru)
dalam lingkungan -Pendampingan Guru inti
sekolah masyarakat non inti (guru cemerlang)
profesional
TEORI BELAJAR
• Piaget (Asimilasi, Akomodasi, Equilibrium=Keseimbangan)
• Bruner (Enaktif, Ikonik, Simbolik)
• Edward L. Thorndike (Law of Readiness, Law of Exercise, Law of Effect)
• Zoltan P. Dienes (Peran Objek dalam Bentuk Permainan)
• Burhus Frederich Skinner (Ganjaran dan Penguatan)
• Ausubel (Belajar bermakna/ Meaningfull Learning))
• Gagne (Objek langsung dan Objek tidak langsung)
• Paplov (Belajar melalui Pembiasaan)
• Baruda (Belajar melalui Meniru)
• Gestalt (Belajar bermakna, kesiapan intelektual, pengaturan suasana
kelas)
• Brownell (Belajar bermakna)

6
NEXT...

• Vygotsky (Zone of Proximal Developement/ ZPD,


belajar dari lingkungan)
• John Dewey (Belajar melalui pengalaman/ Learning
by Doing)
• Lewin (Belajar melalui tantangan)
• Dubinski (APOS)

7
Model, Pendekatan, Strategi, Metode,
Teknik, dan Taktik
 Model (gambaran pembelajaran dari awal s.d. Akhir)
 Pendekatan (orientasi atau arah pembelajaran untuk
mencapai tujuan pembelajaran)
 Strategi (rencana kegiatan yang harus direncanakan
agar tujuan dapat dicapai dengan efektif dan efisien)
 Metode (cara yang digunakan untuk
mengimplementasikan rencana dalam bentuk kegiatan
nyata dan praktis untuk mencapai tujuan)
 Teknik (cara yang digunakan guru untuk
mengimplementasikan suatu metode)
 Taktik (gaya seseorang dalam melaksanakan metode
atau teknik tertentu yang sifatnya individual)
Ilustrasi
 Tujuan : “ menangkap ayam”
 Pendekatan: “kakinya, kepalanya, badannya”
 Strategi: “ Jika kakinya yang jadi sasaran, maka membuat lingkaran
dari tali yang diberi makanan (jeratan), lalu setelah kaki ayam masuk
lingkaran jerat, maka tarik tali jerat...”
 Metode: “ pastikan tali untuk membuat lingkaran jerat harus tali
yang kuat, pastikan kaki ayam masuk lingkaran jerat baru jerat
ditarik...”
 Teknik: “ tali untuk membuat jerat dibuat rangkap 3 atau dibuat
model rara tambang...”
 Taktik: “ penangkap membunyikan bunyi tiruan untuk memancing
ayam seperti kur..kur..kurr atau tok..tok..tok...”
 Model: “ Gambaran atau skenario langkah dari awal sampai akhir...”
Pendekatan Pembelajaran
 Saintifik
 CTL (Contextual Teaching and Learning)
 Matematika Realistik
 Belajar Tuntas (Mastery Learning)
 Problem Based Learning (PBL)
 Sains, Teknologi dan Masyarakat (STM)
 Keterampilan Proses
 Konstruktivisme
 Peer Teaching
 Direct Learning
 Inkuiri
 Pendekatan Open-Ended
 Pendekatan SAVI
 Pendekatan VAK
 Pendekatan AIR
• Etno Pedagogik
• Komunikatif
Prinsip-Prinsip Beberapa Pendekatan
• CTL (konstruktivisme, pemodelan, bertanya,
masyarakat belajar, menemukan, refleksi,
penilaian otentik)
• Konstruktivisme (pengetahuan awal,
pengalaman langsung, interaksi sosial,
pencapaian kepahaman)
• Realistik (Aktivitas , realitas, perjenjangan,
jalinan, interaksi, bimbingan)
Strategi Pembelajaran
• Exposition-Discovery
• Group-Individual
• Media pembelajaran
• Alat peraga
Metode Pembelajaran
 Diskusi
 Ceramah
 Presentasi
 Percobaan
 Demonstrasi
 Ekspositori
 Tanya-jawab
 Ceramah
 Inkuiri
 Diskoveri
 Problem solving
 Problem posing
Model-Model Pembelajaran
 Pembelajaran Non Kooperatif (pembelajaran langsung, problem solving, problem
posing)
 Pembelajaran kooperatif
•Jigsaw
•TGT
•Group Investigation
•STAD
•Role Playing
•Snowball throwing
•Mind Maping
•Reciprocal
•Problem solving
•Problem Posing
•Probing-Prompting
•NHT, dll...
STRUKTUR MATERI PELAJARAN
• Fakta ........... pengetahuan faktual
• Konsep ........... pengetahuan konseptual
• Prinsip ........... pengetahuan konseptual
• Prosedur .......... pengetahuan prosedural
• Dll.
HUBUNGAN ANTARA STRUKTUR MATERI DENGAN
METODE PEMBELAJARAN
FAKTA Observasi/ pengamatan

KONSEP Ceramah, tanya jawab, ekspositori,


penemuan, dll.

PRINSIP Eksperimen/ percobaan, inkuiri, diskoveri

PROSEDUR Demonstrasi
ANALISIS MATERI PELAJARAN
• Keterkaitan Materi
• Kedalaman Materi
• Keluasan Materi
• Keterurutan Materi
KETERKAITAN MATERI
• Materi prasyarat bisa disampaikan pada kegiatan
pendahuluan mungkin sebagai apersepsi atau
pada kegiatan inti
• Materi pokok merupakan materi yang secara
eksplisit terkandung dalam KD dan disampaikan
pada kegiatan inti
• Materi pengembangan/ penunjang merupakan
materi perluasan dari materi pokok biasanya
sebagai penghubung dengan materi selanjutnya
CONTOH
KD : Memahami ciri-ciri bangun ruang berbentuk kubus dan balok
• Apa yang perlu dipahami?
Ciri-ciri (materi pokok)
• Ciri-ciri apa?
Ciri-ciri Bangun ruang berbentuk kubus dan balok (materi pokok)
• Seperti apa kubus itu?
Kubus contohnya kotak kapur (materi prasyarat)
• Berapa banyak sisi pada kotak kapur?
Ada enam
• Sisi itu yang bagian mana?
Bagian pinggir
• Apa ciri-ciri kotak kapur?
Punya enam sisi
• Seperti apa balok itu?
Balok contohnya kotak pensil (materi prasyarat)
• Berapa banyak sisi pada kotak pensil?
Ada enam
• Apa ciri kotak pensil
Punya enam sisi
• Apa ciri kubus dan balok?
Sama-sama memiliki enam sisi
KD : Memahami ciri-ciri bangun ruang
berbentuk kubus dan balok
• Kompetensi dasar merupakan kemampuan-kemampuan minimal yang
harus dikuasai siswa setelah pembelajaran
• Kompetensi minimal siswa adalah memahami
• Materi/isi/konten minimal (materi pokok) yang harus dikuasai dan
tersampaikan adalah Ciri-ciri bangun ruang berbentuk kubus dan balok
• Jika guru hanya menyampaikan ciri-ciri bangun ruang berbentuk kubus
artinya guru belum mampu memfasilitasi siswa untuk menguasai materi
minimal
• Untuk sampai kepada materi Ciri-ciri bangun ruang berbentuk kubus dan
balok maka dibutuhkan pengetahuan awal siswa tentang seperti apa
kubus dan balok tersebut (materi prasyarat)
• Guru dapat mengembangkannya atau mengaitkan materi minimal (pokok)
kepada materi pada KD selanjutnya (materi pengembangan)
TENTANG AMP
• AMP dilakukan terhadap konten yang terdapat
pada KD
• AMP dilakukan untuk mengembangkan bahan
ajar
• Guru harus melakukan AMP tetapi tidak selalu
harus tertulis (khususnya guru yang sudah
berpengalaman)
• Guru pemula harus melakukan AMP secara
tertulis sebagai latihan
Pendekatan PENDEKATAN SAINTIFIK Pendekatan
Kualitatif
Kuantitatif

Menguji Pengetahuan Menemukan


D I
E N Pengetahuan
D D
U U
Keterampil Keterampil K K Keterampil Keterampil
an Proses an Proses T T an Proses an Proses
dan Sikap dan Sikap dan Sikap dan Sikap
Ilmiah Ilmiah
I I Ilmiah Ilmiah
F F

Membangun
Mengamati Menanya Menalar Mencoba
Jejaring

P
Rationalism E
Empiricicm N
D G
U E
G T
A A
A H
N U
A
N

PEMBELAJARAN ADALAH PROSES ILMIAH (PROSEDUR METODE ILMIAH),


“Belajar adalah Meneliti”
FORMAT ANALISIS KOMPETENSI DASAR
Mata Pelajaran:
Kompetensi Dasar:
DIMENSI MENGINGAT MEMAHAMI MENGAPLIKASI MENGANALISIS MENSINTESIS MENGEVALUAI
PENGETAHUAN KAN
FAKTA

KONSEP

PRINSIP

PROSEDUR

NO. Kata Kerja pada KD Materi pada KD


1. ............................................................................ ...................................................................................
.....

2. Ranah Kompetensi pada KD ........................ (Kognitif, Afektif, atau Psikomotor)


3. Aspek Kompetensi pada KD ........................ (Mengingat, Memahami, Mengaplikasikan, dll.)
4. Kata Kerja untuk Indikator Pencapaian  .......
Kompetensi  .......

5. Materi Prasyarat  .......


 .......

6. Materi Pokok  ........


7. Indikator Pencapaian Kompetensi  ......
 ......
FORMAT PERUMUSAN LEARNING
EXPERIENCE
Kompetensi Dasar: ..........................................
Kompetensi Prasyarat: .........................................
KOMPETENSI INDIKATOR MATERI LEARNING
PRASYARAT CAPAIAN PRASYARAT EXPERIENCE
KOMPETENSI
PRASYARAT
........................ ........................... ............................. ............................
........................ ........................... .............................. ............................
KOMPETENSI INDIKATOR MATERI POKOK LEARNING
POKOK CAPAIAN EXPERIENCE
KOMPETENSI
POKOK
.................... ......................... ............................ ..............................
..................... ......................... ............................. ..............................
one man is working hard, but is not making progress and the other is working
smart, and is getting results

Anda mungkin juga menyukai