EDISI APRIL
2022
Puji dan Syukur kepada Tuhan Yang Maha Esa, karena atas Perkenanan-Nya sehingga
Buletin Bantek Edisi April ini akhirnya dapat diterbitkan.
Buletin Bantek adalah rangkuman bacaan yang berisi tentang artikel Teknik Pekerjaan
Jalan dan Jembatan serta informasi kegiatan terkait lainnya yang dilakukan dalam
lingkungan Balai Pelaksanaan Jalan Nasional Nusa Tenggara Timur. Selain itu, Buletin
Bantek juga menyajikan informasi lain di luar bidang teknik dalam memberikan informasi
tertentu yang bersifat menambah wawasan Pembaca Buletin Bantek.
Penulis ucapkan limpah terima kasih kepada pembaca Buletin Bantek sekalian yang
budiman dan setia membaca Buletin Bantek yang diterbitkan secara periodik setiap bulan
dari bulan Maret hingga bulan Oktober tahun 2022.
Ucapan terima kasih juga disampaikan untuk semua rekan penulis yang telah berpartisipasi
memberikan materi teknis dan membantu penulis dalam membuat Buletin Bantek ini.
Akhir kata sebagai harapan kami, semoga artikel dan berbagai informasi yang disajikan
dalam Buletin Bantek ini dapat menjadi sumber pengetahuan dalam menambah wawasan
bagi setiap pembaca yang budiman dan menyadari kekurangan dan keterbatasan penulis
maka segala kritik dan saran sangat diharapkan dalam pengembangan dan
penyempurnaan Buletin Bantek ini.
Selamat Membaca…
Prakata Umum
2 4
Metode Preloading
Metode Perbaikan Tanah
12
13
14 17
21 22
Dalam menyiapkan kegiatan/Event KTT G-20 dan ASEAN Summit 2023 yang akan
dilaksanakan di Labuan Bajo, pemerintah Indonesia melalui Kementerian Pekerjaan Umum
dan Perumahan Rakyat terus meningkatkan pembangunan Infrastruktur Jalan, Jembatan
dan Infrastruktur Pendukung lainnya di Labuan Bajo, Kabupaten Manggarai Barat, Nusa
Tenggara Timur dalam menunjang kegiatan dimaksud.
Persebaran tanah lunak di Indonesia cukup merata, melihat luasnya daerah tanah lempung
yang dimiliki hampir di setiap pulau. Tanah lunak sering kali menimbulkan permasalahan pada
struktur di atasnya yang disebabkan oleh masalah daya dukung yang lemah dan masalah
waktu konsolidasi yang lama. Di Nusa Tenggara Timur juga ada beberapa lokasi yang
mempunyai jenis tanah lunak ini. Salah satu lokasi yang direncanakan pembangunan jalan
yang melewati tanah lunak (Rawa) ini adalah ruas Terang-Bari yang merupakan salah satu
ruas Lintas Utara Flores di Kabupaten Manggarai Barat.
LOKASI TANAH
RAWA DI TERANG
Penanganan tanah lunak (Rawa) untuk konstruksi jalan perlu direncanakan dan dilakukan
secara tepat agar tidak terjadi penurunan (settlement) pasca konstruksi melebihi yang
dipersyaratkan, dan agar tidak terjadi kerusakan sebelum mencapai umur konstruksi yang
direncanakan.
Untuk konstruksi jalan, beberapa metode perbaikan tanah jenis ini antara lain Metode
Preloading Konvensional, Preloading Vacuum Preloading dengan PVD, dan masih banyak
metode lainnya seperti Kolom Batu, Kolom Semen, Penggantian Tanah, dan konstruksi
pile-slab.
Pemilihan metode penanganan juga mempertimbangkan biaya dan waktu pada saat
pelaksanaan konstruksi di lapangan. Umumnya digunakan konstruksi pile slab dan cakar
ayam untuk pembangunan konstruksi jalan di atas tanah lunak, tetapi penggunaan struktur
tersebut membutuhkan biaya yang besar. Untuk itu sangat dibutuhkan metode alternatif
yang lebih efisien dari segi biaya dengan menggunakan material local sebanyak-
banyaknya dan minim resiko terhadap dampak lingkungan.
Metode Vacuum Consolidation merupakan salah satu alternatif untuk memperbaiki tanah
lempung lunak jenuh air, pertama kali diperkenalkan oleh Kjellman pada tahun 1952
dimana pompa vakum akan menghisap air dan udara di dalam tanah yang sudah di beri
Buletin Bantek Edisi April 2022 9|Page
lembaran kedap udara di atasnya, dengan begitu penurunan konsolidasi pada tanah akan
terjadi dalam waktu yang lebih cepat dibanding metode terdahulunya (tanpa vakum). Untuk
proyek-proyek yang dibatasi waktu pelaksanaan konstruksi, metode ini yang biasanya
dipilih. Namun karena dalam prosesnya metode ini banyak menggunakan material pabrikan
dan alat-alat khusus, akan membutuhkan dana yang besar dan ada juga kemungkinan
gagalnya apabila ada lapisan tanah pasir yang tidak terdeteksi selama penyelidikan tanah.
Metode Preloading konvensional atau yang biasa di sebut prabeban merupakan sebuah
metode untuk memperbaiki masalah yang ditimbulkan tanah lempung lunak, yaitu
membebani tanah lunak dengan timbunan konstruksi dan tambahan beban Preloading.
Dalam tulisan ini kami mencoba menganalisa dari data yang ada baik data primer di lokasi
Terang-Bari dan data-data sekunder dari proyek-proyek yang mempunyai jenis tanah dan
penanganan relatif yang sama, dengan memilih salah satu metode yang paling mudah
dilakukan dengan menggunakan material local yang berlimpah di lokasi dan tentu dana
yang lebih murah. Dan seperti yang sudah disebutkan di atas Metode Preloading
Konvensional yang dipilih. Tentu saja pada saat tahapan konstruksi harus dilakukan
penelitian tanah yang lebih teliti dan desain yang lebih akurat.
Cara perbaikan tanah mengacu pada SNI 8460:2017 tentang “Persyaratan Perancangan
Geoteknik” yang membahas tentang ruang lingkup penyelidikan geoteknik dan metode
perbaikan tanah yang tepat.
Untuk memahami tentang metode perbaikan tanah berdasarkan jenis tanahnya bisa dilihat
pada tabel di bawah ini:
Pada prinsipnya bangunan tidak boleh dibangun di atas tanah yang mudah memampat
(compressible) karena dikhawatirkan akan terjadi perbedaan penurunan tanah (differential
Settlement) yang lebih besar dari pada batas toleransi bangunan tersebut.
Untuk menanggulangi masalah tersebut maka perlu dilakukan pemampatan
awal/prakompresi tanah (soil precompression) sebelum bangunan didirikan menggunakan
beban awal/prabeban (preload) dengan tujuan pokok:
a). Menghilangkan sama sekali (sebagian besar) penurunan konsolidasi yang akan terjadi
akibat beban bangunan tersebut. Penghilangan penurunan konsolidasi dilakukan
dengan membebani tanah dengan beban awal (preload) yang lebih besar dari beban
bangunan yang direncanakan.
b). Meningkatkan daya dukung (tahanan geser = shear strength) tanah dasar. Pemampatan
dapat meningkatkan tahanan geser tanah sehingga tanah yang semula lunak dan daya
dukungnya rendah menjadi lebih kuat dan lebih stabil.
𝜕𝑢 𝜕2 𝑢
= 𝑐𝑣 (2.1)
𝜕𝑡 𝜕𝑧 2
𝜕2 𝑢
𝜕𝑧 2
= Turunan kedua tekanan air pori terhadap kedalaman
𝑆𝑐 = 𝑚𝑣 . Δσ′ . 𝐻 (2.2)
0,848𝑑 2
𝑐𝑣 = (2.4)
𝑡90
d = Panjang aliran yang harus ditempuh air pori selama proses konsolidasi (m)
𝑘
𝑐𝑣 = (2.5)
𝑚𝑣 .𝛾𝑤
𝑐𝑣 𝑡
𝑇𝑣 = (2.8)
𝑑2
d = Panjang aliran yang harus ditempuh air pori selama proses konsolidasi (m)
BORE LOG
Project Pengambilan Data Tanah Jalan Ruas Shortcut Terang - Bari COORDINATES OF GPS (UTM) x= 179433
Location Shortcut Terang Y= 9064178
Bore No. BH-1 DIAMETER OF BORE = 73 mm
MAT 0,50 Meter DIAMETER OF CASING = 89 mm
0 0 20 40 60 80
2 1 + 0 + 0 => 1
2,00 - 2,50 m
3
4 1+1+0=1
4,00 - 4,50 m Lempung Kelanauan Hitam Kecoklatan
5
6 1+1+2=3
6,00 - 6,50 m
7
8 2 + 4 + 6 = 10
8,00 - 8,50 m
9
10 7 + 10 + 13 = 23
Lempung Kelanauan Sedikit Pasir Hitam
10,00 - 10,50 m
11
Lempung Kelanauan Berbatu dan Pasir Hitam
12 17 + 27 + 60 => 60
-5 cm
13 12,00 - 12,50 m
Batu Kelanauan Berpasir dan Berkerikil Hitam
14 21 + 34 + 60 => 60
-10 cm
15 14,00 - 14,50 m
16 24 + 26 + 60 => 60
-10 cm
17 16,00 - 16,50 m
Pasir Kelanauan Berbatu dan Berpadas Hitam Kecoklatan
18 60 + 0 + 0 => 60
-10 cm
19 18,00 - 18,50 m
20 60 + 0 + 0 => 60
-7 cm
20,00 - 20,50 m
= SAMPLE = SPT
Tebal mv cv
No Jenis Tanah Konsistensi N-SPT
(m) (m2/kN) 2
(m /dtk)
Lempung Sangat Lunak 4,00 1 2,58E-03
Lunak 2,00 3 2,58E-03
3,72E-07
Medium 2,00 10 2,58E-03
Medium 2,00 23 2,69E-03
Total Kedalaman 10,00
Hendra Masvika, Agus Darmawan Adi dan Fikri Faris/Evaluasi Penurunan Konsolidasi Tanah Berdasarkan
Korelasi N-SPT dengan mv
𝑆𝑐 = 𝑚𝑣 . Δσ′ . 𝐻 𝑆𝑐 = 𝑚𝑣 . Δσ′ . 𝐻
𝑆𝑐 = 2,58𝑥10−3 . 45 . 10 𝑆𝑐 = 2,58𝑥10−3 . 63 . 10
𝑆𝑐 = 1,393 𝑚 𝑆𝑐 = 1,625 𝑚
1,161
𝑈= x 90%
1,625
U = 64% U = 90%
U = 0,64 U = 0,90
𝑐𝑣 . 𝑡 𝑐𝑣 . 𝑡
𝑇𝑣 = 𝑇𝑣 =
𝑑2 𝑑2
𝑡64 = 2,8 Tahun (1 Tahun = 31.536.000 Detik) 𝑡90 = 7,2 Tahun (1 Tahun = 31.536.000 Detik)
Jadi banyaknya waktu yang dibutuhkan oleh tanah timbunan untuk mencapai konsolidasi 64% adalah
2,8 Tahun dan konsolidasi 90% adalah 7,2 Tahun.
1.00m
3.50m
2.50m
10.00m
Dengan pembebanan setinggi 3,5 meter maka diperoleh derajat konsolidasi (U) menjadi 64% dengan
besar penurunan konsolidasi sebesar 1,39 meter dalam waktu 2,8 tahun, setara timbunan 2,5 meter
dengan periode konsolidasi 7,2 tahun. Dengan demikian, dengan menambah timbunan setinggi 1
meter bisa mempercepat penurunan konsolidasi.
10.00m
1.00m
Elevasi sesaat setelah
2.11m
1.11m penimbunan
1.39m
10.00m
𝑢
Derajat 𝑐 =
2
Konsolidasi
(Kg/𝑐𝑚 2 )
(%)
0 0,1545
10 0,166
20 0,192
30 0,198
40 0,205
50 0,213
70 0,221
90 0,381
Grafik Konsolidasi Vs Cu
0,40
0,381
0,35
0,30
0,25
Cu (Kg/cm2)
0,213 0,221
0,20 0,198 0,205
0,192
0,166
0,15 0,1545
0,10
0,05
0,00
0 10 20 30 40 50 60 70 80 90 100
Derajat Konsolidasi (%)
Kesimpulan
1. Untuk mengetahui tentang jenis tanah pada tiap lapisan serta letak lapisan keras maka
perlu dilakukan uji Standard Penetration Test (SPT) pada lokasi tanah rawa tersebut
kemudian sampel tanah diuji lebih lanjut di laboratorium untuk untuk mendapatkan data
tanah sesuai kebutuhan desain.
2. Metode Preloading yang digunakan pada perbaikan tanah rawa ini adalah konsolidasi
normal dengan cara membebani tanah timbunan dengan tinggi tertentu di atas tanah
rawa kemudian membiarkan tanah timbunan tersebut mengalami penurunan
(terkonsolidasi) secara alami hingga mendekati 90% sebelum proyek jalan dikerjakan di
atas rawa tersebut.
3. Tinggi timbunan dan lama waktu konsolidasi tanah timbunan di atas tanah rawa dihitung
lebih lanjut berdasarkan data tanah saat pengujian.
Saran
1. Jika memungkinkan, bisa ditambahkan cerucuk bambu di bawah tanah timbunan untuk
menahan tanah timbunan agar tidak menyebar saat proses konsolidasi.
2. Jika diperlukan, bisa digelar bambu di atas tanah rawa sebelum ditimbun untuk
mencegah terjadinya longsor sehingga konsolidasi timbunan terjadi secara seimbang.
Hendra Masvika, Agus Darmawan Adi dan Fikri Faris, 2018. Evaluasi Penurunan Konsolidasi
Tanah Berdasarkan Korelasi N-SPT dengan Mv. Jurnal Rekayasa Sipil Vol. 7 No.1. Ferbruari
2018.
Hardiyatmo, Hary Christady, 2017. Metode Vacuum Preloading Sebagai Salah Satu Alternatif
Solusi Pembangunan Timbunan di Atas Tanah Lunak. JTS Teknologi Sipil Vol 1 No 1.Hutama
Karya, 2020. Vacuum Consolidation Method (VCM) Untuk Membangun Jalan Tol Palembang-
Indralaya [Video Youtube], diakses melalui https://www.youtube.com/watch?v=KXuo1pGiuAg,
03 Juli 2020.
Standar Nasional Indonesia, SNI 2812: 2011. Cara Uji Konsolidasi Tanah Satu Dimensi.
Syafruddin, 2008. Pengaruh Preloading terhadap Kuat Geser Undrain. Jurnal Info-Teknik. Vol. 9
No.2. Desember 2008.
BANTEK 2022