Anda di halaman 1dari 3

1.

Pengertian Mal Praktek


Mal praktek adalah tindakan yang dilakukan oleh tenaga kesehatan yang tidak sesuai
dengan mestinya atau tindakan diluar prosedur yang ada
2. Pengertian Kelalaian
Kelalaian medis merupakan kondisi dimana seorang dokter atau tenaga medis melakukan
penyimpangan terhadap kode etik ,standar profesi dan standar operasional prosedur
(SOP) saat melakukan tindakan medis terhadap pasiennya sehingga mengakibatkan
kerugian yang diderita pasien akibat dari tindakan medis
3. Perbedaan Mal Praktik dan Kelalaian
Malpraktek mempunyai pengertian yang lebih luas daripada kelalaian. Karena selain
mencakup arti kelalaian, istilah malpraktek pun mencakup tindakan-tindakan yang
dilakukan dengan sengaja (intentional, dolus, onzettelijk) dan melanggar undang-undang.

Perbedaan yang lebih jelas tampak kalau kita melihat pada motif yang dilakukan,
misalnya :
a. Pada mal praktik (dalam arti sempit) :
Tindakannya dilakukan secara sadar, dan tujuan dari tindakannya memang sudah
terarah kepada akibat yang hendak ditimbulkan atau tak peduli terhadap akibatnya,
walaupun ia mengetahui bahwa tindakannya itu adalah bertentangan dengan hukum
yang berlaku
b. Pada kelalaian :
Tidak ada motif ataupun tujuan untuk menimbulkan akibat yang terjadi. Akibat yang
timbul itu disebabkan karena adanya kelalaian yang sebenarnya terjadi diluar
kehendak.
4. Contoh kasus
1. Kasus mal praktik
Seorang balita perempuan di Bekasi, Jawa Barat, Minggu pagi, meninggal dunia
diduga akibat malapraktik di salah satu rumah sakit swasta. Balita perempuan
bernama Falya Raafan Blegur, meninggal dunia setelah sempat kritis selama 3 hari.
Seperti ditayangkan Liputan 6 Petang SCTV, Minggu (1/11/0215), balita berusia 1
tahun 3 bulan ini meninggal usai mendapat suntikan antibiotik oleh seorang perawat
atas perintah dokter, sesaat akan pulang setelah menjalani rawat inap akibat menderita
sakit dehidrasi ringan.
Anak kedua pasangan suami istri Ibrahim Blegur dan Erri Kusrini, saat itu harus
mengenakan alat bantu pernapasan di ruang ICU rumah sakit. Namun pupus sudah
harapan Ibrahim dan keluarga. Mereka membawa si kecil Falya pulang ke rumah
karena kondisinya memburuk
Tubuhnya dingin, hampir hilang kesadaran, membiru dan timbul bercak di tubuh
yang diduga setelah mendapat suntikan antibiotik trisevin. Padahal sebelumnya Falya
telah ceria dan tampak sehat.
Minggu pagi si kecil Falya menghembuskan napas terakhir. Sang bunda tak kuasa
membendung duka mendapati buah hatinya dipanggil Yang Maha Kuasa.
Muncul dugaan adanya salah penindakan. Hal ini diperkuat dengan keterangan
seorang dokter rumah sakit, yang menyebutkan balita Fayla ternyata alergi terhadap
antibiotik, yang seharusnya sudah diketahui dokter yang menanganinya.
Belum ada keterangan resmi dari pihak rumah sakit terkait persitiwa yang diduga
malapraktik itu. Rencananya keluarga akan melaporkan kejadian ini ke polisi.
2. Kasus kelalaian
Akibat kelalaian perawat, bayi 10 bulan overdosis antibiotik saat demam
Diane Giam, seorang ibu asal Singapura membawa anaknya ke Rumah Sakit Mounth
Elizabeth Novena karena anaknya mengalami demam tinggi yang tidak kunjung
mereda. Mulanya, bayi Diane Giam yang masih berusia 10 bulan mengalami demam
tinggi yang hingga 41derajat karena infeksi di kedua telinganya. Sehingga anaknya
harus mengalami perawatn dan mendapat antibiotik augmetin melalui infus untuk
mengatasi infeksinya.
Beberapa hari menjalani perawatan medis, bayi Diane Giam tetap tidak menunjukkan
tanda-tanda membaik. Diane Giam pun mulai mencurigai ada sesuatu yang tidak
beres pada anaknya. Saat itulah Diane menyadari bahwa seorang prawat Rumah Sakit
telah melakuan kelalaian yang menyebabkan peyakit anaknya tak kunjung sembuh.
Ternyata seorang perawat itu telah melakukan kesalahan ketika mengganti infus
bayinya pada hari ketiga. Saat itu tangan bayinya membengkak, sehingga perawat
perlu melepas infusnya.
Namun, perawat itu diduga salah dalam mencabut infus anaknya sehingga
menyebabkan banyak darah keluar. Padahal bayinya sempat menerima 3 tabung
darah sebelumnya.
Pada hari kelima, bayinya tidak hanya menderita demam 38 derajat. Tetapi juga
terinfeksi jenis bakteri lainnya yang ditemukan dalam usus. Artinya, perawat harus
memberikan antibiotik kedua untuk anaknya.
Diane Giam pun menduga kalau bakteri di dalam usus anaknya akibat pemberian
augmetin yang berlebihan dari perawat. Menurut studi medis, konsumsi antibiotik
menyebabkan hilangnya fauna usus yang terjadi secara alami, yang meningkatkan
jumlah ragi dan bakteri dalam usus. Dalam proses pemberian obat baru melalui infus
anaknya, perawat yang melakukannya telah menyebabkan darah menyembur lagi.
5. Solusi
1. Kasus Mal Praktik
Seharusnya sebelum melakukan tindakan pemberian antibiotik, dokter dan tim medis
lain nya harus sudah mengetahui bahwa balita tersebut alergi terhadap antibiotik.
2. Kasus Kelalaian

Anda mungkin juga menyukai